Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Dewiyanti Toding
Abstrak :
Banyak dampak dan perubahan akibat pandemi COVID-19 yang dapat dialami pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis. Hal ini dapat mempengaruhi kepatuhan mereka dalam menjalani proses hemodialisis yang nantinya dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien hemodialisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam tentang pengalaman pasien yang menjalani hemodialisis di Indonesia di era pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Partisipan berjumlah 15 orang dari RS Wahidin Sudirohusodo dan RS Universitas Hasanuddin yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Terdapat 3 tema yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu munculnya berbagai respon pada awal pandemi, timbulnya berbagai dampak yang dialami selama pandemi, dan adanya strategi koping yang dibangun selama pandemi. Temuan tersebut menunjukkan bahwa pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis telah berupaya untuk membangun strategi koping yang adaptif di era pandemi COVID-19 tetapi mereka tetap memerlukan dukungan dari penyedia layanan kesehatan di unit hemodialisis untuk mengatasi berbagai masalah dan dampak akibat pandemi COVID-19 ini. Perawat hemodialisis diharapkan dapat melakukan pengkajian secara holistik dan evaluasi secara terus menerus agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dalam memenuhi kebutuhan pasien hemodialisis di era pandemi COVID-19 ini.
......Many effects and changes due to COVID-19 pandemic experienced by patients with end-stage renal disease undergoing hemodialysis. This can affect their compliance to have hemodialysis treatment that will affect their quality of life. The aim of this study is to deeply explore the experience of patients with end-stage renal disease who were undergoing hemodialysis during COVID-19 pandemic. This study takes qualitative descriptive approach with in-depth interviews. The participants were 3 themes, as: the emergence of various responds in an early pandemic, the effects that were experienced during pandemic and the coping strategy built during the pandemic. These findings showed that patients with end-stage renal disease have been implementing adaptif coping strategy during the pandemic, but they still need a support from the health care providers in the hemodialysis unit to overcome various problems and impacts during COVID-19 pandemic. The role of nurses is needed to conduct holistic assessments and continuous evaluations in order to provide comprehensive nursing care for the needs of hemodialysis patients in this era of the COVID-19 pandemic.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lubis, Arliza Juairiani
Abstrak :
ABSTRAK
Gagal ginjal terminal merupakan tahap akhir dari gangguan fungsi ginjal
dimana pasien harus menjalani terapi dialisa selama sisa hidupnya. Bentuk terapi
dialisa yang paling sering dilakukan di Indonesia adalah hemodialisa.
Pennasalahan yang muncul kemudian menyebabkan pasien hemodialisa rentan
terhadap stres. Keadaan stres seringkali menimbulkan perasaan tidak nyaman
sehingga individu termotivasi untuk menguranginya. Salah satu cara untuk
mengurangi stres adalah dengan memanfaatkan dukungan sosial. Akan tetapi,
bentuk dukungan yang berlebihan dan tidak tepat ternyata malah menambah stres
pada individu sehingga akan memperburuk keadaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pengambilan sampel
dilakukan dengan tehnik incidental sampling. Jumlah subyek secara keseluruhan
adalah 100 orang yang terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok pasien
hemodialisa dan kelompok sumber dukungan sosial. Alat ukur yang digunakan
adalah skala sikap dukungan sosial yang dapat dikelompokkan ke dalam 5 jenis,
yaitu dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional,
dukungan harga diri dan dukungan dari kelompok sosial.
Pengujian validitas terhadap alat ukur dilakukan dengan Pearson Product-
Momeni Correlation sementara uji reliabilitas dilakukan dengan Coefficient
Alpha. Alat ukur skala sikap terdiri dari 3 bagian dan Coefficient Alpha yang
didapat dari alat ukur kebutuhan akan dukungan sosial = 0,8657; alat ukur
dukungan sosial yang diterima pasien = 0,9179; dan alat ukur dukungan sosial
yang diberikan sumber dukungan sosial = 0,9256..
Hasil penelitian secara umum menunjukkan perbedaan persepsi antara
pasien hemodialisa dan sumber dukungan sosialnya dalam menghadapi keadaan
sakit pasien. Hampir di semua jenis dukungan sosial ditemukan perbedaan. Hal ini
dapat dilihat dari perbandingan antara kebutuhan yang dirasa pasien, kebutuhan
yang menurut sumber dukungan sosial dirasakan pasien, dukungan sosial yang
didapat pasien serta dukungan sosial yang diberikan sumber dukungan sosial.
Dari analisa tambahan didapatkan secara umum tidak ada perbedaan antara
pasien pria dan wanita, pasien yang dibiayai dan membiayai sendiri perawatannya
serta antara tenaga medis dan keluarga & kerabat. Perbedaan terjadi dalam hal
dukungan sosial yang diberikan tenaga medis dan keluarga & kerabat.
Saran yang diajukan adalah perlunya komunikasi yang lebih mendalam
antara pasien dengan sumber dukungan sosialnya serta antara tenaga medis dan
keluarga & kerabat untuk meningkatkan kualitas dukungan sosial.
2002
S3138
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Widina Mathilda
Abstrak :
ABSTRAK
Pasien hemodialisis terjadi peningkatan setiap tahunnya di Indonesia. Manajemen hemodialisis salah satunya diet menjadi hal yang sulit untuk dipatuhi oleh pasien hemodialisis. Sulitnya mempertahankan kepatuhan terhadap rekomendasi diet membuat risiko malnutrisi meningkat juga pada pasien hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan kepatuhan diet dengan status gizi pada pasien yang menjalani hemodialisis. Desain penelitian in merupakan cross sectional dengan jumlah sampel 121 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Untuk analisis statistik, hasil penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini, yaitu Renal Adherence Behavior Questionnaire untuk mengukur kepatuhan diet dialisis dan Subjevtive Global Assessment untuk mengukur status gizi. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kepatuhan diet dengan status gizi pada pasien yang menjalani hemodialisis p=0,127 . Kesimpulan penelitian ini adalah kepatuhan diet tidak memiliki hubungan dengan status gizi pada pasien yang menjalani hemodialisis. Meskipun demikian, pengkajian terhadap kepatuhan diet dan status gizi penting untuk dilakukan oleh perawat untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada pasien yang menjalani hemodialisis.
<ABSTRACT
The increasing number of patients undergoing hemodialysis each year in Indonesia and the difficulty of maintaining adherence to dietary recommendations as one of dialysis management for patients undergoing hemodialysis make the risk of malnutrition increase in hemodialysis patients. This study aimed to determine the relationship between dietary adherence and nutritional status in patients undergoing hemodialysis. This research design was cross sectional with 121 respondents selected using purposive sampling technique. For statistical analysis, the results of this study used spearman correlation test. Instruments used in this study, namely Renal Adherence Behavior Questionnaire to measure dietary adherence in hemodialysis patients and Subjevtive Global Assessment to measure nutritional status. The results showed that there was no relationship between dietary adherence and nutritional status in patients undergoing hemodialysis p 0.127 . The conclusion of this study is dietary adherence has no relationship with nutritional status in patients undergoing hemodialysis. However, assessment of dietary adherence and nutritional status is important for nurses to prevent malnutrition in patients undergoing hemodialysis.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library