Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qoriah Nur
Abstrak :
ABSTRAK
Anak dengan HIV mengonsumsi ARV seumur hidupnya dan beresiko mengalami ketidakpatuhan minum ARV. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktorfaktor yang berhubungan dengan kepatuhan anak minum ARV. Penelitian ini menggunakan pendekatancross sectional dengan melibatkan 143 orangtua dan anak penderita HIV usia 0-18 tahun. Sampel dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil analisis ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara variabelstatus pengasuh dengan anak, komunikasi layanan kesehatan, dukungan keluarga dan bimbingan informasi. Hasil analisis regresi logistik bahwa pendapatan (OR=2,9) dan dukungan keluarga (OR=3,9) sebagai faktor paling dominan mempengaruhi kepatuhan minum ARV. Perawat dan tenaga kesehatan bertanggung jawab mengidentifikasi serta mencegah terjadinya ketidakpatuhan minum ARV pada anak HIV dengan memberikan edukasi secara teratur.
ABSTRACT
Children with HIV must take ARV for their entire life which may cause disobidience in taking their medication. The objective of this research was to identify factors that related with adherence in taking ARV medication. This research used cross sectional approach with 143 respondents which where choosen with consecutive sampling technique. The result showed that child relationship with care giver, communication with health facilities, family support, and information have significant relation with child adherence in taking ARV medication. Parent?s salary (OR=2,9) and family support (OR=3,9) were the dominant factor influencing child adherence in taking ARV medication. Nurses and health workers are responsible to identify and prevent child?s disobidience in ARV medication by giving education.
2016
T46326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Fitria Frisma Lita
Abstrak :
Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan Latar belakang: Pada anak usia muda, kejadian HIV/AIDS didominasi oleh transmisi maternal baik saat kehamilan, persalinan ataupun menyusui. Kebutuhan nutrisi anak dengan HIV/AIDS mengalami peningkatan akibat infeksi. Anak dalam pemenuhan kebutuhan dasar masih bergantung pada orang tua atau pengasuh mereka termasuk dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak dengan HIV/AIDS. Metode dan subjek: Penelitain ini menggunakan desain kualitatif dengan wawancara semi terstruktur. Informan dalam penelitian ini adalah 10 orang pengasuh anak dengan HIV/AIDS. Penelitian dilakukan di Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan wawancara tatap muka dan online. Hasil: Penelitian ini menghasilkan empat tema yaitu: 1) berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai kemampuan ekonomi, 2) menyesuaikan dengan kondisi atau karakteristik anak dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya, 3) menghadapi kesulitan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak saat anak sakit dan 4) ada dukungan berupa perhatian dan informasi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak. Kesimpulan: Penelitian ini menghasilkan 4 tema sebagai gambaran bagaimana pengalaman pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak dengan HIV/AIDS. Gambaran tersebut dapat menjadi refleksi bersama bagi pelayanan terpadu HIV/AIDS yang melibatkan multi disiplin agar dapat memperhatikan aspek kebutuhan nutrisi anak dengan HIV/AIDS sesuai rekomendasi ......Background: The incident of HIV/AIDS in young children is dominated by maternal transmission during pregnancy, childbirth or breastfeeding. The nutritional needs of children with HIV/AIDS have increased due to infection. Children in meeting basic needs still depend on their parents or caregivers, including inmeeting nutritional needs. Aims: This study aims to determine how caregivers experience in meeting the nutritional needs of children with HIV/AIDS. Methods and subjects: This study used a qualitative design with semi-structured interviews. The informants in this study were 10 caregivers of children with HIV/AIDS. The research was conducted in Lombok, West Nusa Tenggara with face-to-face and online interviews. Result: This study resulted in four themes, i.e.: 1) trying to meet nutritional needs according to economic ability, 2) adjusting to the conditions or characteristics of children in fulfilling their nutritional needs, 3) facing difficulties in meeting children's nutritional needs when the child is sick and 4) there is support in the form of attention and information. in meeting the nutritional needs of children. Conclusion: This study produces 4 themes which describe how caregivers experience in meeting the nutritional needs of children with HIV/AIDS. This description can be a shared reflection for integrated HIV/AIDS services that involve multi-disciplines in order to pay attention to the nutritional needs of children with HIV/AIDS according to the recommendations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isna Arifah Rahmawati
Abstrak :
Latar belakang: Infeksi HIV pada anak masih menjadi beban masalah kesehatan di Indonesia. Kualitas hidup anak terinfeksi HIV lebih rendah dibandingkan dengan anak normal. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hidup anak terinfeksi HIV, salah satunya faktor pengasuh utama. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pendidikan pengasuh terhadap kualitas hidup anak terinfeksi HIV. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Subjek penelitian adalah anak berusia 2-18 tahun dengan infeksi HIV yang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo beserta orang tua/wali, diambil dengan metode consecutive sampling. Data tingkat pendidikan pengasuh utama didapatkan melalui wawancara dengan orang tua/wali. Kualitas hidup anak terinfeksi HIV diukur menggunakan kuesioner PedsQLTM 4.0 versi Indonesia serta dibedakan menjadi kualitas hidup menurut laporan anak dan laporan orang tua. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Fisher dengan perangkat lunak SPSS versi 20.0 untuk windows. Hasil: Sebanyak 80 anak dan orang tua/wali terlibat dalam penelitian ini. Pengukuran kualitas hidup menurut laporan anak menunjukkan 13 (25.0%) dan menurut laporan orang tua sebanyak 24 (30.0%) anak terinfeksi HIV mengalami gangguan kualitas hidup. Sebanyak 58 (72.5%) pengasuh utama memiliki tingkat pendidikan menengah. Pengasuh utama dengan pendidikan rendah sebanyak 13 (16.3%) dan pendidikan tinggi 9 (11.3%). Hasil analisis hubungan tingkat pendidikan pengasuh utama dan kualitas hidup menurut laporan anak menunjukkan nilai significancy 1.000 (p<0.05).dan menurut laporan orang tua 0.441 (p<0.05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan pengasuh utama dan kualitas hidup anak terinfeksi HIV. ......Background: HIV infection in children is a health burden in Indonesia. HIV infected-children are known to be having lower quality of life than normal children. There are several factors affect quality of life of HIV-infected children relating with caregivers. The purpose of this study was to determine the relationship between caregiver’s education level and quality of life of HIV infected children. Methods: This is a cross sectional study. Subjects are 2-18 years HIV-infected children who were outpatient of Cipto Mangunkusumo Hospital along with their caregivers, and taken using consecutive sampling method. The main caregiver’s education level data obtained through interviews with caregivers. Qualities of life of HIV-infected children were measured using Indonesian version of PedsQLTM 4.0 and grouped into children self-report and paret proxy-report quality of life. Data were analyzed with Fisher test using SPSS for windowa version 20.0. Results: A total of 80 children and caregivers involved in this study. Low quality of life was found in 13 (25.0%) based on children self-report and 24 (30.0%) according to parent proxy-report. Most of caregivers has moderate education level. Caregivers with middle education level were 58 (72.5%), low were 13 (16.3%) and high were 9 (11.3%). Analysis of the relationship between caregiver’s education level and quality of life of HIV-infected children showed p-value 1.000 (p<0.05) according to children reports and parent proxy-reports 0.441 (p<0.005). Conclusion: There was no correlation between caregiver’s education level and quality of life of HIV infected children.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Wahyu Fathurrahman
Abstrak :
ABSTRAK Latar Belakang: Diare kronik meningkatkan risiko kematian serta morbiditas jangka panjang pada anak. Anak dengan infeksi HIV memiliki risiko lebih tinggi terjadi diare kronik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik, prevalensi, serta faktor risiko yang terkait dengan kejadian diare kronik pada pasien anak dengan infeksi HIV di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Faktor risiko yang diteliti ialah usia, status nutrisi, status dehidrasi, status pemberian ASI, fase infeksi HIV, penggunaan obat antiretroviral ARV , kultur tinja, serta sindrom malabsorbsi. Metode: Desain penelitian adalah potong lintang dengan sumber data dari rekam medis pasien departemen anak RSCM dengan infeksi HIV pada tahun 2014-2016. Seluruh data memenuhi kriteria dianalisis. Data dianalisis menggunakan analisis bivariat diikuti analisis multivariat. Hasil: Karena keterbatasan data rekam medis, variabel kultur tinja, sindrom malabsorbsi, serta status pemberian ASI dikeluarkan dari penelitian ini. Prevalensi diare kronik pada pasien anak HIV ialah 12,9 . Analisis multivariat atas 132 data menunjukkan hubungan bermakna antara gizi kurang dan buruk p=0,037, adjusted OR=5,737 dan dehidrasi p=0,026, adjusted OR=6,891 dengan kejadian diare kronik pada pasien anak dengan infeksi HIV. Diskusi: Hasil ini dapat dijelaskan dengan pengaruh imunosupresi dari status gizi yang rendah serta dehidrasi, selain bahwa diare pun dapat menyebabkan dehidrasi serta penurunan status gizi.
ABSTRACT Introduction Chronic diarrhea increases mortality and other long term morbidities in children. Children with HIV infections are at higher risk of developing chronic diarrhea. Objective This study aims to investigate the characteristics, prevalence, and risk factors of chronic diarrhea in HIV children. Factors analyzed are age, nutritional status, dehydration status, breastfeeding, HIV infection phase, use of antiretroviral ARV drugs, stool culture, and malabsorbtive syndrome. Methods In this cross sectional study data are obtained from medical records of children with HIV infection in Cipto Mangunkusumo Hospital from 2014 until 2016. All data that satisfy the inclusion criteria and are not excluded are analyzed by bivariate followed by multivariate analysis. Results Due to insufficient data on stool culture, breastfeeding, and malabsorbtive syndrome, aforementioned variables are dropped from this study. Data shows that prevalence of chronic diarrhea in children with HIV in CMH is 12.9 . Analysis of 132 data shows that low nutritional status p 0.037, adjusted OR 5.737 and dehydration p 0.026, adjusted OR 6.891 are significantly associated with chronic diarrhea in HIV children. Discussions This finding may be due to the immunosupression caused by low nutritional status and dehydration, also by the fact that diarrhea can also cause a decrease in nutritional status and induce dehydration.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library