Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekti Prameswari Susilo
Abstrak :
Pelayanan kefarmasian memiliki tujuan yaitu mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Masalah terkait Efek Samping Obat (ESO) tidak dapat diremehkan karena dapat menimbulkan berbagai dampak dalam penggunaan obat baik dari sisi ekonomi, psikologi dan keberhasilan terapi. Monitoring ESO merupakan salah satu pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut memerlukan suatu informasi atau data terkait efek samping obat yang dicurigai sebagai penyebab terjadinya reaksi yang tidak diinginkan. Data efek samping obat dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam mengidentifikasi efek samping obat. Obat-obat yang diresepkan oleh dokter di Puskesmas Kebon Jeruk merupakan obat yang tercantum dalam Formularium Puskesmas Kebon Jeruk dan sebagian besar merupakan jenis sediaan obat oral. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengetahui efek samping obat oral yang terdapat dalam Formularium Puskesmas Kebon Jeruk. Kegiatan ini dilakukan dengan menyiapkan daftar obat oral yang terdapat pada Formularium Puskesmas Kebon Jeruk. Kemudian memasukkan setiap nama generik obat oral pada software Micromedex untuk mengetahui efek samping dari obat tersebut dan dilakukan analisis terhadap efek samping obat-obat dalam Formularium Puskesmas tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sebanyak 88 nama generik obat oral yang terdapat di Formularium Puskesmas Kebon Jeruk memiliki efek samping masing-masing yang dibedakan antara efek samping yang umum terjadi dan efek samping yang serius. ......Pharmaceutical services have the goal of identifying, preventing, and solving drug problems and health-related problems. Problems related to drug side effects (ESO) cannot be underestimated because they can have various impacts on the use of drugs both from an economic, psychological, and therapeutic perspective. ESO monitoring is one of the clinical pharmacy services. This activity requires information or data related to the side effects of drugs that are suspected of causing unwanted reactions. Drug side effect data can be used as a reference in identifying drug side effects. Medicines prescribed by doctors at the Kebon Jeruk Health Center are drugs listed in the Kebon Jeruk Health Center Formulary and most of them are oral drug preparations. Therefore, the purpose of this activity is to find out the side effects of oral drugs contained in the Kebon Jeruk Health Center Formulary. This activity is carried out by preparing a list of oral drugs contained in the Kebon Jeruk Health Center Formulary. Then enter each generic name of the oral drug in the Micromedex software to find out the side effects of the drug and do an analysis of the side effects of the drugs in the Puskesmas Formulary. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that as many as 88 generic names of oral drugs contained in the Kebon Jeruk Health Center Formulary have their own side effects which are distinguished between common side effects and serious side effects.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Indah Pramesti
Abstrak :
HIV/AIDS adalah masalah kesehatan global yang serius, dan pengelolaan efek samping obat antiretroviral (ARV) adalah bagian penting dari terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menguraikan berbagai efek samping dari obat antiretroviral dan cara penanggulangannya pada Puskesmas Kecamatan Makasar. Penelitian dilakukan melalui pendekatan deskriptif dengan metode observasional dan tinjauan literatur. Data dikumpulkan dari catatan medis pasien HIV/AIDS yang mendapatkan terapi ARV di Puskesmas Kecamatan Makasar selama periode April 2023. Temuan menunjukkan bahwa efek samping yang umum dialami oleh pasien meliputi mual, muntah, diare, dan ruam kulit. Efek samping ini bervariasi tergantung pada jenis ARV yang digunakan. Untuk mengatasi efek samping, langkah-langkah yang diambil termasuk pemberian obat antiemetik, edukasi pasien mengenai pola makan yang tepat, dan penyesuaian dosis obat. Manajemen efek samping ARV di Puskesmas Kecamatan Makasar cukup efektif, namun perlu adanya peningkatan dalam hal edukasi pasien dan pemantauan rutin untuk meningkatkan kepatuhan terhadap terapi dan kualitas hidup pasien. Disarankan untuk mengembangkan program edukasi yang lebih komprehensif untuk pasien dan pelatihan bagi tenaga kesehatan mengenai manajemen efek samping ARV. Evaluasi rutin terhadap penanganan efek samping juga diperlukan untuk memastikan keberlanjutan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas. ...... HIV/AIDS is a serious global health issue and managing the side effects of antiretroviral (ARV) drugs is a crucial part of therapy. This study aims to identify and describe the various side effects of antiretroviral drugs used at the Makasar District Health Center and the methods to mitigate them. The research was conducted using a descriptive approach with observational methods and literature review. Data were collected from the medical records of HIV/AIDS patients receiving ARV therapy at the Puskesmas Kecamatan Makasar during the period of April 2023. The findings indicate that common side effects experienced by patients include nausea, vomiting, diarrhea, and skin rashes. These side effects vary depending on the type of ARV used. To address the side effects, measures taken include the administration of antiemetic drugs, patient education on proper dietary habits, and adjustment of drug dosages. The management of ARV side effects at the Puskesmas Kecamatan Makasar is quite effective, but there is a need for improvement in patient education and routine monitoring to enhance therapy adherence and patient quality of life. It is recommended to develop more comprehensive educational programs for patients and training for healthcare providers on ARV side effect management. Routine evaluation of the effectiveness of side effect management is also necessary to ensure the sustainability of the quality of healthcare services at the Health Center.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syaumaryadi
Abstrak :
Program penanggulangan TB Paru dengan strategi Directly Observed Treatment Short-course (DOTS) di Kota Palembang secara nasional telah memberikan hasil yang baik, dimana angka konversi pada fase awal pengobatan sebesar 87%. Hal ini berarti lebih besar dari target nasional untuk angka konversi pada fase awal sebesar 80%, tetapi angka kesembuhan masih rendah (72%) dari target 85%, dengan penderita lalai berobat (defaulted) masih tinggi (12,03%). Keluhan efek samping OAT merupakan salah satu penyebab ketidakpatuhan berobat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan keluhan efek samping OAT dengan ketidakpatuhan berobat penderita TB Paru di Kota Palembang Propinsi Sumatera Selatan Tahun 1999-2000. Pada penelitian ini, sebagai variabel dependen adalah ketidakpatuhan berobat penderita Tuberkulosis Paru dan variabel independen utama keluhan efek samping OAT dan variabel independen lainnya umur responden, pekerjaan responden, pendidikan responden, jenis kelamin responden, jenis PMO, peran PMO, pendidikan PMO, dan mutu pelayanan kesehatan. Disain penelitian adalah kasus-kontrol tidak berpadanan (unmatched). Sampel adalah sebagian penderita TB Paru BTA positif berumur ≥ 15 tahun yang berobat di 36 puskesmas sejak 1 Oktober 1999 sampai 30 November 2000 dan mendapatkan pengobatan dengan strategi DOTS kategori-1 atau katagori-2. Jumlah sampel sebanyak 305 orang terdiri dari 144 kasus dan 161 kontrol. Penelitian ini menyimpulkan ada hubungan keluhan efek samping OAT dengan ketidakpatuhan berobat penderita TB Paru di Kota Palembang dimana penderita TB Paru ada keluhan efek samping OAT, 3,00 kali lebih berisiko untuk tidak patuh berobat dibandingkan dengan tidak ada keluhan efek samping OAT (OR : 3,00 dan 95% CI : 1,58-4,87). Penelitian ini menyarankan untuk meminimalkan efek samping OAT yang terjadi perlu dilakukan pemantauan yang ketat dengan pemeriksaan klinis dan laboratoris, konseling atau komunikasi yang baik dengan penderita TB Paru, menyediakan obat-obatan efek samping OAT, penelitian mengenai efek samping OAT dengan disain kohor dan instrumen yang lebih akurat serta penelitian tentang dosis obat TB Paru dihubungkan dengan berat badan penderita, apakah spesifik untuk daerah Sumatera Selatan.
The Relation of Anti-Tuberculosis Drug Side Effect Complain With Lung Tb Patient Taking Drug Disobedience in Palembang South Sumatera Province 1999 - 2000 Lung TB Control Program by the strategy of Directly Observed Treatment Short-Course (DOTS) in Palembang nationally has given a good result, where the conversion rate at intensive phase is 87%. It means higher than national target of conversion rate which is 80%, but the cure rate still lower (72%) from the target 85%, with the defaulted patient still high (12.03%). The complaint of anti-TB drug side effect is one of the causes of the taking drug disobedience. This research's objective is to find out the relation of anti-TB drug side effect to the taking drug disobedience of lung TB patient in Palembang, South Sumatera Province in 1999 - 2000. In this research's, dependent variable is lung TB patient taking drug disobedience and independent variable is the complaint of anti-TB drug side effect, the other independent is age, occupation, education, sex of lung TB patient, type of treatment observer, role of treatment observer, education of treatment observer, and quality of health care. The research's design is unmatched case-control. The sample is a part of BTA positive of lung TB patients by the age of ≥ 15 years old which have taken a treatment in 36 Health Centers since October, 1, 1999 until November, 30, 2000, and get short course treatment by strategy of DOTS category-1 and category-2. Total sample are 305, with 144 cases and 161 controls. This research's concluded that has relation the complaint of anti-TB drug side effect with lung TB patients taking drug disobedience in Palembang, where lung TB patients who got complaint of anti-TB drug side effect is 3.00 times have risk to disobey medication than those which not have (OR : 3.00 and 95% CI : 1.58-4,87). This research's recommend to minimize the clinical side effect of anti-TB drug by strict observation with clinical examination and laboratory, counseling or establishing a good communication to lung TB patients when they take medication and control, each Health Centre should prepare medicine to counter anti-TB drug side effect, do the research of anti-TB drug side effect by design cohort and good instrument, and study of relation between body weight to anti-TB drug's dose.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T 8397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library