Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Meiliani
Abstrak :
ABSTRAK Penyakit gagal ginjal terminal mengharuskan pasien menjalani hemodialisis dengan sejumlah penyesuaian gaya hidup seperti diet dan pembatasan asupan cairan yang memunculkan berbagai pikiran dan perasaan negatif. Kebanyakan pasien berusaha menghindari ataupun denial dengan perilaku melanggar diet yang mengarahkan berbagai komplikasi medis. Untuk meningkatkan kepatuhan diet, diusulkan teknik intervensi Acceptance and Commitment Therapy (ACT). Kekuatan dari intervensi ini adalah tujuannya yang membuat individu menyadari segala pengalaman negatif tanpa berusaha menghindari/menghilangkan. Hal ini membuat individu lebih menyadari hal yang penting untuk mengarahkan pada hidup yang bermakna dan penggunaan strategi yang efektif dalam masalah diet. Desain penelitian yang digunakan adalah single subject design dengan purposive sampling pada tiga pasien gagal ginjal. Pada pelaksanaannya, satu partisipan yang dapat menyelesaikan sesi. Hasilnya menunjukkan peningkatan partisipan dalam menyadari pengalaman negatif dari diet dan tampak usaha mengatur asupan minum. Walaupun demikian, pengukuran kuantitatif tidak menunjukkan perubahan signifikan pada perilaku kepatuhan diet dan asupan cairan.
ABSTRACT End-Stage Renal Disease (ESRD) patients have to follow hemodialysis with some life changes as dietary and fluid restriction that emerges some negative thoughts and emotions. Patients used to solve this problems by avoid or denial in non-adherence behaviors. These behaviors cause some health problem and make problem getting worse. To overcome this problem, it is used Acceptance and Commitment therapy. Strength of this intervention is accepts and aware all of experience (thoughts, emotions, memories, bodily sensations) without avoid it. So, patient can aware values that compass to do meaningful life and choose better strategies for dietary and fluid restriction problems. This study used single subject design and purposive sampling with 3 ESRD patients. Only one participant that completing the sessions and reported increased awareness to dietary negative experiences without avoidance it. He also showed efforts to controlled fluid consumptions. Nevertheless, quantitative measurement showed no significant changes in dietary and fluid adherence behavior.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T36863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widina Mathilda
Abstrak :
ABSTRAK
Pasien hemodialisis terjadi peningkatan setiap tahunnya di Indonesia. Manajemen hemodialisis salah satunya diet menjadi hal yang sulit untuk dipatuhi oleh pasien hemodialisis. Sulitnya mempertahankan kepatuhan terhadap rekomendasi diet membuat risiko malnutrisi meningkat juga pada pasien hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan kepatuhan diet dengan status gizi pada pasien yang menjalani hemodialisis. Desain penelitian in merupakan cross sectional dengan jumlah sampel 121 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Untuk analisis statistik, hasil penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini, yaitu Renal Adherence Behavior Questionnaire untuk mengukur kepatuhan diet dialisis dan Subjevtive Global Assessment untuk mengukur status gizi. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kepatuhan diet dengan status gizi pada pasien yang menjalani hemodialisis p=0,127 . Kesimpulan penelitian ini adalah kepatuhan diet tidak memiliki hubungan dengan status gizi pada pasien yang menjalani hemodialisis. Meskipun demikian, pengkajian terhadap kepatuhan diet dan status gizi penting untuk dilakukan oleh perawat untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada pasien yang menjalani hemodialisis.
<ABSTRACT
The increasing number of patients undergoing hemodialysis each year in Indonesia and the difficulty of maintaining adherence to dietary recommendations as one of dialysis management for patients undergoing hemodialysis make the risk of malnutrition increase in hemodialysis patients. This study aimed to determine the relationship between dietary adherence and nutritional status in patients undergoing hemodialysis. This research design was cross sectional with 121 respondents selected using purposive sampling technique. For statistical analysis, the results of this study used spearman correlation test. Instruments used in this study, namely Renal Adherence Behavior Questionnaire to measure dietary adherence in hemodialysis patients and Subjevtive Global Assessment to measure nutritional status. The results showed that there was no relationship between dietary adherence and nutritional status in patients undergoing hemodialysis p 0.127 . The conclusion of this study is dietary adherence has no relationship with nutritional status in patients undergoing hemodialysis. However, assessment of dietary adherence and nutritional status is important for nurses to prevent malnutrition in patients undergoing hemodialysis.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Adhanty
Abstrak :
Menurut WHO, penyakit DM merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan karena terjadi peningkatan kasus selama beberapa dekade terakhir dan telah menyumbang 4,2 juta kematian pada tahun 2019 dimana proporsi penderita DM terbanyak adalah DM tipe 2. Di Indonesia, penyakit DM merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menyebabkan kematian utama. Diet merupakan salah satu komponen penatalaksanaan DM dan penting untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit. Kepatuhan terhadap diet menjadi perilaku yang sangat penting dan diperlukan kendali diri untuk melakukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lokus kendali diri untuk sehat baik dimensi internal, orang berpengaruh dan keberuntungan dengan kepatuhan diet pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kota Depok tahun 2020 beserta faktor lain yang mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif dan pengambilan data dilakukan melalui convenience sampling pada 52 pasien DM tipe 2 yang berkunjung ke poli penyakit dalam RSUD Kota Depok. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kepatuhan diet, multidimensional health locus of control form C, Diabetes Knowledge Questionnaire dan kuesioner dari peneliti sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien memiliki nilai kepatuhan diet yang cukup yaitu sebesar 66,23 dari skala 100. Hasil uji korelasi pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan sedang dan positif antara lokus kendali untuk sehat dimensi internal dengan kepatuhan (r= 0,46) diikuti dengan dimensi orang berpengaruh yang menunjukkan hubungan dengan kekuatan sedang dan positif terhadap kepatuhan diet (r= 0,28) dan dimensi keberuntungan menunjukkan kekuatan sedang dan negatif terhadap kepatuhan diet (r= -0,28). Variabel usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, lama menderita DM dan pengetahuan DM tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepatuhan diet. Namun variabel jenis kelamin memiliki hubungan dengan kepatuhan diet (0,029) dan diduga menjadi variabel pengganggu hubungan antara lokus kendali diri untuk sehat dengan kepatuhan diet. Oleh karena itu diperlukan adanya penyuluhan dan edukasi yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab pasien terhadap kepatuhan diet. ......According to WHO, Diabetes Mellitus (DM) is a disease that have been concerned as public health problem because of the number of cases continuously increased for decades and contributed 4,2 million deaths in 2019 where the largest proportion are people with type 2 diabetes. In Indonesia, DM is one of the non-communicable disease that cause major death. Diet is one of the important components of DM management to prevent disease complications. Adherence to diet becomes a very important behavior and requires self control to perform it. The purpose of this study is to determine the relationship between health locus of control on internal, powerful others and chance dimensions with dietary adherence among patients with type 2 DM at Depok City Hospital in 2020 along with another influencing factors. This study used a cross-sectional design with quantitative approach and data collection carried out through convenience sampling on 52 patients with type 2 DM who visited internist poly. The instrument used in this study are dietary adherence questionnaire, multidimensional health locus of control form C, diabetes knowledge questionnaire and questionnaire from the previous research. The results of this study indicate that patients have adequate dietary adherence values of 66,23 from scale of 100. Pearson correlation test results indicate that there are a significant relationship between health locus of control internal dimension with moderate and positive relationship with dietary adherence (r= 0,46) followed by powerful-others dimension which show moderate and positive relationship with dietary adherence (r= 0,28) while chance dimension show moderate and negative relationship with dietary adherence (r= -0,28). The other variables such as age, level of education, occupation, duration of DM and knowledge did not show a significant relationship with dietary adherence. However, sex variables show a significant relationship with dietary adherence with p value (0,029) and thought to be a disturbing variable of the relationship between health locus of control with dietary adherence. Therefore, an intervention and education are needed to increase awareness and patient responsibility towards adherence to diet.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Suci Lestari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet DM. Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional yang dilakukan pada 19 Maret ? 5 April 2012 di Klinik Gizi dan Klinik Edukasi Diabetes RSUP Fatmawati dengan 100 orang pasien DM tipe 2 usia ≥ 20 tahun. Pengumpulan data melalui wawancara dengan kuesioner, food recall 1x24 jam, dan FFQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 56% responden yang patuh diet. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan (OR=12,5), persepsi (OR=11), motivasi diri (OR=8,8), dukungan keluarga (OR=5,5), dan keikutsertaan penyuluhan gizi (OR=7,8) dengan kepatuhan diet DM. ......The objective of this study was to identify factors which associated with dietary adherence on diabetes mellitus. The method used in this study is cross sectional design which was conducted by 100 respondents aged 20 years and older with type 2 diabetes at Nutrition Clinic and Diabetes Education Clinic at Fatmawati Hospital Center in March 19th until April 5th 2012. Data were collected through interview referring to the questionnaire, a food recall 24 hours, and FFQ. The result of this study showed that 56% people in a good dietary adherence of diabetes mellitus. There were significant association between knowledge level (OR=12,5), perception (OR=11), self-motivation (OR=8,8), family support (OR=5,5), and following nutrition education (OR=7,8) with dietary adherence.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S1981
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library