Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Randi Romariotua Hasiholan
"Tujuan dari makalah ini untuk mengukur efek moderasi dari generasi atas hubungan positif antara autonomi pekerjaan terhadap kepuasaan pekerjaan. Data yang digunakan diambil dari European Working Condition Survey 2015. Makalah ini menggunakan GLOBE cultural dimension clusters untuk mengelompokkan negara sampel yang digunakan dalam studi menjadi enam klaster (1) Anglo, (2) East Europe, (3) Germanic Europe, (4) Middle East, (5) Nordic, and (6) Latin Europe. Pertama, makalah ini memaparkan analisis deskriptif dari sampel yang digunakan dalam studi. Kedua, untuk mengukur factor yang terasosiasi dengan kepuasan kerja, Chi-square test digunakan untuk mengetes variabel generasi, gender, edukasi, self-employment dan status pekerjaan sedangkan Kruskal-Wallis digunakan untuk mengetes umur, pendapatan dan otonomi pekerjaan. Terakhir, analisis regresi biner digunakan untuk mengukur efek moderasi dari otonomi pekerjaan pada setiap klaster. Temuan pada studi memperlihatkan bahwa pekerja yang tergolong dalam Generasi X mempunyai tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi dari pekerja yang tergolong dalam Generasi Y. Kesimpulan dari studi ini adalah efek moderasi yang positif dari otonomi pekerjaan signifikan pada klaster Latin Europe.

The purpose of this paper is to measure the moderation effect of generation to promotes the positive relationship between job autonomy and job satisfaction. Data were obtained through the European Working Condition Survey 2015. GLOBE cultural dimension clusters used to cluster countries into six clusters (1) Anglo, (2) East Europe, (3) Germanic Europe, (4) Middle East, (5) Nordic, and (6) Latin Europe. First, this study will provide the descriptive analysis of the participants. Second, to test factors associated with job satisfaction, Chi-square test uses to measure variable generation, gender, education, self-employment, and job status while Kruskal Wallis uses to measure age, income, and job autonomy. Lastly, binary regression analysis will be performed to measure the moderation effect of job autonomy in every cluster. Findings in this study demonstrate that member of Generation X has a higher degree of job satisfaction compared to the member of Generation Y. In summary, the positive moderation effect from job autonomy only significant in cluster Latin Europe."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Heti Nur Isnaini
"Teleworker dalam menyelesaikan pekerjaannya mengalami beberapa tantangan dengan karakteristik dan kondisi kerja yang kompleks. Terlebih di masa pandemi diprediksi dapat mempengaruhi kenaikan maupun penurunan kinerja karyawan secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan job autonomy dan workplace social isolation terhadap job performance melalui work engagement. Analisis data dilakukan dengan Structural Equation Modelling (SEM). Data yang layak digunakan sejumlah 503 responden. Penelitian ini berfokus pada pengaruh faktor-faktor kondisi kerja yakni job autonomy dan workplace social isolation terhadap job performance melalui work engagement. Hasil analisis model penelitian ini memperlihatkan adanya peran mediasi sebagian pada variabel job autonomy dan juga pada variabel workplace social isolation. Dimana keleluasaan sistem kerja dapat meningkatkan keterkaitan karyawan saat bekerja maupun hasil dari proses selama bekerja. Sedangkan minimnya interaksi karyawan bisa mempengaruhi turunnya keterkaitan karyawan saat bekerja maupun hasil dari proses selama bekerja. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengelolaan dari organisasi mengenai kondisi karyawan khususnya karyawan yang bekerja dari rumah.

Teleworkers to complete their work experience have several challenges with complex job characteristics and working conditions. Especially in a pandemic situation, that is predicted to be affecting increase or decrease employee performance significantly. This research aims to explore the relationship of job autonomy and workplace social isolation to job performance through work engagement. Data analyzed using structural equation modeling (SEM), research generated several results from 503 respondents collected. This study focused on the relationship between working condition factors, namely job autonomy and workplace social isolation on job performance through work engagement. The results of the analysis showed work engagement has a partial mediation in job autonomy and also in workplace social isolation. Furthermore, job autonomy increased work engagement and job autonomy, whereas workplace social isolation can reduce work engagement and job performance. This research highlights the importance of managing the organization regarding employee conditions especially teleworkers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anida Chairunnisa
"Penelitian sebelumnya membuktikan hubungan yang lemah antara kepemimpinan yang memberdayakan dan perilaku berpendapat yang mengindikasikan adanya mekanisme psikologis di antara kedua variabel. Menggunakan trait activation theory, penelitian ini menginvestigasi otonomi kerja dan kepribadian proaktif sebagai mediator serial pada hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan perilaku berpendapat. Metode pengambilan data dilakukan secara convenience sampling dengan menyebarkan kuesioner daring kepada responden yang bekerja di perusahaan berbasis teknologi dan kesehatan / biofarmasi (N = 155). Analisis data dilakukan dengan software SPSS versi 25 menggunakan Hayes' PROCESS Macro model 6. Hasil penelitian menunjukkan peran mediasi otonomi kerja dan kepribadian proaktif secara signifikan dan berurutan pada hubungan antara kepemimpinan yang pemberdayaan dan perilaku berpendapat. Implikasi dari penelitian ini adalah efektivitas penggunaan Trait Activation Theory dalam menjelaskan mekanisme psikologis pada perilaku berpendapat pada karyawan. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah organisasi dapatmemberikan pelatihan kepada para manajer untuk dapat menampilkan kepemimpinan yang memberdayakan karena gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan bagi karyawan untuk menentukan cara mereka bekerja dan mengaktifkan trait kepribadian yang spesifik bagi peningkatan perilaku berpendapat pada karyawan.

Past research related empowering leadership and voice behavior shows weak relationship. It indicates the presence of psychological mechanism that emerge to explain these variables. The purpose of this study is to investigate the serial mediation of this relationship by using Trait Activation Theory. Convenience sampling technique is used by distributing online questionnaire to employee who work in technology-based company and health / biopharmaceutical industry (N = 155). The analysis is performed using SPSS software version 25 with Hayes' PROCESS Macro model 6. The analysis indicates job autonomy and proactive personality significantly mediates the relationship between empowering leadership and voice behavior respectively. This research gives theoretical implication for the application of Trait Activation Theory to illustrate the psychological mechanism of empowering leadership and employee voice behavior. For practical implication, organization can implement development program for managers to exhibit empowering leadership in workplace because this leadership style provides flexibility for employee to determine how they work and activate specific personality trait for increasing employee voice behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Robert Oktavianus
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh otonomi yang direpresentasikan oleh variabel job autonomy dan autonomy support terhadap turnover intention pada karyawan di bidang teknologi informasi melalui mediasi psychological empowerment. Penelitian ini mengambil data 150 karyawan di bidang teknologi informasi yang berasal dari empat perusahaan di Jakarta. Data diuji dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling. Hasil penelitian menemukan job autonomy tidak berpengaruh signifikan dan autonomy support berpengaruh signifikan terhadap turnover intention. Psychological empowerment menunjukkan perannya sebagai mediator bagi job autonomy walaupun pengaruh yang dihasilkan tidak signifikan.

ABSTRACT
The aim of the study was to find out the effect of autonomy, which represented by job autonomy and autonomy support towards turnover intention on information technology workers by mediation of psychological empowerment. This research took the data of 150 information technology workers from four companies in Jakarta. The data was analyzed by using Structural Equation Modeling method. The study found no significant effect of job autonomy and a significant effect of autonomy support towards turnover intention. Psychological empowerment demonstrates its roles as a mediator for job autonomy although the effect was not significant.;"
2013
S53616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satara Samia Jufri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran work meaningfulness sebagai mediator dalam hubungan antara job autonomy dan harmonious passion. Partisipan penelitian ini adalah 163 karyawan pada perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif dan memiliki masa kerja minimal satu tahun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah subskala harmonious passion dari The Passion Scale, Meaningfulness Scale, dan dimensi autonomy dari Job Diagnostic Survey. Berdasarkan hasil analisis mediasi, diketahui terdapat indirect effect yang signifikan antara job autonomy dan harmonious passion melalui work meaningfulness (r = .2168, p < .05), dan direct effect yang tidak signifikan antara job autonomy dan harmonious passion (r = .0699, p > .05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa work meaningfulness memediasi secara penuh hubungan antara job autonomy dan harmonious passion.

This study aims to investigate the mediating effect of work meaningfulness on the relationship between job autonomy and harmonious passion. The participants of this study were 163 employees in creative industry companies and has worked for at least a year. The instrument used in this study is the harmonious passion subscale of The Passion Scale, Meaningfulness Scale, and autonomy dimension of the Job Diagnostic Survey. The result of this study proves that there is a significant indirect effect between job autonomy and harmonious passion through work meaningfulness (r = .2168, p < .05), and found no significant direct effect between job autonomy and harmonious passion (r = .0699, p > .05). These results indicate that work meaningfulness fully mediates the relationship between job autonomy and harmonious passion."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardhiyyah Inaayatun Aadilah
"Remote e-working menjadi salah satu fenomena dari berkembangnya kebijakan flexible working arrangement. Oleh karena itu penelitian mengenai kesejahteraan dari para remote e-worker ini menjadi menarik untuk dibahas spesifik pada Industri Teknologi dan Informasi yang mana remote e-working erat kaitannya dengan penggunaan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari job autonomy dan location autonomy sebagai proksi dari autonomy dan workplace social support terhadap strain dengan emotional intelligence sebagai variabel moderasi pada remote e-worker. Data penelitian diperoleh dari 273 remote e-worker Industri TI di Kota Jabodetabek melalui kuesioner. Metode penelitian yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan perangkat lunak Lisrel 8.5.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa job autonomy, location autonomy, dan social support memiliki pengaruh negatif terhadap strain. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa emotional intelligence sebagai variabel moderasi meningkatkan pengaruh negatif autonomy dan social support terhadap strain."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadly Erlangga Putra
"Perkembangan tekonolgi yang begitu pesat memberikan tantangan baru bagi sektor bisnis khususnya pada perusahaan startup. Kondisi ini memicu perusahaan untuk meningkatkan kapabilitas inovasi melalui pembentukan Innovative Work Behavior. Beberapa penelitian terdahulu meyakini bahwa Innovative Work Behavior dapat terwujud melalui Leadership Style, antara lain Transformational Leadership dan Transactional Leadership. Walaupun Leadership telah diakui mempunyai dampak positif terhadap Innovative Work Behavior, namun hubungan kedua variabel ini harus dianalisis lebih dalam melalui peran mediasi dari Voice Behavior dan Job Autonomy. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari Leadership Styles terhadap Innovative Work Behavior dengan Voice Behavior dan Job Autonomy sebagai mediasi pada perusahaan startup di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sumber data primer dan metode pengumpulan data berupa survei kuesioner yang disebarkan kepada karyawan perusahaan startup di Indonesia sebanyak 155 responden. Selanjutnya, teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini melakukan teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana dan regresi bertingkat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Leadership (Transformational dan Transactional) terhadap Innovative Work Behavior, dengan pengaruh yang lebih besar diberikan oleh Transactional Leadership. Kemudian, kedua variabel mediasi, baik itu Voice Behavior dan Job Autonomy tidak dapat memberikan efek mediasi pengaruh Leaderhip (Transformational dan Transactional) terhadap Innovative Work Behavior.

The rapid development of technology provides new challenges for the business sector, especially for startup companies. This condition triggers companies to increase innovation capabilities through the formation of Innovative Work Behavior. Several previous studies believe that Innovative Work Behavior can be realized through Leadership Style, including Transformational Leadership and Transactional Leadership. Although Leadership has been recognized as having a positive impact on Innovative Work Behavior, the relationship between these two variables must be analyzed more deeply through the mediating role of Voice Behavior and Job Autonomy. Therefore, the purpose of this research is to analyze the influence of Leadership Styles on Innovative Work Behavior with Voice Behavior and Job Autonomy as mediation in startup companies in Indonesia. This study uses a quantitative approach with primary data sources and data collection methods in the form of a questionnaire survey distributed to employees of startup companies in Indonesia as many as 155 respondents. Furthermore, the sampling technique used in this study is non-probability sampling with purposive sampling. This study uses data analysis techniques using simple linear regression and multilevel regression. The results of this study indicate that there is an influence of Leadership (Transformational and Transactional) on Innovative Work Behavior, with a greater influence given by Transactional Leadership. Then, the two mediating variables, both Voice Behavior and Job Autonomy, cannot mediate the effect of Leadership (Transformational and Transactional) on Innovative Work Behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Alifa Adefia
"Inovasi menjadi hal yang krusial bagi keberlangsungan perusahaan. Innovative work behavior adalah bentuk perilaku karyawan yang dapat menginisiasi inovasi. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi innovative work behavior, diantaranya adalah job autonomy dan work engagement. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh job autonomy terhadap innovative work behavior melalui work engagement sebagai variabel mediasi dan dimoderasi oleh creative self-efficacy pada karyawan sektor perikalanan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner secara daring. Objek penelitian ini adalah karyawan tetap sektor periklanan di DKI Jakarta, dimana terdapat 184 responden yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data SEM-PLS dengan data yang diolah menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 26 dan SmartPLS 4. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara job autonomy terhadap innovative work behavior. Hasil juga menunjukan bahwa seluruh variabel memiliki pengaruh langsung yang positif dan signifikan antar satu sama lain. Selain itu, hasil juga mengonfirmasi pengaruh positif dan signifikan antara job autonomy terhadap innovative work behavior melalui mediasi work engagement. Namun, peran moderasi creative self-efficacy dalam penelitian ini ditemukan tidak signifikan dan tidak dapat memperkuat pengaruh antar variabel.

Innovation is crucial for company sustainability. Innovative work behavior is a form of employee behavior that can initiate innovation. Several factors can influence innovative work behavior, including job autonomy and work engagement. This research aims to analyze the influence of job autonomy on innovative work behavior through work engagement as a mediating variable and moderated by creative self-efficacy on advertising sector employees in DKI Jakarta. This research was carried out with a quantitative approach using online questionnaires. The object of this research is permanent employees of the advertising sector in DKI Jakarta, with 184 respondents obtained using purposive sampling techniques. This research uses SEM-PLS data analysis techniques with data processed using the IBM SPSS Statistics 26 and SmartPLS 4 software. The results show a positive significant influence between job autonomy and innovative work behavior. The results also show that all variables have a positive and significant direct influence on each other. Furthermore, the results also confirm the positive and significant influence of job autonomy on innovative work behavior through the mediation role of work engagement. However, creative self-efficacy role as a moderating variable in this study was found to be insignificant and could not strengthen the influence between variables."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Dewi Pratanti
"Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mendorong perubahan dalam organisasi karena penggunaan perangkat digital dalam memfasilitasi para pemangku kepentingan sehingga meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi. Gaya kepemimpinan transformasional memainkan peran penting dalam proses perubahan organisasi melalui digitalisasi karena proses digitalisasi menjadi menantang bagi organisasi. Digitalisasi menawarkan kemudahan sehingga seharusnya pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan yang akhirnya kepuasan kerja pegawai juga meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara digitalisasi, kepemimpinan transformasional, otonomi pekerjaan, dan kepuasan kerja di instansi pemerintahan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan data berasal dari survei online terhadap 400 pegawai pemerintahan melalui Google Forms. Analisisnya menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) sehingga dapat dilihat keterkaitan antar variabel penelitian dan kemudian dipelajari dengan konsep teori yang sudah ada. Hasil penelitian menunjukkan tidak pengaruh signifikan digitalisasi terhadap kepuasan kerja, namun kepemimpinan transformasional dan otonomi kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Otonomi kerja juga memiliki peran mediasi di dalamnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penelitian terkait perubahan organisasi, termasuk memperkuat penelitian sebelumnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perubahan organisasi.

Current technological developments are driving digitalization in organization, which is the transformation of business operations using digital tools to provide added value for the organization. It can be challenging for organizations, thus leadership style is important in the transformation process, while routine tasks are expected to be carried out more effectively. In addition to effectiveness, the transformation’s outcome is anticipated to enhance overall service quality, with employee job satisfaction playing a role. This research was conducted to measure the relationship between digitalization and transformational leadership on job satisfaction mediated by job autonomy through online survey in which 400 government employees participated, and the results were analyzed using the SEM-PLS method. The results showed that there was no direct effect of digitalization on job satisfaction but there is a significant indirect effect through job autonomy. Whereas transformative leadership had both direct and indirect effects on job satisfaction through job autonomy. This research is expected to contribute to organizational change-related research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library