Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mursriharyati Srimardji
Abstrak :
Bidang ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang digariskan oleh pemerintah. Masalah-masalah aktual yang merupakan kebutuhan dari setiap tenaga kerja meliputi persyaratan kerja, penyerapan, hubungan industrial yang selaras dan serasi, penciptaan lapangan kerja dan lain-lain. Masalah yang paling dominan adalah masalah perlindungan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya yang dalam hal ini dilaksanakan. melalui Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Program Jamsostek yang tertuang dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 merupakan public goods untak mewujudkan kepastian peningkatan kesejahteraan bagi tenaga kerja dan keluarganya. Dampak dari perluasan kepesertaan program Jamsostek akan dapat mengurangi permasalahan kesenjangan sosial, pemogokan, PHK, perselisihan perburuhan yang jelas berpengaruh terhadap stabilitas nasional dalam melaksanakan pembangunan. Di dalam penelitian tesis ini sesuai dengan judul: "Perluasan Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia", penulis menggunakan metode eksploratif dan teknik pengumpulan datanya melalui penelitian kepustakaan (library research) maupun penelitian lapangan (field research). Teori-teori yang digunakan adalah yang ada relevansinya dengan obyek penelitian dan memfokuskan pada teori-teori yang berkaitan dengan program Jamsostek, teori-teori pelayanan, di samping public goods yang tersedia, termasuk hasil studi banding di Malaysia dan Philipina. Analisis masalah perluasan program Jamsostek difokuskan pada masalah intern dan ekstern yang mempengaruhi program dan menggunakan pendekatan SWOT, sehingga dapat diketahui di mana letak kekuatan, kelemahan dan kekuatan-kekuatan dalam menjaring kepesertaan dan merupakan bahan evaluasi dan mengadakan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan. Kesimpulan adalah masih banyak yang perlu segera kita sempurnakan dan lakukan dalam peningkatan kepesertaan antara lain dengan melakukan terobosan-terobosan dalam hal koordinasi, penggalakkan penyuluhan dan pemberian informasi, pengawasan, penegakan hukum, kampanye nasional program Jamsostek yang didukung instansi terkait, khususnya dengan Direktorat Jenderal Pajak dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Terobosan tersebut harus dilaksanakan secara cepat, dalam memperluas kepesertaan program Jamsostek.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sugiharti
Abstrak :
Dalam rangka memberikan upaya perlindungan kepada tenaga kerja dan keluarganya, maka Pemerintah (Departemen Tenaga Kerja) menyusun Jamsostek. Di Indonesia dari sekitar 151.000 perusahaan, baru 30 persen yang sudah menjadi anggota Program Jamsostek. Di Jawa Timur dan 24.000 perusahaan, baru sekitar 29 persen yang ikut Program Jamsostek (berita media elektronika tanggal 19 Desember 1994). Disain penelitian adalah kuantitatif, suatu tipe studi observasional dengan rancangan kasus kontral. Untuk memperkuat data kuantitatif yang ada, dilakukan wawancara mendalam agar diketahui hubungan kemungkinan kecelakaan kerja pada suatu perusahaan dan kemampuan perusahaan membayar iuran JHT bagi karyawannya dengan keikut sertaan perusahaan dalam Program Jamsostek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap mempunyai hubungan dengan keikutsertaan perusahaan dalam Program Jamsostek. Jika pengetahuan pengusaha tentang Program Jamsostek dengan katagori rendah akan menyebabkan perusahaan belum ikut Program Jamsostek 16 kali dibandingkan dengan pengetahuan tinggi. Jika sikap pengusahan tentang Program Jamsostek dalam katagori kurang baik, akan menyebabkan perusahaan belum ikut Program Jamsostek sebesar 2,91 kali dibandingkan dengan sikap baik. Jika pembinaan yang dilakukan oleh petugas pengawas Depnaker dalam katagori kurang baik akan menyebabkan perusahaan belum ikut Program Jamsostek sebesar 18,86 kali dibandingkan dengan pembinaan yang baik. Variabel independen utama yang diteliti adalah pengetahuan dan sikap pengusaha, secara statistik signifikan dan secara teori variabel-variabel tersebut penting. Faktor yang berperan sebagai kovariat selain variabel utama adalah pendidikan, jumlah karyawan,pembinaan oleh petugas pengawas. Pengetahuan pengusaha terhadap keikutsertaan Program Jamsostek akan meningkat menjadi 32,970 setelah dikontrol oleh faktor pendidikan dan pembinaan (p kurang dari 0,001 dan Likelihood Ratio Statistik sama dengan 19,75).
To manage the social security of labors and their families, the Government c.q. Department of Labor Force has formed the social security program. In Indonesia, among the 151.000 companies has approximately registed 30 persen as the members of social security program, while in East Java from approxiamately 24.000 companies has been registered 29 persen. (Television News at 19th December 1994). The research design is quantitative, an observational study for the program of Case Control. For strengthening the quantitative data has been interdepth interviewed to six employers in connection with the probability occurring the duty accident and the ability paying contribution for old age retirement program in the participation of Jamsostek Program. Conclusion from this research there are close relevant between the knowledge and attitude with the participation of company in the Jamsostek Program. In case the knowledge of employers concerning the Jamsostek Program is low, this will result the company not interested to joint the Jamsostek Program is 16 times comparing with the high category owning by the employers. In case the attitude of employers not fully interested for Jamsostek Program, this will result the Company not join the program is 2,91 times comparing the full interested one. Moreover, the motivation from the Department of Labor Force is very important, the figures is 18,86 times for the comparison of effective and not effective motivation. The prime variable independent concerning the research is knowledge and attitude of employers. The methods of significant statistics and the methods of variables theory is quite important. Beside the prime variable as the factor of covariate, the education, numbers of employees, motivation from the supervisor is also having role on this matter. The knowledge of employer concerning the Jamsostek program is very much influenced for joining the program by the fact of increasing to become 32.970 after controlling and motivating by supervisor (p0.001 and Likelihood Ratio Statistics 19.75).
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Purwanto
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan instrumen investasi obligasi di Indonesia akhir-akhir ini, semakin marak yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan obligasinya di pasar modal serta meningkatnya nilai obligasi yang diperdagangkan. Sehingga tidak mengherankan saat ini obligasi dijadikan alternatif pendanaan oleh perusahaan dan disisi lain juga dijadikan alternatif investasi oleh investor.

Fenomena perkembangan obligasi di indonesia pada pertengahan tahun 1990-an tergolong menarik, dimana sebagian besar obligasi yang ditawarkan ke para investor adaiah obligasi bunga mengambang yang berubah-ubah mengikuti perubahan tingkat bunga deposito berjangka. Path akhir tahun 1999, hampir 60% dan total 90 obligasi y diperdaganglcan aclalah obligasi bunga mengambang (floating rate bond). dengan fenomena yang terjadi pada negara-negara tetangga seperti Malaysia, lhailanci dan Australia.

PT. Jamsostek (Persero), salah satu investor institusi terkemuka di Indonesia dihadapkan pada permasalahan di bidang investasi. Disatu sisi sebagai dampak dari perkembangan ekonomi dan pertumbuhan penduduk, perusahaan mengalami peningkatan dana yang dihimpun sehingga akan berdainpak terhadap peningkatan dana investasi yang dikelolanya. Peningkatan dana tersebut tentunya memerlukan pengelolaan yang balk dan profesional sehingga diharapkan mampu memberikan hasil yang optimal. Namun disisi Lain perusahaan ini juga dibatasi oleh sejumlah peraturan Pemerintah seperti PP 28/1996 yang membatasi ruang gerak investasi perusahaan.

Dampak dan penerapan kebijakan tersebut perusahaan diharus mengalokasikan dananya keberbagai macam instrumen investasi dan adanya pembatasan dana yang tentanam di satu jenis intrumen investasi. Dalam upaya melakukan diversifikasi investasi, salab saW alternatif investasi yang cukup menarik adalah obligasi bunga mengambang yang menawarkan return yang relatif menarik, yaitu membenikan prerni tetap antara 1,00% s/d 2,00%.

Setelah dilakukan evaluasi yang cukup mendalam terbadap hasil investasi obligasi ini, dimana penulis xnengambil studi kasus obligasi Pcrum Pegadaian III serta bandingkannya dengan instrumen investasi yang memiliki karakteristik yang sama yaitu deposito berjangka, ditemukan baliwa basil yang diterima dafi obligasi ini tidak lebib besar dan deposìto berjangka. Hal ini menuniukkan bahwa ada potensial loss yang cukup material yang akan diperoleh investor jika menginvestasikan pada instrument ini.

Potensial loss tersebut terjadi karena sistem pembayaran bunga obligasi, benchmark tingkat bunga yang digunakan serta besarnya premi tetap yang dibenikan. Hal ini juga diperburuk lagi dengan kelemahafl dañ obligasi tersebut seperti tidak optinialnya kcberadaan pasar sekunder obligasi di Indonesia serta resiko lain yang terkait dengafl instrumen ini.

Permasalahan tersebut jika tidak ditangani secara serius dikhawatirkan akan menghanibat perkembangan obligasi dimasa mendatang, dimana obligasi bunga mengambang akan menjadi instrumefl yang tidak menarik bagi investor. Untuk itu penulis mengajukan alternatif pemecahan masalah antara lain menambah premi tetap yang ditawarkan hingga level 2,271 %, mengubah sistem benchmark tingkat bunga, memperpendek jangka waktu pembayaran bunga dan memperhitungkan risk premium untuk obligasi yang memiliki resiko relatif tinggi.

Khusus untuk para investor institusi dibarapkan untuk lebih untuk melihat evaluasi yang mendalam terhadap aspek risk and return dan istrumen ini serta menghindari pembelian obligasi di pasar perdana untuk menekan opportunity loss yang mungkin timbul dan investasi pada instrumen ini.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Ekaria Hara
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang gambaran rujukan JPK Jamsostek di Puskesmas selaku PPK-1 PT.Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Cilandak tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan rujukan di PKM sudah berjalan dengan cukup baik, namun terdapat beberapa hal yang mesti diperhatikan, antara lain perlunya meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan di PKM dengan mengadakan pertemuan secara rutin serta mengadakan penyuluhan kepada pasien mengenai penyakit yang serinjg dirujuk dan prosedur rujukan. This study aims to overview the referral JPK Jamsostek in primary care, of PT.Jamsostek (Persero) in Cilandak at 2011. This study isa descriptive qualitative in dept-interview, observation dan document review methode. The result show that overall implementation of the referral in PKM has been good, but there are several things that must be considered, among other, improve knowledge of medical worker in the PKM with regular meeting and conducting to patient about most disease and referral procedure.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
More than three years have passed since Indonesia adopted the National Social Security Law (UU SJSN) in October 2004, the law that market the effort to reform the country's social security system....
KAJ 13(3-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akip
Abstrak :
Perusahaan peserta Jamsostek yang menunggak iuran banyak dikarenakan kenakalan (delinquency), mismanajemen dan faktor eksternal yang tidak mendukung. Oleh karena itu diperlukan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Account Receivable turnover yang optimal dan untuk melihat sejauh mana efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan pengelolaan dan penagihan piutang iuran perusahaan pada PT. Jamsostek (Persero) khususnya Kantor Cabang Gatot Subroto. Kerangka implementasi pengelolaan dan penagihan piutang iuran berada dalam lingkup strategi perusahaan. Analisis SWOT yang dimulai dengan menganalisis lingkungan eksternal maupun internal perusahaan dipergunakan untuk mendapatkan strategi yang tepat bagi perusahaan, untuk menentukan strategi apa yang akan digunakan oleh PT. Jamsostek (Persero) khususnya cabang Gatot Subroto dalam penyelesaian piutang iuran perusahaan Program Jamsostek. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan bantuan data pendukung yang bersifat kuantitatif dengan teknik pengumpulan data primer dan data sekunder, selain itu dilakukan pula wawancara dan kuesioner dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan Program Jamsostek, seperti petugas perusahaan yang ikut Program Jamsostek, Kepala Kantor Cabang, Kepala Bidang Pemasaran dan Petugas Lapangan (Account Officer) PT. Jamsostek (Persero) Cabang Gatot Subroto. Hasil analisis SWOT matrix PT. Jamsostek (Persero) khususnya Cabang Gatot Subroto menunjukkan pada posisi kuadran 2 yaitu dalam posisi stabil, strategi korporasi yang sesuai adalah "selective maintenance" artinya aktivitas yang harus dilakukan bersifat preventif secara selektif dan kehati-hatian, disamping itu pencatatan keuangan dan penyajian data keuangan harus tepat waktu dan akurat (real time.) dan untuk memperkecil piutang iuran perusahaan dilakukan dengan usaha administrasi dan usaha manajerial.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T481
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarifudin
Abstrak :
Telah dilakukan kajian secara kritis tentang konsep jaminan sosial yang diselenggarakan di Indonesia dengan membandingkan jaminan sosial di beberapa negara maju dan berkembang. Kemudian dilakukan telaah terhadap kondisi perusahaan PT Jamsostek dalam bentuk konsep maupun operasionalnya. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan negara Indonesia untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur (welfare state). Untuk itu perlu membandingkan kondisi jaminan sosial yang ideal dengan keadaan jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), sehingga diketahui positioning PT jamsostek saat ini. Dari positioning ini akan terlihat kesenjangan (gap) antara keadaan perusahaan PT. Jamsostek sekarang dengan keadaan jaminan sosial yang Ideal (seharusnya}. Kemudian ditentukan sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja yang akan dilakukan untuk mencapai kondisi ideal tersebut sekaligus merealisasikan misinya untuk melindungi seluruh tenaga kerja di Indonesia. ...... There carried out a critical review of social security concept held in Indonesia by comparing social securities among developed and developing countries. Hence, there analyzed conditions of PT. Jamsostek in the fbrm of concept and its operation. It is adapted to the requirements of Indonesian nation to achieve the welfare state. For that purpose, it is significant to compare the conditions of ideal social security with those of Jamsostek-bused social security for the current positioning cal PT Jamsostek. It is from this positioning that one will observe a gap between PT Jamsostek 's current conditions and those of ideal social security. Then, there determined target, strategy and action plan to achieve the ideal conditions and realize the mission for protecting the whole workforce in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T7961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Yayu Luthfah Sofwat
Abstrak :
ABSTRAK
Biaya pelayanan kesehatan cenderung meningkat, baik bersumber Pemerintah maupun masyarakat. Namun peningkatan tersebut belum tentu meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu maka kenaikan biaya ini perlu dikendalikan. Hal ini juga terjadi pada RS Y yang menjadi salah satu Provider JPK Jamsostek. Dalam mengajukan klaim opcrasi peserta JPK Jamsostek sexing terjadi perbedaan klasifikasi tindakan opcrasi yang mengakibatkan tingginya klaim yang diajukan oleh RS Y kepada IPK Jamsostek. Dengau adanya perbedaan klasitikasi tersebut, rnaka klaim dari RS Y itu dikembalikan ke RS Y dan dfbayar sesuai dengan klasiiikasi n1enurutJPK Jamsostek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan klasiiikasi iindakan operasi peserta JPK Jamsostek di RS Y. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data klaim RS Y mmtuk pasien peserta JPK Jamsostck yang mengalami tindakan operasi,dan data primer bempa rekam medis pasien peserta JPK Jamsostek yang mengalami tindal-can operasi di RS Y pada tahun 2006. Jumlah sampel adalah 263 pasien mencakup pasien poli bedah umum, bedah mata, bedah orthopcdi, obsgyn dan bedah samfi Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji statistik kai kuadrat (chi square) didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang siguiiikan antara klasifikasi menurut peneliti, klasifikasi menurut RS Y dan klasifikasi menumt JPK Jamsostck. Dari basil penelitian juga terlihat bahwa poli yang memiliki ?ri'cl ABSTRACT
Health services? cost tends to increase, not only in the government but also the community. But these cost?s increased are not always increase the qualities that are given. For that reason, these increased has to be under controlled. This is also happened to Y hospital which is one of the provider of JPK JAMSOSTBK. Continuing on members? operation claims of JPK JAMSOSTEK, there are often differences of classification operation acts that cause high claim submitted by Y hospital to JPK JAMSOSTEK With these differences of classification, claims that are submitted will be retumed to the provider and paid as the classification of IPK JAMSOSTEK. The objective of this research is to sec the differences of classification operation acts of the members of IPK JAMSOSTEK This research is an analytical research with cross sectional design. The data used for this research are secondary data which is claim data ofthe patients in Y hospital which is the members of JPK JAMSOSTEK that has undergone the surgery, and primary data which is medical records of the patients which is the members of JPK JAMSOSTEK that has undergone the surgery in Y hospital on 2006. Total samples for this research is 263 patients including patients of general surgery, eye surgery, orthopedic surgery, obstetric and gynecologic, and neural surgery. From the result of the statistic test that is done by using chi square statistic test, found that there is significant differences between classification operation acts according to researcher, classification operation acts according to Y hospital, and classification operation acts according to JPK JAMSOSTEK. Based on this research, it is suggested that on classifying the operation acts, managements, medical committee, operator doctors, and treasurer of Y hospital should be involved. Besides that, filling up medical resume that is done by operator doctors should be done more accurately.
2007
T34525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
A. Muji Handoyo
Abstrak :
Pelayanan yang berorientasi kepada pelanggan lebih banyak memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan aset perusahaan yang bermanfaat dalam menjalankan strategi mempertahankan pelanggan. Kepuasan pelanggan diberikan dengan cara memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan pelanggan. PT JAMSOSTEK (Persero) adalah Badan Penyelenggara program Jamsostek, berdasarkan Undang - undang nomor 3 tahun 1992 diwajibkan mengutamakan pelayanan kepada peserta. Penelitian ini mendiskrepsikan faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan peserta.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kwantitatif, dengan sampel sebanyak 150 perusahaan di wilayah DKI Jakarta. Dari penelitian ini dapat dijelaskan adanya 16 faktor-faktor yang mempunyai pengaruh kuat terhadap kepuasan peserta yang memiliki kinerja buruk. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan adanya kesenjangan antara rata-rata keseluruhan nilai kinerja yang berada dibawah rata-rata keseluruhan dari nilai kepentingan peserta program. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan PT JAMSOSTEK (Persero) belum dapat memuaskan peserla program sebagai pelanggannya.

Dalam menjalankan strategi pelayanan peserta PT JAMSOSTEK (Persero) perlu menetapkan prioritas utama untuk memperbaiki kinerja faktor-faktor yang berpengaruh kuat terhadap kepuasan peserta, serta mempertahan faktor-faktor yang kinerjanya dianggap baik oleh peserta. Strategi tersebut perlu dilakukan terutama dalam mempertahankan peserta Serta menekan sekecil mungkin penolakan terhadap penyelenggaraan program Jamsostek.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T2595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>