Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 363 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soewono
Abstrak :
Produktivitas bagi suatu organisasi sangatlah terkait pada dua unsur yaitu unsur teknis dan unsur manusia. Oleh karena itu, maka pembinaan dan pengembangan pegawai yang dilakukan tidak hanya meliputi aspek teknis saja akan tetapi juga meliputi pembinaan terhadap aspek-aspek psikologis seperti peningkatan motivasi dan budaya organisasi. Motivasi dan budaya organisasi sangat penting dalam hubungannya dengan produktivitas kerja. Motivasi yang tinggi akan mendorong pegawai untuk bekerja secara disiplin dan budaya organisasi merupakan falsafah yang mendasari kerja untuk mencapai keberhasilan yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan produktivitas kerja. Dalam kaitan inilah, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui kondisi motivasi, budaya organisasi dan produktivitas kerja pegawai. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan korelasi antara motivasi dan budaya organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai. Populasi ponelitian adalah seluruh pegawai Biro Keuangan dan Tata Usaha BUMN yang berjumlah 121 orang, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan penyebaran kuisioner dalam bentuk angket berjumlah 44 orang sampel dan diperoleh hasil bahwa kondisi motivasi pegawai di Biro Keuangan dan Tata Usaha BUMN cenderung baik, didasarkan pada indikator faktor motivator dan faktor hygienes . Kondisi budaya organisasi secara keseluruhan cenderung baik didasarkan dari seluruh indikator yaitu orientasi kualitas, keterbukaan, sistem imbalan, pembelajaran, dan kebersamaan. Kondisi produktivitas kerja berdasarkan pengukuran keseluruhan aspek indikator yaitu tindakan konstruktif, percaya pada din sendiri, bertanggung jawab, memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan, mempunyai pandangan kedepan, mampu mengatasi persoalan, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah-ubah, mempunyai kontribusi positip terhadap lingkungannya, dan memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya cenderung baik. Terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara faktor motivator dan faktor hygienes dengan produktivitas kerja pegawai, demikian juga dengan budaya organisasi hubungan yang positip dan sangat signifikan dari seluruh indikator budaya organisasi dengan produktivitas kerja pegawai.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T 10802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahyo Purwanto
Abstrak :
ABSTRAK


Sejalan dengan tugas Pertamina yang berlandaskan atas Undang-Undang RI, Nomor 8 tahun 1971, maka PT. Pelita Air Service (PT. PAS) yang semula adalah Dinas Penerbangan Pertamina, menjalankan kegiatan jasa angkutan udara yang bersifat General Aviation, yaitu hanya melayani kebutuhan operasional perusahaan induknya. Dengan makin bertumbuh kembangnya perusahaan penerbangan, yang mampu menembus ke dalam industri perminyakan, berarti PT. Pelita Air Service menghadapi ancaman persaingan terbuka, yang kenyataannya hampir 50% pangsa pasarnya benar-benar telah berada di tangan perusahaan pesaing. Kondisi ini mengharuskan PT. PAS mulai mencari peluang keluar Pertamina dengan orientasi profit, disamping tetap mengemban tugas utamanya sebagai anak perusahaan Pertamina yang mendukung operasional MIGAS.

Orientasi kepada profit, berarti setiap langkah kegiatan Perusahaan harus dengan wawasan bisnis, agar tetap hidup berkembang. Langkah baru ini harus diikuti oleh kesiapan SAM untuk menyambutnya, baik dari SIKAP maupun PENGETAHUAN-nya yang bisa rneningkatkan MUTU PELAYANAN JASA. Aspek pentingnya Mutu Pelayanan Jasa adalah ciri utama dari Jiwa Kewiraswastaan, yang mengutamakan kepuasan pelanggan demi peningkatan produktivitas usaha.

Dari hasil penelitian, ternyata sikap pegawai menanggapi keadaan Perusahaan cenderung baik, namun kinerja yang ditampilkan cenderung hanya Sedang. Hal ini terlihat, ada keinginan untuk mempertahankan perusahaan, namun tidak mengerti bagaimana harus berbuat. Kondisi ini memerlukan perhatian dari manajemen untuk mengembangkan motivasi kerja khususnya melalui program pendidikan dan pelatihan yang lebih intensif. Sikap lama yang cenderung manja karena adanya monopoli penerbangan bidang Migas, mengakibatkan lalai dan kurang tanggap terhadap perkembangan di luar organisasi. Hal ini menyebabkan sangat lambannya upaya untuk selalu menyempurnakan diri, terutama pada upaya meningkatkan mutu pelayanan.

Peranan pengembangan Motivasi kerja dari Manajemen, dituntut agar mampu mengubah pola Pikir, pola Sikap, maupun pola Tindak pegawai, dan Sikap lama menjadi Sikap baru yang lebih inovatif dan kr-eatif, serta lebih mandiri. Sikap positif yang bercirikan kedewasaan dan kematangan, harus dapat ditumbuhkan pada diri pegawai, agar masing-masing dapat memahami dan menyadari kondisi perusahaannya. Selanjutnya diharapkan dapat tumbuh rasa ikut memiliki dan rasa ikut bertanggung jawab atas perusahaannya, dengan kesadaran untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan demi pelaksanaan tugasnya. Dengan demikian mutu pelayanan jasa dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya produktivitas usaha dari PT. PAS akan meningkat pula.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.B. Denny Ary Djodhi
Abstrak :
Tenaga kerja memegang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas. Banyaknya kemerosotan produksi disebabkan oleh tenaga kerja yang kurang termotivasi. Hal ini dikarenakan oleh faktor pemberian kompensasi yang tidak memadai. Salah satu cara untuk menggerakkan karyawan agar bersedia aktif melaksanakan tugasnya adalah dengan pemberian kompensasi berbentuk materi maupun non materi dan cenderung diterima secara tepat sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan di PT. X merasa adanya ketidakadilan pada sistem pemberian kompensasi, dimana karyawan yang memiliki produktivitas tinggi merasa disamakan dengan karyawan yang produktivitasnya biasa-biasa saja. Selain itu juga adanya pengurangan fasilitas kantor yang diberikan kepada para pekerja. Dari adanya permasalahan tersebut maka dalam tesis ini dibuat penelitian dengan mengambil judul : ? Pengaruh Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan ( Studi Kasus pada PT. X ) ?. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melihat gambaran kompensasi dan produktivitas di PT. X dan juga pengaruh kompensasi terhadap produktivitas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner yang item-item pertanyaan didasarkan pada beberapa referensi tentang pengukuran kompensasi dan produktivitas. Analisa dilakukan secara deskriptif untuk melihat gambaran kompensasi dan produktivitas, sedang untuk melihat pengaruh kompensasi terhadap produktivitas dilakukan dengan uji korelasi Kanonik. Hasil dari analisa menunjukan bahwa gambaran kompensasi yang dipandang kurang oleh karyawan PT. X adalah masalah kompensasi langsung. Untuk pengaruh kompensasi terhadap kinerja, hanya jenis kompensasi non-finansial yang berpengaruh positif terhadap kinerja pada level staff biasa. Namun pada level senior staff kompensasi tidak berpengaruh terhadap produktivitas. Untuk kompensasi finansial dalam penelitian ini tidak berpengaruh tehadap produktivitas, baik di level staff maupun di level senior staff. ......Employee hold important factor in increasing productivity in the company. Many decreasing productivity in the company related to employee that have less motivation. One of this factor is compensation that is given by company to the employee is not appropriate. Solution to make the employee active in doing their jobs is by giving material and inmaterial compensation. This compensation will motivate the employee in doing their jobs and increasing their working spirit. Employee in PT. X feel company treat them unfair related to compensation matter, the employee has high productivity is treated the same as the employee has low productivity. Besides that, the company decreasing their office facility. From that matter, this thesis research take " The Impact of Compensation to Employee Productivity ( Case Studies in PT. X ) as its title. The purpose of this research is to get know about compensation system and productivity in PT. X and to find the impact of compensation to employee productivity. This research use quantitative methode with questioner as a tool that the item questions base on some references about compensation and productivity. We use descriptive analysis to see compensation and productivity matter, and for relation between compensation and productivity is examined by canonic correlation. Besides that, the human resources data from PT. X. is use as reference in analysis. The result of hyphoteses examine is used as resource to develop framework compensation model that could increase productivity. The analyst result show that, according to the employee, the problem of compensation in PT. X is direct compensation. Only non-financial compensation that has positive impact to lower level staff productivity. In spite of that, in senior level, compensation has no impact in their productivity. This research show that financial compensation have no impact to lower level staff and even to senior staff productivity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Azmi
Abstrak :
Thesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah Total Factor Productivity (TFP) beras di Indonesia telah meningkat atau menurun selama periode 2003-2012, dan bagaimana pengaruh infrastruktur publik terhadapnya. Dengan menggunakan Tornqvist-Thiel index untuk mengukur TFP, didapatkan bahwa pada level nasional, penurunan TFP hanya terjadi pada tahun 2006 dan selama periode penelitian 2003-2012, TFP beras nasional tumbuh sebesar 2.61 persen per tahun. Pengaruh infrastruktur publik terhadap TFP beras dilakukan dengan menggunakan analisis panel data (30 provinsi dan 10 tahun). Hasil analisis menunjukkan bahwa jalan raya dan irigasi memeliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan TFP dengan elastisitas 0,17 dan 0,12. ......This paper aims to analyze whether the Total Factor Productivity (TFP) of rice production has increased or decreased in Indonesia during 2003-2012, and how public infrastructure affects the changes of TFP. By utilizing the Tornqvist-Thiel index to measure the TFP, it is shown that at the national level, the only decreasing TFP was in 2006 and for the period of analysis, the national rice TFP grew by around 2.61 per cent per year. It is also found that roads and irrigation have a positive and significant effect to the changes in rice TFP with the elasticity coefficients 0.17, 0.12 respectively, along with rainfall as a control variable with the elasticity coefficient 0.04.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Supriadi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menelaah peranan migrasi dan mutu modal manusia dalam pembangunan di Jawa Tengah dan di Jawa Timur dengan menggunakan data Susenas 1982 dan Produk Domestik Regional tahun 1982.

Penelaahan peranan migrasi dan mutu modal manusia dilakukan melalui pendekatan fungsi produksi Cobb-douglas, mengenai produk tivitas pekerja. Atas dasar proses produksi, sektor ekonomi dibagi dalam empat sektor yaitu sektor pertanian sebagai penyedia bahan

komoditi baik untuk konsumen mau pun produsen, sektor industri yang mengolahnya menjadi barang jadi atau setengah jadi, sektor perdagangan yang merupakan mata rantai yang menghubungkan produsen dengan produsen lain dan dengan konsumen dan terakhir adalah sektor jasa lainnya yang merupakan penunjang untuk memperlancar proses produksi tersebut. Pembangunan ekonomi berarti adanya perubahan dalam struktur output dan alokasi input pacta berbagai sektor perekonomian dan adanya kenaikan output.

Salah satu input dalam pembangunan ekonomi tersebut adalah pekerja, adanya kenaikan output dari sisi pekerja ~erarti dengan jumlah peker ja yang tetap dihasilkan output yang lebih banyak atau adanya kenaikan produktivitas pekerja, kenaikan produktivitas ini karena adanya kenaikan mutu modal pekerja. Kenaikan mutu modal pekerja bukan saja ditentukan oleh mutu modal pekerja akan tetapi ditentukan juga oleh mutu modal fisik dan teknologi.

Mutu modal manusia adalah suatu benda ekonomi yang langka dan karenanya dibutuhkan pengorbanan untuk memperolehnya. Penentu mutu modal manusia tersebut adalah pendidikan, kesehatan/kesejahteraan, keamanan, lingkungan dan partisipasi aktif pekerja serta migrasi.

Dalam penelitian ini hanya ditelaah pengaruh pendidikan, kesejahteraan dan partisipasi aktif serta produk domestik regional bruto pada empat sektor ekonomi tersebut di Jawa Tengah dan di Jawa timur. Variabel keamanan dan lingkungan tidak di telaah karena keterbatasan data.

Produk domestik regional bruto mempunyai hubungan yang posi tif dengan produktivitas pekerja, artinya setiap kenaikan produk domestik regioanl bruto sebesar 1 persen maka akan meningkatkan produktivitas pekerja sebesar 0,36 persen.

Mutu modal pekerja migran umumnya lebih tinggi daripada mutu modal pekerja non migran, namun pekerja migran memberikan sumbangan terhadap produktivitas pekerja yang lebih kecil daripada pekerja non migran.

Pendidikan pekerja di sektor pertanian memberikan sumbangan yang negatif terhadap produktivitas pekerja. Artinya, meningkatnya pendidikan pekerja di sektor pertanian akan menurunkan produktivitas pekerja. produktivitas minimum akan tercapai pada saat pendidikan rata-rata 15,5 tahun atau belum tamat perguruan tinggi.

Pendidikan.pekerja di sektor industri dan perdagangan memberikan sumbangan yang positif terhadap produktivitas pekerja. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan kian besar produktivitas pekerja. Produktivitas minimum di sektor industri telah tercapai pada saat tingkat pendidikan rata-rata kelas dua sekolah dasar, dan produktivitas minimum di sektor perdagangan telah tercapai pada saat pendidikan rata-rata kelas tiga sekolah dasar.

Kesejahteraan pekerja memberikan sumbangan yang negatif terhadap produktivitas pekerja. Artinya, semakin kecil proporsi pekerja yang berpenghasilan di bawah kebutuhan fisik minimum maka semakin tinggi produktivitas pekerjanya. Besarnya sumbangan kesejahteraan tersebut terhadap produktivitas pekerja adalah -0,03 %, artinya, setiap penurunan 1 persen proporsi pekerja yang berpenghasilan di bawah kebutuhan fisik minimum maka akan meningkatkan produktivitas pekerja sebesar 0,03 persen.

Partisipasi aktif pekerja memberikan sumbangan yang positif terhadap produktivitas pekerja, artinya semakin tinggi partisipasi aktif kian besar produktivitasnya. Besarnya sumbangan partisi pasi terse but adalah 0, 25%. Artinya, setiap kenaikan 1 persen partisipasi aktif akan meningkatkan produktivitas pekerja sebesar 0,25 %.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lana Prestina Hallatu
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menngetahui pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap produktivitas kerja perawat tetap ruang rawat inap di Rumah Sakit X. Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan (Edwin B. Flippo). Teori motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 145 perawat tetap ruang rawat inap di Rumah Sakit X. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas kerja. ......The research aims to find the influence of intrinsic motivation and extrinsic motivation to work productivity of permanent nurse at inpatient unit Hospital X. Motivation is a desire contained in individual that stimulated to take actions (Edwin B. Flippo). Theory of motivation divides into two, intrinsic motivation and extrinsic motivation. This study discusses the effect of intrinsic motivation and extrinsic motivation to work productivity of permanent nurse at inpatient unit Hospital X. This study uses a quantitative approach to distributing questionnaires to 145 permanent nurses at inpatient unit Hospital X. The results of this study showed that intrinsic motivation and extrinsic motivation has a positive influence on labor productivity.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S59461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mauled Mulyono
Jakarta: Bumi Aksara, 1993
333.79 MAU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
J. Ravianto
Jakarta: LSIUP, 1986
331.111 RAV p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000
338.06 PRO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Haninta Adhiya Ghaniy
Abstrak :
Di poin-poin bisnis, generasi sering menjadi fokus hidup yakni objek bagi peneliti-peneliti di dunia ini. Generasi produktif menjadi indikasi hidup bagi pemimpin-pemimpin di dunia ini. Oleh itu, negara-negara sering menjalin bentuk kompromi untuk menyusun dan menekuni prinsip masing-masing. Lalu, pemimpin-pemimpin ini menyuruh organisasi-organisasi legislatif bukan eksekutif dan yudikatif untuk memperbaiki fokus tujuan hidup negara masing-masing. Melalui poin-poin bisnis, pemimpin-pemimpin di bumi ini mampu mengiringi prinsip. Dengan dibentuknya prinsip, pemimpin–pemimpin di negara ini mampu menekuni indikasi berhasil dengan tinggi. Bukti di penelitian ini yakni generasi paling kecil di bumi ini memilih untuk menentukan nasib di hidup ini. Peneliti ingin menunjukan mengenai prinsip hidup generasi produktif di bumi ini. Dengan diresmikan poin-poin bisnis ini, generasi muda ini mampu meniti posisi di hobi masing-masing. Peneliti menggunakan teori histori milik G. Collingwood di 1996. Teori lain yakni dimiliki oleh Norman Fairclough di 2001.Hasil penelitian ini yakni generasi produktif menghasil produksi umur produktif. Untuk produksi umurnon-produktif, peneliti ingin menunjukan generasi murni mampu menjadi belum berhasil. Oleh itu, produksi umur non-produktif harus memilih untuk menyusun, menekuni, dan menentukan jalur hidup masing-masing melalui poin – poin bisnis ini. ......In living, in one generation in oftenly is one object for one doctor. One generation is long-needed for one productivity in how in becoming one indication. This indication thus is one will of countries. In it, this generation in it’s productivity is one symbol of successful. In this result, this country leads one to many in pointing how in productivity this generation couldn’t bringing the updo instead of the inside-down. In pointing this, only this legislative proper could point in this country to clinging in one production. In order of surviving, this earth couldn’t handle more problem than the in-beings. In order to do it, one country must go on for one indication, principle, and integrity. Integrity goes hand-inhand in how it isn’t only enough for it. In this case, this author is willing to give one proof. This author gain more in theory belong to G. Collingwood in 1996. Other theory in good deed is Norman Fairclough in 2001. In only result, living in-being is in good hand for good reason. One generation in productive did lead to one good productivity. One generation must give in.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>