Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damar Adhika Sari
Abstrak :
[ABSTRAK
Kemayoran telah mengalami transformasi fungsi kota. Bermula sebagai lahan berawa yang dijadikan kawasan bandara udara kemudian diubah menjadi kawasan perdagangan internasional yang dilengkapi area hunian didalamnya. Kebon Kosong menjadi kawasan hunian yang dilengkapi fasilitas publik di dalamnya. Dalam kehidupan, manusia senantiasa mencariketenangan dan kenyamanan jiwa melalui beragam aktivitas yang terwujud dalam kegiatan ritual. Sadar ataupun tidak warga kota menandai tempat tertentu berdasarkan interiority yang mereka rasakan untuk melakukan kegiatan ritual. Pembahasan aktivitas ritual dalam tesis ini terfokus pada kegiatan yang terjadi di ruang publik berdasarkan life cycle space. Life cycle space merupakan ruang gerak yang terbentuk dari aktivitas manusia berdasarkan kelompok usia tertentu. Setiap fase tumbuh kembang manusia memiliki radius gerak manusia yang terpaut dengan rumah tinggal. Area radius gerak manusia yang terjadi di ruang publik selanjutnya disebut sebagai ruang ritus kota. Berdasarkan analisis, ruang teduh menjadi tujuan warga kota untuk beraktivitas. Temuan ini mengantarkan pada metode merancang kota dengan permukaan bayangan.
ABSTRACT
Kemayoran has been a transformation in the city functions. Previously, this area was marshy land that once used the area airports and then transformed into an international trade, with a residential area. Kebon Kosong area has now become a residential area and has been equipped with public facilities. In life, people always seek tranquility and comfort the soul through a variety of activities embodied in ritual activities. Consciously or not, people mark certain places based interiority they feel to perform the ritual activities. Discussion of ritual activity in this thesis is focused on the activities that take place in public spaces based on life cycle space. Life cycle space is the space that is formed from human activities and based on a particular age group. Each phase of human growth and development has a radius of human motion adrift with their living places. Radius area of human motion that occurs in the public space will be referred to as a rite of urban space. Based on the analysis, a shady area becomes people?s aim for daily activities. The result of this thesis leads to a method of designing the city with a shadow surface.;Kemayoran has been a transformation in the city functions. Previously, this area was marshy land that once used the area airports and then transformed into an international trade, with a residential area. Kebon Kosong area has now become a residential area and has been equipped with public facilities. In life, people always seek tranquility and comfort the soul through a variety of activities embodied in ritual activities. Consciously or not, people mark certain places based interiority they feel to perform the ritual activities. Discussion of ritual activity in this thesis is focused on the activities that take place in public spaces based on life cycle space. Life cycle space is the space that is formed from human activities and based on a particular age group. Each phase of human growth and development has a radius of human motion adrift with their living places. Radius area of human motion that occurs in the public space will be referred to as a rite of urban space. Based on the analysis, a shady area becomes people?s aim for daily activities. The result of this thesis leads to a method of designing the city with a shadow surface., Kemayoran has been a transformation in the city functions. Previously, this area was marshy land that once used the area airports and then transformed into an international trade, with a residential area. Kebon Kosong area has now become a residential area and has been equipped with public facilities. In life, people always seek tranquility and comfort the soul through a variety of activities embodied in ritual activities. Consciously or not, people mark certain places based interiority they feel to perform the ritual activities. Discussion of ritual activity in this thesis is focused on the activities that take place in public spaces based on life cycle space. Life cycle space is the space that is formed from human activities and based on a particular age group. Each phase of human growth and development has a radius of human motion adrift with their living places. Radius area of human motion that occurs in the public space will be referred to as a rite of urban space. Based on the analysis, a shady area becomes people’s aim for daily activities. The result of this thesis leads to a method of designing the city with a shadow surface.]
2015
T40875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stela Amorita
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini membahas boundary sebagai ruang negosiasi luar dan dalam yang akan membentuk koneksi antara manusia dan alam. Boundary bekerja sebagai kontrol atas interioritas dengan mengizinkan atau tidak mengizinkan elemen alam, seperti view, aliran udara, sinar matahari, dan air, hadir ke dalam ruang. Karakter, material, layout, dan orientasi boundary merupakan beberapa aspek pendukung terjadinya negosiasi luar dan dalam pada boundary. Negosiasi pada boundary memungkinkan terjadinya koneksi antara manusia dan alam. Hal ini terkait dengan peran manusia di dalam ruang interior dimana stimulasi sensorik, posisi, dan movement manusia di dalam ruang dan terhadap boundary merupakan aspek-aspek yang mendukung terjalinnya koneksi antara manusia dan alam melalui yang berupa pengalaman ruang. Kedua hal ini, negosiasi dan koneksi, kemudian digunakan untuk membaca boundary pada Fallingwater House karya Frank Lloyd Wright yang menerapkan konsep organic architecture ke dalam desainnya. Studi ini mengungkap beragam boundary dan negosiasinya dan bagaimana koneksi antara manusia dengan alam terjadi pada ruang interiornya.
ABSTRACT
This study discusses boundary as a space of negotiation of inside and outside that encourage connection between human and nature. Boundary works as a control of interiority by allowing or not allowing nature, such as view, airflow, sunlight, and water, to enter the interior space. The Character, the material, the layout, and the orientation of the boundary are some aspects that support the occurrence of negotiation between outside and inside on the boundary. The negotiation created by the boundary enables connection between human and nature. This relates to the role on the human in the interior where sensory stimulation, position, and movement within the space and towards boundary perform as supporting aspects that enables connection between human and nature in the form of spatial experience. Both discussion of negotiation and connection then used to read boundaries of the Fallingwater House by Frank Lloyd Wright which applied the concept of organic architecture to its design process. This study discovers various boundaries and negotiations and how the connection between human and nature experienced inside the interior.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helga Sania Putri
Abstrak :
Transposisi dalam lingkup interior berperan dalam menghadirkan multi-interpretasi dan persepsi bagi manusia. Pada skripsi ini, pembahasan mengenai transposisi ditujukan sebagai sebuah kondisi interioritas pada ruang yang bersifat ambivalen. Dalam hal ini, transposisi mampu menghadirkan ambivalensi pada ruang pameran karena adanya perubahan persepsi manusia di dalam ruang tersebut. Perubahan persepsi itu dipengaruhi oleh adanya peralihan pada dua unsur, yakni sudut pandang manusia, serta komposisi spasial yang terdapat pada ruang tersebut. Untuk mewujudkannya, maka penerapan transposisi memerlukan medium yang berfungsi sebagai stimulus bagi manusia dalam mengembangkan konsepsi ruang berbasis event tersebut. Visual sebagai elemen yang representatif dalam ranah arsitektur dan interior lantas digunakan sebagai media eksplorasi yang diuraikan dalam skripsi ini. Selain untuk mengidentifikasi karakter ruang dan pemosisian diri manusia, elemen visual juga digunakan sebagai mekanisme untuk melihat dan membaca jejak peralihan karakter spasial. Jejak tersebut lantas digunakan untuk menghasilkan persepsi baru lainnya, seperti ruang tanpa batas (boundless), ruang dengan kesan tactile, serta ruang sebagai representasi suatu image tertentu. Oleh karena itu, ambivalensi interioritas dalam ruang pameran pada akhirnya dapat diperoleh melalui grafis, bayangan, maupun pengaturan objek visual di dalam ruang tersebut. Melalui transposisi, setiap fenomena yang terjadi di dalam ruang dapat terbangun dengan karakter yang beragam, sehingga dapat memberi interioritas yang dinamis, terlebih dalam sebuah lingkup ruang pameran. Oleh karena itu, manusia diharapkan mampu berpartisipasi secara aktif dalam memahami setiap makna dari sebuah ruang berbasis event yang ia alami. ......Transposition in interior sphere plays a role in presenting multi-interpretations and perceptions for humans. In this thesis, the discussion of transposition is intended as an ambivalent condition of interiority in space. In this case, transposition is able to present ambivalence in the exhibition space because of the changes which emerged in human’s perception toward the space itself. Changes in perception are affected by the transition of two elements, namely human’s point of view, and also the spatial composition of the space. To generate it, the practice of transposition requires a medium which functions as a stimulus for humans to develop the conception of event-based space. Visual as a representative element in the realm of architecture and interior is then used as the exploration medium described in this thesis. Besides identifying the character of space and positioning the human beings, the visual elements are also used as a mechanism to recite and trace the transitions of spatial characters. The trails are then used to generate new perceptions, such as boundless space, tactile impression space, and space as a representation of a particular image. Therefore, the ambivalence of interiority in the exhibition space can be obtained through visuals which manifested in graphics, reflections, shadows, and the arrangement of objects in the space. Through transposition, every phenomenon which occurs in space can be formed from various characters, so that it can provide dynamic interiority, especially in the scope of the exhibition space. For that way, humans are expected to be able to actively participate in understanding every meaning of an event-based space where they are engaged in.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumenta, Graciel Frederika
Abstrak :
Penulisan skripsi ini berfokus pada konsep contingent reality yang merupakan cerminan dari realita dunia nyata yang telah tercemar oleh narasi pada novel dan bagaimana konsep ini berperan dalam membentuk interioritas karakter di dalamnya. Pembahasan mengenai peran realita dalam membentuk kondisi spasial dalam novel hingga saat ini masih sangat minim. Rekonstruksi sosial menganggap dimensi realita dan imajinasi adalah dua hal yang tidak dapat disatukan, namun dalam novel akan selalu terdapat dua dimensi ini–terutama dalam hal deskripsi spasial dari latar. Dengan demikian, dibutuhkan metode yang dapat menggabungkan kedua dimensi ini–realita dan imajinasi–menjadi sebuah contingent reality. Skripsi ini akan mengkaji contingent reality lebih lanjut menggunakan dasar teori rekonstruksi mental space lewat transformasi kode arsitektural pada novel The Lightning Thief (Riordan, 2006) yang menjadi studi kasus pada skripsi ini. ...... This thesis focuses on the concept of contingent reality which is a reflection of the real world reality that has been polluted by narratives in the novel and how this concept plays a role in shaping the interiority of characters in it. Discussion about the role of reality in shaping spatial conditions in the novel is still very minimal. Social reconstruction considers the dimensions of reality and imagination to be two things that can’t be combined, but in novels there will always be these two dimensions–especially in terms of the spatial description of the setting. Thus, a method is needed that can combine these two dimensions – reality and imagination – into a contingent reality. This thesis will study contingent reality further using the theoretical basis of mental space reconstruction through architectural code transformation in the novel The Lightning Thief (Riordan, 2006) which is the case study in this thesis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Dwi Asri
Abstrak :
Video musik merupakan media penyampaian pesan dan emosi terutama video musik K-Pop hambatan dari segi bahasa karena penggunaan bahasa yang berbeda. Dalam menciptakan sebuah emosi video musik menggunakan beberapa elemen untuk nantinya membentuk interioritas dan didapatkan sebuah persepsi dari penontonnya. Pada video musik K-Pop elemen tersebut antara lain tubuh dan pergerakan, atmosfer, waktu berupa transisi, dan batasan berupa framing layar. Skripsi ini akan membahas bagaimana elemen-elemen tersebut membentuk interioritas pada penonton, sehingga terciptanya sebuah emosi dan cerita dapat yang ingin disampaikan. Metodelogi yang dipakai pada skripsi ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan analisis terhadap video musik EXO-CBX yang berjudul Blooing Day. Video musik akan dianalisis dengan cara membagi cerita pada lirik Blooming Day menjadi tiga bagian, yaitu pembuka, klimaks dan penutup. Kemudian akan diambil beberapa potongan adegan yang menurut saya sebagai penonton sangat berpengaruh dalam pembentukan persepsi pada setiap bagiannya. Potongan adegan yang terpilih akan dianalisis menggunakan teori persepsi dan kognitif serta teori interioritas pada video musik (yang berisikan teori tentang tubuh dan pergerakan, framing, transisi dan atmosfer). ......Music video has become a media to convey emotions and stories of a song especially in K-Pop music video. It’s because K-Pop uses Korean language as lyrics that cause language barrier to the international listeners. To create emotions and stories music video uses various element for forming a viewer perception through interiority. In K-Pop music video those elements are body and movement, atmosphere, transition and framing. This thesis will explain how those elements are forming the viewer perception through interiority, so they can feel the emotion and understand the story of the song. The methodology used on this thesis is a qualitative method with case study and analysis approach on EXO-CBX’s music video titled ‘Blooming Day’. The music video will be analyzed by dividing the story to be three parts; opening, climax and closing. Afterward, I’ll be taking some scenes of each part that more affecting my perception as viewer. Those scenes will be analyzed by using theory of perception and congitive and theory of interiority in K-Pop music video (involve theory of body and movement, atmosphere, transition and framing).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adimas Yosia Prasetiyo
Abstrak :
Threshold space merupakan kunci dari transisi dan hubungan antara 2 wilayah yang memiliki kekuasaan berbeda. Hal ini menjadikan threshold space sebagai kondisi yang menarik untuk melihat hubungan antara ruang interior dengan eksterior. Penelitian ini akan berfokus pada threshold space yang terbentuk diantara bangunan komersial dan jalan pejalan kaki di Jalan Suryo, Kebayoran Baru. Penelitian ini akan menganalisis bagaimana threshold space menghilangkan perbedaan atmosfer yang tajam antara ruang interior bangunan komersial dengan ruang eksterior (jalan pejalan kaki) yang bertujuan untuk menghadirkan pengalaman spasial yang kontinu. Penelitian ini akan menggunakan metode Boettger dan enam elemennya dalam menganalisis threshold space. Penelitian ini menemukan bahwa kelengkapan dan pengaturan elemen fisik yang berbeda pada threshold space akan menghadirkan atmosfer dan pola spasial yang berbeda dan akan mempengaruhi pengalaman manusia didalamnya. ......Threshold space provides the key to the transition and connection between areas with divergent territorial claims. This makes the threshold space an interesting condition to see the correlation between interior and exterior spaces. This study will focus on the threshold space formed between commercial buildings and pedestrian paths in Suryo street, Kebayoran Baru. We will analyse how threshold space eliminating the sharp division between interior of commercial buildings and exterior spaces (pedestrian paths) in order to present continuous spatial experience between two different spaces. This research will be conducted using Boettger's method and its six elements to analyse threshold space. This research found that a different arrangement and completeness of elements in threshold space will produce different atmospheres and spatial patterns which will affects human experience in threshold space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brilli Aurabillah
Abstrak :
Aksi menolak ruang adalah reaksi dari kegagalan ruang tempat manusia bertinggal untuk memenuhi kebutuhan penghuni ruang dan interiorisasi ruang adalah aksi menciptakan interior dari eksterior untuk mencari keamanan dan keselamatan di dalam ruang interior. Interiorisasi berhasil jika ruang dapat menghadirkan kualitas interior melalui atmosfer interior melalui kehadiran dari; Teritori, Keteraturan Objek, Pencahayaan dan Warna, dan Materialitas Material. Dari merasakan atmosfer dari ruang manusia dapat menolak ruang disaat kualitas ruang tidak dapat memastikan keamanan dan keselamatan dirinya. Dalam menolak ruang dapat ditemukan mekanisme menolak ruang berdasarkan kualitas yang ditemukan di dalam ruang. Dari mekanisme transformasi, manusia menolak ruang berdasarkan perubahan pada ruang. Dari mekanisme transisi, manusia menolak ruang karena tidak dapat melakukan aktivitas selain sirkulasi. Dari mekanisme kehadiran oposisi, manusia menolak ruang karena perbedaan ekspektasi manusia dari apa yang dirasakan dari ruang. Dari penelusuran ini diharapkan dapat berkontribusi pada pemahaman terkait aksi menolak ruang. ......The act of rejecting space is a reaction to the failure of the space in which humans live to meet the needs of the occupants of the space and interiorization of space is the act of creating interior from the exterior to seek security and safety in the interior space. Interiorization is successful if the space can present the interior quality through the interior atmosphere through the presence of; Territory, Object Order, Lighting and Color, and Material Materiality. From feeling the atmosphere of space, humans can reject space when the quality of space cannot ensure their safety and security. In rejecting space, a mechanism for rejecting space can be found based on the qualities found in the space. From the mechanism of transformation, humans reject space based on changes in space. From the transition mechanism, humans reject space because they cannot perform activities other than circulation. From the mechanism of the presence of opposition, humans reject space because of differences in human expectations from what is perceived from space. It is hoped that this search can contribute to an understanding of the action of rejecting space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Pratitha
Abstrak :
Keterlibatan aspek sensori motorik pada subyek terkait konteks spasial melahirkan interioritas; yaitu kualitas pada ruang sebagai proyeksi akan makna. Terkait dengan subyek anak usia dini, interioritas ruang menjadi hal yang esensial; merujuk pada proses tumbuh kembang terkait tujuan pembelajaran dan pembentukan diri melalui eksplorasi spasial. Pada Knowledge Age sekarang ini, pesatnya perkembangan teknologi turut menyentuh aspek arsitektural. Perkembangan teknologi menghadirkan gubahan ruang dalam bentuk representasi. Kehadiran video interaktif berupa gambar bergerak menjadi sarana yang menghadirkan konteks keruangan melalui serangkaian interaksi dan aktivitas mengalami ruang. Analisis studi kasus terhadap video interaktif Balamory, Sesame Street, dan Hi-5 dilakukan untuk menelusuri interioritas pada ruang representasi terkait proses tumbuh kembang anak hingga tahap usia prasekolah. Kualitas ruang terkait home, shelter, lokalitas—place attachment, serta identitas, menjadi nilai-nilai yang terproyeksi terkait aspek-aspek pembelajaran. ...... The involvement of subject's perception and motor activities in space produces interiority; a quality of space which projects spatial meanings. For preschool-age children, interiority of space becomes essential in relation to their needs for learning experience and self development through spatial exploration. In Knowledge Age, the development of technology reaches architectural aspect. It produces an arrangement of space as a representative form. Interactive video becomes one of the tools to deliver spatial context through space experiencing. The analyses of case studies—Balamory , Sesame Street, and Hi-5—was conducted to capture the interiority related to growth and development process of children until preschool age. The quality of home, shelter, place attachment, and identity were found as the projected spatial values related to early childhoord learning aspects.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Syifa Khairunissa
Abstrak :
Kegiatan makan bersama yang dilakukan berulang secara turun temurun akan menjadi sebuah tradisi. Tradisi memiliki nilai yang diturunkan dari generasi ke generasi. Salah satu tradisi makan dalam Adat Sunda yaitu ngariung memiliki performa kegiatan makan. Makanan menjadi medium dalam food performance pada ngariung. Dalam kegiatan makan terbentuk hubungan interaksi antar-individu karena adanya pengaruh dari pembentuk kegiatan makan tersebut. Food performance ngariung yang membentuk ruang yang mewadahi tampilnya karakter masing-masing pelaku sehingga food performance merupakan sebuah pendekatan dalam melihat bagaimana ruang yang terbentuk. Proses terbentuknya ruang saat terjadinya kegiatan makan menjadi sebuah interioritas. Interioritas tersebut menciptakan sebuah karakter spasial dalam tatanan Adat Sunda yang mempengaruhi ruang makan. ...... Eating tradition that people do repeatedly in collective from generation to generation will become a tradition. Ngariung is one of eating tradition of Sundanese that has an performance. Food become a medium in food performance of ngariung. Eating tradition establish an interaction relationship between individual because of their forming food activities. Space that formed from food performance become a space that accommodate a perform which can release a character of the user. Food performance as an approach to see how the space establish. The forming process of space as an interiority that formed. Interiority create a spatial character in order of Sundanese tradition that affects the eating space of ngariung.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidy Kasmadeani
Abstrak :
Salah satu permasalahan krusial yang umumnya terjadi pada proses shooting adalah pembentukan set latar baru. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan pengolahan ruang yang baik dengan mempertimbangkan aspek visual. Komunikasi visual pada ruang interior memberikan peran dalam membentuk sebuah ilusi visual. Pemahaman mengenai ilusi visual dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ruang dalam upaya memunculkan persepsi dalam melihat ruang baru seperti keadaan nyata. Pengamatan ini bertujuan untuk memahami sejauh mana peran ilusi visual dalam menyampaikan konsep kreatif di dalam ruang studio. Hasil yang hendak didapatkan dari penelitian ini adalah ilusi visual baru pada pembangunan set latar dalam ruang yang dikenal sebagai manipulasi ruang. Pengamatan ini didukung dengan metode Figure-Ground pada proses shooting iklan Klinik ZAP dalam upaya memahami cara kerja ilusi visual pada pengaturan posisi latar dan talent. Penggunaan properti yang sederhana dengan utilisasi ruang yang optimal dapat mewujudkan konsep yang akan direalisasikan. Hal ini tentunya memberikan hasil ilusi visual dengan pertimbangan aspek manipulasi ruang. Ilusi visual yang hadir pada proses shooting ini mempertimbangkan aspek ruang laboratorium yang sederhana, higienis, dan steril. Penelitian ini juga memberikan hasil untuk menjawab permasalahan dalam pengaturan terhadap objek latar dan talent. Output dari penelitian ini adalah manipulasi ruang yang dapat diimplementasikan pada setiap latar dan properti pendukung lainnya pada waktu scene yang berbeda dalam proses shooting iklan klinik ZAP. ......One of the crucial problems that mainly occurs in a shooting process is the creation of new settings. This problem can be resolved through a good spatial processing by considering the visual aspect. Visual communications on interior space gives a role in creating visual illusions. The understanding of visual illusion is required to overcome the space problem in attempt of delivering a creative concept inside a studio. The aimed result from this research is new visual illusions on the construction of background set that is known as spatial manipulation. This study is supported by Figure-Ground method on the shooting process of ZAP Clinic advertisement in understanding how visual illusion works on background and talent settings. The use of simple properties with optimal space utilization can result in acquiring the concept that will be realized. This certainly gives a result of visual illusion in consideration of spatial manipulations aspects. Visual illusions in this shooting process is considering the simple, hygienic, and sterile laboratory space aspect. This study also gives a result to answer/address problems in object settings of background and talent. Output of this study is a spatial manipulation that can be implemented in every different sets and supporting properties on every different times of scene in the shooting process of Zap Clinic advertisement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>