Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Hutahaean, Serri
Abstrak :
ABSTRAK
Kepala ruang berkontribusi dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi PPI di ruang rawat, tetapi kenyataannya masih belum melakukan peran dan fungsinya dalam PPI. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penguatan peran dan fungsi karu terhadap pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit RS . Metoda yang digunakan adalah dengan desain kuasi eksperimen. Responden terdiri dari 5 kepala ruang, dan 34 perawat pelaksana dari kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan penguatan peran dan fungsi karu terhadap kepatuhan pelaksanaan PPI antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol p 0,03; ? 0,05 . Rekomendasi Penguatan peran dan fungsi karu diharapkan mendapatkan dukungan dari manajemen keperawatan, kepala ruang dan pelaksana pelayanan untuk meningkatkan kepatuhan perawat terhadap pelaksanaan PPI sebagai dasar meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RS.
ABSTRACT
The head nurses should contribute to the implementation of prevention and infection control PPI in the ward, but in reality still has not performed its role and function in PPI. This study aims to determine the effect of strengthening the role and function of head nurses on the implementation of infection prevention and control in hospitals RS . The method used is Quasi experiment design. Respondents consisted of 5 headsnurse, and 34 nurses from the intervention and control group. The result of the research shows that there is a significant influence of the strengthening of role and function of head nurseson compliance of PPI implementation p 0,03 0,05 . Recommendations Strengthening the role and function of head nurses is expected to get support from the management of nursing, head nurses and implementing services to improve the compliance of nurses to the implementation of PPI as a basis to improve the quality of nursing services in hospitals.
2017
T47667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Wati
Abstrak :

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh work family conflict (WFC) dan family work conflict (FWC) terhadap turnover intention dengan job stress bertindak sebagai variabel mediasi dan self-efficacy bertindak sebagai variabel moderasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Structural Equational Model (SEM) dan perangkat lunak lisrel 8.8 untuk pengolahan data. Metode pengambilan sample yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan menggunakan sampel sebanyak 176 responden di rumah sakit wilayah Nusa Tenggara Barat. Data dikumpulkan menggunakan survei melalui kuesioner yang dibagikan secara online dan offline.  Hasil penelitian menunjukan bahwa WFC dan FWC memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap job stress. Job stress memediasi secara parsial hubungan antara WFC dan turnover intention, sementara job stress memediasi secara penuh hubungan antara FWC dan turnover intention. Ditemukan juga bahwa self-efficacy sebagai variabel moderasi meningkatkan efek positif WFC dan FWC terhadap job stress. Hasil penelitian tersebut mengimplikasikan bahwa penting bagi rumah sakit untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan efektif, memberikan batasan tanggung jawab dan peran, melihat kembali apa yang menjadi kesepakatan awal antara pihak rumah sakit dan perawat, serta memberikan afeksi dan motivasi agar perawat tidak mengalami stres berlebih sehingga tidak memiliki niat untuk meninggalkan pekerjaanya


The purpose of this study was to determine the effect of work-family conflict (WFC) and family-work conflict (FWC) on turnover intention, in which job stress acted as a mediating variable and self-efficacy as a moderating variable. The study employed a quantitative research using surveys to 176 nurses from hospitals in West Nusa Tenggara. Data was collected by questionnaire which had been shared online and offline afterwards, data is analyzed using Lisrel 88 software and Structural Equation Modeling (SEM). The result showed that WFC and FWC had significant effects on job stress. Job stress partially mediated the relationship between WFC and turnover intention, while job stress fully mediated the relationship between FWC and turnover intention. It was found that self-efficacy acted as a moderating variable increasing the effects of WFC and FWC on job stress. The results of this study imply that hospitals need to create a supportive and effective work environment, set limits on responsibilities and roles, review preliminary agreements between the hospital and nurses, and provide affection and motivation to reduce excess stress on nurses, hence nurses do not have the intention to leave job.

 

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aumas Pabuti, Author
Abstrak :
Dilatar belakangi oleh masih tingginya keluhan terhadap pelayanan keperawatan, basil evaluasi pelaksanaan standar asuhan keperawatan yang masih belum memuaskan dan laporan Ka-Bidang Keperawatan tentang belum terlaksananya uraian tugas serta peran dan fungsi Kepala Ruangan (Ka-Ru), serta dipilihnya Ka-Ru periode sekarang dengan cara yang tidak biasanya, maka dilakukan penelitian terhadap 34 orang Ka-Ru Rawat inap RSUP Dr M Djamil Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan manajemen Ka-Ru rawat inap meliputi : manajemen personal keperawatan, manajemen unit perawatan, manajemen asuhan keperawatan dan manajemen pendidikan dan pengembangan staf, serta mengetahui hubungan antara karakteristik Ka-Ru ( umur, pendidikan formal, pengalaman kerja dan pelatihan keperawatan ) dengan kemampuan manajemennya. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik memakai metode kuantitatif dan kualitatif, dengan desain cross sectional.

Kemampuan manajemen diukur dengan memberikan kuesioner kepada Ka-Ru, dikonfirmasi dengan kuesioner kepada Pelaksana Perawatan dan menilai bukti dokumentasi di lapangan. Kuesioner dan daftar dokumentasi dibuat mengacu kepada uraian tugas Ka-Ru dari Gillies (1989) dan DEPKES RI (1999). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 19 dari 34 orang Ka-Ru mempunyai kemampuan manajemen dibawah nilai rata-rata. Dari 4 area manajemen ternyata 76 % Ka-Ru mempunyai tingkat kemampuan manajemen yang rendah pada pendidikan dan pengembangan staf. Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan formal dan pengalaman kerja dengan tingkat kemampuan manajemennya. Terdapat hubungan yang bermakna antara adanya pelatihan manajemen keperawatan kepada Ka-Ru dengan tingkat kemampuan manajemennya ( x2 = 4,10 ; p = 0,04 ). Kesimpulannya, dengan memakai nilai rata-rata kemampuan manajemen = 60 % sebagai cut of point didapatkan 56 % Ka-Ru ( dan IRNA. A, B, C ) mempunyai tingkat kemampuan di bawah rata-rata. Pelatihan manajemen keperawatan berhubungan dengan tingkat kemampuan manajemen Ka-Ru. Disarankan agar seluruh Ka-Ru mendapatkan pelatihan manajemen keperawatan, dan Instalasi yang mempunyai Ka-Ru dengan kemampuan di atas rata-rata (baik) dijadikan percontohan untuk RS. Perlu diteliti beban kerja perawat di Instalasi dengan BOR yang tinggi dan pengaruhnya terhadap kemampuan manajemen pengelolanya.
Management Competency Analysis of Ward's Head Nurses at DR.M. Djamil Padang General HospitalBase on customers frequent complains toward nursing care, evaluation of patient care standard using in the ward and Head of Nursing Departemen reporting about Ward's Head Nurses jab description had still not satisfied yet, and there were unususal process in selection of Ward's Head Nurses , the study had been carried out to 34 Ward's Head Nurses in Dr M. Djamil Padang General Hospital . This study was aimed to identify; their level of Ward's Bead Nurse management competency, that consist of : management of nursing pesonnel, management of patient care unit, management of patient care and educational responsibilities. This study also to identify corerelation between personnel characteristic ( age , education, working experience and nursing management training) with level of competency.

This study was analytical descriptive, using quantitative and qualitative approach in cross sectional methode. Questionare to Ward's Head Nurse and Staff against list of documentations was used to evaluate their level of management competency. Questioner and study of documentation based on Ward's Head Nurse job description by Gillies ( 1989) and DEPKES RI (1999 ). This study had found, 19 of 34 Ward's Head Nurse had level of management competency below mean value ( cut of point = 60 % ). Management of Educational and Staff Development was the lowest values of 4 management area. Twenty six of them ( 76 % ) had level management competency below the cut of point value. In this study, there were no correlation between age, education, working experiences .and level of management competency, except the training of nursing management ( x2 = 4,10 ; p = 0.04 ).

Conclusions: By using cut of point = 60 %, there was 19 out of 34 (56 % ) Wards Head Nurses were below the cut of point. Training of nursing management is very important to improve management competency. It was suggested that Ward's Head Nurses have to attend the nursing management training program at Dr M. Djamil Padang General Hospital. It is important to evaluate nurse work load in 3 bigger lnstalations ( IRNA. A, B, C ) Dr M. Djamil General Hospital, which probably influence Ward's Head Nurses management competency.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T5921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Yulis
Abstrak :
ABSTRAK
Studi Fenomenologi: Upaya Kepala Ruangan menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Persahabatan Peran kepala ruangan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja perawat sangatlah penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengalaman kepala ruangan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja perawat. Penelitian ini menggunakan desain kualitaif dengan metode fenomenologi. Jumlah partisipan pada penelitian ini adalah 7 partisipan kepala ruangan yang diwawancara dengan tekhnik wawancara mendalam terkait pengalamannya menjaga keselamatan dan kesehatan kerja perawat selama bekerja sebagai kepala ruangan.Teridentifikasi 7 tema pada penelitian yaitu: Peduli dengan kondisi SDM perawat, meningkatkan kesadaran perawat untuk menjaga keselamatan dan kesehatan diri sendiri, Memberi pertolongan dan perlakuan khusus pada perawat yang cedera, mengobservasi jenis kecelakaan dan penyakit yang sering terjadi di ruangan,memberikan suasana kerja yang kondusif dari aspek: manajemen, fasilitas, tim kesehatan dan iklim kerja, meminimalkan atau menghilangkan resiko bahaya dan terjadi penyakit, refleksi kepala ruangan terhadap upaya yang telah dilakukan. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya melakukan pencegahan terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja dirumah sakit. Mencegah terjadinya kecelakaan salah satunya dengan meningkatkan peran dan fungsi manajemen kepala ruangan, melalui peningkatan pengetahuan terkait manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta kemampuan manajerial dan kempimpinan. Kata Kunci: fenomenologi, keselamatan dan kesehatan kerja, perawat, kepala ruangan.
ABSTRACT
Phenomenology Study Effort of head nurse to keep the occupational safety and health of nurse in Rumah Sakit Umum Pusat RSUP PersahabatanThe head nurse rsquo s role in maintaining the safety and occupational health nurses is essential. The purpose of this research is to gain an experience of head nurses in maintaining the safety and occupational health nurses.This study used qualitative design with the phenomenological approach. Seven participants were partisipated by in depth interview techniques related to their experiences while working as the head nurses. This research Identified seven themes Concern for the condition of the human resources of nurses, Enhance nurses awareness of the importance of keepingthe safety and healthiness of theirselves, Give aid and special treatment to injured nurse,Observe types of accidents and illnesses that often occur in the room, Provide a conducive working atmosphere of the management, facilities, health care team and work climate aspects, Minimize or eliminate the risk of danger and illness occurs, The last reflection of head nurses to the efforts that have been made. This study recommends the importance of preventing the accident and occupational diseases in the hospital. One way to protect the accidents by improving the roleand function of Leadeship and management of the head nurses, improving knowledge about occupational safety and health management and leadership ability. Keywords Phenomenology, occupational safety and health, nurses, head nurses.
2017
T46892
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Indriani
Abstrak :
Pendahuluan: Metode penugasan keperawatan primer dapat memberikan konsekuensi positif terhadap peningkatan kompetensi, kepuasan kerja perawat, mutu asuhan dan keselamatan pasien. Manajer keperawatan sangat menentukan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan metode penugasan keperawatan primer. Kemampuan manajer keperawatan dalam melakukan supervisi memberikan berbagai dampak bagi pelayanan keperawatan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi hubungan supervisi kepala ruangan terhadap pelaksanaan metode penugasan keperawatan primer di rumah sakit. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 81 perawat primer yang berasal dari dua rumah sakit di Jabodetabek. Sampel diambil dengan teknik Total sampling. Data diambil menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dari kuesioner Managerial Competencies of Head Nurses Tool, Overview of primary nursing core elements. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil : Hasil analisis menunjukan ada hubungan signifikan antara supervisi kepala ruangan dengan pelaksanaan metode penugasan keperawatan primer (p=0,047). Simpulan: Kepala ruangan yang melaksanakan supervisi dengan baik dapat melaksanakan metode penugasan keperawatan primer dengan nilai tertinggi. Kata Kunci: Kepala ruangan, metode penugasan keperawatan primer, persepsi perawat primer, supervisi, supervisi dalam pengarahan dan pengawasan. ......Introduction: Primary nursing method can provide a positive consequence towards the increasment of competence, job satisfaction, care quality and patient safety. The nurse manager majorly decides and is responsible of the implementation of primary nursing method. The ability of the manager to supervise provides various effects towards nursing service. Method: The research design used descriptive quantitative with a cross-sectional approach. The number of samples was 81 primary nurses from two hospitals in Jabodetabek. Samples were taken by total sampling technique. Data were taken using a modified questionnaire from the Managerial Competencies of Head Nurses Tool, Overview of primary nursing core elements questionnaire. Data were analyzed using Chi Square test. Result: The results of the analysis concluded that there was a significant relationship between the supervision of the head of nurses and the implementation of the primary nursing method (p = 0.047). Conclusion: The head nurses who carries out supervision properly can implemening of the primary nurse with the highest score. Keywords: Head nurses, primary nursing method, perception of primary nurses, supervision in actuating and controlling.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harmini Sundarwati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas kemampuan kepala ruangan dalam melaksanakan supervisi yang dipersepsikan perawat pelaksana. Latar belakang masalah ini bersumber dari temuan masalah pada waktu peneliti melaksanakan kegiatan resindensi yang menunjukan bahwa kepala ruangan belum optimal dalam supervisi dan supervisi yang dilakukan selama ini bersifat situasional. Tempat penelitian adalah di 8 ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta, dengan responden berjumlah 94 perawat pelaksana yang diambil secara acak dengan teknik simple random sampling (jumlah populasi 210 orang) dengan latar belakang pendidikan SPK, D3/D4 dan S1 Keperawatan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Hipotesis ditetapkan untuk melihat hubungan yang positif antara variabel efektivitas kemampuan kepala ruangan dengan persepsi perawat pelaksana dan variabel confoundinglkarakteristik perawat pelaksana dengan persepsi perawat pelaksana. Uji cobs instrumen dilakukan pada perawat pelaksana di ruang rawat map RSUD Koja Jakarta Utara. Hasil uji coba kuesioner diperoleh nilai a = 0,972. Untuk menguji hubungan antara efektivitas kemampuan supervisi kepala ruangan dan persepsi perawat pelaksana digunakan Pearson's Product Moment Correlation Coefficient. Analisis yang dilakukan meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Pada analisis bivariat digunakan regresi tinier sederhana dan untuk analisis multivariat digunakan analisis regresi linier ganda (multiple linier regression). Hasil uji bivariat korelasi Pearson's Product Moment Correlation Coefficient diperoleh basil adanya hubungan yang sempurna dan signifikan antara variabel efektivitas kemampuan supervisi kepala ruangan dengan persepsi perawat pelaksana dengan nilai F Sig.=98,384 dan memiliki Pvalue - 0,000 (p < a). Sub variabel efektivitas kemampuan supervisi kepala ruangan yang terdiri dari fungsi manajemen, kompetensi supervisi dan ketrampilan supervisi menunjukkan adanya hubungan kuat dan signifikan dengan persepsi perawat pelaksana yaitu fungsi manajemen (r = 0,881; Pvalue = 0,000), kompetensi supervisi (r = 0,887; Pvalue = 0,000) dan ketrampilan supervisi (r = 0,775; Pvalue = 0,000). Pada uji statistik multivariat diperoleh hasil koefisien determinasi (R2 = 0,848) dan menunjukkan bahwa sub variabel kompetensi supervisi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap persepsi perawat pelaksana dengan nilai R = 0,698; Pvalue = 0,000 (p < a). Rekomendasi untuk pimpinan dan manajer keperawatan di RSUD Budhi Asih Jakarta untuk memanfaatkan hasil penelitian ini guna perbaikan kualitas pelayanan keperawatan, khususnya dengan meningkatkan supervisi keperawatan yang dilakukan oleh kepala ruangan terhadap perawat pelaksana.
The aim of this research was to analyze the effectiveness of head nurses' ability in conducting supervision which was perceived by the nurses. The background of this problem came from the situation when the researcher had some residential activity which was showed that the head nurses not yet optimal in conducted the supervision, and the supervision had been done until now was still situational supervision. Research place was in 8 inpatient ward of the Budhi Asih Hospital Jakarta, the number of the sample was 94 nurses which were taken with the random technique of simple random sampling (the number of the population was 210 people) with background education of SPK, D3/D4 and bachelor in nursing (S1). Data collecting was done using with the questionnaire which made by the researcher. Research design which was used in this research was analytic method with the cross sectional approach. Hypothesis specified to see the positive relation between effectiveness head nurses' ability variable with the nurses' perception variable and the characteristic of the nurses with the nurses' perception. The test of the instrument had been done on the nurses? inpatient ward RSUD Koja, North Jakarta. Result of the questionnaire test obtained by value of a= 0,972. The test of the relation between effectiveness head nurses' supervision ability and perception of the nurses was using Pearson's Product Moment Correlation Coefficient. This research using univariate, bivariate and multivariate analysis. Bivariate analysis used simple linear regression and for the multivariate analysis used multiple linear regressions. The result of Pearson's Product Moment Correlation Coefficient correlation bivariate test obtained from the result of the relation which was significant between effectiveness head nurses' supervision ability variable with the perception of nurses showed the strong relation and significant with value of F Sig.= 98,384 and pvalue = 0,000 ( p < a). Sub variable of the effectiveness head nurses' supervision ability including management function, supervision competency and supervision skill showed the strong relation and significant with perception nurse with of value management function ( r = 0,881; pvalue = 0,000), supervision competency (r = 0,887; pvalue = 0,000) and supervision skill ( r = 0,775; pvalue = 0,000). Statistical multivariate test obtained the result of determinant coefficient (R2 = 0,848) and indicate that supervision competency sub variable represent the most influenced factor on the nurses' perception with value ( = 0,698; pvalue = 0,000 (p < a ). Recommendation for the Dirrector and the Nursing manager of the Budhi Asih Hospital Jakarta were to exploit the result of this research to improve the quality of the nursing services, specially by improving the nursing supervision conducted by the head nurses to the nurses.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library