Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabila Mayang Sari
Abstrak :
Mahasiswa tingkat akhir dihadapkan dengan tanggung jawab untuk melakukan pengambilan keputusan karier. Dalam proses pengambilan keputusan karier ini, mahasiswa seringkali menemui hambatan karier karena rendahnya efikasi diri dalam keputusan karier. Efikasi diri dalam keputusan karier ini berperan untuk mengarahkan langkah-langkah karier yang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangsih peran dari faktor internal yaitu optimisme dan grit terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Career Decision Self-Efficacy Short-Form, Life Orientation Test-Revised, dan Grit Short Scale. Hasil menunjukkan bahwa optimisme dan grit memberikan sumbangsih peran secara bersama-sama terhadap peningkatan efikasi diri dalam keputusan karier.
Senior year students have to face the responsibility for making career decision. In making decision process, students sometimes face the career probem because of low career decision self-efficacy. Career decision self-efficacy can contribute to improve career planning effectively and efficiently. This research aim to investigated the role of internal factors, optimism and grit, on career decision self-efficacy among senior year undergraduate students. This research used Career Decision Self-Efficacy Short-Form, Life Orientation Test-Revised, and Grit Short Scale.This research revealed that optimism and grit contributed together to the improvement of career decision self-efficacy.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhanita Riziq
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara optimisme dan efikasi diri pengambilan keputusan karir pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan di Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa program Diploma III Kebidanan tingkat 2 dan 3 yang berjumlah 571 orang dari akademi kebidanan yang terakreditasi A dan B di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Sumatera Barat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara optimisme dan efikasi diri pengambilan keputusan karir (r=+.203, n=571, p<.01, two tails). Terdapat temuan lain yaitu kepuasan hidup, aspek kontekstual berupa dukungan sosial, dan self-efficacy merupakan prediktor tinggi atau rendahnya skor efikasi diri pengambilan keputusan karir. ...... This study examined the correlation between optimism and career decision self-efficacy on midwifery college student in Indonesia. 571 Senior year midwifery college student (grade 2 & 3) was participated from midwifery academy which have A and B acreditation in DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, and Sumatera Barat Province was taken by convenience sampling technique. The result indicated significant correlation between optimism and career decision self-efficacy (r=+.203, n=571, p<.01, two tails). Furthermore, another result also revealed that life satisfaction, contextual factor such social support, and self-efficacy as predictor of high or low career decision self-efficacy score.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Mario Enrico
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran masing-masing dimensi academic burnout terhadap career decision self-efficacy CDSE pada mahasiswa tahun pertama. CDSE adalah tingkat keyakinan seseorang bahwa dirinya dapat berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membuat keputusan karier Taylor Betz, 1983 . Partisipan penelitian ini adalah 388 mahasiswa tahun pertama dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Oleh karena itu, alat ukur Oldenburg Burnout Inventory-Student Reis, Xanthopoulou, Tsaousis, 2015 digunakan untuk mengukur academic burnout, sedangkan alat ukur Career Decision Self-Efficacy Scale ndash; Short Form Betz, Klein, Taylor, 1996 digunakan untuk mengukur CDSE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua dimensi academic burnout, yaitu dimensi exhaustion ? = - 0,3 dan disengagement ? = - 0,651 berperan secara signifikan terhadap CDSE mahasiswa tahun pertama p < 0,05 . Hasil tersebut dapat memperkaya teori karier berdasarkan pandangan sosial kognitif yang mengaitkan CDSE dengan academic burnout. Untuk penelitian mendatang perlu dilihat pula mengenai kesesuaian jurusan yang dipilih dengan jurusan yang diinginkan, karena hal ini diduga dapat berperan pula dalam CDSE dan academic burnout mahasiswa.
The main goal of this research is to examine the role of each dimension of academic burnout on career decision self efficacy CDSE in the first year undergraduates. CDSE is the degree of belief that a person can successfully complete tasks necessary to making career decisions Taylor Betz, 1983 . This research recruited 388 first year undergraduates from various universities in Indonesia. This research is quantitative research. Therefore the Oldenburg Burnout Inventory Student Reis, Xanthopoulou, Tsaousis, 2015 was used to measure academic burnout, while Career Decision Self Efficacy Scale ndash Short Form Betz, Klein, Taylor, 1996 was used to measure CDSE. This research shows that the two academic burnout scales, exhaustion 0,3 and disengagement 0,651 have significant role on CDSE in first year undergraduates p 0,05 . This result can enrich social cognitive career theory. Furthermore, for further research it is important to analize whether the students rsquo college major decisions are identical with their major interests, because it is presumed that their compatibility has significant role in students rsquo CDSE and also in their academic burnout.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifiana Nabilah
Abstrak :
Dari sekian banyaknya faktor yang memengaruhi efikasi diri dalam keputusan karir, kepribadian memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan karir individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian proaktif dan efikasi diri dalam keputusan karir pada mahasiswa. Kepribadian proaktif adalah kemampuan individu untuk menciptakan lingkungan dan situasi yang memberikan pengaruh maupun yang dipengaruhi oleh perilaku individu. Penelitian ini dilakukan pada 516 mahasiswa semester empat, berusia 18 sampai 25 tahun yang tersebar di seluruh fakultas Universitas Indonesia. Alat yang digunakan untuk mengukur kepribadian proaktif adalah 17-item Proactive Personality Scale (17-item PPS) dan untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karir menggunakan Career Decision Self-Efficacy ? Short Form (CDSE-SF). Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepribadian proaktif dan efikasi diri dalam keputusan karir pada mahasiswa. Hasil penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu psikologi pendidikan dan memberikan masukan kepada pembimbing akademik maupun konselor karir untuk mempertimbangkan aspek kepribadian dalam perkembangan karir individu. ......One of the factors that influence career decision self-efficacy is personality which has important role in person?s career improvement. This research aims to examine the relationship between proactive personality and career decision self-efficacy among college students. The proactive personality is the individual?s ability to create environments and situations that influence or are influenced by individual?s behavior. This research has 516 college students as participants, which were in the fourth semester, 18-25 years old, and randomly choosen from all faculties in University of Indonesia. The research design which was used to measure proactive personality is 17-item Proactive Personality Scale (17-item PPS) and to measure the career decision self-efficacy is by using Career Decision Self-Efficacy ? Short Form (CDSE-SF). This research shows that there is a positive and significant relationship between proactive personality and career decision self-efficacy in college students. The results of this study are useful for educational psychology?s development and to provide advice for academic counselors and career counselors to consider the aspect of personality in the development of individual careers.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Refolia Istiasih
Abstrak :
Mahasiswa yang sedang memasuki periode realistis dalam tahap perkembangan karier masih memiliki tingkat adaptabilitas karier rendah. Faktor eksternal yang sangat memengaruhi adaptabilitas karier pada mahasiswa adalah dukungan teman sebaya, dimana mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman sebayanya untuk saling memberikan informasi dan saran karier, dukungan emosional, serta menjadikan teman sebagai panutan dalam hal yang berkaitan dengan karier. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran mediasi oleh efikasi diri pengambilan keputusan karier (CDSE) pada pengaruh dukungan teman sebaya terhadap adaptabilitas karier kepada mahasiswa. CDSE dipilih sebagai mediator karena adaptabilitas karier dapat ditingkatkan melalui sumber-sumber efikasi diri. Responden adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang kuliah di Jabodetabek (N = 538) dengan teknik pengambilan data berupa convenience sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen Career-Adapt-Abilities Scale, Career-Related Peer Support, dan Career Decision Self Efficacy - Short Form yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil uji mediasi menunjukkan bahwa efikasi diri dalam pengambilan keputusan karier memediasi secara penuh pengaruh dukungan teman sebaya terhadap adaptabilitas karier (c = 0,247; p < 0,001). Dukungan teman sebaya sebagai faktor eksternal tidak cukup untuk meningkatkan adaptabilitas karier, namun diperlukan adanya faktor internal untuk meningkatkan adaptabilitas karier mahasiswa, dimana dalam hal ini diwadahi oleh CDSE. Diskusi, saran, dan limitasi penelitian akan dibahas lebih ......College students are in a realistic period in the career development stage, but in reality, the level of students’ career adaptability is still low. The external factor that greatly influences the career adaptability of students is peer support, where students spend more time with their peers for providing information and career suggestions to each other, emotional support, and being role models in matters related to careers. College students tend to spend most of their time with peers to exchange career information and suggestions, emotional support, and peers as their role models in a career-related setting. This present study aims to analyze the mediating role of career decision self-efficacy (CDSE) on the effect of peer support on career adaptability to college students. CDSE was chosen as moderator because career adaptability can be enhanced through self-efficacy sources. Participants are final year students in Jabodetabek (N = 538) and data was collected using convenience sampling techniques. This study was using Career Adapt-Abilities Scale, Career-Related Peer Support, and Career Decision Self-Efficacy - Short Form that have been translated to Bahasa. Mediation analysis shows that career decision self-efficacy fully mediated peer support on career adaptability (c = 0,247; p < 0,001). Peer support as an external factor is not sufficient enough to enhance career adaptability, but internal factor is needed to enhance career adaptability, which is career decision self-efficacy. Another discussion, suggestions, and limitations will be discussed.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Nurida
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kecerdasan emosi terhadap efikasi diri dalam keputusan karier yang dimoderasi oleh harapan orang tua. Menurut teori perkembangan karier, siswa SMA yang berusia 14-18 tahun berada pada tahap eksplorasi. Dalam tahapan ini, siswa dituntut untuk menilai kapasitas diri mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan. Padahal, siswa SMA masih ditemukan belum dapat memutuskan masa depan mereka sepenuhnya secara mandiri. Adanya peran orang tua yang termanifestasikan melalui harapan orang tua pun membentuk persepsi bagi anak-anaknya. Penelitian ini dilakukan terhadap 785 siswa SMA di enam sekolah wilayah Jabodetabek dengan menggunakan metode convenience sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, career decisions self-efficacy scale  short form (CDSE-SF) untuk efikasi diri dalam keputusan karier, wong and law emotional intelligence scale (WLEIS)  untuk kecerdasan emosi, dan parental expectation scale  (PES) untuk harapan orang tua. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis moderasi melalui PROCESS oleh Hayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kecerdasan emosi terhadap efikasi diri dalam keputusan karier yang dimoderasi oleh harapan orang tua, b= 0,006 p<0.05. Keterbatasan penelitian yang berkaitan dengan alat ukur membuat perlunya dilakukan perbaikan oada beberapa aitem alat ukur CDSE-SF, serta memberitahukan pada partisipan agar saat menjawab pertanyaan mengenai harapan orang tua perlu membayangkan salah satu orang tua mereka. Implikasi penelitian ini bagi pihak sekolah dan psikolog sekolah dapat merancang program bimbingan karier bagi siswa agar siswa lebih yakin dalam menjalani tugas-tugas yang berkaitan dengan keputusan karier. Selain itu, psikolog sekolah juga dapat memberikan pemahaman bagi orang tua mengenai peran harapan orang tua terhadap keputusan karier anak-anaknya. ......The present study examined the effect of emotional intelligence on career decision self-efficacy with parental expectation as a moderating variable. Career development theory states that students aged 14-18 years are in the exploration stage of life. Students are thus required to assess themselves, especially their capability to face future challenges. However, the role of parents remains relatively crucial during this stage because adolescents are still unable to fully make decisions about their future. In addition, parents expect the continuation of their childrens studies. This case is especially true in Asian culture, which illustrates the major role that parents play in their childrens lives. A total of 785 high-school students from Jabodetabek, Indonesia, were recruited using the convenience sampling method. Instruments used in this study were Career Decisions Self-Efficacy Short Form (CDSE-SF) for career decisions self-efficacy, Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS) for emotional intelligence, and Parental Expectation Scale (PES) for parental expectation. Moderation analysis was used as the data analysis technique through PROCESS. Results confirmed the moderating role of parental expectations on emotional intelligence and career decision self-efficacy b= 0,006 p<0.05. Limitations in this study that researchers also did not revise several items on the CDSE-SF. In addition, researcher could give instructions for participants to imagined one of their parents when they were filled out parental expectations scale. This limitations could be a concern for future study. Implications for school and school psychologist could create career guidance programs for students based on competence in career decisions. Implications for school and school psychologist could create career guidance programs for students based on competence in career decisions. School psychologist could also provided the understanding for parent about the role of parental expectations in their childrens career decisions.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nurul Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran perfeksionisme orientasi diri dalam memediasi pengaruh gaya pengasuhan ayah dan ibu terhadap CDSE siswa kelas XI SMA. Sebanyak 178 partisipan terkumpul melalui teknik convenience sampling dalam pengisian tiga macam skala, yaitu Career Decision Self-Efficacy Short Form, Parental Authority Questionnaire, dan Multidimensional Perfectionism Scale yang sudah dilakukan adaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan macro PROCESS dari Hayes. Secara umum, hasil uji menemukan bahwa gaya pengasuhan permisif dari ayah dan gaya pengasuhan otoriter dari ibu berpengaruh terhadap tingkat CDSE siswa melalui perfeksionisme orientasi diri. Sementara itu, pengaruh dari gaya pengasuhan otoritatif ayah terhadap tingkat CDSE siswa hanya terjadi secara langsung. Adapun pengaruh dari gaya pengasuhan otoritatif ibu terhadap tingkat CDSE siswa dapat terjadi baik secara langsung atau tidak langsung melalui mediasi perfeksionisme orientasi diri. Implikasi, limitasi, serta saran dari penelitian ini berikutnya telah didiskusikan.
ABSTRACT
This present study aimed to analyze the role of self-oriented perfectionism in mediating the effect of fathers and mothers parenting styles on CDSE among students in Grade XI Senior High School. Total participants of the study comprised 179 students under convenience sampling method. This study involved three instruments, namely, Career Decision Self-Efficacy Short Form, Parental Authority Questionnaire, and Multidimensional Perfectionism Scale. Data was analyzed by using Macro PROCESS from Hayes. Generally, the results show that permissive parenting from fathers and authoritarian parenting from mothers influence the degree of CDSE among students through self-oriented perfectionism. Moreover, the effect of authoritative parenting from fathers predicts CDSE directly without the mediation effect of self-oriented perfectionism, whilst authoritative parenting from mothers influences CDSE both directly and indirectly. Implications, limitations, and recommendations are discussed.

2019
T54218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Dominikus David Biondi
Abstrak :
Career indecision merupakan masalah yang cukup penting bagi kehidupan remaja saat ini. Jika hal ini terus berlanjut, maka remaja cenderung gagal dalam menentukan kariernya di masa depan. CDSE sebagai kapabilitas individu dalam pengambilan keputusan karier di masa depan, sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu parenting styles (eksternal) dan thinking styles (internal). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi siswa SMA mengenai parenting styles orang tua yang dimediasi oleh thinking styles terhadap tingkat CDSE ketika membuat keputusan karier. Selain itu juga, penelitian ini akan menganalisis perbedaan gender yang terjadi pada remaja laki-laki dan perempuan, sehingga didapatkan data yang faktual terkait isu gender terhadap CDSE siswa SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuantitatif non-eksperimental dengan jenis cross-sectional. Subjek penelitian terdiri dari 617 orang siswa yang berasal dari tiga sekolah di Jakarta yang duduk di kelas 11 dan 12. Career Decision Self-Efficacy Scale - Short Form (CDSE-SF), Parental Authority Questionnaire (PAQ), Thinking Styles Inventory-Revised II (TSI-R2) menjadi alat ukur dalam penelitian ini. Teknik analisis data menggunakan Simple Mediation Model with Hayes's Model 4 dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Science) 23 ­- PROCESS Macro. Ditemukan bahwa CDSE pada siswa laki-laki secara signifikan dipengaruhi oleh parenting styles ayah otoriter dan ibu otoritatif, sedangkan pada siswa perempuan dipengaruhi oleh parenting styles ayah otoritatif dan ibu otoriter, serta secara signifikan juga dipengaruhi oleh thingking styles Tipe I dan Tipe II. Pengujian mediasi menemukan bahwa variabel thinking styles secara signifikan menengahi beberapa hubungan antara parenting styles ayah dan ibu terhadap CDSE. Namun, ada beberapa keterbatasan, di mana implikasi untuk penelitian lebih lanjut diberikan.
Career indecision has become a considerable issue among adolescents recently. Students would likely fail in determining their future career if this issue continued to occur. Career Decision Self-Efficacy (CDSE) as individual's capability in decision making related to future career was strongly influenced by parenting styles (external factor) and thinking styles (internal factor). This study aims to examine the effects of high school students' perceptions about their parents' parenting styles mediated by the thinking style on CDSE level in making various decisions related to their future career. In this study, the effects of gender between male and female adolescents was also analyzed in order to obtain factual data regarding gender-related issues toward high school students' CDSE level. This study employed a non-experimental quantitative research using a cross-sectional design. The research subjects covered 617 students from three schools in Jakarta who were currently in their 11th and 12th grades. The data of this study were collected using Career Decision Self-Efficacy Scale - Short Form (CDSE-SF), Parental Authority Questionnaire (PAQ), Thinking Styles Inventory-Revised II (TSI-R2) as the research instruments. The obtained data were then analyzed using a Simple Mediation Model with Hayes' Model 4 using SPSS (Statistical Package for Social Science) 23 - PROCESS Macro. The results of the data analysis indicated that male students' CDSE had been significantly influenced by the parenting style applied by authoritarian paternal and authoritative maternal. Meanwhile, the CDSE level of female students was influenced by the parenting styles applied by authoritative paternal and authoritarian maternal, besides it was also significantly influenced by thinking styles Type I and Type II. Based on the results of the mediation testing, thinking styles were found to significantly mediated the relationship between parenting styles applied by paternal and maternal towards CDSE level. However, this study suffered from several limitations that could be improved by future researchers. 
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T52288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhaniar Gusna Fatimah
Abstrak :
Dalam proses pemilihan karier, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efikasi-diri keputusan karier dapat diprediksi dari gaya berpikir. Namun, efikasi-diri keputusan karier dapat berbeda antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini ingin melihat peran gender sebagai moderator pada hubungan gaya berpikir dengan efikasi-diri keputusan karier siswa SMA. Jumlah responden penelitian ini adalah 353 siswa SMA. Selanjutnya variabel diukur dengan menggunakan kuesioner penelitianya itu skala Career Decision Self-Efficacy-Short Form dan Thinking Style Inventory-Revised II yang sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Data dianalisis menggunakan program macro PROCESS dari Hayes yang terdapat dalam SPSS. Hasil menunjukkan bahwa gender hanya dapat memoderasi hubungan gaya berpikir tipe I dengan efikasi-diri keputusan karier pada siswa SMA (b3 -0,24, t-2,51, p 0,05); sedangkan gender tidak menjadi moderator pada hubungan gaya berpikir tipe II dengan efikasi-diri keputusan karier siswa SMA (b3 -0,12, t-1,28, p 0,5). Limitasi dan saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan. ...... In the career selection process of high school students, previous research has shown that career decision self-efficacy can be predicted from thinking styles. However, the self-efficacy of career decisions can differ between men and women. Therefore, the purpose of this study is to look at the role of gender as a moderator in the relationship of thinking styles with the self-efficacy of career decisions of high school students. The number of respondents in this study were 353 high school students. Furthermore the variables were measured using a research questionnaire namely the Career Decision Self-Efficacy-Short Form (CDSE-SF) scale and Thinking Style Inventory-Revised II (TSI-R2) which had been adapted into Indonesian. Data were analyzed using PROCESS macros program from Hayes that contained in SPSS. The results show that gender can only moderate the relationship of type I thinking styles with career decision self-efficacy in senior high school students (b3 -0,24, t-2,51, p 0,05); while gender doesnt become a moderator in the relationship of type II thinking styles with career decision self-efficacy of high school student (b3 -0,12, t -1,28, p 0,5). Limitation and suggestions for further research are discussed.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T55167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3   >>