Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wan, Jianzhong
Beijing: Renmin Chubanshe, 2001
SIN 306 WAN j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Freud, Sigmund, 1856-1939
London: Routledge , 1972
392.33 FRE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurrahmi Ika Aminy Putri
Abstrak :
[ABSTRAK Ibu menyusui merupakan salah satu kelompok yang beresiko tinggi mengalami kekurangan gizi akibat perilaku pantang makanan. Perilaku pantang makanan masih banyak terjadi di daerah yang masih memiliki budaya yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi lebih mendalam terkait perilaku pantang makanan pada ibu menyusui di desa Duwet Kedampul Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang Jawa Timur. Desain studi yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode FGD pada ibu menyusui dan kader posyandu dan wawancara mendalam dengan anggota keluarga dan bidan desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui masih mematuhi pantang makanan yang telah diturunkan antargenerasi. Faktor pencetus antara lain pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan sikap. Ibu menyusui dan anggota keluarga memiliki sikap positif terkait perilaku pantang makanan tersebut. Sebaliknya, bidan dan kader posyandu memiliki sifat negatif terhadap pantang makanan pada ibu menyusui. Pantang makanan pada ibu menyusui didasarkan pada kepercayaan bahwa dengan menghindarkan makanan yang dipantang dapat mencegahkan ibu dan bayi terhadap bahaya (magis). Faktor pendukung antara lain yakni sarana berupa akses informasi yang didapat dari orang terdekat ibu menyusui, bidan, ataupun media cetak. Faktor penguat yakni pengaruh dari keluarga dan pengaruh dari petugas kesehatan sehingga diperlukan penyuluhan terkait pantang makanan pada ibu menyusui.
ABSTRACT ;Breastfeeding mothers is one of the group with undernutrition risk because of food taboo practice. The food taboo is still exist in the community with strong culture. This research aimed to explain the food taboo behavior among breastfeeding mother in Duwet Kedampul Village, Tumpang sub District, Malang District, East Java. Study design is descriptive qualitative by using method FGD in breastfeeding mothers and kader and in-depth interviews with family members and midwife. The results showed that breastfeeding mothers still obey abdicated intergeneration food taboos. Predisposing factors such as knowledge, beliefs, values, and attitudes. Breastfeeding mothers and family members have a positive attitude toward food taboo. But, midwife and kader have negative attitudes toward food taboo among breastfeeding mother. Food taboo exist is based on the belief that by avoiding the food, mother and her baby can be saved from certain dangers (magical). Enabling factors consists of form of access to the information obtained from the nearest breastfeeding mothers such as her husband or parents, midwife, or flyers. Reinforcing factors consists of influence from family such as husband or parents and influence from health care workers such as kader and midwifes. So, the health care workers have to make education discussion about food taboo to breastfeeding mothers and her family., Breastfeeding mothers is one of the group with undernutrition risk because of food taboo practice. The food taboo is still exist in the community with strong culture. This research aimed to explain the food taboo behavior among breastfeeding mother in Duwet Kedampul Village, Tumpang sub District, Malang District, East Java. Study design is descriptive qualitative by using method FGD in breastfeeding mothers and kader and in-depth interviews with family members and midwife. The results showed that breastfeeding mothers still obey abdicated intergeneration food taboos. Predisposing factors such as knowledge, beliefs, values, and attitudes. Breastfeeding mothers and family members have a positive attitude toward food taboo. But, midwife and kader have negative attitudes toward food taboo among breastfeeding mother. Food taboo exist is based on the belief that by avoiding the food, mother and her baby can be saved from certain dangers (magical). Enabling factors consists of form of access to the information obtained from the nearest breastfeeding mothers such as her husband or parents, midwife, or flyers. Reinforcing factors consists of influence from family such as husband or parents and influence from health care workers such as kader and midwifes. So, the health care workers have to make education discussion about food taboo to breastfeeding mothers and her family.]
2015
S58932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Binar Candra Auni
Abstrak :
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang membahas strategi penerjemahan Gottlieb (1992) dan tingkat graduation (Martin & White, 2005) pada drama Squid Game. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis strategi yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan ungkapan tabu dari bahasa Korea ke dalam bahasa Indonesia serta menganalisis tingkat graduation ungkapan tabu dalam terjemahan. Penelitian ini menggunakan teori strategi penerjemahan takarir dari Gottlieb (1992) dan teori tentang graduation (Martin & White, 2005) dalam teori appraisal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ungkapan tabu paling banyak diterjemahkan dengan strategi parafrasa (73,20%), lalu disusul oleh transfer (17,53%), penghapusan (8,25%), dan angkat tangan (1,03%). Hasil analisis terhadap tingkat graduation menunjukkan bahwa penerapan strategi penerjemahan mengakibatkan kenaikan, penurunan, dan persamaan tingkat graduation pada ungkapan tabu. Kenaikan graduation terjadi pada 8 ungkapan tabu (14,29%) yang diterjemahkan dengan strategi parafrasa. Persamaan tingkat graduation terjadi pada 3 ungkapan tabu (7,14%) yang diterjemahkan dengan strategi transfer. Sementara itu, penurunan tingkat graduation terjadi pada 86 ungkapan tabu (78,57%) yang diterjemahkan dengan parafrasa, transfer, penghapusan, dan angkat tangan. ......This qualitative research examines Gottlieb's (1992) translation strategies and graduation rates (Martin & White, 2005) in the translation of taboo expressions in the subtitle of the drama Squid Game. This study aims to analyze the strategies used by translators in translating taboo expressions from Korean into Indonesian and to analyze the graduation rates of the taboo expressions found in the translated text. This study uses Gottlieb's (1992) theory of subtitle translation strategies and the theory of graduation (Martin & White, 2005) in appraisal theory. The result shows that most taboo expressions are translated using the paraphrasing strategy (73.20%), followed by transfer (17.53%), deletion (8.25%), and resignation (1.03%) strategies. The result of the analysis of the graduation rate reveals that there are raised, lowered, and neutral graduation levels due to the implementation of translation strategies. There are 8 taboo expressions (14.29%) with rising graduation rates translated using the paraphrasing strategy and 3 taboo expressions (7.14%) with maintained graduation rates translated using the transfer strategy. Also, it was found that there are 86 taboo expressions (78.57%) with lower graduation rates translated by paraphrasing, transferring, deleting, and resignation strategies.
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lini Anisfatus Sholihah
Abstrak :
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok berisiko kekurangan gizi karena tabu terhadap makanan masih banyak dijumpai pada masyarakat dengan etnis budaya yang masih kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makanan tabu dan alasannya pada ibu hamil suku Tengger di Ngadas, Malang. Desain studi yang adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode diskusi kelompok terarah pada ibu hamil dan wawancara men- dalam dengan tetua masyarakat, keluarga, serta petugas kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan yang ditabukan meliputi kelompok buah-buahan, lauk, sayuran, makanan yang dianggap panas, dan makanan yang dianggap tidak lazim, seperti makanan dempet atau kembar. Alasan tabu makanan di Tengger Ngadas karena adanya pendekatan secara sim- bolik, fungsional, dan nilai atau keagamaan. Diperlukan penyuluhan oleh bidan desa terkait gizi kehamilan pada ibu hamil, kader posyandu, tetua masyarakat, dan keluarga. Ibu hamil perlu didorong untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan tidak memantang makanan yang dapat mengeksklusikan zat gizi tertentu dari dietnya.

Pregnant woman is a risk group of malnutrition because of food. Food taboo is still exist in the community with strong culture. This study aimed to know the food taboo among pregnant woman in Tengger in Ngadas, Malang and its reason. Study design used is descriptive qualitative by focus group diss- cussion method with pregnant woman and indepth interview with elders, family, and health worker. The result shows that food taboo including fruits, side dish, vegetables, ?hot foods? group, and unusual foods such as food that stuck together. The reasons for avoiding food are symbolic approach, functional approach, and value or religion. It?s recommended for midwife in village to give information about maternal nutrition to pregnant women, el- ders, posyandu kader, and family. Pregnant women needs to be encour- aged to consume nutritional food and avoid food taboo that can excluse some nutrients from the diet.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wenas, Annabelle Karyanti Amor
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan moderasi tingkat materialisme pada pengaruh jenis barang dan tipe relasi terhadap jumlah uang yang bersedia dibayarkan dan tingkat kegeraman moral. Variasi jenis barang adalah tabu dan reguler, dan variasi tipe relasi adalah communal sharing dan market pricing. Partisipan dari penelitian adalah 145 mahasiswa dari Fakultas Psikologi dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sesuai dengan prediksi, tingkat materialisme memoderasi pengaruh jenis barang terhadap jumlah uang yang bersedia dibayarkan dan tingkat kegeraman moral. Partisipan dengan tingkat materialisme tinggi (materialis) bersedia membayarkan uang yang lebih banyak dan menunjukan tingkat kegeraman moral yang lebih rendah pada transaksi jenis barang tabu dibanding partisipan dengan tingkat materialisme rendah. Namun tingkat materialisme tidak terbukti memoderasi pengaruh tipe relasi terhadap jumlah uang yang bersedia dibayarkan dan tingkat kegeraman moral. Analisis tambahan yang dilakukan membuktikan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara jumlah uang yang bersedia dibayarkan dan tingkat kegeraman moral.
This study aims to examine the moderating impact of materialism level on the type of goods and type of relations effect on willingness to pay and moral outrage. Variations of type of goods are taboo and regular. Moreover, variations of type of relations are communal sharing and market pricing. Participants of this study are 145 students from Faculty of Psychology and Faculty of Economics Universitas Indonesia. As predicted, level of materialism moderates type of goods influence on willingness to pay and moral outrage. Participants with high materialism level (materialists) show higher willingness to pay and less moral outrage on taboo goods transaction compared to participants with low materialism level. However, materialism level doesn't moderate type of relations influence on willingness to pay and moral outrage. Additional analysis shows significant correlation between willingness to pay and moral outrage.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library