Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fanny Angelia
Abstrak :
ABSTRAK Pada saat seorang anak memasuki sekolah dasar ia diharapkan sudah dapat menunjukkan perilaku berorientasi terhadap tugas saat belajar di dalam kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas penggunaan metode self-monitoring untuk meningkatkan perilaku berorientasi terhadap tugas pada anak kelas 1 Sekolah Dasar. Desain yang digunakan adalah one group pre-test post-test design. Hasil penelitian menggunakan pengujian wilcoxon menunjukkan bahwa metode self-monitoring efektif untuk meningkatkan perilaku berorientasi terhadap tugas pada 6 orang anak kelas 1 Sekolah Dasar dengan rentang usia 6-8 tahun.
ABSTRACT When children entering elementary school, they are expected to ready to start learning on demand. Children expected to show task orientation behavior when they were studied in the classroom. The objective of this present research is discovering the effectiveness of self-monitoring method to increase task orientation behavior for first grade students of elementary school. The research uses one group pre-test post-test design. The result from wilcoxon test shows that self-monitoring method is effective to increase task orientation behavior for 6 first grade students of elementary school with age between 6-8.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T43186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sarasati
Abstrak :
Fokus Tugas Akhir ini adalah needs assessment ( pengkajian kebutuhan ) akan aktifitas fisik bagi Lanjut Usia yang tinggal di panti tresna werdha. Pengkajian kebutuhan ini digolongkan sebagai penelitian survei eksplanatori, untuk melihat hubungan peubah independen terhadap peubah dependen. Model operasional pengkajian kebutuhan ini menggunakan beberapa alat ukur untuk mengukur tingkat aktifitas fisik, dukungan sosial dan self-efficacy responden. Sampel sebanyak 67 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan FGD. Hasil pengolahan data terbukti ada hubungan antara peubah independen dengan peubah dependen. Terdapat faktor pengganggu yang mempengaruhinya. Kesimpulan penelitian adalah dapat diterapkan rancangan self-monitoring program tahap awal. Penulis menyaranka agar penelitian selanjutnya memperhatikan jumlah sampel, alat ukur, dan penyempurnaan terus menerus bentuk program self-monitoring.
Depok: Falkultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosipana Kusnulhuda
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara self-monitoring dengan kualitas pertemanan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Self-monitoring diukur menggunakan Self-Monitoring Scale (Snyder & Gangestad, 1986) sedangkan kualitas pertemanan diukur menggunakan McGill Friendship Questionnaire (Mandelson & Aboud, 2012). Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa dengan jumlah 125 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self-monitoring memiliki hubungan yang negatif dengan kualitas pertemanan (r = -0,165, n = 125, p < 0,05, one tailed). Ini berarti, semakin tinggi tingkatan seseorang dalam melakukan self-monitoring maka akan semakin rendah kualitas pertemanan yang ia miliki. ...... This research was conducted to find the correlation between self-monitoring and friendship quality. This research used the quantitative approach. Self-monitoring was measured using Self-Monitoring Scale (Snyder & Gangestad, 1986) and friendship quality was measured using McGill Friendship Questionnaire (Mandelson & Aboud, 2012). The partisipant of this research are 125 college student. The result of this research show that self-monitoring have negatif correlation with friendship quality (r = -0,165, n = 125, p < 0,05, one tailed). That is, the higher person level of self-monitoring, the lower friendship quality he/she have.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Widiyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Upaya menekan kadar glukosa darah post prandial dapat dilakukan melalui penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase. Lamun merupakan tanaman laut yang memiliki aktivitas sebagai penghambat enzim alfa-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas penghambatan alfa-glukosidase dari ekstrak etanol Enhalus acoroides, mengevaluasi mikrosfer ekstrak etanol Enhalus acoroides, dan menguji penurunan kadar glukosa darah pada tikus Sprague Dawley dari mikrosfer yang diperoleh. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 80 . Mikroenkapsulasi ekstrak etanol Enhalus acoroides dibuat dengan metode semprot kering menggunakan polimer Eudragit L100-55. Mikrosfer yang terbentuk kemudian dievaluasi. Uji in vivo menggunakan metode toleransi glukosa oral dilakukan terhadap tikus galur Sprague Dawley normal. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol Enhalus acoroides mampu menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase IC50 168,25 ug/mL paling baik diantara lamun Thalassia hemprichii IC50 423,33 ug/mL , Cymodocea rotundata 430,56 ug/mL , dan pembanding akarbose 197,27 ug/mL . Mikrosfer ekstrak etanol Enhalus acoroides memiliki diameter partikel rata-rata 2,103 um, kadar air 4,84 0,096 , kadar kuersetin 0,011 0,001 b/b, uji perolehan kembali 81,41 3,39 , dan jumlah kuersetin terdisolusi sebesar pada medium HCl pH 1,23,899 0,545 dan 94,14 3,89 pada medium fosfat pH 6,8. Nilai IC50 mikrosfer pada penghambatan enzim alfa-glukosidase sebesar 169,46 ug/mL. Mikrosfer ekstrak etanol Enhalus acoroides mampu menurunkan glukosa darah tikus. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa ekstrak etanol Enhalus acoroides memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim alfa-glukosidase dan mikrosfer yang diperoleh mampu melindungi ekstrak pada pH asam, memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim alfa-glukosidase, dan juga menurunkan kadar glukosa darah tikus pada menit ke 30.
ABSTRACT
Post prandial blood glucose levels can be suppressed by inhibiting the activity ofalpha glucosidase enzyme. Seagrasses are marine plants that act as an alpha glucosidase inhibitor. This study was aimed to evaluate the inhibitory activity of alpha glucosidase in Enhalus acoroides ethanol extract, evaluate the microspheres of Enhalus acoroides ethanol extract, and efficacy in vivo test in Sprague Dawley rats. The extraction was conducted by maceration method using 80 ethanol solvent. The microencapsulation of Enhalus acoroides ethanol extract was prepared by spray drying method using Eudragit L100 55. Efficacy in vivo test using oral glucose tolerance method was applied to the normal rats. The results showed that the best alpha glucosidase inhibitor was Enhalus acoroides ethanol extract IC50 168.25 ug mL compared to Thalassia hemprichii 423.33 ug mL , Cymodocea rotundata 430.56 ug mL , and acarbose 197.27 ug mL . Microspheres from Enhalus acoroides ethanol extract have average particle size 2.103 um, water content 4.84 0.096 , quercetin content 0.011 0.001 b b , recovery factor 81.41 3.39 , total dissolved quercetin 3.899 0.545 in HCl medium pH 1.2 and 94.14 3.89 in phosphate medium pH 6.8 and alpha glucosidase inhibitory activity IC50 169.46 ug mL. Efficacy in vivo test showed that microspheres were able to decrease blood glucose levels in rat. From this study, it can be conclude that the ethanol extract of Enhalus acoroides has inhibitory activity against the alpha glucosidase enzyme and the microspheres obtained are able to protect the extract at acidic pH, have inhibitory activity against alpha glucosidase enzyme and able to decrease rat rsquo s blood glucose in the 30th minute.
2018
T51476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neng Intan
Abstrak :
Peningkatan gula darah pada pasien COVID-19 menyebabkan terganggunya fungsi metabolik, tingkat keparahan penyakit serta komplikasi pada pasien. Peningkatan gula darah pada pasien COVID-19 dapat dicegah melalui langkah yang tepat dalam mengontrol glikemik dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali faktor yang berhubungan dengan peningkatan gula darah pada pasien COVID-19 tanpa riwayat Diabetes Melitus (DM). Metode penelitan adalah deskriptif dengan desain analitik retrospektif, melibatkan 45 responden, analisa data menggunakan rank spearman, chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas responden berumur 46-65 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki stres dan aktivitas ringan. Secara klinis memiliki keparahan COVID-19 derajat sedang serta tidak memiliki komorbid. Sebagian besar responden memiliki pola diet yang tidak tepat, tidak mempunyai riwayat keluarga dengan DM, dan tidak mempunyai riwayat pengobatan yang dapat meningkatkan gula darah. Terdapat hubungan yang signifikan antara stres (p 0,003), aktivitas (p 0,017), derajat keparahan (p 0,016), komorbid (p 0,037), dan riwayat keluarga (p 0,007) dengan peningkatan gula darah pada pasien COVID-19 tanpa riwayat DM, dimana aktivitas merupakan faktor yang paling dominan (p 0.020:OR 8,465). Perlunya dilakukan intervensi keperawatan mandiri dalam meningkatkan asuhan keperawatan pada pasien COVID-19. Deteksi dini dengan tepat, manajemen stres dan aktivitas yang rutin diharapkan dapat menurunkan risiko disregulasi glukosa dan menstabilkan kadar glikemik untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. ......ncreased blood sugar in COVID-19 patients causes disruption of metabolic function, disease severity and complications in patients. Elevated c in COVID-19 patients can be prevented through proper steps in controlling glycemic well. This study aims to identify factors associated with increased blood sugar in COVID-19 patients without a history of Diabetes Mellitus (DM). The research method is descriptive with retrospective analytic design, involving 45 respondents, data analysis using Spearman rank, chi square and logistic regression. The results showed that the majority of respondents were 46-65 years old, female, had stress and had light activities. Clinically, he has moderate severity of COVID-19 and has no comorbidities. Most of the respondents have inappropriate diet patterns, do not have a family history of DM, and do not have a history of medication that can increase blood sugar. There was a significant relationship between stress (p 0.003), activity (p 0.017), severity (p 0.016), comorbidities (p 0.037), and family history (p 0.007) with elevated blood sugar in COVID-19 patients without a history of DM, where activity is the most dominant factor (p 0.020:OR 8.465). The need for independent nursing interventions in improving nursing care for COVID-19 patients. Appropriate early detection, stress management and routine activities are expected to reduce the risk of glucose dysregulation and stabilize glycemic levels to prevent further complications.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Octaviani Salim
Abstrak :
Latar Belakang: Keterbatasan obat antidiabetes menjadi salah satu rintangan dalam upaya mengatasi masalah diabetes di Indonesia. Kekayaan tumbuhan medikasi Indonesia dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah tersebut, termasuk pengembangan Tithonia diversifoliasebagai antidiabetes. Tujuan: Mengetahui efek ekstrak daun Paitan Tithonia diversifolia terhadap kadar glukosa darah dan perubahan histologis pankreas pada tikus Sprague dawleyyang diinduksi aloksan. Metode: Sebanyak 24 tikus Sprague dawley, yang bergula darah normal, dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok normal tanpa perlakuan, kelompok kontrol positif yang diberikan Metformin, kelompok kontrol negatif yang diberikan aquades, serta tiga kelompok perlakuan lainnya yang diberikan ekstrak daun Paitan Tithonia diversifolia dengan dosis 200mg/kgBB, 400mg/kgBB, 600mg/kgBB. Aloksan dengan dosis 120mg/kgBB disuntikan secara intraperitoneal kepada semua tikus kecuali kelompok normal. Setelah 4 hari, kadar gula darah puasa GDP tikus diperiksa. Tikus dengan kadar GDP >200mg/dL akan diberikan perlakuan sesuai dengan kelompoknya selama 16 hari. Pemeriksaan kadar GDP dilaksanakan pada hari ke 4, 8, 12, dan 16. Selanjutnya, pankreas tikus akan diambil untuk pemeriksaan histologi secara kualitatif dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin. Data kadar GDP yang diperoleh dianalisis dengan one way ANOVA. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun paitan Tithonia diversifolia dapat menurunkan kadar GDP dari tikus yang diabetes. Dosis yang paling efektif dalam menurunkan kadar GDP tikus adalah 200mg/kgBB. Sedangkan, ekstrak daun paitan Tithonia diversifolia dengan dosis 600mg/kgBB mampu memperbaiki struktur histologi pankreas dari tikus. Kesimpulan: Ekstrak daun paitan Tithonia diversifolia mampu menurunkan kadar GDP tikus dan memperbaiki struktur histologi pankreas pada tikus. ......Background: The limitation of antidiabetic medication is one of the obstacles to overcome diabetes problem in Indonesia. The wealth of Indonesian medical plants can be a solution to solve that problem, including the development of Tithonia diversifolia as an antidiabetic agent. Objective: Determining the effect of Paitan Tithonia diversifolia leaf extract on blood glucose levels and histological changes in alloxan induced Sprague dawley rats pancreas. Methods: There were 24 Sprague dawley rats, with normal blood glucose levels, divided into 6 groups, namely normal group without any intervention, positive control group was treated with Metformin, negative control group was treated with aquades, and other three groups were treated with Paitan extract at dose of 200mg/kgBB, 400mg/kgBB, 600mg/kgBB. Alloxan with a dose 120mg/kgBB injected via intraperiotenal to all rats, except the normal group. After 4 days, the rats blood glucose level were checked. Rats with fasting blood glucose FBG level>200mg/dL treated according to their groups for 16 days. FBG checked on day 4, 8, 12, and 16. Then, pancreas of the rats will be taken for qualitative histological examination with Hematoxilin Eosin staining. The FBG level were analyzed with one way ANOVA test. Results: This research showed Paitan Tithonia diversifolia leaf extract could decrease FBG level of diabetic rats. The most effective dose to reduce rats FBG level was 200mg/kgBB. Extract of paitan (ithonia diversifolia leaf at 600mg/kgBB was able to improve histological structure of rats pancreas. Conclusion: Extract of paitan Tithonia diversifolia leaf was able to decrease diabetic rats FBG level and improve the histological structure of rats pancreas.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradina Paramitha
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-monitoring dan strategi regulasi emosi yang digunakan oleh mahasiswa yang sedang mengikuti organisasi kemahasiswaan. Hal ini menjadi penting karena self-monitoring, yaitu tingkatan individu dalam memonitor dan memantau tingkah laku yang ditunjukkan (Snyder, 1974) memiliki implikasi yang penting pada perilaku berorganisasi. Penelitian ini menggunakan alat ukur RSMS (Revised Self-Monitoring Scale) milik Lennox dan Wolfe (1984) untuk mengukur self monitoring dan alat ukur ERQ (Emotion Regulation Questionaire) milik Gross dan John (2003) untuk mengukur strategi regulasi emosi yaitu cognitive reappraisal dan expressive suppression. Partisipan penelitian merupakan 133 mahasiswa yang sedang aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan. Terdapat dua hasil penelitian pada penelitian ini. Hasil penelitian pertama menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara self-monitoring dengan cognitive reappraisal (r = 0,250; n = 133 ; p = 0,004, two tailed). Artinya semakin tinggi self-monitoring individu semakin tinggi pula kecenderungannya untuk menggunakan strategi cognitive reappraisal. Hasil penelitian kedua menunjukkan tidak terdapat hubungan antara self-monitoring dengan expressive suppression (r = 0,034; n = 133; p = 0,01, two tailed). ...... This research is intended to find out the correlation between self-monitoring and emotional regulation strategy used by the students involved in an organization.This research is important because self-monitoring which refer to the extent to which people monitor and observe their expressive behavior (Snyder,1974) has important implication to organizational behavior. This research applied RSMS (Revised Self-Monitoring Scale)by Lennox and Wolfe (1984) to measure self-monitoring and ERQ (Emotion Regulation Questionnaire) by Gross and John (2003) to measure emotional regulation strategy namely cognitive reappraisal and expressive suppression. The research participants are 133 students actively involved in the student organization. Two results are obtained. The first result shows that there is a significance relationship between self-monitoring and cognitive reappraisal (r = 0,250; n = 133 ; p = 0,004, two tailed). It means that the higher the individual self-monitoring is conducted, the higher the tendency to apply the cognitive reappraisal strategy. The second result shows that there is no relationship between self-monitoring and expressive suppression (r = 0,034; n = 133; p  0,01, two tailed).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aminah Trikusumaningrum
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-monitoring dan psychological well-being pada mahasiswa Universitas Indonesia yang berusia 18-24 tahun. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan mengukur variabel self-monitoring menggunakan Revised Self-monitoring Scale yang dikembangkan oleh Lennox dan Wolfe (1984) dan mengukur variabel psychological well-being menggunakan Ryff?s Scale of Psychological Well-being (1995). Responden penelitian sejumlah 198 orang yang tersebar dalam 12 fakultas dan Pendidikan Vokasi di Universitas Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-monitoring dan psychological well-being pada mahasiswa Universitas Indonesia (r = + 0,427, n = 198, p < 0,01 (one tailed). Hal ini menunjukkan semakin tinggi self-monitoring yang dimiliki oleh mahasiswa maka semakin tinggi pula psychological wellbeing-nya. Oleh karena itu, hipotesis alternatif ditolak dan dibahas lebih lanjut di dalam subbab diskusi.
This research aimed to find correlation between self-monitoring and psychological well-being of college students in Universitas Indonesia who having an age of 18-24 years old. Researcher used quantitative approach to find this correlation. Self-monitoring was measured using Revised Self-monitoring Scale (Lennox & Wolfe, 1984) and psychological well-being was measured using Ryff’s Scale of Psychological Well-being (Ryff, 1995). Participants of this research are 198 college students from 12 Faculties and Vocational Program in Universitas Indonesia. The result of this research shows that there is positive significant correlation between self-monitoring and psychological well-being of college students in Universitas Indonesia (r = + 0,427, n = 198, p < 0,01 (one tailed). This result means the higher self-monitoring in participants, the higher their psychological well-being. Then, alternative hypothesis was rejected and be discussed further in discussion subchapter.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primalita Putri Distina
Abstrak :
Pada proses belajar mengajar di sekolah, siswa diharapkan mampu berhasil secara akademis, tak terkecuali siswa Sekolah Dasar. Akan tetapi, terdapat beberapa hambatan yang membuat siswa memiliki pencapaian akademis rendah di sekolah, yang salah satunya adalah kesulitan belajar Westwood, 2008; Commodari, 2012. Salah satu penyebab dari kesulitan belajar adalah atensi yang buruk Westwood, 2008. Siswa tidak akan bisa mencapai keberhasilan secara akademis tanpa fokus dan terikat pada tugas-tugas yang diberikan saat belajar di kelas York, Gibson, Rankin, 2015. Perilaku fokus dan terikat pada tugas ini disebut sebagai perilaku berorientasi tugas. Perilaku berorientasi tugas pun menjadi salah satu faktor penting dari performa akademis di kelas, termasuk dalam pelajaran matematika King, 2012. Performa akademis matematika dilihat dari produktivitas subjek mengerjakan soal-soal yang diberikan dan ketepatan subjek dalam menjawab soal-soal tersebut dengan benar Reid, dalam Rafferty Raimondi, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas program intervensi self-monitoring dalam meningkatkan perilaku berorientasi tugas dan performa akademis matematika pada siswa kelas 5 Sekolah Dasar dengan kesulitan belajar. Penelitian ini menggunakan desain single-subject, tipe desain A-B dengan tahap tindak lanjut. Alur program terdiri dari tahap baseline, pengajaran self-monitoring, pelaksanaan intervensi, dan satu minggu kemudian mendapatkan pengukuran kembali pada tahap tindak lanjut. Efektivitas program intervensi dilihat dengan menggunakan percentage of non-overlapping data PND dan analisis visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program intervensi self-monitoring efektif untuk meningkatkan perilaku berorientasi tugas dan produktivitas pengerjaan tugas pada subjek, tetapi tidak pada ketepatan menjawab soal dengan benar. Hasil pengukuran pada tahap tindak lanjut menunjukkan kemampuan subjek mempertahankan perilaku berorientasi tugas, produktivitas, dan ketepatan dalam menjawab soal. ......In the process of teaching and learning in school, students are expected to be able to succeed academically, no exception for Elementary School students. However, there are some obstacles that make students have low academic achievement in school, and one of them is learning difficulty Westwood, 2008, Commodari, 2012. One of the causes of learning difficulties is poor attention Westwood, 2008. Students will not be able to achieve academic success without being focused and attached to the tasks while studying in the classroom York, Gibson, Rankin, 2015. The focus and attach on the tasks behavior is called on task behavior. On task behavior becomes one of the important factors of academic performance in the classroom, including in mathematic subject King, 2012. Mathematic academic performance could be seen from student productivity working on assignment and student accuracy in answering the task correctly Reid, in Rafferty Raimondi, 2009. This study aims to examine the effectiveness of self monitoring intervention program in enhancing on task behavior and mathematic academic performance for 5th grade Elementary School student with learning difficulty. This study used a single subject design, type A B design with follow up phase. The program consisted of the baseline stage, self monitoring training, the intervention phase and the follow up stage a week later. The effectiveness of intervention program was measured using percentage of non overlapping data PND and visual inspection. The results indicated that self monitoring intervention program was effective to improve on task behavior and productivity, but not accuracy. Measurement in follow up stage showed students 39 ability to maintain on task behavior, productivity, and accuracy.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T49179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Parendrawati
Abstrak :
ABSTRAK
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan dimana seseorang yang mengalami gangguan dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri, seperti mandi, berganti pakaian, makan, dan toileting. Klien defisit perawatan diri di RSMM Bogor merupakan masalah keperawatan pada urutan yang ke dua dengan jumlah pasien 80 %. Penelitian ini berjudul Pengaruh Terapi Token Ekonomi Pada Klien Defisit Perawatan Diri di Rumah Sakit Dr Marzuki Mahdi Bogor. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh terapi token ekonomi terhadap kemampuan merawat diri pada klien defisit perawatan diri.Terapi token ekonomi ini merupakan salah satu intervensi modifikasi perilaku yang dapat diberikan pada klien yang mengalami masalah defisit perawatan diri dengan metode modelling, role play, feedback dan trasfer training. Penelitian ini dengan desain quasi eksperimen pendekatan pre post tes kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Responden penelitian adalah klien defisit perawatan diri dengan shizoprenia berjumlah 110 klien dibagi 2 kelompok yaitu 55 kelompok yang mendapatkan terapi token ekonomi dan 55 kelompok yang tidak mendapatkan terapi token ekonomi. Kemampuan klien merawat diri diukur dengan observasi dan dianalisis secara statistik.Hasil penelitian membuktikan adanya perbedaan yang bermakna kemampuan merawat diri sebelum dan sesudah mengikuti terapi token ekonomi (p value< 0,05) .Kemampuan merawat diri pada klien yang mendapatkan terapi token ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan terapi token ekonomi. Hasil penelitian ini membuktikan adanya peningkatan kemampuan merawat diri yang bermakna pada klien yang mendapatkan terapi token ekonomi dibandingkan yang tidak mendapatkan terapi token ekonomi. Disarankan terapi token ekonomi digunakan sebagai terapi perawatan dalam merawat klien dengan defisit perawatan diri.
ABSTRACT
Self caring deficit is a situation where someone who has disability for doing or finishing self caring activities such as bath, wearing clothes, eating, and going to toilet. Less of self caring on crazy patient happened because effect of change on think process so ability of doing self caring activities will decline. Economic token therapy is one of behavior modification intervention which can give to client with self caring deficit at Dr Marzuki Mahdi Hospital by methods of modeling, role play, feedback and transfer training. This research used a quasi experiment design with pre post test approach on intervention and control group. This purpose research is to know the effect of economic token therapy on self caring ability of client with self caring deficit. This research has been done at Dr Marzuki Mahdi Hospital for 110 respondents of client divided into 2 groups which is 55 respondents of intervention group and 55 respondents of control group. Statistical test used a different test of 2 mean including dependent and independent t test for looking the effect of economic token therapy on self caring ability. Related between respondent characteristic and self caring ability was analyzed by independent t test and anova test. Research result indicated the existence of meaning difference on self caring ability before and after getting economic token therapy (p-value< 0,05). Meaning difference of self caring ability also proved between group which got an economic token therapy and group which did not an economic token therapy. This research concluded that self caring ability on client with self caring deficit increased after getting economic token therapy. Self caring ability on client is higher on group which getting economic token therapy. Therefore, it was suggested to use economic token therapy as caring therapy to take care of client with self caring deficit.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>