Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Result of experiment indicate that the best refrigeration in ices mixture use, sea water dry ice with the comparison (2:1:0,75) yielding refrigeration ability of during 55 clock with the average temperature of experiment 6 C and also able to degrade the temperature of early mean in coolbox till.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Lutfi
Abstrak :
Sistem Rekonsiliasi pada bank merupakan representasi bagaimana sebuah bank mengontrol transaksi keuangannya. Kontrol transaksi keuangan yang baik harus bisa menghasilkan pos terbuka seminimal mungkin. Ini hanya bisa dihasilkan jika diantaranya bank mempunyai sistem Rekonsiliasi yang baik dan terpadu. Pada dasarnya nilai ekonomis suatu sistem informasi bisa dievaluasi dengan dengan melihat dampak ekonomisnya. Demikian pula Sistem Rekonsiliasi pada sebuah bank ataupun institusi keuangan lainnya. Metode tradisional biasanya berdasar pada model ROI (Return On Investment). Perhitungan dampak ekonomis dengan ROI, IRR (Interest Rate of Return), maupun NPV (Net Present Value) dipakai untuk membandingkan nilai dan kontribusi suatu sistem informasi. Pemilihan kelanjutan suatu proyek sistem informasi dengan metode tradisional diputuskan dengan melihat dampak ekonomisnya. Metodologi Information Economics menawarkan konsep baru untuk mengevaluasi suatu sistem informasi. Hal-hal yang tidak terperhatikan oleh metode tradisional, biasanya bernilai jangka panjang bagi perusahaan, akan diperhitungkan sebagai komponen dalam rnengukur dan mengevaluasi nilai ekonomis suatu sistem informasi. Nilai ekonomis sebuah sistem informasi menurut metodologi Information Economics dicerminkan oleh tiga struktur utama yang menopangnya, yakni kuantifikasi dampak ekonomis, penilaian domain bisnis, dan penilaian domain teknologi. Metodologi Information Economics ini akan diterapkan untuk mengukur nilai ekonomis Sistem Rekonsiliasi Bank XYZ. ......Bank's Reconciliation System can be assumed as representation on how the bank controls and manages its financial transactions. Controlling financial transaction is done to reduce and minimize the open item/transaction. This has to be done accurately to avoid financial loss. Because of that, an integrated and good bank's reconciliation system is a must. Basically, economic value of the information system can be evaluated through the economic impact result. This is applied to the Reconciliation System of the bank or other financial institutions. Traditional methods are based onthe ROI (Return On Investment) model. Economic impact calculation through ROI, IRR (Interest Rate of Return), or NPV (Net Present Value) method is used to compare the value and contribution of the information system. By the traditional methods, the decision whether to invest or not is done by seeing the economic impact ofthe information system project solely. Information Economics offers a set of tools and concepts to evaluate the information system project. Information Economics structure encompasses three categories of factors: economic impact quantification, business domain assessment, and technology domain assessment. These factors combine to portray a true economic value of the project. This methodology will be applied to assess the economic value of Bank XYZs Reconciliation System.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McCorquodale, Charles
Oxford : Phaidon , 1988
747.2 MCC h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suparna Poeradinata
Abstrak :
Studi Kelayakan adalah upaya mengumpulkan dan mengolah data sebagai informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan investasi. Studi Kelayakan menyimpulkan layak tidaknya investasi dilaksanakan. Sekurangnya terdapat dua hal yang utama dalam menentukan layak tidaknya investasi, yaitu keekonomian dan kelayakan teknis. Keekonomian proyek atau kelayakan ekonomis proyek dihitung berdasarkan konsep Net Present Value, yaitu membandingkan manfaat (benefit) yang diperoleh dari suatu investasi dengan biayanya. Dalarn konteks keekonomian proyek, Studi Kelayakan hanya menghitung investasi berdasarkan satu jenis pola pendanaan, yaitu pendanaan sendiri. Di lain fihak, Petunjuk Penyusunan Kajian Kelayakan Proyek yang dikeluarkan Dewan Komisaris PT X mensyaratkan bahwa kajian keekonomian harus dianalisa dari berbagai pola pendanaan agar diperoleh alternatif yang paling menguntungkan perusahaan. Tujuan penulisan ini adalah mengevaluasi keekonomian proyek yang disajikan dalam Studi Kelayakan serta menguji pengaruh berbagai pola pendanaan terhadap keekonomian proyek. Pola pendanaan dan jenis mata uang yang dipilah akan sangat mempengaruhi keekonomian proyek. Akhirnya, penulisan ini menyarankan agar di masa mendatang berbagai pola pendanaan harus dihitung dengan cermat untuk mencari alternatif pendanaan investasi yang optimal. Selain itu, penggunaan double currency(mata uang asing dan rupiah) dalam pendanaan proyek layak dipertimbangkan dan diberlakukan kepada investor sebagai mitra kerja PT X. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah kesulitan cashflow sebagai akibat melemahnya nilai rupiah.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pantjoro Sunu Wasisto
Abstrak :
Pemilihan dan analisis strategi adalah tahapan keputusan didalam proses strategi manajemen. Pemilihan keputusan tersebut haruslah mempertimbangkan semua aspek lingkungan yang berpengaruh untuk menentukan strategi perusahaan di masa mendatang. Akuisisi adalah sebuah konsep strategi diversifikasi usaha, dimana alternatif pilihan dan analisis strategi pengembangan usaha yang terbaik dapat dicapai. Pola pengembangan usaha melalui akuisisi merupakan suatu fungsi tujuan pokok dari peningkatart kesejahteraan perusah . Mehilui penguasaan strategi akuisisi sebagai salah satu faktor yang menentukan kemampuan pengembangan perusahaan, maka tujuan dari proses transformasi kepemilikan perusahaan yang dil kan melalui transaksi akuisisi akan dicapai. Tingkat pencapaian kemajuan perusahaan yang dapat diraih oleh suatu proses akuisisi pada akhirnya sangat tergantung pada kemampuan perusahaan pengakuisisi, untuk menyerap sumber daya dan memberinya suatu nilai tambah pada masukan-masukan selama proses pemarifaatan dari perusahaan target yang dikembangkan secara berkesinambungan. Dari analisis yang telah dilakukan pada kasus ini memperlihatkan bahwa pendekatan yang dilakukan dalam pengambilan keputusan akuisisi oleh PT XYZ lebih ditekankan pada analisis strategi jangka pendek untuk memperoleh margin laba besar, tanpa melalui analisa SWOT yang terinci dari perusahaan target terlebih dahulu. Laba yang besar tersebut bukan diperoleh dari PT Pancawan Sejati sebagai perusahaan target, melainkan dari adanya peluang mendapatkan fasilitas kuota minyak sawit (CPO) dengan harga yang murah. Sehingga pilihan keputusan akuisisi ini tidak memberikan dampak sinergi bagi perkembangan usaha PT Pancawan Sejati dalam jangka panjang. Tidak adanya investasi baru tambahan pada PT Pancawan Sejati, secara langsung memperlihatkan tidak adanya keteguhan dari PT XYZ dalam pengambilan keputusan memasuki usaha baru dibidang produk minyak goreng. Sehingga setelah dilakukannya akuisisi tidak terlihat usaha untuk menganalisis dalam memasuki usaha yang baru dari PT XYZ melalui pengembangan intern. Dari analisis pasca akuisisi dengan metode SWOT dan didasankan pada tingkat perolehan kemampulabaan PT XYZ setelah adanya deregulasi PAKJUN 1991, memberikan petunjuk kemampuan PT XYZ untuk terus mempertahankan keberadaan kepemilikannya didalani PT Pancawan Sejati. Langkah yang terbaik yang harus dilakukan oleh PT XYZ adalah melakukan. analisis ulang dari corporate strategy jangka panjang secara terpadu untuk mempertahankan ti ngkat pengembangan usahanya melalui penciptaan keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Untuk itu perlu ditetapkan strategi yang tepat untuk PT XYZ mengingat hilangnya peluang untuk memperoleh fasilitas kuota dan CPO. Strategi turnaround disarankan akan lebih tepat untuk dijalankan dan hal mi dapat dilakukan dengan melepaskan kepemilikannya pada PT Pancawan Sejati.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T9626
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firza Mahdar
Abstrak :
Biodiesel yang berasal dari CPO (crude palm oil) ternyata menemui kendala di produksi dan distribusinya untuk menggantikan solar di pusat-pusat produksi CPO sebagai bahan bakar genset walau keduanya memiliki parameter yang hampir sama. Hal ini disebabkan harga biodiesel masih lebih tinggi dari minyak diesel. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis viskositas sebagai parameter CPO yang dapat menghasilkan Cost Of Electricity (COE) dan daya yang sama atau lebih baik pada berbagai kombinasi temperatur dan beban dengan acuan kinerja genset 2,5 kW menggunakan solar dan beban yang identik. CPO yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah CPO khusus yaitu CPO yang telah diproses secara spesifik di Industri makanan sehingga secara umum mempunyai nilai parameter setara dengan solar kecuali nilai viskositas yang masih lebih tinggi. Penurunan nilai viskositas CPO khusus melalui pemanasan pada temperatur 500C dan 800C pada beban menengah dan atas menghasilkan COE dan daya keluaran genset yang lebih baik dibandingkan dengan solar walaupun specific fuel consumption (sfc) nya lebih tinggi dibandingkan solar. Pada beban 36% daya yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan solar dengan COE dan sfc yang lebih tinggi dibandingkan dengan solar. Pada beban 92% CPO khusus dengan temperature pre heating 80oC mempunyai COE lebih rendah Rp. 918,19/kwh (13,6%) dibanding solar. CPO khusus akan optimal digunakan di daerah pedalaman penghasil CPO, bila dioperasikan pada tingkat beban menengah dan atas. ......Biodiesel originate by CPO (Crude Palm Oil) apparently encountered obstacles in production and distribution to replace diesel fuel in CPO Production centers as fuel generator although both have almost the same Parameters. Thi is due to the price of biodiesel is still higher than diesel oil. This Study aimed to analyze viscosity as CPO Parameter that can generate Cost of Electricity (COE) and the same Power Rating or better on various combination of temperature and load with reference to the performance of 2,5 kW using diesel generator and identical load. CPO used in this experiment is a special CPO which is proceed by specific in food Industry that generally has a value almost equivalent to the diesel fuel parameter unless the value is still higher viscosity. CPO Impairment value viscosity by heating at a temperature of 50oC and 80oC at medium and high load produce COE and the Power output of the generator is more better than diesel althought specific fuel consumption (SFC) was higher than diesel at 36% load generated power is lower than diesel with COE and SFC higher compared with diesel. At 92% load special CPO with pre heating temperature of 80oC has a lower COE Rp. 918.19/kWh (13.6%) compared to diesel. Special CPO be optimized used in the hinterland of the CPO, if operated on the level of the burden of middle and upper
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44571
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Widarti S
Abstrak :
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta yang relatif masih cepat, disertai dengan pembangunan ekonomi pada Pelita V, berakibat meningkatnya permintaan terhadap berbagai jasa, termasuk jasa pelayanan kesehatan. Apalagi di Jakarta , yang masyarakatnya rata-rata mempunyai tingkat daya beli lebih tinggi, dibandingkan daerah lain di Indonesia.

Hal ini mengakibatkan kurangnya sarana pelayanan kesehatan yang bermutu semakin dirasakan di Jakarta. Untuk itu Pemerintah pada awal tahun 1991 telah melakukan deregulasi, dengan memberikan peluang dan kemudahan ijin kepada pihak swasta untuk menanamkan investasinya di sektor jasa pelayanan kesehatan.

Sete ah deregulasi tersebut , semakin banyak Rumah Sakit dan Klinik Spesialis yang dikelola secara profesional dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang modern didirikan, terutama di Jakarta. Hal ini secara tidak langsung, menimbulkan persaingan di antara fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.

Kita semua tahu, bahwa Rumah Sakit merupakan suatu organisasi yang bersifat sosial , tetapi tetap yang menjadi tujuan minimal suatu organisasi adalah bisa bertahan , sehingga usaha sosial tersebut dapat tetap berjalan. Apalagi bagi Rumah Sakit swasta, yang selain menjadi lembaga sosial, juga sebagai unit sosial ekonomis. Tidak seperti Rumah Sakit Pemerintah, yang pembiayaannya bersumber dari APBN, maka pendirian Rumah Sakit swasta semata-mata mengandalkan sumber keuangannya dan para penyandang dana, donatur atau tokoh-tokoh sosiawan lainnya.

Didalam hal ini pemasaran mempunyai peranan penting untuk menjadikan suatu organisasi bisa bertahan dengan cara melayani konsumen secara efektif. Apalagi di Jakarta, dimana terdapat banyak Rumah Sakit swasta yang telah dikelola secara profesional, dalam lingkungan yang kompetitif ini kegiatan pemasaran akan membantu usaha Rumah Sakit, sehingga Rumah Sakit tersebut dapat lebih dikenal dan lebih dipercaya oleh niasyarakat. Hal ini dianggap penting, karena biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh masyarakat terus meningkat.

Dengan semakin kompleksnya perkembangan bisnis saat mi, termasuk bisnis Ruinah Sakit, dan pesatnya kemajuan teknologi inforinasi, kegiatan pemasaran menjadi salah satu fungsi manajemen yang memegang peranan penting. Pada dasarnya kegiatan pemasaran merupakan komunikasi dua arah antara pihak Rumah Sakit dan publiknya.

Pokok permasalahan yang akan dibahas disini, adalah bagaimana Rumah Sakit menerapkan kegiatan bauran pemasaran, baik dari segi produk, harga, distribusi, promosi, humas dan personil. Juga akan dibahas mengenai target pasar dan RS. MMC sebagai organisasi jasa serta implikasinya bagi kegiatan pemasaran.

Pada dasarnya Rumah Säkit perlu mempraktekkan prinsip- prinsip pemasaran dalam batas-batas sosial, tidak komersial dan dianggap sebagai peranan sekunder.

1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>