Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 504 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arniati Prasedyawati Herkusumo
"Penelitian ini bermula dari pemikiran bahwa dalam proses belajar mengajar secara klasikal di sekolah terdapat kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rata-rata (siswa biasa) dan terdapat pula siswa yang mempunyai kemampuan yang lebih unggul daripada kelompok siswa biasa (siswa berbakat). Namun dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal, inteligensi bukanlah merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan belajar. Banyak faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan belajar, baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa.
Pada penelitian ini, faktor dari dalam diri siswa yang dimaksud adalah pengaturan diri dalam belajar dan 'self efficacy', sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dimaksud adalah lingkungan belajar di rumah. Berdasarkan pandangan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauhmana terdapat perbedaan antara siswa berbakat dan siswa biasa dalam variabel-variabel di atas, dan sejauhmana hubungan variabel-variabel tersebut dengan prestasi belajar yang diperoleh.
Dalam penelitian ini siswa yang dipilih sebagai subyek penelitian adalah siswa-siswa kelas I SMA, dimana pada masa ini siswa dianggap telah menunjukkan perkembangan kematangan fisik, mental, emosional dan sosial (Hurlock, 1978). Melalui kajian teoritis tentang keberbakatan, pengaturan diri dalam belajar, 'self efficacy', lingkungan belajar di rumah dan prestasi belajar, maka dalam penelitian ini diajukan 5 hipotesis yang diuji kebenarannya pada 110 orang sampel siswa, yang terdiri dari 55 orang yang termasuk kelompok siswa berbakat dan 55 orang siswa yang termasuk kelompok siswa biasa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada uji perbedaan memperlihatkan adanya perbedaan yang signifikan antara siswa berbakat dengan siswa biasa pada variabel-variabel pengaturan diri dalam belajar (nilai t = 16,64 pada p [ 0,05); self efficacy (nilai t = 11,06 pada p [0,05); dan prestasi belajar (nilai t = 22,32 pada p [0,05). Sedangkan pada variabel lingkungan belajar di rumah tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang signifikan antara siswa berbakat dengan siswa biasa (nilai t = 0,57 pada p > 0,05).
Adapun hasil korelasi ganda memperlihatkan ada hubungan yang signifikan antara pengaturan diri dalam belajar, 'self efficacy', lingkungan belajar di rumah dan inteligensi dengan prestasi belajar (R = 0,91873).
Dengan demikian maka hasil penelitian ini telah menjawab permasalahan yang diajukan yaitu sejauhmana ada perbedaan antara siswa berbakat dengan siswa biasa pada pengaturan diri dalam belajar, 'self efficacy', lingkungan belajar di rumah, dan prestasi belajar. Serta sejauhmana hubungan antara pengaturan diri dalam belajar, `self efficacy', lingkungan belajar di rumah, dan inteligensi dengan prestasi belajar.
Untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini di waktu yang akan datang, penulis menyarankan perlunya penggunaan lebih dari satu alat ukur untuk menjaring siswa berbakat, perlunya penelitian untuk menguji validitas eketernal dan reliabilitas dengan metode dan teknik lain dari Skala Pengaturan Diri Dalam Belajar dan Skala Self Efficacy yang disusun untuk keperluan penelitian ini. Selain itu juga disarankan agar dalam mendapatkan data prestasi belajar siswa perlu kiranya untuk menggunakan alat tes yang baku. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Borkat P.
"Paskibraka merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan menanamkan jiwa kepemimpinan di kalangan pemuda Indonesia. Pelatihan Paskibraka dalam hal ini memegang peranan penting untuk mewujudkan tujuan tersebut, karena tahapan ini merupakan proses pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada anggota Paskibraka. Khususnya berkenaan dengan tujuan menanamkan jiwa kepemimpinan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi peserta pelatihan Paskibraka Jawa Barat tahun 2007 terhadap efikasi kepemimpinan anggota Paskibraka.
Penelitian ini termasuk penelitian survei yang melibatkan sampel penelitian sebanyak 54 orang yang diambil dengan teknik sensus. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan dengan penyebaran kuesioner, sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik.
Hasil uji validitas variabel pelatihan Paskibraka menunjukkan nilai koefisien Alpha sebesar 0,871, sedangkan untuk variabel efikasi kepemimpinan, hasil pengujian validitas menunjukkan nilai koefisien Alpha yang diperoleh sebesar 0,847. Nilai koefisien alpha dari kedua variabel cukup besar sehingga dapat disimpulkan baik instrumen pelatihan Paskibraka maupun efikasi kepemimpinan adalah reliabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan pelatihan Paskibraka yang dilihat berdasarkan aspek pelatih, metode, fasilitas dan materi dinilai baik, sedangkan efikasi kepemimpinan secara umum tergolong tinggi. Hasil analisis setiap indikator menunjukkan bahwa aspek pelatih merupakan aspek pelatihan Paskibraka yang berpengaruh paling dominan terhadap efikasi kepemimpinan, diikuti aspek metode, fasilitas dan materi.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka pelaksanaan pelatihan Paskibraka perlu dikembangkan sehingga memberikan kontribusi yang lebih nyata dan luas, terutama untuk menyiapkan kepemimpinan generasi muda di masa depan
Paskibraka is an annual routine activity that aims to foster the spirit of nationalism and instill a leadership spirit among Indonesian youth. Paskibraka training in this case plays an important role to realize this goal, because this stage is an educational process to instill national values to Paskibraka members. Especially with regard to the purpose of instilling the leadership spirit, this study aims to determine the perception of the 2007 West Java Paskibraka training participants on the leadership efficacy of Paskibraka members.
This research includes survey research involving 54 research samples taken by census technique. Data was collected through field research by distributing questionnaires, while data analysis was carried out using descriptive analysis and statistical analysis.
The results of the validity test of the Paskibraka training variable show an Alpha coefficient value of 0.871, while for the leadership efficacy variable, the results of the validity test show the Alpha coefficient value obtained is 0.847. The alpha coefficient values of the two variables are large enough so that it can be concluded that both Paskibraka training instruments and leadership efficacy are reliable.
The results showed that in general the implementation of Paskibraka training based on the aspects of trainers, methods, facilities and materials was considered good, while leadership efficacy in general was high. The results of the analysis of each indicator show that the aspect of the trainer is the aspect of Paskibraka training that has the most dominant influence on leadership efficacy, followed by aspects of methods, facilities and materials.
Based on the results of this study, the implementation of Paskibraka training needs to be developed so that it provides a more tangible and broad contribution, especially to prepare the leadership of the younger generation in the future.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24921
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Anton Oktary K.
"Sebagai syarat kelulusan skripsi tentulah dapat menimbulkan perasaan cemas pada mahasiswa yang mengerjakannya. Dari penelitian Primusanto (2000) didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan tingkat kecemasannya sehari-hari atau normal. Kecemasan timbul tidak hanya disebabkan oleh kejadian yang dirasakan mengancam. Tetapi juga lebih diakibatkan oleh persepsi mengenai ketidakmampuan diri dalam mengatasinya. Persepsi atau keyakinan terhadap ketidakmampuan diri ini berkaitan dengan self efficacy mahasiswa tersebut. Pertanyaan yang timbul adalah apakah ada hubungan antara self efficacy dengan kecemasan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian sebanyak 91 mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Dalam penelitian ini dipakai 2 jenis kuesioner, yaitu kuesioner self efficacy dan kuesioner kecemasan. Semua data yang diperoleh dianalisa menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment yang terdapat pada program SPSS. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa self efficacy memiliki korelasi yang negatif dengan kecemasan mahasiswa saat mengerjakan skripsi. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik pada penelitian berikutnya, perlu kiranya menambahkan subyek penelitian dari berbagai perguruan tinggi yang berbeda. Pada penelitian berikutnya juga bisa ditambahkan variabel baru seperti motivasi, minat, dan lain-lain.

As condition to pass the thesis for get bachelor degree, this strenght time of course can generate feeling worry at student doing it. Primusanto ( 2000) research said there are difference level of anxiety for student which is doing thesis with dayly anxiety. Anxiety arise not only because of felt occurence menace, but also from ourself perception concerning disability to through it. Perception or confidence about the anxiety, it?s related to student self efficacy. The question is, there is any relation between self efficacy with anxiety at student which is doing thesis for get bachelor degree?
This research use quantitative approach with research subyek counted 91 students. The students participants at this time must be in condition doing thesis for get bachelor degree. There is any two type quesioner in this research,one is the self efficacy quesioner and second one is anxiety quesioner. All the data be analysed use correlation technique of Pearson Product Moment with SPSS software methode. The result of research, obtained that self efficacy have negative correlation with anxiety at the moment when the student doing thesis for get bachelor degree. To obtain better result at the next research, it is sugessted to enhance research subyek from various different college, also will be better if the research enhanced the new variable to get valid data, like motivation, intens and others.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geneva: World Health Organization, 2000
362.177 WOR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S2015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Fitrianti
2001
S2785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Retno Sulistyaningsih
"Analisis praktik residensi keperawatan ini menguraikan pengalaman penulis dalam mendalami kemampuan klinik keperawatan kekhususan sistem perkemihan selama satu tahun. Fokus kegiatan meliputi penerapan teori Self Care pada 35 asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem perkemihan, pelaksanaan intervensi keperawatan berbasis bukti ilmiah yaitu penerapan training efikasi diri dalam meningkatkan kepatuhan terhadap intake cairan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik dan proyek inovasi berupa deteksi dini dan edukasi pada pasien yang beresiko tinggi terkena penyakit ginjal kronik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa training efikasi diri dapat meningkatkan kepatuhan terhadap intake cairan dan responden yang terlibat dalam kegiatan deteksi dini dan edukasi meningkat pengetahuan dan sikap tentang pencegahan penyakit ginjal kronik.

Analysis of nursing practice residency outlines explore the ability of the author's experience in clinical nursing specialty urinal system for one year. The focus of activities include the application of the theory of Self Care in 35 nursing care of patients with urinary system disorders, the implementation of nursing interventions based on scientific evidence that the application of training efficacy in improving adherence to fluid intake in patients with chronic kidney disease and innovation projects in the form of early detection and education to patients at high risk of chronic kidney disease. The results obtained indicate that self-efficacy training may improve adherence to fluid intake and respondents involved in early detection and education activities to increase knowledge and attitudes about the prevention of chronic kidney disease."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najmi
"Coleman & Karraker (2000) menyebutkan elemen kognitif utama yang potensial dari kompetensi pengasuhan salah satunya adalah parenting self-efficacy. Salah satu faktor yang mempengaruhi parenting self-efficacy tersebut adalah dukungan sociomarital. Belsky's juga menyatakan bahwa hubungan pernikahan adalah dukungan social utama dalam mekanisme kompetensi parenting (dalam Bogenschneider, Small, Tsay, 1997). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengenai perbedaan parenting self-efficacy pada ibu tunggal bekerja dan ibu menikah bekerja penuh waktu dengan anak usia kanak-kanak madya. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan alat ukur "Self-Efficacy for Parenting Task Index" (Coleman & Karraker, 2000). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan parenting self-efficacy antara ibu tunggal dan ibu menikah bekerja dengan anak usia kanak-kanak madya dengan nilai (t = 2.019, p = 0.048, signifikan pada L.o.S 0.05).

Coleman & Karraker (2000) states that one of the potential main cognitive element of parenting competence is parenting self-efficacy. Sociomarital support is one of the factors that affects parenting self-efficacy. Belsky's also explains that marital relation is the focal social support in parenting competence mechanism (in Bogenschneider, Small, Tsay, 1997). The research aims to know the difference between single working mother and married working mother who both working full time and having middle-aged children. The research is conducted using the "Self-Efficacy for Parenting Task Index" measuring instrument (Coleman & Karraker, 2000). The result concludes there is significant difference in parenting self-efficacy between single working mother and married working mother who both have middle-aged children with score (t = 2.019, p = 0.048, significant in L.o.S 0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Quamila
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara dukungan sosial dan parenting self-efficacy pada ibu bekerja yang memiliki anak usia kanak-kanak madya serta mendapatkan gambaran deskriptif tentang parenting self-efficacy dan dukungan sosial yang dimiliki ibu bekerja yang memiliki anak usia kanak-kanak madya. Pengukuran dukungan sosial menggunakan alat ukur Social Provisions Scale (Cutrona & Troutman, 1987) dan pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). Partisipan berjumlah 60 orang ibu bekerja yang memiliki karakteristik memiliki jam kerja lebih dari 40 jam per minggu dan memiliki anak usia kanak-kanak madya.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dan parenting self-efficacy pada ibu bekerja yang memiliki anak usia kanak-kanak madya (r = 0.482; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi dukungan sosial yang dirasakan seseorang, maka semakin tinggi parenting selfefficacy yang dimilikinya. Dimensi parenting self-efficacy terendah pada ibu bekerja dengan anak usia kanak-kanak madya adalah dimensi disiplin dan dimensi tertinggi adalah dimensi kesehatan. Dimensi dukungan sosial terendah yang pada ibu bekerja dengan anak usia kanak-kanak madya adalah dimensi emosional, dan dimensi tertinggi adalah dimensi informasional. Berdasarkan hasil tersebut, dukungan sosial bagi ibu yang bekerja perlu terus dikembangkan agar dapat memiliki parenting self-efficacy yang tinggi.

This research was conducted to find the correlation between social support and parenting self-efficacy among working mothers of middle childhood children and how are the conditions of parenting self-efficacy and social support among working mothers of middle childhood children. Social support was measured using a modification instrument from Social Provisions Scale (Cutrona & Troutman, 1986) and parenting self-efficacy was measured using an adapted instrument named Self-Efficay for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). The participants of this research are 60 working mothers who have middle childhood children.
The main results of this research show that social support positively correlated significantly with parenting self-efficacy (r = 0.482; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01). That is, the higher social support felt by one, the higher parenting self-efficacy one has. Furthermore, discipline found as the lowest domain and health found as the highest domain of parenting self-efficacy. Emotional support found as the lowest and informational support found as the highest social support felt by working mothers. Based on these results, social support to working mothers needs to be developed so that working mothers can have higher parenting self-efficacy.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ristinawati
"Latar Belakang : Salah satu efek samping yang dapat muncul dari pengobatan pada klien TB diantaranya adalah Efek kehilangan nafsu makan, mual, demam, nyeri sendi dan warna kemerahan pada kulit serta warna kemerahan pada air seni, Penelitian yang dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa efek samping yang dirasakan oleh klien menjadi factor yang menyebabkan ketidakpatuhan klien dengan kehilangan efikasi diri klien yang terdiagnosa tuberculosis.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efek dari konseling terhadap kepatuhan dalam minum obat pada pasien dengan TB Paru.
Metode : Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah quasy experiment dengan dua kelompok perlakuan, jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 32 responden dengan 16 responden perkelompok. Intervensi yang diberikan pada penelitian ini adalah pemberian konseling selama 4 sesi kepada kelompok intervensi dan edukasi pada kelompok kontrol. Analisa statistic yang digunakan pada penelitian ini adalah uji karakteristik univariat, bivariat dengan uji paired t-test dan independent t-test.
Hasil : Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan pada kelompok intervensi dengan p-value 0,001, dan efikasi diri dengan nilai p-value 0,001. Sedangkan pada kelompok kontrol hanya signifikan pada efikasi diri dengan p-value 0,009 tetapi tidak signifikan pada tingkat kepatuhan dengan p-value 0,078.
Simpulan: Kesimpulan pada penelitian ini yaitu konseling sangat efektif terhadap peningkatan efikasi dalam kepatuhan minum obat pada pasien TB paru. Intervensi ini menjadi tindakam yang sangat direkomendasikan terutama untuk meningkatkan efikasi dan kepatuhan pada pasien TB

Background: One of the side effects that can arise from treatment on TB clients include the effects of loss of appetite, nausea, fever, joint pain and redness of the skin and redness of the urine. Previous research stated that the side effects felt by clients were a factor causing client non-compliance with the loss of self-efficacy of clients diagnosed with tuberculosis.
Purpose: The purpose of this study was to see the effect of counseling on adherence to taking medication in patients with pulmonary TB.
Method: The research design used in this study was a quasy experiment with two treatment groups, the number of samples in this study were 32 respondents with 16 respondents per group. The interventions provided in this study were counseling for 4 sessions to the intervention group and education to the control group. Statistical analysis used in this study were univariate, bivariate characteristic tests with paired t tests and independent t tests.
Results: The results of the research conducted showed that there was a significant effect on compliance in the intervention group with a p-value of 0.001, and self-efficacy with a p-value of 0.001. Whereas in the control group it was only significant in self-efficacy with a p-value of 0.009 but not significant in the level of compliance with a p-value of 0.078.
Conclusion: The conclusion in this study is that counseling is very effective in increasing the efficacy of medication adherence in pulmonary TB patients. This intervention is highly recommended especially to increase efficacy and compliance in TB patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>