Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggun Sejati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Job Characteristics terhadap Employee Engagement. Employee engagement atau keterikatan karyawan merupakan evolusi baru dari penelitian-penelitian terdahulu terkait kepuasan dan komitmen karyawan. Melalui engaging employee maka tingkat kekuatan perusahaan dan keunggulan bersaing dalam pasar dapat dicapai. Penelitian ini dilakukan pada PT. Wijaya Karya Beton Head Office. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan adanya pengaruh secara positif dan signifikan dari Job Characteristics terhadap Employee Engagement. Artinya, H0 ditolak dan H1 diterima. ...... This study aims to determine the influence of Job Characteristics on Employee Engagement. Employee engagement is a new evolution of the previous studies related to employee satisfaction and commitment. through engaging employees the company's level of strength and competitive advantage in the marketplace can be achieved. The research was conducted at PT. Wijaya Karya Beton Head Office. The approach of this study is a quantitative approach, data collection techniques is through questionnaires. Data analysis techniques used in this study is a simple linear regression. The results of hypothesis testing indicate a positive and significant influence of Job Characteristics to Employee Engagement. That is mean, H0 rejected and H1 accepted.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faizal
Abstrak :
PT X merupakan salah satu perusahaan hulu migas. Data perusahaan serta observasi lapangan, menunjukkan bahwa masih banyak terjadi perilaku tidak selamat oleh pekerja lapangan. Penyebab dari terjadinya hal tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, salah satunya dari segi ergonomi dan faktor manusia, yang menyebutkan bahwa dimensi sebuah pekerjaan dan tingginya beban kerja dapat berpengaruh terhadap motivasi dan tingkat stres kerja. Berdasarkan observasi, pekerjaan teknisi maintenance merupakan pekerjaan yang kompleks, memiliki kesulitan, tuntutan waktu, dan membutuhkan kewaspadaan tinggi. Hal tersebut merupakan karakter dan menjadi beban kerja bagi teknisi maintenance. Sehingga dilakukan penelitian ini merupakan yang bertujuan untuk menggambarkan karakteristik kerja serta faktor yang mempengaruhi beban kerja pada teknisi maintenance PT X Site Y tahun 2015, dengan mengacu kepada teori karakteristik pekerjaan Hackman & Oldham serta faktor yang mempengaruhi beban kerja. Metode yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif dan observasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan karakteristik pekerjaan sudah baik, sedangkan kondisi lingkungan serta tuntutan waktu menjadi faktor yang memperberat beban kerja pada teknisi. ......PT X is one of upstream oil and gas company. Company?s data and observation on field, shows that there is still unsafe act which done by field employee. Caused of that act could see from various side, one of them is from ergonomic and human factor which stated that a work dimension and high job demand could influence to motivation and job stress. Based on observation, a maintenance technician job has a complex type of job, high difficulties, pressing on time and need high vigilant. That is a character and could lead to a job burden to maintenance technician. Because of this reason, to do a reasearch which has purpose to overview the job characteristics and influence the factor of job demand to maintenance technician at PT X Site Y on year 2015, related to job characteristic theory Hackman & Oldham and factor which influenced the job demand. Method that is used is descriptif qualitatif and observasional. Result of research shows that the entirely job characteristic is good, meanwhile the environment condition with pressing time could be the factor that aggravating the job demand to the techician.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elind Sekar Indah
Abstrak :
Perusahaan yang berada dalam sistem perekonomian nasional dan perekonomian dunia tidak Iepas dari pengaruh ekonomi dunia yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan yang sulit diramalkan, persaingan yang semakin ketat, dan isu-isu Iainnya dalam mencari dan mempertahankan peluang pasar. Dalam kondisi seperti ini, salah satu tantangan yang harus dihadapi perusahaan adalah produktivitas. Tinggi rendahnya produktivitas ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor kemauan bekerja (motivasi) dari para pekerja.

Motivasi kerja merupakan suatu variabel yang harus mendapat perhatian pihak perusahaan, karena dengan motivasi kerja yang tinggi setiap pekerja bisa mencapai produktivitas sesuai dengan harapan pihak perusahaan. Motivasi kerja itu sendiri bersumber dari berbagai faktor antara lain ialah rancangan pekerjaan, dalam hal ini karakteristik pekerjaan, dan iklim organisasi.

Karakteristik pekerjaan memiliki lima dimensi yang terdiri dari variasi ketrampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik. Kehadiran kelima dimensi inti karakteristik pekerjaan ini dapat menimbulkan kondisi psikologis kritis pada individu pekerja yang menuntun pada penumbuhan motivasi kerja. Sedangkan iklim organisasi sebagai suatu Iingkungan internal perusahaan dalam bentuk peraturan, kebijakan pimpinan, prosedur serta cara pelaksanaan kegiatan perusahaan, relatif bersifat tetap dan dialami setiap pekerja dalam dimensi-dimensi otonomi individual, tinggi rendahnya posisi pada struktur, orientasi imbalan, perhatian dan kehangatan serta dukungan, serta perkembangan dalam kemajuan. Sebagai lingkungan perusahaan, maka iklim organisasi dapat mempengaruhi motivasi kerja.

Kemudian, pemasalahan pokok yang harus dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap motivasi kerja; bagaimanakah pengaruh iklim organisasi terhadap motivasi kerja; serta bagaimanakah pengaruh karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi secara bersama-sama terhadap motivasi kerja. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh infomlasi berdasarkan data empiris mengenai besaran dan arah pengaruh karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi terhadap motivasi kerja.

Data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner Job Diagnostic Survey, kuesioner iklim organisasi, dan kuesioner motivasi kerja, yang diberikan kepada 124 pekerja operator PT. Dian Semangat lnsani. Pengolahan dan analisis data menggunakan komputer program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 11.5, untuk analisis korelasi, dan analisis regresi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap variabel motivasi adalah tidak secara langsung tetapi melalui suatu pengalaman psikologis yaitu kondisi psikologis kritis yang menuntun pada perubahan motivasi dan perilaku pekerja. Sedangkan dari setiap dimensi variabel karakteristik pekerjaan, ada satu dimensi (yaitu: dimensi otonomi) yang memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap dimensi tanggung-jawab pekerjaan. Variabel iklim organisasi pun memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pihak manajemen perlu mempertahankan rancangan pekerjaan yang memungkinkan para pekerja merasa termotivasi sehingga dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas. Di samping itu, kondisifltas iklim organisasi juga perlu dipelihara karena berkaitan erat dengan motivasi kerja yang dirasakan pekerja.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatur Robbany
Abstrak :
ABSTRAK
Pelabuhan sebagai elemen transportasi laut memainkan peranan yang sangat penting dalam menunjang dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Hal ini disebabkan 90 % dari perdagangan intemasional dilakukan melalui laut, di samping itu pelabuhan juga berfungsi sebagai pintu gerbang wilayah, terminal point, distribusi dan simpul transportasi inter dan antar moda sena perdagangan.

Salah satu jasa pelabuhan adalah jasa pemanduan. Pelayanan jasa ini scbagai upaya untuk meningkatkan keselamatan kapal, penumpang dan atau muatannya,mengingat wilayah perairan tertentu wajib dilakukan pemanduan

Akhir-akhir ini banyak terjadi kccendenmgan kecelakaan kapal. Pada satu tahun terakhir ini, 55,4 % dari 108 kasus kecelakaan kapal terjadi karena faktor kesalahan manusia (human error). Beberapa penyebabnya antara lain pengetahuan dan keterampilan yang tidal: memadai, kelalaian, kecerobohan, stres, ketidakpuasan kerja, serta kondisi psikologis lainnya. Walaupun tidak seluruh keoelakaan kapal karena kesalahan Pandu, dalam penelitian ini ingin disoroti salah satu sebab yaitu masalah ketidakpuasan kerja. Masalah ini sangat panting mengingat tugas-tugas Pandu amat mendukung keselamatan pelayaran

Kajian kepuasan kerja pada Pandu menarik unmk djteliti, karena peran Pandu amat vital dan merupakan core bussines. Pada kenyataannya di satu pihak, kegiatan yang berkaitan dengan kepelabuhanan akan berhenti total tanpa peran Pandu, karena memang keberadaan Pandu mutlak diperlukan. Di pihak lain masih banyak anggapan bahwa pekerjaan Pandu hanya merupakan pelengkap saja, sehingga terdapat perlakuan yang berbeda antara perlakuan manajemen dan perlakuan operasional.

Menurut Hackman dan Oldham (1980), dalam program-program enrichment, sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi, kinerja dan kepuasan perlu diperhatikan kelima dimensi inti karakteristik pekerjaan yang terdiri dari variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik. Lebih detail Hackman dan Oldham menjelaskan bahwa terdapat tiga variabel moderator yang mempengamhi hubungan antara kara!-cteristik pekerjaan dengan kepuasan secara umum, yaitu knowledge and skill, growth need strength. dan context satiyaction.

Penelitian ini ingin melihat peran dari bebcrapa moderator di atas yaitu growth need strength dan context .satisfaction dalam mempengaruhi hublmgan antara karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja secara umum. Sedangkan level knowledge and skill tidak diteliti karena dikontrol dalam tingkat pendidikan.

Subyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah para Pandu dengan latar belakang pendidikan minimal MPB III (Mualim Pelayaran Besar IH). Kepada mereka diberikan kuesioner berupa Job Diagnostic Survey (JD$ dari Hackman dan Oldham (1980), Job Descriptive Index (JD1) maupun Job in General (JIG) dari Balzer, Kilim, dan Smith (1997), untuk mengungkap variabel-variabel di atas.

Sebelum alat ukur ini digunakan, terlebib dahulu dilakukan uji coba untuk melihat apakah alat ukur tersebut valid dan reliabel sebagai alat ukur penelitian. Uji coba dilalcukan dengan cara uji coba terpakai, hal ini dilakukan karena sulitnya mencari responden Pandu. Perhitungan validitas menggunakan metodc intemal validity, sedangkan reliabilitas menggunakan metode alpha Cronbach.

Metode analisis menggunakan metode Multiple Regression yang sifatnya hieraskis, khususnya Multqale Moderated Regression Anabisis dan Subgrouping Analysis. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang bennakna antara karakteristik pekeljaan secara bersama-sama dengan kepuasan kerja secara umum setelah dikontrol dengan variabel usia dan masa lceija. Sementata itu sumbangan masing-masing dimensi karakteristik pekerjaan bila dilihat secara scndiri-sendizi tidak bermakna

Uji moderator variabel growth need strength, menunjukkan hasil yang tidak bermakna. Sementara itu hasil uji moderator variabel-variabel context satisfaction hasil yang signitikan adalah kepuasan terhadap pekeijaan dan kepuasan terhadap gaji,sedangkan variabel kepuasan terhadap promosi, supervisi dan rekan keija nampalcnya lebih bermalcna sebagai variabel independen.

Sedangkan interaksi antara masing-masing dimensi dengan growth need strength dan context satisfaction hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 interaksi yang signifikan yaitu: (1), interaksi antara identitas tugas dengan growth need strength, R2 Change (AR2) = o,o22, F = 4,235; (2), imeraksi variasi keterampilan dengan kepuasan terhadap pekezjaan AR! = 0,024, F == 6,477; (3), interaksi otonomi dengan kepuasan terhadap pekeljaan AR2 = 0,028, F = 7,419, (4), intcraksi umpan balik dengan kepuasan terhadap pekerjaan AR2 = 0,03, F = 8,052; (5), interaksi variasi keterampilan dengan kepuasan terhadap gaji AR; = 0,03S, F = 8,285; (6), interaksi otonomi dengan kepuasan tcrhadap gaji AR2= 0,026, F = 5,58l; (7), interaksi umpan balik dengan kepuasan terhadap gaji AR2= 0,l6, F f 4l,595; dan (8), interaksi umpan balik dengan kepuasan terhadap supervisi AR2 = 0_0l9, F = 4,266

Saran yang diajukan untuk penelitian lanjutan adalah perlu hati-hati dalam menggunakan alat ukur IDS, pcrlu menambahkan item untuk meningkatkan reliabilitas. Validitas JDS tidak stabil, perlu mcnggunakan lebih dari satu metode. Perlu melakukan penelitian lanjutan dengan sampei yang lebih luas dan dcngan jcnis pekeijaan yang lebih beragam. Perlu memperhatikan variabel-variabel dalam context satisfaction sebagai variabel independen untuk jenis pekerjaan tertentu
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmy Hanidinarti
Abstrak :
Komitmen organisasi merupakan variabel individual pegawai yang memiliki peranan penting dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Komitmen yang tinggi akan mendorong pegawai melakukan upaya-upaya positif yang dapat memberikan kontribusi terhadap optimalisasi pelaksanaan tugas. Terkait dengan signifikansi komitmen organisasi tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pegawai Kantor Imigrasi Klas I Khusus Soekarno-Hatta. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Penelitian melibatkan 184 responden yang diambil dengan teknik acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi pegawai, sehingga menunjukkan bahwa semakin sesuai karakteristik pekerjaan, maka semakin tinggi komitmen organisasi pegawai. Dari pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi pegawai, yang berarti bahwa semakin tinggi kepuasan kerja, maka semakin tinggi komitmen organisasi pegawai. Sementara dari hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi pegawai, sehingga menunjukkan bahwa semakin sesuai karakteristik pekerjaan dan semakin tinggi kepuasan kerja, maka semakin tinggi komitmen organisasi pegawai. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka karakteristik pekerjaan perlu lebih diperhatikan dengan cara memperbaiki aspek-aspek yang masih kurang, seperti masalah penghargaan dari pimpinan dan upaya-upaya memberikan kritik kepada kolega. Oleh karena itu, demikian pimpinan harus lebih menyadari akan pentingnya pemberian penghargaan kepada pegawai sebagai upaya untuk memotivasi pegawai dan perlu menekankan pentingnya memberikan kritik dan memberikan masukan kepada sesama pegawai di kantor. Pihak manajemen juga mengakomodasi aspirasi dari bawahan. Kepuasan kerja pegawai juga perlu ditingkatkan dengan cara memberikan insentif dan tunjangan berdasarkan pada kontribusi pegawai terhadap organisasi, melaksanakan promosi jabatan secara adil dan transparan, dan melaksanakan kepemimpinan secara efektif.
Organizational commitment is the individual variable that have important role in acheving organization goals. High commitment will drive the officer to doing positive efforts tha cant giving contribution to optimizing in performing the tasks. Relate to signifcation of organizational commitment, then this research aimed to know the influence of job characteristics and job satisfaction on officer organizational commitment of Soekarno-Hatta Imigration Office. This research use quantitative approach with survey method. The research involved 184 respondents that taken by simple random sampling. Data collected with questionnaire and analyzed with descriptive and inferential statistic. The first result of hypothesis testing show that have positive and significant effect job characteristics on organizational commitment, so that indicate more appropriate job characteristic, then higher officer organizational commitment. From the second hypothesis testing found that job satisfaction have positive and significant effect on officer organizational commitment, that mean more high job satisfaction, then higher officer organizational commitment. While from third hypothesis testing found that job characteristic and job satisfaction simultaneously have positive and significant effect on officer organizational commitment. It mean that more appropriate job characteristic and more high job satisfaction, then higher officer organizational commitment. Based on result of this research, then job characteristic need to give more attentions with improved the aspects that still less, such as reward from leader and the effort to giving critic to co worker. Therefore, the leader must have more awareness about the importance of giving reward to officer for motivated the officer and need to emphasis the importance of giving critic and input to co worker. Job satisfaction also need to improved with giving incentive and allowance based on contribution of officer to organization, performing career promotion fairly and transparently, and performing leadership effectively.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26326
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarty
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pekerjaan dan individu dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Propinsi Sulawesi Tenggara. Desain yang digunakan pada penelitian yaitu deskriptif cross-sectional dengan jumlah sampel 101 orang. Penentuan sampel menggunakan cara total sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pekerjaan yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu keragaman keterampilan (p value=0,012). Karakteristik individu yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu status pernikahan (p value=0,008). Penelitian ini menunjukkan bahwa keragaman keterampilan dan status pernikahan merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kepuasan. ......The aim of this study was to recognize the relationship between the job characteristics and individual characteristics with nurses job satisfaction in the inpatient unit of Kendari local public hospital, Southeast Sulawesi. The design used in this research is a descriptive cross-sectional program with a sample of 101 people. The determination of sample is using total sampling method and an instrument used in this research is a questionnaire. Results of this research showed that job characteristics associated with job satisfaction is the diversity of skills (p = 0,012). An individual characteristics associated with job satisfaction is marital status (p=0,006). This research showed that the diversity of skills and the marital status is the most dominant factor related to job satisfaction.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29365
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widiarti
Abstrak :
ABSTRAK
Pencapaian tujuan perusahaan akan terlaksana bila sumber daya manusianya menunjukkan kinerja yang baik. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : sistem kompensasi, karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi. Masalah pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan persepsi pegawai terhadap sistem kompensasi, karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi dengan persepsi pegawai terhadap kinerja . Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai hubungan antara persepsi pegawai terhadap sistem kompensasi, karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi dengan persepsi pegawai terhadap kinerja, khususnya pegawai di Divisi Tresuri Bank BNI berdasarkan data empiris. Kerangka teori dari penelitian ini adalah model kerangka perilaku dan kinerja individu dalam organisasi yang di buat Gibson . Kompensasi adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, salah satu teori yang menjelaskan hubungan tersebut adalah Teori Equity dari J.Stacy Adam. Jika kompensasi dipersepsikan sebagai adil didasarkan tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu dan standar gaji yang berlaku untuk pekerjaan tersebut, maka hal itu akan memacu kinerja pegawai. Ada lima dimensi karakteristik pekerjaan yaitu variasi ketrampilan, identitas tugas, signifikasi tugas, otonomi dan umpan balik (Hackman&Oldham). Kehadiran dimensi utama pekerjaan tersebut dapat menimbulkan motivasi internal yang selanjutnya akan berpengaruh pada kinerja. Iklim organisasi adalah satu set perangkat yang dimiliki oleh lingkungan kerja yang diamati secara langsung oleh anggotanya yang bekerja dalam lingkungan tersebut dan dianggap sebagai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi tingkah laku mereka dalam pekerjaani (Gibson). Iklim organisasi yang kondusif, akan membuat individu merasa senang dan menikmati pekerjaannya sehingga akan berpengaruh pada kinerjanya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, responden yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 125 orang pegawai tetap Divisi Tresuri Bank BNI. Pengambilan data dilakukan melalui sensus populasi. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Skoring kuesioner menggunakan skala ordinal Likert. Untuk memperoleh instrument yang valid dan reliable dilakukan pre-test. Tahap selanjutnya adalah analisis data dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi. Pengolahan dan analisis data menggunakan alat Bantu SPSS versi 11,50. Hasil analisis statistik menghasilkan kesimpulan bahwa persepsi pegawai terhadap sistem kompensasi, karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan persepsi pegawai terhadap kinerja. Artinya jika perbaikan dalam sistem kompensasi, karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi dilakukan bersama-sama, maka kinerja pegawai akan meningkat. Variabel yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kinerja pegawai adalah persepsi pegawai terhadap iklim organisasi, selanjutnya persepsi pegawai terhadap karakteristik pekerjaan dan persepsi pegawai terhadap sistem kompensasi. Berdasarkan kesimpulan tersebut, dan untuk peningkatan kinerja pegawai Divisi Tresuri Bank BNI, maka manajemen disarankan untuk (1) melakukan evaluasi terhadap kebijakan atau sistem kompensasi untuk memperbaiki aspek finansial, keadilan internal dan keadilan eksternal (2) menambah variasi tugas dengan melakukan job enlargement dan job enrichment (3) menerapan sistem reward and punishment secara konsisten.
ABSTRACT
The achievement of company?s objectives will be well performed if the human resources present the great work performance. Employee performance can be influenced by some sorts of factors like compensation, job characteristics and organizational climate. The underlying problems to be answered in this research is how is the relationship between the employees perspective regarding the system of compensation, job characteristics and organizational climate to the employee performance particularly the employee of treasury division of Bank BNI. The research has an objective to present the correlation between the employees perspective regarding the system of compensation, job characteristics and organizational climate to the employee performance. The theoretical perspective show that factors influencing employee performance are coming from internal and external (Gibson) . Compensation is considered as one of the external factors which influence the employee performance. One of the theory explaining the relationship between compensation or rewards and performance is The Equity Theory from J.Stacy Adams. There are five core dimensions of the job : variety of skill, task identity, task significance, autonomy, and feedback ( Hackman & Oldham). The existence of these dimensions in job may trigger a more critical psychological states, which willl generate internal motivation and performance as well. The organization climate is a set property of the work environment perceived directly by the employees who in this environment and is assumed to be a mayor force in influencing their behavior on the job (Gibson). Organizational climate have 9 dimensions : structure, responsibility, warmth, support, standard, reward, conflict, risk and identity. This is a quantitative research. The number of respondents in this research are 125 employees. The data was taken by providing questionare. The descriptive method is used in this research and non-parametric statistic as well. The all data gathered were analyzed using statistical method. Test formula and calculation of all the data tested were using SPSS Program Version11,50. The conclusion of the statistical analysis conclude that there were significant correlation between the employees perspective regarding the system of compensation, job characteristics and organizational climate to the employee performance . The correlation are positive and significant. Variable having biggest influence to employee?s performance is the employees perspective regarding the organizational climate, job characteristic and system compensation. Based on the above conclusion and for increasing of Treasury Division employee?s performance, the management is suggested to ( 1) do evaluation to improve compensation policy for financial aspect, internal and external justice ( 2) add various duty or task by job enlargement and job enrichment ( 3) apply consistently the reward and punishment system.
Depok: 2007.
T22726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthiatun Nuriah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh status bekerja dan karakteristik pekerjaan remaja terhadap hubungan seksual pranikah remaja Indonesia. Hasil regresi logistik biner menggunakan data responden belum kawin yang berusia 15-24 tahun dari SDKI-Remaja 2012 menunjukkan bahwa status bekerja dan karakteristik pekerjaan signifikan mempengaruhi perilaku seksual pranikah remaja. Remaja yang bekerja saja memiliki risiko 1,78 kali lebih tinggi untuk berhubungan seksual pranikah dibandingkan remaja yang bersekolah saja. Selain itu, risiko remaja yang bekerja musiman/sesekali untuk berhubungan seksual pranikah 1,36 kali lebih tinggi dibanding remaja yang bekerja sepanjang tahun, sementara remaja pekerja kerah putih memiliki risiko 1,15 kali lebih tinggi dibanding remaja pekerja kerah biru untuk berhubungan seksual pranikah. ...... This study aims to analyze the influence of adolescents working status and job characteristics on premarital sexual behavior in Indonesia. The results of binary logistic regressions of never married adolescents from the IDHS-ARH 2012 data show that working status and job characteristics are significant in affecting adolescents premarital sex. Working adolescents have 1.78 times higher risk of having premarital sex compared to in-school-adolescents. The risk of adolescents with seasonal/temporary jobs to have premarital sex is 1.36 times higher compared to those with all-year jobs, whereas adolescents with white collar jobs have 1.15 times higher risk to have premarital sex compared to those with bluecollar jobs.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezeki Revi Respati
Abstrak :
Kepemimpinan merupakan unsur yang sangat penting bagi keberhasilan organisasi dan individu dalam pengembangan sumber daya manusia. Pengaruh kepemimpinan dalam organisasi militer, kepolisian, politik, pemerintah, bisnis dan perguruan tinggi secara empiris telah mempengaruhi keberhasilan organisasi. Salah satu variabel sumber daya manusia yang diangkat dalam penelitian ini adalah Leader Member Exchange (LMX). Leader-Member Exchange (LMX) adalah hubungan antara atasan dan bawahan yang saling mempengaruhi satu sama lain (Yuki, 1998:144). Penelitian ini secara umum dilakukan untuk menganalisis pengaruh dan moderasi Leader-Member Exchange (LMX) terhadap komitmen organisasi pada Bareskrim Polri Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, penelitian ini mengambil sampel terhadap personel yang berprofesi sebagai Penyidik dan Penyidik Pembantu yang berjumlah 278 sampel responden, yang diwakili oleh personel dari tiap-tiap Direktorat dan Satuan yang ada di Bareskrim Polri. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik sampel acak proporsional karena karateristik setiap unsur populasi heterogen namun berstrata secara proporsional. Analisis data menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling). Hasil penelitian menunjukan variabel karakteristik pekerjaan berpengaruh terhadap variabel komitmen organisasi sebesar 4,626, LMX berpengaruh terhadap komitmen organisasi sebesar 3,964, dan moderasi leader member exchange terhadap komitmen organisasi sebesar 2,847. Nilai loading factor Komitmen Organisasi setelah mendapat pengaruh moderasi meningkat dari 31,6 % menjadi 36,2%. Kesimpulan penelitian, tidak terdapat perbedaan persepsi responden terhadap karakteristik pekerjaan, komitmen organisasi dan Leader Member Exchange (LMX) di setiap Direktorat atau Satuan pada Bareskrim Polri. Dimensi karakteristik pekerjaan tinggi dan dimensi LMX tinggi maka komitmen organisasi yang dimiliki juga semakin tinggi. Dan kualitas LMX yang tinggi sebagai moderasi akan memperkuat hubungan antara dimensi inti pekerjaan dan komitmen organisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan moderasi LMX dapat memperkuat Komitmen Organisasi. ......It goes without saying, leadership is a very important element for the success of an organization and individuals in developing its human resources. The influence of leadership in military, police, political, government, business and university organizations has empirically influenced the success of the organizations. One of the human resource variables examined in this study is the Leader Member Exchange (LMX). Leader-Member Exchange is a relationship between superiors and subordinates that influence each other (Yuki, 1998: 144). The research aims at analyzing the influence and moderation of the LMX on the organizational commitment at Criminal Investigation Department of Indonesian National Police. The research employs the quantitative approach with the survey method. The respondents of the study are 278 investigators and junior investigators, represented by personnel from each directorate and unit at Criminal Investigation Department of Indonesian National Police. The sampling technique used is the proportional random sampling technique because the characteristics of each element of the population are heterogeneous but they are proportionally stratified. The data gathered are then analyzed by using SEM (Structural Equation Modeling) method. The results of the research reveal that job characteristics variable has influenced the organizational commitment variable by 4.626; the LMX has influenced the organizational commitment by 3.964; and the moderation of the LMX has influenced the organizational commitment by 2.847. The loading factor value of Organizational Commitment after getting the moderating effect increased from 31.6% to 36.2%. Therefore, it can be concluded that are no differences in the context of respondents perceptions on job characteristics, organizational commitment and LMX in each directorate or unit at Criminal Investigation Department of Indonesian National Police. This means that high dimensions of job characteristics and LMX will increase the organizational commitment. Moreover, the high quality of LMX as a moderation will strengthen the relationship between the dimensions of the core job and the organizational commitment. So it can be concluded that the existence of LMX moderation can strengthen the Organizational Commitment.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vadia Rahma Fitriani
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan penyebab utama masalah meningkatnya voluntary turnoverpada Talent Engineerdi PT. XXX dan merancang sebuah program intervensi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif dan kualitatif. Tipe penelitian kuantitatif digunakan untuk pengukuran penyebab utama. Tipe penelitian kualitatif melalui metode wawancara dan analisis data sekunder digunakan untuk mengenali masalah dan mencari faktor-faktor penyebab mengapa masalah tersebut terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan merupakan penyebab utama meningkatnya voluntary turnover intentionpada Talent Engineerdi PT. XXX. Berdasarkan kajian terhadap hasil pengukuran menggunakan alat ukur Withdrawal Cognition, Work Design Questionnaire, dan Leadership Behaviour Analysis, hasilnya menunjukkan bahwa penilaian Engineermengenai gaya kepemimpinan atasannya tidak sesuai dengan gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh atasannya tersebut, baik untuk directive behaviour maupun supportive behaviour. Oleh karena itu, intervensi yang diberikan fokus untuk meningkatkan kompetensi para Engineering Managersebagai mentormelalui pelatihan agar dapat menurunkan voluntary turnover intentionpada Talent Engineerdi PT. XXX. ...... The purpose of this study is to determine the cause of Talent Engineer?s voluntary turnover problem at PT. XXX and design an intervention program to overcome it. This study used quantitative and qualitative research type. Quantitative research type were used to measure major cause. Qualitative research type were used to determine the problem and the factor that cause the problem. The results show that leadership is the cause of voluntary turnover problem. Based on measurement with Withdrawal Cognition, Work Design Questionnaire, dan Leadership Behaviour Analysis tools, the results show that Engineer judgement about leadership style did not match with their superordinate?s leadership style for directive and supportive behaviour. Therefore, the intervention is focused on improving Engineering Manager competency as a mentor through training in order to reduce Talent Engineer?s voluntary turnover problem at PT. XXX.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>