Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1997
S26981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S10035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Limanseto
Abstrak :
Kebutuhan dana yang besar untuk pembangunan dan tuntutan perbaikan pelayanan kepabeanan menjadi alasan penting perlunya penerapan dan evaluasi Sistem Electronic Data Interchange (EDI)kepabeanan dalam lalu lintas arus barang impor. Sistem dengan media elektronik ini telah dimungkinkan pula penggunaannya dalam Undang-Undang Kepabeanan. Pokok permasalahan penelitian ini berupa pertanyaan tentang bagaimana pelaksanaan Sistem EDI Kepabeanan ? pengaruh/hasilnya terhadap pelayanan arus barang impor ? dan upaya meningkatkan pelayanan dengan sistem itu sendiri ? Dengan penelitian ini diharapkan dapat dicapai pelayanan arus barang impor yang terbaik melalui Sistem EDI Kepabeanan. EDI diartikan sebagai pertukaran data bisnis secara elektronik antar organisasi dalam bentuk yang terstruktur. Unsur-unsur utama sistem ini dan sekaligus sebagai indikator independen variabel adalah perangkat/komponen, prosedur kepabeanan, dan sumber daya manusia. Pelayanan arus barang impor merupakan bagian dari pelayanan umum dan harus juga memenuhi sendi-sendi pelayanan umum yang sekaligus sebagai indikator dependen variabel. Penelitian berlokasi pada KPBC Tipe A Tanjung Priok III Jakarta dengan populasi Pegawai dan Masyarakat Usaha Kepabeanan. Sampel diambil secara random dengan berpedoman pada Tabel Krejcie. Melalui telaah dokumen, kuesioner, dan wawancara sebagai instrumen penelitian, data hasil penelitian yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Sistem EDI , kuat lemah pengaruhnya melalui perhitungan Contingency Coefficient, dan selanjutnya diinterpretasi serta dikaji secara mendalam untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Dari uji pengaruh diperoleh hasil positif dan signifikan (nyata-nyata berpengaruh), walaupun tingkat pengaruhnya 'rendah'. Hal ini sekaligus pembenaran terhadap hipotesis penelitian bahwa semakin baik Sistem EDI dilaksanakan semakin tinggi kualitas pelayanan arus barang impor. Perbaikan-perbaikan sebagai saran berupa (1) Mewujudkan persamaan perspektif dari instansi yang terkait dalam pelayanan arus barang impor untuk ikut berperan dalam sistem ini, (2). Pembenahan SDM dari segi kualitas dan integritas, dan (3). Evaluasi ini dapat digunakan sebagai studi kelayakan sistem di bidang lain.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T4076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metty Puspawardhani
Abstrak :
Customs Reformation affected DJBC to increasing customs services, especially in import document administration. For this purposes, DJBC used Electronic Data Interchange (EDI) System to satisfy the customs society (exporter and importer). Problem of this research is to estimate the influence of EDI System. EDI is a system that can exchange electronic data between organization that has advantages such as, "just in time", "simple", and "paperless". Independent variable in this research is "the implementation of EDI system", and the dependent variable is "increasing customs services". The independent variable has three indicator, which is: sparepart/component; customs procedure; and human resources. This research has been located at KPPBC Tipe A1 Soekarno Hatta, with population from customs society and customs employee. Sample choosed based on Krejcie Table with 5% degree of mistaken. For data technic analysis, this research used library research, respondent, and in depth interview. The obstacles have been founded in this research was the influence of EDI system showed significant result. Highly recommended as an import for better quality of custom;s services user are:
  1. DJBC have to increase their quality by 24 hours operation of EDI system.
  2. Certainly need commitment from related instance for maintaining the system, so it can operate well.
  3. Suggested to make an continuity evaluation for the growth of organization.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Aliq Heriadi
Abstrak :
Kemacetan yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh salah satunya persimpangan yang tidak mampu melayani arus lalu lintas, dalam arti yang lain persimpangan tersebut melebihi kapasitas. Kapasitas dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, mulai dari membuat aturan prioritas, menjadikan persimpangan bersinyal dan melakukan pemisahan ruang dengan cara membangun flyover dan underpass. Pada persimpangan bersinyal empat lengan umumnya terdapat empat fase pergerakan lalu lintas. Diverging Diamond Interchange (DDI) mengurangi fase pergerakan lalu lintas menjadi hanya dua berkat berkurangnya titik konflik. Persimpangan empat lengan konvensional memiliki 32 titik konflik, sedangkan persimpangan DDI memiliki hanya 14, dua diantaranya merupakan titik konflik berpotongan. (FHWA, 2014). Studi dilakukan di Cawang, Jakarta Timur tempat dimana terdapat sebuah persimpangan conventional diamond interchange. Penelitian ini menggunakan tiga model persimpangan, persimpangan eksisting, persimpangan eksisting teroptimasi dan persimpangan DDI. Evaluasi kinerja simpang dilakukan dengan menggunakan volume lalu lintas yang diperoleh dari survei. Penulis menggunakan rumus MKJI untuk menghitung kapasitas pendekat dan derajat saturasi. Penulis menggunakan Vissim 20 untuk menghitung panjang antrean dan tundaan. Untuk optimasi penulis melakukannya dengan dua tahap, yang pertama dengan menggunakan rumus MKJI dan yang kedua dengan Vissim. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa waktu siklus optimum persimpangan eksisting adalah selama 52 detik dan persimpangan DDI adalah 32 detik berdasarkan volume kendaraan pada saat survei lapangan. Kenaikan kapasitas persimpangan DDI dibandingkan dengan persimpangan eksisting tidak dapat dipastikan sebab beberapa pendekat menunjukkan kenaikan kapasitas sedangkan pendekat lainnya menunjukkan sebalikanya.Akan tetapi, persimpangan DDI mengalami panjang antrean yang cenderung lebih pendek daripada persimpangan conventional diamond interchange. Tundaan rata-rata pada persimpangan DDI lebih kecil daripada tundaan rata-rata pada persimpangan conventional diamond interchange bahkan setelah dilakukan optimasi. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa kaitan antara waktu siklus dengan panjang antrean erat sekali. ......One of the causes of traffic congestion in Jakarta is the inability of the intersection in carrying traffic, i.e., the intersection is overcapacity. Many approaches can improve capacity of the intersection, from priority-controlled intersection, signalized intersection, and grade-separated intersection with overpass and underpass. A four-legged intersection typically has four signal phases. DDI reduces signal phase into only two phases thanks to the reduced number of conflict points. A conventional four-legged intersection has 32 conflict points, while DDI have just 14 conflict points, two of which are the cutting conflict points. (FHWA, 2014). A research is conducted in Cawang, East Jakarta, at which the conventional diamond interchange is situated. Intersection performance is evaluated by using field traffic flows. MKJI is used to calculate approach capacity and degree of saturation, while Vissim 20 is used to calculate queue length and delay. An intersection is optimized in two steps, first with MKJI and the second with Vissim. The result of this research is that the optimum cycle time of the existing intersection is 52 seconds, and the optimum cycle length of DDI is 32 seconds, based on the field traffic flow. The increase of DDI capacity compared to the optimized existing intersection is uncertain because some approaches show the increase of capacity while the others show the converse. However, queue length of DDI tends to be shorter than conventional diamond interchange. The average intersection delay of DDI is less than those of conventional diamond interchange even after having been optimized. It can be concluded that there is a strong link between cycle length with queue length and delay.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Mohamad Hanafie
Abstrak :
Dan pengamatan awal yang dilakukan teridentifikasi bahwa kualitas pelayanan kepabeanan di bidang impor pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Priok I, Kantor Wilayah IV Jakarta, masih belum optimal, bila dinilai dari fungsi strategis pelayanan tersebut. Belum optimalnya pelayanan kepabeanan yang dimaksud antara lain terlihat dari kurang profesional dan belum akuratnya aplikasi Sistem Electronic Data Interchange yang berbasis pada fungsi teknologi komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membahas seberapa besar pengaruh Kebijakan Reformasi Pelayanan dan Aplikasi Sistem Electronic Data Interchange terhadap Kualitas Pelayanan Kepabeanan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Priok I. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Kebijakan dari Dunn, Teori Aplikasi Sistem EDI dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 dan Teori Pelayanan dari Parasuraman. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif terhadap data primer yang didapat dari sampel penelitian sebanyak 100 responden yang terdiri dari pegawai dan importir untuk Kuesioner Pengujian Hipotesis dan 100 pegawai untuk Kuesioner Learning Organization. Metode Kualitatif digunakan untuk mengolah rujukan teori dan data fungsional yang diperoleh dari berbagai buku dan dokumen. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif Kebijakan Reformasi Pelayanan dan Aplikasi Sistem Electronic Data Interchange terhadap Kualitas Pelayanan Kepabeanan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Priok I. Pengaruh positif ini menjadi isyarat bahwa apabila terjadi peningkatan pada variabel Kebijakan Reformasi Pelayanan dan variabel Aplikasi Sistem Electronic Data Interchange, maka peningkatan pada kedua variable babas tersebut secara bersama-sama akan diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan kepabeanan di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Priok I. Hasil penelitian ini selanjutnya menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan kepabeanan di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Priok I dapat ditingkatkan dengan meningkatkan efektivitas pelaksanaan kebijakan reformasi pelayanan dan dengan meningkatkan juga efektivitas dan efisiensi aplikasi Sistem Electronic Data Interchange dalam proses pelayanan tersebut. Adapun saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut : KPBC Tipe A Khusus Tanjung Priok I perlu merumuskan dan melaksanakan secara khusus kebijakan reformasi pelayanan yang tertuju untuk meningkatkan etos kerja di kalangan pegawai, terutama pegawai yang langsung melaksanakan teknis pelayanan kepabeanan. Untuk meningkatkan profesionalisme dan keahlian kerja para pegawai yang bertugas dalam pelaksanaan Sistem EDI perlu diadakan pelatihan teknis fungsional secara intensif sesuai dengan perkembangan dan tantangan teknologi komputer. Guna lebih memantapkan pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, maka KPBC Tipe A Khusus Tanjung Priok I perlu mengembangkan konsep Learning Organizalion dengan cara mengembangkan berbagai program diklat pegawai, peningkatan kesejahteraan pegawai dan pengembangan konsep kepemimpinan situasional yang komunikatif.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Surjasa
Abstrak :
ABSTRAK Era globalisasi dewasa ini telah melanda seluruh dunia. Seluruh industri manufaktur maupun jasa berusaha semaksimal mungkin untuk tetap hidup, sehingga semua faktor pendukungnya seperti keunggulan kompetitif dan komparatif yang meliputi kualitas, biaya dan waktu harus diprioritaskan. Masalah yang sekarang sedang menjadi pusat perhatian di negara-negara maju adalah komunikasi dan pengantaran (communication and delivery) pada rantai suplai (supply chain). Dalam hal ini, respon yang cepat (quick response) dapat meningkatkan kepuasan pelanggan maupun klien. Kurangnya perhatian terhadap masalah ini dapat mengakibatkan kurangnya daya saing suatu pelaku bisnis, sehingga secara perlahan membuat mereka kalah bersaing. Konsep Just In Time (JIT) yang sering didengung-dengungkan dalam dunia industri sudah merupakan suatu keharusan untuk diaplikasikan. Karena konsep JIT dapat mereduksi proses pergudangan. Untuk itulah tulisan ini memperkenalkan suatu konsep dan aplikasi yang mencoba menjawab pusat permasalahan tersebut. Konsep dan aplikasi tersebut adalah EDI (Electronic Data Interchange) dan Barcode pada Supply Chain Management. Pada tulisan ini diperlihatkan model konseptual bagaimana komunikasi dan transaksi bisnis meialui EDI dan Barcode tersebut dapat berjalan diantara para pelaku bisnis, khususnya diantara dua pelaku bisnis, manufaktur dan retailer.
ABSTRACT The era of globalization have impacted the world. All manufacture or service industries are attempting to survive as maximum as possible. According to it all of the support factors like competitive and comparative advantages which includes quality, cost and time must be done in priority. The problem that being centre of interest by advance countries are communication and delivery to supply chain. In this case quick response can improve customer satisfaction. Less attention to this problem could result in decrease of competition by the businessman, that make them could not able to compete any more. J I T (Just In Time) concept that familiar in industrial management must be applied. This is because J I T concept will reduce warehousing process. In accordance to that this article tried to introduce a concept and application that could be answer the centre of the problem. The concept and application are EDI (Electronic Data Interchange) and Barcode of supply chain management. This article showed conceptual model of how communication and businessman transaction can practice through EDI and Barcode among businessman, especially among two businessman, manufactory and retailer.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Libertinus T.
Abstrak :
Pada umumnya prosedur analisis kapasitas simpang tanpa lampu lalulintas didasarkan pada model stochastic seperti model gap yang diterima (gap-acceptance model) yang menyatakan kapasitas adalah sebuah fungsi dari tersedianya gap kritis (critical gap). Penelitian dimaksudkan untuk menentukan nilai gap kritis simpang dan mengembangkan model kapasitas simpang tanpa lampu lalulintas tiga kaki (T-intersection) berdasarkan teori gap yang diterima (gap-acceptance theory). Pengumpulan data di lapangan menggunakan video kamera yang memiliki fasilitas durasi waktu. Data primer yang diamati adalah volume simpang, gap diterima dan ditolak pada arus mayor serta follow-up time kendaraan arus minor. Gap kritis dianalisis dengan pendekatan deterministik yaitu metode Raff dan pendekatan probabilistik yaitu analisis probit. Pengembangan model dilakukan dengan mengaplikasikan parameter hasil analisis gap kritis pada kandidat model yaitu Model Blunden (1961), Model Harders (HCM 1985), Model Siegloch (HCM 1994), Model Modified Harders, Model Modified Siegloch dan Model Tanner (1962). Kapasitas kandidat model yang paling mendekati kapasitas lapangan ditetapkan sebagai model terpilih. Hasil Penelitian menunjukkan gap kritis diperoleh didasarkan metode Raff menghasilkan nilai gap kritis sebesar 2,00 detik. Model terpilih adalah Model Modified Harders yang dikembangkan melalui dua pendekatan yaitu teknik regresi linear dan penaksiran parameter dengan metode trial and error. Modifikasi dilakukan dengan menetapkan parameter gap minimum tm=0,25 detik dan parameter skala distribusi X dikali 1,5 hingga diperoleh model kapasitas simpang tanpa lampu lalulintas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Carl Augustinus Soutihon
Abstrak :
Tesis ini membahas pemungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) terhadap pemberitahuan pabean yang disampaikan oleh masyarakat usaha. Pemberitahuan pabean tersebut adalah penyampaian Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang disampaikan dengan menggunakan sistem Electronic Data Interchange. Terdapat permasalahan keadilan dalam pemungutan PNBP tersebut. John Rawls berpendapat perlu ada keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan bersama. Hukum harus menjadi penuntun agar orang dapat mengambil posisi dengan tetap memperhatikan kepentingan individunya. Hasil penelitian ini menyarankan dilakukannya peninjauan ulang terhadap peraturan PNBP di DJBC baik dengan mencabut peraturan yang ada atau membentuk peraturan yang baru.
The focus of this study is collecting non tax revenue at Directorate o f Customs and Excise to the customs declaration that using Electronic Data Interchange by market forces specially import declaration. There are justice?s problems o f doing that collecting. John Rawls said that it is important to justify individual interests and community interest. Law must be the way of the people to whom they justify their individual interest. The researcher suggests that the rules o f non tax revenue at Directorate of Customs and Excise have to make better or making the new rules.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T37430
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Santoso
Abstrak :
ABSTRAK
Perusahaan yang mempunyai fasilitas Kawasan Berikat dalam hal ini PT. DASI yang ingin menjual barangnya di dalam negeri (Iocal sales), mereka terlebih harus mengurus dokumen yang diperlukan termasuk dokumen pembayaran pajak dan bea masuk sebelum barang mereka dikirimkan ke pelanggan. Hal ini diperlukan karena bahan baku yang mereka impor sebelumnya mengalami penangguhan pembayaran pajak (PPN dan PPh) serta bea masuk barang. Namun permasalahan yang muncul dirasakan ketika proses pengurusan dokumen untuk penjualan lokal tersebut memakan waktu yang terlalu lama. Perusahaan dituntut untuk memenuhi permintaan pelanggan secara lebih cepat dan tapat waktu. Karena pada umumnya pelanggan memberikan tenggang waktu kepada perusahaan dalam memenuhi pesanannya. Sedangkan PT. DASI sulit untuk memenuhi pesanan tersebut. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada kepuasan pelanggan (customer satification).

Oleh sebab itu, untuk mempercepat proses pengurusan dokumen untuk penjualan lokal yang berlaku saat ini, tentunya diperlukan suatu analisa yang logis dan sistematis terhadap proses tersebut, Diharapkan dengan analisa tersebut akan dihasilkan suatu perbaikan pada proses pengurusan dokumen untuk penjualan lokal saat ini sehingga dihasilkan suatu proses pengurusan dokumen yang lebih baik,

Pengembangan proses pengurusan dokumen untuk penjualan Iokal dengan fasilitas Kawasan Berikat yang lebih baik dapat dilakukan dengan menganalisa proses saat ini menggunakan metode sembilan pendekatan analisa operasi utama (the nine primary operation analysis) Serta menggunakan sualu tools (alat) yaitu Electronic Data Interchange (FDI) yang dapat mempercepat pengiriman dokumen sekaligus mengurangi kesalahan pada pengisiannya.

Untuk melakukan analisa ini digunakan alat bantu berupa diagram alir (flow chart) dan diagram proses (process chart) agar keseluruhan data dan informasi seputar proses pengurusan dokumen untuk penjualan lokal saat ini terkumpul dan tersusun secara sistematis.
2001
S49955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>