Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fara Irdini Azkia
Abstrak :
ABSTRAK
Perubahan pola makan diketahui merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan obesitas dan penyakit kronis lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola konsumsi sayur, buah, dan makanan berisiko dengan obesitas sentral pada wanita usia 25-65 tahun. Penelitian ini menggunakan data baseline Studi Kohort PTM tahun 2011-2012 di Bogor, dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 2531 orang. Hasil penelitian menunjukkan 54 responden mengalami obesitas sentral dengan rata-rata lingkar perut sebesar 80,9 11,6 cm. Responden yang jarang mengonsumsi sayur dan buah lebih tidak berisiko untuk menjadi obesitas sentral dibandingkan dengan responden yang sering mengonsumsi sayur dan buah setelah dikontrol variabel usia dan status pernikahan PR 0,907 : 95 CI 0,813 - 1,012 : p=0,081 . Tidak terdapat perbedaan risiko antara responden yang sering dan jarang mengonsumsi makanan berisiko untuk menjadi obesitas sentral setelah dikontrol variabel usia dan status pernikahan PR 1,038 : 95 CI 0,933 - 1,154 : p=0,498 . Tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara pola konsumsi sayur, buah, dan makanan berisiko dengan obesitas sentral pada wanita usia 25-65 tahun. Upaya pencegahan obesitas sentral pada wanita dapat dilakukan dengan rutin mengontrol berat badan ideal sebelum usia 40 tahun dan mulai memperbaiki pola makan terutama bagi wanita yang sudah menikah.
ABSTRACT
Change in dietary pattern is known to be one effort to control obesity and other chronic dise ases. The purpose of this study was to determine the relationship of consumption patterns of vegetables, fruits, and risk food with central obesity in women aged 25 65 years. This study used baseline data study of non communicable diseases cases 2011 2012 in Bogor, with cross sectional study design. The sample size was 2531 people. The results showed 54 of respondents had central obesity with an average abdominal circumference of 80,9 11,6 cm. There was no statistically significant relationship between consumption patterns of vegetables, fruits, and risk foods with central obesity in women aged 25 65 years. Women who rarely consume vegetables and fruits are more at risk of becoming central obese than those who frequently consume vegetables and fruits after controlling for age and marital status variables PR 0.907 95 CI 0.813 1.012 p 0.081 . There was no difference risk of central obesity between women who rarely and frequently eat risky food after controlling for age and marital status variables PR 1.038 95 CI 0.933 1.154 p 0.498 . Prevention of central obesity in women can be done by routinely controlling the ideal body weight before 40 years old and begin to improve the diet quality, especially for married women.
2017
T47635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharyagitha Rizal
Abstrak :
Globalisasi dunia yang semakin menunjukkan penet[asinya, semakin meluas membawa konsep-konsep modernisasi ke negara-negara berkembang, seperti halnya Indonesia. Dampak globalisasi yang membawa pengaruh modernisasi semakin terasa di kota-kota metropolitan seperti halnya Jakarta, yang pada akhimya tumbuh ke arah terbentuknya global city. Yaitu, kota yang tumbuh dan sangat dipengaruhi secara Iangsung oleh arus derasnya globalisasi, sehingga memunculkan perubahan-perubahan sosial yang sangat berarti. _ Perubahan sosial yang terjadi salah satunya adalah, muncuinya kelas sosial yang disebut dengan ?kelas menengah baru". Yaitu golongan masyarakat yang elemen utamanya dibentuk oleh kaum profesional dan eksekutif. Di Jakarta kelompok ini sering disebut sebagai kaum esmuaL yuppies (young executive) yang selalu berpenampilan glamorous, dan sebagai generasi yang Iebih oocok diasosiasikan dengan kafe, mal, intemet_ Dengan kata Iain memiliki gaya hidup (hfestyfe) sebagai komunitas yang menurut masyarakat awam diidentikkan orang modern, dan sebagai generasi yang suka berbelanja, we!! educated well informed, memiliki mobilitas vertikal dan sangat rasional, kosmopolit dan pro-aktif terhadap wawasan masa depan.Penelilian ini adalah untuk menyimak pola konsumsi dalam gaya hidup golongan masyarakat kelas menengah baru di Jakarta, khususnya di era pasca krisis. Dimana pemasalahan utamanya adalah, apakah ada pergeseran-pergeseran yang cukup berarti dalam gaya hidup (lifestyle) kelas menengah baru di Jakarta di era pasca krisis ? Berdasarkan temuan penelitian, gaya hidup (lifestyle) kelas menengah baru di Jakarta, antara sebelum krisis berlangsung dan pasca krisis, teridentifikasi dari hasil penelitian tidak mengalami perubahan. Jenis- jenis aktivitas-aktivitas yang terkait dengan gaya hidup (lifestyle) mereka relatif tetap. Yang mengalemi perubahan atau pergeseran adalah ?intensitasnya? dalam melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Dalam arti; ada yang bertambah intensitasnya, dan ada yang berkurang intensitasnya. Seperti halnya datam mengisi leisure time, kebutuhan akan pengetahuan, pola konsumsi terhadap basic needs, dan Iainnya. Dimana pergeseran yang terjadi Iebih disebabkan oleh faktor pendapatan riil (real income) yang nilainya menurun akibat adanya krisis yang terjadi. Khusus untuk kebutuhan akan penampilan pribadi (self performance), ada keoenderungan Iebih memiiih performance yang sederhana. Akan tetapi citra penarnpilan tetap elegan dan exelence. Pergeseran ini Iebih disebabkan faktor kebutuhan keamanan pribadi (self security needs) terhadap ancaman tindakdindak kriminal akibat adanya krisis yang _me|anda_ U Pemilihan terhadap jenis-jenis konsumsi secara menyeluruh, mulai dari barangljasa yang bersifat bask: needs hingga ke barangdasa yang bersifat non-basic needs, Iebih didasarkan pada; (1) Konsumsi barang-barang atau jasa-iasa yang memberikan mereka sifat-sifat yang mengarah pada membantu aktivitas dan kegiatan mereka menjadi Iebih efektif dan efisien. Daiam arti bahwa dengan waktu, tenaga, biaya yang sama, kegiatan dan aktivitas yang mereka Iakukan memberikan hasil kepuasan dan kegunaan (utditas) yang tinggi atau maksimal. Pertimbangan ?opportunity cost" yang ditekan seminimum mungkin. Yaitu pertimbangan berapa kerugian yang akan diderita dalam melakukan suatu kegiatan tertemu yang lebih menguntungkan, jika hafus melakukan kegiatan Fainnya. Lebih pada pertimbangan kemanfaatannya atau kegunaannya dan memang menjadi skala kebutuhannya, bukan Iagi berorientasi pada faktor "gengsi".
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevanus Adhitia Budhi
Abstrak :
Pola konsumsi semakin sulit ditebak seiring dengan semakin banyaknya alternatif dalam pemilihan produk atau jasa. Disatu sisi, produk atau merek memiliki siklus hidup tersendiri tergantung dari kondisi makro yang melingkupinya dan kondisi internal tentunya, sebaiknya kondisi internal tersebut harus bisa menjawab ekspektasi konsumen. Merek merupakan asset perusahaan, yang perlu diremajakan dan dilakukan inovasi didalamnya, yang berguna untuk menjawab ekspektasi konsumen. Melalui merek berikut atribut Iogonya dapat dieksplorasi preferensi merek konsumen, temtama ketika terjadi perubahan logo. Penelitian ini membahas mengenai analisa perubahan logo perusahaan dalam preferensi merek konsumen, yang menganalisa atribut logo apa saja yang, mempengaruhi preferensi merek konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatitf dengan metode studi kasus yang pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth imerview), studi literatur dan observasi partisipasi Kerangka konseptual yang digunakan adalah The Role of symbol oleh (Aaker, 2000) dan Brand Value Pyramid (Davis, 2001). Dimana atribut logo, preferensi konsumen, dan preferensi merek dieksporasi. ......The consumption pattem becomes unpredictable nowadays along with many altematives in choosing goods or services. On the other side, a product or brand has its own life cycle depending on scope of macro and intemal condition This internal condition should better have an answer to consumer's expectation. Brand is a corporate asset that has to be rejuvenated and innovated in order to answer the consumer's expectation. Through the brand and its logo attribute, we can explore the consumer brand preference, especially when the change of logo happens, This research studied about the change of corporate logo in consumer brand preference to analyze which attributes that affect the consumer brand preference. The research used qualitative approach with case study method by using indepth interview to collect the data, literature study and participant observation. The Role of Symbol (Aaker, 2000) and Brand Value Pyramid (Davis, 2001) are used as the conceptual 'dame for this research, where logo attribute, consumer preference and brand preference were explored.
Jakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33859
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Konsumsi listrik sektor rumah tangga di Pulau Jawa-Bali merupakan tingkat konsumsi tertinggi di bandingkan dengan wilayah lainya di Indonesia pada tahun 2005. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kebutuhan konsumsi listrik sektor rumah tangga di Jawa-Bali dari tahun dasar 2000 hingga tahun 2015. Adanya perbedaan tingkat konsumsi listrik sektor rumah tangga di Jawa-Bali, antara konsumsi di wilayah urban dan konsumsi listrik di wilayah rural, menjadi dasar tinjauan dalam penelitian ini. Analisa secara keruangan dengan metode deskripsi dalam melihat pola konsumsi listrik di wilayah urban dan pola konsumsi listrik di wilayah rural yang dikaitkan dengan variabel jumlah PDRB penggunaan listrik, jumlah pelanggan, rasio elektfikasi dan kepadatan penduduk. Hasil analisis menunjukan pola konsumsi dengan daya beli listrik tinggi dan daya beli listrik menegah bawah,yang kemudian dianalisakan dengan kecenderungan kebutuhan konsumsi listrik sektor rumah tangga, yang didapat dari hasil proyeksi kebutuhan tenaga listrik 2000-2015. Hasil analisis menunjukan pertumbuhan yang linear pada region yang didominasi pola konsumsi dengan daya beli listrik tinggi maupaun dengan daya beli listrik menengah bawah.
Universitas Indonesia, 2010
S34159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Nur Hidayati
Abstrak :
Anemia hampir terjadi di seluruh dunia, terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Ibu hamil adalah salah satu kelompok rawan gizi yang berisiko terjadi anemia. Dampak anemia dalam kehamilan sangat luas baik mulai dari kehamilan itu sendiri sampai melahirkan dan nifas. Secara tidak langsung anemia merupakan penyebab kesakitan dan kematian baik ibu maupun bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan desain cross sectional yang dianalisis menggunakan uji chisquare. Sampel penelitian sebanyak 110 responden yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat pada Mei 2013. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 37,3% responden mengalami anemia dalam kehamilan. Rata-rata Hb adalah 11,5 gr%. Hb terendah 10 gr% dan Hb tertinggi 13 gr%. Analisi bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia dengan anemia (OR=3,04; CI 95%=1,3-7,4), jarak kehamilan (OR=0,017; CI 95%=1,3-6,3), paritas (OR=0,026; CI 95%=1,2-6,7). Terdapat juga hubungan yang signifikan antara pola konsumsi makanan (0,038; 1,1-5,6), edukasi gizi/konseling gizi (0,023; 1,3-11,4), dan pemberian tablet Fe (0,005; 1,6-13,3). Perlu adanya konseling gizi/edukasi gizi baik secara individu maupun kelompok untuk menurunkan kejadian anemia. ......Anemia occurs in almost all over the world, especially in developing countries,including Indonesia. Pregnant women are one of the vulnerable groups at risk of nutritional anemia. Impact of anemia in pregnancy is very wide both starting from the pregnancy itself until delivery and postpartum. Indirectly anemia is a cause of morbidity and mortality both mother and \ baby. This study aims to determine the factors associated with the incidence of anemia in pregnant women with a crosssectional design were analyzed using chi-square test. The research sample of 110 respondents conducted in West Jakarta District Health Clinics Palmerah in May 2013. The results showed as much as 37.3% of respondents experienced anemia in pregnancy. The average hemoglobin was 11.5 g%. Lowest Hb 10 g% and the highest Hb 13 g%. Bivariate analysis showed a significant relationship between age and anemia (OR = 3.04; 95% CI = 1.3 to 7.4), spacing of pregnancy (OR =0.017; 95% CI = 1.3 to 6.3) , parity (OR = 0.026; 95% CI = 1.2 to 6.7). There is also a significant correlation between the pattern of food consumption (0.038; 1.1 to 5.6), nutrition education / nutrition counseling (0,023; 1.3 to 11.4), and Fe tablet (0.005; 1.6 to 13 , 3). Need for nutritional counseling / nutrition education,both individually and collectively to reduce the incidence of anemia.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenni Febrina
Abstrak :
ABSTRAK
Hubungan Pola Konsumsi dan Perilaku Aktifitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Kelurahan Beji dan Beji Timur Tahun 2016. Hipertensi (tekanan sistolik ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90 mmHg) merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya meningkat seiring dengan pertambahan usia. Hipertensi pada lansia di Kelurahan Beji dan Beji Timur merupakan penyakit yang prevalensinya masih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola konsumsi dan perilaku aktifitas fisik dengan kejadian hipertensi. Desain penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif , pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 68 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pada bulan Mei ? Juni 2016. Data dianalisis menggunakan univariat dan bivariat (menggunakan uji Chi-square). Hasil penelitian menunjukan bahwa 63,2 % responden menderita hipertensi. Ada hubungan yang bermakna antara konsumsi kopi dan hipertensi. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, riwayat hipertensi , konsumsi makanan tinggi garam, sayur dan buah, lemak serta perilaku aktifitas fisik dengan kejadian hipertensi. Diperlukan upaya promosi kesehatan mengenai hipertensi dan cara pengendalian faktor resikonya
ABSTRACT
Hypertension (systolic ≥ 140 mmHg or diastolic 90 mmHg) is noncommunicable disease that prevalence increases with age. Hypertension in Elderly at Beji Sub District and East Sub District prevalence is still high. This study aimed to determine whether consumption pattern and physical activity with hypertension in Elderly at Beji Sub District and Beji Sub District. This study is a quantitative research using cross sectional design with a sample of 68 people. Data were collected using a questionnaire in May ? June 2016. Data were analyzed using univariat and bivariat (using Chi-square). Based on the results, 63,2 % of respondent is hypertension. There is significant association between coffee with hypertension. There is no significant association between age, gender, family history of hypertension, sodium consumption, vegetables and fruit, fat consumption and physical activity with hypertension. The author suggest required health promotion efforts on hypertension and how to control the risk factors.
2016
S62839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fania Roseliza
Abstrak :
ABSTRACT
Pola konsumsi masyarakat pasca keruntuhan Uni Soviet berubah menjadi lebih konsumtif karena masuknya produk-produk asing yang menawarkan berbagai macam pilihan produk yang belum pernah mereka rasakan pada masa Uni Soviet. Skripsi ini membahas, mengeksplorasi dan memahami perilaku konsumerisme masyarakat pasca-Uni Soviet dengan menggunakan metode studi kasus di negara Federasi Rusia pada tahun 2010 sampai 2016. Guna membahas perubahan pola konsumsi masyarakat pada masa Uni Soviet dan setelahnya, penelitian ini melibatkan teori konsumerisme dan konsep-konsep konsumsi yang berkaitan dengan transisi dan perubahan sistem ekonomi yang dialami masyarakat. Hasil skripsi ini menggambarkan bahwa terdapat faktor objektif dan faktor subjektif yang membentuk pola konsumsi masyarakat untuk menjadi lebih konsumtif. Faktor objektif berasal dari pihak di luar masyarakat yang sifatnya memaksa, sedangkan faktor subjektif berasal dari keinginan masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
ABSTRACT
The pattern of public consumption after the collapse of the Soviet Union became more consumptive because of the influx of foreign products offering a wide range of products they had never tasted in the Soviet times. This thesis discusses, explores and understands the behavior of post Soviet society consumerism using case study method in the country of Russian Federation from 2010 to 2016. In order to discuss the changing of society consumption pattern during Soviet period and afterwards, this research involves consumerism theory and concepts of consumption associated with transitions and changes in the economic system experienced by the society. The results of this thesis illustrate that there are objective factors and subjective factors that shape the pattern of public consumption to become more consumptive. The objective factor comes from outside the community that is forced, while the subjective factor comes from the desire of the community both individually and in groups.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aktiva Noviyanti
Abstrak :
Stroke termasuk bagian dari penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Penyakit multikausal ini terjadi dipengaruhi oleh banyak faktor risiko, salah satunya karena pola makan yang berisiko.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola konsumsi makanan berisiko pada pasien stroke di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Desain penelitian ini adalah deskriptif cross-sectional dengan menggunakan kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan analisis data uji proporsi. Penelitian ini dilakukan pada 82 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling pada pasien stroke rawat jalan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta. Hasil penelitian ditemukan 50,4% pasien memiliki pola konsumsi makanan tinggi natrium yang berlebih, 50% memiliki pola konsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol yang berlebih, sedangkan hanya 23,3% pasien stroke yang memiliki pola konsumsi kurang sayur dan buah. Dengan demikian, pola konsumsi makanan tinggi natrium, lemak, dan kolesterol menjadi faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya stroke.
Stroke is a non-communicable disease which can lead to death and disability. This multicausal disease is brought on by many risk factors; for instance, risky dietary patterns. This research is conducted to investigate the risky dietary patterns of stroke patients at the National Brain Center Hospital (Rumah Sakit Pusat Otak Nasional). This research is carried out using cross-sectional descriptive design; implying the use of Food Frequency Questionnaire (FFQ) and proportion testing method to collect and analyze the data. There are 82 respondents chosen using purposive sampling technique among the ambulatory stroke patients at the National Brain Center Hospital. This research finds that among the 82 stroke patients, 50,4% have an excess of natrium in their diet, 50% regularly consume foods and beverages which are high in fat and cholesterol, and 23,3% lack for fruits and vegetables intake. These findings suggest that dietary patterns which are high in natrium, fat, and cholesterol can be the risk factor for stroke.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Yasmina Ananda
Abstrak :
Menjaga pola konsumsi yang sehat, yaitu bergizi seimbang, selama pandemi COVID-19 merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan guna menjaga daya tahan tubuh, sehingga menurunkan risiko terinfeksi COVID-19. Kelompok pra lansia dan lansia menjadi salah satu kelompok yang terdampak pandemi COVID-19, baik secara sosial dan ekonomi, sehingga dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya perubahan pola konsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola konsumsi selama pandemi COVID-19 pada kelompok pra lansia dan lansia, serta faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain studi cross sectional yang berlangsung pada bulan Maret sampai dengan Juni 2021. Pengumpulan data dilakukan secara daring dan metode sampling yang digunakan, yaitu snowball sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 152 orang yang berusia ≥46 tahun dan bertempat tinggal di DKI Jakarta. Pengkategorian pola konsumsi selama pandemi COVID-19 dilakukan dengan menggunakan algoritma k-mean. Uji T dependen, uji Wilcoxon, dan uji Chi-Square dilakukan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi sebelum dan selama pandemi, serta perbedaan pola konsumsi berdasarkan variabel independen. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat penurunan konsumsi sayur, buah, lauk pauk, dan air minum selama pandemi, serta adanya peningkat konsumsi minyak (p-value < 0,05). Diketahui bahwa sebanyak 57,2% responden mengalami perubahan pola konsumsi, baik perubahan ke arah sehat (30,9%) maupun ke arah tidak sehat (26,3%). Diketahui tidak ada perbedaan yang signifikan antara pola konsumsi selama pandemi dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, situasi pekerjaan, pendapatan, dan status tinggal. ......Maintain a healthy diet, which is a balanced diet, during the COVID-19 pandemic, is one thing to be considered because it helps strengthen our immune system and reduces the risk of being infected by COVID-19. Pre elderly and elderly are one of the vulnerable groups affected by the COVID-19 pandemic, both socially and economically, and consequently it affects the possibility change in dietary pattern. This study aimed to describe the dietary pattern during the COVID-19 pandemic in pre-elderly and elderly group, also determine related factors. This research used cross sectional study and was conducted between March to June 2021 through an online survey. This study was used snowball sampling to recruit participants. The number of respondents was 152 people aged 46 years or older and residing in DKI Jakarta. The k-mean algorithm was used to determine dietary pattern during pandemic. Dependent t-test, Wilcoxon t-test, and Chi Square test were conducted to determine differences in dietary pattern before and during COVID-19 pandemic, as well as differences dietary pattern during pandemic based on independent variables. The result of this study showed that decline consumption of vegetables, fruit, protein sources, and water during COVID-19 pandemic (p-value <0,05)., and there was an increase in oil or fat consumption (p-value <0,05). This study also showed that a half of the respondent, 57,2%, experienced changes in dietary pattern, both towards healthy diet (30,9%) and unhealthy diet (26,3%). There were no significant differences between dietary pattern during COVID-19 pandemic with age, gender, educational level, work situation, income, and living arrangement.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>