Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marchbank, Jennifer
London : Routledge, 2000
362.72 MAR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ardeanissa Dian Pramesthi
Abstrak :
Penelitian ini membahas kualitas pelayanan pengasuhan dalam program Family-Like Care di LKSA Peduli Anak dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil penelitian pada tahun 2007 dimana ditemukan kebanyakan panti sosial asuhan anak atau lembaga pengasuhan anak sejenis di Indonesia lebih berfungsi sebagai lembaga yang menyediakan akses pendidikan kepada anak daripada sebagai sebagai lembaga alternatif pengasuhan anak oleh orang tua atau keluarganya. Setting panti telah dikritisi karena kurangnya bukti akan kemampuan dalam menyediakan pelayanan yang berkualitas yang mana dapat memberikan dampak yang positif kepada anak-anak dan remaja. Penting bagi lembaga pengasuhan alternatif yang seringkali dihadapkan dengan tekanan pertanggungjawaban atau akuntabilitas untuk menilai kualitas pelayanannya. Diketahui LKSA Peduli Anak hingga saat ini sedang berada dalam tahap pengajuan sertifikat akreditasi karena masa berlakunya telah habis sejak tahun 2020. Oleh karena itu, hingga saat ini belum diketahui bagaimana kualitas pelayanan pengasuhan LKSA Peduli Anak semenjak mengubah pelayanan pengasuhannya yang sebelumnya dengan model shelter menjadi model berbasis family-like care, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi, dan wawancara. Penelitian berlangsung dari bulan September 2021 sampai Mei 2022. Hasil penelitian ini menggambarkan kualitas pelayanan pengasuhan dalam program Family-Like Care yang mana dikaji menggunakan Standar Pelayanan Berbasis Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor: 30/HUK/2011 tentang Standar Nasional Pengasuhan Anak Untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak. Berdasarkan hasil temuan, LKSA Peduli Anak telah berupaya memenuhi seluruh indikator yang tertera pada Standar Pelayanan Berbasis LKSA, yaitu indikator pelayanan pengasuhan yang diterima anak sesuai dengan setting LKSA; indikator peran sebagai pengganti orang tua yang diperankan oleh Ibu Asuh dan Konselor; indikator martabat anak yang didukung dengan adanya kode etik untuk staf; indikator perlindungan anak yang ditopang dengan adanya Kebijakan Perlindungan Anak di LKSA dan pedoman perilaku untuk pengasuh; indikator perkembangan anak yang didukung dengan kehadiran mentor untuk anak-anak, dan kesesuaian tanggung jawab yang diemban anak-anak; indikator identitas anak yang mana dokumennya sudah berusaha dilengkapi sejak klien pertama kali diterima di LKSA; indikator penjalinan relasi anak yang unggul dengan kelekatan antara anak dengan Ibu Asuhnya; indikator partisipasi anak, dimana anak didukung menyampaikan pendapat pilihan hidup dan pilihan sehari-hari mereka; Indikator makanan dan pakaian yang sudah sangat memadai; indikator akses kesehatan yang mana didukung dengan adanya klinik Peduli Anak, dan akses pendidikan yang ditunjang dengan adanya Sekolah Peduli Anak; indikator pengaturan waktu anak yang diakomodasikan dengan keseimbangan waktu anak-anak untuk bersekolah, bermain, dan beristirahat sesuai umur mereka; dan indikator aturan, disiplin, dan sanksi yang sudah sesuai dengan standar tanpa ada unsur kekerasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKSA Peduli Anak telah memenuhi hampir semua indikator dalam standar, namun hanya dua poin dari indikator saja yang tidak sesuai, yaitu adanya pembatasan komunikasi antara anak asuh dengan keluarga, dan review menu dan kebutuhan nutrisi yang tidak dilakukan oleh ahli di bidang kesehatan sebanyak enam bulan sekali. Selain daripada itu LKSA unggul dan sudah sangat sesuai dalam semua indikator dalam standar yang menunjukan pelayanan pengasuhannya sudah berjalan dengan sangat baik. ......This study discusses the quality of care services in the Family-Like Care program at LKSA Peduli Anak from the discipline of Social Welfare. Orphanage settings have been criticized for lack of evidence of their ability to provide quality care which can have a positive impact on children and youth. It is known that LKSA Peduli Anak is currently in the stage of submitting an accreditation certificate because the validity period has expired since 2020. Therefore, until now it is not known how the quality of care services for LKSA, which raises the question of whether it is in accordance with applicable standards. This study uses a qualitative approach with a descriptive type of research. Data collection methods used are literature study, observation, and interviews. The study took place from September 2021 to May 2022. The results of this study describe the quality of care services in the Family-Like Care program which is assessed using Child Welfare Institution-Based Service Standards based on the Minister of Social Affairs Regulation Number: 30/HUK/2011 concerning National Child Care Standards For LKSA. Based on the findings, LKSA Peduli Anak has attempted to fulfill all the indicators listed in the LKSA-Based Service Standards, namely indicators of care services received by children in accordance with LKSA settings; indicators of the role as a substitute for parents played by Foster Mothers and Counselors; indicators of child dignity supported by the existence of a code of ethics for staff; child protection indicators supported by the Child Protection Policy in LKSA and behavioral guidelines for caregivers; indicators of child development that are supported by the presence of mentors for children, and the appropriateness of the responsibilities that are carried out by children; an indicator of the child's identity where the documents have been completed since the client was first admitted to the LKSA; indicators of child relations fulfilled with the attachment between children and their foster mothers; indicators of children's participation, where children are supported to express their opinions about life choices and their daily choices; Indicators of food and clothing that are already very adequate; indicators of access to health which are supported by the existence of a clinic, and access to education which is supported by the existence of Sekolah Peduli Anak; indicators of children's timing that are accommodated with a balance of children's time for school, play, and rest; and indicators of rules, discipline, and sanctions that are in accordance with standards without any elements of violence. The results showed that LKSA Cares for Children had met almost all indicators in the standard, but only two points of the indicators were not appropriate, the limitation of communication between foster children and their families, and menu reviews and nutritional needs that were not carried out by health experts once every six months. Apart from that, LKSA is very appropriate in all indicators in the standard which shows that the care services have been running very well.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Direja
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengestimasi keputusan bersama antara keputusan bekerja dan keputusan pilihan tipe pengasuhan bagi wanita yang sudah menikah dan memilki paling tidak seorang anak kecil berusia 0-5 tahun dalam suatu rumah tangga. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data hasil Survei Biaya Hidup SBH pada tahun 2012. Hasilnya menunjukkan jika harga mengasuh anak tidak berpengaruh terhadap partisipasi kerja wanita yang sudah menikah dan memiliki anak kecil berusia 0-5 tahun. Dan juga hasil upah perkiraan dari wanita tersebut menunjukkan pengaruh positif baik terhadap partisipasi kerja maupun tipe pengasuhan.
ABSTRACT
This study estimates a joint decision between a work decision and a decision on the choice of care type for a married woman and has at least one 0 5 years old child in a household. The data used in this study is data from the Survey Cost of Living SBH in 2012. The results indicate if the price of childcare does not affect the participation of working women who are married and have small children aged 0 5 years. And also the results of the wage estimates of the women showed a positive influence both on the participation of work and the type of care.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Barkah Satria
Abstrak :

Penelitian ini berfokus kepada konflik peran dalam tomobataraki (Dual-career family) dimana perempuan sebagai ibu dan istri juga diharapkan kiprahnya di ranah publik. Struktur keluarga yang telah bergeser akibat industrialisasi membuat perempuan lebih terlibat dalam ranah publik dan ranah domestik kemudian memunculkan konflik peran. Nilai patriarki dan komitmen perusahaan menjadi momok penghambat berjalannya childcare.

Konsep yang digunakan adalah Dual-career family oleh Rapoport yang mengkaji dampak antara peran perempuan dalam karir dan keluarga, sementara sistem Patriarki di Jepang masih mengakar di masyarakat Jepang. Adapun studi yang digunakan adalah studi literatur.

Studi ini menemukan bahwa konflik peran yang terjadi dalam tomobataraki dialami oleh perempuan, sementara nilai patriarki masih mengakar kuat sehingga laki-laki sulit menyeimbangkan peran mereka dalam ranah domestik.


This research focus on role conflict in Tomobataraki (Dual-career family) where female as a wife and also mother expected to take a part in public sphere properly. Family structure that has shifted due to industrialization has made female more involved in the public spheres, thus creating the conflict in domestic and public sphere. Patriarchal and company’s requirements stimulate the conflict of female’s role.

The dual-career family concept by Rapoport studied impact of female’s role between career and family, meanwhile patriarchal system still rooted as a basic value in Japanese society. Literature review is also used on this study.

This study found that role conflict that occur in tomobataraki that experienced by female, meanwhile patriarchal value still adhering so it’s hard for male to balancing their role in domestic sphere.

2020
T54742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifaturrahmi
Abstrak :
Terjadinya penurunan partisipasi kerja perempuan pada kelompok umur 25-34 tahun terutama di kawasan perkotaan dikarenakan ibu cenderung keluar dari pekerjaan ketika menikah dan memiliki anak. Sedangkan keberadaan anak yang masih kecil membatasi ibu untuk masuk ke pasar kerja, oleh karena itu bantuan pengasuhan dalam bentuk penambahan fasilitas pengasuhan publik dapat meningkatkan partisipasi kerja ibu terutama di sektor informal (Halim et al., 2021). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh akses fasilitas prasekolah penuh waktu (TPA) dan pendaftaran prasekolah terhadap partisipasi kerja ibu. Penelitian ini menggunakan data administrative prasekolah dan Susenas Maret 2021 dengan menggunakan metode regresi logistik multinomial multilevel dengan unit analisis perempuan menikah berusia 15 tahun ke atas yang memiliki anak terakhir usia 0-6 tahun yang tinggal bersama pasangannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akses fasilitas Pendidikan prasekolah berpengaruh positif terhadap partisipasi kerja informal ibu dibandingkan ibu tidak bekerja. Namun disisi lain pendaftaran anak di prasekolah meningkatkan kecenderungan ibu tidak bekerja, dan meskipun bekerja lebih ke sektor formal. Sedangkan pendaftaran anak di penitipan meningkatkan kecenderungan ibu bekerja terutama sektor formal karena jam layanan yang lebih panjang sehingga meningkatkan peluang ibu bekerja formal. ......There is a decrease in women's work participation in the age group of 25-34 years, especially in urban areas because mothers tend to leave work when they marry and have children. Whereas the presence of young children limits mothers from entering the labor market, therefore care assistance in the form of additional public care facilities can increase mothers' work participation, especially in the informal sector (Halim et al., 2021). This study aims to see the effect of access to full-time preschool facilities (TPA) and preschool enrollment on mothers' work participation. This study used preschool administrative data and the March 2021 Susenas using the multinomial multilevel logistic regression method with a unit of analysis for married women aged 15 years and over who have the last children aged 0-6 years who live with their partners. The results showed that access to preschool education facilities had a positive effect on mothers' informal work participation compared to mothers who did not work. But on the other hand enrolling children in preschool increases the tendency for mothers not to work, and even though they work more in the formal sector. Meanwhile, enrolling children in daycare increases the tendency for mothers to work, especially in the formal sector because the service hours are longer, thereby increasing the chances for mothers to work formally.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fajriani
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini membahas proses penerapan, hambatan dan tantangan dalam pembangunan on-site childcare yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI, serta manfaat dari adanya on-site childcare tersebut terhadap work-life balance pekerja perempuan di Kementerian Ketenagakerjaan RI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dari tahap perencanaan, hingga pembangunan on-site childcare, tidak terdapat masalah yang mengganggu jalannya pembangunan on-site childcare. Hal tersebut dikarenakan besarnya dukungan dari berbagai pihak yang membantu Divisi Umum, Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk menerapkan family friendly policies dalam bentuk on-site childcare. Adanya on-site childcare ini memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi work-life balance pekerja perempuan, namun juga bagi organisasi dan anak yang dititipkan. 
ABSTRACT
This research discusses the process of implementation, obstacles, and challenges that occur during on-site childcare development phase carried out by Ministry of Manpower Republic of Indonesia, also benefit comes from the existence of on-site childcare towards female workers work-life balance in Ministry of Manpower Republic of Indonesia. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results of this study concluded that from the planning stage to the development of on-site childcare, there were no obstacles that disrupted the course of on-site childcare development. This is due to the large support from various parties that helps General Division, Ministry of Manpower to implement family-friendly policies in the form of on-site childcare. In addition, the existence of on-site childcare provides many benefits not only for the work-life balance of female workers but also for the organizations and children entrusted.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Sunarko
Abstrak :
Kebijakan akreditasi terhadap Lembaga Kesejahteraan Sosial merupakan usaha yang dilakukan Pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial. Proses implementasi kebijakan akreditasi terdapat tiga tahapan, evaluasi diri, pengajuan akreditasi dan penentuan standar kelayakan. Tesis ini merupakan studi kualitatif tentang implementasi kebijakan akreditasi tehadap Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak. Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan akreditasi berjalan dengan baik, namun ada kendala yang ditemui, kecenderungan LKSA untuk mempertahankan pengasuhan yang berbasis panti dan instrumen penilaian mandiri kurang dapat diterapkan pada semua jenis pelayanan anak. Penelitian ini menyarankan peningkatan peran Dinas Sosial Kabupaten/Kota dan pekerja sosial dalam pendampingan LKSA dan evaluasi terhadap instrumen penilaian yang digunakan. ......Policies accreditation of Social Welfare Institution is the Government's efforts in improving social welfare services. Process of implementation accreditation policy, there are three stages, self-evaluation, filing accreditation and determination of eligibility standards. This thesis is a qualitative study on the implementation of accreditation policy to Child Welfare Institute. This study shows that the implementation of accreditation policy is going well, but there are obstacles, tendency to retain the institusional based care and self-assessment instrument shells right to apply to all types of childcare. This study suggests an increase in the role of Social Service District/City and social workers in assistance to Child Welfare Institute and an evaluation of the assessment instruments used.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nuriya Santy
Abstrak :
Tujuan pada penelitian ini mendapatkan gambaran pengalaman remaja perempuan single parent menjalani peran baru sebagai ibu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Jumlah partisipan sebanyak 4 orang yang diperoleh melalui metode purposive sampling. Teridentifikasi tujuh tema yang menggambarkan perasaan dan respon yang muncul selama menjadi ibu, adanya perubahan fisik dan psikologis, berbagai kendala yang dirasakan, dukungan yang diterima, dan pendidikan kesehatan yang dibutuhkan oleh remaja perempuan single parent. Hasil penelitian memberikan gambaran pada petugas kesehatan khususnya perawat maternitas bahwa tingkat pengetahuan yang kurang menjadikan alasan perlunya mengembangkan suatu program pendidikan kesehatan dan mengembangkan bentuk konseling khusus tentang perawatan bayi. ......Coping with developmental tasks is exacerbated by a lack of parental support and adolescent developmental tasks that have not been fulfilled, especially for teenage single parent. The purpose of this study is to explore single parent's experience of adolescent girls in undergoing a new role as mother. Qualitative research design with phenomenology method is used four participants obtained through purposive sampling. Seven themes were derived from this study, which describe the feelings and responses occur during motherhood, physical and psychological changes, the perceived constraints, support received, and the need of health education of participants. The results provide a description on maternity health workers especially nurses regarding lack of knowledge in maternal role as a rationale in developing a health educational and counseling programe related to infant care.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sendy Jasmine Karunia Hadi
Abstrak :
Secara global, partisipasi ekonomi perempuan umumnya lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Kebijakan berorientasi keluarga, yang terdiri dari kebijakan yang ditujukan kepada orang tua untuk mendukung mereka selama masa melahirkan dan mengasuh anak, diterapkan di banyak negara untuk mengatasi kesenjangan gender dalam partisipasi ekonomi. Namun, beberapa literatur menunjukkan bahwa dampak dari berbagai jenis kebijakan keluarga dalam meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan dapat bervariasi. Studi ini mengkaji berbagai jenis kebijakan keluarga, khususnya hak cuti keluarga dan maslahat keluarga, yang mempengaruhi tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan secara keseluruhan beserta bagian mereka dalam pekerjaan paruh waktu. Penelitian ini menggunakan metode Pooled OLS dengan rangkaian data yang dikumpulkan dari 30 negara OECD dari tahun 2000 hingga 2018. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua indikator kebijakan berorientasi keluarga meningkatkan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan, namun pengaruhnya dibatasi pada ambang batas tertentu. Cuti ibu dan cuti ayah menunjukkan hubungan kurva U terbalik yang menunjukkan hubungan positif antara hak cuti keluarga dan partisipasi angkatan kerja perempuan. Namun, setelah mencapai minggu optimal, cuti yang diperpanjang akan menurunkan partisipasi perempuan. ......Globally, female’s economic participation is generally lower compared to the male’s. Family-oriented policies, which comprise of policies targeted to parents to support them during childbearing and childrearing period, are implemented in many countries to address the gender gap in economic participation. However, literatures suggest that the effects of different type of the family policies in increasing women’s labour force participation have been varied. This study examines different types of family policies, particularly family leave entitlements and family benefits, that affect women’s overall labour force participation and their share in part time work. This study uses Pooled OLS with data series collected from 30 OECD countries from the year 2000 to 2018. The result of the analysis shows that all indicators of family-oriented policies improve female labour force participation rate, however their effects are bounded at a certain threshold. Maternity and paternity leave showed to have an inverted U-curve relationship, which shows a positive relationship between family leave entitlements and female labour force participation. However, after reaching the optimum weeks, extended leave would decrease women’s participation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Furia Putri
Abstrak :
Norma sosial yang menuntut ibu untuk memegang tanggung jawab terbesar dalam pekerjaan domestik membuat ibu menghadapi trade-off antara bekerja dan memiliki anak. Namun, trade-off ini menurun seiring bertambahnya usia anak. Melihat fenomena tersebut, studi ini bertujuan untuk menawarkan perspektif baru tentang transisi kerja ibu menikah di Indonesia menurut siklus hidup anak, terutama saat terjadinya penurunan beban childcare, sesudah anak melewati usia dini. Dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 4 dan 5, studi ini mengeksplorasi faktor-faktor yang membuat ibu bersedia mengambil trade-off bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia anak berpengaruh positif terhadap keputusan ibu berpindah dari sektor informal ke formal, tetapi usia ibu yang lebih berperan dalam menentukan keputusan ibu kembali bekerja dengan efek U terbalik. Ibu yang tinggal di wilayah perkotaan atau di Pulau Jawa berkemungkinan lebih tinggi untuk bekerja di sektor formal, sementara ibu yang suaminya pekerja informal berkemungkinan lebih tinggi untuk bekerja di sektor informal. Studi ini juga menemukan bahwa homogami pendidikan berpengaruh negatif terhadap kemungkinan ibu kembali bekerja ketika ibu dan suaminya sama-sama berpendidikan tinggi. ......The existing social norms demand mothers to hold the highest responsibility for domestic work, leading to a trade-off between working and having children. However, this trade-off declines as the children age. This study aims to offer a new perspective on the married mothers’ working transition in Indonesia, based on the children’s life cycle, focusing on the period where the childcare burden has lessened, which is after children passed early age. Using the Indonesia Family Life Survey (IFLS) 4 and 5 data, this study explores the factors that drive mothers’ willingness to take the working trade-off. The result of this study shows that children’s age has a positive effect on the decision to change employment from informal to formal, but the decision to return working is more determined by mothers’ own age with an inverted-U effect. Mother that lives in the urban area or in Java Island is more likely to work in the formal sector, while mother whose husband works informally is more likely to work in the informal sector. This study also finds that educational homogamy negatively affects mother’s likelihood to return to work when she and her husband are both highly educated.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library