Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Suprihatin
"This study investigates whether the convergence of the International Financial Reporting Standards (IFRS) increase the value relevance of accounting information of firms listed on Indonesia Stock Exchange. This study covers periods pre-IFRS convergence and post-IFRS convergence during 2006-2011. We tested the value relevance of book value of equity and earnings in pre- and post- IFRS convergence. We find that on the beginning stage of IFRS convergence, earnings become more value-relevant whereas the book value of equity does not. Meanwhile, on the advance stage of IFRS convergence, we find book value of equity and earnings are more value-relevant. Besides that, this study also provides sensitivity analysis which revealed empirical result from a modification of model.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) dapat meningkatkan relevansi nilai dari informasi akuntansi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mencakup periode sebelum konvergensi IFRS (pre-IFRS) dan setelah konvergensi IFRS (post-IFRS) selama tahun 2006-2011. Penelitian ini menguji apakah terdapat peningkatan relevansi nilai dari nilai buku ekuitas dan laba pada tahap awal penerapan IFRS dan pada tahap lanjut penerapan IFRS. Hasil penelitian menemukan bahwa pada tahap awal konvergensi IFRS, terdapat peningkatan relevansi nilai atas laba perusahaan, namun tidak menemukan adanya peningkatan relevansi nilai dari nilai buku ekuitas. Pada tahap lanjut penerapan IFRS ditemukan adanya peningkatan relevansi nilai dari nilai buku ekuitas dan laba. Namun demikian, dari hasil analisis sensitivitas yang dilakukan, ditemukan bahwa peningkatan relevansi nilai hanya terdapat pada laba pada periode tahap lanjut penerapan IFRS."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hejra Dorojatun
"Semakin cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan cepatnya perubahaan kondisi yang harus segera diantisipasi oleh perusahaan. Produk yang dihasilkan semakin singkat life cycle-nya karena dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dapat diproduksi produk yang sejenis dengan kualitas yang lebih baik atau dengan harga yang lebih murah. Disamping itu, terdapat pesaing-pesaing baru dari luar negeri yang sebelumnya tidak terfikirkan oleh para manajer. Sekarang akses informasi dengan mudah didapatkan dan transaksi dapat dilakukan tanpa harus dilakukan dengan tatap muka.
Salah satu strategi umum yang dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi kondisi tersebut adalah melakukan reorganisasi perusahaan. Reorganisasi perusahaan bertujuan agar perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mejalankan usahanya. Jadi dengan melakukan reorganisasi perusahaan diharapkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Salah satu tipe reorganisasi perusahaan adalah melaksanakan penggabungan usaha (merger). Penggabungan usaha adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan dimana salah satu perusahaan yang melakukan transaksi tersebut tetap melangsungkan usahanya sedangkan perusahaan lainnya menggabungkan diri dengan perusahaan tersebut. Pengabungan usaha terdiri dari beberapa tipe, salah satu tipe penggabungan usaha adalah triangular merger.
Dalam triangular merger, terdapat tiga pihak yang terlibat. Pihak yang terlibat yaitu induk perusahaan (parent company), perusahaan cabang dari induk perusahaan (subsidiary company) dan perusahaan yang akan diambil-alih (target company). Triangular merger dilakukan dengan cara perusahaan cabang digabungkan dengan perusahaan target. Pemegang saham perusahaan target memperoleh saham perusahaan induk sebagai ganti saham yang dimilikinya pada perusahaan target. PSAK No. 22 mengatur perlakuan akuntansi atas penggabungan usaha. Penggabungan usaha dibagi menjadi dua jenis yaitu akuisisi dan penyatuan kepemilikan. Oleh karena itu, metode akuntansi yang berbeda pun digunakan. Akuisisi menggunakan metode pembelian sedangkan penyatuan kepemilikan menggunakan metode pooling of interest. Ketentuan perpajakan di Indonesia yang menjelaskan paling lengkap tentang penggabungan usaha adalah tahun 1999 dimana diterbitkan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-23/PJ.42/1999 tanggal 27 Mei 1999. Ketentuan tersebut berisi penjelasan jenis reorganisasi perusahaan, ketentuan bahwa boleh menggunakan nilai buku. Ketentuan lainnya adalah Keputusan Menteri Keuangan No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003. tentang Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, atau Pemekaran Usaha. Perusahaan dapat melakukan penilaian kembali aktiva, secara sukarela maupun terpaksa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Penilaian kembali aktiva diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No 486/KMK.03/2002 tanggal 28 November 2002 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Untuk Tujuan Perpajakan. Dengan bolehnya melakukan pemilihan dari alternatif yang ada yaitu menggunakan nilai pasar atau nilai buku, melakukan penilaian kembali aktiva tetap atau tidak merupakan dasar bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan perpajakan. Penggunaan nilai buku dan dibolehkannya melakukan penilaian kembali aktiva tetap dapat meningkatkan kesejahteraan perusahaan. Peningkatan kesejahteraan perusahaan melalui penghematan pajak atas transaksi penggabungan usaha. Perencanaan perpajakan atas triangular merger dibahas lebih lanjut. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui studi literatur yaitu dengan mengumpulkan, memilih, dan mempelajari bahan bacaan seperti buku-buku literatur, dan sumber-sumber lain, termasuk sumber di internet yang berhubungan pokok bahasan penulisan ini untuk mendapatkan suatu landasan teori dan praktik yang lazim dilakukan perusahaan. Hasil dari studi literatur tersebut selanjutnya dianalisis berdasarkan teori-teori yang terkait dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari hasil analisis, definisi triangular merger belum diatur dalam ketentuan perpajakan di Indonesia. Ketentuan dibawah undang-undang belum mengikuti ketentuan yang diatur dalam undang-undang tersebut ketika undang-undang mengalami perubahan.
Kelemahan studi dalam karya tulis ini adalah dikarenakan belum ditemukannya transaksi triangular merger di Indonesia. Namun demikian, dengan banyaknya perusahaan dalam satu grup tidak menutup kemungkinan transaksi triangular merger terjadi di Indonesia. Tingginya tingkat persaingan antara perusahaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri telah mendorong perusahaan untuk dapat bertahan dan mengembangkan usahanya. Banyaknya peluang dan tantangan tidak hanya berasal dari dalam melainkan juga datang dari luar perusahaan. Untuk itulah banyak perusahaan berusaha mencari upaya mengembangkan usaha dengan memanfaatkan berbagai kesempatan yang ada untuk hasil maksimal. Pengembangan usaha diikuti dengan suatu restrukturisasi (perubahan struktur perusahaan makin membesar) misalnya dalam bentuk akuisisi (pembelian perusahaan lain, aset maupun saham), penggabungan (merger), peleburan (consolidation), pemekaran unit/cabang (spin off) atau pemecahan usaha (split off). Penggabungan usaha sebagai salah satu restrukturisasi usaha bisa dilakukan baik secara horisontal maupun vertikal. Dengan melakukan penggabungan usaha diharapkan perusahaan lebih efisien dalam mengelola usahanya sehingga dapat tetap kompetitif dalam persaingan usaha. Penggabungan usaha dapat dilakukan dengan membeli harta perusahaan atau membeli saham perusahaan. Untuk penggabungan usaha dengan cara pembelian saham terdapat dua cara yaitu dengan penggabungan usaha secara langsung dan secara tidak langsung. Secara langsung yaitu dengan membeli saham perusahaan secara langsung baik dibayar dengan uang atau dalam bentuk lainnya saat penggabungan usaha. Cara tidak langsung dengan menggunakan anak perusahaan (subsidiary) saat melakukan penggabungan usaha dengan perusahaan target. Dalam triangular merger transaksi yang dilakukan adalah membeli saham perusahaan target dengan memberikan saham perusahaan induk kepada pemegang saham perusahaan target. Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi bisnis. Strategi tersebut dapat berimplikasi pada aspek perpajakannya. Perpajakan yang terkait adalah Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Saat melakukan penggabungan usaha terdapat objek pajak antara lain keuntungan pengalihan harta, penghapusan hutang dan pembagian dividen. Disamping itu dibolehkannya untuk dilakukan revaluasi aktiva tetap dan pengalihan kerugian dari perusahaan yang diakuisisi atau dilebur juga aspek yang perlu dicermati. Bagi perusahaan, aspek perpajakan penggabungan usaha perlu dipertimbangkan disamping aspek-aspek lainnya. Secara umum ketentuan penggabungan usaha telah diatur yaitu dalam Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-23/PJ.42/1999 tanggal 27 Mei 1999 perihal buku panduan tentang perlakuan perpajakan atas restrukturisasi perusahaan. Triangular merger belum diatur secara khusus dalam ketentuan perpajakan di Indonesia. Perusahaan mempunyai pilihan dalam melakukan restrukturisasi perusahaan diantaranya dengan transaksi triangular merger. Dengan semakin banyaknya alternatif pilihan maka perusahaan dapat menyelaraskan aturan perpajakan dengan strategi bisnis yang akan diambil. Strategi yag diambil digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan diantaranya untuk memaksimalkan laba. Dalam menyusun tesis ini, kesulitan yang dihadapi adalah kurangnya referensi berkaitan dengan triangular merger. Hal ini terjadi karena di Indonesia hal ini belum lazim digunakan dalam transaksi merger. Untuk penelitian lebih lanjut, dengan terus berkembangnya transaksi merger maka perlu dilakukan analisis transaksi merger yang dilakukan antar negara (cross border merger) yang belum diatur dalam ketentuan perpajakan di Indonesia.

The severe challenges among corporations both in domestic or abroad have encouraged the corporations to sustain and to develop their business. So many chances and challenges do not emanate from inside the company, but also from outside. That is why such companies seek to find the ways to develop their business using so much of chances available to attain maximum results. Business developments followed by business restructuring (the change of structure which is growing bigger) such as in the form of aquitition (purchase of other business, assets or stocks), Merger, Consolidation, Spin ?ff or splitup. Merger as a business restructuring can be executed both horizontally or vertically. By so doing, the such company expects to run the business more efficiently in running the business so that the company can always be competitive in business competition. Merger can be performed through purchasing the assets or the shares of the acquired company. In the merger where the acquiring company purchases shares of the acquired, there are two ways, namely direct merger and indirect merger. Direct merger is a merger where the acquiring company gives cash or other forms of payment in the merger. Indirect merger is a merger where the acquiring company utilizes the subsidiary to merge with the other company. In case of triangular merger, the acquiring company purchases the acquired company through exchanging the shares of the acquired with the shares of parent company. Merger is one of the busuiness strategy. Such strategy has an implication on tax aspects. Tax aspects that bears on the merger are Income tax , Value Added Tax, and BPHTB. When the merger takes form, there are tax objects, among others: Gain on sales of property, debt forgiveness, and dividend distribution. On the other side, the approval of fixed asset revaluation and transfer of loss from the acquired company or consolidation, is also the aspect to be scrutinized. For company, tax aspects of merger need to be deeply considered, without setting aside other important aspects. In general, provision of merger has been regulated in Indonesia, namely with circular letter numbering SE-23/PJ.42/1999 dated 27 May 1999 concerning Manual Book of tax treatment for business restructuring. Nevertheless, triangular merger has not been clearly stipulated in Indonesia. Company has options in restructuring the business, inter alias, with triangular merger. Having so many alternative options, company can harmonize provisions of tax with business strategy to be taken. The assumed strategy is used to meet the purpose of the company, inter alias, to maximize profit. In preparing the thesis, the difficulties found is the lack of reference relating triangular merger. This is it because, in Indonesia, triangular merger is not so commonplace in performing the transaction of merger. For more research, with the increasing interest of merger transactions, it is needed to conduct analyses of merger transaction which is consummated across nations, of which the stipulations have not been regulated."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"this study examines the relationship between financial information and the value of companies in the banking sector in Indonesia. The purpose of this study is twofold, to suggest a panel data analysis in overcome the shortcoming in cross-sectional or time series data in accounting researches as well as to contribute to the discussion of the impacts of financial indicators on stock prices...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endar Nugraha Kusumawardhana
"ABSTRAK
Ketatnya persaingan usaha pembiayaan mikro serta usaha kecil dan menengah ditambah adanya revisi peraturan kecukupan modal minimum untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah suatu permasalahan yang rumit bagi industri BPR di beberapa tahun terakhir. Kebutuhan akan permodalan yang kuat mendorong BPR untuk mampu menyuntik modal tambahan maupun mencari permodalan baru. Valuasi atas nilai harga wajar BPR akan sangat diperlukan dalam hal ini. Tesis ini akan menghitung nilai wajar dari BPR Trihasta Prasodjo dengan rnenggunakan metode Adjusted Book Value dan Excess Return serta melakukan analisis fundamental pada perusahaan.

ABSTRACT
The severe competition in micro-finance and small and medium enterprises plus a revision of minimum capital adequacy rules for Bank Perkreditan Rakyat (BPR) is a complex problem for the BPR industry in recent years. The need for strong capital encourages BPR to inject additional capital or seek new capital sources. Valuation of fair value pricing will be indispensable BPR in this matter. This thesis will calculate the fair value of BPR Trihasta Prasodjo using Adjusted Book Value and the Excess Return and perfom fundamental analysis on the company;The severe competition in micro-finance and small and medium enterprises plus a revision of minimum capital adequacy rules for Bank Perkreditan Rakyat (BPR) is a complex problem for the BPR industry in recent years. The need for strong capital encourages BPR to inject additional capital or seek new capital sources. Valuation of fair value pricing will be indispensable BPR in this matter. This thesis will calculate the fair value of BPR Trihasta Prasodjo using Adjusted Book Value and the Excess Return and perfom fundamental analysis on the company;The severe competition in micro-finance and small and medium enterprises plus a revision of minimum capital adequacy rules for Bank Perkreditan Rakyat (BPR) is a complex problem for the BPR industry in recent years. The need for strong capital encourages BPR to inject additional capital or seek new capital sources. Valuation of fair value pricing will be indispensable BPR in this matter. This thesis will calculate the fair value of BPR Trihasta Prasodjo using Adjusted Book Value and the Excess Return and perfom fundamental analysis on the company.
"
2011
T33665
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diqi Faruk Ashshidiq
"[ASBTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari growth opportunity yang
diukur dengan Market To Book Value of Assets (MVABVA), net working capital
diukur dengan perbandingan antara net current assets minus kas dengan total aset
nonkas, dan profitability yang diukur dengan Return On Equity (ROE) terhadap
cash holding yang diukur dengan perbandingan antara kas dan setara kas dengan
total aset nonkas, menggunakan sampel perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di
BEI periode 2010 ? 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa growth
opportunity berpengaruh positif terhadap cash holding, net working capital
berpengaruh negatif terhadap cash holding dan profitability berpengaruh positif
terhadap cash holding.

ABSTARCT
This study aimed to examine the effect of growth opportunity that measured by
Market To Book Value of Assets (MVABVA), net working capital that measured
by comparing the amount of net current assets minus cash and cash equivalents
with total non cash assets, and profitability measured by Return On Equity (ROE)
on cash holding that measured by comparing the amount of cash and cash
equivalents with total non cash assets, using non financial company listed in BEI
2010-2014 as samples. The result shows that growth opportunity is positively
correlated with cash holding, net working capital is negatively correlated with
cash holding, and profitability is positively correlated with cash holding;This study aimed to examine the effect of growth opportunity that measured by
Market To Book Value of Assets (MVABVA), net working capital that measured
by comparing the amount of net current assets minus cash and cash equivalents
with total non cash assets, and profitability measured by Return On Equity (ROE)
on cash holding that measured by comparing the amount of cash and cash
equivalents with total non cash assets, using non financial company listed in BEI
2010-2014 as samples. The result shows that growth opportunity is positively
correlated with cash holding, net working capital is negatively correlated with
cash holding, and profitability is positively correlated with cash holding;This study aimed to examine the effect of growth opportunity that measured by
Market To Book Value of Assets (MVABVA), net working capital that measured
by comparing the amount of net current assets minus cash and cash equivalents
with total non cash assets, and profitability measured by Return On Equity (ROE)
on cash holding that measured by comparing the amount of cash and cash
equivalents with total non cash assets, using non financial company listed in BEI
2010-2014 as samples. The result shows that growth opportunity is positively
correlated with cash holding, net working capital is negatively correlated with
cash holding, and profitability is positively correlated with cash holding;This study aimed to examine the effect of growth opportunity that measured by
Market To Book Value of Assets (MVABVA), net working capital that measured
by comparing the amount of net current assets minus cash and cash equivalents
with total non cash assets, and profitability measured by Return On Equity (ROE)
on cash holding that measured by comparing the amount of cash and cash
equivalents with total non cash assets, using non financial company listed in BEI
2010-2014 as samples. The result shows that growth opportunity is positively
correlated with cash holding, net working capital is negatively correlated with
cash holding, and profitability is positively correlated with cash holding;This study aimed to examine the effect of growth opportunity that measured by
Market To Book Value of Assets (MVABVA), net working capital that measured
by comparing the amount of net current assets minus cash and cash equivalents
with total non cash assets, and profitability measured by Return On Equity (ROE)
on cash holding that measured by comparing the amount of cash and cash
equivalents with total non cash assets, using non financial company listed in BEI
2010-2014 as samples. The result shows that growth opportunity is positively
correlated with cash holding, net working capital is negatively correlated with
cash holding, and profitability is positively correlated with cash holding;This study aimed to examine the effect of growth opportunity that measured by
Market To Book Value of Assets (MVABVA), net working capital that measured
by comparing the amount of net current assets minus cash and cash equivalents
with total non cash assets, and profitability measured by Return On Equity (ROE)
on cash holding that measured by comparing the amount of cash and cash
equivalents with total non cash assets, using non financial company listed in BEI
2010-2014 as samples. The result shows that growth opportunity is positively
correlated with cash holding, net working capital is negatively correlated with
cash holding, and profitability is positively correlated with cash holding, This study aimed to examine the effect of growth opportunity that measured by
Market To Book Value of Assets (MVABVA), net working capital that measured
by comparing the amount of net current assets minus cash and cash equivalents
with total non cash assets, and profitability measured by Return On Equity (ROE)
on cash holding that measured by comparing the amount of cash and cash
equivalents with total non cash assets, using non financial company listed in BEI
2010-2014 as samples. The result shows that growth opportunity is positively
correlated with cash holding, net working capital is negatively correlated with
cash holding, and profitability is positively correlated with cash holding]"
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Sahalatua
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai bagaimana profitabilitas dan nilai perusahaan yang menggunakan utang luar negeri berelasi dengan perusahan sejenis. Penelitian ini menggunakan metode empiris untuk menganalisa profitabilitas dan nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan profitabilitas perusahaan yang menggunakan utang luar negeri berelasi berkinerja sama dengan perusahaan lain yang tidak menggunakan utang luar negeri berelasi, sedangkan nilai perusahaan yang menggunakan utang luar negeri berelasi lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak menggunakan utang luar negeri berelasi.

ABSTRACT
These thesis discuses profitability and the value of company that use affiliated foreign debt compare to other companies doesn rsquo t use affiliated foreign debt. This study uses a empirical study method to analize performance and companies value. These study result are profitability of companies using affiliated foreign debt is similar with other companies doesn rsquo t use affiliated foreign debt, while value of companies that use affiliated foreign debt is lower than other companies doesn rsquo t use affiliated foreign debt."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Setiyani
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis pengaruh teori catering dalam penentuan harga nominal saham. Penelitian ini menggunakan variabel bebas yang dikonstruksi yaitu perhitungan PCME dan PSMB yang diukur dari nilai log rasio market to book serta perhitungan nilai abnormal return yang diukur melalui actual return dari expected return. Variabel terikat penelitian adalah persentase split, pertimbangan luas terhadap kenaikan atau penurunan harga saham agregat, rata-rata harga nominal IPO, harga saham rata-rata setelah split dan return satu tahun kedepan. Penelitian menggunakan metode data panel dari time series. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saham dengan nilai valuasi market to book yang tinggi pada perusahaan berkapitalisasi besar cenderung meningkatkan nominal harga setelah pemecahan saham.

ABSTRACT
This research analyzes the impact of catering theory in determining the nominal price of shares. This study uses independent variables that are constructed, which are PCME and PSMB calculations measured from log of market to book ratio and calculation of abnormal return measured by actual return of expected return. The dependent variable of the research is the percentage of split, wide consideration of aggregate stock price increase or decrease, average nominal price of IPO, average share price after split and return one year ahead. The research used panel data method from time series. The results showed that stocks with market valuation value of high book value in large capitalized companies tend to increase the nominal price after stock split."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faris Afif Al Faisal
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2018-2022. Intellectual Capital diukur menggunakan metode Market Value Added Intellectual Coefficient (MVAIC). Kinerja perusahaan diukur dengan rasio Market to Book Value (MBV), sementara variabel kontrol yang digunakan adalah ukuran perusahaan (SIZE) dan Leverage (LEV). Sampel penelitian ini terdiri dari 24 perusahaan yang tersebar di enam sektor industri, yakni sektor keuangan, manufaktur, perdagangan, jasa, properti, dan infrastruktur. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang tersedia di situs resmi BEI dan berbagai sumber publikasi terkait lainnya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan pendekatan Fixed Effect Model (FEM) dan hasil penelitian menunjukkan bahwa Intellectual Capital, yang diukur melalui MVAIC, secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan Market to Book Value. Pada komponen Intellectual Capital, MVAIC memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, variabel kontrol SIZE dan LEV juga ditemukan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan dan hal ini menyimpulkan bahwa Leverage yang lebih tinggi dan ukuran yang lebih efisien cenderung memiliki kinerja pasar yang lebih baik. Dari hasil ini mengindikasikan bahwa pengelolaan Intellectual Capital yang efektif dapat meningkatkan nilai pasar perusahaan, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.

This research aims to analyze the influence of Intellectual Capital (IC) on the performance of companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in the 2018-2022 period. Intellectual Capital is measured using the Market Value Added Intellectual Coefficient (MVAIC) method. Company performance is measured by the Market to Book Value (MBV) ratio, while the control variables used are Company Size (SIZE) and Leverage (LEV). The research sample consisted of 24 companies spread across six industrial sectors, namely the financial, manufacturing, trade, services, property and infrastructure sectors. The data used is secondary data obtained from company annual reports available on the official IDX website and various other related publication sources. The analytical method used in this research is panel data regression with the Fixed Effect Model (FEM) approach and the research results show that Intellectual Capital, as measured through MVAIC, has a significantly positive effect on company performance as measured by Market to Book Value. In the Intellectual Capital component, MVAIC has a significant influence on company performance. In addition, the control variables SIZE and LEV were also found to have a significant influence on company performance and this concludes that higher Leverage and more efficient size tend to have better market performance. These results indicate that effective Intellectual Capital management can increase the company's market value, which ultimately has a positive impact on company performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giriati
"Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan penilaian harga saham yang berdasarkan analisis fundamental dengan pendekatan PBV model yang digunakan tetap mengacu pada multiple regression model yang dipergunakan para peneliti sebelumnya, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar negeri.
Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kestabilan faktor penentu harga saham dari perusahaan-perusahaan yang telah go publik di BEJ.
Sejalan dengan itu, maka penelitian ini menggunakan sampel saham perusahaan yang dianggap dapat mewakili seluruh perusahaan yang go publik. Tujuan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui:
1. Apakah dividend payout ratio, earning growth rate, return on equity dan proksi resiko mempengaruhi besarnya PBV.
2. variabel eksplanatori manakah yang lebih mampu menjelaskan variabilitas PBV.
3. Apakah pengaruh masing-masing variabel eksplanatori tersebut tetap konsisten dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis tahun 1994 s/d 1996 menunjukkan bahwa hasil model persamaan regresi secara keseturuhan mempunyai nitai F-test yang signifikan. Secara parsial berdasarkan t - test pada umumnya faktor return on equity menunjukkan hubungan yang signifikan setama tahun observasi, sedangkan faktor dividend payout ratio menunjukkan signifikasinya untuk tahun 1995, earning growth rate, proksi resiko dikatakan tidak signifikan.
Dengan melihat koefisien regresi masing-masing variabel eksplanatori, variabel earning growth rate, return on equity menunjukkan besarnya dan arah yang positif, proksi resiko menunjukkan arah yang negatif. Sedangkan dividend payout ratio untuk tahun observasi 1994 dan 1995 menunjukkan besar dan arah yang positif, tahun 1996 menunjukkan besar dan arah yang negatif.
Hal ini merupakan kelemahan dari penelitian karena pada saat pengolahan data, data divident payout ratio belum seluruhnya masuk di BEJ. Berdasarkan nilai koefisien beta, maka dapat diketahui faktor return on equity merupakan faktor yang dominan mempengaruhi variabilitas PBV.
Bertolak dan hasil penelitian, maka dapat dijelaskan besarnya PBV rata-rata dengan anggapan bahwa faktor eksplanatori konstan (=0), yaitu: 0,64 kali (1994), -1,129 kali (1995) dan 1,159 kali (1996). Akhirnya, dengan menggunakan analisis PBV dapat diketahui saham-saham yang kemahalan (overvalued) dan yang undervalued, dengan membandingkan closing price dengan book valuenya, sehingga dapat diketahui pula saham-saham mana yang pantas untuk dibeli oleh para investor (pemodal)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T 1973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusno Ajidarmo
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penentu Price to Book Value Ratio (PBV) perusahaan yang go public di BEJ. Variabel-variabel yang digunakan untuk menguji adalah Return on Equity (ROE), Dividend Payout Ratio (DPR), Beta dan pertumbuhan g.
Bila harga saham lebih besar dari book value, hal ini mengisyaratkan bahwa saham tersebut merupakan saham overvalued. Sebaliknya bila harga saham lebih kecil dari book value, maka hal ini menandakan saham tersebut merupakan saham undervalued.
Data sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham perusahaan yang go public di Bursa Efek Jakarta (BET), dan yang membayarkan deviden setiap tahun selama periode observasi yaitu tahun 1994, 1995 dan 1996. Pengolah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah software Exel for Windows untuk memasukkan data saham dan SPSS for Windows untuk pengolahan data statistik.
Metode penelitian yang dipakai adalah metode regresi berganda, metode ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas, dan uji hipotesanya menggunakan uji t yaitu untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas secara individu. Model persamaan regresi yang akan di analisa terdiri dari 3 model, yaitu model I perusahaan yang mengeluarkan atau membayarkan deviden selama periode observasi penelitian atau perusahaan yang membayarkan deviden setiap tahun selama periode observasi dari tahun 1994 sampai 1996, model II perusahaan yang mengeluarkan atau membayarkan deviden setiap tahun selama periode observasi penelitian serta perusahaan yang mempunyai nilai pertumbuhan g yang positif, dan model III perusahaan yang mengeluarkan atau membayarkan deviden setiap tahun selama periode observasi penelitian serta perusahaan yang mempunyai nilai pertumbuhan dan beta yang positif.
Hasil analisa yang diperoleh adalah PBV secara konsisten dari tahun ke tahun dipengaruhi oleh ROE, hubungan antara keduanya adalah hubungan linier positif, artinya bila nilai ROE semakin besar maka nilai PBV otomatis juga akan menjadi lebih besar. Sedangkan variabel lainnya hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>