Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Kadir Afiff
Abstrak :
Dalam penulisan karya akhir ini, saya akan mencoba menilai harga saham PT Aneka Tambang Tbk. yang usahanya bergerak di bidang industri pertambangan. Analisa fundamental akan dilakukan sebelum kita membuat asumsi-asumsi untuk peramalan earning perusahaan masa depan. Analisa industri pertambangan dan PT Aneka Tambang Tbk, pada dasamya, ditujukan untuk mengidentifikasi keadaan ekonomi makro Indonesia, kondisi industri pertambangan Indonesia, analisa siklus industri, analisa siklus bisnis, strategi bersaing Perusahaan, serta pertumbuhan pasar pertambangan. Secara umum, ada tiga penoekatan yang dapat kita gunakan daiam metakukan penilaian/ value dari suatu saham (valuation), Yang pertama adalah discounted cash flow valuation, yang menghubungkan nilai suatu asset dengan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari asset tersebut. Yang kedua adalah relative valuation, yang mengestimasi nilai asset dengan melihat pada penentuan harga pada asset-asset yang sebanding secara relatif terhadap variabel-variabel yang umum seperti earnings, cash flow, book value atau sales. Yang ketiga adalah contingent claim valuation, yang menggunakan option pricing model untuk mengukur nilai suatu asset yang memiliki karakteristik option. Terlepas dari model mana yang akan digunakan, asumsi-asumsi yang mendasari pembuatan analisa kitalah yang sebenarnya lebih penting dalam meramalkan earning yang dapat dihasilkan perusahaan di masa depan, Karena prospek perusahaan terkait dengan faktor-faktor eksternal di luar perusahaan itu sendiri, maka dalam membuat analisa fundamental ini, kita harus mempertimbangkan lingkungan di mana perusahaan melakukan usahanya. Karena itu, sangat beralasan jika kita melakukan top-down analysis sebelum membuat asumsi untuk meramalkan prospek perusahaan masa datang. Kita akan melakukan analisa mengenai keadaan makro dari negara di mana perusahaan melakukan usahanya dan dilanjutkan dengan analisa industri dimana perusahaan beroperasi serta melihat posisi perusahaan relatif terhadap perusahaan-perusahaan lain dalam industri tersebut. Baru setelah itu, kita melakukari peramaian earning perusahaan masa depan dan melakukan penilaian dengan metode yang ada. Dengan metode analisa di atas, terlihat jelas bahwa hasil dari valuation ini akan didasari pada asumsi-asumsi yang didapat dari analisa fundamental yang dibuat pada awal proses tersebut. Karena itu analisa fundamental dapat dikatakan sebagai kunci dari proses penilaian fair value dari saham ini. Analisa fundamental yang baik akan membuat proses valuation ini memberikan hasil yang maksimal sehingga tentunya dapat digunakan oleh investor dalam mengambil keputusan investasi. Dari hasil perhitungan valuation terhadap saham PT Aneka Tambang Tbk diperoleh value of equity perusahaan sebesar Rp 1.355.131.557.000. Setelah membagi nilai tersebut dengan jumlah saham perusahaan yang beredar (1.230.769.000 lembar saham) maka diperoleh intrinsic equity per share sebesar Rp 1.101. Dengan membandingkan intrinsic equity per share perusahaan dengan current market price / share (tanggal 19 Juli 2002) sebesar Rp 700, maka dapat dikatakan bahwa saham Aneka Tambang Tbk berada pada posisi undervalued sebesar Rp 401 per lembar sahamnya. Pada akhimya, kita tetap harus mengingat bahwa valuation dalam karya akhir ini mengacu pada satu skenario dasar yang mungkin menyebabkan kesalahan dalam melakukan penilaian perusahaan. Sehingga, disarankan agar peramalan earning dilakukan dengan beberapa skenario yang lebih rinci untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
T40296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Budi Siswanti
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh variabel makro ekonomi, yaitu: kurs USD/IDR, tingkat suku bunga, inflasi dan variabel mikro ekonomi, yaitu: Volume Perdagangan, Price Earning Ratio (PER) dan Debt to Equity Ratio (DER) dari indeks harga saham gabungan dan indeks saham sektoral terhadap harga saham. Metode penelitian yang digunakan dalam menganalisis pengaruh variabelvariabel di atas adalah ARCH/GARCH. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini didapat dari Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kurs USD/IDR, tingkat suku bunga, inflasi, Debt Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap indeks harga saham Gabungan dan mayoritas indeks saham sektoral di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan untuk variabel volume perdagangan dan price earning ratio (PER) memiliki pengaruh yang positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dan mayoritas Indeks Saham Sektoral.
The purpose of this research is to provide evidence on the impacts of macro economics variables, namely USD/IDR exchange rate, interest rate, inflation, and micro economics variable such as: Trading Volume, Price Earning Ratio (PER), and Debt to Equity Ratio (DER) of the Composite Index Stock and The Sectoral Index Stocks on a stock price. The research methodology used in analyzing the above mentioned variables are ARCH/GARCH. The source of data for this research is from Bank Indonesia and the Indonesia Stock Exchange. The result of this research showed that USD/IDR exchange rate, interest rate, inflation, Debt to Equity Ratio have negative impacts on the Composite Index Stock Prices and Sectoral Index Stock Prices. While the Trading Volume and Price Earning Ratio has a positive impacts on the Composite Index Stock Prices and the Sectoral Index Stock Prices.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nellia Putri
Abstrak :
Pada pertengahan tahun 1997 perekonomian indonesia mengalami krisis yang terparah sepanjang sejarah Orde Baru. Hal ini diawali dengan penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hingga 80 persen dan peningkatan suku bunga deposito dan sekitar 15 persen menjadi 30 persen, serta inflasi yang melonjak hingga dua digit. Hampir seluruh perusahaan Indonesia tidak mampu membayar kewajibannya. Secara teknis perusahaan-perusahaan tersebut dapat dinyatakan bangkrut. Kondisi ini menimbulkan efek penurunan harga-harga saham perusahaan yang terdaftar- di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Indeks pasar yang ditunjukkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan ([HSG) merosot tajam dan nilai 726 (akhir Juil 1997) menjadi hanya 260 pada bulan September 1998. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan terjadi perubahan harga saham pada waktu berubahnya indikator-indikator ekonomi tersebut. Namun terdapat fenomena menarik yang terjadi selama periode krisis tersebut, dimana ada saham-saham yang mampu bertahan dan hampir tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi politik, yang oleh para analis dan investor di pasar modal dikategorikan sebagai defensive stocks. Saham-saham ini biasanya berasal dari emiten yang bergerak di bidang komoditi utama atau yang setiap saat dibutuhkan oleh konsumen dan memiliki pasar yang luas. Beberapa saham yang termasuk dalam kategori tersebut adalah saham perusahaan sektor industri consumer goods, terutama dari sektor indutri makanan-minuman dan rokok. Fenomena ini menarik untuk dilakukan penelitian guna mengetahui adanya pengaruh faktor-faktor ekonomi makro terhadap kinerja saham saham perusahaan sektor industri consumer goods. Dan bila terdapat pengaruh faktor-faktor ekonomi terhadap kinerja saham saham perusahaan seictor industri consumer goods, seberapa signifikan pengaruhnya terhadap harga saham tersebut. Untuk menganalisis permasalahan tersebut digunakan pemodelan multifaktor, dimana seluruh data variabel penelitian yang diguriakan berupa data runtun waktu (urne series) dengan skala data bulanan (monthly) dan metode analisis data yang digunakan adalah regresi berganda (OLS). Indeks Harga Saham Gabungan (ll-ISG), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, perubahan suku bunga SBI I buían dan tingkat itifiasi merupakan faktor-faktor yang mewakili faktor ekonomi makro yang sangat bergejolak selama krisis berlangsung dan menjadi variabel bebas (independent variable) dalam persamaan regresi. Sedangkan indeks harga saham perusahaan kategori industri Consumer goods sebagai vanabel terikatnya (dependent varíabk). Indeks saham perusahaan Consumer goods yang digunakan dalam penelitian adalah INDF, MYOR, SUBA, ¡JLTJ (kategori food & beverages); BATI, GGRM dan HMSP (kategori tobacco manufactures); DNKS, KLBF dan TSPC (kategon pharmaceuticals); UNVR (kategori cosmetics & household) dan KDSI (kategori houseware), sefla IHSCG (indeks harga saham sektor consumer goods). Hasil penelitian menunjukJn bahwa secara umum IHSG berpengaruh sangat signifikan dan positif terhadap seluruh indeks harga saham kecuali pada indeks ?larga saham IJLTJ, BATI dan DNKS. Pengaruh negatif nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (kurs) cukup signifikan terhadap indeks harga saham INDF, MYOR, HMSP, DNKS, KLBF, dan TSPC. Sedangkan perubahan suku bunga SBI memberi pengaruh negatif hanya pada indeks harga saham HMSP dan inflasi juga memberi pengaruh negatif hanya pada indeks harga saham MYOR dan BATI. Langkah berikutnya dalam penelitian adalah dengan mengembangkan model yaig mengikutsertakan faktor autoregressive function (AR) sebagai fi.ingsi residual atau penyimpangan (Ut) dan moving average function (MA) sebagai fiingsi inovasi yang membenkan informasi tentang residual (et) atau kombinasi keduanya yang dikenal sebagai model ARMA yang dapat digunakan untuk meramalkan indeks saham ke depan dengan lebih baik, karena faktor AR dan MA ternyata mampu memberikan informasi tambahan yang menjelaskan terjadinya variabilitas indeks saham consumer goods seperti INDF, SUBA, IJLTJ, DNKS, KLBF, TSPC, UNVR dan KDSI. Kriteria pemodelan yang digunakan adalah sesuai degan kriteria Box-Jenkins, yaitu parsimony, gccdncss offi dan information
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T5540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janto Havianto
Abstrak :
Kenaikan suku bunga akibat dari krisis global subprime mortgage pada kuartal ke3 tatmn 2008 ternyata mempengaruhi barga obligasi syariah korporasL Hal ini terlihat dari korva suko bunga SBI dan obligasi syariah yang berkorelasi negatif membentuk pencenninan terhadap sumbu x. Ohligasi syariah sebagai produk investasi syariah seharusnya lebih cenderung mumi dipengaruhi o!eh usaha dan kegiatan yang berpedoman pada prinsip yang syariah dan bebas dari pengaruh suko bunga.. Sharia Rnte of Return yang diperoleh dari rata-rata tertimbang Gross Equivalent Rate of Return pendapatan industri perbankan syariah mernpakan altematlf yang sangat tepat untuk dijadikan sebagai acuan penetapan harga dari produk keuangan syariah, Oleh karena itu diperlukan penelitian yang akan diJakukan dalam tesis ini untuk mengetahui sejauh mana signifikansi pengaruh SBI dan SRR sebagai variabel penelitian, beserta variabel pengontrol Jain, yaitu : Kurs, IHSG dan IHK terhadap harga Obligasi Syariah Korporasi (OSK). Data·da!a yang dihimpun merupakan data seknnder dari periode Januari2007 sampai dengan Desember2009. Data terSebut bersumber dari Bank Indonesia, Jakarta Stock Exchange, Bapepam, Reuters, Bloomberg, B-Syariah Mandiri. BankMuamalat Indonesia, Bank Syariah Mega Indonesia. Metoda pene1itian yang digunakan adalah regresi linier majemuk dengan metode ARCH/GARCH dengan pengujian model sesuai dengan asumsi yang didasari oleh analisis statistik dan ekonometrika. ......Raise of interest rate caused by subprime mortgage global crisis in the 3rd quarter of 2008 is in fuct also affect the price of Corporate Sharia Bond. This could be seen from the negative correlation between SBI interest rate curve and sharia bond forming reflection of the x·axis. Sharia bond as one of sharia investment product should have been affected more by business and activities related to Sharia principle and therefore should not be affected by interest rate. Sharia Rate of Return could be measured by calculating the average of Gross Equivalent Rate of Return from sharia financiai industry income which is an appropriate alternative to become reference for determining the price of Sharia fmancial products, Because of that, such research that would be done in this thesis should be done in order to understand th.e significance of SBI and SRR as a research variable, influence along with other data as a control variable for this research which consist of : Exchange rate (Kurs), Jakarta Composite Index (IHSG) and Consumer Price Index (fHK) related to Corporate Sharia Bond price (OSK). The data obtained here are secondary data from the period of JMuary 2007 until December 2009. The data came from Bank of Indonesia. Jakarta Stock Exchange, Bapepam, Reuters, Bloomberg, Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mega Indonesia. The research method is multiple linear regression with ARCHJGARCH method and model testing based on asswnption from statistical analysis and econometric.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33483
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Teuku Muhammad Irfan
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga properti terhadap indeks harga saham di Indonesia pada periode 2007 hingga 2011. Penelitian ini dilakukan karena pada penelitian sejenis yang dilakukan sebelumnya menghasilkan bahwa harga properti di Hong Kong maupun di Singapura berpengaruh terhadap indeks harga saham masing-masing negara tersebut, serta perkembangan bisnis properti di Indonesia yang dinilai menjanjikan dan terus meningkat. Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan model Fama- Gibbons. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga properti mempengaruhi perubahan pada IHSG. Di sisi lain, tingkat laju inflasi sebagai variabel kontrol diketahui tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan IHSG. ...... The objective of this study is to analyze the impact of property prices on stock prices indices in Indonesia within the period of 2007 until 2011. The research was conducted based on prior researches resulted that property prices in Hong Kong and Singapore affected to its stock price indices, as well as the development of the property business in Indonesia is promising and rising. The methodology for this study is the Fama-Gibbons model. The result indicated that the property prices have an impact to the change of Jakarta Composite Index (JCI). On the other hand, the inflation rate as the control variable has no impact to the change of JCI.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Marscella A. P.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8797
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atim Djazuli
Abstrak :
Tujuan dan kebijakan Pasar Modal di Indonesia ialah di samping untuk mendorong meningkatnya jumlah perusahaan yang menjual saham dan obligasi di Bursa, mengerahkan dana dari masyarakat agar produktif, juga ikut mewujudkan pemerataan pendapatan melalui pemilikan saham-saham perusahaan yang telah memasyarakatkan sahamnya di Pasar Modal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan indeks harga saham sebagai petunjuk penilaiian saham perusahaan dan industri serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan berapa besar pengaruh return on equity, volume perdagangan, dividend payout ratio dan tingkat bunga deposito terhadap indeks harga saham di BEJ. Penelitian ini menggunnakan data primer dan sekunder terhadap 100 perusahaan dan 5 industri yang telah memasyarakatkan sahamnya di BEJ ; dengan periode penelitian tahun 1990 - 1993. Berdasarkan pengujian dan analisa yang menggunakan metode regresi linier yang dilakukan secara serempak menunjukkan hasil yang signifikan, dimana return on equity dan dividend payout ratio berpengaruh positif sedangkan volume perdagangan dan tingkat bunga deposito berpengaruh negatif terhadap indeks harga saham perusahaan dan industri. Pengaruh volume perdagangan terhadap indeks harga saham ini merupakan penyimpangan teori. dengan melihat faktor yang paling berpengaruh terhadap indeks harga saham, maka faktor yang dominan berturut-turut adalah return on equity, dividend payout ratio kemudian tingkat bunga deposito.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.F. Christiningrum
Abstrak :
ABSTRAK Sejak digulirkannya Paket Deregulasi Pasar Modal (Keputusan Presiden No. 80 Tahun 1988) dan adanya fenomena pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kawasan Asia Tenggara, mengakìbatkan perkembangan dan aktivitas Pasar Modal meningkat dengan sangat pesat. Perkembangan ini juga menyebabkan semakin banyaknya alternatif investasi yang ditawarkan kepada pemilik dana, dan salah satunya yang sangat populer ditawarkan adalah saham yang merupakan salah satu komoditas yang mewakili kelompok ?Surat Berharga?. Alasan investor menanamkan dananya pada komoditas tertentu adalah ekspektasinya terhadap tingkat pengembalian yang maksimal yang dapat diperolehnya pada akhir masa investasi setelah memperhitungkan resiko yang harus dibadapinya. Pada saham selain pembagian dividend, pemilik saham juga mempunyai kesempatan mendapatkan penghasilan dan Capital Gain yang merupakan selisih harga jual diatas harga belinya. Namun sebelum seorang investor yang sukses (Intelligent Speculation) menanamkan dananya, terlebih dahulu harus melakukan analisa yang mendalam dengan menggunakan fakta serta informasi untuk menseleksi berbagai sekuritas yang ditawarkan, Terdapat berbagai pendekatan untuk melakukan proses ini, tetapi dalam karya akhir ini penulis menekankan pada analisa fundamental saja, dimana analisa ini mempelajari hubungan antara harga saham dan kondisi fundamental perusahaan. Karena pada dasarnya nilai saham mencerminkan nilai perusahaan (value of the firm) tidak hanya pada satu saat tertentu tetapi juga meliputi harapan (ekspektasi) akan kemampuan perusahaan dimasa yang akan datang. Bank XYZ sebuah perusahaan yang telah go publik, dalam penulisan ini dipilih sebagal perusahaan yang akan dipakai sebagai obyek penelitian, dengan pertimbangan kondisi fundamentalnya yang baik dan tergolong sehat menurut penilaian Bank Indonesia. Tahap analisa yang dilakukan diawali dengan pembuatan proyeksi laba bersih dua tahun kedepan dengan melihat kondisi masa lalu dan asumsi-asumsi terhadap prediksi masa yang akan datang, dilanjutkan dengan analisa pesaing terhadap lima bank yang dianggap menjadi pesaing utamanya. Hasil perhitungan tersebut kemudian digunakan untuk membuat penilaian atas nilai itrinsik saham Bank XYZ. Hasil analisa Price Earning Ratio dua tahun kedepan yang cukup baik, Price to Book Value (PBV) yang moderate serta Deviden Yield yang tidak terlampau tinggi namun harga saham tetap stabil diatas rata-rata harga pesaingnya memberi indikasi bahwa saham bank XYZ masih diminati dan dinilai tinggi oleh investor. Hal ini ditunjang oleh kondisi perusahaan yang tetap menerapkan konsep prudent banking dengan tetap menjaga kualitas aktìva produktifnya Pada tingkat pertumbuhan yang konservatif namun hasil yang maksimal, mengembangkan sumber daya yang dimilikinya, serta meminimalisasi resiko tidak sistematis (Unsystematic Risk) yang dimilikinya melalui diversifikasi usaha ke bentuk jasa pembiayaan antan lain seperti Leasing, anjak piutang, asuransi, melakukan joint venture dengan Sumitomo Bank seria rnenjatankan usaha perdagangan sekuritas. Setelah melalcukan analisa atas saham Bank XYZ rekomendasi yang diberikan bagi calon investor terhadap saham ¡ni adalah BELI (BUY) karena PER yang tinggi dimasa depan memberikan indikasi bahwa Estimated Value dimasa yang akan datang masih lebìh tinggi dari Market Price masa sekarang, sangat besar kemungkinan bahwa investor alcan memperoleh Capital Gain dari transaksi saham ini.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>