Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sembiring, Jafar
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap organisasi pembelajaran dan unjuk kerja perusahaan. Unjuk kerja perusahaan dalam penelitian ini mengukur tiga dimensi non-keuangan berdasarkan hasil bisnis dalam Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellelce (Blazey, 2000; dan Brown, 2000). Organisasi pembelajaran mengukur lima dimensi sebagaimana dirumuskan oleh Senge (I 990), dan kepemimpinan transformasional mengukur lima dimensi sebagaimana dirumuskan oleh Bass & Avolio (1994).

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Uji coba kuesioner dilakukan di Kantor Daerah Telepon (Kandatel) Bandung dengan jumlah responden sebanyak 34 orang. Penelitian dilakukan di Divisi Regional V Jawa Timur - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan total responden berjumlah 236 orang terdiri dan staf, penyelia (supervisor) dan manajer. Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan analisis faktor konfirmatori dua tahap (second-order confirmatory factor analysis). Pengolahan dan dianalisis data dilakukan secara statistik melalui teknik model persamaan struktural dengan menggunaakan program SIMPLIS dalam LISREL versi 8.50.

Uji model persamaan struktural menghasilkan nilai chi square (XZ) = 60,98; derajad kebebasan (aff) = 48; dan probabiliti (p) = 0,099. Ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara matriks kovarian yang diharapkan oleh model teoretik dengan matriks kovarian data. Dengan demikian, model yang diuji fit (sesuai dengan data). Nilai RMSEA = 0.034 (lebih kecil dari 0,05) dan ini berarti model yang diuji sangat fit.

Berdasarkan hasil uji model persamaan struktural, organisasi pembelajaran berpengaruh secara positif dan sifnifikan terhadap unjuk kerja perusahaan dengan koefisien jalur= 0,68; nilai t = 10,76, dan R2 = 0,78. Hasil penelitian ini memperkuat hasil-hasil kajian yang dilakukan para pakar organisasi pembelajaran bahwa organisasi pembelajaran mempengaruhi unjuk kerja perusahaan (Garratt, 2000; Garvin, 2000; Senge, 1996; Sonnenberg, 1994; Tobin, 1993 & 1996).

Kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap organisasi pembelajaran dengan koefisien jalur = 0,74; nilai t = 12,05; dan R2 = 0,59. Adanya pengaruh positif dan bermakna dari kepemimpinan transformasional terhadap organisasi pembelajaran merupakan pembuktian empirik dari penelusuran teori. Berbagai kajian teoretik yang ditemukan dalam literatur menyatakan bahwa keberhasilan membangun organisasi pembelajaran dipengaruhi oleh penerapan kepemimpinan (Capowski, 1994; Kline & Sounders, 1993; Marquard, 1996; Schein, 1992; Scnge, 1990 & 1996; Tobin, 1993). Hasil penelitian ini merupakan bukti empirik bahwa kepemimpinan transformasional adalah tipe kepemimpinan pilihan untuk membangun organisasi pembelajaran. 

Ini berarti bahwa perilaku pemimpin transformasional mempengaruhi motivasi bawahan untuk terus melakukan pembelajaran sehingga mereka proaktif dan adaptif terhadap perubahan demi pencapaian tujuan perusahaan secara efektif. Dengan perkataan lain, perilaku pemimpin transformasional secara positif signifikan mempengaruhi perilaku bawahan sehingga bawahan termotivasi melakukan pembelajaran. Perilaku bawahan untuk terus melakukan pembelajaran secara positif signifikan mempengaruhi unjuk kerja perusahaan. Perilaku pemimpin transformasional ditampilkan dalam lima bentuk, yaitu; 1) merumuskan visi, tujuan, dan nilai-nilai organisasi; 2) menyusun strategi, kebijakan dan struktur; 3) mengembangkan pola pikir bawahan; 4) menstrukturkan pandangan bawahan terhadap realita; dan 5) melayani kebutuhan bawahan untuk mewujudkan tujuan secara efektif. Kelima bentuk perilaku pemimpin transformasional ini secara positif dan signifikan mempengaruhi keberhasilan membangun organisasi pembelajaran.
2005
D1559
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Jafar
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap organisasi pembelajaran dan unjuk kerja perusahaan. Unjuk kerja perusahaan dalam penelitian ini mengukur tiga dimensi non-keuangan berdasarkan hasil bisnis dalam Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellelce (Blazey, 2000; dan Brown, 2000). Organisasi pembelajaran mengukur lima dimensi sebagaimana dirumuskan oleh Senge (I 990), dan kepemimpinan transformasional mengukur lima dimensi sebagaimana dirumuskan oleh Bass & Avolio (1994).

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Uji coba kuesioner dilakukan di Kantor Daerah Telepon (Kandatel) Bandung dengan jumlah responden sebanyak 34 orang. Penelitian dilakukan di Divisi Regional V Jawa Timur - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan total responden berjumlah 236 orang terdiri dan staf, penyelia (supervisor) dan manajer. Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan analisis faktor konfirmatori dua tahap (second-order confirmatory factor analysis). Pengolahan dan dianalisis data dilakukan secara statistik melalui teknik model persamaan struktural dengan menggunaakan program SIMPLIS dalam LISREL versi 8.50.

Uji model persamaan struktural menghasilkan nilai chi square (XZ) = 60,98; derajad kebebasan (aff) = 48; dan probabiliti (p) = 0,099. Ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara matriks kovarian yang diharapkan oleh model teoretik dengan matriks kovarian data. Dengan demikian, model yang diuji fit (sesuai dengan data). Nilai RMSEA = 0.034 (lebih kecil dari 0,05) dan ini berarti model yang diuji sangat fit.

Berdasarkan hasil uji model persamaan struktural, organisasi pembelajaran berpengaruh secara positif dan sifnifikan terhadap unjuk kerja perusahaan dengan koefisien jalur= 0,68; nilai t = 10,76, dan R2 = 0,78. Hasil penelitian ini memperkuat hasil-hasil kajian yang dilakukan para pakar organisasi pembelajaran bahwa organisasi pembelajaran mempengaruhi unjuk kerja perusahaan (Garratt, 2000; Garvin, 2000; Senge, 1996; Sonnenberg, 1994; Tobin, 1993 & 1996).

Kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap organisasi pembelajaran dengan koefisien jalur = 0,74; nilai t = 12,05; dan R2 = 0,59. Adanya pengaruh positif dan bermakna dari kepemimpinan transformasional terhadap organisasi pembelajaran merupakan pembuktian empirik dari penelusuran teori. Berbagai kajian teoretik yang ditemukan dalam literatur menyatakan bahwa keberhasilan membangun organisasi pembelajaran dipengaruhi oleh penerapan kepemimpinan (Capowski, 1994; Kline & Sounders, 1993; Marquard, 1996; Schein, 1992; Scnge, 1990 & 1996; Tobin, 1993). Hasil penelitian ini merupakan bukti empirik bahwa kepemimpinan transformasional adalah tipe kepemimpinan pilihan untuk membangun organisasi pembelajaran. 

Ini berarti bahwa perilaku pemimpin transformasional mempengaruhi motivasi bawahan untuk terus melakukan pembelajaran sehingga mereka proaktif dan adaptif terhadap perubahan demi pencapaian tujuan perusahaan secara efektif. Dengan perkataan lain, perilaku pemimpin transformasional secara positif signifikan mempengaruhi perilaku bawahan sehingga bawahan termotivasi melakukan pembelajaran. Perilaku bawahan untuk terus melakukan pembelajaran secara positif signifikan mempengaruhi unjuk kerja perusahaan. Perilaku pemimpin transformasional ditampilkan dalam lima bentuk, yaitu; 1) merumuskan visi, tujuan, dan nilai-nilai organisasi; 2) menyusun strategi, kebijakan dan struktur; 3) mengembangkan pola pikir bawahan; 4) menstrukturkan pandangan bawahan terhadap realita; dan 5) melayani kebutuhan bawahan untuk mewujudkan tujuan secara efektif. Kelima bentuk perilaku pemimpin transformasional ini secara positif dan signifikan mempengaruhi keberhasilan membangun organisasi pembelajaran.
2005
D679
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Linda
Abstrak :
Kepemimpinan kepala ruangan sangat berpengaruh etrhadap kinerja perawat yang merupakan cerminan dari mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik individu, kepemimpinan transformasional dengan kinerja perawat di P.K. St. Carolus Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional terhadap 116 perawat. Hasil penelitian mendapatkan hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional (karisma, konsiderasi individu, simulasi intelektual) dan kepemimpinan transaksional (manajemen eksepsi) dengan kinerja perawat ( p value <0,05). Tidak ada hubungan karakteristik individu meliputi usia, tingkat pendidikan, masa kerja, status perkawinan dan imabalan kontinjen dengan kinerja perawat ( p value>0,05). Variabel yang dominan berhubungan dengan konerja perawat adalah manajemen eksepsi (p value=0,006).
The Leadership of head of nurse is very influential on the performance of nurses who are a reflection of the quality of hospital services. The purpose of this study was to identify the relationship between individual characteristics, transformational and transactional leadership to the performance of nurses in nursing service quality control programmes in Health Services Sint Carolus Jakarta. This study used a cross-sectional descriptive correlation design by 116 nurses. The study's result showed a significant relationship between transformational leadership, charisma individual consideration, intellectual stimulation, transformational leadership, and management of exceptions to the performance of nurses (p value <0.05). There is no relation between the individual characteristics such as age, education level, occupation, marital status and benefits contingent with the performance of nurses (p value > 0.05). The most dominant variable associated with the performance of nurse is a management of exception (p value = 0.006).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28414
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hartiti
Abstrak :
Sumber daya manusia keperawatan yang berkualitas merupakan kepribadian yang tidak cacat emosionalnya seperti kesalahan/kekurang telitian dalam pekerjaan, keterlambatan dalam menyelesaikan pekerjaan, semangat kerja yang buruk, bekerja secara asal-asalan dan kesal hati. Sebaliknya sumber daya manusia keperawatan yang berkualitas adalah perawat yang memiliki kegairahan dalam bekerja, kreatif, proaktif, mempunyai kehangatan dan mudah tersenyum, terkait dengan kompetensi perawat pelaksana didapatkan bahwa kompetensi inti yang dimiliki oleh perawat pelaksana adalah kepemimpinan, cara kerja, interpersonal/softskill, dan pengusaan lingkungan. Softskill sendiri dapat dikembangkan dan ditumbuhkan melalui berbagai cara, dan faktor yang dapat membentuk softskill diantaranya pelatihan, tantangan yang didapat, lingkungan, dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas model Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang berbasis softskill, mendapatkan modul dan panduan panduan model yang terdiri dari panduan, modul dan portopolio model Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang berbasis softskill Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah action research dengan desain riset pengembangan dengan studi eksperimen kuasi, dengan menggunakan penilaian times series. Penelitian terdiri dari 3 tahap yaitu tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan model, dan tahap implementasi model, alat ukur yang digunakan yaitu Kuesioner Transformational Leadership Questionnaire (TLQ) dan Nurse Soft skill Questionnaire (NSQ), panduan model yang terdiri dari panduan, modul dan portopolio model Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang berbasis softskill, pada tahap implementasi dilakukan sosialisasi, pelatihan, pendampingan penerapan panduan model yang terdiri dari panduan, modul dan portopolio model Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang berbasis softskill. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 18 kepala ruang yang ada dimasingmasing Rumah Sakit sebagai kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (total sampel), dan 47 perawat pelaksana yang diambil secara random sampling. Hasil penelitian didapatkan panduan model yang telah divalidasi dan diuji keterterapannya oleh 2 orang pakar dan 2 orang praktisi, hasil implementasi model diperoleh adanya efektifitas model dalam meningkatkan softskill perawat pelaksana dalam hal kemampuan beradaptasi, berkomunikasi, bekerjasama tim, memecahkan masalah, percaya diri, disiplin dan teliti, didapatkan perbedaan kemampuan softskill pada bulan ke 1 dengan ke II, dan ke I dengan ke III setelah implementasi model. Model kepemimpinan transformasional kepala ruang berbasis soft skill sangat mungkin diterapkan ditatanan Unit perawatan di seluruh Rumah Sakit yang ada, untuk dapat menjawab tantangan dunia terhadap perbaikan sumber daya manusia melalui perbaikan kinerja dalam hal kemampuan interpersonal dan intrapersonal, kegiatan harian perawat kegiatan ini yang sering terbengkalai, portopolio lembar kerja yang sangat efektif dalam penerapan model. ...... Human resources qualified nursing an emotional personality defects such as errors / lack of carefully situations in the work, the delay in completing the work, poor morale, work carelessly and bitter. Instead of nursing human resources are qualified nurses who have a passion for working, creative, proactive, have a warmth and an smiling, related to the competence of nurses found that the core competencies possessed by nurses is leadership, how to work, interpersonal / soft skills, and procurement environment. Soft skill can be developed and grown through a variety of ways, and the factors which may form such soft skills training, the challenge is to come, the environment, and education. This study aims to determine the effectiveness of transformational leadership model of Head Room-based soft skills, gain module guides and guide model consisting of guides, modules and portfolio models Transformational Leadership Head Room-based soft skills. The method used in this study is an action research with research design the development of quasi-experimental studies, using the assessment times series. The study consisted of three phases: a preliminary study, the model development stage, and the implementation phase models, The instruments used Transformational Leadership Questionnaire (TLQ) and Nurse Soft skills Questionnaire (NSQ), guide model consisted of guides, modules and portfolio Transformational Leadership Model Head Room-based soft skills, at the implementation stage by socialization, training, mentoring guide application model consisted of guides, modules and portfolio models Transformational Leadership Head Room-based soft skills. The population in this study consisted of 18 head rooms in each of the existing hospital as a control group and the experimental group (total sampling), and 47 nurses were taken by random sampling. The results was obtained the model guide has been validated and tested by 2 experts and 2 practitioners, the results obtained by the model of implementation effectiveness of the model in improving the soft skills of nurses in terms of adaptability, communication, team work, problem solving, self-confidence, discipline and meticulous, There were significant differences at 1st months and 2nd months, and 1st months and 3rd months after the implementation of the model. Transformational leadership model of head room-based soft skills are very likely applicable in care units of hospital, to be able to meet the challenges of the world to the improvement of human resources through improved performance in terms of interpersonal and intrapersonal skills, daily activities of the nurse's activities are often neglected, portfolio worksheet very effective in the application of the model.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
D1449
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harumi Samya
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3578
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Aryo Nugroho
Abstrak :
Kepengurusan PB HMI periode 1997-1999 merupakan periode dimana Indonesia mengalami transisi demokrasi. Oleh karena itu penelitian difokuskan pada bagaimana kepemimpinan transformasional Ketua Umum PB HMI periode 1997-1999 dalam menghadapi transisi demokrasi era reformasi 1998. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan gaya kepemimpinan transformasional yang dilakukan Ketua Umum PB HMI Periode 1997-1999 dalam menghadapi transisi demokrasi.Secara umum penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa dari empat aspek gaya kepemimpinan transformasional idealized influence, idividual concideration, inspirational motivation, dan intelectual stimulation yang diterapkan, Ketua Umum PB HMI lebih mengedepankan aspek intlectual stimulation dalam kepemipinannya. Aspek ini yang berimplikasi pada pola gerakan dari PB HMI dalam merespon transisi demokrasi di Indonesia. ...... The management of PB HMI in the period 1997-1999 was the period in which Indonesia experienced a democratic transition. Therefore the research is focused on how transformational leadership of the PB HMI chairman 1997-1999 in the face of the 1998 reform era democratic transition. This study aims to analyze the application of transformational leadership style carried out by PB HMI general chairman from 1997-1999 in the face of democratic transition. In general, this study used a qualitative method with a descriptive analysis approach. The results of this study found that from the four aspects of transformational leadership style idealized influence, idividual concideration, inspirational motivation, and intellectual stimulation applied, the General Chairperson of the PB HMI prioritized aspects of intellectual stimulation in his leadership. This aspect has implications for the pattern of movement of PB HMI in responding to the democratic transition in Indonesia.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Irawan
Abstrak :
Kepemimpinan menjadi hal penting dalam menggerakkan sebuah organisasi menuju tujuan yang diinginkan. Kepala daerah yang memiliki visi besar dalam melakukan perubahan akan memberikan implikasi positif pada kemajuan daerah. Walikota Bekasi berupaya dalam kepemimpinan selama 5 tahun melakukan transformasi di berbagai bidang salah satunya fokus dalam membangun pendidikan yang berkualitas melalui penerapan sistem PPDB online seratus persen di Kota Bekasi. Inisiasi penerapan sistem yang diinstruksikan langsung oleh pimpinan tertinggi di daerah menggerakkan bawahan untuk menjalankan kebijakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, selain motivasi kepada bawahan yang diberikan sebagai upaya mensinergikan Visi besar Kota Bekasi yang Sejahtera, Maju dan Ihsan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kepemimpinan dan teori kepemimpinan transformasional. Teori tersebut digunakan sebagai kerangka berpikir dalam membantu peneliti menganalisis hasil - hasil penelitian di lapangan. Responden dari penelitian ini terdiri atas perwakilan pemerintah dalam hal ini Walikota Bekasi dan Stakeholder pendidikan, kepala sekolah dan perwakilan sekolah swasta. Kesimpulan dari penelitian ini adalah menjawab dua hal penting dalam pertanyaan penelitian, pertama sebagai faktor pendorong utama kepemimpinan transformasional dibidang pendidikan dengan penerapan PPDB online seratus persen adalah disebabkan adanya degradasi kualitas pendidikan dan diskriminasi pendidikan. Kedua, perubahan yang terjadi setelah PPDB online seratus persen diimplementasikan adalah kualitas peserta didik yang meningkat karena melalui seleksi ketat pada awal penerimaannya dan kultur transaksional dalam dunia pendidikan yang mampu dieliminir. ......Leadership become an important things in moving an organization toward its purpose. Mayor who has a big vision in doing the changing will give positive impact for its region progress. Bekasi Mayor tries hard in his under five years lead Bekasi to do transformation in many fields one of them is focus about quality in education by implementing one hundred percent PPDB online system. Initiative to apply PPDB online system is directly instructed by the top leader in the region to move subordinate implement policy based on procedure. Motivation gives to subordinate regularly to synchronize Vision in Kota Bekasi as Bekasi Sejahtera, Maju dan Ihsan. In this research, researcher is using qualitative method descriptive analysis. Theories used in this research are leadership theory, and transformational leadership theory. Those theories are used as frame of thinking to assist researcher analyze results field research.Responden this research consist of representative of government in this case mayor of Bekasi, eduacation stakeholders, Headmaster and representative of private school. The conclusions in this research to answers two important research questions. First, as a driving factor of transformational leadership in education by applying one hundred percent PPDB online system because degradation in education quality and discrimination in education. Second, transformation after one hundred percent PPDB online system used are quality of education increase due to tight selection in first enrollment and transactional culture in education is able to be eliminated.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Azis Muslim
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional dan transaksional terhadap work engagement Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Utama Badan Kepegawaian Negara. Penelitian ini menggunakan Transformational Leadership Behaviour Inventory (TLI) untuk mengukur kepemimpinan transformasional dan transaksional, dan untuk mengukur work engagement digunakan Utrecht Work Engagement Scale-9 (UWES-9). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian terhadap 176 pegawai menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dan transaksional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap work engagement pegawai. Secara parsial kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap work engagement pegawai. Sedangkan kepemimpinan transaksional secara parsial tidak berpengaruh terhadap work engagement pegawai
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the influence of transformational and transactional leadership on work engagement of civil servant at Executive Secreatriat of the Head Office of National Civil Services Agency. This research utilize the Transformational Leadership Behaviour Inventory (TLI) to measure transformational and transactional leadership, and to measure work engagement this research utilize Utrecht Work Engagement Scale-9 (Uwes-9). Data was analyed with descriptive analysis methode and multiple linear regression. Result of the research (n=176) found that transformational and transactional leadership significantly and positively impact on work engagement. Partially transformational leadership significantly and positively impact on work engagement while transactional leadership partially has no impact on work engagement
2016
T45687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derina Rahmat
Abstrak :
Fenomena ditemukan bahwa selama ini diperdebatkan tentang kiprah dan potensi perempuan, hakekatnya perempuan memiliki permasalahan dalam memimpin. Bahkan  tingginya kapasitas yang dimiliki perempuan tidak menjadi jaminan keberhasilan pemimpin perempuan dalam mengelola organisasi. Perlu diteliti dan dianalisa secara mendalam tentang bagaimana sebenarnya kepemimpinan perempuan dari sisi perempuan sebagai pemimpin dan para bawahannya yang merasakan langsung akan kepemimpinan  perempuan.  Implementasi pemimpin perempuan dalam pendekatan kepemimpinan transformasional di Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada tahun 2018-2019 mempunyai faktor idealized influence, inspirational motivation, intelectual stimulation, dan individualized consideration. Kepemimpinan dalam pendekatan transformasional yang dimiliki seorang pemimpin untuk menjalankan tugasnya mencapai tujuan yang telah direncanakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi penelitian seseorang/individu dalam mengungkap fenomena yang terjadi di lapangan, dengan key informan terdiri dari Dinni Melanie, Ceria Mesta, Soni Rianto, Rendy Sandy Hermawan, Rizqi Noor Fauziah serta pendekatan kepemimpinan transformasional yang digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan timbul ketika satu anggota kelompok mengubah motivasi atau kompetensi anggota lainnya di dalam kelompok. Ditinjau dari aspek Ketahanan Nasional, peran kepemimpinan dapat dinyatakan dalam pengembangan Konsepsi Nasional yang ditentukan secara seksama sehingga dapat diyakini kebenarannya dalam mendasari pola Pembangunan Nasional dan sekaligus mendorong kebijakan dan Strategi Nasional. ......The phenomenon found that during this debate about the nature and potential of women, women essentially have problems in leading. Even the high capacity of women does not guarantee the success of women leaders in managing the organization. It needs to be researched and analyzed in depth about how the actual leadership of women from the side of women as leaders and subordinates who feel directly about womens leadership. The implementation of female leaders in the transformational leadership approach in the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) in 2018-2019 has idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, and individualized consideration factors. Leadership in a transformational approach that is owned by a leader to carry out their duties to achieve planned goals. This study uses a qualitative method with a research study of a person/individual in uncovering phenomena that occur in the field, with key informants consisting of Dinni Melanie, Ceria Mesta, Soni Rianto, Rendy Sandy Hermawan, Rizqi Noor Fauziah and transformational leadership approaches used in research. The results showed that leadership arises when one group member changes the motivation or competence of other members in the group. Judging from the aspect of National Resilience, the role of leadership can be stated in the development of a carefully determined National Conception so that it can be believed to be true in underlying the pattern of National Development and at the same time encouraging National policy and Strategy.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniana
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang perkembangan pola dan gaya kepemimpinan politik di Iran yang cukup fluktuatif dimulai dari pra dan pasca revolusi Iran 1979. Hal itu berkaitan dengan gagasan Imam Khomenei tentang Wilayah Al-Faqih yang menggantikan sistem monarki menjadi teo-demokrasi. Penelitian ini berfokus pada dua variabel penelitian yakni pola kepemimpinan politik dan gaya kepemimpinan politiknya pada pemimpin tertinggi di negara Iran yakni Imam Khomenei dan Sayyid Ali Khamenei. Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis dan metode pengumpulan data studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Imam Khomenei dan Ali Khamenei cenderung menggunakan gaya kepemimpinan transformasional diukur dari kriteria kepribadian keterbukaan, kesadaran, ekstraversi dan kesesuaian. Keduanya juga ditopang oleh modal spiritual (Spiritual Capital) yang cukup sehingga mempengaruhi kinerjanya dalam mengarahkan pengikut. Namun, Khomenei memiliki kelebihan pada sifat ekstraversi, keterbukaan dan kesesuaian disebabkan oleh kondisi natural krisis. Meski demikian, mereka juga menerapkan gaya kepemimpinan transaksional dalam situasi tertentu namun dengan intensitas yang rendah.
This research discussed the development of patterns and styles of political leadership in Iran which are quite fluctuating starting from the pre and post-1979 Iranian revolution. That was related to Imam Khomenei's idea of ​​the Wilayah Al-Faqih which replaced the monarchy system into a theo-democracy. This study focused on two research variables, the pattern of political leadership and the style of political leadership on the highest leaders in Iran, namely Imam Khomenei and Sayyid Ali Khamenei. The research used descriptive analysis method and literature study data collection method. The results of this study indicated that Imam Khomenei and Ali Khamenei tend to use transformational leadership styles measured by the personality criteria of openness, awareness, extraversion and agreebleness. Both are also supported by sufficient spiritual capital (Spiritual Capital), which affects their performance in directing followers. However, Khomenei has the advantage of extraversion, openness and agreebleness due to the natural conditions of the crisis. However, they also applied transactional leadership styles in certain situations but with low intensity.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>