Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khania Andini
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu sarana penting bagi calon investor untuk mengambil keputusan investasi di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan penerbit saham yang akan dibeli. Publikasi laporan keuangan yang mempunyai kandungan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan akan direaksi oleh para pelaku pasar. Tetapi, banyak para calon investor dan pemakai laporan keuangan lain tidak memperhatikan proses penyusunan laporan keuangan, sehingga manajemen bertindak oportunistik memicu timbulnya disfunctional behaviour berupa praktik manajemen laba (earning management) salah satunya praktik perataan laba (income smoothing). Praktik perataan laba (income smoothing) diproksikan dengan diskresioner akrual yang merupakan penggunaan keleluasaan manajemen sebagai kebijakan yang subjektif dalam memilih metode akuntansi untuk menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa ada tidaknya perbedaan reaksi pasar yang diproksikan melalui abnormal retun saham dan volatilitas saham antara : 1) perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan yang tidak melakukan perataan laba (non-smoother); 2) antara perusahaan besar yang melakukan perataan laba (big smoother) dengan perusahaan kecil yang melakukan perataan laba (small smoother).

Populasi dari penelitian ini adalah 132 perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2006-2010. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh 75 perusahaan sebagai sampel akhir untuk setiap periodenya. Hasil penelitian menggunakan uji non-parametrik two independent samples test dengan metode Wilcoxon signed rank test menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi 5% terdapat perbedaan reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non- smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485); dan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non-smoother) (Z=- 4,250 sign=0,0105). Selanjutnya, reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -7,852 dan probabilitas signifikansi 0,032. Sedangkan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -5.912 dan probabilitas signifikansi 0,028.
ABSTRACT
One of important factor for inventors to make investment decision in capital market is financial report. Publicly financial report which has relevant information will be reacted by market player. Many investors and other users of financial report do not pay attention to the process of publishing financial report, so it pushes the emergence of dysfunctional behaviours like earning management practices, such as income smoothing. Income smoothing is proxied by discretionary accruals as a difference of total accruals and non-discretionary accruals.

The research aims to analyze the difference of market reaction proxied by abnormal return and volatility of stock between : 1) Income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother); 2) Income smoothing big companies (big-smoother) and Income smoothing small companies (small-smoother).

Population of this research is 132 manufactured companies listed in JSX during 2006-2010. Using purposive judgement sampling method, 75 companies were taken to become final samples for each period. The result with two independent samples test Kolmogorov-Smirnov Z (sign 5%) shows that there was a difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485), and either was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-4,250 sign=0,0105).

In otherwise, the result shows that there was significant difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing big companies (big-smoother) and income smoothing small companies (small- smoother) (Z=-7,852 sign=0,032)., and either / neither was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing big companies (big- smoother) and income smoothing small companies (small-smoother) (Z=-5.912 sign=0,028).
2013
S44702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masitoh Intan Surulloh
Abstrak :
ABSTRAK
Manajeman laba dengan menggunakan perataan laba adalah hal yang umum dilakukan di indusri perbankan. Perataan laba di dasari oleh tujuan bank agar laporan keuangan terlihat stabil. Bank mencadangkan kelebihan labanya saat kondisi ekonomi baik dan kemudian melaporkannya saat kondisi ekonomi sedang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Produk Domestik Bruto (GDP), ukuran bank (total aset), ROA (Return on Asset), EBTP (Earning Before Taxes and Provision), CAR (Capital Adequate Ratio), risiko kredit bermasalah, dan LDR (Loan to Deposit Ratio) mempengaruhi secara signifikan peluang tindakan perataan laba pada bank konvensional di Indonesia. Penelitian menggunakan 78 sampel bank konvesional di Indonesia periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik dengan variabel dependen perataan laba. Penelitian menemukan bahwa GDP, ukuran perusahaan, ROA dan CAR berpengaruh signifikan terhadap peluang tindakan perataan laba, sedangkan EBTP, risiko kredit bermasalah dan LDR tidak berpengaruh terhadap peluang bank melakukan tindakan perataan laba.
ABSTRACT
Earning management through income smoothing are a common practices in banking industries. Income smoothing are driven by a purpose to having a stable income reporting. Banking use the loan loss provison as a tools of this practices. They reserve the abnormal income in a good year and reported it in a bad year. This research is to examine whether GDP (Gross Domestic Product), bank size (total asset), ROA (Return On Asset), EBTP (Earning Before Taxes and Provision), CAR (Capital Adequate Ratio), non performing loan risk, LDR (Loan To Deposit Ratio) are significantly impacted to the probability of income smoothing of Indonesian conventional bank. Research explore income smoothing practices on a sample of 78 conventional banks in Indonesia on period 2006 up to 2014. Research are using logistic regression model with income smoothing as the dependent variable. Research find that GDP, bank size, ROA, CAR are significantly impact to income smoothing, while EBTP,non performing loan risk and LDR doesn?t impact to income smoothing
2016
S65643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesya Permata Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh income smoothing terhadap Earnings Response Coefficient ERC dan Future Earnings Response Coefficient FERC yang dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Sampel yang digunakan berjumlah 330 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005-2013. Berdasarkan pengujian empiris dengan regresi linear berganda diperoleh hasil bahwa 1 Secara umum, income smoothing berpengaruh positif terhadap ERC, namun tidak berpengaruh terhadap FERC; 2 Pada perusahaan besar, income smoothing berpengaruh negatif terhadap ERC, namun tidak berpengaruh terhadap FERC.
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of income smoothing in explaining Earnings Response Coefficient ERC and Future Earnings Response Coefficient FERC as affected by size. The sample used in this study are 330 companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2005 until 2013. Based on empirical study with multiple linear regression shows that 1 In general, income smoothing has positive effect on the ERC, but doesn rsquo t have effect on the FERC. 2 In large companies, income smoothing has negative effect on the ERC, but has no effect on the FERC.
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sugianto L.
Abstrak :
Salah satu strategi perusahaan dalam menampilkan kinerja keuangannya adalah dengan cara melakukan manajemen laba. Dengan melakukan manajemen laba., diharapkan akan memperbaiki persepsi tentang kinerja keuangan perusahaan. Dengan menampilkan laporan yang baik maka persepsi tentang kualitas laba perusahaan juga akan baik. Manajemen laba dapat dilakukan dalam berbagai macam bentuk, salah satunya adalah perataan laba atau income smoothing. Eckel?s (1981) melakukan penurunan formula untuk rnengetahui ada tidaknya income smoothing yang kemudian disebut sebagai Indeks Eckel atau Eckel'.s Smoothing Index. Dengan memakai Indeks Eckel, klasifikasi terhadap perusahaan rnenjadi lebih mudah, karena formula indeks ini sangat sederhana. Dari klasifikasi tersebut dapat dicari perbedaan pengaruh antara perusahaan yang melakukan dan tidak melakukan income smoothing terhadap kinerja saham yang dalam hal ini diwakili oleh imbal hasil saham abnormal kumulatif. Dengan membatasi jenis industri yang diobservasi diluar industri keuangan baik perbankan, asuransi maupun lembaga keuangan non bank, dan memakai kategori income smoothing yang terdiri dari smoothing dan non smoothing maka dapat dibuat model regresi faktor sel (Agung, 2004). Dengan model ini akan dianalisa pengaruh faktor smoothing terhadap imbal hasil saham abnormal kumulatif. Selanjutnya dilihat juga pengaruh indikator kualitas laba yang lain, yang erat kaitannya terhadap proses income smoothing ini. Indikator ini adalah rasio arus kas operasi terhadap laba bersih. Sudah tentu laba bersih disini bisa berarti laba yang telah di "smoothing". Variabel-variabel bebas yang berpengaruh terhadap imbal hasil saham perlu diperhitungkan dalam analisa tersebut. Variabel-variabel ini misalnya solvabilitas, Iikuiditas, laba per sal-nam, dan arus kas operasi. Dalam Model ini dengan memakai regresi heterogen akan dianalisa pengaruh linier faktor rasio arus kas operasi dengan laba bersih terhadap imbal hasil saham abnormal kumulatif dengan memperhitungkan pengaruh dari variabel kontrol yang terdiri dari variabel-variabel solvabilitas (Debt to Equity Ratio), Iikuiditas (rasio lancar), arus kas operasi dan laba persaham. Dari hasil analisa ketiga model tersebut diharapkan dapat ditarik suatu kesimpulan yang mewakili pengaruh income smoothing terhadap kinerja saham.
One of the most popular strategies to make better perception of the financial performance is doing earning management. This process may show better financial performance, and further can make better perception of the earning quality of the company. Earnings management could be done by several kind of process, one of them is income smoothing. Eckel (1981) generated the formula to test financial statement whether it 's content income smoothing or not. This formula hereinajer called as Eckels ' Smoothing Index. This Index made companies categorizing based on smoothing or non smoothing become very simple. This categorizing enable to determine differences of influence between companies which done the income smoothing (smoothing companies) and companies which undone the income smoothing (non smoothing companies) to the share performance which is proxy by cumulative abnormal return. By restricted this research only to nonfinancial sector companies, and classify the industry become smoother and non smoother enables to make factor cell regression model (Agung 2004). This model (hereinajler call as Model) will be used to analyze difference of adjusted means of cumulative abnormal return inter-factor smoothing category. Further, this thesis will examine another earnings quality indicator which has close relationship with this income smoothing process. This indicator is operating cash flow to net income ratio. This net income may also means ?smoothed net income". Independent Variables which is influence to share performance is important to be considered in this examination. These variables such as solvability, liquidity earnings per share, and operating cash flow. In the Model, by using heterogeneous regression process will be analyze linier influence of operating cash flow to net income ratio to cumulative abnormal return considering control variables influence. These variables controls are debt to equity ratio (solvability), current ratio (liquidity), operating cash flow and earnings per share. Hopefully from these three models we could generate conclusion which represent income smoothing influence to share performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amini Aulia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh praktik income smoothing dan mekanisme corporate governance terhadap cost of debt dan cost of equity perusahaan. Penelitian juga bertujuan untuk mengestimasi peran moderasi mekanisme corporate governance dan konflik keagenan antara debtholder dan stockholder terhadap hubungan income smoothing dengan cost of debt dan cost of equity. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2011. Dengan menggunakan indeks Eckel untuk mengestimasi perusahaan yang melakukan praktik income smoothing, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan cost of debt dan cost of equity pada perusahaan yang melakukan praktik income smoothing dengan yang tidak. Sesuai dengan penelitian sebelumnya semakin efektif corporate governance maka cost of debt dan cost of equity perusahaan akan semakin rendah. Hasil juga menunjukkan bahwa terdapat peran moderasi corporate governance terhadap hubungan income smoothing dan cost of debt, namun peran ini tidak terbukti memengaruhi hubungan income smoothing terhadap cost of equity perusahaan. Selanjutnya konflik keagenan antara debtholder dengan stockholder tidak signifikan berpengaruh terhadap hubungan income smoothing dengan cost of debt namun sebaliknya memengaruhi hubungan income smoothing dengan cost equity perusahaan. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh uji sensitivitas, dimana prilaku income smoothing bergantung pada kebijakan yang diambil manajemen terhadap kondisi perusahaan dan kondisi perekonomian secara umum. ...... The aim of this research is to analyze the impact of income smoothing practices and corporate governance mechanism on firm cost of debt and cost of equity. This model use corporate governance and agency conflict between debtholder and stockholder as moderating variables. The research was conducted for manufacture firms that listed in Indonesia Stock Exchange for period 2009–2011. Using Eckel Smoothing Index to estimates income smoothing practices, the results didn’t support the notion that income smoothing practices affect the firm’s cost of debt and cost of equity. Consistent with previous research that the quality of corporate governance mechanism have negative effect on firm’s cost of debt and cost of equity. Furthermore, there is an evidence that the quality of corporate governance mechanism do have moderating effect on the relationship between income smoothing and the cost of debt, but this moderating effect failed to found on the relationship between income smoothing and cost of equity. Next, the result shows there is no evidence that agency conflict between debtholder and shareholder have moderating effect on the relationship between income smoothing and the cost of debt but this moderating effect is significant on relationship between income smoothing and firm’s cost of equity. Different result are shows by sensitivity analysis, income smoothing practices do have effect on the cost of debt and the cost of equity, the results also shows that income smoothing behavior depends on managers motivation to deal with firms and the economic conditions as a whole.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melania
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara derivatif lindung nilai dan karakteristik keuangan perusahaan di industri perbankan; serta pengaruh penggunaan derivatif lindung nilai terhadap praktik manajemen laba akrual dalam penentuan strategi income smoothing. Penelitian ini menggunakan data observasi sejumlah 150 firm-years yang terdiri dari 30 bank konvensional selama periode 2011-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank yang menggunakan derivatif memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar, leverage yang lebih rendah, kesempatan untuk bertumbuh yang lebih tinggi,dan tingkat financial distress yang lebih tinggi; sedangkan tingkat likuiditas tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan derivatif. Penelitian ini juga memberikan bukti empiris bahwa penggunaan derivatif berkorelasi negatif dengan praktik manajemen laba akrual. Penggunaan derivatif menjadi sinyal positif bagi pemegang saham yang menunjukkan bahwa manajemen memiliki kompentensi dalam mengurangi volatilitas laba, sehingga manajemen tidak memiliki insentif untuk melakukan praktik manajemen laba akrual dalam rangka mengurangi eksposur terhadap risiko dan melakukan perataan laba. ......The objective of this study is to examine the relationship between hedging derivatives and financial attributes of the banks; and the impact of hedging derivatives on discretionary accruals for income smoothing decision in banking industry. This study uses data from 150 firm-year observations drawn for 30 banks covering 2011 to 2015. The empirical results show that size, leverage, growth opportunity, and financial distress have significant relationship with hedging derivatives; meanwhile liquidity does not have any significant relationship. Banks that utilise hedging tend to be larger in size and exhibit lower leverage, higher growth opportunity, and higher financial distress as well. In addition, this study reports that hedging derivatives and earnings management display an inverse relation. Hedging derivatives can be positive signal for shareholders which shows that management has competency to reduce earnings volatility, thus management does not have any incentives to use discretionary accruals in order to mitigate their risk exposure and smooth their earnings.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandra Claudia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh hipotesis income smoothing dengan menggunakan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP . Dengan menggunakan sampel 35 bank konvensional di negara-negara ASEAN 5 selama periode 2001-2015, penelitian ini tidak menemukan bukti kuat terhadap perilaku income smoothing dengan PPAP. Selain itu, praktik income smoothing dengan PPAP oleh bank cenderung tidak terpengaruh oleh peraturan minimum bank, periode resesi dan profitabilitas bank. Ketiadaan pengaruh tersebut dapat dikarenakan penetapan standar PPAP yang lebih konservatif, dimana ASEAN telah mengadopsi ketentuan PPAP yang lebih ketat dan manajemen risiko yang lebih kuat, sehingga hal ini tidak memberikan celah bagi manajer untuk melakukan praktik income smoothing dengan PPAP.
This study aims to examine the effect of income smoothing hypothesis using loan loss provisions. Using a sample of 35 conventional banks in ASEAN 5 countries during the period 2001 2015, this study found no strong evidence of income smoothing behavior using loan loan provisions. In addition, the practice of income smoothing with loan loss provosions by banks is less likely to be affected by minimum bank regulation, recession period and bank profitability. The absence of these effects could be due to the establiment of more conservative loan loss provision standards, which ASEAN has adopted stricter provisioning requirements and stronger risk management, so this does not provide a gap for managers to do income smoothing using loan loss provisions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidela Rachelia
Abstrak :
Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi prosedur audit atas perlakuan akun pada perusahaan PT PJK yang dilakukan oleh KAP LRH. Audit dilaksanakan untuk tahun fiskal 2018 dan berdasarkan LRH Audit Manual yang telah disesuaikan dengan ISA. Selain membahas prosedur audit, laporan ini juga mengevaluasi apakah perlakuan akun akrual merupakan salah satu cara perataan laba. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, prosedur audit KAP LRH telah sesuai dengan standar audit yang berlaku. Namun, perlakuan akun tersebut dapat dibilang termasuk sebagai salah satu cara dari perataan laba yaitu cookie jar reserves. ......This intership report aims to evaluate audit procedures done by the LRH KAP for the accrual account treatment by PT PJK. The audit is carried out for fiscal year 2018 and is based on the LRH Audit Manual which has been adapted from the ISA. In addition to discussing audit procedures, this report also evaluates whether the treatment of accrual accounts is considered as a way of income smoothing. Based on the evaluation conducted, the LRH KAP audit procedures are in accordance with the applicable audit standards. However, the treatment of the accrual account is arguably included as a way of income smoothing, namely cookie jar reserves.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The purpose of this research is to prove whether firm size, profitability, operating leverage and implementation of good corporate governance affect income smoothing practices among firms listed on the Jakarta Stock Exchange during 2001 - 2005....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Risna Triandhari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggabungan mata uang (currency union) yang terjadi di kawasan Uni eropa terhadap international risk sharing dan home bias di kawasan tersebut dan mekanisme yang digunakan dalam risk sharing di kawasan tersebut. Penelitian ini meneliti pada sebelas negara awal yang mengadopsi mata uang euro. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data konsumsi di masing-maing negara dan output (GDP) di masing-masing negara yang dimulai dari tahun 1975 sampai 2004. Dalam international risk sharing terdapat mekanisme yang digunakan, terdapat dua mekanisme yaitu income smoothing dan consumption smoothing.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan terjadinya penggabungan mata uang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan risk sharing dan home bias. Penggabungan mata uang dapat mendorong terjadinya international risk sharing ke arah yang lebih baik sehingga dapat mengurangi jumlah home bias. Apabila suatu kawasan terjadi international risk sharing maka, negara-negara di kawasan tersebut semakin terbuka ekonominya dan pergerakan modal antara negara semakin tinggi. Mekanisme risk sharing yang digunakan melalui dua jalur yaitu income smoothing dan consumption smoothing. Dari dua mekanisme tersebut, mekanisme yang paling banyak digunakan adalah melalui income smoothing yaitu melalui adanya aliran dana dari luar negeri yang berasal dari investasi negara pada asset di luar negeri.
2008
T 27384
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>