Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nathanael
Abstrak :
ABSTRAK Penyelia dan manajer pada perusahaan farmasi memiliki beban untuk mencapai target produksi dan pemasaran secara bersamaan. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan penyelia dalam mengenali masalah kesehatan mental di tempat kerja akan meningkatkan efektivitas kerja suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh intervensi psikoedukasi dan relaksasi terhadap penilaian stres kerja penyelia dan manajer. 42 penyelia dan manajer perusahaan farmasi ?X? mengikuti studi Randomized Controlled Trial. Data yang dikumpulkan meliputi data karakteristik individu, stresor kerja (menggunakan kuisioner Survey Diagnostic Stress), stresor psikososial (menggunakan kuisioner Holmes-Rahe) dan stres kerja (menggunakan Symptom Check List 90). Intervensi dilakukan secara psikoedukasi menggunakan materi pada Buku Pedoman Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan dan 5 sesi relaksasi progresif. Sebagian besar subjek penelitian memiliki tingkat stresor kerja sedang-tinggi (59,5 - 90,4%) dan stresor psikososial minor (54,8%). Pada penilaian awal stres kerja didapati bahwa 71,4% subjek mengalami gejala psikopatologi dengan gejala terbanyak adalah obsesi-kompulsif (45,2%). Intervensi tunggal psikoedukasi menunjukkan penurunan stres kerja yang bermakna dibandingkan kontrol (beda rerata psikoedukasi=-17,93+20,84, beda rerata kontrol=0,21+24.07, p=0,043), sedangkan intervensi kombinasi psikoedukasi dan relaksasi hanya bermakna pada kategori masa kerja kurang atau sama dengan 6 tahun dan ketaksaan peran rendah. Kesimpulan pada penelitian ini adalah metode intervensi tunggal psikoedukasi lebih banyak menurunkan stres kerja penyelia dan manajer daripada intervensi kombinasi psikoedukasi dan relaksasi (beda rerata psikoedukasi-relaksasi = -12,5+38,52).
ABSTRACT Production and marketing targets are work loads to be achieved for supervisors and managers in a pharmaceutical company. Work productivity will increase if workplace mental problem can be identify by improving knowledge and skill. This research aim to identify differences in supervisors? and managers? work stress assessment between psychoeducation intervention, relaxation intervention, and the combination of both. A randomized controlled trial study was performed to 42 supervisors and managers in ?X? pharmaceutical company. Collected data include individual characteristic, cause of work stress (using Survey Diagnostic Stress Questionnaire), psychosocial stress (using Holmes-Rahe Questionnaire), and work stress (using Symptom Check List 90). Intervention was done by using materials from Indonesia?s Ministry of Health Buku Pedoman Kesehatan Jiwa for psyhoeducation and 5 session of progressive relaxation. Most of study subject have medium-high stress level (59,5-90,4%) and minor psychosocial stress (54,8%). In early work stress assessment, 71,4% subject show psychopatology symptoms and obsessive-compulsive is the most symptoms (45,2%). A single psychoeducation intervention show significant reduction in work stress level compare to control (Mdiff psychoeducation=-17,93+20,84, Mdiff control=0,21+24.07, p=0.043). Combination psychoeducation and relaxation intervention show significant effect in subjects with work length less or equal to 6 years and low role ambiguity. This research concludes that a single psychoeducation intervention method reduce work stress level in supervisor an manager more than combination psychoeducation and relaxation intervention (Mdiff psychoeducation-relaxation=-12,5+38,52).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiana Amalia
Abstrak :
Kerentanan tunagrahita terhadap pelecehan seksual meningkat dikarenakan kurangnya pemahaman terkait seksualitas dan kesehatan reproduksi (Tang & Lee, 1999; WHO, 2009; Arisanti dalam Asra, 2013). Meski demikian, kebutuhan tunagrahita tersebut tidak diiringi dengan ketersediaan informasi dan layanan yang memadai (WHO, 2009). Penelitian ini kemudian ditujukan untuk membuktikan apakah program psikoedukasi bagi siswa dan orangtua dapat meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi siswi sekolah dasar penyandang tunagrahita ringan. Penelitian ini menggunakan desain subjek tunggal. Perbandingan pre dan post test kemudian menunjukkan peningkatan dari 68% menjadi 100%. Dengan hasil tersebut, program psikoedukasi bagi siswi dan orangtua dinilai berhasil meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi pada diri partisipan. ......For people with intellectual disability, their vulnerability to sexual victimization increased due to the lack of knowledge that related to sexual and reproductive health (Tang & Lee, 1999; WHO, 2009; Arisanti in Asra, 2013). Those needs often face information and service barriers (WHO, 2009). The aim of the research was to examine whether psychoeducational program for student and parents would increase the reproductive health knowledge of female elementary student with mild intellectual disability. This research used the single subject design. Pre and post test results show that the program succeed to increase participant?s reproductive health knowledge from 68% to 100%.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Astari Hendriana
Abstrak :
Tidak semua guru menerapkan kebiasaan mengucapkan tolong, maaf, terima kasih (TOMAT) pada kehidupan sehari-harinya. Diketahui bahwa guru kurang memiliki pengetahuan mengenai cara menanamkannya pada peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas psikoedukasi kepada guru TK dalam menambah pengetahuan mengenai cara menanamkan kebiasaan mengucapkan TOMAT pada peserta didik yang berusia 5-6 tahun dengan jumlah partisipan sebanyak tujuh orang (n=7). Efektivitas psikoedukasi dapat diketahui dari perbandingan skor pengetahuan pada sebelum dan sesudah psikoedukasi. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Ranks Test. Ditemukan hasil yang signifikan (p<0,05) pada hasil pretest dan post-test 1 serta post-test 1 dan post-test 2. Penemuan ini mengindikasikan bahwa psikoedukasi kepada partisipan efektif untuk menambah pengetahuan mengenai cara menanamkan kebiasaan pengucapan kata tolong, maaf, terima kasih, pada anak usia 5-6 tahun. Efektivitas psikoedukasi pun masih ditemukan setelah melewati jangka waktu tiga minggu. Limitasi dari penelitian ini adalah ada beberapa partisipan yang sudah memiliki cukup pengetahuan mengenai kebiasaan mengucapkan TOMAT dari sebelum psikoedukasi dilakukan sehingga kenaikan skor pengetahuannya tidak terlalu banyak. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa penambahan pengetahuan guru dapat dilakukan melalui psikoedukasi yang disesuaikan dengan kebutuhan atau kesulitan yang dimiliki guru. ......Not all of preschool teachers apply the habit of saying please, sorry, thank you (TOMAT) in their daily life. Other than not having the habit of saying TOMAT, participants also found not having enough knowledge on how to instill the habit on saying it. Therefore, the purpose of this study is to know the effectivity of psychoeducation to increase teacher’s knowledge with the total of participant included in this study is seven teachers (n=7). Psychoeducation’s effectivity can be known through comparing scores between before and after the psychoeducation. Wilcoxon Signed Ranks Test is used as the method to test effectivity where significant result (p<0,05) is found on pre-test – post-test 1 and post-test 1 – post-test 2. This result indicating that psychoeducation used in this study is effective to increase teacher’s knowledge. The psychoeducation can still influence teacher’s knowledge even after some times. Some participants already have enough knowledge on the habit of saying TOMAT therefore even after psychoeducation, the increase in their knowledge score is not too much. This study implicates that the increase of teacher’s knowledge can be done through psychoeducation that is suitable with the need or the difficulty the teachers have.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Rachmaniah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi terhadap kecemasan dan koping orangtua dalam merawat anak dengan thalasemia mayor di RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian adalah quasi eksperiment pre-test and post-test without control. sampel dalam penelitian berjumlah 47 orang tua yang mempunyai anak dengan thalasemia mayor yang didiagnosa kurang dari satu tahun. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh psikoedukasi terhadap kecemasan dan koping orang tua, juga terdapat pengaruh pekerjaan terhadap kecemasan orang tua. Pendidikan, penghasilan keluarga dan jumlah anak dengan thalasemia tidak berpengaruh terhadap kecemasan dan koping orang tua. Untuk selanjutnya perlu dilakukan penelitian untuk melihat efektifitas psikoedukasi terhadap penyakit kronis yang lain.
Abstract
This study aims to determine the effect of anxiety and coping psychoeducation parents in caring for children with thalassemia major in RSU Tangerang regency. The study design was quasi experiments pre-test and post-test without control. The sample in this study of 47 parents who have children diagnosed with thalassemia major less than one year. The result shown there psychoeducation affected on anxiety and coping of parents, there is also influence employment status of the anxiety of parents. affect the education, family income and number of children with thalassemia had no effect on anxiety and parental coping. For further research needs to look at the effectiveness psychoeducation against other chronic diseases.
2012
T30476
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdani
Abstrak :
Penelitian ini menganalisa secara kualitatif efektifitas program psikoedukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan menurunkan distres psikologis pada penderita tuberculosis paru yang sedang menjalani program medikasi. Empat orang partisipan diberikan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dan menurunkan distres psikologis serta dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian ini menyarankan untuk partisipan minum obat secara teratur, memodifikasi perilaku untuk mencegah penularan, serta melakukan latihan relaksasi pernapasan. ...... The purpose of this theses is to analyze the effect of psychoeducational to enhance the knowledge and lowering psychological distress to pulmonary tuberculosis patient with undergoing medical regiment. Four patients are participant of this study, they were given the intervention and measurement were conducted before and after intervention. The results of this study suggest that patients to take a medication on regular basis, modify behavior to prevent transmitting, and breathing exercise.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Maeta Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Merry Maeta SariProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul Tesis : Efektivitas Intervensi Psikoedukasi Kesehatan ReproduksiRemaja Tunagrahita Terhadap Pengetahuan Dan PraktikOrangtua Siswa Tunagrahita Di SLB C Tri Asih Jakartaxvi 83 halaman, 9 tabel, 3 gambar, 7 lampiranPendahuluan : Beberapa data statistik menunjukkan bahwa 80 wanita dan 50 pria tunagrahita mengalami pelecehan seksual sebelum usia 18 tahun. Orang tuayang merupakan pendidik seks utama, seringkali takut berbicara tentang kesehatanreproduksi karena kurang pengetahuan.Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas intervensi psikoedukasi kesehatan reproduksiremaja tunagrahita terhadap pengetahuan dan praktik orangtua siswa tunagrahita diSLB C Tri Asih Jakarta.Metode : Kuasi eksperimen dengan pre-post test without control yang ditujukankepada 36 orangtua siswa tunagrahita di SLB C Tri Asih Jakarta.Hasil : Rata-rata pengetahuan orangtua siswa tunagrahita sebelum diberikanintervensi adalah 10,28, setelah diberikan intervensi, pada post test 1 menjadi 11,61dan pada post test 2 menjadi 11,94. Rata-rata praktik orangtua siswa tunagrahitasebelum intervensi adalah 1,08 dan setelah intervensi menjadi 1,11.Kesimpulan : Terjadi peningkatan pengetahuan dan praktik orangtua siswatunagrahita di SLB Tri Asih Jakarta setelah diberikan intervensi psikoedukasikesehatan reproduksi remaja tunagrahita, namun, peningkatan ini belum bisadikatakan efektif.Kata kunci : psikoedukasi, kesehatan reproduksi, remaja tunagrahita
ABSTRACT
ABSTRACTName Merry Maeta SariStudy Program Public HealthTitle Effectiveness of psychoeducational Interventions Healthof Reproductive Intellectual Disability Teenager forKnowledge and Practice Intellectual Disability Student rsquo sParents In SLB C Tri Asih Jakartaxvi 83 pages, 9 tables, 3 pictures, 7 attachmentsBackground Some of statistical data shows that 80 of women and 50 of menwith intellectual disability have sexually abused before 18 years old. Parents, who isthe primary sex educators, often afraid to talk about health of reproductive becausethe lack of knowledge.Objective Knowing the effectiveness of psychoeducational interventions health ofreproductive intellectual disability teenager for knowledge and practice intellectualdisability students parents.Methods Type of research are quasi experimental and pre post test without controlfor 36 parents in SLB C Tri Asih Jakarta.Results The average of knowledge from student rsquo s parents of intellectual disabilitybefore the intervention is10.28, after the intervention, in the first post test become11.61 and the second post test is 11.94. The average of intellectual disabilitystudent rsquo s parents practice before the intervention is 1.08, and after the interventionbecome 1.11.Conclusion There is an increasing knowledge and practice of intellectual disabilitystudent rsquo s parents in the SLB C Tri Asih Jakarta after being given apsychoeducational interventions health of reproductive intellectual disabilityteenager, however the increases can not be said to be effective yet.Keywords psycho education, reproductive health, intellectual disability
2017
T46977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Laela
Abstrak :
Pasien dengan penyakit degeneratif yang dirawat di rumah sakit dapat mengalami masalah psikologis ansietas yang mempengaruhi kondisi sakitnya. Penanganan kasus ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tanda gejala dan kemampuan pasien ansietas setelah latihan penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga. Desain penanganan kasus yang digunakan adalah studi kasus dengan jumlah partisipan 25 responden. Analisis dilakukan terhadap tanda gejala dan kemampuan pasien dan keluarga sebelum dan sesudah dilakukan tindakan keperawatan generalis, terapi penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga. Penanganan kasus dengan topik yang sama pernah dilakukan sebelumnya, namun yang membedakan penulis menggunakan pendekatan teori interpersonal Peplau. Hal ini membuat penanganan kasus ini berbeda dan penting untuk dilakukan. Hasil penanganan kasus menunjukkan usia 18 ndash; 60 tahun, jenis kelamin perempuan 13 orang, laki laki 12 orang, suku Sunda dan penurunan tanda gejala ansietas, juga meningkatknya kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas. Tindakan keperawatan generalis, terapi penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan sebagai terapi keperawatan pada pasien ansietas dengan penyakit degeneratif. ...... Patients with degenerative disease were hospitalized may experience an anxiety psychological problem affecting the condition of the illness. The handling of this case aims to determine the change of symptom signs and ability of anxiety patients after exercise thought stopping and family psychoeducation. The design was case study with 25 participants. The analysis was performed on symptoms and abilities of patients and families before and after nursing intervention, thought stopping and family psychoeducation. The case handling on the same topic has been done before, but that distinguishes the author using Peplau 39 s interpersonal theory approach. This makes its different and important to do. The result of the case handling shows the age of 18 60 years, female 13 people, men 12 people, Sundanese and the decreased signs of anxiety symptoms, also the increased the ability of families in caring for family members who experienced anxiety. Nursing intervention, thought stopping and family psychoeducation are recommended as nursing therapy for patients anxiety with degenerative diseases.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Waluyo
Abstrak :
Kejadian depresi sering ditemui pada pasien penyakit ginjal kronik yang harus menjalani terapi hemodialisa rutin, Kejadian depresi ini diperberat dengan kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit ginjal kronik, prosedur hemodialisa dan diit ketat yang harus dijalani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi terhadap tingkat pengetahuan dan tingkat depresi yang dialami pasien PGK yang menjalani terapi hemodialisa rutin. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental pre-post test without control group dengan intervensi terapi psikoedukasi. Pre test dilakukan pada 17 responden yang mengalami depresi yang menjalani terapi hemodialisa rutin di ruang Hemodialisa RSUD dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada bulan Juni 2014. Data dikumpulkan dengan cara responden mengisi kuesioner. Data dianalisis dengan Uji t. Hasil pre test menunjukan, data tingkat pengetahuan ratarata 7,88. Data tingkat depresi rata-rata 18,76. Setelah diberikan intervensi terapi psikoedukasi, tingkat pengetahuan responden rata-rata 18,35 yang secara statistik bermakna (p=0,000) dan tingkat depresi responden rata-rata 16,76 yang secara statistik juga bermakna (p=0,000). Disimpulkan bahwa terapi psikoedukasi meningkatkan pengetahuan responden dan menurunkan tingkat depresi. Terapi psikoedukasi direkomendasikan untuk dikembangkan sebagai terapi keperawatan jiwa yang dapat diberikan pada pasien penyakit ginjal kronis dengan terapi hemodialisa yang mengalami depresi. ......The incidence of depression is often experienced by patients with chronic kidney disease (CKD) who must undergo regular hemodialysis therapy. Depression usually occurs early in patient wo undergo regular hemodialysis therapy. This research was conducted to determine the effect of therapies of psychoeducation on the level of knowledge and level of depression in patients with CKD who undergo regular hemodialysis therapy. The method used was quasi-experimental pre-post test without control group, sampling techniques was by purposive sampling, with a sample of 17 patients. Analysis of data using t test. The result showed that the mean of knowledge of the patients increased from 7,88 to 18,35 after psychoeducation therapy (statistically significant p = 0,000). And the mean of depression in patients decrease from 18,76 into 16,76 after psychoeducation therapy (statistically significant p = 0,000). Concluded that psychoeducation therapy increases the knowledge and decrease the depression of the respondents. Psychoeducation therapy is recommended for psychiatric nursing developed as a therapy that can be administered to patients with CKD who are depressed hemodialysis therapy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reisa Suci Arimbi
Abstrak :
Penelitian ini menggambarkan program intervensi yang ditujukan kepada para siswa yang sekolah dan tinggal di Madrasah Berasrama. Tujuan dilakukannya program ini adalah merespon fenomena maraknya peningkatan paham radikal pada siswa serta membekali mereka dengan pemahaman ajaran Islam kontekstual melalui psikoedukasi yang disampaikan oleh pemuka agama. Desain penelitian eksperimental yang digunakan dalam studi ini adalah Intact Group Comparison. Terdapat 43 orang siswa yang ikut serta dalam studi ini dengan karekteristik sebaran paham radikal yang setara, kemudian dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok intervensi sebanyak 22 orang dan kelompok kontrol sebanyak 21 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah pelaksanaan intervensi dilakukan, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Perbedaan tersebut bisa ditemukan pada penurunan paham radikal yang signifikan pada kelompok intervensi. ......This study illustrates an intervention program that aimed to students who study and live in boarding school. The main aim of this program is to respond to the phenomenon of radical understanding that keep increasing among students and to equip them with an understanding of contextual Islam through psychoeducation delivered by religious leaders. The experimental research design used in this study was Intact Group Comparison. There were 43 students who participated in this study with equal distribution characteristics of radical understanding, then divided into two group which 22 students of intervention group and 21 students of control group. The results showed that after the implementation of the intervention program, there was a significant difference between the intervention group and the control group. The difference can be found in the decrease of radical understanding that was significant in the intervention group.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T51862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Isyalhana
Abstrak :
Banyak ibu yang sudah merasa bahwa edukasi seks penting untuk diberikan sejak dini, namun ibu belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai edukasi seks bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas program Psikoedukasi “A-B-Se” (Ayo Bicara Seks!) dalam meningkatkan pengetahuan ibu mengenai edukasi seks bagi anak prasekolah. Program ini terdiri dari 2 sesi dengan durasi 90 menit pada setiap sesi. Desain penelitian ini adalah one group pre-test post-test design. Partisipan penelitian adalah 13 ibu yang memiliki anak berusia 3-5 tahun. Materi psikoedukasi diadaptasi dari tema pengetahuan ibu mengenai edukasi seks oleh Martin et al. (2018). Alat ukur yang digunakan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan studi literatur serta melewati uji validitas dan reliabilitas. Hasil olah data pre-test dan post-test 1 dengan metode Wilcoxon signed-rank test menunjukkan signifikansi nilai p sebesar 0,012 (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut, psikoedukasi “A-B-Se” efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai edukasi seks bagi anak prasekolah secara signifikan. Setelah jeda 20 hari, hasil post-test 2 menunjukkan sedikit penurunan rata-rata skor partisipan namun hasil uji signifikansi tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, pengetahuan ibu dapat ditingkatkan dengan mengikuti program ini, namun perlu dilakukan tindakan lebih lanjut agak pengetahuan ibu dapat bertahan setelah program selesai ......Many mother knew that children need sex education from an early age, but do not have adequate knowledge about this matter yet. This study aims to test the effectiveness of the “A-B-Se” Psychoeducation Program (Let’s Talk about Sex) in increasing mother's knowledge about sex education for preschool children. This program has 2 sessions with 90 minutes duration in each session. The research design is a one group pre-test post-test design. The participants of this study were 13 mothers who have children aged 3-5 years. The materials for this psychoeducation were adapted from the theme of mother’s knowledge about sex education by Martin and colleagues (2018). The data was collected using a measuring tool for mother's knowledge about sex education for preschool children which was developed by researcher based on literature studies and has passed validity and reliability tests. The result of pre-test and post-test 1 data analyzed using the Wilcoxon signed-rank test method showed a significant p value of 0.012 (p<0.05). Based on the result, the psychoeducation program "A-B-Se" is effective in increasing mother's knowledge about sex education for preschool children significantly. After 20 days of interlude, the mean score of post-test 2 showed slight decrease, but the result of significance test did not show significant change in mother’s knowledge. Based on there results, mother’s knowledge about sex education for preschool children can be increased by participating in this program, but further measures need to be taken with the aim that mother’s knowledge can sustain even after the program has finished
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>