Latar Belakang
Efek samping obat merupakan efek merugikan dan tidak diinginkan yang berhubungan dengan obat. Hal ini dapat menjadi beban kesehatan yang dapat menyebabkan kurangnya kepatuhan pasien dan kualitas hidup pasien hingga kematian. Pengetahuan dan perilaku pasien mengenai efek samping obat merupakan komponen penting untuk mencegah dan menangani kejadian efek samping obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan dan hubungannya dengan perilaku masyarakat DKI Jakarta mengenai efek samping obat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan subjek penelitian adalah masyarakat DKI Jakarta berusia 18 tahun ke atas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner daring berupa Google Form yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis hubungan dilakukan dengan uji Chi-Square atau uji Fisher Exact jika syarat Chi-Square tidak terpenuhi. Hasil dikatakan signifikan jika nilai p<0.05. Hasil
Responden mayoritas berusia 46-55 tahun, perempuan, berpendidikan terakhir perguruan tinggi, berprofesi non-kesehatan, dan berdomisili di Jakarta Barat. Sebagian besar masyarakat DKI Jakarta memiliki pengetahuan baik (68%) dan perilaku baik (74%) mengenai efek samping obat. Tidak ditemukan hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku mengenai efek samping obat (p=0.497). Tidak ada faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan pengetahuan. Faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku adalah usia (p=0.045).
Kesimpulan
Pengetahuan dan perilaku dari sebagian besar masyarakat DKI Jakarta mengenai efek samping obat sudah baik. Usia memiliki hubungan bermakna dengan perilaku masyarakat DKI Jakarta mengenai efek samping obat.
IntroductionDrug side effect is a harmful and undesirable effect of a drug. It can cause burden on health and lead to patient non-compliance, reduced quality of life, or death. Patients’ knowledge and behavior regarding drug side effects are crucial in preventing and managing drug side effects. This study aims to evaluate the people of DKI Jakarta’s knowledge and its relationship with their behavior regarding drug side effects and the factors influencing them.MethodThis is a cross-sectional study involving residents of DKI Jakarta aged 18 years old and older. This study used an online questionnaire via Google Forms that was tested for its validity and reliability. The relationship between variables were analized using the Chi- Square test or Fisher Exact test if the conditions for Chi-Square test were not met. Results were considered significant if the p-value was <0.05.ResultsThe majority of respondents were aged 46-55 years old, female, had university as their last level of education, had non-health professions, and resided in West Jakarta. Most people of DKI Jakarta had good knowledge (68%) and good behavior (74%) regarding drug side effects. No significant relationship was found between knowledge and behavior (p=0.497). No factors were significantly associated with knowledge. The factor that was significantly associated with behavior was age (p=0.045).ConclusionThe knowledge and behavior of most residents of DKI Jakarta regarding drug side effects were good. Age was significantly associated with behavior regarding drug side effects.