Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mursilatun
Abstrak :
Pengaruh medan listrik terhadap sel kanker ada dua macam yaitu menghambat pertumbuhan tumor dan menghancurkan sel kanker yang sedang mengalami pembelahan. Penelitian ini menggunakan Capasitif Elektroterapi dengan frekuensi 100 KHz dari sumber arus listrik bolak-balik dengan tegangan -8.5 V sampai +85 V. Pemberian medan listrik dilakukan secara in vitro selama 72 jam berturut-turut terhadap sel kanker payudara MCP-7 dan sel normal Fibroblast Vero. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medan listrik mampu menghambat pertumbuhan sel kanker MCF-7 dan medan listrik ini terbukti tidak menimbulkan efek yang berbahaya bagi sel-sel normal. ......There are two types effect of electrics field towards cancer cells, that is inhibiting tumor growth and destroy cancer cells undergoing division. This research uses Electrotherapy Capacitive with 100 KHz frequency of the source of alternating electrical current with voltage -8.5 V to +85 V. Electric field was tested in vitro for 72 hours in a row against breast cancer MCF-7 cell line and normal cells fibroblast Vero. The results showed that the electric field could inhibit the growth of cancer cells MCF-7 and the electric field is proven not cause harmful effects to normal cells.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29500
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Widyastuti
Abstrak :
ABSTRAK
Keluhan yang dirasakan pasien kanker baik karena progresivitas penyakit atau efek samping pengobatan membuat kenyamanan pasien terganggu. Ketidaknyamanan pada aspek fisik, psikospiritual, sosio-kultural, finansial, dan lingkungan yang dirasakan terus menerus oleh pasien kanker dapat mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan kenyamanan dengan kualitas hidup. Penelitian dilakukan pada 95 responden dengan teknik consecutive sampling dan dilakukan pada satu waktu cross sectional . Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat yaitu uji korelasi dan perbedaan mean. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara seluruh aspek kenyamanan dengan kualitas hidup pasien kanker p < 0.05 . Semakin tinggi ketidaknyamanan pada aspek fisik, psikospiritual, sosio-kultural, finansial, dan lingkungan maka semakin buruk kualitas hidupnya. Stadium kanker juga diketahui berhubungan dengan kualitas hidup p = .002 = 0.05, dengan semakin tinggi stadium maka semakin menurun kualitas hidup pasien. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan praktik berbasis bukti untuk meningkatkan keterampilan perawat memberi kenyamanan pasien kanker. Oleh karena semakin tinggi stadium kanker membuat kualitas hidup pasien semakin menurun, perawat perlu mengoptimalkan seluruh aspek kenyamanan yang masih dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
ABSTRACT
Cancer patients have symptoms cause by cancer progressivity and the effects of therapy that makes their comfort impaired. Discomfort in the physical, psychospiritual, socio cultural, financial, and environmental aspects can severely affect the quality of life. This study aimed to identified the correlation between comfort and quality of life in cancer patients. The study was conducted on 95 respondents with consecutive sampling technique in cross sectional method. The data analysis used on this study is univariate and bivariate analysis that is test of correlation and mean differences. This study showed there was a significant correlation between all aspects of comfort and the quality of life in cancer patients p 0.05, higher discomfort in physical, psychospiritual, socio cultural, financial, and environmental aspects cause worse quality of life. Stage of cancer is also known to be associated with quality of life p .002 0.05 , with the higher level stage showed the low quality of life. The results are expected to be the evidence based practice to improve nurse skill to provide comfort to cancer patients. Because the higher stage of cancer makes the quality of life lower, nurses need to optimize all aspects that can still be improved for a better quality of life of patients.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Dwi Kartika
Abstrak :
Kualitas tidur yang buruk merupakan salah satu masalah utama pasien kanker dan dampaknya akan mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan dari telaah literatur ini ialah untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dan kualitas hidup pada pasien kanker. Telaah review  dilakukan dengan menggunakan studi yang dicari di  7 database (Proquest, Ebscohost, SpringerLink, Sciencedirect, Wiley, Google Scholar, dan Pubmed). PRISMA checklist digunakan dalam penyeleksian literatur. Sintesis data disajikan dalam tabel dan narasi. Sebanyak 14 artikel yang terpilih memenuhi kriteria inklusi. Studi terpilih memiliki sampel mulai dari  35-515. Kualitas tidur memiliki hubungan yang negatif signifikan pada kualitas hidup di setiap domainnya dan memiliki hubungan positif dengan gejala . Hal ini menunjukkan, masalah tidur pada pasien kanker memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas hidup. Masalah in perlu mendapatkan perhatian dengan tujuan meminimalkan pengaruh terhadap penurunan kualitas hidup. ...... Poor sleep quality is one of the main symptoms in cancer patients and it may cause reducing the quality of life. The aim of this literature review is to identify the correlation between sleep quality and quality of life in cancer patients. This literature review using the articles in journals by searched from 7 journal databases (Proquest, Ebscohost, SpringerLink, Sciencedirect, Wiley, google scholar, and  Pubmed.  The PRISMA checklist used for assessing the eligibility of the studies. The result of the study showed in tabular and narrative. There are 14 that met the inclusion and used on this study. The samples are about 35 to 515 respondents. The result of this study shows that sleep quality has a negative significant correlation with quality of life in cancer patients. It signifies that sleep problem has negative influences to quality of life. It is needed to be more concern to assess sleep problem to minimize the impact of decreasing quality of life.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chichester: John Wiley & Sons, 1979
616.994 MIN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlita Dwi Hikmatia
Abstrak :
ABSTRAK
Kanker adalah penyakit yang berdampak pada perubahan perilaku kesehatan anggota keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku kesehatan anggota keluarga dengan pasien kanker. Penelitian cross-sectional ini dilakukan dengan 100 responden berusia 18-75 tahun di RSPAD Gatot Soebroto: Klinik Bedah melalui teknik pengambilan sampel berturut-turut. Pengumpulan data menggunakan data kuesioner karakteristik dan Survei Perilaku Kesehatan: Anggota keluarga. Hasil analisis univariat menunjukkan adanya peningkatan perilaku diet, penurunan aktivitas aktivitas fisik intensitas sedang, dan perilaku penghentian merokok yang baik. Rekomendasi penelitiannya terletak pada penyediaan pendidikan tentang gaya hidup sehat bagi penderita kanker dan keluarga.
ABSTRACT
Cancer is a disease with an impact on changes in health behaviors for family members. This study aims to determine the description of health behavior of family members of cancer patients. This cross sectional study was conducted with 100 respondents aged 18 75 years in RSPAD Gatot Soebroto Surgical Clinic through consecutive sampling technique. Data collection using questionnaire data characteristic and Survey of Health Behavior Family member. The results of univariate analysis showed an increase in dietary behavior, decreased activity of moderate intensity physical activity, and good smoking cessation behavior. The research recommendation lies in the provision of education about healthy life style for cancer patients and families.
[, ]: 2017
S68803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Jesika
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif dan terapi penghentian pikiran terhadap perubahan ansietas dan depresi serta kemampuan mengontrol pikiran pada klien kanker. Metode penelitian quasiexperiment pada 3 kelompok. Data diambil sebelum dan sesudah pemberian intervensi.Sampel penelitian diperoleh secara consequtive sampling, sejumlah 90 responden,masingmasing kelompok terdiri dari 30 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner HADS, dan kuesioner kemampuan mengontrol pikiran negatif. Hasil : terapi kognitif dan terapi penghentian pikiran secara bermakna menurunkan ansietas dan depresi serta meningkatkan kemampuan mengontrol pikiran negatif (p value = 0,000; α = 0,005). Terapi terapi kognitif dan terapi penghentian pikiran direkomendasikan sebagai terapi keperawatan lanjutan pada klien penyakit kronik untuk mengatasi masalah ansietas dan depresi.
ABSTRACT
The objective of this study was to investigate the effect of cognitive therapy and thought stopping therapy on anxiety, depression and the ability to control negative thought, using HADS and negative thought control questionnaire. The study methods was quasiexperiment with 90 cancer patients, divided into 2 intervention groups and 1 non intervention. Each intervention group has 30 participants. Data was collected pre and post intervention. Result of this study shown that decreased of anxiety and depression scale and improved the ability to control negative thought (p value = 0,000; α = 0,005). This study recommended cognitive therapy, thought stopping therapy as a psychotherapy to overcome anxiety, depression in cancer patients.
2012
T31060
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Weiss, Marisa C.
Toronto: Times Books , 1998
616.994 WEI l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Isabella
Abstrak :
ABSTRAK
Kanker dan pengobatan dapat menyebabkan berbagai dampak pada kehidupan sehari-hari pasien. Self-efficacy yang rendah pada pasien kanker menyebabkan penurunan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kualitas hidup pasien kanker di Rumah Singgah Kanker Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kualitas hidup pasien kanker di Rumah Singgah Kanker Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan melibatkan 82 pasien kanker yang didapatkan melalui total sampling. Self-efficacy dinilai dengan menggunakan instrumen Cancer Behavior Inventory (CBI), sedangkan kualitas hidup dinilai dengan menggunakan instrumen Functional Assessment of Cancer Therapy ? General (FACT-G). Hasil analisis menggunakan uji Chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan kualitas hidup dengan nilai p value =0,000 (α=0,05). Edukasi dan konseling mengenai self-efficacy dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien kanker di Rumah Singgah Kanker Jakarta.
ABSTRACT
Cancer and treatment can cause various effects on the patients? daily life. Low self-efficacy in cancer patients led to decrease in their quality of life. This study aims to determine the relationship between self-efficacy and quality of life in cancer patients in Rumah Singgah Kanker Jakarta. The study design was crosssectional involved 82 cancer patients, who were obtained through total sampling. Self-efficacy was assessed by using Cancer Behavior Inventory (CBI) instrument, while quality of life was assessed by using Functional Assessment of Cancer Therapy - General (FACT-G) instrument. The results of analysis using Chi-square test indicates that there is a significant relationship between self-efficacy and quality of life with p value =0,000 (α=0,05). Education and counseling in selfefficacy are needed in order to improve the quality of life of cancer patients in Rumah Singgah Kanker Jakarta. ;;
2016
S65233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Moorjani
Abstrak :
Anita Moorjani relates how, after fighting cancer for almost four years, her body began shutting down-- overwhelmed by the malignant cells spreading throughout her system. As her organs failed, she entered into an extraordinary near-death experience where she realized her inherent worth-- and the actual cause of her disease. After years of struggling to forge her own path while trying to meet everyone else’s expectations, she had the realization, as a result of her epiphany on the other side, that she had the power to heal herself-- and that there are miracles in the universe that she had never even imagined.
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2013
920.008 ANI d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library