Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdullah Muhammad Ridha
Abstrak :
ABSTRAK
Sektor jasa memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan GDP di Indonesia, terutama sektor jasa industri. Namun persaingan antara sektor asing dan domestik mendorong jasa industri di Indonesia terutama Professional Service Firm (PSF) untuk meningkatkan daya saing mereka. PSF merupakan perusahaan yang berkerja secara internal bersama organisasi dan secara eksternal bersama klien. Oleh karena itu PSF membutuhkan pegawai yang memiliki komitmen yang tinggi untuk menyampaikan produk dan jasa mereka, dan juga membutuhkan tingkat engagement yang tinggi untuk menghasilkan output yang luar biasa melebihi kompetitor lainnya. Penelitian lebih dalam dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi work engagement yaitu psychological contract breach (PCB) dan job satisfaction. Selain itu penelitian juga melakukan analisis mengenai dampak work engagement pada employee commitment foci seperti organizational commitment, team commitment, profession commitment, dan client commitment. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada faktorfaktor yang mempengaruhi work engagement dan tiga dimensi work engagement memiliki pengaruh signifikan masing kepada employee commitment foci
ABSTRACT
Service sector has an important role in the growth of GDP in Indonesia, especially industrial service sector. However, competition between foreign sector and domestic sector encouges industrial service sector in Indonesia, especially Professional Service Firm (PSF) to increase their competitiveness. PSF is a company that works internally with their organization and externally with their client. Therefore, PSF needs the commitmen of their employees to deliver products and service, and they also need a high engagement level on their employee to produce exceptional output to outperform their competitors. This study conducted for knowing factors that affect work engagement such as psychological contract breach (PCB) and job satisfaction. Furthermore, this study also did an analysis about work engagement?s effects on employee commitment foci like organizational, team, profession and client commitment. Results find that there are significant relations between work engagement and its factors and three dimensions of work engagement have siginificants effect on each employee commitment foci.
2016
S62987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Daniswara
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara psychological capital dan work engagement pada perawat. Pengukuran psychological capital menggunakan alat ukur psychological capital questionarre (Luthans et al., 2007) dan pengukuran work engagement menggunakan alat ukur utrecht work engagement scale (Schaufeli et al., 2002 dalam Seppala et al., 2009). Partisipan berjumlah 173 perawat yang memiliki karakteristik bertugas di rumah sakit X yang merupakan rumah sakit milik pemerintahan di Jakarta Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara psychological capital dan work engagement pada perawat (r = 0.364; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi tingkat psychological yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat work engagament orang tersebut. ......This research was conducted to find correlation between psychological capital and work engagement among nurse. Psychological capital was measured using a modification instrument named psychological capital questionarre (Luthans et al., 2007) and work engagement was measured using a modification instrument named utrecht work engagment scale (Schaufeli et al., 2002 in Seppala et al., 2009). The participants of this research are 173 nurse from hospital X. Hospital X is a government hospital located in East Jakarta. The main results of this research show that psychological capital positively correlated significantly with work engagement (r = 0.364; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). This is, the higher psychological of one?s own, the higher showing work engagement.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Ramadhani
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari grit dan kepemimpinan transformasional pada work engagement pada karyawan dari 62 perusahaan startup. Data diambil melalui kuesioner yang disebarkan secara online di Jakarta (N = 204). Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini adalah The Grit Scale (Duckworth, Peterson, Matthews, & Kelly, 2007), MLQ (Multifactor Leadership Questionnaire) (Bass & Avolio, 1991), dan The UWES-9 (Utrecht Work Engagement Scale) (Schaufeli, Bakker, & Salanova, 2006) yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Data diolah dengan menggunakan model regresi berganda pada SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa grit dan kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap work engagement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki varians yang unik pada work engagement setelah mengontrol grit. Diskusi dan saran dipaparkan pada bagian akhir penelitian ini.
This research was conducted to determine the contribution of grit and transformational leadership on work engagement. Data was collected through an online survey to employees from 62 startups in Jakarta (N = 204). Variables were measured using Indonesian-translation of The Grit Scale (Duckworth, Peterson, Matthews, & Kelly, 2007), MLQ (Multifactor Leadership Questionnaire) (Bass & Avolio, 1991), and The UWES-9 (Utrecht Work Engagement Scale) (Schaufeli, Bakker, & Salanova, 2006). Data were analyzed using multiple regression analyses. The results showed that grit and transformational leadership had a positive and significant effect on work engagement. Results also showed that transformational leadership had a significant incremental variance on work engagement above and beyond grit. Discussions and suggestions are presented at the end of this study.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Intari
Abstrak :

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah work engagement memediasi hubungan antara ketidakamanan kerja dengan kinerja yang dihasilkan oleh karyawan perusahaan Start-Up di Jakarta. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 124 partisipan dari perusahaan Start-Up di Jakarta. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya adalah Job Insecurity Scale (2017, Task Performance Scale (2017), dan Utrecth Work Engagement Scale (2004). Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS dan PROCESS MICRO Hayes. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa work engagement memediasi hubungan antara ketidakamanan kerja dengan kinerja karyawan.

 


This research aims to test whether work engagement mediates the relationship between work insecurity and the performance produced by employees at Start-Up company. The participant of this research comsisted of 124 from Start-Up company in Jakarta. Measuring instruments used in this study include Job Insecurity Scale (2017, Task Performance Scale (2017), and Utrecth Work Engagement Scale (2004). Data processing in this study was conducted using SPSS and PROCESS MICRO Hayes. Results of the study were found that work engagement mediates the relationship between work insecurity and employee performance.

 

Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Sopiana Pratiwi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh job design dan work engagement terhadap performance pada karyawan kantor pusat di PT Federal International Finance, Jakarta Indonesia sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia. Teori yang digunakan untuk job design dalam penelitian ini adalah Hackman dan Oldham (1975), untuk performance menggunakan Aguninis (2009), dan work engagement dari Schaufeli (2006). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel sebanyak 132 orang karyawan PT. Federal International Finance yang diambil menggunakan teknik non-probability purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi, regresi berganda dan sobel test untuk menguji pengaruh langsung dan mediasi diantara variabel. Hasil uji pengaruh menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif dan dalam kategori sedang antara job design dan performance, korelasi yang positif antara job design dan work engagement, dan korelasi positif juga antara work engagement dan performance. Analisis regresi sederhana mengindikasi bahwa job design merupakan prediktor work engagement signifikan, serta job design dan work engagement masing-masing prediktor untuk performance yang signifikan. Hasil sobel test memberi bukti bahwa pengaruh tidak langsung terhadap performance melalui work engagement signifikan secara statistik. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya pengaruh job design secara signifikan terhadap performance secara langsung dan pengaruh yang signifikan juga dengan adanya work engagement sebagai variabel yang memediasi.
This study aims to analyze the effect of job design and work engagement on performance on employees at PT Federal International Finance, Jakarta Indonesia as one of the largest finance companies in Indonesia. Theories used for job design in this study are Hackman and Oldham (1975), for performance using Aguninis (2009), and work engagement from Schaufeli (2006). This study used a quantitative method with a sample of 132 employees of PT. Federal International Finance is taken using a non-probability purposive sampling technique. This study used correlation analysis, multiple regression and multiple tests to examine the direct effect and mediation between variables. Correlation test results showed that there was a positive correlation and in the medium category between job design and performance, a positive correlation between job design and work engagement, and a positive correlation also between work engagement and performance. Simple regression analysis indicated that job design is a significant predictor of work engagement, as well as job design and work engagement of each predictor for significant performance. The sobel test results provided evidence that the indirect effect on performance through work engagement is statistically significant. The results of this study showed that there is a significant influence of job design on performance directly and a significant effect also on the presence of work engagement as a mediating variable.
Depok: Fakultas Ilmu Admnistrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Sopiana Pratiwi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh job design dan work engagement terhadap performance pada karyawan kantor pusat di PT Federal International Finance, Jakarta Indonesia sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia. Teori yang digunakan untuk job design dalam penelitian ini adalah Hackman dan Oldham (1975), untuk performance menggunakan Aguninis (2009), dan work engagement dari Schaufeli (2006). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel sebanyak 132 orang karyawan PT. Federal International Finance yang diambil menggunakan teknik non-probability purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi, regresi berganda dan sobel test untuk menguji pengaruh langsung dan mediasi diantara variabel. Hasil uji pengaruh menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif dan dalam kategori sedang antara job design dan performance, korelasi yang positif antara job design dan work engagement, dan korelasi positif juga antara work engagement dan performance. Analisis regresi sederhana mengindikasi bahwa job design merupakan prediktor work engagement signifikan, serta job design dan work engagement masing-masing prediktor untuk performance yang signifikan. Hasil sobel test memberi bukti bahwa pengaruh tidak langsung terhadap performance melalui work engagement signifikan secara statistik. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya pengaruh job design secara signifikan terhadap performance secara langsung dan pengaruh yang signifikan juga dengan adanya work engagement sebagai variabel yang memediasi. ......This study aims to analyze the effect of job design and work engagement on performance on employees at PT Federal International Finance, Jakarta Indonesia as one of the largest finance companies in Indonesia. Theories used for job design in this study are Hackman and Oldham (1975), for performance using Aguninis (2009), and work engagement from Schaufeli (2006). This study used a quantitative method with a sample of 132 employees of PT. Federal International Finance is taken using a non-probability purposive sampling technique. This study used correlation analysis, multiple regression and multiple tests to examine the direct effect and mediation between variables. Correlation test results showed that there was a positive correlation and in the medium category between job design and performance, a positive correlation between job design and work engagement, and a positive correlation also between work engagement and performance. Simple regression analysis indicated that job design is a significant predictor of work engagement, as well as job design and work engagement of each predictor for significant performance. The sobel test results provided evidence that the indirect effect on performance through work engagement is statistically significant. The results of this study showed that there is a significant influence of job design on performance directly and a significant effect also on the presence of work engagement as a mediating variable.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulina Hani Rusmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh transformational leadership terhadap kinerja anggota organisasi yang dimediasi oleh variabel komitmen organisasi dan work engagement. Pendekatan yang dipakai untuk melakukan penelitian ialah pendekatan kuantitatif, pengumpulan data penelitian dilakukan melalui penyebaran kuesioner dalam bentuk skala likert. Responden dalam penelitian ini ialah pegawai PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto yang berjumlah 115 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan structural equation modeling (SEM) melalui aplikasi program smartPLS. Penelitian ini menemukan bahwa transformational leadership memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja anggota organisasi, variabel work engagement mampu memediasi pengaruh secara tidak langsung antara transformational ledership dengan kinerja para anggota organisasi. Sedangkan variabel komitmen organisasi tidak dapat memediasi hubungan antara variabel kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze how the influence of transformational leadership on organizational member performance is mediated by variable organizational commitment and work engagement. The approach used to conduct research is a quantitative approach, research data collection is carried out through questionnaires in the form of a Likert scale. Respondents in this research were 115 employees of PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 in Purwokerto. The data analysis technique used in this study is using structural equation modeling (SEM) through the application of smartPLS programs. This study found that transformational leadership has a direct or indirect influence on organizational member performance, the work engagement variable is able to mediate the indirect influence between transformational ledership and the performance of organizational members. While the organizational commitment variable cannot mediate the relationship between transformational leadership variables on employee performance.
2019
T52725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awanis Linati Haziroh
Abstrak :
Runtuhnya organisasi seperti Lehman Brothers dan Enron adalah petunjuk singkat tentang pentingnya perilaku etis. Bukan hanya di perusahaan keuangan saja, perusahaan farmasi di Indonesia juga mengalami kasus yang sama yaitu ketidaksesuain pencatatan laporan keuangan atau penggelembungan dana di mana adanya pelanggaran terhadap etika bisnis. Kepemimpinan adalah faktor paling penting untuk mendorong keterlibatan dan retensi karyawan. Manajemen yang baik sangat penting untuk keberhasilan mempertahankan dan membuat karyawan lebih terlibat dan manajemen yang buruk sering disebut sebagai alasan mengapa karyawan meninggalkan pekerjaan mereka. Penelitian ini dilakukan untuk melihat dampak ethical leadership pada work engagement dengan organizational identification sebagai variabel mediasi. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan mendistribusikan kuesioner untuk mengumpulkan data dari responden. Sampel penelitian ini adalah 123 karyawan X. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ethical Leadership Survey (ELS) untuk menilai kepemimpinan etis dan Utrecht Work Engagement Survey (UWES) untuk menilai keterlibatan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational identification terbukti memediasi antara ethical leadership dan work engagement.
The collapse of organizations such as Lehman Brothers and Enron is a brief guide to the importance of ethical behavior. Not only in financial companies, pharmaceutical companies in Indonesia also experience the same case, namely incompatibility of recording financial statements or inflating funds where there are violations of business ethics. Leadership is the most important factor to encourage employee engagement and retention. Good management is very important for the success of maintaining and making employees more engaged and poor management is often referred to as the reason why employees leave their jobs. This study was conducted to see the impact of ethical leadership on work engagement with organizational identification as a mediating variable. The quantitative approach is used in this study by distributing questionnaires to collect data from respondents. The sample of this study were 123 X employees. The instruments used in this study are the Ethical Leadership Survey (ELS) to asses ethical leadership and the Utrecht Work Engagement Survey (UWES) to assess work engagement. The results of the study show that organizational identification is proven to mediate between ethical leadership and work engagement
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffrey Ivan Vincent
Abstrak :
Kinerja individu atau organisasi sangat tergantung pada semua kegiatan organisasi, kebijakan, praktik, dan keterlibatan karyawan. Upaya melalui pemberdayaan teknologi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara efisien dan efektif dimana salah satunya yang dialami pada sektor perbankan yakni melalui perubahan lingkungan kerja. Evaluasi karyawan terhadap manajer akan memberikan penilaian terhadap gaya kepemimpinan yang etis, karena karyawan bekerja sama dengan atasannya sehingga mengetahui perilaku dan kinerja pemimpin. Tingkat keterlibatan kerja yang dimiliki individu dalam suatu pekerjaan merupakan aspek penting yang mempengaruhi kualitas kinerja di lingkungan kerjanya. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemimpinan etis dan kebermaknaan kerja terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh Work Engagement yang diperoleh melalui kuesioner dengan responden sebesar 310 karyawan perbankan yang memiliki masa kerja minimal 1 tahun. Hasil penelitian ini akan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian yang diperoleh kepemimpinan etis, kebermaknaan kerja dan keterlibatan berpengaruh cukup signifikan terhadap kinerja karyawan secara individu termasuk adanya faktor keterlibatan kerja yang berperan sebagai mediator kepemimpinan etis dan kebermaknaan kerja terhadap hasil pekerjaan yang dicapai ......Individual or organizational performance is highly dependent on all organizational activities, policies, practices, and employee involvement. Efforts through technology empowerment are carried out to meet customer needs efficiently and effectively, one of which is experienced in the banking sector, namely through changes in the work environment. Employee evaluation of managers will provide an assessment of ethical leadership styles, because employees work closely with their superiors so that they know the behavior and performance of leaders. The level of work involvement that individuals have in a job is an important aspect that affects the quality of performance in their work environment. This quantitative study aims to examine the effect of ethical leadership and meaningfulness of work on employee performance mediated by Work Engagement which was obtained through a questionnaire with 310 banking employees having a minimum of 1 year of service as respondents. The results of this study will be analyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The research results obtained that ethical leadership, meaningfulness of work and involvement have a significant effect on individual employee performance, including work involvement factors that act as mediators of ethical leadership and meaningfulness of work on the work achieved.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Melinda
Abstrak :
Lembaga PQR yang menyelenggarakan seleksi dan pengawasan perilaku pejabat negara saat ini sedang mengalami permasalahan menurunnya motivasi pada karyawannya yang terlihat dari persentase jumlah pegawai yang mengalami keterlambatan dalam satu tahun yang cukup tinggi serta terjadinya peningkatan jumlah pegawai yang mengajukan pindah dari instansi PQR. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pengakuan akan hasil kerja dan kesempatan pengembangan. Disamping itu sikap atasan langsung melalui kepemimpinannya menunjukkan penghargaan terhadap kontribusi pegawai masih perlu dikembangkan khususnya dalam pengelolaan kinerja. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi persepsi dukungan organisasi dengan work engagement. Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang menggunakan metode penelitian korelasional dengan jumlah partisipan sebanyak 145 Aparatur Sipil Negara (ASN) di PQR. Persepsi dukungan organisasi diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Survey of Perceived Organizational Support (SPOS) 8 dari Hutchison (1997) yang terdiri dari 8 item (α = 0,91). Sementara work engagement diukur menggunakan Utrecht Work Engagement Scale-9 (UWES-9) versi Bahasa Indonesia yang dikembangkan dan divalidasi oleh Kristiana et al. (2018) yang terdiri dari 9 item (α = 0,96). Temuan penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi berhubungan signifikan positif dengan work engagement (r = 0,40, p < 0,01). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi persepsi dukungan organisasi pegawai, maka work engagement pegawai akan semakin meningkat. Untuk mengatasi permasalahan pada PQR, selanjutnya peneliti mengajukan rancangan intervensi Pelatihan Supportive Leadership kepada atasan langsung untuk meningkatkan persepsi dukungan organisasi maupun work engagement. Intervensi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan atasan langsung dalam menerapkan kepemimpinan yang suportif melalui pengelolaan kinerja tim yang objektif mulai dari perencanaan hingga pemberian reward dan recognition, dan komunikasi efektif sehingga work engagementnya meningkat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka pihak manajemen dapat menentukan langkah-langkah lanjutan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas persepsi dukungan organisasi yang dimiliki pegawai. ......The PQR Institution that organize the selection and supervision of state official nowaday is facing the employee’s demotivation problems which can be seen from the high percentage of employee who experience lateness in a year and the increasing number of employee which leave PQR. That problems are likely caused by lack of recognition to employees performance and less development opportunities. Further, it is believed that better recognition and support toward employees’ performance from supervisor is urgently required, especially through performance management. This study aims to identify the correlation between perceived organizational support with work engagement. This research is an applied research that uses correlational research methods with a total of 145 State Civil Apparatus (SCA) participants in PQR. Perceived organizational support is measured using a scale adapted from the Survey of Perceived Organizational Support (SPOS) 8 from Hutchison (1997) which consists of 8 items (α = 0.91). Meanwhile, work engagement is measured using the Indonesian version of the Utrecht Work Engagement Scale-9 (UWES-9) developed and validated by Kristiana et al. (2018) which consists of 9 items (α = 0.96). The findings of the study indicated that perceived organizational support was significantly positive related to work engagement (r = 0.40, p <0.01). Thus, it can be concluded that the higher perceived organizational support, the work engagement will increase. Furthermore, the researcher proposed Supportive Leadership Training intervention to supervisors to overcome the problems occur in PQR. The intervention is expected to improve supervisor skill in applying supportive leadership behavior by managing team performance objectively from planing to rewarding, and conducting effective communication so that the work engagement increase. Based on this research, management can determine appropriate advanced steps to improve the quality of employees’ perceived organizational support.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>