Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miftahul Jannah
Abstrak :
Dalam berinvestasi di pasar modal, investor memerlukan perusahaan efek sebagai pedagang perantara. Perusahaan efek dapat melakukan penyalahgunaan wewenang terhadap efek investor seperti pada kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas. Risiko ini harus diatasi dengan memberikan perlindungan hukum bagi investor dalam rangka pertanggung jawaban perusahaan efek yang terbukti melakukan penyalahgunaan dana atau efek milik investornya. Bapepam-LK mengeluarkan Peraturan Bapepam-LK Nomor VI.A.4 dan VI.A.5 yang mengamanatkan pendirian lembaga penyelenggara dana perlindungan pemodal dalam rangka melindungi investor di pasar modal. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penyelenggara dana perlindungan pemodal berperan untuk melindungi aset investor dan memberikan pengembalian kerugian aset investor dalam hal terjadi kehilangan sebagai akibat terjadinya peristiwa tertentu seperti penyalahgunaan wewenang yang dilakukan perusahaan efek.
When investing in the capital market, investors need securities companies as market intermediary. Securities companies can do the abuse of authority against the effects of investors as in the case of PT Sarijaya Permana Securities. These risks must be overcomed with provide legal protection for investors in order the stewardship of securities companies proven to commit the misuse of funds or investor effect. Bapepam LK issue regulations Bapepam-LK Rule Number VI.A.4 and VI.A.5 that dictates the establishment of investor protection fund in order to protect investors in capital market. The results of this study concluded that the investor protection fund role is to protect investors assets and provide a return loss of investors assets in the event of a loss as a result of the occurrence of certain events such as abuse of authority by the securities company.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Alaras Priwidiantari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate governance terhadap biaya utang perusahaan non-keuangan di ASEAN-5 dengan menggunakan regresi data panel. Penelitian ini mengklasifikasikan hasil ke dalam tiga kelompok yakni berdasarkan kategori corporate governance yang dimiliki perusahaan, berdasarkan sistem hukum negara, dan berdasarkan struktur dewan perusahaan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari corporate governance terhadap biaya utang di ASEAN-5 pada perusahaan yang termasuk dalam kategori poor. Corporate governance juga berpengaruh secara negatif dan signifikan baik pada struktur dewan one-tier maupun two-tier. Masing-masing sub-indeks corporate governance juga memiliki pengaruh terhadap biaya utang di ASEAN-5. Demikian pula faktor lainnya seperti usia, ukuran, kinerja perusahaan, dan tingkat inflasi, yang juga dipertimbangkan oleh debtholders di ASEAN-5. Penelitian ini berkontribusi memberikan bukti baru terkait pengaruh corporate governance dan masing-masing sub-indeksnya terhadap biaya utang perusahaan publik di negara-negara ASEAN-5.
This study aims to investigate the effect of corporate governance on the cost of debt of non-financial firms in the ASEAN-5 using panel data regression. This study classifies result into three groups namely, based on the corporate governance categories, the country law system, and the structure of the companys board. The result of this study finds that there is significant effect of corporate governance on the cost of debt in ASEAN-5 in poor category firms. Corporate governance also has a negative and significant effect on both the one-tier and two-tier board structure. Each corporate governance sub-indices also has an impact on cost of debt in ASEAN-5. Likewise, other factors such as firm age, size, performance, and inflation rate, are also considered as important factors that affect cost of debt by debtholders in ASEAN-5 countries. This study contributes to a sense about the impact of corporate governance and each of the sub-indices on the cost of debt in ASEAN-5 countries.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gozha Primanda
Abstrak :
ABSTRAK

Securities Investor Protection Fund merupakan hal yang baru dalam kegiatan pasar modal di Indonesia dibanding dengan di negara lain seperti Amerika Serikat dan Singapura. Lembaga ini memberikan ganti kerugian terhadap investor yang mengalami kerugian akibat kesalahan perusahaan efek. Implementasi Dana Perlindungan Pemodal di pasar modal Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pemodal dan juga menambah jumlah pemodal. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai implementasi lembaga Securities Investor Protection Fund di Indonesia serta perbandingan penerapannya di negara lain seperti Amerika Serikat dan Singapura guna mengetahui ketersesuain penerapan Securities Investor Protection Fund di Indonesia dibanding dengan penerapannya di negara lain.


ABSTRACT

Securities Investor Protection Fund organization is a recent organization in Indonesia compared to other countries, such as United States of America and Singapore. This organization will provide indemnification to an investor who suffers loss due to the failure of securities company. Implementation of Securities Investor Protection Fund organization is expected to increase investor’s trust and number of the investor. This thesis will discuss implementation of Securities Investor Protection Fund organization in Indonesia compared to the implementation of the similar organization in United States of America and Singapore in order to obtain understanding on the conformity of the implementation within the countries.

Universitas Indonesia, 2014
S56940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herdyanto Kenya Putera
Abstrak :
Credit Default Swaps (CDS) sparked the interests of government and financial institutions around the globe due to its role within the 2008 financial crisis in the United States of America. A CDS is used by an investor to earn profits from selling protection or to hedge against the likeability of a counterparty to default (credit event). CDS is often traded within the OTC market, however since financial crisis of 2008, CDS are categorized as a high risk financial instrument and types of CDS required to be traded, executed, and cleared through designated entities. Though played a role within the financial crisis of 2008, CDSs are still often used for investment tools for investors, as the regulatory framework of the derivative has been improved drastically since the overhaul of the American financial system by Title VII of the Dodd Frank Act of 2010. Within Indonesia’s legal framework CDSs are acknowledged however lacks comprehensive investor legal protection such as in the United States of America. Therefore, the Author finds it interesting to comprehend CDS in Indonesia and then comparing it to the legal framework in the United States of America. The main focus of this undergraduate thesis is discussing the investor legal the investor legal protections provided in Indonesia and the United States of America; and to further elaborate how the both governments enact laws to overcome risks within the CDS transactions. This research uses the micro-comparison method that results in a juridical-normative research. The purpose of this research is to provide insight to improve the legal framework of CDSs in Indonesia. This research concludes that there are little to none investor protection provided in Indonesia regarding CDS, moreover Indonesia may adapt the regulations the government of the United States of America utilized to overcome the 2008 financial crisis. ......Credit Default Swaps (CDS) menarik perhatian pemerintah dan lembaga keuangan di seluruh dunia karena perannya dalam krisis keuangan tahun 2008 di Amerika Serikat. CDS digunakan oleh investor untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan proteksi atau untuk melakukan lindung nilai terhadap kemungkinan gagal bayar dari pihak lawan (credit event). CDS sering diperdagangkan di pasar OTC, namun sejak krisis keuangan 2008, CDS dikategorikan sebagai instrumen keuangan yang berisiko tinggi dan jenis CDS harus diperdagangkan, dieksekusi, dan dikliringkan melalui entitas tertentu. Meskipun berperan dalam krisis keuangan tahun 2008, CDS masih sering digunakan sebagai alat investasi bagi investor, karena peraturan derivatif telah diperbaiki secara drastis sejak perombakan sistem keuangan Amerika Serikat melalui Title VII Dodd Frank Act tahun 2010. Dalam hukum Indonesia, CDS diakui namun tidak memiliki perlindungan hukum yang komprehensif bagi investor seperti di Amerika Serikat. Oleh karena itu, Penulis merasa tertarik untuk memahami CDS di Indonesia dan kemudian membandingkannya dengan kerangka hukum di Amerika Serikat. Fokus utama dari skripsi ini adalah membahas perlindungan hukum bagi investor yang diberikan di Indonesia dan Amerika Serikat, serta bagaimana kedua negara tersebut memberlakukan hukum untuk mengatasi risiko dalam transaksi CDS. Penelitian ini menggunakan metode perbandingan hukum yang bersifat yuridis-normatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan masukan untuk memperbaiki hukum CDS di Indonesia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perlindungan investor yang diberikan di Indonesia terkait CDS masih sangat minim, sehingga Indonesia dapat m
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Arwiko
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai efektivitas perlindungan investor dalam aksi pembelian kembali saham melalui pasar modal, baik dalam kondisi pasar yang normal maupun kondisi pasar yang berpotensi krisis. Hal ini terkait dengan kebijakan pemerintah yang menghimbau untuk dilaksanakannya pembelian kembali saham dan melonggarkan ketentuan-ketentuan untuk melaksanakan pembelian kembali saham melalui penerbitan Peraturan Bapepam Nomor XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotens Krisis. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan, pendekatan perbandingan, dan pendekatan kasus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perlindungan investor yang diberikan dalam aksi pembelian kembali saham pada situasi pasar yang normal maupun situasi pasar yang berpotensi krisis sudah cukup efektif. Walaupun Peraturan Bapepam Nomor XI.B.3 memberikan banyak kelonggaran-kelonggaran, namun penurunan perlindungan investor yang terjadi tidak sampai ke level tidak efektif dan merugikan investor. ......This thesis discusses the effectiveness of the protection of investors in a share buyback action through the capital market, either in a normal market conditions or in a market conditions which has the crisis potential. This is related to government policies that encourage the implementation of shares repurchase and re-stretch the conditions to conduct shares repurchase through the issuance of Bapepam Rule Number XI.B.3 about Repurchase of Shares Issued By The Public Company In a Market Conditions Which Has The Crisis Potential. This thesis is a normative legal study and employs statutes, a comparative approach, and a case study in its analysis. This study concluded that the protection given to investors in a share buyback action through the capital market, either in a normal market conditions or in a market conditions which has the crisis potential, has been quite effective. Although Bapepam Rule Number XI.B.3 gives much leeway-loose, but the decrease in investor protection is not yet reached the level of ineffective and still does not harm the investors.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S25048
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Badrina
Abstrak :
Salah satu ciri pasar modal yang maju dan modern adalah adanya kemampuan dari pasar modal tersebut untuk melahirkan produk-produk inovatif dan dapat memenuhi kebutuhan emiten dan investor. Seiring dengan pesatnya perkembangan investasi lewat pasar modal dan semakin tingginya antusiasme investor dalam maupun luar negeri untuk menanamkan dana, serta perkembangan investasi pasar modal yang telah dilakukan oleh Negara lain, maka pemerintah Indonesia mendorong untuk dibentuknya lembaga Perlindungan Dana Pemodal yang dilaksanakan oleh Indonesia Securities Investor Protection Fund. Reformasi pada Pasar Modal yang dilakukan oleh pemerintah ini adalah untuk menjawab kebutuhan dan permintaan pasar, yaitu rasa aman, kepastian dalam berinvestasi, terciptanya Pasar Modal yang teratur, wajar dan efisien. Pembentukan Dana Perlindungan Pemodal diharapkan dapat menutup resiko investasi non-ekonomis di pasar modal. ......One of the characteristics of a developed and modern capital market is the ability of the capital market to deliver innovative products and can meet the needs of issuers and investors. Along with the rapid development of investment through the capital markets and the increasing enthusiasm of local or foreign investors to infuse funds, as well as the development of capital market investment that has been made by other countries, the Government of Indonesia pushed for the establishing of the Investor Protection Fund which undertaken by Securities Investor Protection Fund. On the capital market reforms undertaken by the Government is to respond to the needs and requests of the market, certainty, fair and efficient in investing. Establishment of Indonesia Securities Investor Protection Fund is expected to cover the risk of non-economical investments in Indonesia's capital market.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T41397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Safitri
Abstrak :
Investor menjadikan kinerja keberlanjutan perusahaan sebagai kriteria untuk berinvestasi. Akan tetapi, tidak semua negara di Asia Tenggara memiliki tingkat transparansi dan perlindungan investor yang baik, sehingga masih terdapat asimetri informasi mengenai kinerja keberlanjutan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat kelengkapan dan kualitas asurans laporan keberlanjutan serta tingkat perlindungan investor terhadap asimetri informasi. Analisis ini dilakukan dengan mengaplikasikan teori sinyal dan teori institusional. Penelitian ini melakukan uji regresi dengan 93 perusahaan di Asia Tenggara pada periode 2015-2017. Asimetri informasi diukur dengan bid-ask spread dan kesalahan prediksi analis. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kelengkapan laporan keberlanjutan tidak memengaruhi asimetri informasi. Akan tetapi, asurans atas laporan keberlanjutan berpengaruh negatif terhadap asimetri informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas asurans, pengaruh negatif tingkat kelengkapan laporan keberlanjutan terhadap akurasi prediksi analis semakin lemah. Pengaruh tingkat kelengkapan laporan keberlanjutan terhadap asimetri informasi tidak berbeda di negara dengan tingkat perlindungan investor yang berbeda, kecuali laporan tersebut diasurans. Jika laporan keberlanjutan diasurans, pengaruh negatif tingkat kelengkapan laporan keberlanjutan terhadap akurasi prediksi analis lebih lemah di negara dengan tingkat perlindungan investor yang tinggi. Asurans atas laporan keberlanjutan dapat mengurangi bid-ask spread di negara dengan tingkat perlindungan investor yang kuat
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Wafi
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mekanisme yang diterapkan oleh PT Bahana Securities dalam melindungi investornya dari kesalahan (error) dan kecurangan (fraud) pada proses pembukaan rekening, pengkinian data, dan penutupan rekening efek. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dengan periode penelitian dilakukan pada bulan September hingga November tahun 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT Bahana Securities sudah menerapkan prosedur dan sistem pengendalian internal yang benar dengan tingkat pemahaman karyawan bersangkutan yang baik terhadap prosedur dan sistem yang berlaku dalam melindungi investornya dari kesalahan dan kecurangan. Kelemahan dari mekanisme yang diterapkan PT Bahana Securities ada pada kurangnya sumber daya manusia yang melakukan proses pada dokumen investor serta resiko dari pihak ketiga.
ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the mechanisms applied by Bahana Securities in protecting the investor funds from errors and fraud in the opening, updating and closing account process. This research is qualitative descriptive interpretive with a period of research conducted in September and November 2015. The results of this study indicate that Bahana Securities has already implemented proper procedures and internal control systems to protect investor funds with excellent level of understanding from related employees. The weakness of the mechanisms applied by Bahana Securities is on the minimum amount of human resources to process documents as well as the risk of a third party.
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Bisnis, 2015
S62529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvis Ronald Sumanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana tujuan perusahaan yang berbeda (motive kompensasi, perjanjian utang, target pasar modal dan penghindaran pajak), sebagai akibat dari hubungan kontraktual dengan pemangku kepentingan yang berbeda-beda, mendorong perusahaan untuk menggunakan semua mekanisme yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan mereka. Oleh karena informasi laba telah menjadi informasi penting dalam penentuan kontrak yang dibuat, dihipotesakan bahwa para agen oportunis akan menggunakan semua mekanisme yang tersedia secara bergantian untuk memenuhi tujuan mereka. Dengan menggunakan negara-negara ASEAN+3 sebagai objek penelitian, didapati bahwa angka laba yang dilaporkan merupakan hasil dari pilihan-pilihan oportunis atas metode akuntansi melalui manajemen laba akrual, manajemen aktivitas operasional (manajemen laba riil), serta diseminasi informasi informal untuk mengatur ekspektasi atas laba yang dilaporkan. Secara empiris, mekanismemekanisme tersebut dilakukan secara simultan. Sifat saling mempengaruhi dari mekanisme-mekanisme yang digunakan pada permainan laba memiliki dampak ekonomis seperti yang tercermin pada biaya ekuitas dan biaya utang. Sifat saling mempengaruhi dan dampak ekonomis yang ditimbulkan dimoderasi oleh IFRS maupun perlindungan investor. Penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan dari para pemangku kepentingan, reaksi yang ditunjukkan melalui pemilihan mekanisme yang tepat, serta konsekuensi ekonomi yang ditimbulkan merupkan hasil dari keterlibatan perusahaan pada permainan laba. Implikasi teoritis maupun praktis dari penelitian ini terhadap literatur terkait dengan permainan laba ada lima. Penelitian ini berkontribusi terhadap (1) penekanan pada pentingnya mempertimbangkan pendekatan yang integratif dalam penelitian akuntansi untuk mempercepat kemajuan ilmu pengatahuan dalam bidang akuntansi, (2) memperkenalkan istilah permainan laba sebagai istilah yang terbukti secara empiris yang dapat menggabungkan bidang manajemen laba dan manajemen prediksi, (3) untuk menunjukkan keterbatasan mekanisme pengawasan untuk membatasi perilaku oportunis dalam pasar modal, (4) mengkonfirmasi penggunaan Stakeholder-Agency Theory, Game Theory, Path-Dependency dan Path Creation Theory untuk menggambarkan kompleksitas hubungan pertalian dari perusahaan dan dampaknya terhadap proses laporan akuntansi keuangan, dan (5) mengkonfirmasi kurangnya teori yang komprehensif untuk menjelaskan tentang kompleksitas proses akuntansi.
This study aims to analyze how firms multiple objectives (i.e. compensation motive, debt covenant, capital market target and tax avoidance)as a result of contracting relationships with stakeholder induce firm/agent to use all possible mechanisms to achieve their goals. As earnings information has become one of the most important information where many contracts are tied upon, it is hypothesized that the opportunistic firm/agent might use all available mechanisms interchangeably in order to meet the objectives. By focusing on ASEAN+3 countries during 2010-2016, this study finds out that the firms final reported final earnings number is a result of opportunistic choice of the appropriate accounting method through accrual earnings management, management of operational activities (real earnings management), and dissemination of informal information to manage expectation. All of these mechanisms are implemented simultaneously empirically. The interplay of using those mechanisms in earnings game bears economic consequences. It does affect the cost of equity and cost of debt. The interplay of those mechanisms and how it affects investor perception are moderated by IFRS and investor protection. This study describesthe pressures from stakeholders, firms reaction through choosing proper mechanisms to deal with those pressures, the economic consequences encountered as the result of firms involvement in earnings game. The theoretical and practical implications of this study to the literature on earnings games is threefold. This research contributes (1) to the emphasize of the importance of considering integrative approach in accounting researchto speed up the progress in the accounting science, (2) to the introduction of earnings game as an empirically proven inclusive terminology to combine earnings management and management of forecast area of interest, (3) to highlight the inability of the current gatekeeper mechanisms to curb the opportunistic behavior in the capital market.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2717
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiah Rahmaningtyas
Abstrak :
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris yang membuktikan apakah adopsi IFRS dapat menurunkan tingkat manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan di beberapa negara Asia. Penelitian ini mempertimbangkan pengaruh perlindungan investor di tingkat negara dalam adopsi IFRS yang akan mempengaruhi tingkat manajemen laba. Pengujian manajemen laba dilakukan dengan ukuran akrual diskresioner menggunakan model Kothari et al. (2005). Penelitian ini menemukan bahwa adopsi IFRS meningkatkan manajemen laba lebih tinggi di periode setelah diadopsinya IFRS dibandingkan sebelum IFRS diadopsi. Tetapi, hubungan positif antara IFRS dengan tingkat manajemen laba tersebut lebih rendah pada negaradengan tingkat perlindungan investor yang semakin kuat.


ABSTRACT

This research aims to give empirical evidence to prove whether the adoption of IFRS decrease earnings management level in companies from Asian countries. This research considers the impact of country level investor protection on the adoption of IFRS that would affect earnings management. Kothari et al. (2005) model is used to calculate discretionary accruals to measure earnings management. The result shows that earnings management is higher after the adoption of IFRS than before IFRS was adopted. However, the positive relation of IFRS with earnings management level is lower in countries with strong investor protection.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>