Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Santia Saptinary
Abstrak :
Keselamatan penerbangan merupakan salah satu isu nasional yang sedang menjadi objek pennasalahan dalam dunia keselamatan dan kesehatan ke1ja. Berbagai penycbab dapat saja dgadikan lingkup penelitian dalam mengatasi permasalahan tersebut_ Salah satunya adalah mempertanyakan kembali kualitas sumber daya manusia yang mengoperasikan alctifitas penerbangan tersebut. Keselamatan penerbangan memang menjadi titik awal dan titik akhir dari setiap aktifitas penerbangan. Namun dalam kenyataanya pelatihan yang secara tend adalah kunci daripada penilaian kualitas SDM, tcmyata masih belum memiliki data yang dapat mcmbuktikan keberhasilan pelaksanaan pelatihan.

Dengan pcnelitian ini diharapkan akan mernberikan data awal tentang peranan pelatihan keselamatan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap keselamatan penerbangan. Pemilihan mang lingkup penelitian pengetahuan dan sikap karena pengaruh daripada pelatihan memang hanya dapat mengukur pengetahuan dan sikap pescrfanya. Sedangkan alat ukm' yang digunakan adalah kuesioner yang diisi oleh peserta secara pre dan post. Artinya terdapat dua kali pengukuran dengan alat ukur yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh intervensi yang dibcrikan yaitu pelatihan.

Hasil yang didapatkan membuktikan bahwa pelatihan yang dibcxikan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap peserta. Walaupun tidak terdapat detail basil pcnelitian apakah peningkatannya sudah sesuai dengan tujuan ataupun standar secara nasional maupun internasional. Namun pcnelitan ini juga membcrikan bebezapa kesimpulan dan saran yang diharapkan akan terus berlanjut dalam meningkatkan keselamatan penerbangan sebagai salah satu upaya mengaiasi pcrmasalahan yang telah dimmgkapkan diatas.

Kesimpulan dari penelitian ini antara Iain bahwa melalui proses pelatihan, pengetahuan dan sikap individu dapat ditingkatican sesuai dengan tujuan pelatihan secara khusus dan pencapaian program secara umum. Pelatihan sendiri harus diperbaiki dari waktu ke walctu, baik dalam hal metoda maupun matcri pelatihan. Oleh sebab itu, evaluasi pelatihzm harus dilakukan secara berkala. Hal ini sangat pcnting karena pelatihan merupakan elemcn penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakzm aset utama bagi perusahaan penerbangan.
Aviation Safety is a national issue that has become an object in the occupational health and safety world. There are many aspects that can become scope of research in terms of addressing the problem. One of them is to inquire the human resources quality who operate the flight activities. Safety is the starting, as well as the ending, point from each flight. But as a matter of fact, training, that theoretically is the key in judging the human resources ability, still has no information yet that can prove the succeed ofa training.

This research is expected to come up with initial data about the role of safety training in improving the knowledge and flight safety attitude. Knowledge and attitude is chosen under consideration that the impact of training can only measure those two aspects of the trainees. A questioner that is filled by the trainees before and aller training would be measurement instruments. It means that there are two measurements with the same instrument. This is for us to see the impact of intervention that is training.

The result shows that training can improve knowledge and attitude of the trainees, though there is no detail result whether the improvement is already suited with the purpose or national and international standard. However, this research also comes up with conclusions and suggestions that should be continued in improving flight safety as an effort inaddressing the problems mentioned above.

One of the conclusions of this research is that through training process, knowledge and individual attitude can be improved in line with the purpose of the training and generally, program achievements. Training itself should he improved from time to time, both content and method, therefore training evaluation should be conducted frequently. This is very important as it is seen that training is an important element in improving the quality of human resources as main asset for the aviation company.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutsla Qanitah
Abstrak :
Dua dekade sejak dimulainya era reformasi dan kebebasan pers, kasus kekerasan terhadap jurnalis masih terjadi. Banyak kajian terkait keselamatan jurnalis yang dikembangkan dengan melihat dari sisi hilir atau kuratif yaitu penanganan pasca terjadinya kekerasan di lapangan. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran preventif terhadap keselamatan jurnalis baik dari pembuat kebijakan, perusahaan media, maupun jurnalis individu, salah satunya adalah pemberian pelatihan keselamatan bagi jurnalis yang masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman jurnalis tentang urgensi keselamatan dan keamanan jurnalis saat meliput area berisiko. Informan adalah jurnalis yang mengikuti pelatihan keselamatan yang dilakukan untuk mendukung kinerja di area berisiko dan untuk membangun budaya keselamatan dalam praktik jurnalisme. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif melalui teknik wawancara mendalam dan studi pustaka. Peneliti menemukan bahwa jurnalis yang mengikuti pelatihan keselamatan memiliki pemahaman tentang urgensi keselamatan dalam domain kognitif dan siap untuk ditempatkan di area berisiko. Kajian ini menyarankan kepada pihak-pihak terkait, khususnya institusi media, untuk merealisasikan penyelenggaraan pelatihan keselamatan yang lebih masif dan mudah diakses sebagai langkah efektif dalam menanamkan pemahaman tentang urgensi keselamatan dan sebagai solusi strategis isu keselamatan jurnalis. ......Two decades since the start of the reform era and press freedom, cases of violence against journalists are still happening. Many studies related to the safety of journalists have been developed by looking at the downstream or curative side, namely handling after the occurrence of violence in the field. This shows the lack of preventive awareness of journalist safety from policy makers, media companies, and individual journalists, one of which is the provision of safety training for journalists which is still limited. This study aims to describe journalists' understanding of the urgency of the safety and security of journalists when covering risk areas. Informants are journalists who attend safety training conducted to support performance in risk areas and to build a culture of safety in journalism practice. The research method used in this research is descriptive qualitative through in-depth interview techniques and literature study. Researchers found that journalists who attended safety training had an understanding of the urgency of safety in the cognitive domain and were prepared to be placed in risk areas. This study recommends the relevant parties, especially media institutions, to realize the implementation of a more massive and accessible safety training as an effective step in instilling an understanding of the urgency of safety and as a strategic solution to the issue of journalist safety.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alaitanisa Nabila
Abstrak :
Dalam praktiknya, industri penerbangan memiliki sistem yang kompleks dengan tingkat risiko yang tinggi, dimana sistem operasional yang tidak aman dapat menimbulkan dampak yang merugikan. Maka dari itu, aspek keselamatan merupakan aspek yang diutamakan dalam industri penerbangan. Walaupun penerbangan sudah dianggap moda transportasi yang paling aman, masih terdapat ruang untuk mempertahankan dan juga meningkatkan performa keselamatan. Sejumlah penelitian menunjukkan pentingnya pengukuran iklim keselamatan dan kaitanya dengan performa keselamatan di perusahaan. Maka dari itu, pengukuran Iklim leselamatan pada perusahaan yang baru saja menyediakan pelayanan penerbangan komersil berjadwal. Hasil menunjukkan bahwa perusahaan penerbangan komersil yang diteliti memiliki iklim keselamatan yang optimal, walaupun masih terdapat ruang untuk perbaikan pada dimensi yang terkait dengan equipment & maintenance dan safety rule & procedure. ......The safety aspect is a priority in Aviation Industry due to its nature, which involves a complex system with a high level of risk, where unsafe operational systems can lead to detrimental impacts. The aviation industry has taken significant steps to improve its overall safety systems, resulting in travel by air is now considered to be the safest mode of transport. Nevertheless, the continuous effort to uphold and enhance safety remains crucial, and there are still areas where safety enhancements can be implemented. Several studies show the importance of measuring the safety climate and its relation to safety performance especially in High Risk Industries (HRO) such as Aviation. Therefore, measuring safety climate is crucial to be conducted for an airline that has just begun providing scheduled commercial aviation services, PT XYZ. The results show that the airline being studied has an optimal safety climate, although there is still room for improvement in the dimensions related to Equipment & Maintenance and Safety Rules & Procedures.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Justhanto Mongan
Abstrak :
Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk menganalisis praktek manajemen K3 terkait motivasi pekerja PT PQR sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan dalam pembuatan kebijakan manajemen terkait K3 yang lebih tepat sasaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed approach atau semi kuantitatif dengan desain cross sectional. Kombinasi ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang tidak sepenuhnya dapat dijawab dengan pendekatan kualitatif ataupun kualitatif. Hasil dalam penelitian sebagai berikut : (1) Penelitian menunjukan bahwa rata-rata dimensi yang diamati berada pada skala 5 atau dalam skala sangat sesuai. Hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi keselamatan terkait praktik manajemen sudah tinggi dan perlu di pertahankan kedepannya. (2) Komunikasi keselamatan dan umpan balik di ketahui merupakan faktor yang dipersepsikan paling rendah di bandingkan faktor yang lain. Namun berbeda dengan hasil wawancara yang menunjukkan bahwa : Komunikasi Keselamatan dan Umpan Balik terlihat sudah cukup berjalan dengan baik. Hal ini menujukkan adanya perbedaan antara hasil kuesioner dengan hasil wawancara. (3) Hasil penelitian menujukkan bahwa terhadap hubungan yang bermakna antara komitmen amanjemen pelatihan keselamatan, keterlibatan karyawan, komunikasi keselamatan dan umpan balik, peraturan dan prosedur keselamatan, kebijakan promosi keselamatan dengan motivasi keselamatan. Hal tersebut menujukkan bahwa motivasi keselamatan kerja karyawan di PT PQR ini terkait dengan komitmen amanjemen pelatihan keselamatan, keterlibatan karyawan, komunikasi keselamatan dan umpan balik, peraturan dan prosedur keselamatan, dan kebijakan promosi keselamatan.
This study purpose is to analyze Occupational Health and Safety (OHS) management practices related to worker motivation at PT PQR to use in making good safety management policy related OSH. The approach used in this study is a mixed or semi-quantitative with a cross-sectional design. This combination is used to answer the research questions that can not fully answered by qualitative or qualitative approach. The results of the study as following: (1) Research shows that the average dimensions are observed mostly at 5 in scale or in high scale. It shows that management practices related to safety motivation is high and needs to be maintained in the future. (2) Safety Communication and feedback are the most lower factor compared to the other factors. However, the results of the interviews showed that: Safety Communication and Feedback perform well on the field by the mamagment. This shows the difference between the results of the questionnaire with the interview. (3) The results showed that the significant relation between management commitment, safety training, employee involvement, safety communication and feedback, regulations and safety procedures, safety promotion policy with safety motivation. It shows that the motivation for the employee's safety PT PQR is linked to management commitment, safety training, employee involvement, safety communication and feedback, regulations and safety procedures, and safety promotion policies.
2014
T41926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abyan Rafi Haidar
Abstrak :
Pengendara ojek online yang memiliki durasi dan frekuensi berkendara yang tinggi merupakan salah satu kelompok pengendara dengan risiko terbesar ketika berkendara. Oleh karena itu penting bagi pengendara ojek online untuk selalu menerapkan perilaku keselamatan berkendara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi perilaku keselamatan berkendara dan menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku keselamatan berkendara pada pengendara ojek online Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional menggunakan kuesioner Indonesian Motorcycle Rider Behavior Questionnaire (MRBQ) serta kuesioner tambahan lainnya yang disebar secara daring dan luring terhadap 100 pengendara ojek online Kota Depok. Variabel yang diteliti adalah faktor internal (usia, tingkat pendidikan, masa kerja, pengalaman kecelakaan, keterampilan berkendara, persepsi risiko, sikap) dan faktor eksternal (keikutsertaan pelatihan berkendara) serta perilaku keselamatan berkendara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 61% pengendara ojek online yang memiliki perilaku keselamatan berkendara baik. Ditemukan juga hubungan yang signifikan antara sikap, persepsi risiko, dan keikutsertaan pelatihan terhadap perilaku keselamatan berkendara. berdasarkan hasil tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya pengendalian dengan cara mengidentifikasi perilaku berkendara pada pengendara dengan cara melakukan evaluasi berkala, mengembangkan program pelatihan yang bersifat interaktif dan berkelanjutan, serta memanfaatkan teknologi pada aplikasi untuk membantu melakukan evaluasi, edukasi, dan sosialisasi keselamatan berkendara. ......Online motorcycle taxi riders are one of the groups of riders with the greatest risk when riding because of their high duration and frequency of riding. Therefore, it is important for online motorcycle taxi riders to always implement safety riding behavior. This study aims to identify the prevalence of safety riding behavior and analyze the factors associated with safety riding behavior among online motorcycle taxi drivers in Depok. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design using the Indonesian Motorcycle Rider Behavior Questionnaire (MRBQ) and other additional questionnaires distributed online and offline to 100 online motorcycle taxi riders in Depok. The variables studied were internal factors (age, education level, years of service, accident experience, riding skills, risk perception, attitudes) and external factors (participation in safety riding training) as well as safety riding behavior itself. The results showed that there were 61% of online motorcycle taxi riders who had good safety riding behavior. It was also found that there was a significant relationship between attitude, risk perception, and participation in safety riding training. Based on these results, it is necessary to carry out various control efforts to improve safety riding behavior by identifying riding behavior in motorists by conducting periodic evaluations, developing interactive and sustainable training programs, and utilizing the technology through applications to help evaluate, educate, and socialize safety riding on online motorcycle taxi riders
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library