Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haryman
Abstrak :
Rumah Sakit Umum Tangerang berdiri pada tahun 1928. Pada perkembangannya tahun 1996, pihak rumah sakit melakukan kerjasama dengan pihak swasta membentuk instalasi rawat inap khusus Paviliun Wijaya Kusuma dengan target pelayanan masyarakat menengah atas. Dengan kerjasama yang akan berlangsung selama 10 tahun, maka pihak investor secara otomatis mengharapkan pengembalian investasi cepat disertai keuntungan yang besar. Tetapi temyata, apabila ditinjau dari BOR yang ingin dicapai, yaitu 60 - 85 % sampai saat ini tidak pernah tercapai. Saat ini dengan tidak adanya strategi pemasaran, membuat Paviliun Wijaya Kusuma menjadi sulit untuk bersaing dengan rumah sakit-rumah sakit lain yang dianggap sebagai pesaing. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini, dengan harapan dapat diperolehnya strategi pemasaran yang representatif untuk diterapkan di Paviliun Wijaya Kusuma. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh 46 responden serta wawancara mendalam dan terbuka. Data sekunder diperoleh dari laporan dan pencatatan di Rumah Sakit Umum Tangerang. Penelitian dilakukan dengan melakukan berbagai analisis secara kualitatif, mencakup analisis eksternal dan analisis internal yang selanjutnya dilakukan matching dengan matriks TOWS dan matriks IE serta pada tahap akhir, dilakukan penetapan strategi alternatif secara obyektif berdasarkan key success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya melalui QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Hasil akhir yang diperoleh setelah melalui berbagai tahap evaluasi dengan menggunakan berbagai matriks, didapatkan bahwa strategi intensif merupakan pilihan yang dianggap paling tepat untuk dipergunakan di Paviliun Khusus Wijaya Kusunia. Pilihan ini meliputi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Dengan langkah perbaikan ini diharapkan akan meningkatkan mutu pelayanan dan jumlah kunjungan PKW RSU Tangerang.
Pavilliun Marketing Strategic Focusing on Wijaya Kusuma Hospital, Tangerang, the year 2004.Tangerang Public Hospital was established in 1928. In 1996, the hospital cooperated with private sector to build a Wijaya Kusuma Pavilliun installation that targeted middle-up customers or publics. The corporation would for 10 years in which by the time the investors will get the high return on investment. However, the current conditions as shown by BOR 60 - 85 %, the target would never be achieved. At this time, without proper marketing strategy, building Wijaya Kusuma Pavilliun will difficult especially when the pavilliun has to compete with either hospitals. With the marketing problem in mind, there is the need to conduct some marketing researches in hope that the right marketing strategy for Wijaya Kusuma Pavilliun can be obtained. The primary data are collected through the questionnaire that are filled by 45 respondents. In addition, interviews to each correspondent are conducted. Secondary data are obtained from reports that have been recorded in the hospital. Research is done by doing several quantitative analysis, including external and internal analysis by comparing the TOWS matrix and IE matrix. The final step is to come up with alternative strategy based on internal-external key success factors that have been identified previously in QSPM ( Quantitative Strategic Planning Matrix ). The final result obtained by evaluating various matrix concludes that the intensive strategy is the best alternative that can be used in Wijaya Kusuma Pavilliun. The strategy involves market penetration, market development and product development. By implementing this strategy, hopefully, that the service quality and the numbers of people visiting the hospital will be improved.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suradi
Abstrak :
The global changes in all sectors open a tight competitions among hospitals which create a much higher need of a marketing strategy. Until now the marketing department was not yet established in the PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital. In this study we conduct three step in determining the marketing strategy. The first step analyzed the overall study on hospital comprising the organization, the missions, the product and the appearance. The second step was a the costumer's opinion survey that included demographical characteristics. The last step conducted a SWOT analysis and determining the hospital position. Following those steps then the marketing strategy was determined. The results of the analysis showed that the marketing oriented was not applied. It was found that the market segment consist of low to middle level of sosioeconomical society, comprising private workers, farmer, private laborer, retired worker, government workers and armed-forces. Majority of the customers were Moslem (96.05%). All the specialist doctors were not fulltimes and not optimally botwating or (96.05%). All the specialist doctors were not fulltimes and not optimally botwating or promotions patients to be hospital customers. The results of the poll gave, in general, sufficient hospital services, Although there were some bad comment which needed further action. At present the hospital is developing skin cosmetic surgery. The hospital is at present in the position to raise the manpower and the hospital physical building. As a follow up; the hospital her sit three objectives for improvement, which are to make the hospital more popular and serve to be chosen, and give better 2 valith of services. The program of the marketing strategy consist of establishing the marketing department, improving and training the manpowers. As a follow up of the marketing audit , hospital introduce to all related hospital staffs, the goal of the organization the position of the target markets, and prepare alternatives concerning product, price, place, promotion.
Arus perubahan di era globalisasi memberikan dampak persaingan antar rumah sakit menjadi semakin diperlukan. Namun sampai saat ini rumah sakit PKU Muhammadiyah ternyata belum memiliki lembaga yang secara khusus mengelola bidang pemasaran. Dalam upaya penetapan strategi pemasaran, dilakukan analisis pertama gambaran umum rumah sakit baik menyangkut organisasi, visi, dan misi serta produk dan penampilan tahap kedua analisis konsumen terhadap layanan jasa rumah sakit. Tahap selanjutnya dilakukan analisis SWOT, dan penentuan posisi rumah sakit. Atas dasar itu dibuat penetapan kebijakan strategi pemasaran. Hasil analisis menunjukkan bahwa rumah sakit belum berorientasi pada pemasaran. Segmen pasar terdiri atas golongan ekonomi menengah kebawah dengan jenis pekerjaan swasta, petani, buruh, pensiunan, pegawai negeri/ABRI. Sebagian besar konsumen beragama Islam (96,05). Seluruh dokter spesialis sebagai dokter tamu dan belum optimal menjadi motivator dan atau promotor acuan kedatangan konsumen ke rumah sakit. Terhadap kualitas layanan, sebagian besar konsumen berpendapat cukup, bahkan terdapat nilai kurang dan buruk. Ini berarti perlunya peningkatan kualitas layanan. Rumah sakit sedang mengembangkan bedah kosmetik kulit. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah pada posisi yang memerlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sarana fisik. Sebagai saran dibuat rumusan tujuan rumah sakit yaitu agar lebih dikenal oleh masyarakat, pantas untuk dipilih dan dapat menyajikan pelayanan jasa kesehatan yang berkualitas. Strategi program meliputi pembentukan badan yang mengelola pemasaran, penambahan dan pelatihan tenaga. Tindakan lanjut dari audit pemasaran adalah memasyarakatkan tujuan organisasi kepada seluruh jajaran rumah sakit yang terlibat, pemahaman keadaan pasar sasaran, dan disusun alternatif pengembangan menyangkut produk, harga, tempat, dan promosi.
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrul Riza
Abstrak :
Kemajuan teknologi pangan oleh perusahaan besar dan menengah dan keinginan untuk memenuhi selera konsumen telah menghasilkan ratusan jenis produk yang bersaing dengan ketat di pasaran dan saling bemsaha merebut hati konsumen. Salah satu jenis produk yang bersaing ketat saat ini adalah mie instan dalam kemasan (mie instan) dimana saat ini terdapat sekitar 50-an merek mie instant dengan berbagai macam tawaran rasa dan ukuran. Meskipun persaingan yang ketat, namun tidak menyurutkan perusahaan lain untuk terjun ke dalam bisnis ini. Salah satu faktor yang mendukung keberanian tersebut karena diperkirakan pertumbuhan pasar mie instant masih menggiurkan yang diproyeksikan permintaan akan mencapai 100 miliar bungkus pada tahun 2010. Ditambah lagi dengan perkiraan produksi gandum dunia yang akan meningkat. Bagi merek baru, tujuan dalam jangka pendek adalah mampu untuk bertahan menghadapi rintangan masuk yang dimiliki oleh pemimpin pasar dan juga sesama pendatang baru yang memasuki ceruk pasar. Sedangkan dalam jangka panjang, sebuah merek baru memerlukan suatu strategi yang tepai guna, untuk meningkatkan penjualan, membentuk konsurnen yang loyal dan menambah jumlah konsumen dengan cara menarik perhalian konsumen baru dengan strategi pemasaran yang dilakukan.Untuk itu perlu diketahui apa landasan utama konsumen dalam memilih mie instant. Juga ingin diketahui bagaimana posisi mie sedap dimata para konsumen mie instant. Thesis ini membahas faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu merek mie instan dan menggambarkan posisi masing masing merek mie instan yang terdapat di pasaran saat ini dalam suatu peta persepsi. Dari uji hipotesis terbukti bahwa brand awareness, brand image dan distribusi mempengaruhi pemilihan konsumen terhadap suatu merek. Hasil perhitungan dengan correspondence analysis menunjukan distribusi merupakan faktor terpenting dalarn pemilihan merek, distribusi dapat dikuasai dengan sendirinya jika merek tersebut mulai disukai dan dicari oleh konsumennya. Namun untuk tahap awal ini, kiranya cukup bagi Mie Sedaap untuk memperkuat distribusinya pada supermarket. Selanjutnya dalam menghadapi persaingan yang ketat, PT Wings sebagai produsen dari Mie Sedaap harus selalu menekankan pada strategi pemasaran yang mencangkup Availability, Acceptability, dan affordability. Availability artinya mie Sedaap harus mudah didiperoleh di tempat-tempat pembelian Acceptability berkaitan dengan baiknya mutu produk dan mereknya telah dikenal atau popular di mata masyarakat, dan affordability artinya mie Sedaap harus menjaga rentang harganya agar terjangkau oleh target pasar namun tidak terkesan murahan. Oleh karenanya sangat perlu bagi manajemen PT. Wings untuk terus menjaga kesinambungan iklan yang ditayangkan pada media dan pada tempat-tempat pembelian seperti toko dan supermarket. Karena dalam pembelian mie instant proses pengambilan kepulusan bersifat low involvement, maka strategi promosi pada tempat-tempat pembelian ini sangat efektif.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T16999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadjedi Affandi
Abstrak :
PT Sri Jaya Pusaka adalah perusahaan yang meraasarkan peralatan penanganan pencemaran perairan yang disebabkan karena tumpahan minyak dengan merk Slickbar di Indonesia. Slickbar merupakan satu-satunya merk yang sudah diproduksi didalam negeri. Perusahaan ini tumbuh sejalan dengan pertumbuhan dunia perminyakan di Indonesia yang merupakan pasar utamanya. Saat ini Slickbar telah memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Hal ini bukan berarti Slickbar tidak menghadapi adanya persaingan. Disisi lain pasar untuk peralatan ini mempunyai kemungkinan untuk berkembang. Slickbar saat ini berkepentingan untuk mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasainya. Untuk mengatasi keadaan tersebut diperlukan suatu strateji yang efektif dibidang pemasaran guna mempertahankan pangsa pasar serta menghadapi pasar yang bakal berkembang. Strateji yang dimaksud adalah strateji bauran pemasaran yang merupakan perpaduan dari strateji harga, strateji produksi, strateji distribusi dan promosi. Strateji bauran pemasaran diperlukan karena bauran pemasaran merupakan sarana untuk mencapai tujuan pemasaran. Dengan adanya strateji bauran pemasaran yang efektif yang disusun secara cermat diharapkan dapat menghadapi berbagai masalah dibidang pemasaran.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmadi Chaidir
Abstrak :
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang mematikan di Indonesia. Oleh sebab itu tidak mengherankan apabila jumlah kunjungan penderita jantung ke rumah sakit baik yang ringan sampai yang berat menunjukkan gejala peningkatan. Rencana pengembangan poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo yang beberapa tahun yang mengalami peningkatan memerlukan beberapa paradigma baru dalam pelayanan pemasaran jantung. Pada penelitian kali ini disusun stretagi pemasaran yang tepat untuk Poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal melalui teknik SWOT analisis. Penyusunan strategi dtlakukan dalam tiga tahap yaitu input stage, yang menganalisis situasi untuk menentukan peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan melalui proses Consensus Decision Making (COM) dengan menggunakan alat Bantu TOWS, IE, BCG, Grand Strategi Matrik.

Berdasarkan analisis tersebut Posisi pelayanan Poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo pada saat ini berada pada posisi future kuadran, Hold Maintain, Stars. Kemudian dengan penyesuaian (matching) antara keempat analisis tersebut diperoleh alternatif strategi yang dianjurkan yakni market penetration, market development dan product development. Strategi yang dipilih sebagai prioritas adalah product development. Startegi yang terpilih sebagai prioritas utama, yakni dengan menggunakan QSPM adalah market penetration.

Strategi pengembangan produk yang pertu dikembangkan dalam operasional adalah sebagai berikut : membentuk divisi pemasaran, mengoptimalkan promosi pelayanan jantung, distribusi ditingkatkan, melengkapi fasilitas Rumah Sakit, pasar sasaran diperjelas dengan pemetaan dan meningkatkan kualitas layanan.
Abstract
The Heart Disease is a kind of disease to make died in indonesia. Therefore make more pasient of it come to the Hospital both usually or emergency. The planning of improvement the heart Policlinic RSUD Pasar Rebo many years ago that is to improve some new paradigms for servicing the heart marketing.

These researches is arranged exactly strategic for heart Policlinic RSUD Pasar Rebo by making balanced external and internal factor through analysis SWOT Technic. The arrangement strategic is done in 3 steps namely, input stage to be analysis situation to make chance and strenght also the weakness thing by Consensus Decision Making (CDM) using TOWS, IE, BCG, Grand Strategic Matrix.

Based of this analysis, the service position of heart policlinic RSUD Pasar Rebo now days is future kuadran position hold Maintain and stars. And then to maching between the fourth analysis got some strategic alternative idest ; Market Penetration, Market Development and Product Development. The chosen strategic is product development. The chosen strategic as priority is to used QSPM market penetration.

The product strategic that must be improved in operational is ; to form marketing devision, making optimal promotion of heart service, to increase distribution, to complete facilities of Hospital, to be clear marketing by cartograpy and quality service increased.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, G. Jannen H.
Abstrak :
Yayasan Wisma Jaya Raya salah satu Badan Usaha Nlilik Daerah (BUMD) mitiki Pemerintah Propinsi DKI Jakarta yang bergerak di bidang bisnis industri pariwisata. Masalah utama yang dihadapi BUMD tersebut adalah tidak sebanding antara pangsa pasar dengan kapasitas hunian yang tersedia, dikarenakan tingginya pesaing pada bisnis yang sama di kawasan Bogor dan Puncak. Secara umum tujuan penelilian ini memberikan gambaran permasalahan yang_ dihadapi disertai dengan rekomendasi berupa saran- saran dengan melakukan suatu pendekatan analisis secara komprehensif, lerutama kemampuan daya saingnya, Serta Cara memenangkan persaingan melalui strategi pemasarannya. Secara khusus tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran kinerja BUMD saat ini, kemampuan daya saing, dan strategi pemasaran yang sesuai dalam memenangkan persaingan dalam bisnis industri pariwisata Dengan mengetahui faktor Iingkungan intemal dan ekstemal Yayasan \Msma Jaya Raya dalam melakukan bisnisnya dengan pendekatan analisis SWOT, diketahui, bahwa kekuatan yang dimiliki pada fungsi manaje-men terutama manajemen keuangan dan pimpinan (manajer dan asisten manajer operasional). Sedangkan faktor lingkungan ekstemal adalah tingkat persaingan yang tinggi, pembeli yang pasti (captive market), dan kondisi pasar. Dari hasil uji AHP dan analisis General Electric (GE), diketahui posisi daya saingnya pada kuadran V, artinya posisi bisnis Yayasan Wisma Jaya Raya berada dalam area hold and maintain alau benahan dan membangun. Dengan posisi tersebut, upaya yang ditempuh adalah strategi pengembangan pasar. Untuk dapat menunjang keberhasilan strategi pengembangan pasar melalui bauran pemasaran jasa dengan melaksanakan peningkatan produk, promosi, tempatldistribusi, harga_ sumber daya manusia, sarana fisik, dan pembenahan prosedur dalam sistem operasi penyampaian jasa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erma Dewi Pujawati
Abstrak :
Penanaman Modal (tahun 1967 - tahun 2000) U Perkembangan penanaman modal di Indonesia sejak berlakunya Undang- Undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang No.6 tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri melaju dcngan pemt sciring dengan penumbuhan ekonomi nasional dan intemasional. Globalisasi yang diikuti liberalisasi perdagangan dan investasi bergerak begitu cepal, disatu sisi dapat memberikan nilai positif bila pemerintah dapat mengantisipasi, namun dapat pula merupakan ancaman bila tidak mampu mcmpersiapkan diri dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam_ Berlangsungnya perubahan lingkxmgan bcgitu cepat, Indonmia sclarna ini merupakan salah satu negara yang menjadi incaran investor, sejak terjadi I-crisis moneter yang berkembang menjadi krisis discgala bidang sejak pertengahan tahun 1997 tampak perubahan sikap investor, membuat perekonomian Indonesia khususnya sektor riil menjadi sangat terpumk. Krisis tersebut berdampak pula pada penurunan tajam minat dan realisasi penanaman modal baik secara nasional maupun dalam rangka PMDN I PMA dalam tahun 1998, 1999 dan 2000. Badan Penanaman Modal dalam beradapiasi dengan perubahan yang sedang berlangsung, harus memperhatikan faktor~f`aktor lingkungan strategik baik intemal maupun ekstcmal yang berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi dan investasi, mencari dan menentukan strategi promosi peluang inveszasi yang tepat guna mengembalikan dan meningkatkan investasi di Indonesia. Dalam penelitian ini penulis menggunakan mctode kwalitatif dan pendekalan deskriptiti Penulis sebagai karyawati di instansi tersebut melakukan obsewasi dan terlibat langsung dalam studi kasus yang penulis teliti. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, dalam menarik dan mengembangkan investasi di Indonesia, banyak masalah yang dihadapi antara lain : keterbatasan dana, adanya resesi persaingan menarik modal, kondisi prasarana dan sarana berinvestasi, kebijakan pemerintah, kestabilan politik, pengaruh pembahan lingkungan intemal dan ekstemal dan sebagainya. Dengan mengacu hasil penelitian ini, guna mendorong peningkatan penanaman modal di Indonesia di sarankan agar BPM melakukan Iangkah-langkah strategis dalam mcmasarkan peluang-peluang investasi yang ada melalui program promosi investasi yang profesional yaitu dengan mclakukan komunikasi yang terintegrasi antara BPM dengan 1 instansi - instansi terkait, BKPMD - BKPMD (pemerintah daerah) dan dunia intemasional melalui pendekatan Konscp lnzegrazed Marketing C ommnicalion.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Andjar P
Abstrak :
Rekayasa konstruksi baja, termasuk dalam industri yang menerapkan teknologi tinggi. Sektor ini merupakan andalan dalam memenuhi AFTA, dan diharapkan dapat memberikan sumbangan nyata dalam mencapai sasaran utama PJPT II yang memprioritaskan pada era penerapan teknologi tinggi. Tujuan penulisan karya akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran umum usaha rekayasa industri baja di Indonesia serta mempelajari perencanaan dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh salah satu pelakuk bisnis ini yakni PT. WIKA Melalui analisis awal SWOT dan AHP yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diharapkan dapat diformulasikan perencanaan yang baik, khususnya dalam menentukan strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh PT WIKA pada divisi konstruksi industri. Selanjutnya pembahasan analisis SWOT akan dilanjutkan dengan analisis "portofolio" maupun "product life cycle" untuk dapat menggambarkan posisi kompetitif yang dimiliki PT WIKA pada saat ini. Dari hasil analisis diperoleh gambaran bahwa PT WIKA mempunyai kekuatan yang menonjol dalam sarana dan prasarana produksi yang handal penguasaan pangsa pasar, di samping itu sebagai BUMN ketiga terbesar di Indonesia yang mempunyai sumber dana yang kuat. Sedangkan kelemahan perusahaan meliputi: kemampuan mengolah info pasar, dan kegiatan administrasi proyek. Hal lain adalah pengambangan dan penelitian masalah desain, spesifikasi, juga profesionalisme dalam bidang administrasi keuangan maupun teknis masih harus ditingkatkan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandrini Mestika Dewi
Abstrak :
Jasa pelatihan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BPPEI). Melalui jasa pelalihan inilah BPPEI memperoleh pendapatan melalui pembayaran biaya keikutsertaan jasa pelatihan. Pendapatan ini mengalami kenaikan dan penurunan tergantung dari jumlah peserta yang berminat ikut serta harga yang diberikan untuk setiap topik pelatihan. BPPEI berkeinginan untuk meningkatkan kemampuan pendapatan dari jasa pelatihan Iebih daripada pendapatan dari jasa lainnya, yang pada tahun 2002 telah mempunyai perbandingan sebesar 1 : 1.33. Dan hal ini didorong pula oleh adanya kecenderungan penurunan dari rata-rata jumlah peserta per angkatan pelatihan yang disebabkan oleh tidak tercapainya target peserta untuk beberapa topik pelatihan. Terdorong oleh adanya permasalahan ini maka penulis bermaksud untuk meneliti tentang hal yang berhubungan dengan pemasaran jasa pelatihan ini yaitu untuk mengetahui apa yang menjadi leverage factor di bidang pemasaran sehingga pendapatan dari jasa pelatihan dapat meningkat. Disamping itu pula ingin disusun suatu strategi pemasaran yang dapat digunakan oleh BPPEI agar kemampuan pendapatan dari jasa pelatihannya dapat meningkat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode systems dynamic. Metoda ini merupakan simulasi komputer untuk membentuk model yang sesuai dengan kondisi nyata yang kemudian dengan pengujian dapat membentuk alternatif variabel yang sensitif terhadap perubahan hasil yang diharapkan, yang pada akhirnya dapat digunakan untuk menyusun strategi. Permodelan dalam system dynamic ini dapat dibentuk melalui tahapan system thinking terlebih dahulu yaitu suatu pembuatan hubungan sebab akibat antara variabel di dalam unsur pemasaran yang bermuara ke tujuan yang sama yaitu peningkatan pendapatan jasa pelatihan. Sesuai dengan hasil penelitian, tersusunlah sebuah model causal loop untuk kegiatan pemasaran BPPEI yaitu dengan adanya unsur promosi yang terdiri dari advertising dan direct sales yang dapat menyebabkan dieprolehnya market share bagi jasa pelatihan BPPEI, yang kemudian menyebabkan terjadinya penjualan dan dengan adanya penjualan maka diperolehlah pendapatan. Variabel pendukung berikutnya adalah product features, dimana variabel tersebut akan menyebabkan daya tarik produk yang berpengaruh untuk membentuk market share BPPEI, yang kemudian mengakibatkan penjualan dan pendapatan pula. Sebagai variabel berikutnya adalah kapasitas strategy staff yang dimiliki oleh BPPEI, yang dibatasi dengan adanya standar prosedur kerja sehingga mengakibatkan batasan kapasitas yang mampu ditangani pada saat ini. Kapasitas ini mempengaruhi akan jumlah market share yang dapat ditangani pula. Terhadap model yang telah terbentuk dilakukan berbagai pengujian untuk membuktikan bahwa model telah valid sehingga bisa mewakili kondisi nyata. Berdasarkan uji sensitifitas diperoleh leverage factor terhadap pendapatan jasa pelatihan yaitu: sebagai variabel amat sangat sensitif adalah product features, variabel sangat sensitif adalah price, variabel sensitif berikutnya adalah advertising, variabel kurang sensitif yaitu sumber daya manusia, dan variabel amat kurang sensitif adalah direct sales. Berdasarkan sensititifas variabel tersebut maka penulis menyusun strategi di bidang pemasaran yang kiranya dapat digunakan oleh BPPEI untuk meningkatkan pendapatan dari jasa pelatihan. Strategi tersebut adalah : meningkatkan tingkat daya tarik produk melalui perbaikan dan penyempurnaan product features, memperhitungkan kenaikan harga jual yang sesuai dengan nilai manfaat yang diperoleh pembeli, meningkatkan volume advertising dan memperhatikan pemilihan media advertising, memperhitungkan jumlah strategy staff yang tersedia dengan kemampuan menangani pelatihan untuk setiap strategy staff tersebut, serta memperbaiki mutu isi surat penawaran agar komunikatif dan atraktif. Setiap strategi memiliki kegiatan pelaksanaannya, sedangkan urutan prioritas pembiayaan, waklu pelaksanaan serta pokok perhatian dan pihak manajemen dapat disesuaikan dengan urutan sensitititas dari setiap variabel. Penyelesaian suatu masalah dengan menggunakan systems thinking dan diuji dengan system dynamics, menurut penulis merupakan cara untuk melihat permasalahannya secara mendasar yang tentunya akan mempengaruhi pula cara penyelesaiannya yang tidak bersifat quick tix.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Hanggandari
Abstrak :
PT. Latinusa adalah singkatan dari PT Pelat Timah Nusantara yang merupakan industri penghasil tinplate dan satu-satunya produsen tinplate yang ada di Indonesia. Sebagai agen produsen tinplate, perusahaan ini dapat menghasilkan tinplate hingga mencapai 130.000 ton pertahun dan dapat dioptimalkan sampai dengan 150.000 MT. Walaupun kebutuhan/konsumsi tinplate di Indonesia melebihi kapasitas terpasang yang dimiliki PT. Latinusa, ternyata PT. Latinusa belum dapat memaksimalkan kapasitas terpasang yang dimilikinya, dalam beberapa tahun terakhir utilisasinya hanya berkisar 50% - 60% dan utilisasi tertinggi dicapai pada tahun 2002 yang mencapai 70,20%. Hal ini disebabkan karena tinplate yang dihasilkannya harus bersaing dengan tinplate yang berasal dari impor yang masuk pasar Indonesia hingga melebihi produksi tinplate yang dihasilkan PT. Latinusa setiap tahunnya.

lndustri tinplate nasional yaitu PT Latinusa dalam mengantisipasi persaingan yang semakin tajam agar mampu mempertahankan eksistensinya dan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi dalam era perdagangan bebas, memerlukan suatu strategi pemasaran yang sesuai. Untuk mengidentifikasi slrategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan, dilakukan deskriptif analisis dengan melihat kepada Iingkungan eksternal dan Iingkungan internal industri tinplate nasional sehingga didapatkan suatu rumusan strategi pemasaran melalui matriks SWOT. Dalam pemilihan strategi pemasaran dari rumusan strategi tersebut, digunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai alat bantu dan dilakukan pula strategi pemasaran sasaran melalui Segmentation, Targeting dan Positioning.

Dari hasil kajian, didapatkan strategi pemasaran yang dapat diterapkan pada perusahaan, yaitu strategi mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan target konsumen tinplate pada segmen general can dan food & beverage. Strategi tersebut kemudian diimplemenlasikan dengan pendekatan bauran pemasaran yang memfokuskan pelayanan dan kepuasan bagi pelanggan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>