Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Kholilah Alawiyah A.S.
"Banyak pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik PGK mengalami masalah overload cairan akibat dari ketidakmampuan ginjal membuang hasil metabolime melalui eliminasi urin. Overload cairan salah satu penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab kematian tersering pada anak dengan PGK. Upaya untuk mengatasi overload cairan adalah dengan melakukan pembatasan cairan. Pemantauan keseimbangan cairan menggunakan format pencatatan yang melibatkan keluarga penting dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembatasan cairan pasien. Tujuan penulisan ini adalah mengidentifikasi keoptimalan pemantauan cairan penggunaan fluid intake output chart khusus pasien PGK. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus berupa penerapan intervensi pemantauan cairan menggunakan chart yang melibatkan keluarga. Hasil intervensi menunjukan penggunaan fluid intake output chart khusus pasien PGK efektif dalam menangani overload cairan dibuktikan dengan berkurangnya manifestasi overload cairan pasien. Penulis merekomendasikan penggunaan chart khusus tersebut untuk mengatasi kelebihan volume cairan pada pasien.

Some of patient with chronic kidney disease CKD experience fluid overload problems resulting from the inability of the kidneys to throw away metabolic outcomes through urinary elimination. Fluid overload is one of the causes of cardiovascular disease which is the most common cause of death in children with CKD. The attempt to overcome the fluid overload is by limiting the fluid. To determine the effectiveness of patient fluid restriction, it is necessary to monitor fluid balance using a recording format involving the family. The purpose of this paper is to identify the optimum use of fluid intake output chart special patient CKD for fluid monitoring. The method used in the writing of this scientific paper is a case study of the application of fluid monitoring interventions using a chart involving the family. The results of these interventions show that the use of a fluid intake output chart specifically for CKD patients is effective in dealing with fluid overload as evidenced by the reduced patient fluid overload manifestation. Therefore, this intervention is well used to develop nursing interventions so as to improve the quality of life of patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Ulfah
"Hati adalah organ terbesar dalam tubuh dan organ metabolisme yang sangat penting. Hepatocelullar Carcinoma (HCC) merupakan pertumbuhan abnormal dari hepatosit yang ditandai dengan peningkatan jumlah hepatosit yang mampu membelah dan menyertai perubahan sel hati yang menjadi ganas. Karsinoma hepatoselular berisiko terjadi retensi cairan karena rusaknya sel hepatosit yang mengakibatkan terganggunya aliran darah menuju ke hati sehingga menimbulkan distensi pembuluh darah dan terganggunya aliran tersebut juga mengakibatkan terganggunya produksi albumin untuk bisa mempertahankan tekanan onkotik. Asites, varises gastroesofagus yang tidak ditangani segera dapat menurunkan kualitas hidup bahkan kematian. Asites dan edema merupakan penyebab yang paling sering ditemukan pada pasien yang harus menjalani perawatan di rumah sakit. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan pemantauan cairan dan nutrisi dibuktikan bahwa pemantauan ini efektif untuk menangani kelebihan volume cairan dibuktikan dengan tidak bertambahnya komplikasi yang terjadi pada pasien.

The liver is the largest organ in the body and a very important metabolic organ. Hepatocellullar Carcinoma (HCC) is an abnormal growth of hepatocytes which is characterized by an increase in the number of hepatocytes capable of dividing and accompanying changes in liver cells that become malignant. Hepatocellular carcinoma is at risk of fluid retention due to damage to hepatocyte cells which results in disruption of blood flow to the liver, causing distension of blood vessels and disruption of this flow also results in disruption of albumin production to maintain oncotic pressure. Ascites, gastroesophageal varices that are not treated immediately can reduce the quality of life and even death. Ascites and edema are the most common causes in hospitalized patients. The writing of this scientific paper using a case study method using fluid and nutrition monitoring proved that this monitoring is effective for treating excess fluid volume as evidenced by not increasing complications that occur in patients."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Puspa Nabilah
"Konstipasi fungsional merupakan salah satu masalah gastrointestinal yang paling umum terjadi. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa konstipasi fungsional juga banyak dialami oleh kelompok mahasiswa. Dampak konstipasi fungsional pada mahasiswa tidak dapat diabaikan, seperti menimbulkan perasaan tidak nyaman secara fisik dan psikososial yang berakibat pada menurunnya produktivitas dan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui proporsi kejadian konstipasi fungsional dan hubungan antara beberapa faktor risiko dengan kejadian konstipasi fungsional pada mahasiswa S1 Reguler FKM UI tahun 2023. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kejadian konstipasi fungsional. Variabel independen dalam penelitian ini antara lain asupan serat pangan, asupan cairan, aktivitas fisik, jenis kelamin, stres, dan kualitas tidur. Penelitian ini dilakukan mulai Juli-Desember 2023 dengan metode penelitian kuantitatif dan desain studi cross-sectional. Responden penelitian ini merupakan mahasiswa aktif S1 Reguler FKM UI angkatan 2020-2022 sejumlah 122 orang yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner secara daring melalui Google Form. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dan Fisher-Exact. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan proporsi konstipasi fungsional sebesar 18,9%. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara asupan serat pangan, asupan cairan, aktivitas fisik, jenis kelamin, stres, dan kualitas tidur dengan kejadian konstipasi fungsional pda mahasiswa S1 Reguler FKM UI 2023. Meskipun begitu, terdapat kecenderungan bahwa kejadian konstipasi fungsional lebih banyak dialami oleh mahasiswa yang memiliki asupan serat pangan kurang dan asupan cairan kurang. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan meningkatkan konsumsi serat pangan dan cairan serta menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.

Functional constipation is one of the most common gastrointestinal disorders. Recent research shows that funstional constipation also occurs in student groups. The impact of functional constipation on students cannot be ignored, as it causes feelings of physical and psychosocial discomfort, resulting in decreased productivity and quality of life. This study aims to determine the proportion of functional constipation and the relationship between several risk factors with functional constipation among undergraduate students of the Faculty of Public Health, University of Indonesia, in 2023. The dependent variable of this study is functional constipation. The independent variables in this study include dietary fiber intake, fluid intake, sex, physical activity, stress level, and sleep quality. This research was conducted from July to December 2023 using quantitative methods and a cross-sectional study design. Respondents for this study were 122 active regular undergraduate students of FKM UI form the class of 2020-2022, selected through a simple random sampling technique. Data were obtained by filling out online questionnaires via Google Forms. Data were analyzed through univariate and bivariate analyses using the Chi-Square test and Fisher-Exact test. Based on the results, it was found that the proportion of functional constipation was 18,3%. The results of bivariate analysis showed that there was no significant relationship between dietary fiber intake, fluid intake, sex, physical activity, stress level, and sleep quality with functional constipation in regular undergraduate students at FKM UI in 2023. However, this research suggests that there is a tendency for functional constipation to be more frequent in students with lower dietary fiber intake and less fluid intake. Therefore, students are encouraged to increase their consumption of dietary fiber and fluids and adopt a healthier lifestyle. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Shadrina
"Berbagai penelitian menunjukkan tingginya angka prevalensi dehidrasi ringan di Indonesia. Pria usia produktif merupakan salah satu kelompok usia yang memiliki kecenderungan tinggi mengalami dehidrasi dikarenakan aktivitas fisik yang berat dalam kesehariannya. Dehidrasi pada derajat ringan dapat menyebabkan gangguan mood dan penurunan daya konsentrasi. Dehidrasi dapat dicegah dengan kebiasaan mengonsumsi cairan, adapun kebiasaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang salah satunya adalah pengetahuan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat pengetahuan adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada asupan cairan harian pria usia produktif. Penggunaan studi cross sectional ini dilakukan kepada 40 pria yang merupakan orang tua dari anak yang terdata sebagai siswa di Yayasan Kasih Keluarga, Pejaten, Jakarta Selatan. Seluruh subyek mendapatkan kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan mengenai pengetahuan asupan cairan dan Catatan Asupan Cairan Harian yang harus diisi selama dua hari.
Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji chi square untuk variabel tingkat pengetahuan dan asupan cairan, serta uji alternatif Fischer untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan asupan cairan. Hasil yang diperoleh yaitu 46,2% subyek memiliki tingkat pengetahuan cukup mengenai asupan cairan, terdapat 7,7% subyek dengan pengetahuan baik mengonsumsi cairan secara tidak adekuat, sedangkan subyek dengan pengetahuan kurang terdapat 50% dengan asupan cairan tidak adekuat, maka tingkat pengetahuan memengaruhi asupan cairan seseorang (p<0,05).

Some studies show a high prevalence of mild dehydration in Indonesia. Men of productive age is highly prone to get dehydration due to their physical activities everyday. Dehydration, even in the mild form, lead to mood disorders and decrease in power of concentration. Dehydration can be prevented by making a good drinking habit. While one of factors that takes effect of habit is knowledge.
This research has a purpose that to know if knowledge is one of factors that influence daily fluid intake in men of productive age. Cross sectional study was conducted to 42 men whose children were students in Yayasan Kasih Keluarga, Pejaten, South Jakarta. All participants got questionnaire consists of ten questions about hydration knowledge and a note of daily fluid intake that should be filled within two days.
The data was analyzed by using chi-square test for hydration knowledge and fluid intake variable, and fischer test was used to know the correlation between hydration knowledge and daily fluid intake. The result was, among the participants there were 46.2% had enough hydration knowledge, 7.7% participant with good knowledge consumed water inadequately, whereas among participants with poor hydration knowledge there were 50% participants had poor daily fluid intake, so hydration knowlegde significantly influences daily fluid intake (p<0.05).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handayani Eka Puspita Sari
"Latar belakang dan tujuan: Sekitar 41% penduduk dewasa di Kalimantan tidak memenuhi rekomendasi asupan cairan harian. Asupan cairan yang tidak mencukupi dapat menyebabkan dehidrasi. Penduduk dewasa laki-laki memiliki angka kepatuhan lebih rendah dibanding wanita dalam memenuhi asupan cairan. Hambatan terbesar dalam memenuhi asupan cairan adalah lupa untuk minum. Aplikasi seluler Hidrasiku yang disertai dengan pengingat, diharapkan bermanfaat dalam memenuhi asupan cairan harian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi hidrasiku dengan pengingat terhadap kecukupan asupan cairan harian dan status hidrasi penduduk dewasa di Kota Bontang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental pada 106 subjek laki-laki sehat, berusia 19-64 tahun, memiliki ponsel pintar, dan tinggal di Kota Bontang. Subjek dialokasikan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Kedua kelompok menggunakan aplikasi, dengan kelompok perlakuan mengaktifkan fitur pengingat sementara kelompok kontrol tidak. Saat perlakuan, kedua kelompok diminta menggunakan aplikasi selama empat minggu, dan memeriksa warna urinenya setiap minggunya. Kecukupan asupan cairan harian dan status hidrasi dinilai sebelum dan sesudah perlakuan.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan pada kedua kelompok meliputi usia, status gizi, tingkat pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, asupan cairan, dan warna urine. Kecukupan asupan cairan harian dan status hidrasi kedua kelompok sebanding pada pemeriksaan awal. Pada akhir perlakuan, terdapat perbedaan bermakna pada kecukupan asupan cairan harian (90,2% vs 63,0%, p<0,05). Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan bermakna pada status hidrasi euhidrasi (87,8% vs 73,9%, p>0,05).
Kesimpulan: Penggunaan aplikasi Hidrasiku selama empat minggu dengan fitur pengingat berpengaruh terhadap kecukupan asupan cairan harian. Akan tetapi, tidak berpengaruh pada status hidrasi.

Background and objectives: About 41% adults in Kalimantan have inadequate total fluid intake (TFI). Inadequate TFI may cause dehydration. Men were chosen because of TFI adequacy were lower than women. Highest barrier for achieving TFI was forgetting to drink. Hidrasiku with reminder is expected to be useful to achieve TFI and may affect hydration status. This study aims to determine the effect of the Hidrasiku with reminder on the TFI adequacy and hydration status among adults in Bontang.
Methods: This study was a quasi-experimental study on 106 healthy men, aged 19- 64 years, owning a smartphone and living in Bontang. Subjects were allocated into two groups, intervention and control. Both groups used Hidrasiku, with the intervention group activated the reminder while the control group didn’t. Both groups were asked to use Hidrasiku for four weeks and assess the urine colour weekly. Adequacy of TFI and hydration status were assessed before-after intervention.
Results: There were no differences in the two groups including age, nutritional status, education level, physical activity, fluid intake, and urine color. Adequacy of TFI and hydration status of the two groups were comparable before intervention. At the end of intervention, there was significant difference in the TFI adequacy (90,2% vs 63,0%, p<0,05). Meanwhile no significant difference on hydration status (87,8% vs 73,9%, p>0,05).
Conclusion: Hidrasiku with reminder has effect on the adequacy of TFI and no effect on hydration status.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Angraini
"ABSTRAK
Pola diet tidak sehat pada masyarakat perkotaan merupakan salah satu faktor risiko penyakit tidak menular DM dan Hipertensi. Kedua penyakit tersebut menjadi dua penyebab utama kerusakan pada ginjal yang dapat berlanjut kepada tahap gagal ginjal (GGK). Pasien GGK seringkali mengalami masalah overload cairan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya bahkan dapat berujung dengan kematian. Oleh karena itu, dibutuhkan program pembatasan cairan yang efektif dan efisien untuk mencegah komplikasi tersebut, diantaranya melalui upaya pemantauan intake output cairan. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan tujuan menggambarkan metode pemantauan intake output cairan pasien GGK dengan menggunakan fluid intake output chart. Pemantauan tersebut terbukti efektif untuk menangani overload cairan pada klien, dibuktikan dengan berkurangnya manifestasi overload cairan pada klien.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atmaningtyas Sri Rahayu
"Tingginya prevalensi dehidrasi ringan di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia tidak mengonsumsi cairan secara adekuat. Anak usia sekolah dasar merupakan kelompok yang rentan mengalami dehidrasi karena aktivitas fisik yang aktif dan cenderung hanya akan minum jika timbul rasa haus, padahal ketika rasa haus muncul anak akan mengalami dehidrasi yang progresif jika cairan tubuh tidak segera digantikan. Dehidrasi, meskipun pada derajat ringan, dapat memengaruhi fungsi kognitif dan performa fisik. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kebiasaan, termasuk kebiasaan mengonsumsi cairan, adalah pengetahuan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tingkat pengetahuan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi asupan cairan harian anak usia 10-12 tahun. Studi cross sectional ini dilakukan kepada 32 anak yang terdata di Yayasan Kasih Keluarga Pejaten Jakarta Selatan. Seluruh subyek diberikan kuesioner berisi 10 pertanyaan pengetahuan asupan cairan dan Catatan Asupan Cairan Harian yang harus diisi selama dua hari. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi square pada SPSS versi 16.
Hasil yang didapatkan yaitu 18 dari 32 subyek memiliki tingkat pengetahuan yang cukup mengenai asupan cairan. Subyek dengan pengetahuan baik mengonsumsi cairan secara adekuat, sedangkan pada subyek dengan pengetahuan kurang hanya 5 dari 13 subyek mengonsumsi cairan secara tidak adekuat, sehingga tingkat pengetahuan tidak secara signifikan memengaruhi asupan cairan anak usia 10-12 tahun (p>0,05). Tidak terbukti bahwa anak dengan tingkat pengetahuan kurang cenderung memiliki asupan cairan harian yang tidak adekuat daripada anak yang tingkat pengetahuannya baik atau cukup.

The high prevalence of mild dehydration in Indonesia shows that most of Indonesian people do not consume fluid adequately. Elementary school aged children are prone to suffer from dehydration because they are physically active and drink water only if they feel thirsty, whereas thirst will develop into progressive dehydration if body fluid does not immediately replaced. Dehydration, even the mild form, can influence the cognitive function and physical performance. One of factors that can influence habit, including drinking habit, is knowledge.
The purpose of this study is to know whether knowledge is one of factors that influence daily fluid intake in children aged 10-12 years old. This cross section study was done to 32 children in Yayasan Kasih Keluarga Pejaten Jakarta Selatan. Questionnaire consists of ten questions about hydration knowledge and a note of daily fluid intake which had to be filled in two days, were given to all of the participants. Data analysis was done by using chi-square test in SPSS 16.
The result was, 18 from 32 subjects had fair hydration knowledge. Subjects with good hydration knowledge consumed fluid adequately, but there were only 5 from 13 subjects with poor hydration knowledge consumed fluid inadequately. Hydration knowledge did not significantly influence daily fluid intake in children aged 10-12 years old (p>0.05). No evidence was found that children with poor hydration knowledge were more likely than children with good or fair hydration knowledge to consume fluid inadequately."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhida Sarly Amalia
"Latar belakang: Air mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Asupan air yang tidak adekuat, dapat menimbulkan berbagai masalah pada manusia. Dehidrasi paling sering terjadi pada lanjut usia (lansia) yang menyebabkan kulit kering dan berbagai masalah kulit. Kulit memiliki peran penting dalam mencegah kekeringan pada tubuh manusia. Air mendominasi kulit sekitar 30% dan berkontribusi pada kekenyalan, elastisitas, dan ketahanan kulit. Saat ini belum terdapat cukup data untuk membuktikan hubungan antara asupan cairan dengan peningkatan hidrasi kulit.
Metode: Penelitian ini merupakan deskriptif analitik potong lintang yang dilakukan pada lansia berusia 65-80 tahun di panti Tresna Werdha Budi Mulia 3. Pengukuran dilakukan dengan menilai asupan cairan selama 7 hari. Pada hari ke-9 dilakukan penilaian status hidrasi melalui Urine Specific Gravity (USG), kekeringan kulit melalui Specified Symptom Sum Score (SRRC), dan karakteristik sawar kulit melalui Transepidermal Water Loss (TEWL) dan Skin Capacitance (SCap).
Hasil: Sebanyak 67 SP mengikuti penelitian ini dengan median usia 70 tahun. Terdapat korelasi negatif lemah bermakna antara status hidrasi dengan asupan cairan (nilai p <0,0001). Terdapat korelasi negatif lemah bermakna antara asupan cairan pada lansia dengan SRRC (p<0,0001). Tidak terdapat korelasi antara asupan cairan pada lansia dengan TEWL dan SCap (p = 0.613 and p = 0.060).
Kesimpulan: Asupan cairan yang adekuat dapat meningkatkan kelembapan kulit. Rekomendasi asupan cairan dari Kementerian Kesehatan Indonesia dapat dianjurkan pada lansia.

Background: Water plays a crucial role in human life. Inadequate water intake can result in various issues in humans. Dehydration most commonly occurs in the geriatric, leading to dry skin and various skin problems. The skin plays a vital role in preventing bodily desiccation. Water constitutes around 30% of the skin and contributes to its resilience, elasticity, and durability. Currently, there is insufficient data to establish a definitive relationship between fluid intake and improved skin hydration.
Methods: This study is a cross-sectional analytical descriptive study conducted on elderly individuals aged 65-80 years at the Tresna Werdha Budi Mulia 3 nursing home. Measurements were performed by assessing fluid intake over a 7-day period. On the 9th day, assessments were conducted for hydration status using Urine Specific Gravity (USG), skin dryness through the Specified Symptom Sum Score (SRRC), and skin barrier characteristics using Transepidermal Water Loss (TEWL) and Skin Capacitance (SCap).
Results: Sixty-seven subjects participated in this study, with a median age 70 years. There was a statistically significant weak negative correlation between hydration status and fluid intake (p-value < 0.0001). Additionally, other parameters also showed significant weak negative correlations between hydration status and SRRC with p-values of <0.0001. Nevertheless, there was no significant difference observed in the correlation between fluid intake and both TEWL and SCap value (p = 0.613 and p = 0.060).
Conclusion: Adequate fluid intake can enhance skin moisture. The recommendations of fluid intake from the Indonesian Ministry of Health can be advised for the geriatric population.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Mandiara
"Kebiasaan dalam jangka waktu yang lama akan pola diet yang tidak sehat pada masyarakat perkotaan menjadi salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi. Penyakit ini menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan ginjal yang dapat mengakibatkan gagal ginjal kronik. Pasien gagal ginjal kronik sering terjadi kelebihan volume cairan akibat kerusakan fungsi filtrasi glomerolus. Oleh karena itu perlu dilakukan pembatasan cairan yang ketat, efektif dan efesian untuk mencegah terjadinya komplikasi dengan upaya pemantauan intake dan output cairan. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan fluit intake output chart dan dibuktikan bahwa pemantauain ini efektif untuk menangani kelebihan volume cairan dibuktikan dengan tidak bertambahnya komplikasi yang terjadi pada pasien.

Long lasting habits of unhealthy diet in urban society is becoming one of hypertension risk factor. This disease has become a factor causing kidney damage, which can lead to chronic kidney failure. Chronic kidney failure patients commonly experience volume overload due to damage in glomerular filtration function. Hence, fluid restriction is needed as effective and efficient to prevent complication by monitoring fluid intake and output. This scientific writing uses case study method by using fluid intake-output chart to prove that this monitoring method is effective in handling fluid overload by looking at the occurrence of complication in patient."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library