Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugianto Yasir
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami pengaruh ekuitas merek dalam pembentukan nilai pelanggan, dan efek nilai pelanggan terhadap intensi membeli dari konsumen, dalam kategori produk telpon selular. Penelitian ini mengacu pada sebagian model konseptual penelitian Baldauf et. al. (2003), dengan menggunakan dimensi brand awareness, brand perceived quality, brand loyalty, customer value, dan purchase intention. Dalam penelitian ini, akhirnya kami melakukan pengujian atas model alternatif, karena pada pengujian analisis faktor adanya pengembangan konstruk customer value, menjadi dua konstruk - customer value-nonmonetary dan customer value-monetary. Alat ukur reliable dan valid untuk mengukur objek penelitian. Hasil pengujian dengan menggunakan regresi berganda memperlihatkan, bahwa dimensi brand loyalty punya kontribusi pengaruh yang signifikan dan merupakan dimensi ekuitas merek yang terpenting terhadap pembentukan nilai pelanggan - baik aspek nonmoneter maupun aspek moneter. Ditemukan pula fakta bahwa dimensi perceived quality punya kontribusi pengaruh yang signifikan hanya dalam pembentukan nilai pelanggan pada aspek nonmoneter. Sementara itu, dimensi brand awareness sama sekali tidak punya kontribusi pengaruh yang signifikan dalam pembentukan nilai pelanggan. Namun bila dilihat dari uji korelasi, maka untuk sementara kami berpendapat bahwa dimensi brand awareness merupakan interverning factor antara perceived quality dan purchase intention. Dugaan ini tentunya perlu diperiksa dengan melakukan pengujian lebih lanjut. Hasil pengujian terakhir memperlihatkan, customer value -- baik aspek nonmoneter maupun aspek moneter - punya kontribusi pengaruh yang signifikan terhadap purchase intention, dengan aspek nonmoneter sebagai variabel yang terpenting. Hasil uji F dan pendeteksian adanya kolinearitas (multikolinearitas) terhadap model-model persamaan yang terbentuk, memperlihatkan bahwa ketiga model layak digunakan bagi keperluan prediksi. Hasil penelitian berimplikasi pada pentingnya pengukuran ekuitas merek pada salah satu aspek asset tak berwujud. Strategi penyediaan nilai yang lebih mengarah pada aspek nonmoneter, barangkali akan lebih efektif dalam pencapaian tujuan yang diharapkan perusahaan, namun dengan tidak mengabaikan faktor-faktor lainnya.. Peningkatan hubungan melalui upaya-upaya pemasaran relasional, menjadi pertimbangan yang panting dalam membangun loyalitas yang kokoh. Penggabungan data cross-sectional dengan data longitudinal, akan semakin memperkaya pendalaman pengukuran kinerja merek. Setiap orang dalam organisasi perlu "berpikir seperti merek", dan memiliki pemaharnan pribadi yang mendalam tentang merek mereka, agar merek menjadi merek sejati, yang akan memberikan nilai atau ekuitas merek positif bagi konsumen dan pada peningkatan kinerja perusahaan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Helmi Godrat Ichtiat
Abstrak :
Penelitian ini memfokuskan pada kajian tentang gaga hidup, brand positioning dan tingkat konsumsi media di kalangan remaja SMA di wilayah Ibukota DKI Jakarta. Dalam studi ini peneliti berusaha memotret profil gaya hidup remaja yang menjadi salah satu segmen dari produk Simpati Telkomsel. Hal ini semata-mata ditujukan untuk melakukan segmentasi dari target market yang ada. Seperti diketahui segmentasi merupakan salah satu strategi yang jitu dalam membidik pasar yang ingin dituju. Dan hasil segmentasi ini selanjutnya akan diperoleh upaya tentang bagaimana menentukan target konsumen dari suatu produk, sehingga dari sini perusahaan dapat menancapkan posisi produk atau brang di benak konsumen. Selanjutnya di sisi lain studi ini juga berusaha memberikan uraian dengan komprehensi untuk pelihat posisi Simpati telkomsel di banding beberapa brand dari produk sejenis. Dari studi ini dimaksudkan agar peneliti dapat memberikan deskripsi tentang sejauh mana hasil yang diperoleh dari seluruh program promosi yang dibuat oleh Telkomsel yang dimaksudkan untuk meningkatkan brand eqiuty Simpati Telkomsel. Setelah mengetahui posisi brand simpati telkomsel, peneliti mencoba untuk mengaiktannya dengan hasil segmentasi konsumen remaja produk Simpati Telkomsel. Di sisi Lain peneliti juga ingin memberikan deskripsi tentang pola konsumsi media di kalangan remaja SMA. Evaluasi dari program promosi dapat diberikan dari hasil studi ini. Pertama kita memberikan penjelasan tentang posisi brand lalu memberikan uraian tentang segmen yang potensial untuk dijadikan target market. Selanjutnya setelah diketahui media mana yang acap dikonsumsi konsumen remaja, maka dapat diberikan rekomendasi praktis tentang bagaimana menyususn program promosi untuk meningkatkan posisi brand Simpati telkomsel agar dapat meraih pangsa pasar lebih luas lagi. Metodologi Penelitian yang digunakan dalam studi ini mengacu pada pendekatan kuantitatif, dimana sejumlah data primer dikumpulkan dengan menggunakan teknik survey. Terdapat 1368 responden penelitian ini yang tersebar di lima wilayah lbukota DKI Jakarta. Responden ditentukan dari tiga tingkatan sekolah, yang dibagi ke dalam peringkat berdasarkan hasil Ujian Akhir Nasional. Studi ini juga menggunakan teknik sampling probabilistik, dimana setiap anggota sampel dapat mewakili populasi penelitian ini. Dalam studi ini juga menggunakan teknik analisis univariat dan multivariat. Dalam analisis univariat menggunakan statistik deskriptif berupa distribusi frekuensi dan sejumlah ukuran penyebaran dan pemusatan seperti mean, median dan persentil. Untuk analisis multivariat menggunakan analisis cluster dan analisis multidimensional scaling. Dari hasil studi ini diperoleh sejumlah temuan sebagai berikut: Pertama, terdapat empat karakteristik konsumen remaja SMA berdasarkan gaya hidup, yaitu demander, anti demander, escapist dan pro-social. Kedua, karaktreristik konsumen remaja berdasarkan konsumsi media, diperoleh empat karakteristik, yaitu print media reader, electronic media watcher, observer dan anti observer. Kedua, dari hasil segmentasi kemudian riset ini mencoba untuk melihat posisi brand Simpati Telkomsel, yang hasilnya menunjukkan bahwa konsumen remaja cenderung menempatkan smpati Telkomsel sebagai kartu sim yang mereka gunakan. Di sisi lain terdapat kompetitor utama, yaitu Indosat Im3 dan Pro-XL yang juga menjadi andalan konsumen remaja sebagai kartu sim utama.
This research investigates lifestyle, brand positioning and media consumption of high school student in Jakarta. The researcher was tried to draw a profile of high school student as one of Simpati Telkomsel's target market. The objection of this study in to describe a segmentation from a strategy of targeting the market. The result of segmentation is to support on how the PT. Telkom as a state own company can pinpoint the brand position of Simpati Telkomsel. In the other hand this study is try to give an comprehendsive explanation to see the position of Simpati telkomsel comparing to the competitors. In this case we that we can find the brand equity of Simpati Telkomsel. Then, after we find the position of the brand, this studi is intend to see the correlation between the result of segmentation and the brand position of Smpati Telkomsel. The research explore the usage of quantitative research methodology. Population of this research is Highschool student in Jakarta. There are 1366 respondent who gave their opinion by filling a structured questionaire. Founded from the Departemen Pendidikan nasional's website; theta are three level of school in Jakarta, consist of low, middle and upper level, based on the score of EBTANAS 2004_ Cluster analysis and-multidimensional scaling are relevant tools to analyze the collected data of this surveys. The finding shows that there are four characteristics of the respondent, consist of the demander, anti demander, escapist and pro-social. Then, the characteristics of respondent based on the media consumption is consist of the print media reader, electronic media watcher, observer and anti observer. This research is also give the portrait of the brand position of Simpati in the mind of highschool student as a consumers. It shows that the respondent tend to use Simpati Teikomsei. But it founded that there are two relevant competitors from another provider: Indosat Im3 from PT. Indosat and Pro-XL from PT. Excelcomindo.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T21647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal
Abstrak :
Perilaku mengkonsumsi kopi instant menjadi menarik untuk diamati dimana konsumen yang benar-benar setia terhadap suatu merek akan memiliki penilaian tersendiri atas merek tersebut. Penilaian tersebut dapat berupa kesetiaan sikap ataupun pembelian sebagai representasi kesetiaan merek konsumen. Hal ini tentu dapat dimanfaatkan oleh produsen untuk melihat seberapa jauh kinerja (performance) merek yang dikelolanya. Dari beberapa penelitian ditemukan bahwa merek dengan pangsa pasar yang besar bukan hal yang mutlak mempunyai kinerja merek yang baik pula. Ini disebabkan karena adanya atribut lain yang juga turut menentukan baik buruknya kinerja merek seperti misalnya positive word of mouth, harga relatif, dan sebagainya. Penelitian ini mencoba untuk melihat dampak hubungan dari kepercayaan merek dan afeksi merek terhadap kinerja merek yang dimediasi oleh kesetiaan sikap dan kesetiaan pembelian. Pada penelitian ini penulis mengambil 4 merek kopi instant yang paling populer di kalangan mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga FISIP UI seteiah melakukan penelitian pendahulan secara tidak terstruktur dengan jumlah responden sebanyak 216. Tujuan penelitian ini metiputi: 1. Untuk mengetahui dampak kepercayaan merek terhadap kesetiaan merek (sikap dan pembelian). 2. Untuk mengetahui dampak afeksi merek terhadap kesetiaan merek (sikap dan Pembelian). 3. Untuk mengetahui dampak dari kesetiaan merek terhadap kinerja merek. 4. Untuk megetahui secara keseluruhan damp[ak hubungan dari kepercayaan merek dan afeksi merek terhadap kinerja merek. Sebelum melakukan pengujian penulis pertama-tama melakukan penelitian terhadap indikator-indikator mana saja yang dapat digunakan sebagai ukuran untuk masing-masing variabel yang akan diteliti. Pada penelitian ini pengolahan data menggunakan metode Structural Equation Modeling dengan menggunakan bantuan program LISREL 8,30 dan memilih Maximum likelihood sebagai metode estimasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa afeksi merek lebih memiliki kontribusi yang berarti bagi kesetiaan merek (sikap dan pembelian) dan sebaliknya kepercayaan merek menjadi tidak berarti. Hasil lainnya diperoleh bahwa kesetiaan sikap lebih memiliki kontribusi yang berarti dibanding kesetiaan pembelian dalam hubungannya dengan kinerja merek. Ini tentunya berbeda dengan dengan basil penelitian Chaudhuri dan Hobrook (2001) yang menyatakan bahwa kepercayaan merek berhubungan positif terhadap kesetiaan pembelian dan kesetiaan sikap. Dari penelitian ini juga diperoleh bahwa nilai utilitarian dan hedonik tidak banyak berarti untuk membentuk kepercayan merek dan afeksi merek. Hal ini juga disebabkan adanya variabel lain yang memiliki kontribusi yang iebih dominan dalam membentuk kepercayaan merek dan afeksi merek seperti kualitas, ketersediaan, dan keunikan. Penelitian ini tentunya bukan hal yang mutlak karena pengukuran dilakukan untuk 1 kategori produk saja dengan 4 merek (Nescafe, ABC, Kapal Api, dan Torabika), sehingga hal ini hanya dapat menjelaskan 4 merek dari kategori produk kopi instant.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dora Pristina
Abstrak :
Saat ini, modal utama dari perusahaan atau bisnis adalah merek. Selama beberapa dekade, perusahaan dinilai berdasarkan aset, modal, peralatan yang dimiliki, margin yang didapat, dll. Namun sebenarnya real value yang dimiliki perusahaan adalah terdapat di luar perusahaan itu sendiri, yakni dalam pikiran calon-calon pelanggan potensial mereka (Kapferer, 1992). Hal ini disebabkan persaingan saat ini sebenarnya tidak lagi tentang produk apa yang dihasilkan perusahaan, melainkan apa yang perusahaan tambahkan pada output tersebut dalam hal kemasan, pelayanan, advertising, nilai ekonomis dan aspek-aspek lain yang dinilai oleh pelanggan (Levitt, 1960). Dari sisi perusahaan, secara fundamental, merek bertujuan sebagai alat identilikasi dalam hal memudahkan penanganan produk, sebagai sinyal kualitas produk untuk kepuasan konsumen dan modal perusahaan agar unggul dalam persaingan. Oleh karena itu merek yang kuat tidak hanya bermanfaat bagi produk tapi juga bagi korporat. Dengan demikian perusahaan harus mampu mengelola merek dengan baik sebab merek yang kuat merupakan benteng dan salah satu kekuatan menghadapi serangan pesaing. Mengingat pentingnya manfaat yang dapat diberikan oleh sebuah merek maka kesetiaan merek dari pelanggan merupakan modal utama yang harus dimiliki pemasar dan dikelola dengan baik agar unggul dalam persaingan. Oleh karena sulit dipastikan faktor apa yang paling signifikan mengukur kesetiaan merek, seringkali pemasar memprediksi kesetiaan merek dari faktor kepuasan keseluruhan yang dirasakan pelanggan. Namun pada kenyataannya banyak ditemukan kasus dimana secara keseluruhan pelanggan menyatakan puas namun ternyata ia berpndah (switching) ke merek lain. Lain halnya bila kesetiaan merek diprediksi oleh diskonfirmasi atas ekspektasi pelanggan. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa diskonfirmasi negatif ekspektasi lebih akurat menilai kesetiaan merek pelanggan dengan pembelian kembali (repeat purchase) sebagai representasinya. Pemilihan kesetiaan pelanggan terhadap merek MPV sebagai objek penelitian dilatarbelakangi adanya suatu fenomeria dimana tidak dapat dipastikannya apakah memang faktor merek yang menjadi jawaban terjadinya gap sales volume yang cukup jauh antara merek MPV yang satu dengan MPV merek lainnya, seperti Toyota Kijang yang sales volumenya jauh diatas MPV merek-merek lainnya. Terlalu terburu-buru jika menyimpulkan dari Fenomena tersebut dikarenakan kebesaran nama brand parent Kijang yakni Toyota yang menyebabkan Kijang menjadi jawara dikelasnya. Sebab, andai memang demikian, tentu menjadi pertanyaan, mengapa persaingan di kelas sedan cenderung sempurna, yakni meski sama-sama banyak pesaing seperti di kelas MPV, namun tidak terjadi perbedaan penjualan yang terlalu tajam antara sedan Toyota dengan sedan dengan brand parents lainnya seperti sedan Mitsubishi atau sedan Daihatsu misalnya, Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran ekspektasi dan kepuasan keseluruhan dari konsumen atas 4 merek MPV yang berukuran medium (mid) size yang mencatat penjualan terbanyak dibandingkan penjualan MPV dad kelas lainnya yakni Toyota Kijang, Isuzu Panther, Mitsubishi Kuda dan Daihatsu Taruna. Pengukuran pengaruh diskonfirmasi ekspektasi pada kepuasan keseluruhan dilakukan dengan multiple regression. Sedangkan untuk mengetahui diskonfirmasi atas atribut apa yang paling signifkan berpengaruh pada kesetiaan merek dilakukan dengan factor analysis yang dilanjutkan dengan logistic regression. Selanjutnya bagaimana perbandingan antara pengaruh diskonfirmasi ekspektasi dan pengaruh kepuasan keseluruhan terhadap kesetiaan merek dilakukan dengan analisis logistic regression. Memprediksi kesetiaan merek dengan diskonfirmasi atas ekspektasi khususnya diskonfirmasi negatif diharapkan lebih dapat dijadikan pegangan bagi sebagaimana pembuktian yang dihasilkan penelitian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam penyusunan rancangan atribut merek MPV mereka agar sesuai sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan pelanggan. Selanjutnya terpenuhinya ekspektasi pelanggan kiranya dapat meningkatkan kesetiaan pelanggan terhadap merek dan menjadi modal utama perusahaan agar unggul dalam persaingan.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T19330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Razmayani Zain
Abstrak :
Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat awareness nasabah terhadap merek PermataBank Syariah, pengaruh faktor product quality dan service quality terhadap tingkat brand awareness nasabah terhadap merek Permata Bank Syariah dan hubungan faktor demografi terhadap tingkat brand awareness. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan kuesioner dengan teknik analisa deskriptif statistik dan analisa regresi linier berganda, terhadap 100 responden nasabah PermataBank Syariah di DKI Jakarta. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat awareness nasabah terhadap merek PermataBank Syariah berada pada posisi brand recall. Variabel independen product quality dan service quality memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand awareness pada level 0.05. Pengaruh yang diberikan oleh masing-masing variabel tersebut adalah positif dimana setiap peningkatan variabel product quality dan service quality akan meningkatkan brand awareness.
The objective of this research is to measure brand awareness, the correlation between product & service quality to brand awareness, and demographic factors to brand awareness. The result of the research was based on questioner with the analyst technique of descriptive statistics and multiple linear regression, collected from 100 respondents of PermataBank Syariah 's customers in DKI Jakarta. Based on the research, PermataBank Syariah has a brand recall from its customer. All independent factors, both product quality and service quality gives significant influence to its brand awareness, in 0.05 level. The increasing of all factors shall influence the value of brand awareness.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iven Ganesja
Abstrak :
ada tahun 2018 Indonesia Digital Education and E-Learning Market Outlook mengeluarkan laporan yang bertajuk Rising Trend of Blended Learning to Drive The Future Growth, hasil yang ditunjukkan cukup mengejutkan karena Indonesia diramalkan akan menjadi Top 5 Buyers of mobile learning products and services, bersaing dengan negara adidaya seperti China,Amerika Serikat, juga negara berkembang seperti Brazil dan India, total pembelanjaan yang digunakan untuk menyediakan pendidikan berbasis digital di Indonesia juga terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi niatan dan perilaku konsumen untuk melakukan pembelian kembali (repurchase intention) dan faktor-faktor yang membentuk brand loyalty dengan menggunakan pendekatan Brand Relationship Quality dan service quality. Kerangka riset ini diuji secara empiris dengan menggunakan 205 data pengguna bimbingan belajar online yang merupakan siswa yang duduk di bangku kelas VII hingga kelas XI. Data diambil dengan metode non-probability sampling melalui survey online dan menyebarkan kuesioner kepada siswa dan siswi pengguna bimbingan belajar online di sekolah-sekolah. Setelah data diambil,data akan diolah menggunakan metode PLS (Partial Least Square). Hasil menunjukkan bahwa seluruh hipotesis di dukung oleh data hasil penelitian kecuali pengaruh trust terhadap price tolerance, dan pengaruh satisfaction terhadap price tolerance yang dibahas pada analisa hipotesis. Penelitian ini menghasilkan implikasi teoritis dan praktis yang penting terutama untuk meningkatkan repurchase ratio dan customer retention.
In 2018 Indonesia Digital Education and E-Learning Market Outlook issued a report entitled Rising Trend of Blended Learning to Drive The Future Growth, the results shown were quite surprising because Indonesia was predicted to become the Top 5 Buyers of mobile learning products and services, competing with superpowers such as China, the United States, as well as developing countries such as Brazil and India, the total expenditure used to provide digital-based education in Indonesia has also continued to increase in the last five years. This study aims to identify what factors influence consumer intention and behavior to repurchase and the factors that shape brand loyalty using the Brand Relationship Quality and service quality approach. This research framework was tested empirically using 205 online tutoring user data which were students who sat in class VII to class XI. Data is taken by nonprobability sampling method through online surveys and distributing questionnaires to students using online tutoring in schools. After the data is taken, the data will be processed using the PLS (Partial Least Square) method. The results show that all hypotheses are supported by research data except the effect of trust on price tolerance, and the effect of satisfaction on price tolerance discussed in hypothesis analysis. This research has important theoretical and practical implications especially for increasing repurchase ratios and customer retention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Sari Suwandi
Abstrak :
Persaingan ketat pada industri kecantikan di Indonesia membuat perusahaan berlomba untuk bertahan dalam persaingan. Terlebih adanya generasi Z sebagai konsumen yang dominan, cenderung tidak setia pada satu merek dan mendasarkan pembelian pada penawaran yang lebih menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang dapat meningkatkan loyalitas merek konsumen generasi Z di Indonesia melalui hubungan brand love dan brand loyalty melalui efek mediasi dari self-esteem, susceptibility to normative influence, social media brand engagement. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan online kuesioner dan purposive sampling kepada 321  responden. Data diolah dengan metode analisis SEM-PLS. Dari enam belas hipotesis, sepuluh hipotesis diterima dengan hasil menyatakan terdapat hubungan langsung brand love terhadap brand loyalty, namun pengaruh mediasi hanya terdapat melalui dua dimensi yaitu affective dan behavioral. Penelitian ini memberikan kontribusi kepada praktisi bisnis Indonesia untuk mempertahankan konsumen dengan memanfaatkan faktor emosional dan perilaku konsumen dalam menyampaikan informasi melalui sosial media.  ......The fierce competition in the beauty industry in Indonesia raises the problem of brand loyalty from the Generation Z who dominate the market as the digital savvy who tends to be disloyal and make product purchases based on profitable offers. Thus, this study aims to analyze the factors that can increase brand loyalty in the local cosmetics industry, specifically from Generation Z in Indonesia through brand love and the mediation effects of self-esteem, susceptibility to normative influence, and social media brand engagement. This research uses a quantitative approach by distributing online questionnaires and purposive sampling to 321 respondents. The data obtained were processed SEM-PLS. From sixteen hypotheses, ten hypotheses are accepted, with the results stating a direct relationship between brand love and brand loyalty. However, the mediating effect only exists through affective and behavioral dimension. This research aims to contribute to Indonesia's business practitioners to retain their consumers by utilizing affective and behavioral factors in giving information on social media.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Tias Astiningsih
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Brand Community Experience terhadap Brand Community Commitment serta pengaruhnya terhadap Brand Trust dan Brand Loyalty pada komunitas merek sepatu lari di media sosial. Responden penelitian ini sebanyak 328 responden dengan sampel yang digunakan adalah anggota aktif komunitas merek sepatu lari di media sosial yang berdomisili di Indonesia. Secara umum pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan software SmartPLS. Hasil yang didapatkan dari analisis penelitian ini adalah seluruh dimensi dari Brand Community Experience memiliki pengaruh positif terhadap Brand Community Commitment terutama Information Experience. Brand Community Commitment juga berpengaruh positif terhadap Brand Attitude. Brand Attitude juga memiliki pengaruh positif terhadap Brand Trust dan Brand Loyalty serta Brand Trust memiliki pengaruh positif terhadap Brand Loyalty. Penelitian ini dapat membantu pengelola akun merek sepatu lari di media sosial untuk mengembangkan strategi yang tepat guna memaksimalkan pengalaman anggota dan meningkatkan komitmen mereka terhadap merek, dengan tujuan mendorong Brand Attitude yang positif, Brand Trust, dan Brand Loyalty terhadap merek, yang pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan bagi bisnis perusahaan. ......This research aims to determine the influence of Brand Community Experience on Brand Community Commitment and its impact on Brand Trust and Brand Loyalty within the running shoe brand community on social media. The study involved 328 respondents who were active members of the running shoe brand community on social media residing in Indonesia. The measurement was conducted using the Structural Equation Modeling (SEM) method with the SmartPLS software. The results obtained from the analysis of this study indicate that all dimensions of Brand Community Experience have a positive influence on Brand Community Commitment, particularly the Information Experience. Brand Community Commitment also has a positive influence on Brand Attitude. Brand Attitude, in turn, has a positive influence on Brand Trust and Brand Loyalty. Additionally, Brand Trust has a positive influence on Brand Loyalty. This research can assist managers of running shoe brand accounts on social media in developing appropriate strategies to maximize members' experience and enhance their commitment to the brand, with the goal of fostering positive Brand Attitude, Brand Trust, and Brand Loyalty towards the brand, ultimately leading to increased profitability for the company.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Axton Trixie
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji dampak indikator sensory marketing dan brand experience terhadap emotional attachment, customer commitment, dan brand loyalty dalam industri jam tangan mewah. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 323 konsumen Indonesia yang membeli jam tangan mewah, dan menunjukkan adanya hubungan signifikan antara indikator sensory marketing, brand experience, emotional attachment, customer commitment, dan brand loyalty. Namun, pengaruh store image ditemukan tidak signifikan dalam memoderasi hubungan antara indikator sensory marketing, brand experience, dan emotional attachment. Penemuan ini menekankan pentingnya indikator sensory marketing dan brand experience dalam membentuk emotional attachment dan customer commitment yang pada akhirnya mempengaruhi brand loyalty. Hasil dari penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi produsen dan distributor jam tangan mewah di Indonesia untuk meningkatkan brand loyalty daripada pelanggan melalui strategi pemasaran yang efektif dan pengalaman ritel yang optimal. Namun, perlu diwaspadai dalam menggeneralisasi implikasi ini ke negara atau industri lain. Selain itu, penelitian ini juga memberikan kontribusi pada literatura tentang brand loyalty, khususnya dalam industri jam tangan mewah, dengan mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh produk substitusi seperti smartwatch maupun oleh pesaing yang bergerak di segmentasi jam tangan mewah itu sendiri. Penelitian ini memberikan panduan untuk mempertahankan brand loyalty di tengah persaingan yang semakin ketat antar brand, maupun dalam menghadapi ancaman dari produk substitusi. ......This research examines the impact of sensory marketing cues and brand experience on emotional attachment, customer commitment, and brand loyalty in the luxury wristwatch industry. The study, conducted with 323 Indonesian consumers who purchased luxury wristwatches, reveals significant associations among sensory marketing cues, brand experience, emotional attachment, customer commitment, and brand loyalty. However, the effect of store image was found to be insignificant in moderating the connections between sensory marketing cues, brand experience, and emotional attachment. These findings highlight the importance of sensory marketing cues and brand experience in fostering emotional attachment and customer commitment, ultimately leading to brand loyalty. The results provide valuable insights for luxury wristwatch manufacturers and distributors in Indonesia to enhance customer loyalty through effective marketing strategies and optimized retail experiences. However, caution must be exercised in generalizing these implications to other countries or industries. Additionally, this study contributes to the literature on brand loyalty, particularly in the luxury wristwatch industry, by addressing the challenges posed by emerging substitutes such as advanced smartwatches and offering guidance on maintaining brand loyalty amidst increasing competition.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Felicia
Abstrak :
Penelitian ini mempelajari dampak dari valuasi brand equity dan perubahaannya terhadap performa jangka pendek dan jangka panjang perusahaan yang berada dalam emerging market countries setelah merjer dan akuisisi dilakukan pada rentang waktu 3 tahun. Metodologi yang digunakan adalah cross-sectional regression, test regression coefficient significance level, multiple collinearities, dan test correlation coefficient.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan kesesuaian dengan hipotesis yang dibangun, yaitu adanya dampak signifikan pada performa jangka panjang perusahaan acquirer firms yang disebabkan oleh perubahan pada ekuitas merek target firms.  Penelitian ini dapat berkontribusi terhadap bisnis dan industri dengan menunjukkan implikasi dari kesuksesan merjer dan akuisisi yang didasari oleh valuasi ekuitas merek, serta pentingnya aspek merek untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pada aktivitas merjer dan akuisisi. ......This study explores the impact of brand equity valuation and its changes towards Asia’s emerging market firms’ short-term and long-term performance in 3 years post-merger and acquisition activities. The methodologies used in this empirical research are cross- sectional regression, regression coefficient significance level test, multiple collinearity, and correlation coefficient test. The results shown by this study are in accordance with the hypothesis that there is significant impact on corporate performance by the changes of target firms brand equity on acquirer firms long-term performance which defines the success of merger and acquisition. This study will contribute to the businesses by knowing the implication of merger and acquisition success based on brand equity valuation and the importance of brand to be considered during the decision-making process.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>