Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marleen Prigita
Abstrak :
ABSTRAK
Pesatnya pertumbuhan sektor industri dan populasi menyebabkan permasalahan sampah di Indonesia. Pemerintah mulai menerapkan peraturan untuk membatasi penggunaan plastik. Upaya ini membutuhkan dukungan dari konsumen dan perusahaan. Konsumen diharapkan mengadopsi perilaku konsumsi berkelanjutan sustainable consumption) dalam kehidupan sehari-hari mereka, dan perusahaan didesak untuk melibatkan kelestarian lingkungan environmental sustainability) dalam strategi mereka. Dengan demikian, produk ramah lingkungan green product muncul sebagai salah satu solusi yang dapat mengurangi masalah kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi niat pembelian produk ramah lingkungan bagi Generasi Y dan Generasi Z di Indonesia. Generasi Y dan Generasi Z dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan mereka adalah konsumen potensial saat ini dan di masa depan. Karena itu, penting bagi pemasar marketer) untuk memahami perilaku konsumsi mereka. Penelitian ini didasarkan pada Theory of Planned Behavior (TPB) yang dikembangkan dengan menambahkan 5 (lima) konstruk laten baru, yaitu environmental concern, environmental knowledge, willingness to pay premium, moral attitude, dan health consciousness. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada 349 responden dengan teknik purposive sampling. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis data menyatakan bahwa semua variabel (kecuali environmental concern,memiliki pengaruh positif terhadap niat beli (purchase intention)
ABSTRACT
The rapid growth of the industrial sector and population causes waste problems in Indonesia. The government began implementing regulations to limit the use of plastics. However, this effort need support from both consumers and companies. Consumers were expected to adopt sustainable consumption in their daily life, and companies were urged to involve environmental sustainability in their strategy. Thus, green products appear as one of the possible solutions for reducing environmental sustainability issues. This study aims to analyze factors that could influence green product purchase intention for Generation Y and Generation Z in Indonesia. Generation Y and Generation Z were known for their concerns toward the environment, and they are the potential current and future consumers. Therefore, it is essential to understand their consumption behavior. This study is based on the theory of planned behavior (TPB) framework that was extended with additional variables, namely environmental concern, environmental knowledge, willingness to pay premium, moral attitude, and health consciousness. Data were collected by distributing questionnaires to 349 respondents adopting purposive sampling approach. Data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The result reported that all variables, except environmental concern, have positive influence on purchase intention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Benardin Jordanus
Abstrak :
Penelitian ini berfokus dengan niat pembelian mobil listrik di Indonesia serta faktor-faktor pro-environmental yang mempengaruhi niat untuk membeli mobil listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor pro-environmental yang mempengaruhi niat untuk membeli mobil listrik dan pengaruh moderasi environmental knowledge. Data yang dikumpulkan akan diolah menggunakan SEM-PLS. Penelitian ini menemukan bahwa pengaruh moderasi dari variabel environmental knowledge kepada hubungan diantara perceived green value, salah satu faktor pro-environmental, dengan niat pembelian mobil listrik. Penelitian menemukan bahwa semakin tinggi environmental knowledge maka akan semakin kuat hubungan antara perceived green value dengan niat pembelian mobil listrik seseorang. ......This research focuses on the intention to purchase electric cars in Indonesia as well as pro-environmental factors that influence the intention to buy electric cars. The purpose of this research is to find out whether a person's environmental knowledge has a moderating effect on the relationship between pro-environmental factors that influence the intention to buy an electric car. The data collected will be processed using SEM-PLS. This study found that the moderating effect of environmental knowledge variables on the relationship between perceived green value, one of the pro-environmental factors, and the intention to buy an electric car. Research finds that the higher the environmental knowledge, the stronger the relationship between perceived green value and one's intention to buy an electric car.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robin
Abstrak :
Lingkungan hidup, yang bertalian erat dengan kehidupan manusia pada saat ini menunjukkan berada dalam taraf yang cukup merisaukan. Pada saat kondisi lingkungan semakin kritis, semakin terganggu keseimbangannya sementara kebutuhan manusia semakin meningkat, menjadikan lingkungan hidup sebagai masalah. Masalah yang berkaitan dengan unsur manusia, hanya dapat ditanggulangi melalui pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian masyarakat, peserta didik, para pelaksana pembangunan serta para pengelola sumber daya alam dan lingkungan. Peranan manusia merupakan unsur utama dalam ekosistem, karena ia dapat dididik agar memiliki konsep mental dan perilaku yang bertanggung jawab dalam membangun lingkungan. Pendidikan memainkan peranan sebagai pembentuk dan penyebar nilai-nilai baru yang diperlukan untuk menghadapi tuntutan lingkungan. Usaha ini untuk mempertinggi martabat manusia dan mempertinggi mutu hidup manusia (Salim 1986). Isu tentang penurunan kualitas lingkungan telah menciptakan suatu kebutuhan yang mendesak dalam menggalakkan pendidikan lingkungan (environmental education) yang bertujuan untuk menimbulkan kesadaran terhadap lingkungan dan membekali peserta didik dengan pengetahuan dan pandangan-pandangan luas tentang manfaat lingkungan. Pendidikan lingkungan adalah usaha untuk mengembangkan atau membangun pengertian tentang konsep lingkungan dan meningkatkan kesadaran, sikap, motivasi dan komitmen-komitmen tentang lingkungan di antara para pendidik dan peserta didik juga antara guru dan murid (Soerjani 1991). Salah satu program pendidikan lingkungan yang telah dilaksanakan oleh Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah Program Kemah Konservasi, yang bertujuan agar peserta didik yang terdiri dari siswa-siswi SLTP dan SMU mempunyai pengetahuan, sikap dan kesadaran yang tinggi tentang lingkungan. Pendekatan yang dilakukan oleh para pengelola kawasan konservasi adalah program pendidikan lingkungan yang edukatif namun sekaligus rekreatif dengan metode pengajaran langsung berdekatan dengan alam / lingkungan pada kawasan konservasi tersebut (resource based learning). Penelitian ini akan mengetahui sejauhmana hubungan Program Kemah Konservasi dengan pengetahuan dan sikap peserta tentang lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui hubungan Program Kemah Konservasi dengan pengetahuan peserta tentang lingkungan; (2) untuk mengetahui hubungan Program Kemah Konservasi dengan sikap peserta tentang Iingkungan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk: (1) pengembangan ilmu lingkungan khususnya pendidikan lingkungan non-formal; (2) masukan bagi para pendidik, pengelola sekolah dan masyarakat akan manfaat kawasan konservasi bagi penelitian dan pendidikan, serta (3) masukan bagi pengambil keputusan baik Dephut maupun Depdiknas. Penelitian ini dilakukan di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan mengambil keseluruhan jumlah populasi yang mengikuti Program Kemah Konservasi pada tahun 2002 (studi kasus). Jumlah peserta yang mengikuti program ini adalah sebanyak 30 orang yang terdiri atas siswa-siswi SMU yang berasal dari sekolah yang ada di sekitar kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yaitu dari Cianjur, Sukabumi, dan Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dilaksanakan dengan metode ex post facto dengan desain prates dan pascates. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan. Alat pengumpulan data berupa kuesioner ada dua yaitu: tes untuk mengukur pengetahuan peserta tentang lingkungan dan kuesioner sikap peserta terhadap lingkungan dalam bentuk skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t-tes untuk tes pengetahuan peserta tentang lingkungan dan setelah penskoran kuesioner sikap peserta terhadap lingkungan digunakan tabulasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, dari data responden terdapat 20 orang peserta siswa (66,67%) dan selebihnya (10 orang l33,33%) peserta siswi, adapun dari asal peserta 12 orang (40%) berasal dari Cianjur, dan selebihnya berasal dari Bogor dan Sukabumi masing-masing 9 orang (30%) peserta, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti siswa terdapat 26 orang (86,67%) yang mengikuti kegiatan Pecinta Alam (PA) dan hanya 4 orang (13,33%) yang mengikuti selain Pecinta Alam. Hasil pre test pengetahuan didapatkan nilai rata-rata 5,867; standar deviasi = 1,137 dengan kisaran nilai 3-8, sedangkan hasil post test kisaran nilainya 5,2-8,8 dengan nilai rata-rata 6,947 (standar deviasi = 1,084) yang selanjutnya akan diolah dengan menggunakan Uji t (uji perbedaan dua rata-rata). Berdasarkan hasil tes sikap peserta tidak ada peserta yang mempunyai sikap sangat tidak setuju (sangat tidak sadar) dan tidak setuju (tidak sadar) terhadap lingkungan, adapun yang bersikap ragu-ragu dari hasil pra tes terdapat 3 orang (10%) dan basil pascates hanya 1 orang (3,33%); sebanyak 12 orang (40%) peserta yang bersikap cukup setuju (cukup sadar) pada pra tes sedangkan pada pasca tes terdapat 11 orang (36,67%), sedangkan yang bersikap sangat setuju (sangat sadar) sebanyak 15 orang (50%) pada pra tes dan pada hasil pasca tes terdapat 18 orang (60%). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang positif antara Program Kemah Konservasi dengan pengetahuan peserta tentang lingkungan (p < 0,05). 2. Terdapat hubungan yang nyata antara Program Kemah Konservasi dengan sikap peserta terhadap lingkungan. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) perlunya penelitian lanjutan tentang perilaku peserta program kemah konservasi; (2) agar memperpanjang waktu pelaksanaan Program Kemah Konservasi.
Correlation between Conservation Camping Program with Knowledge and Attitude toward the Environment (Case Study on Gunung Gede Pangrango National Park)Nowadays the environment which has a close relation with the live hood of man has shown up to the level of restlessness. When the environmental condition reached the more critical stage, its balance consequently was more interrupted while the human's needs highly increased, so that the environment became a real problem. Problem dealing with human factor can only be overcome with education in order to improve society, learning participants, development executives, and natural and environmental resources administrators. The role of human is essential in ecosystem, since they can be educated to develop a responsible mental and behavioral concept in their environmental development. Education plays the role as the developer and the distributor of new value required to meet environment demand. This will improve the dignity and quality of human lives (Salim 1986). The issue of environment quality degradation has created an urgency to promote environmental education, which objective is to build environmental awareness and to provide learning participants with broader knowledge and insight on the benefit of environment. Environmental education is an effort to develop and to build understanding on environmental concept, and also to increase awareness, behavior, motivations and commitment toward the environment among all concerns, the trainers and trainees as well as teachers and students (Soerjani 1991). One of environmental education program accomplished in Gunung Gede Pangrango National Park is Conservation Camping Program. The activity aims at providing better knowledge, behavior, and awareness of learning participants, who consists of Junior and Senior High School students; about environment. The administrators of conservation areas approach the environmental education activity in such an educational and recreational way, while specifically exercise resource based learning method. The study will know how far correlation between Conservation Camping Program with knowledge and behavior of learning participants toward the environment. The objectives of this study are: (1) to know correlation between Conservation Camping Program with knowledge of learning participants; (2) to know correlation between Conservation Camping Program with behavior of learning participants. The results hopefully will be useful to: (1) develop environment science especially non-formal environmental education, (2) provide inputs for instructors, school management and society on the benefit of conservation areas for learning and research activities, and (3) provide inputs for policy makers either from Ministry of Forestry or Ministry of Education. The study takes place in Gunung Gede Pangrango National Park, and involves total population of Conservation Camping Program which is held in 2002 (case study). Total learning participants are 30 students, comprising High School students of regencies surrounding the Gunung Gede Pangrango National Park areas, of Cianjur, Bogor, and Sukabumi. This research is quantitative, and accomplished with ex post facto method using pre and post test. The data collection is performed with questionnaire, interviews, and field observation. There are two types of questionnaires performed: one type of questionnaire is to assess the participants' knowledge on environment, while the other one is a Likert scale type of questionnaire to measure the participants' behavior on environment. Data analysis methods employed are t-test examination, for questionnaire to assess the participants' knowledge and tabulation, which is employed to analyze the participants behavior questionnaire scores, before descriptive analysis performed. Based on the result, among 12 of respondents compromising 20 male participant students (66,67%) and 10 others of female students (33,3%), those are 12 participants (40%) came from Cianjur, while 9 others coming from Bogor and Sukabumi and representing 30% of the participants. Of those participants 26 (86,67%) are joining Outbound extracurricular activity and only 4 (13,33%) join other extracurricular activity. The knowledge pre-test obtained result average score of 5,867; (t 1,137) with 3-8 ranges, while post test score ranges from 5,2-8,8 with scores of 6,947 (t 1,084) will be further analyzed using t test (test to examine two averages). Based on the result of attitude test on participants, there is no student of least and less apprehension on environment, while 3 (10%) these participants are uncertain while the post test reveals only 1 (3,33%); in pre-test, 12 of those participants (40%) have a good apprehension, while in post, the result is only 11 (36,67%), and finally those who have the best apprehension in pre test is 15 (50%) while in post test there are 18 (60%). Based on the result, the study concludes: 1. There is positive correlation between Conservation Camping Program with learning participants knowledge on environment (p 0,05) 2. There is significant correlation between Conservation Camping Program with participants attitude on environment. The author's suggestion on this research are: (1) to arrange further research about behavior of participants of Conservation Camping Program; (2) to add period of Conservation Camping Program.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 11053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalu Muhammad Aby Dujana
Abstrak :
Berkembangnya industri menyebabkan timbulnya dampak negatif pada lingkungan, salah satunya adalah kerusakan alam. Salah satu penyebab dampak negatif tersebut dikarenakan terdapat perilaku yang tidak peduli akan lingkungan seperti pemilahan sampah yang tidak tepat, pengelolaan limbah B3 yang tidak sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan lingkungan, sikap peduli lingkungan, perilaku peduli lingkungan karyawan PT. X, tujuan selanjutnya yaitu menguji hubungan pengetahuan lingkungan, sikap peduli lingkungan, perilaku peduli lingkungan karyawan PT. X, dan untuk mengembangkan strategi peningkatan perilaku peduli lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang sangat rendah antara pengetahuan lingkungan, sikap peduli lingkungan, perilaku peduli lingkungan karyawan PT. X. Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan maka didapatkan strategi untuk peningkatan perilaku peduli lingkungan yaitu meliputi; penetapan perilaku peduli lingkungan yang spesifik, pembuatan infrastruktur, pelaksanaan pelatihan, pelaksanaan program-program lingkungan secara berkelanjutan, program punishment dan reward yang konsisten. ......Industrial development has had detrimental impacts on environmental, including environmental damage. One contributing factor to these negative impacts is the lack of environmental concern, such as improper waste sorting and inadequate hazardous waste management. Therefore, this study aims to determine the levels of environmental knowledge, pro-environmental attitudes, and pro-environmental behavior among employees at PT. X. This study also aims to examine the correlations between these variables and develop strategies to promote pro-environmental behavior. A combination of qualitative and quantitative methods was employed to achieve these objectives. The results showed a significantly weak correlation between environmental knowledge, pro-environmental attitudes, and pro-environmental behavior among PT. X employees. Based on the SWOT analysis, strategies for enhancing pro-environmental behavior include establishing specific pro-environmental behavior, infrastructure development, and implementing training, as well as sustainable environmental, punishment, and reward programs.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosediana Shanti
Abstrak :
Meningkatnya permasalahan lingkungan membuat pasar produk ramah lingkungan terus mengalami pertumbuhan selama beberapa tahun terakhir karena meningkatnya permintaan dari konsumen. Adanya efek negatif dari bahan kimia terhadap kesehatan serta ligkungan telah membuat konsumen menjadi lebih tertarik untuk menggunakan produk green skincare. Untuk dapat memahami lebih baik mengenai niat beli konsumen pada produk green skincare, penelitian ini menggunakan theory of planned behavior (TPB) dan meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi niat beli konsumen. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk meneliti pengaruh dari social media marketing, perceived consumer effectiveness (PCE), product knowledge, price consciousness, subjective norm, perceived behavioral control, dan attitude terhadap niat beli produk green skincare. Lebih lanjut, penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran dari environmental knowledge sebagai variabel moderator dalam mempengaruhi niat beli konsumen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner online dengan jumlah responden sebesar 356 responden di Indonesia dan data dianalisis menggunakan metode structural equation modeling (SEM) dengan software Amos versi 26. Hasil penelitian menyatakan bahwa perceived behavioral control dan attitude secara positif mempengaruhi purchase intention, akan tetapi subjective norm tidak mempengaruhi purchase intention produk green skincare. Selain itu, price consciousness juga tidak memiliki pengaruh signifikan purchase intention, namun product knowledge secara negatif mempengaruhi attitude dan secara positif signifikan mempengaruhi purchase intention. PCE secara positif mempengaruhi attitude tetapi tidak mempengaruhi purchase intention. Sesuai hipotesis, social media marketing secara positif mempengaruhi subjective norm, PCE, product knowledge, dan purchase intention. Social media marketing secara positif mempengaruhi price consciousness sementara perceived behavioral control tidak memiliki pengaruh terhadap price consciousness. Sebagai variabel moderasi, environmental knowledge secara positif memoderasi hubungan antara attitude, subjective norm, dan perceived behavioral control dengan purchase intention. Penelitian ini memberikan manfaat bagi marketer di sektor industri kosmetik untuk membuat strategi pemasaran yang lebih efektif agar memiliki keunggulan kompetitif dan dapat bersaing dengan kompetitor. ......This study was to examine the relationship among social media marketing, perceived consumer effectiveness (PCE), product knowledge, price consciousness, subjective norm, perceived behavioral control, and attitude toward and intentions to purchase green skincare products. Furthermore, this study aims to further understand the role of environmental knowledge as moderating variable that influences consumers’ intentions. Research data was collected using an online questionnaire survey from 356 respondents in Indonesia and data analysis was performed using the Amos 26.0 software package. The empirical results suggest that attitude and perceived behavioral control positively affect purchase intention, while subjective norm showed no significant relationship towards the purchase intention of green skincare products. Price consciousness also showed no significant effect on purchase intention. Moreover, product knowledge negatively influence attitude, while positively affect purchase intention. PCE positively affect attitude but showed no significant relationship towards purchase intention. As expected, social media marketing positively affects subjective norm, PCE, product knowledge, and purchase intention. Furthermore, social media marketing positively influence price consciousness while perceived behavioral control showed no significant relationship with price consciousness. As a moderating variable, environmental knowledge positively moderates the relationship between attitude, subjective norm, and perceived behavioral control with purchase intention. This study may benefit the marketers of green skincare industry in developing an effective marketing strategy to gain a better competitive edge from the competitors.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masayu Nadhila Syadzwina
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara Skeptisisme Hijau dengan niat beli hijau untuk produk perawatan pribadi di Indonesia. Riset studi ini juga mendiskusikan peran mediator pengetahuan lingkungan dan kepedulian terhadap lingkungan untuk memediasi hubungan antara skeptisisme hijau dengan niat beli hijau. Lebih spesifiknya, penelitian ini membahas tentang produk perawatan pribadi di Indonesia. Pendistribusian kuesioner survei secara daring dilaksanakan untuk mendapatkan responden. Riset studi ini berhasil mendapatkan 177 responden yang berdomisili di Indonesia. Artikel ini menggunakan metode SEM (Structural Equation Modelling untuk menganalisa data yang didapatkan dengan menggunakan perangkat lunak AMOS 21.0. Hasil dari riset ini mengindikasikan bahwa skeptisisme hijau mengurangi niat beli konsumen terhadap produk perawatan pribadi hijau. Sedangkan, pengetahuan lingkungan dan kepedulian lingkungan meningkatkan niat beli konsumen terhadap produk perawatan pribadi hijau. Pengetahuan lingkungan terbukti memediasi hubungan kepedulian lingkungan dengan niat beli hijau. Selanjutnya, pengetahuan lingkungan dan kepedulian lingkungan memediasi hubungan antara skeptisisme hijau dengan niat beli hijau. Riset ini akan berguna untuk sumber akademik bagi penelitian yang akan datang, praktisi di bidang yang bersangkutan dan untuk lingkungan. ......The objective of this research study is to see the linkage between Green Skepticism and Green Skepticism is known as one of the inhibitor for Green Purchase Intention. This research study also discuss the role of mediator Environmental Knowledge and Environmental Concern mediates the relationship between Green Skepticism and Green Purchase Intentions. Specifically, for the personal care products in Indonesia.The questionnaire survey distributed via online is used to collect the respondents. This research study managed to collect 177 respondents domiciled in Indonesia. This article utilized the Structural Equation Modelling to analyse the data obtained using software AMOS 21.0. The result indicates that Green Skepticism reduces consumers intention to purchase green personal care products. On the other hand, both Environmental Knowledge and Environmental Concern increase customers green purchase intentions for personal care products. Environmental Knowledge is founded to mediates the relationship between Environmental Concern and Green Purchase Intentions. Furthermore, both Environmental Concern and Environmental Knowledge is founded to mediates the relationship between Green Skepticism and Green Purchase Intentions. This research will benefits academic resource for future research, practitioners in the related fields and the environment.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekarsyifa Sesarea
Abstrak :
ABSTRACT
Ponsel bekas saat ini menjadi salah satu sampah elektronik yang dominan dan paling banyak peningkatannya. Mengetahui disposal behavior dari pemakaian ponsel menjadi hal yang penting untuk diketahui demi membantu mencegah kenaikan jumlah sampah ponsel yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang bermain penting dalam terjadinya perilaku-perilaku menangani ponsel bekas dan apa keterkaitan antara faktor tersebut. Faktor yang diteliti adalah Kesadaran terhadap Lingkungan Hidup, Pengetahuan terhadap Lingkungan Hidup, Motivasi, Sikap, Norma Subyektif, Persepsi Kontrol Perilaku, Intensi dan Disposal Behavior. Menggunakan metode pemodelan persamaan struktural yang dikenal juga dengan SEM, didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing perilaku yakni menyimpan ponsel bekas, menjual ponsel bekas kembali, menyumbangkan ponsel bekas ke orang lain, mendaur ulang ponsel bekas dan membuang ponsel bekas yang berdampak signifikan. Pada model perilaku menyimpan, faktor yang paling berpengaruh terhadap disposal behavior menyimpan adalah Intensi, Motivasi dan Persepsi Kontrol Perilaku. Pada model perilaku menjual kembali, faktor yang paling berpengaruh terhadap disposal behavior ini secara berurutan adalah Intensi dan Motivasi. Pada model perilaku menyumbangkan dan mendaur ulang, faktor yang paling berpengaruh terhadap disposal behavior ini adalah Intensi, Motivasi, dan Pengetahuan terhadap Lingkungan Hidup. Dan pada model perilaku membuang, faktor yang paling berpengaruh terhadap disposal behavior ini adalah Intensi, Motivasi, dan Norma Subyektif. Dari penelitian ini, diharapkan bahwa faktor yang signifikan tersebut dapat menjadi perhitungan tersendiri baik ketika membuat suatu hukum manajemen sampah ponsel atau menciptakan produk ponsel baru.
ABSTRACT
Used mobile phone is currently one of the dominant portion of electric and electronic waste and it is still increasing in size. To understand the disposal behaviors from mobile phone waste is an important thing to do to help slowing down the increasing amount of the waste. This study aims to assess the important factors that influences the disposal behaviors of used mobile phone in Jakarta. The factors studied here are Environmental Awareness, Environmental Knowledge, Motivation, Subjective Norm, Perceived Behavioral Control, Attitude, Intention and Disposal Behavior. Using Structural Equation Modelling SEM , this study figures out which factors are significantly influences the disposal behavior of keeping, reselling, donating, recycling and throwing away used mobile phone. On keeping behavior, most influential factors for this behavior are Intention, Motivation and perceived Behavioral Control. On reselling behavior, most influential factors are Intention and Motivation. On donating and reselling behaviors, most influential factors are Intention, Motivations and Environmental Knowledge. While on throwing away behavior, most influential factors are Intention, Motivations and Subjective Norm. This study suggests that the revealed significant factors can be considered when Indonesian government start to propose a new law for mobile phone waste management and when a mobile producer decides to develop a new line of phone product.
2017
S67779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Julieta Tiurma
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor determinasi environmental attitude, peran moderasi skepticism, dan pengaruhnya terhadap green repurchasing behavior dalam studi kasus konsumen muda produk Love Beauty & Planet. Environmental attitude memiliki tiga anteseden, yaitu interpersonal influence, green perceived value, dan environmental knowledge. Penelitian ini bersifat deskriptif konklusif. Metode pengumpulan data menggunakan survei, yang didistribusikan melalui internet menggunakan Google Form melalui sosial media. Jumlah sampel yang diambil menggunakan metode purposive sampling terdiri dari 118 orang yang dianggap valid, yaitu pernah membeli produk Love Beauty & Planet, tergabung dalam komunitas pemerhati lingkungan, serta berwawasan keberlanjutan. Covariance based Structural Equation Modeling (CB-SEM) digunakan untuk menganalisis data dengan LISREL 10.2.  Hasil studi menunjukkan bahwa variabel interpersonal influence, green perceived value, dan environmental knowledge berpengaruh signifikan terhadap environmental attitude. Kemudian, variabel moderasi skepticism signifikan secara negatif mempengaruhi hubungan antara environmental attitude dengan green repurchasing behavior. ......The aim of this research is to analyze the determining factors of environmental attitude, the moderating role of skepticism, and the influences on green repurchasing behavior in a case study of young consumers of Love Beauty & Planet products. Environmental attitude has three antecedents, namely interpersonal influence, green perceived value, and environmental knowledge. This research is conclusive descriptive in nature. The data collection method uses surveys, which are distributed via the internet using Google Forms via social media. The number of samples taken using the purposive sampling method consisted of 118 people who were considered valid, who had purchased Love Beauty & Planet products, were members of an environmental observer community, and had a sustainability perspective. Covariance based Structural Equation Modeling (CB-SEM) was used to analyze data with LISREL 10.2. The study results show that the variables interpersonal influence, green perceived value, and environmental knowledge have a significant effect on environmental attitude. Then, the moderating variable skepticism significantly negatively influences the relationship between environmental attitude and green repurchasing behavior.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Salsabila Afifah
Abstrak :
Sampah produk sekali pakai merupakan masalah yang menjadi perhatian dunia saat ini. Tanpa disadari, proses pembentukan sampah sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari individu. Hal ini sangat tidak sesuai dengan peran muslim sebagai khalifah yang bertugas menjaga bumi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi penumpukan sampah produk sekali pakai tersebut. Produk menstruasi ramah lingkungan merupakan salah satu produk inovasi yang muncul demi mengurangi potensi penumpukan pembungan sampah plastik sekali pakai. Dengan menggunakan extended model of theory of planned behavior, penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku intensi pembelian terhadap produk menstruasi ramah lingkungan oleh wanita muslim. Sampel dipilih menggunakan purposive sampling dengan kriteria wanita beragama Islam, berusia 15-49 tahun, berdomisili di Indonesia, pernah mendengar produk menstruasi ramah lingkungan dan pernah menggunakan produk menstruasi ramah lingkungan. Kuesioner disebar secara online dengan jumlah responden terkumpul sebanyak 304 orang. Analisis data menggunakan metode Covariance Based-Structural Equation Modelling (CB-SEM). Hasil penelitian menunjukkan attitude towards the behavior yang dipengaruhi environmental knowledge dan environmental concern mempengaruhi purchase intention pada produk menstruasi ramah lingkungan. sedangkan intrinsic religiosity ditemukan tidak berhasil dalam mempengaruhi purchase intention. ......Single-use plastic is becoming a nation concern these days. Unconsciously, our daily life is closely related to waste production. As Muslim, Allah made us as a khalifah, the protector of the earth, waste production is far expected as Muslim behavior. Governments made many effort to reduce the single-use waste build up. One of the innovation that came up to reduce the use of single-use plastic is a reusable menstrual products. Using the extended model of theory of planned behavior, this research is trying to analyze the factors that affecting muslim woman purchase intention on reusable menstrual product. Sample selected with purposive sampling with criteria of muslim woman, aged 15-49, living in Indonesia and familiar with reusable menstrual product or ever used it. Questionnaire is being distributed online and it has collected 304 respondents. This reseach method is covariance based-structural equation modelling. From this research we found that attitude towards the behavior influenced by environmental knowledge and environmental concern significantly positive affect muslim woman purchase intention on reusable menstrual product. Meanwhile, we couldn’t find intrinsic religiosity effect on muslim woman attitude and purchase intention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Diandri Putri
Abstrak :
Meningkatnya kesadaran konsumen terkait dampak negatif dari produksi pakaian pada perusaahaan fast fashion, banyak konsumen beralih ke produk yang lebih sustainable. Sehingga, diperlukan penelitian untuk memahami lebih baik bagaimana mendorong perilaku pembelian yang berkelanjutan secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model konseptual yang menggambarkan hubungan antara faktor internal yaitu karakteristik konsumen (shopping value, sustainability consciousness, perceived consumer effectiveness, environmental knowledge) dan faktor eksternal yaitu perspektif pemasaran (kriteria produk pakaian sustainable) yang mempengaruhi intensi perilaku konsumsi produk pakaian sustainable diantara kelompok generasi. Data survey yang dikumpulkan melalui kuesioner online terdiri dari 150 konsumen Generasi X, 150 konsumen Generasi Y, dan 150 konsumen Generasi Z. Analisis data akan menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil dari analisis PLS-SEM menunjukkan beberapa faktor karakteristik konsumen dan perspektif pemasaran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap intensi perilaku konsumsi pakaian sustainable. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada beberapa faktor karakteristik konsumen dan perspektif pemasaran diantara kelompok generasi. Hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi pelaku usaha di bidang industri mode dalam mengembangkan strategi pemasaran yang menargetkan kelompok generasi untuk mendorong konsumsi pakaian sustainable dengan memperhatikan isu keberlanjutan (lingkungan dan sosial) tidak hanya untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek mereka, namun juga untuk berkontribusi dalam mengatasi krisis yang dihadapi di tanah air dan generasi selanjutnya ......Increased consumer awareness regarding the negative impacts of clothing production in fast fashion companies has made a lot of consumer shift to a more sustainable product. Therefore, research is needed to understand how to effectively encourage sustainable buying behaviour. This research aims to develop a conceptual model that describes the relationship between the internal factors, namely consumer characteristics (shopping value, sustainability consciousness, perceived consumer effectiveness, environmental knowledge), and external factors namely advertising perspective (sustainable clothing product criteria) which influence the behavioural intention of consuming sustainable clothing products among generation groups. Survey data collected through online questionnaires consisted of 150 Generation X consumers, 150 Generation Y consumers, and 150 Generation Z consumers. Data analysis will be using Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM) method. The result from the PLS-SEM analysis shows that several factors of consumer characteristics and marketing perspective have a positive and significant effects on the behavioural intention to consume sustainable clothing. These findings show that there are significant differences in several factors of consumer characteristics and marketing perspectives between generation groups. This research could give useful recommendations for businessmen in the fashion industry in developing marketing strategies targeting generational cohorts to encourage sustainable apparel consumption by considering sustainability issues (environmental and social) not only to increase consumer trust in their brand, but also to contribute to handling the crisis that is faced in the homeland and future generations.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>