Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwan Wira Adinata
Abstrak :
Pada PT Astra Daihatsu Motor Plant I, sistem penjadwalan produk maslh menggunakan sistem lot, yaitu produksi satu macam barang sampai jumlah barang yang telah ditetapkan terpenuhi, baru selanjutnya komponen yang lain, Hal ini akan menyebabkan dlbutuhkannya ruang inventori yang cukup luas untuk penyimpanan basil produk. Seiring dengan berkembangnya perusahaan dengan mulai terjadinya peningkatan permintaan akan produk membuat pihak manajemen untuk berpikir bagaimana menerapkan sistem penjadwalan produksi yang tepat. Dengan keterbatasan Eempat dimana loka~i pabrik yang berada dilingkungan padat semakin menyulitkan untuk terjadinya pelebaran ruang invemori. Dengan mernpersingkat waktu pengirirnan tidak akan rnenyelesaikan masalah selama masih menggunakan sistim loL Sehingga penuHlis tertarik untuk mem;:oba men&,aunakan teori Just-In-Time (JIT) untuk rnenyeJesaikan permasalahan yang ada dengan meninjau satah satu kasus saat masih sebagai karyawan pada PT ADM Plant I. Penulis mencoba rnenerapkan teori pada sistem produksi JIT menggunakan lini perakitan model campuran, yairu lini perakitan yang merakit bermacam-macam produk dengan lot masing-masing yang kcciL Salah satu pennasalahan yang hams dipecahkan agar hni perakitan tersebut dapal digunakan secara efektif adalah penentuan urutan perakitan produk-produk tersebut Monden [1983] mengemukakan bahwa dalam menentukan urutan perakitan produk-produk bisa didasarkan pacta dua tujuan yang ingin dicapai : meratakan beban (waktu rakitan keseluruhan) pada tiap proses dalam lini perakitan (Tujuan I) untuk meminimasi kemacetan lloi, dan mempertahankan kecepatan yang tetap dalam mcngkonsumsl suku cadang pada lini perakitan {Tujuan H) untuk rneminimasikan variasi keluhan suku cadang. Miltenburg [1989] mengembangkan suatu model algoritma (Model I) untuk penjadwalan produksi dalam lini perakitan model campuran yang mempertimbangkan Tujuan U. Dalam tugas akhir ini. penulis rnenerapkan Model I yang bersifat deterministik dengan sampel pada kasus PT ADM Plant I. Dengan mempertimbangkan Tujuan I dikembangkan model algoritma (Model II) dan Model III yang menggabungkan Tujuan I dan Tujuan ll. Pada data sampel pencatatan waktu yang memiJiki variasi waktu operasi produk, penulis mencoba menerapkan ketiga model dengan metode statistik yang lebih mengacu pada kondisi nyata dilapangan dan rnellhat kelebihan dan kekurangan masing-masing model.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Iman Santoso
Abstrak :
Pergantian model pada suatu lini perakitan akan selalu terjadi, Terjadinya kelamatan pada proses pergantian model menyebabkan terjadinya loss tlmeiwaktu hilang, Dari data waktu hilang lini pernkitan SA-2 di PT KYBI diketahui adanya waktu hilang sebesar 16,7% dari total waktu yang tersedia selama periode JuniAgustus 2000 ( 17715 mh), Dengan teknik paretQ diketahui bahwa ganti model menduduki peringkat panama penyebab waktu hilang (70.1% dari total waktu hilang 2933.9 mh), Dengan rnelihat kornponen utama ganti model diketahui penyebab utama waktu hi lang saat ganti model pada lini perakitan SA-2 ini adalah adanya waktu tunggu operator yang terjadi karena waktu set-up pada tiap mesin, keterlambatan proses. waktu pcrsiapan ganti model dan pengetjaan uiang rakitan bvc dan piston komplit. Dengan melakukan pengamatan terhadap frekuensi tiap-tiap komponen ganti model, diketahui bahwa waktu set-up merupakan penyebab dominan. Metode yang digunakan untuk analisa masalah dan melakukan tindakan perbaikan adalah 8 langkah untuk perbaikan dan 7 tools sebagai alat bantu analisa data. Rencana perbaikan yang dilakukan adalah meminimumkan waktu tunggu set-up saat ganti model. Pengamatan setelah perbaikan menunjukkan bahwa adanya penurunan waktu setup pada mesin bvc press, lower cap press dan packing case press. Tetapi secara keseluruhan target yang diinginkan masih belum memenuhi harapan. Hal ini digambarkan pada tingkat waktu hilang sesudah perbaikan 69.2% (dari total waktu hilang 2086 mh) dibanding saat sebelmn perbaikan 70,1% (dari total waktu hilang 2933.9 mh), effisiensi produksi rata-rata menjadi 87% dibanding sebelum perbaikan 94% dan tingkat MSPU rata-rata adalah 219 detiklunit dibanding saat sebelum perbaikan 209 detiklunit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jewell, Don
Malabar, Fla: Robert E. Krieger Pub.Co., 1984
725.8 JEW p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Widyaningsih
Abstrak :
Gerakan reformasi pada pertengahan tahun 1998 telah membawa dampak dan perubahan yang sangat krusial dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, menyusul adanya penyesuaian struktur-struktur berbangsa dan bernegara seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan-tuntutan yang berkembang dalam masyarakat. Majelis Permusyawaratan Rakyat, ketika pertama kali didirikan pada tahun 1945, struktur parlemen Indonesia diidealkan berkamar tunggal (unikameral) dan dianggap sebagai penjelmaan seluruh rakyat dan pemegang kedaulatan tertinggi sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan"Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.Seiring dengan adanya perubahan Undang-undang Dasar 1945, yaitu mengenai Pasal 1 (2) UUD Negara Republik Indonesia 1945 yang menyatakan bahwa "Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar telah membawa konsekuensi perubahan kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat tidak lagi sebagai lembaga tertinggi negara melainkan sebagai lembaga negara seperti biasa.Perubahan kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat tersebut juga diikuti dengan perubahan komposisi keanggotaan Majelis permusyawaratan Rakyat yang terdiri dari DPR dan DPD yang keduanya dipilih melalui Pemilihan Umum, lahirnya Dewan Perwakilan Daerah tersebut merupakan format baru parlemen Indonesia sehingga terjadi perubahan struktur keparlemenan di Indonesia. Disamping itu perubahan kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat tersebut juga berakibat pada perubahan Tugas dan wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat, dimana MPR tidak lagi memilih Presiden dan Wakil Presiden karena telah dipilih secara langsung .oleh rakyat. Tugas dan wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat yang hanya bersifat insidentil tersebut akhirnya memunculkan perdebatan mengenai eksistensi kelembagaan Majelis Permusyawaratan Rakyat apakah akan terus dipertahankan atau ditiadakan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia atau ditiadakan. Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian hukum normatif dan metode penelitian hukum empiris secara bersamaan.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelce D. Muskita
Abstrak :
Pengembangan metode pemilihan material dalam penentuan indeks kompleksitas proses assembly dari komponen otomotif ditahap awal proses desain merupakan tujuan dari penelitian ini. Indeks komplesitas proses assembly ( CIproses assembly ) dipengaruhi oleh koefisien kompleksitas relatif dari proses assembly (CIproduk),yang merupakan fungsi dari nilai rata-rata pembobotan faktor kompleksitas bagian perakitan (Cpart ) dan presentase dari bagian yang berbeda (Xp). Faktor kesulitan dalam perakitan terdiri dari kesulitan proses handling (Ch,f) dan kesulitan proses insertion(Ci,f).Nilai material (Cm) yang dimasukkan kedalam perhitungan kompleksitas akan mempengaruhi atribut weight dan insertion rsistance ,material yang berbeda mempengaruhi tingkat kesulitan proses perakitan. Semakin kecil indeks kompleksitas maka tingkat kerumitan untuk proses assembly semakin kecil. ......Development methods of material selection in determination of the complexity index of the automotive component assembly process ditahap initial design process is the aim of this study. Assembly process complexity index (CIproses assembly) is affected by the coefficient of relative complexity of the assembly process (CIproduk), which is a function of the weighted mean value of the complexity of the assembly factor (Cpart) and percentage of different parts (Xp).The difficulty in assembling consists of difficulty handling process (Ch, f) and the difficulty of the process of insertion (Ci, f). The value of material (Cm) is entered into the computation complexity will affect the weight and insertion resistance attributes, different materials affect the difficulty level of the assembly process . The smaller the index level of complexity to the complexity of the assembly process of getting smaller.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30124
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sankarno
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suehirom, Kikuo
Cambridge, UK: Productivity Press, 1992
670.42 SUE e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Pustaka, 2016
328.4 ASI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ridla Bakri
Depok: UI-Press, 2016
PGB 0015
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>