Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrea Laksmirani Kristina
Abstrak :
Level atau tingkatan antusiasme seseorang merupakan tolak ukur yang penting bagi performa sebuah perusahaan. Level antusiasme tersebut dapat dimodelkan melalui face recognition yang nantinya digunakan sebagai sebuah acuan untuk mengetahui apakah seseorang termasuk dalam kelas antusias, sedikit antusias, atau tidak antusias. Pengklasifikasian face recognition ini berbasis supervised machine learning. Klasifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Support Vector Machine SVM dengan metode one-vs-one karena kelas pada data terdiri lebih dari dua kelas. Adapun, dalam upaya peningkatan performa classifier, perlu dilakukan pemilihan fitur. Pemilihan fitur yang digunakan pada skripsi ini adalah Fisher rsquo;s Ratio dan Information Gain. Hasil yang diberikan di akhir tulisan ini berupa perbandingan akurasi dan running time dari klasifikasi SVM tanpa pemilihan fitur dan klasifikasi SVM dengan menggunakan masing-masing pemilihan fitur Fisher rsquo;s Ratio dan Information Gain. Pada klasifikasi SVM tanpa pemilihan fitur, didapatkan akurasi dan running time masing-masing sebesar 80,95238 dan 2,125 detik; dengan pemilihan fitur Fisher rsquo;s Ratio didapatkan akurasi dan running time masing-masing sebesar 88,89 dan 5,47 detik; sedangkan dengan pemilihan fitur Information Gain didapatkan akurasi sebesar 80,95238 dengan running time 1,265625 detik. ...... Enthusiasm level of a person is an important measurement for a company performance. Enthusiasm level can be modeled by face recognition that in the future will be used as standard to distinguish whether someone is classified as enthusiast, tend to enthusiast, or not at all. This face recognition classification is based on supervised machine learning. This paper uses Support Vector Machine SVM as a classifier with one vsone method because the data consists of more than two classes. In order to increase classifier performance, it is necessary to do feature selection. This paper uses Fisher rsquo s Ratio and Information Gain as feature selection. The conclusion at the end of this research is in the form of comparison of running time and accuracy between SVM classification without feature selection and with Fisher rsquo s Ratio and Information Gain feature selection, respectively. In SVM classification without feature selection, the accuracy and running time are 80,95238 and 2,125 seconds, respectively with Fisher rsquo s Ratio feature selection the accuracy and running time are 88,89 and 5,47 seconds, respectively whilst with Information Gain feature selection the accuracy and running time are 80,95238 , and 1.265625 seconds, respectively.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rambat Lupiyoadi
Abstrak :
Penelitian ini memfokuskan pada hubungan antara kinerja jasa perguruan tinggi dan kepuasan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Berta pengaruhnya terhadap perilaku minat purna penggunaan jasa perguruan tinggi. Dimensi kinerja jasa dalam penelitian ini mencakup dimensi bukti fisik, kehandalan, jaminan, daya tanggap, dan empati dan pemberi jasa. Penelitian menggunakan metode pengambilan sampel stratified . proportionate random sampling. Sampel diambil dari mahasiswa UI yang lulus pada tahun ajaran 1997/1998 dari seluruh fakultas dan jenjang studi. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuesioner yang dikirim melalui pos. Penyusunan kuesioner menggunakan format SERVPERF (Cronin & Taylor, 1992) dengan modifikasi seperlunya. Sejumlah 200 kuesioner telah dikirim ke alamat responden dan 108 diantaranya telah memberikan respon yang baik. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang nyata dan positif antara kinerja jasa UI dengan kepuasan mahasiswa dan perilaku minat puma penggunaan jasa UI oleh mahasiswa. Hal ini terbukti dan hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda dan analisis korespondensi. Sementara penggunaan analisis regresi logistik memberikan informasi bahwa pada pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap perilaku minat puma penggunaan jasa, hubungan positif dan signifikan hanya ditemukan khususnya pada perilaku menggunakan/memilih kembali jasa perguruan tingginya. Sementara dengan analisis varians ditemukan adanya perbedaan peniaian kinerja jasa ,UI berdasarkan jenjang pendidikan mahasiswa.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suardana
Abstrak :
Penelitian ini berawal dengan melihat adanya tanggapan positif dari masyarakat pedesaan untuk mengikuti pelatihan, terbukti dari jumlah pendaftar cukup tinggi antara 25 orang sampai dengan 50 orang untuk setiap paket, sedangkan setiap paket hanya memerlukan sebanyak 16 orang. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengungkap huhungan antara sikap terhadap perubahan persepsi terhadap program dengan minat mengikuti pelatihan. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut didasarkan pada data yang diambil dari subyek penelitian sebanyak 144 orang dari peserta pelatihan non institusional BLK Denpasar tahun anggaran 1997/1998 yang dilaksanakan di Daerah Tingkat II Kabupaten Badung, di tiga kecamatan yaitu ; Kecamatan Denpasar Barat, Kecamatan Abiansemal, dan Kecamatan Mengwi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner tersebut digunakan untuk mengungkap data berkenaan dengan sikap terhadap perubahan, persepsi terhadap program, dan minat mengikuti program .pelatihan. Data yang dihasilkan adalah data skala sikap yang menggambarkan variasi ketiga variabel tersebut. Analisis korelasi sederhana dan ganda digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel sikap terhadap perubahan dan persepsi terhadap program sebagai independen variabel dengan minat untuk mengikuti program pelatihan sebagai dependen variabel. Hasil analisis korelasi menunjukkan kecendrungan sebagai berikut: Sikap terhadap perubahan mempunyai hubungan yang positif dengan minat mengikuti pelatihan dengan koefisien korelasi composite variabel kesiapan berinteraksi, proses evaluatif dan harapan peserta. dengan kebutuhan dan keteraturan sebesar 0,193, 0,213, 0,236, dan 0,171, 0,204, 0,213. Persepsi terhadap program mempunyai hubungan yang positif dengan minat mengikuti pelatihan dengan koefisien korelasi composite variabel kemampuan instruktur fleksibelitas program dengan kebutuhan dan keteraturan sebesar 0,226, 0,419, dan 0,226, 0,399. Sumbangan variabel sikap terhadap perubahan dan persepsi terhadap program secara bersama-sama terhadap minat mengikuti pelatihan ditunjukkan oleh koefisien determinsi composite variabel kesiapan berinterkasi, proses evaluatif, harapan peserta, kemampuan instruktur dan fleksibelitas program terhadap kebutuhan dan keteraturan sebesar 21,6% dan 19%.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Fransisca
Abstrak :
Kajian yang dilakukan terhadap intervensi guru dalam pemanfaatan acara TV khususnya film cerita anak-anak, berangkat dari adanya suatu fenomena sosial yang menimbulkan pro dan kontra dikalangan orang tua murid maupun pendidik yang selalu menyoroti keberadaan televisi sebagai "biang kerok'' menurunnya minat dan kebiasaan membaca anak. Pada tataran metodologis, metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan pendekatan kuantitatif. Survai penelitian adalah murid-murid SD kelas IV yang berusia 9-10 tahun pada dua sekolah yang bebeda, yaitu sekolah yang mendapat intervensi guru ( sekolah yang di treatment ), adalah SDK Permata Bunda, cimanggis atau sekolah yang tidak ada intervensi guru ( sekolah pembanding ), adalah SDN Curug III cimanggis dan responden yang diambil berjumlah 100 orang. Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui seberapa besar kakuatan intervensi guru dalam pemanfaatan acara TV untuk peningkatan minat dan kebiasaan membaca anak. Landasan teori yang dijadikan acuan utama dalam penelitian ini adalah pernikiran Albert Bandura yaitu Teori Belajar Sosial, yang menyoroti belajar dengan jalan mengamati perilaku orang lain dan teori-teori lain yang digunakan dalam penelitian ini, adalah "Conditioning Theory dan Individual Differences Theory". Akhirnya berdasarkan analisa yang dilakukan diperoleh temuan dalam penelitian ini adalah, Semakin tinggi tingkat interverensi guru, semakin banyak buku milik koleksi pribadi anak didalam peningkatan minat dan kebiasaan membacanya dengan nilai koefisien korelasi mencapai 0,00. Kedua semsakin tinggi tingkat interverensi guru semakin banyak buku yang dibaca anak didalam peningkatan minat bacanya, dengan koefisien korelasi 0,00. Ketiga, semakin tinggi tingkat interferensi guru terhadap faktor lingkungan teman sekolah semakin tinggi minat dan kebiasaan membaca anak, dengan koefisien korelasi mencapai 0,000. Dan berdasarkan analisis regresi ganda diketahui, bahwa variabel buku milik, variabel keluarga dan variabel minat yang paling besar pengaruhnya dalam kajian ini, yaitu mencapai nilai signifinkasi T sebesar 0,000, 0,02 dan 0,000. Berdasarkan temuan tersebut penelitian ini merekomendasikan agar untuk masa yang akan datang sistim pendidikan kita perlu memberikan kesempatan yang lebih luas untuk mensosialisasikan mata pelajaran membaca dan menulis bagi anakanak SD dan untuk lebih memberikan kesempatan pada guru dapat memanfaatkan media masa yang tersedia terutama media elektronik dalam kemasan "Enter Teaching", artinya media dijadikan sebagai alat penghibur dan pendidik sekaligus bagi anak-anak di era millenium ketiga nanti.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riksa Wibawa Resna
Abstrak :
Perubahan tekanan ekonomi, situasi politik, arus informasi yang berkembang pesat, peningkatan kesadaran pengguna jasa pelayanan akan kebutuhan kesehatan dan berdirinya rumah sakit swasta dengan kepemilikan baik lokal maupun asing menuntut perubahan yang besar dalam layanan kesehatan. Rumah sakit sebagai sarana rujukan dan pusat pelayanan kesehatan yang cukup lengkap diharapkan mampu bersaing dalam rneningkatkan mutu layanan yang diberikan kepada pengguna jasa rumah sakit. Secara umum diakui bahwa mutu berkaitan dengan kepuasan pasien/masyarakat profesional, manajemen dan pemilik rumah sakit itu sendiri. Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memadai, handal dan berkompeten. Sumber daya manusia dirumah sakit terdiri dari berbagai macam unsur yang terkait didalamnya yang berperan dalam pemberian layanan yang komprehensif. Unit rawat inap merupakan salah satu pelayanan yang bersifat revenue center yang disediakan rumah sakit sehingga tingkat kepuasan pasien yang dirawat di unit tersebut bisa digunakan sebagai salah satu indikator mutu pelayanan. Evaluasi pasien rawat inap yang dilakukan di RS Honoris memperlihatkan bahwa daya tanggap dan keahlian perawat sering menjadi sumber keluhan pasien yang disampaikan oleh pasien terhadap pelayanan di ruang rawat inap, baik lisan maupun tulisan. Konsep penelitian ini didasarkan atas modifikasi konsep dari Krowinski W.J. dan Steiber S.R., 1996. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 200 orang pasien yang dirawat untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara persepsi pasien atas layanan keperawatan terhadap minat beli ulang layanan keperawatan di instalasi rawat inap rumah sakit Honoris. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari jumlah responden 200 orang 63.5 % diantaranya menyatakan puas terhadap layanan keperawatan rawat inap RS Honoris walaupun masih ada beberapa hal seperti kemampuan perawat menyiapkan lingkungan kerja sebelum bekerja seperti menutup kain gorden sebelum memandikan pasien, menyebut nama pasien sebelum melakukan tindakan, menjaga kebersihan WC dan kemampuan perawat untuk sering datang mengontrol keadaan pasien yang masih dipersepsikan kurang oleh pasien dan perlu mendapatkan perhatian oleh pihak manajemen. Hasil penelitian menunjukan bahwa 91.5 % responden menyatakan akan kembali membeli layanan keperawatan di RS Honoris. Terdapat 2 dimensi mutu layanan keperawatan yang mempengaruhi minat beli ulang layanan keperawatan di rumah sakit yaitu: komunikasi dan respon perawat terhadap panggilan. Rata-rata minat beli ulang jasa pelayanan rawat inap di RS Honoris paling tinggi setelah melihat kemampuan komunikasi perawat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh rumah sakit sebagai salah satu alat untuk menyusun strategi perbaikan mutu pelayanan keperawatan khususnya pada instalasi rawat inap RS Honoris Tangerang.
Relation between Patient Perceptions for Treatment Service to Enthusiasm Buy To Repeat Treatment Service in Installation at Hospital Honoris Tangerang Year 2003Changes in the economic pressure, political situation, information current which rapidly grow, improvement awareness service user of health requirement service will and hospital of private sector with the ownership of foreign and also local goodness claim big change in health service. Hospital as reference and center health service which complete enough expected able to compete in upgrading service which is passed to a service user hospital. Is in general confessed that quality go together professional or patient satisfaction, ill pawnbroker and management itself. Certifiable Health service requires to be supported by adequate human resource, rely on and have the competence. Ill human resource at home consisted of assorted related or relevant element in it which the playing a part in comprehensive service gift. Ward as one of service having the character of revenue center provided by a hospital so that mount patient satisfaction which is taken care of the unit can be used as one of indicator on quality service. Evaluate patient in ward conducted in Honoris Hospital show that energy listen carefully and the nurse membership often become patient sigh source submitted or sent by patient to service in ward, oral goodness and also the article. Concept of this research based by modification conception from Krowinski W.J. and Steiber S.R, 1996. This research represent research having the character of analytic quantitative with approach of cross sectional to 200 people of patient which is taken care of to get picture [of] about relation between perception of patient for service of treatment to enthusiasm buy to repeat service of treatment in ward installation at Honoris hospital. Result of research show that from amount of responder 200 people 63.5 % among other things express to satisfy to service of treatment take care of to lodge Honoris Hospital although the several things there still like ability of nurse prepare environment work before working like closing cloth of Borden before bathing patient, mentioning name of patient before conducting action, keep cleaning of WC and ability of nurse to often come to control circumstance of patient which the perception still less by patient and require to get attention by management party. Result of research show that 91.5 % responder express will return to buy treatment service in Honoris hospital. There are 2 dimension of quality of treatment service influencing enthusiasm buy to repeat ill treatment service at home that is: and response nurse communications to call. Enthusiasm mean buy to repeat service take care of to lodge [in] highest RS Honoris after seeing the nurse communications ability. Result of this research expected can be used by hospital as one of appliance to compile repair strategy of quality of treatment service especially at ward installation Honoris Hospital Tangerang. Bibliografi 35 (1983 - 2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Dinda Winafaisal
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu intervensi yang dapat mengatasi kemajuan karyawan (employee advancement) untuk meningkatkan antusiasme karyawan (employee enthusiasm) di PT. HIJ. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan alat ukur kuesioner. Alat ukur yang digunakan merupakan hasil pengembangan dan adaptasi peneliti dari alat ukur yang sudah ada. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah employee enthusiasm (Sirota et. al., 2005) dengan α = 0,852, employee advancement (Khrisnan dan Maheswari, 2011) dengan α = 0,969, dan safety feeling (Soebandono, 2011) dengan α = 0,925. Hasil uji dengan menggunakan teknik regresi berganda terhadap 68 karyawan PT. HIJ menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kemajuan karyawan dan rasa aman terhadap antusiasme karyawan (signifikansi kemajuan karyawan = 0,004 dan signifikansi rasa aman = 0,010, dengan p < 0,005). Koefisien Beta kemajuan karyawan lebih besar dibandingkan dengan koefisien Beta rasa aman. Ditinjau lebih jauh lagi menunjukkan bahwa yang paling mempengaruhi adalah dimensi training and development support. Berdasarkan uji statistik tersebut, maka peneliti merancang rekomendasi program intervensi kemajuan karyawan untuk meningkatkan antusiasme karyawan berupa resosialisasi sistem pelatihan dan pengembangan serta training effective communication. ...... This study aims to develop an intervention to address the problem of employee?s advancement to increase the employee?s enthusiasm at PT. HIJ. The study use a quantitative approach and using a questionnaire for data collection. Measuring instruments was develop from adaptation of existing measurement tools. The questionnaire used in this study is employee enthusiasm (Sirota et. al., 2005) with α = 0.852, employee advancement (Khrisnan and Maheswari, 2011) with α = 0.969, and safety feeling (Soebandono, 2011) with α = 0.925. Test results using multiple regression techniques against 68 employees of PT. HIJ shows that employee advancement and safety feeling have influence to employee enthusiasm (significance of employee advancement = 0.004 and the significance of safety feeling = 0.010, p <0.005). Beta coefficient of employee advancement greater than the beta coefficient of safety feeling. Judging further showed that most influence dimension is training and development support. Based on this statical result, researcher designed a recommendations intervention program employee advancement to increase employee enthusiasm i.e. resocialization training and development system and effective communication training.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42568
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedek Abdul Halim
Abstrak :
Fungsi intermediasi adalah salah satu fungsi yang penting dalam dunia perbankan. Untuk mendeteksi fungsi intermediasi dapat digunakan indikator keuangan Financing to Deposit Ratio (FDR), yaitu perbandingan antara jumlah pembiayaan yang disalurkan terhadap jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat. Penyaluran pembiayaan di Bank BNI syariah cabang XYZ masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan DPK yang berhasil dihimpun. Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap minat nasabah untuk mendapatkan pembiayaan di bank BNI syariah cabang XYZ, yang dilihat dari sudut pandang Nasabah yaitu materialisme, pelayanan dan lokasi bank syariah. Dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan dan laporan publikasi mengenai bank BNI syariah serta data primer yang berasal dari kuisioner. Metode analisis statistik yang akan digunakan untuk pengolahan data adalah analisis regresi linear berganda. Dengan kesimpulan : Dalam rangka meningkatkan minat nasabah untuk mendapatkan pembiayaan dari Bank BNI syariah cabang XYZ maka margin dan bagi hasil harus bersaing dengan bank konvensional, pelayanan harus ditingkatkan serta lokasi bank syariah hendaknya berada di tempat yang strategis.
Intermediary function is one of important functions in the world of banking. To detect it, one can use one of finance indicators, that is Financing to Deposit Ratio ( FDR). It is comparison of amount of defrayal channelled with amount of third party savings collected from society. Defrayal Channelling in BNI Moslem Bank - Branch XYZ is still remarkably smaller than third-party fund collected. This research represents the case study to customer enthusiasm to get defrayal from BNI Moslem Bank-Branch XYZ, which is observed from customer points of view, those are materialism, service and location of Moslem bank. By using secondary data derived from financial statements and publicized reports of BNI Moslem Bank and also from primary data earned from questionnaires. Statistical analysis method used for the data processing is doubled linear regression analysis. Having as a conclusion : In order to improve customer enthusiasm to get the Defrayal from BNI Moslem Bank- Branch XYZ, hence margin and sharing holder have to vie with those kind of the conventional bank, service has to be improved and location of Moslem bank must be strategic and convenient.
2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library