Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Rachman
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari job characteristic, rewards and recognition, perceived organizational support, perceived supervisor support, procedural justice, dan distributive justice sebagai anteseden terhadap job engagement dan organization engagement sebagai employee engagement serta job satisfaction , organization commitment, intention to leave dan organizational citizenship behavior sebagai konsekuensi pada karyawan di wilayah DKI Jakarta. Hipotesis diuji menggunakan data yang diambil dari 356 sampel karyawan yang berdomisili dan bekerja di wilayah DKI Jakarta melalui online survey. Hasil yang didapatkan melalui structural equation modelling menunjukkan bahwa variabel job characteristic, rewards and recognition, procedural justice dan distributive justice yang memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap job engagement. Variabel job characteristic, rewards and recognition, perceived supervisor support, procedural justice dan keadilan distributive memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap organization engagement. Selain itu, job engagement dan organization engagement terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap job satisfaction , organization commitment, intention to leave dan organizational citizenship behavior. Namun hanya job enagement yang memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap keinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan. Saran yang ditawarkan kepada perusahaan yang ada di Wilayah DKI Jakarta diantaranya yaitu penilaian kinerja yang lebih efektif, sistem reward yang memperhitungkan masa kerja karyawan, dan adanya briefing untuk memantau pekerjaan dan menjalin komunikasi antara atasan dan karyawan

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of job characteristics, rewards and recognition, perceived organizational support, perceived support of superiors, procedural justice and distributive justice as an antecedent to job engagement and organization engagement as employee engagement and job satisfaction, organizational commitment, a desire to get out and organizational citizenship behavior as a consequence of the employees in the Jakarta area. The hypothesis was tested using data taken from a sample of 356 employees who live and work in Jakarta area through an online survey. The results obtained through structural equation modeling showed that the variables of job characteristics, rewards and recognition, procedural justice and distributive justice has a significant and positive effect on job engagement. Variable job characteristics, rewards and recognition, perceived supervisor support, procedural justice and distributive justice has a significant and positive influence on the organization engagement. In addition, job engagement and engagement organization shown to have positive and significant impact on job satisfaction, organizational commitment, a desire to get out and organizational citizenship behavior. But the only job enagement who have significant and negative effect on the willingness of employees to leave the company. Suggestions are offered to companies that are in the Jakarta area among which more effective performance appraisal, reward systems that take into account the period of employment, and their briefings to monitor the work and establish communication between supervisors and employees"
2016
S64468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shantika Effendi
"Dalam semua jenis bidang bisnis, organisasi atau perusahaan mungkin memiliki kekurangan mengenai tindakan yang menyimpang dan praktek-praktek ilegal pada jam kerja. Menanggapi hal ini, karyawan akan cenderung untuk berpikir ulang sebelum mereka memutuskan untuk melaporkan praktek-praktek ilegal seperti yang dilakukan oleh atasannya. Laporan penelitian ini menekankan ‘kebisuan’ pekerja yang dipengaruhi oleh kepemimpinan transaksional dalam organisasi atau perusahaan. Adanya faktor lain, yaitu ketergantungan tugas, yang mendorong karyawan untuk tetap diam, menghasilkan nilai tambah bagi penelitian ini. Hal ini diasumsikan bahwa semakin tingginya level ketergantungan tugas akan berpengaruh positif terhadap kepemimpinan transaksional dan ‘kebisuan’. Survei dilakukan untuk memvalidasi asumsi. Karyawan dari tim yang bekerja di beberapa perusahaan Belanda berpartisipasi dalam survei yang dilakukan secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara Kepemimpinan Transaksional dan ‘Kebisuan’, dengan keterkaitan tugas sebagai moderator.

In all kinds of business fields, organizations or companies might have flaws concerning wrongdoings and illegal practices during the working time. In response towards these practices, employees would tend to think twice before they decide whether or not to report such illegal practices done by the employers. This research paper will emphasize on the occurrence of employee remaining silent, which is affected by transactional leadership in the organization. The existence of another factor, namely task interdependence, which drives the employee to remain silent, would generate an added value for this research. It is assumed that high task interdependence positively connects the relationship of both transactional leadership and silence. A survey was conducted in order to validate the assumption. Employees from working teams in several Dutch companies participated in the survey that was conducted online. The result showed that there is no significant relationship between Transactional Leadership and Silence, with high Task Interdependence as the moderator."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsir
"Abstract. Public Service Motivation (PSM) is still a nascent theory that need to be proved with any contexts of many countries around the world, especially developing countries that might have different contexts related to cultures, beliefs, views on the importance of financial rewards, etc. This study aims to identify the PSM level and socio-demographic antecedents, especially age, gender, marital status, education, income, and political ideology, among civil servants in Indonesia. Using mean and chi- square tests on responses by 398 respondents of civil servants in Padang, West Sumatra, this study tested the PSM levels and socio-demographic antecedents affecting the PSM level among the civil servants. The findings of this study indicated that the PSM level of the civil servants tends to be at a low level compared to that of civil servants in developed countries. In addition, there is significant correlation between some of socio demographic antecedents and the level of PSM. The results of this study imply that PSM theory is not cross-culturally viable.
Abstrak. Motivasi Pelayanan Publik masih merupakan teori yang baru lahir yang perlu dibuktikan dengan berbagai temuan (konteks) dari berbagai negara di seluruh dunia, terutama negara-negara sedang berkembang yang mungkin saja memiliki perbedaan konteks budaya, kepercayaan, pandangan mengenai pentingnya ganjaran finansial, dan sebagainya. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat motivasi pelayanan publik dan berbagai faktor sosio-demografis yang mempengaruhinya, khususnya yang berkaitan dengan umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pendapatan, dan ideologi politik, di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia. Dengan menggunakan uji rata-rata (mean) dan uji chi-square berdasarkan tanggapan dari 398 responden PNS di Padang, Sumatera Barat, kajian ini telah menguji tingkat motivasi pelayanan publik dan faktor sosio-demografis yang mempengaruhinya di kalangan PNS di Indonesia. Hasil kajian ini mengindikasikan bahwa tingkat motivasi pelayanan publik di kalangan PNS cenderung berada pada tingkat rendah dibandingkan tingkat motivasi pelayanan publik di kalangan pegawai negeri di negara-negara maju. Selain itu, hasil kajian
ini membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara beberapa faktor sosio-demografis dan tingkat motivasi pelayanan publik di kalangan PNS. Hasil kajian ini mengimplikasikan bahwa teori motivasi pelayanan publik tidaklah berlaku secara lintas budaya."
2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library