Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syamsul Huda
"ABSTRAK
Dalam pola angin permukaan harian di suatu daerah, terdapat pengaruh angin lokal dan angin musim (muson). Angin lokal dalam Meteorologi termasuk dalam sistem sirkulasi udara skala meso, sedang angin musim termasuk dalam sistem sirkulasi skala synop. Dalam sistem sirkulasi udara skala meso, pengaruh variasi topografi atau jenis permukaan, pemanasan atau pendinginan permukaan tidak dapat diabaikan, sedang untuk skala synop pengaruh-pengaruh tersebut dapat diabaikan.
Tesis ini membahas tentang pola angin permukaan di Jakarta dengan pendekatan model persamaan primitif satu lapisan. Angin permukaan dinyatakan dalam jumlah komponen skala meso dan skala synop. Komponen angin skala synop dianggap tetap, sedang angin skala meso berubah menurut perubahan suhu harian, Perubahan angin skala meso dan suhu harian ditentukan berdasarkan persamaan kekekalan momentum dan persamaan tendensi suhu. Dalam model dua dimensi horizontal tersebut, persamaan kontinyuitas tidak digunakan, dan persamaan dinyatakan dalam sistem koordinat sigma. Tekanan udara ditentukan dengan mengintegrasi persamaan hidrostatis mulai dari permukaan hingga lapisan yang dipengaruhi oleh permukaan. Pada model ini diperlukan data udara atas (suhu, arah dan kecepatan angin lapisan 850 mb) dan topografi wilayah. Untuk mewakili kondisi musim angin barat dan timur, digunakan data Aerogram tanggal 4 Januari 1996 dan 29 Juli 1996 dari stasiun Meteorologi Cengkareng.
Dengan metode Beda Berhingga, hasil integrasi selama 24 jam menunjukkan, bahwa pola angin permukaan pada awal pembentukan angin laut banyak didominasi oleh angin musim, baik di darat maupun di laut. Sebaliknya pada saat angin laut atau darat cukup kuat, pengaruh angin musim kurang dominan. Bentuk garis pantai yang membentuk teluk serta variasi topografi di darat memberi pengaruh terhadap variasi arah dan kecepatan angin permukaan, baik di darat maupun di sekitar teluk. Hasil evaluasi menunjukkan masih adanya penyimpangan antara hasil pengamatan dan hasil perhitungan, Penyimpangan dengan kriteria baik 44,1 %, cukup baik 22,2 % dan kurang baik 34,7 %."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sahnaz Rizky Alghonia
"Pekerjaan Farmasis bukan hanya sekedar membuat obat, melainkan juga menjamin, pemberian informasi mengenai indikasi, efek samping dan penggunaan obat dengan benar. Efek Samping Obat (ESO) merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di fasilitas perawatan kesehatan di seluruh dunia. Salah satu bentuk kegiatan Pharmaseutical care adalah Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek samping obat dan memonitoring penggunaan obat pada pasien hipertensi agar dapat meminimalkan terjadinya efek samping obat dan meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat. Penelitian disusun pada tanggal 1-31 Agustus 2021 di Apotek Nusukan, Surakarta. Tugas khusus mengenai “Monitoring Efek Samping Obat Hipertensi” disusun dengan melakukan wawancara secara langsung dengan pasien yang menderita hipertensi dan melakukan studi literatur mengenai pengertian, patosiologi, gejala klinis, penatalaksanaan penyakit hipertensi. Selain itu, materi pengkajian juga diperoleh melalui diskusi dengan Pembimbing.
Resep pasien dengan penyakit hipertensi yang berisi amlodipine, diovan, bisoprolol, miniaspi di skrining terlebih dahulu untuk menjamin keamanan (safety) dan kemanjuran (efficacy) dari obat yang terdapat di dalam resep ketika digunakan pasien serta memaksimalkan tujuan terapi. Skrining resep meliputi kajian administratif, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan klinis. Penelitian menunjukkan pasien mendapatkan obat sesuai dengan apa yang dikeluhkan dan tidak pernah menghentikan pengobatan pada saat tekanan darah normal, tetapi pernah mengeluhkan pusing dan nyeri setelah mengonsumsi obat.

Pharmacist have responsibilities to guarantee, provide information regarding indications, side effects and correct use of drugs. Drug Adverse Effects (ESO) is one of the leading causes of mortality and morbidity in health care facilities worldwide. One form of Pharmaseutical care activity is Drug Side Effect Monitoring (MESO).
This study aims to determine the side effects of drugs and monitor the use of drugs in hypertensive patients in order to minimize the occurrence of drug side effects and improve patient compliance in taking drugs. The study was arranged on 1-31 August 2021 at Apotek Nusukan, Surakarta. The special task regarding "Monitoring Side Effects of Hypertension Drugs" was prepared by conducting direct interviews with patients suffering from hypertension and conducting literature studies on the definition, pathophysiology, clinical symptoms, and management of hypertension. In addition, the study material was also obtained through discussions with Supervisor 1 author at Nusukan Pharmacy and Supervisor 2 from the University of Indonesia.
Prescriptions for patients with hypertension containing amlodipine, diovan, bisoprolol, miniaspi are screened first to ensure the safety and efficacy of the drugs contained in the prescription when used by patients and maximize therapeutic goals. Prescription screening includes administrative review, pharmaceutical suitability, and clinical judgment. Research shows that patients get the drug according to what they complain about and never stop medication when blood pressure is normal, but have complained of dizziness and pain after taking the drug.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tsabita Hasna Dzakiyyah
"Kanker merupakan penyakit tidak menular yang dikenali dengan adanya sel abnormal yang tumbuh cepat tak terkendali serta dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Kanker menjadi penyebab utama kematian di dunia. Di Indonesia sendiri kejadian kanker cukup tinggi, yaitu sebanyak 136,2 juta kasus dari 100 ribu penduduk. Banyak upaya pengobatan kanker, diantaranya kemoterapi menggunakan sitostatika. Namun, agen sitostatika ini dapat mengakibatkan banyak efek samping karena dapat berefek pada sel normal yang sehat. Banyak pasien mengalami efek samping serius dan kegagalan pengobatan hingga kematian akibat kemoterapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memonitoring efek samping obat (ESO) dan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhinya. Digunakan desain studi cross-sectional dan pengumpulan data secara retrospektif dari rekam medis pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSUI periode Januari 2022—April 2024. Dilakukan analisis indikasi ESO dari kejadian tidak diinginkan (KTD) yang dialami oleh pasien. Terdapat 29 jenis ESO yang dialami oleh pasien, didominasi oleh ESO hematologi berupa anemia, leukopenia, dan trombositopenia serta ESO pada gastrointestinal berupa mual, muntah, dan anoreksia. Dari 20 pasien yang diambil dengan total sampling, sebagian besar menderita mieloma multipel, berjenis kelamin perempuan, berusia ≥60 tahun, memiliki komorbid, menggunakan 1—2 sitostatika, dan memiliki fungsi ginjal abnormal. Kemudian ESO pada pasien dianalisis probabilitasnya menggunakan algoritma Naranjo dan keparahannya menggunakan formulir CTCAE. Hasil analisis untuk tiap karakteristik pasien meliputi jenis kelamin, usia, komorbiditas, jumlah sitostatika, dan fungsi ginjal dengan keparahan dan probabilitas ESO menggunakan uji Chi-Square/Fisher’s Exact, semuanya menunjukkan nilai p >0,05, sehingga disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik tersebut dengan keparahan dan probabilitas ESO.

Cancer is a non-communicable disease recognized by the presence of abnormal cells that grow uncontrollably and can spread to other parts of the body. Cancer is the leading cause of death in the world. In Indonesia, the incidence of cancer is quite high, which is 136,2 million cases out of 100 thousand population. There are many cancer treatment, including chemotherapy using cytostatics. However, these cytostatic agents can cause many side effects because they can affect normal cells. Many patients experience serious side effects and treatment failure until death due to chemotherapy. This study aimed to monitor adverse drug reactions (ADRs) and determine the factors that influence them. A cross sectional study design was used and data were collected retrospectively from the medical records of cancer patients undergoing chemotherapy at RSUI from January 2022—April 2024. ADRs indications were analyzed from adverse events (AEs) experienced by patients. There were 29 types of ADRs experienced by patients, dominated by hematological ADRs (anemia, leukopenia, thrombocytopenia) and gastrointestinal ADRs (nausea, vomiting, anorexia). 20 patients taken by total sampling, most had multiple myeloma, female, aged ≥60 years, had comorbidities, used 1—2 cytostatics, and had abnormal renal function. Then the ADRs in patients were analyzed for probability using the Naranjo algorithm and severity using the CTCAE form. The results of the analysis for each patient characteristic including gender, age, comorbidities, number of cytostatics, and renal function with the severity and probability of ADRs using the Chi Square/Fisher's Exact test, all showed p >0.05, so it was concluded that there was no association between these characteristics with the severity and probability of ADRs."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library