Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Napitupulu, Richard Bonardo
Abstrak :
Untuk dapat terus berkembang sebuah organisasi memerlukan cara untuk mengelola asset pengetahuannya atau yang biasa di kenal sebagai Knowledge management (KM). KM didefinsikan sebagai upaya untuk menangkap, mengolah dan membagikan asset pengetahuan dalam perusahaan. Ada beberapa langkah penting saat sebuah organisasi membangun Knowledge Management system nya. Dimulai dengan Knowledge acquisition, Knowledge Creation, Knowledge Storage dan di akhiri dengan Knowledge application. Roda ini harus terus berputar agar perbaikan terus berkelanjutan. Riset ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang seberapa efektif upaya pengelolaan aset pengetahuan dan apa saja yang dapat di usulkan untuk membuka peluang perbaikan. Dua kelompok informan di kumpulan sebagai nara sumber untuk mewakili pandangan dari sisi Senior Management dan di sisi lain kelompok pekerja yang merupakan community of practice di perusahaan. Model Baku yang digunakan dalam riset ini adalah Model Sukses Knowledge Management yang diusulkan oleh Jennex & Olfman dan di gabungkan dengan model SECI dari Nonaka & Takeuchi. Riset ini adalah sebuah study case tentang performa sebuah KMS di industry Hulu Minyak dan Gas yang seringkali di persepsi kan sebagai ilmu yang sudah konvensional dan using. Dari hasil penelitian ditemukan ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan dari system KM yang ada saat ini yaitu, membangun trust dan appreciation dan perbaikan service quality dari perangkat lunak yang ada saat ini.
To be able to continue to grow an organization needs a way to manage its knowledge assets or commonly known as Knowledge management (KM). KM is defined as an effort to capture, process and share knowledge assets within the company. There are several important steps when an organization builds its Knowledge Management system. It starts with Knowledge acquisition, Knowledge Creation, Knowledge Storage and ends with Knowledge application. This wheel must continue to rotate so that repairs will continue. This research aims to provide an overview of how effective the management of knowledge assets and what can be proposed to open opportunities for improvement. Two groups of informants were gathered as resource persons to represent the views from the Senior Management side and on the other hand the workers group was the community of practice in the company. The standard model used in this research is the Knowledge Management Success Model proposed by Jennex & Olfman and combined with the SECI model from Nonaka & Takeuchi. This research is a study case about the performance of a KMS in the Upstream Oil and Gas industry which is often perceived as a conventional and using science. From the results of the study it was found that there are several aspects that need to be improved from the current KM system, namely building trust and appreciation and improving service quality from existing software.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Puruhita
Abstrak :
Kualitas layanan dalam transportasi umum merupakan kebutuhan utama bagi seluruh masyarakat pengguna transportasi umum Indonesia. PT. Kereta Api Indonesia dan PT. KCJ merupakan organisasi penyedia transportasi umum yang terus meningkatkan segala macam bentuk pelayanannya dalam berbagai sektor, terutama dalam sektor ticketing. Salah satu bentuk perwujudan pelayanan ticketing oleh PT. Kereta Api Commuter Jabodetabek adalah e-ticket THB. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif untuk mengetahui bagaimana kepuasan pengguna Commuterline Jabodetabek atas pelayanan THB. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner yang dipertajam dengan wawancara. Hasil dari analisis penelitian ini membuktikan bahwa pengguna commuterline jabodetabek tidak merasa puas dengan pelayanan THB yang telah dikelola oleh PT. Kereta Api Commuter Jabodetabek. ......The quality of service in public transportation is a major requirement for all users in Indonesia. PT. Kereta Api Indonesia and PT. KCJ are the public transportations provider organizations that continue to improve all kinds of services in various sectors, especially in the ticketing sector. One embodiment of ticketing services by PT. Kereta Api Commuter Jabodetabek e-ticket is THB. This research was carried out by using descriptive quantitative approach to determine how the user satisfaction with the services Commuterline Jabodetabek THB. The data was collected through a questionnaire survey method are sharpened with the interview. Based on the result of this research conclude that all of  Commuterline Jabodetabek users are not satisfied with the service of THB which is managed by PT. Kereta Api Commuter Jabodetabek.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira R. Kartawijaya
Abstrak :
Penelitian mengenai tingkat kepuasan siswa terhadap koleksi dan layanan perpustakaan telah dilakukan di Sekolah Menengah Umum Negeri 81 (SMUN 81 Jakarta, pada bulan April 2002. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan siswa terhadap koleksi dan layanan Perpustakaan SMUN 81, keadaan koleksi dan layanan Perpustakaan SMUN 81, dan usaha_-usaha apa raja yang kiranya dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas koleksi dan layanan Perpustakaan SMUN 81 Pengumpulan data yang utama dilakukan melaiui kuesioner, ditambah informasi yang dikumpulkan melaui observasi, wawancara dan tinjauan pustaka. Hasilnya menunjukkan bahwa kepuasan siswa terhadap koleksi Perpustakaan SMUN 81 cenderung rendah dan kepuasan siswa terhadap layanan Perpustakaan SMUN 81 cenderung tinggi. Tidak terdapat hubungan antara tingkat kepuasan siswa dengan pernah / tidaknya siswa mengunjungi perpustakaan lain dan tidak terdapat hubungan antara tingkat kepuasan siswa dengan lingkatan kelasnya. Siswa mengharapkan perpustakaan sekolah menyediakan jenis koleksi dan layanan yang lebih beragam. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam peningkatan kualitas koleksi dan layanan adalah dana dan tidak tersedianya tenaga profesional (sarjana perpustakaan). Hambatan-hambatan ini dapat diatasi apabila terjalin kerjasama yang baik antara pemerintah, pihak sekolah, orang tua murid dan guru.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicholas, David
London: ASLIB, 2000
025.52 NIC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Asrukin
Abstrak :
Tesis ini didasarkan pada penelitian sikap mahasiswa terhadap fasilitas dan pelayanan perpustakaan IKIP Malang. Sikap mahasiswa merupakan derajat afek negatif dan positif mahasiswa dalam kaitannya dengan obyek psikologisnya yang berupa fasilitas dan pelayanan perpustakaan. Fasilitas perpustakaan meliputi koleksi buku, majalah, koran, referens, karya ilmiah, dan katalog perpustakaan, sedangkan pelayanan meliputi sistem pelayanan, waktu pelayanan, pelayanan peminjaman buku, majalah, koran, referens, karya ilmiah, fotokopi, dan pelayanan pintu. Tujuan penelitian ini adalah: (1)untuk mengetahui sikap mahasiswa terhadap fasilitas dan pelayanan perpustakaan; (2)untuk mengetahui perbedaan sikap antara mahasiswa bidang studi IPA dengan mahasiswa bidang studi 1PS; dan (3)untuk mengetahui hubungan antara sikap tersebut dengan frekuensi peminjaman buku. Contoh yang diambil sebanyak 245 dari populasi mahasiswa program sarjana IKIP Malang sebanyak 8.256 dengan menggunakan teknik penarikan contoh secara acak yang purposif berstrata. Dengan menggunakan Skala Likert diketaliui bahwa: (1) nilai rerata skor sikap mahasiswa terhadap fasilitas perpustakaan sebesar 99.829, sedangkan nilai rerata skor sikap mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan sebesar 85.6799; (2)nilai Kai-Kuadrat sebesar 12.661 untuk perbedaan sikap mahasiswa antara mahasiswa bidang studi IPA dengan mahasiswa bidang studi IPS terhadap fasilitas perpustakaan, dan nilai Kai-Kuadrat sebesar 9.220 untuk perbedaan sikap mahasiswa antara mahasiswa bidang studi IPA dengan mahasiswa bidang studi IPS terhadap pelayanan perpustakaan; dan (3)nilai r Moment Tangkar sebesar 0.165 untuk hubungan antara sikap mahasiswa terhadap fasilitas perpustakaan dengan frekuensi peminjaman buku, dan nilai r Moment Tangkar sebesar 0.101 untuk hubungan antara sikap mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan dengan frekuensi peminjaman buku. Hasilnya menunjukkan (1) adanya sikap positif mahasiswa terhadap fasilitas perpustakaan, sikap cenderung positifterhadap pelayanan perpustakaan; (2) terdapat perbedaan yang berarti antara sikap mahasiswa bidang studi IPA dengan mahasiswa bidang studi IPS, dimana sikap mahasiswa bidang studi IPS terhadap fasilitas perpustakaan lebih positif dibanding mahasiswa bidang studi IPA, sebaliknya mahasiswa bidang studi IPA lebih positif sikapnya terhadap pelayanan perpustakaan dibanding dengan mahasiswa bidang studi IPS; dan (3)terdapat hubungan antara sikap mahasiswa terhadap fasilitas perpustakaan dengan frekuensi peminjaman buku, serta tidak ada hubungan antara sikap mahasiswa terhadap pelayanan dengan frekuensi peminjaman buku.
This thesis is based on the research of student's attitude towards the library facilities and services of IKIP Malang. The student's attitude is the degree of negative or positive affect in relation to their psychological object. What is meant by the library facilities are books, magazines, newspapers, reference materials, scientific works, and card catalogues, while the library services are system, time, book circulation, magazine, newspaper, reference, scientific work, photocopy, and entrance services. The aims of this research are: (1) to understand the student's attitude toward the library facilities and services; (2) to express the difference of student's attitude between the natural sciences students and the social sciences students; (3) to express the relation of the student's attitude with the frequency of books borrowed. The number of sample is 245 getting from 8.256 undergraduate student of IKIP Malang, with stratified purposive random sampling. By using the Likert's scale is known that: (1) the mean of value of student's attitude toward library facilities is 99.829, and the mean of value of student's attitude toward library services is 85.6799; (2) the value of Chi-Square for difference of student's attitude between the natural sciences students and the social sciences students toward library services is 12.661, and the value of Chi-Square for difference of student's attitude between the natural sciences students and the social sciences students toward library facilities is 9.220; (3) the value of r Product Moment for relationship between the student's attitude toward the library facilities with the frequency of books borrowed is 0.165, arid the value of r Product Moment for relationship between the student's attitude toward the library services with the frequency of books borrowed is 0.101. The results show that: (1) there are positive attitude toward the library facilities and positive trend attitude toward the library services; (2) there are significant differences of student's attitude among the natural sciences students and the social sciences students, there are the social sciences student's attitude are more positive toward the library facilities, and the natural sciences student's attitude are more positive toward the library services; (3) there is relationship between the student's attitude toward the library facilities with the frequency of books borrowed, and there is no relationship between the student's attitude toward the library services with the frequency of books borrowed.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ihsanudin
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas layanan perpustakaan berdasarkan harapan dan persepsi pengguna. Penelitian dilakukan pada Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Responden penelitian sebanyak 100 orang terdiri dari 32 siswa kelas 1, 26 siswa kelas 2, 31 siswa kelas 3 dan 11 guru. Metode pengukuran yang digunakan adalah LibQual+TM, yaitu metode pengukuran kualitas layanan perpustakaan berdasarkan harapan dan persepsi pengguna. Empat variabel yang diukur dalam penelitian ini, yaitu (1) akses inforrnasi (Access to information), (2) kemampuan dan sikap pustakawan dalam melayani (Affect of service), (3) Petunjuk dan sarana akses (Personal control), dan (4) Fasilitas dan suasana ruangan perpustakaan (Library as place). Responden diminta menilai dengan tiga kriteria, yaitu (1) harapan minimum (minimum), yaitu tingkat layanan yang dapat diterima, (2) harapan (desired), yaitu tingkat layanan yang sesungguhnya diinginkan, dan (3) persepsi (perceived), yaitu tingkat layanan yang dirasakan/diterima selama ini. Kualitas layanan adalah kesenjangan (gap) antara harapan minimum (minimum), harapan (desired), dan persepsi (perceived). Pengambilan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 24 butir pernyataan. Responden diminta menilai dengan skala 1-9, nilai terendah 1 dan nilai tertinggi 9. Temuan penelitian menunjukkan bahwa layanan Perpustakaan MAN lnsan Cendekia Serpong secara umum belum memuaskan responden. Hal ini terlihat dari harapan responden terhadap layanan perpustakaan cukup tinggi, yakni 6.07 untuk minimum dan 7.96 untuk desired. Sedangkan persepsi responden adalah 5.80, yang berarti lebih kecil/lebih rendah dari harapan. Kesenjangan (gap) antara harapan dan persepsi responden adalah -0.27 yang menunjukkan bahwa Adequacy Gap adalah negatif dan berada di bawah wilayah Batas toleransi (Zone of tolerance). Layanan yang belum memuaskan responden sehingga memerlukan perbaikan adalah (a) layanan fotocopy yang jaraknya cukup jauh dari perpustakaan, (b) Bimbingan pustakawan dalam menilai/mengevaluasi informasi, (c) komputer Internet yang jumlahnya kurang memadai, (d) bimbingan pustakawan dalam mencari informasi di Internet, (e) suasana ruangan yang terlalu ramai untuk membaca, dan (f) koleksi buku dan majalah yang kurang memadai. Namun demikian, terdapat pula layanan yang sudah cukup memuaskan responden antara lain (a) tampilan/desain ruangan perpustakaan yang mengundang minat pengguna untuk masuk ke perpustakaan, (b) layanan TV Indovision membantu pengguna menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia global, (c) layanan surat kabar membantu pengguna untuk mengetahui masalah aktual di masyarakat, (d) suasana ruangan perpustakaan yang dapat merangsang imajinasi dan inspirasi pengguna. Temuan lain menunjukkan bahwa kelompok responden yang merasa paling puas dengan layanan perpustakaan adalah kelompok guru, dan sebaliknya, yang paling belum puas dengan layanan perpustakaan adalah siswa kelas 3. Data menunjukkan bahwa harapan siswa kelas 3 terhadap layanan perpustakaan adalah tertinggi dibandingkan dengan kelompok responden lain. Dengan demikian, sangat rasional bila siswa kelas 3 adalah kelompok responden yang paling belum puas dengan layanan perpustakaan. ...... Evaluation Of Library Service Quality Based On User's Expectation And Perception: A Case Study At MAN Insan Cendekia SerpongThe research goal is to measure library service quality based on user's expectation and perception. Research conducted at School Library of MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Insan Cendekia Serpong, Tangerang, Banten. The research had 100 respondents that consist of 32 students class X, 26 students class XI, 31 students? class XII and II teachers. The LIBQUAL+TM is the measure method for this research and it's 4 dimensions used for research indicators, there were (1) access to information, (2) affect of service, (3) personal control, and (4) library as place. The respondents asked to judge on 3 scales for each statement: (1) minimum, minimum level of service that user would find acceptable, (2) desired, level of service that user personally wants, and (3) perceived, level of service that user believes the library currently provides. There were 24 statements about library service where respondents asked to rate on a scale of 1-9. In general, the finding showed that library could not meet user minimum expectation, with minimum 6.07, desired 7.96, and perceived 5.80. The gap score was -0.27 that indicated their perception of service was below their minimum level of service. There were several services that perceived by user unsatisfied and need to be repaired; (a) service of photocopy where the location is too far from library building, (b) librarian performance in helping user to evaluate information, (c) computers for internet are not appropriate enough to user, (d) librarian performance in helping user to search information via internet, (e) noisy of reading room, and (f) poorly books and periodicals collection. In the other hand, there were services that perceived by user had met their expectation, such as (a) library room design was comfortable and invited location, (b) television (in library) helped user in adding their knowledge about the world global, (c) newspaper helped user to know some actual matters in social lives, (d) library room design was imaginative and inspired place. The other finding showed that the teachers were the most satisfied respondents in this research and the student?s class XII was the least one. That was very reasonable, because their expectation of library service was higher than three group others.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriana
Abstrak :
Kebutuhan masyarakat terhadap informasi yang cepat, tepat dan akurat di era informasi ini sudah tidak bisa ditawar lagi. Kompleksitas pemakai jasa perpustakaan menuntut pihak perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi untuk dapat lebih kreati f dan inovatif seria aspiratif dalam memahami dan me;nenuhi kebutuhan pengguna akan informasi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Pengguna merupakan unsur yang penting dalam menciptakan perpustakaan yang bermakna dan bermanfaat artinya semakin banyak pengguna yang datang ke perpustakaan untuk mencari informasi, semakin bermanfaat perpustakaan tersebut. Ada beberapa pertimbangan yang mengakibatkan mereka mau atau tidak datang ke perpustakaan tersebut dan hal itu sangat berhubungan sekali dengan kualitas layanan yang diberikan oleh pihak perpustakaan. Identifikasi terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh kelompok Layanan Bahan Pustaka Baru mengacu pada konsep kepuasan pengguna (user satisfaction) yang tertitik tolak dari dimensi dasar kualitas layanan, yang meliputi sepuluh dimensi yaitu : tampilan fisik (tangibles), Kehandalan (reliability), Tanggap (responsiveness), Kompetensi (competence), Tata-krama (courtesy), Kredibilitas (credibility), Keamanan (security) , Akses (acres), Komunikasi (communication), dan Pemahaman/perhatian terhadap pengguna (understanding the customer). Kesepuluh dimensi kualitas tersebut pada perjalanannya kemudian mengalami perubahan menjadi lima dimensi yang kesemuanya sudah mencakup sepuluh dimensi tersebut yang kemudian disebut "Servqual". Dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran tingkat kepuasan pengguna, yaitu dengan membandingkan persepsi pengguna terhadap pelayanan perpustakaan yang diberikan oleh Kelompok Layanan Bahan Pustaka Baru dengan harapan yang menjadi keinginan pengguna, dengan menggunakan 5 (lima) dimensi pengukuran kualitas jasa yang terdiri dari: Tampilan fisik (tangibles), Kehandalan (Reliability), Ketanggapan (Responsiveness), jaminan/kepastian (Assurance) dan Empati (Empathy). Adapun model pengukurannya dengan menggunakan Konsep Gaps Model Of Service Quality (ServQual) yang dikembangkan oleh Valerie A. Zeithaml dan Parasuraman, sehingga akan terlihat berapa tingkat kepuasan pelayanan perpustakaan yang diberikan oleh Kelompok Layanan Bahan Pustaka Baru, Perpustakaan Nasional RI. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang menggunakan penarikan sampel secara sengaja (purpossive sampling) untuk tujuan tertentu kepada pengguna yang telah ditentukan dan dianggap sudah cukup mewakili... ......"Fast, precise and accurate information is undoubtedly needed by our society.The complexity of library users has made the library, as the the center of information, more creative and innovative as well as aspirative in understanding and fulfilling the users' need for various information. Library user is one of the most important part in creating a useful library. The more people come to a certain library, the more useful the library is. There are some reasons why they want or don't want to visit the library and they are highly connected with the service quality given by the library. The identification of the Latest Collection Service refers to the concept of user's s atisfaction which comes from the basic dimension of service quality which consists of ten dimensions. They are tangibles, reliability, responsiveness, competence, courtesy, credibility, security. access, communication dan understanding the customer. This research measures the level of user's satisfaction by comparing the users' perception oflibrary service given by contemporary book collection group with the users' expectancy by using five dimensions of service quality measurement which consist of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The measurement model uses the concept of Gas Model of Service Quality (Servqual) developed by Valerie A. Zeithaml and Parasuraman so that it will show degree of users' satisfaction on library service. This reserch uses questionnaires as data instruments which use purpossive sampling of representative users. The research shows that the users' satisfaction according to tangibles dimension is 84.42%, reliability dimension 67.67%, responsiveness 77.18%, assurance 75.41%, and empathy 76.67%. Based on the above scores, it can be concluded that tangibles dimension ranks the highest level of satisfaction(84.42%) and the lowest is reliability dimension (67.67%). Thus, if it is generally scored the level of users' satisfaction on the latest collection service is 76.27 which is "fairly satisfied". Based on the conclusion above, some suggestions can be given: provide more library officers, improve the professionalism of the officers either in education or in personality, add more insentive, dan always evaluate the service quality periodically especially on the significant point.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarita Tiara
Abstrak :
Pertanyaan dari penelitian ini adalah, Seberapa besar nilai jarak dan keseragaman ruang kerja pada konfigurasi spasial kantor yang berbasis aktivitas dan konvensional akan meningkatkan kepuasan pengguna? Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih konkrit terhadap nilai optimum konfigurasi spasial. Penelitian sebelumnya belum membahas secara spesifik estimasi jarak optimum meja kerja sesama pengguna, jarak fasilitas pendukung pekerjaan, jarak tempat bersosialisasi, jarak tempat beristirahat dan keseragaman ruang kerja terhadap kenyamanan penggunanya. Subjek penelitian merupakan 60 pengguna kantor yang berbasis aktivitas (Activity-Based) dan kantor konvensional. Metode pengambilan data dilakukan dengan penggabungan data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan. Pengukuran objektif jarak dan selisih luasan ruang kerja menggunakan aplikasi AutoCad dengan skala meter dan pengukuran subjektif menggunakan kuesioner. Metode analisis statistik yang digunakan adalah metode regresi dengan aplikasi STATA dan tabulasi silang untuk melihat persebaran nilai. Hasil penelitian menemukan bahwa kenyamanan jarak meja kerja sesama pengguna dan jenis aktivitas lainnya tidak selalu konsisten. Kenaikan dan penurunan tingkat kenyamanan pada nilai yang terukur akan dihubungkan dengan teori terdahulu sebagai kebaruan atau pelengkap teori yang bersifat subjektif. Temuan penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman bagi pemilik gedung perkantoran dalam menentukan tata ruang yang optimal. Implikasi dari tata ruang yang optimal adalah pemilik properti kantor dapat menentukan luasan ruang yang sesuai dengan jenis konsep kantor yang ingin diterapkan, sehingga pengguna yang menggunakan properti kantor akan tetap merasa nyaman terhadap luasan yang efisien.
The research question is, What is the value of distance and uniformity of workspace in the spatial configuration of activity-based and conventional offices that will increase user satisfaction? This study aims to get more concrete results on the optimum value of the spatial configuration. Previous research has not specifically discussed the estimated optimum distance between fellow users' work tables, the distance of work support facilities, the distance to socialize area, the distance to resting area and the uniformity of workspace to the convenience of its users. The research subjects were 60 activity-based and conventional offices users. The data collection method is carried out by combining quantitative and qualitative data. Objective measurement of distance and workspace area using AutoCad with meter scale and subjective measurements using questionnaires. The statistical analysis method used is a regression method with STATA and cross tabulation to see the distribution of values. The results found that the optimal distance between fellow users' desks and other types of activities are not always consistent. Increases and decreases in the level of comfort at the measured value will be related to the previous theory as novelty or complementary theories that are subjective. The findings of this study can be used as a guide for office building owners in determining the optimal spatial layout. The implication of the optimal spatial layout is that the office property owner can determine the area of ​​the space in accordance with the type of office concept that they wants to apply, so that users who use the office property will still feel comfortable with an efficient area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sisiliana Savitri
Abstrak :
KRL Access merupakan aplikasi yang diluncurkan PT KCI pada tahun 2014 yang berfungsi untuk membantu pengguna KRL agar dapat mengetahui jadwal dan posisi KRL secara real time. Walaupun KRL Access sudah diluncurkan sejak lama, namun hal tersebut tidak membuat para pengguna KRL Access merasa puas terhadap performas aplikasi tersebut. Hal itu dikarenakan masih terdapat beberapa permasalahan didalamnya seperti informasi yang dihasilkan tidak akurat, error pada aplikasi, desain yang monoton dan lain-lain. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan masyarakat jabodetabek terhadap aplikasi krl access dengan metode End User Computing Satisfaction (EUCS). Adapun pendekatan penelitian pada penelitian ini yaitu kuantitatif dengan teknik pengambilan data mix method yang menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif melalui survei, wawancara mendalam, dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis kepuasan masyarakat jabodetabek terhadap aplikasi krl access dengan metode End User Computing Satisfaction (EUCS) tergolong dalam kategori puas dengan jumlah penilaian puas diberikan oleh 93 responden (90,54%). Hal tersebut terbukti dari lima dimensi EUCS yang semuanya tergolong dalam kategori puas, meliputi dimensi Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness. ......KRL Access is an application launched by PT KCI in 2014 that functions to help KRL users know the KRL schedule and position in real-time. Even though KRL Access was launched for years, this did not make KRL Access users feel satisfied with the application’s performance. That’s because there are still some problems in it such as inaccurate information generated, errors in applications, monotonous designs, and others. Therefore, this study aims to analyze the satisfaction of the Jabodetabek community with the KRL Access application using the End User Computing Satisfaction (EUCS) method. The research approach In this stud” is ’uantitative with mixed method data collection techniques that combine quantitative and qualitative methods through surveys, in-depth interviews, and literature studies. The results of this study indicate that the analysis of Jabodetabek community satisfaction with the KRL Access application using the End User Computing Satisfaction (EUCS) method belongs to the satisfied category with the number of satisfied ratings given by 93 respondents (90.54%). This is evident from the five EUCS dimensions, all of which fall into the satisfied category, including the dimensions of Content, Accuracy, Format, Ease of Use, and Timeliness.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Susanti
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem Pelaporan Perkembangan Pelaksanaan Program Sistem LAPKER merupakan sebuah sistem informasi yang digunakan untuk mempermudah Ditjen DIKTI dalam melakukan analisis capaian perkembangan sebuah program dilihat dari sisi keuangan maupun fisik. Namun dalam perkembangannya, aplikasi ini memiliki permasalahan-permasalahan yang mengakibatkan banyaknya keluhan dari pengguna.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas layanan dari Sistem LAPKER berdasarkan pada analisis kepuasan pengguna aplikasi. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode SERVQUAL dan matriks Important Performance Analysis. Metode SERVQUAL memiliki kemampuan diagnosa dan konsep yang sesuai dengan dimensi sistem informasi, sedangkan matriks IPA digunakan untuk mengetahui posisi atribut dan melakukan identifikasi terhadap perbaikan yang akan dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 126 pengguna aplikasi yang merupakan operator PTN/Kopertis/DIKTI.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan kualitas layanan dari sisi tampilan dan fungsionalitas sistem, serta perbaikan layanan yang diberikan DIKTI selaku pembina.
ABSTRACT
Progress Reporting System Implementation Program LAPKER System is an information system that is used to facilitate the Directorate General of Higher Education in analyzing the achievements of the development of a program in terms of financial and physical. But in its development, this application has the problems that led to many complaints from users.This study was conducted to determine the quality of service of System LAPKER based on user satisfaction analysis applications. The model used in this research is using SERVQUAL method and matrix Important Performance Analysis. SERVQUAL method has a diagnostic capability and a concept that corresponds to the dimensions of the information system, whereas the IPA matrix is used to determine the position of the attributes and the identification of improvements that will be done. Data collected by spreading questionnaire to 126 users of the application.These results indicate that need for improvement of quality of service in terms of appearance and functionality of the system, as well as the improvement of services provided by the Directorate General of Higher Education as a coach.
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>