Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wardayani
"

 Stroke merupakan salah satu penyakit neurologis yang dapat menyebabkan kematian hingga kecacatan dan memiliki angka kejadian yang meningkat setiap tahun di dunia. Faktor risiko yang menyebabkan pasien menderita stroke yaitu merokok, hipertensi, dan tingginya kadar kolesterol. Pasien dirawat dengan diagnosa stroke iskemik onset hari ke tiga. Terdapat masalah keperawatan pada pasien diantaranya ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, hambatan mobilitas fisik, dan risiko kerusakan integritas kulit. Penegakan diagnosa menyesuaikan kondisi pasien saat pengkajian dilakukan. Saat pengkajian, didapatkan data bahwa pasien berisiko mengalami luka tekan akibat tirah baring yang lama. Oleh karena itu pasien diberikan intervensi berupa back massage selama perawatan. Back massage merupakan gerakan pijat yang dilakukan di area punggung hingga bokong dengan tujuan untuk meningkatkan vaskularitas kulit. Pemberian back massage pada karya ilmiah ini dilakukan pada pasien stroke iskemik selama 6x24 jam, sebanyak 2x/hari dengan 5 gerakan selama 15 – 30 menit dan melibatkan keluarga. Pengukuran intervensi menggunakan skala braden dan observasi kemerahan pada kulit. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa back massage efektif untuk mencegah terjadinya luka tekan pada pasien stroke yang mengalami tirah baring. Terjadi peningkatan skala braden dari 14 atau risiko sedang mengalami luka tekan menjadi 15 atau risiko ringan mengalami luka tekan, kemudian kemerahan pada kulit sudah tidak ada. Pemberian intervensi ini juga aman dan efektif serta dapat dilakukan oleh keluarga secara mandiri. Implikasi karya ilmiah ini menunjukkan bahwa pemberian back massage pada pasien stroke dengan tirah baring perlu dilakukan dengan rutin dan diperlukan keterlibatan keluarga untuk melakukan back massage pada pasien.


Stroke is a neurological disease with increasing prevalence annually in the world and may lead to death and disability. There are some risk factors in patient may be related to stroke; hypertension, hypercholesterolemia, and smokers. Patient with Ischemic stroke, on going to day 3. Nursing diagnosis in patient is ineffective cerebral tissue perfusion, impaired physical mobility, and risk for impaired tissue integrity. We can choose the diagnose by doing assessment in patient. Patient have a bed rest, so this condition may causes a pressure ulcer. Mean while, back massage is a movement carried out in the area of the back to the buttocks that aims to increase vascularity of the skin. Back massage in this paper were performed on patient with stroke for 6x24 hours, 2x per day, with 5 steps and duration about 15 until 30 minutes and family involvement. The intervention was evaluated by using braden scale and monitoring the redness on the skin. The result indicated that back massage was effective for preventing pressure ulcer in patient with stroke and bedrest. There was an increase in braden scale from 14 or middle risk to 15 or mild risk, and the redness of the skin has gone.Giving this intervention is also safe and effective and can be carried out independently by the family. The implication of this paper is that back massage should be performed regularly on patient with stroke and family involvement is essential for back massage implementation.

"
2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juwi Athia Rahmini
"ABSTRAK
Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering dan prevalensi nya meningkat pada pasien hemodialisis. Insomnia yang tidak ditangani lebih lanjut akan menyebabkan kematian. Back massage adalah salah satu intervensi keperawatan komplementer yang dapat memberikan peningkatan rasa nyaman dan relaksasi otot. Sementara sleep hygiene adalah kebiasaan sehari-hari yang berhubungan dengan proses tidur yang dapat di gunakan untuk mengatasi insomnia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh back massage dan sleep hygiene terhadap insomnia. Metode: Desain penelitian adalah quasi eksperimen, pre post-test with control, dengan jumlah total sampel 30 orang, dengan tehnik consecutive sampling. Responden dibagi dalam dua kelompok yaitu 15 orang yang diberikan intervensi back massage dan sleep hygiene; 15 orang lainnya yang diberikan intervensi sleep hygiene. Back massage dilakukan sebanyak 3 sesi (10 menit per sesi) di unit HD dan sebelum tidur malam di rumah selama 8 hari. Pengukuran insomnia dengan menggunakan Indeks Kualitas Tidur Pittsburgh. Hasil: Back massage dan sleep hygiene menunjukkan perbedaan nilai rata-rata insomnia 1,6 lebih besar dibandingkan dengan pemberian sleep hygiene dengan nilai rata-rata 0,4 (p= 0,0001). Rekomendasi: Back massage dan sleep hygiene dapat diaplikasikan oleh perawat dan keluarga sebagai bagian dari program intervensi komplementer non farmakologis untuk menurunkan keluhan insomnia dan meningkatkan kualitas tidur pasien yang menjalani hemodialisis.

ABSTRACT
Insomnia is the most frequent sleep disorder and high prevalence occurs in hemodialysis patient. If insomnia is not treated in advance, it will enchance mortality. Back massage is one of the complementary nursing interventions can increase comfort and muscle relaxation. Other intervention; sleep hygiene can be used as intervention for sleep disorder. This study aimed to identify the effect of back massage and sleep hygiene on insomnia. Method: This study used a quasi-experimental study design, pre post-test with control, recruited 30 sample by consecutive sampling technique. The implementation was conducted in November until December 2018. Respondents were divided into two groups: 15 sample of intervention groups provided back massage and sleep hygiene and 15 sample of intervention group provided sleep hygiene. Back massage provide in 3 session (10 minute per sesi) in Hemodialysis unit and before sleep for 8 days at home. The implementation of insomnia was evaluated using the Pittsburgh Sleep Quality Index. Results: The intervention of back massage and sleep hygiene showed differences in mean value of insomnia 1.6 greater than that of sleep hygiene with a mean value of 0.4 (p value 0,0001). Recommendation: Back massage and sleep hygiene can be applied by nurses as part of a non-pharmacological complementer intervention to reduce insomnia and improve the sleep quality of patients undergoing hemodialysis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dinar Mustika
"Masalah utama pada periode intranatal yang terjadi pada ibu yang melahirkan ialah nyeri. Tingkat nyeri persalinan pada kala I yang tidak teratasi dapat berdampak pada psikologis ibu, salah satunya yaitu kecemasan. Selanjutnya, kecemasan sendiri menjadi faktor risiko terjadinya fetal distress dan dapat membahayakan janin. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis intervensi keperawatan back massage untuk mengontrol nyeri persalinan pada kala I, yaitu pada fase laten dan fase aktif. Back massage dapat meningkatkan aliran darah serta merangsang pengeluaran epinefrin sehingga dapat menurunkan nyeri. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus. Hasil evaluasi intervensi back massage menunjukkan bahwa nyeri persalinan dapat terkontrol setelah diberikan intervensi keperawatan back massage. Oleh karena itu, karya tulis ini merekomendasikan intervensi back massage sebagai salah satu intervensi yang dapat diimplementasikan pada kala I persalinan guna menurunkan nyeri pada ibu yang melahirkan.

The main problem in the intranatal period that occurs in mothers who give birth is pain. The level of labor pain at the first time that is not resolved can have an impact on the psychological mother, one of which is anxiety. Furthermore, anxiety itself is a risk factor for fetal distress and can endanger the fetus. This scientific paper aims to analyze nursing back massage interventions to control labor pain at the first time, namely in the latent phase and active phase. Back massage can increase blood flow and stimulate the release of epinephrine so that it can reduce pain. This scientific paper uses a case study method. The results of the back massage intervention evaluation showed that labor pain can be controlled after being given back massage nursing intervention. Therefore, this paper recommends back massage intervention as one of the interventions that can be implemented in the first stage of labor in order to reduce pain in mothers who give birth."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vindy Ningsih Daskunda
"Pijat punggung dilakukan sebagai manipulasi jaringan lunak tubuh yang membantu mengendurkan ketegangan otot di punggung karena rangsangan dari pelepasan hormon endorfin guna mengurangi rasa cemas dan meringkan rasa sakit sehingga menimbulkan relaksasi dan kenyamanan bagi ibu postpartum. Ketika ibu merasakan energi positif dari kenyamanan yang dirasakan berupa rasa rileks dan rasa bahagia, respon tersebut akan dikirim ke bagian hipotalamus untuk merangsang hipofisis posterior sehingga tubuh memproduksi hormon oksitosin dan endorfin yang membantu pengeluaran ASI untuk membantu efektifitas menyusui. Berdasarkan hasil pengkajian, pasien belum memiliki riwayat menyusui sebelumnya, dan berniat untuk menyusui anak pertamanya. Masalah keperawatan utama yang muncul adalah kesiapan peningkatan menyusui. Masalah yang terjadi selama proses perawatan salah satunya yaitu pengeluaran ASI belum adekuat. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan masalah kurangnya produksi ASI. Hasil analisis setelah dilakukan intervensi pijat punggung yaitu memperlihatkan bahwa adanya proses menyusui yang efektif dipantau menggunakan indikator ibu dan indikator bayi yang meliputi, pemantauan berat badan bayi, frekuensi Buang Air Kecil (BAK) dan karakteristiknya, frekuensi Buang Air Besar (BAB) dan karakteristiknya, serta frekuensi menyusu. Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi acuan pengelolaan pasien postpartum untuk meningkatkan efektifitas laktasi dengan masalah tidak adekuatnya pengeluaran ASI.

Back massage is a manipulation of the soft tissues of the body that helps relax muscle tension in the back due to stimulation from the release of endorphins to reduce anxiety and relieve pain so as to cause relaxation and comfort for postpartum women. When the mother feels positive energy from the comfort felt in the form of relaxation and happiness, the response will be sent to the hypothalamus to stimulate the posterior pituitary so that the body produces the hormones oxytocin and endorphins that help milk production to help breastfeeding effectiveness. Based on the assessment results, the patient has no previous history of breastfeeding, and intends to breastfeed her first child. The main nursing problem that arose was readiness to increase breastfeeding. One of the problems that occurred during the treatment process was inadequate breast milk production. The purpose of writing this scientific paper is to analyze nursing care for postpartum mothers with the problem of lack of breast milk production. The results of the analysis after the back massage intervention showed that there was an effective breastfeeding process monitored using maternal indicators and infant indicators which included monitoring the baby's weight, frequency of urination (BAK) and its characteristics, frequency of defecation (BAB) and its characteristics, and frequency of breastfeeding. This paper is expected to be a reference for the management of postpartum patients to improve lactation effectiveness with the problem of inadequate milk production.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwin Heru Wiyono
"Rasa nyeri persalinan yang tinggi dapat menimbulkan kecemasan pada
ibu, terutama pada ibu primigravida. Nyeri yang tidak bisa diadaptasi oleh
ibu yang akan melahirkan dapat meningkatkan perasaan cemas pada ibu,
rasa cemas tersebut dapat menyebabkan terjadinya persalinan yang lama,
sehingga kekuatan ibu akan habis saat persalinan yang berakibat terhadap
kejadian perdarahan serta kala II lama. Tujuan penelitian ini untuk menge-
tahui pengaruh pijat terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan fase
aktif, lama kala II, dan perdarahan persalinan pada primigravida di
Puskesmas Magelang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian desain
kuasi eksperimental bentuk perbandingan kelompok statistik, yaitu mem-
berikan perlakuan atau intervensi, kemudian dilakukan pengukuran atau
observasi. Hasil pengukuran pada kelompok perlakuan dibandingkan de-
ngan kontrol. Skala rasio digunakan. Subjek penelitian sebanyak 40 orang.
Analisis data dengan uji Mann Whitney didapatkan hasil ada pengaruh pi-
jat punggung terhadap adaptasi rasa nyeri persalinan fase aktif, lama per-
salinan kala II dan perdarahan persalinan pada primigravida dengan nilai p=
0,001.
Severe labour pain can cause anxiety especially in primigravida. Many
mothers who experience labour have not got action yet to minimize labour
pain, If labour pain cannot be decreased, it will cause mother anxiety, that
anxiety result in long labour, so energy will decrease that can cause labour
bleeding. Therefore it is needed to take action to minimize labour pain. One
of that action was back massage that could stimulate endorphine, so the
pain will decrease. The objectives of this study was to know the influence
of massage towards the decrease of labour pain in active fase, lenght of
stage II, and labour bleeding in primigravida at Publich Health Center
Magelang Selatan. Quasi-experimental design was applied with static group
comparation. The design gave intervention, then measurement and obser-
Pengaruh Pijat Punggung terhadap Adaptasi Nyeri
Persalinan Fase Aktif Lama Kala II dan Perdarahan
Persalinan pada Primigravida
The Influence of Back Massage toward the Decrease of Labor Pain in
Active Phase Length of Stage II and Labor Bleeding in Primigravida
Wiwin Renny Rahmawati, Siti Arifah, Anita Widiastuti
vation was conducted. The intervention group result was compared to con-
trol. Ratio scale was used. Subject of this research was 40 person. After
analizing data by man Whitney test, here are the influence of back massage
toward the decrease of pain labour in active fase, lenght of labour kala II and
labour bleeding in primigravida with p value= 0.001."
Semarang: Program Studi Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sapti Ayubbana
"Pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dapat mengalami gangguan irama sirkandian berupa gangguan siklus tidur dan berakibat terjadinya fatigue. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas kombinasi back massage dan aromaterapi lavender dengan back massage terhadap fatigue pada pasien kanker payudara. Penelitian ini menggunakan quasi experimental pretest-posttest group design, metode pengumpulan sampel secara purposive sampling. Sampel penelitian adalah 42 pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dengan skor fatigue le; 30. Pengukuran fatigue menggunakan instrumen Brief Fatigue Inventory BFI . Hasil uji pooled t test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara efektifitas pemberian kombinasi back massage dan aromaterapi lavender dengan back massage terhadap fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi p value = 0,385 . Namun tindakan kombinasi back massage dan aromaterapi lavender serta tindakan back massage memberikan efektifitas terhadap penurunan fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

Breast cancer patients undergoing chemotherapy may experience circadian rhythm disturbances such as sleep disturbance and fatigue. The aim of this study was to determine the effectiveness of back massage and aromatherapy lavender combination compared with back massage toward fatigue in breast cancer patients. A quasi experimental pretest posttest group design with purposive sampling method was used. The study involved 42 breast cancer patients undergoing chemotherapy with fatigue score le 30. Fatigue was measured by using Brief Fatigue Inventory BFI instrument. The pooled t test results showed that there was no significant difference between the effectiveness of combination of back massage and lavender aromatherapy compared with back massage intervention p value 0.385 . However, the finding indicated that both intervention were effective for reducing fatigue in breast cancer patients undergoing chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Dwi Ramayanti
"Praktek klinik dilakukan dengan memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persarafan menggunakan Model adaptasi Roy. Asuhan keperawatan kelolaan diberikan pada pasien dengan Meningtis-Ensefalitis Tuberculosa. Pengkajian keperawatan menunjukkan masalah pada mode adaptasi fisiologi, yaitu: ketidakefektifan perfusi jaringan serebri. Intervensi keperawatan ditujukan untuk meningkatkan adaptasi pasien dalam meningkatkan perfusi jaringan serebri. Peran sebagai peneliti dan pendidikan dilakukan dengan menerapkan Evidance Based Nursing: memberikan back massage: cooper model yang setelah pelaksanaan terbukti mampu mencegah kejadian ulkus decubitus. Peran praktikan sebagai inovator, dilakukan dengan mengaplikasikan kegiatan inovasi Bladder training pada pasien yang terpasang kateter urin. Dengan hasil evaluasi bahwa bladder training mampu meninngkatkan kemampuan berkemih pasien dan mencegah pemasangan kateter urin yang tidak perlu.

The clinical practice is conducted by providing nursing care for patients with nervous system disorders by using Roy Adaptation Model. Nursing care focus is given to patients with meningitis-encephalitis Tuberculosa. Nursing assessment indicates a problem on the mode of adaptation physiology, which are: ineffective cerebral tissue perfusion. Nursing interventions are aimed to improve patient adaptation in increasing cerebral tissue perfusion. Role as a researcher and education is conducted by application of Evidence based nursing: giving back massage: cooper model as implementation to prevent decubitus ulcers. Practitioner role as an innovator is done by applying the Bladder training to patients with a urinary catheter inserted. With the results of the evaluation that bladder training is able to increase voiding ability of patients and prevent unnecessary use of urinary catheters."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andari Elsa Dwi Putri
"Pendahuluan: Low back pain adalah penyakit musculoskeletal yang disebabkan oleh gangguan akibat kerja. Kejadian nyeri punggung bawah di Dunia mencapai 15-45% dengan berbagai variasi diantaranya ialah 33% penduduk di beberapa Negara berkembang mengalami nyeri persisten. Persentase penderita lowback pain di Indonesia sebanyak 18 %, yang terjadi akibat berbagai faktor seperti kegemukan, gangguan musculoskeletal, usia >35 tahun, genetik, perokok aktif, dan gangguan akibat beban kerja. Teknik slow stroke back massage memberikan efek relaksasi pada vaskularisasi, saraf, dan muscular sehingga dapat menjadi intervensi mengurangi nyeri Teknik ini diberikan 12-15 kali pijatan selama 3-5 menit , penelitian ini juga memberikan kombinasi William flexion exercise merupakan latihan bagi kasus nyeri akibat low back pain Teknik yang dilakukan bisa untuk mengatasi nyeri, menstabilakan lower stability hamstring trunk untuk mengaktifkan abdominal muscle, gluteus maksimus, menjadikan fleksibility hip muscle dan lowerback. Latihan ini diberikan sebanyak 3-4 kali selama satu minggu untuk menurunkan intensitas nyeri low back pain.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi slow stroke back massage dan William flexion exercise terhadap nyeri low back pain pada perawat kamar operasi rumah sakit An-Nisa Tangerang.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental pretest dan posttest dengan control group. Sampel dalam penelitian ini ialah 40 orang 20 orang kelompok intervensi dan 20 orang kelompok kontrol.
Hasil: Pada penelitian ini menunjukkan hasil uji statistic wilxocon Asym.sig. sebesar 0,000 (nilai p), maka dapat ambil keputusan bahwa jika nilai p<0,05 dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah intervensi.
Kesimpulan:kompinasi slow stroke back massage dan William flexion exercise memiliki pengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri low back pain pada perawat kamar operasi.

Introduction: Low back pain is a musculoskeletal disease caused by work-related disorders. The incidence of low back pain in the world reaches 15-45% with various variations including 33% of the population in several developing countries experiencing continuous pain. The percentage of low back pain sufferers in Indonesia is 18%, which occurs due to various factors such as obesity, musculoskeletal disorders, age > 35 years, genetics, active smokers, and workload-related disorders. The slow stroke back massage technique has a relaxing effect on vascularization, nerves and muscles so that it can reduce pain intervention. This technique is given 12-15 massages for 3-5 times. low back pain, the technique can be used to treat pain, stabilize the lower hamstring trunk stability to activate the abdominal muscles, gluteus maximus, make the hip and lower back muscles flexible. This exercise is given 3-4 times a week to reduce the intensity of low back pain.
Purpose: This study aims to determine the effect of a combination of slow stroke back massage and William flexion exercise on low back pain in operating room nurses at An-Nisa Hospital, Tangerang.
Methods: This study used a quasi- experimental design with pretest and posttest with a control group. The sample in this study were 40 people, 20 people in the intervention group and 20 people in the control group.
Results: In this study, the results of the Wilxocon Asym.sig statistical test were shown. of 0.000 (p value), then it can be concluded that if the p value <0.05 it can be said that there is a significant difference before and after the intervention.
Conclusion: the combination of slow stroke back massage and William flexion exercise has an effect on reducing the intensity of low back pain in operating room nurses.Keywords: Slow Stroke Back Massage, William Flexion Exercise, Low Back Pain, Nurse, Operating Room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library