Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
AUD 4:7(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Yantama Digantara
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan audit kinerja pada Satuan Kerja Kementerian Kehutanan, implikasi dari perubahan pemberlakuan audit operasional menjadi audit kinerja, dan manfaat serta efektivitas audit kinerja dalam meningkatkan kualitas sistem pengendalian intern Kementerian Kehutanan. Penelitian ini adalah kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pelaksanaan audit kinerja telah memberikan manfaat berupa peningkatan sistem pengendalian intern Kementerian Kehutanan, hal ini terlihat dari Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan yaitu penurunan temuan audit berupa kelemahan administrasi, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, hambatan kelancaran tugas serta penurunan potensi kerugian negara dan ditunjang dengan peningkatan akuntabilitas Laporan Keuangan (LK) Kementerian Kehutanan melalui opini/pendapat yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan Paragraf Penjelas dan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan Keuangan Tahun 2011 dan 2012.

The purpose of this study is to investigate the application of a performance audit on the Ministry of Forestry Task Force, the implications of changes in the implementation of the operational audit to audit performance, and the benefits and effectiveness of performance audit in improving the quality of internal control system of the Ministry of Forestry. This research is a qualitative descriptive design. The results clarify that the performance audit has provided benefits in improved internal control systems of Forestry Ministry, it is seen from the Key Performance Indicators (KPI) of the Inspectorate General of the Ministry of Forestry is decreasing administrative weaknesses in the form of audit findings, compliance with laws and regulations, barriers to fluency task and decrease the potential loss of state and supported by increased accountability Financial Statements (LK) through the Ministry of Forestry opinion/opinions issued by the Supreme Audit Agency (BPK) Republic of Indonesia in the Inspection Report (LHP) to the financial statements is unqualified (WTP) with Clarifying paragraphs and unqualified (WTP) for the Financial Statements for 2011 and 2012."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lino Irsad Ilham
"ABSTRAK
Industri pakan ternak ayam, khususnya ayam ras, dalam beberapa
tahun terakhir mengalami perkernbangan yang pesat. Berkembangnya
industri ini tidak lepas dari peran Pemerintah dalam melakukan
pembenahan di bidang peternakan, yang dimulai sejak tahun 1967
dengan munculnya serangkaian KEPPRES dan Kebiiakan Pemerintah.
Jika dilihat besarnya minat investasi dalam bidang peternakan
ayam ras, diperkirakan industri pakannya akan makin berkembang
Juga; mengingat kebutuhan pakan ternaknya. Tetapi dilain pihak,
persaingan antar produsen pakan ayam juga akan makin meningkat.
Harga pakan ternak ayam ras dipasaran selama ini berfluktuasi,
yang disebabkan harga bahan bakunya yang tidak stabil. Terlebih
lagi sebagian bahan baku tersebut masih diimpor. Disamping itu
makin banyak peternak yang membuat makanan sendiri, khususnya
untuk ayam petelur. Tingkat keunggulan dalam bersaing akan
sangat ditentukan oleh seberapa jauh produsen mampu berproduksi
secara efigien, efektif dan ekonomis.
Performance audit yang dilakukan atas bidang logistik PT HRM,
menunjukkan bahwa fungsi pembelian dan pengelolaan bahan baku
di PT HRM belum efisien, efektif dan ekonomis. Akibatnya untuk
tahun 1993 saja, perusahaan mengalami kerugian ekonomis sebesar
Rp.318.506.900. Jumlah ini sangat signifikan dan akan memberi
pengaruh yang besar terhadap laba perusahaan.
Organisasi bidang logjstik PT HRM mencerminkan belum efisien
dan efektifnya fungsi pembelian dan pengelolaan bahan baku.
Tidak ada sentralisasi kekuasaan / wewenang dan tanggung jawab
terhadap pengendalian persediaan bahan baku. Perusahaan tidak
menggunakan Suatu Metode kuantitatif untuk membantu perencanaan
dari pengendalian persediaan bahan bakunya. Kontribusi kerugian
ekonomis yang diakibatkannya sebesar Rp.70.301.200, pada tahun
1993.Jumlah tersebut merupakan tambahan beban biaya penyimpanan
atau holding cost yang disebabkan tidak optimalnya tingkat
persediaan bahan baku. Penyimpanan dan penanganan bahan baku
tidak rnendukung proses produksi yang menghendaki sistem FIFO.
Kontribusi kerugian yang diakibatkannya pada tahun 1993 sebesar
Rp.51.261.100,-.
Kondisi keuangan perusahaan mengakibatkan bargaining position
perusahaan terhadap pemasok lemah. Bidang logistik gagal untuk
memperoleh bahan baku dengan harga yang tepat. Untuk tahun 1993
seharusnya perusahaan bisa menghemat pembelian bahan baku
minimal sebesar 2,5%, melalui perolehan potongan harga, atau
senilai Rp.198.944.600,-.
Langkah?langkah yang harus segera diambil perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi, efektifitas dan keekonomisan dan
fungsi pembelian dan pengelolaan bahan bakunya, antara lain :
? Membenahi organisasi bidang logistik; sentralisasi kekuasaan
atau wewenang dan tanggung jawab atas persediaan bahan baku
pada sie pergudangan.
? Membuat prosedur mengnai penawaran bersairig dan catatan
prestasi mengenai pemasok sehingga bisa memperoleh bahan
baku dengan harga yang tepat dan dan pemasok yang tepat.
? Menggunakan metode kuantitatif untuk membantu perencaflaan
dan pengendalian persediaan bahan baku.
? Membuat prosedur penanganan dan penyimpanan bahan baku yang
baik, dan meningkatkan penjagaan lingkungarl pabrik.
? Mendapatkan komitmen mengenai pembayaran piutang dagangnya
dan perusahaan afiliasi dan menerapkan penalti atas setiap
keterlambatan pembayarannya. Disamping itu perusahaan perlu
menjadwalkan kembali hutang dagangnya guna memperbaiki dan
memperkuat bargaining positionnya terhadap pemasok dan
mendapat discount tambahan 2,5%
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Icha Naomi Hosiana
"Laporan magang ini membahas mengenai prosedur dari tahap perencanaan audit kinerja yang dilakukan oleh Departemen Audit Internal OJK terhadap proses pernyataan pendaftaran oleh emiten dalam rangka penawaran umum untuk periode 1 Januari 2018 sampai dengan 15 November 2018. Audit kinerja dilakukan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari proses pernyataan pendaftaran oleh emiten melalui E- Registration. Perencanaan audit kinerja didasarkan pada pedoman audit kinerja yang dikeluarkan oleh DewaniKomisioner Audit Internal, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Kualitas. Sementara itu, kerangka analisis yang digunakan penulis adalah konsep perencanaan  audit kinerja pada sektor publik. Hasil analisis menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa kelemahan dalam implementasi prosedur perencanan audit kinerja seperti penentuan tujuan audit yang belum disesuaikan dengan area kunci dan kriteria audit yang belum bersifat spesifik terhadap tujuan audit.

This report discusses about the procedures of performance audit at the planning stage which conducted by Departemen Audit InternaI OJK over the process of registration statement with regard to Initial Public Offering or Go Public. The audit period is from 1 Januari 2018 to 15 November 2018. The performance auditing was held to assess the efficiency and effectiveness of registration statement process through E-Registration. The performance audit planning is based on the performance audit guidance which was issued by The Board of Commissioners of Internal Audit, Risk Management and Quality Control. The framework which used by the author is the concept of performance audit plan on public sector. The results of analysis show that there are some shortcoming in performance audit planning procedure implementation, such as the setting of the audit objectives is not matched with the key areas and the audit criteria that is not specific yet with the audit objective. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu isu dalam pemeriksaan kinerja yang memiliki urgensi tinggi yaitu metode apakah yang dapat digunakan pemeriksa untuk mendapatkan pemahaman atas kebijakan yang melatarbelakangi kegiatan utama entitas. Analisis kebijakan publik dalam pemeriksaan kinerja ini bertujuan untuk memberikan pemahaman khususnya mengenai siklus kebijakan dan pengembangannya; menjelaskan hubungan sistem tata kelola pemerintahan; pemahaman kebijakan publik dan pemeriksaan kinerja; serta mengembangkan kerangka kerja dan menjelaskan cakupan analisis kebijakan publik dalam pemeriksaan kinerja. Kajian ini disusun oleh Tim Litbang BPK dengan menggunakan studi literatur mengenai teori-teori kebijakan publik, diskusi dengan nara sumber dan Vrije Universitet, serta kunjungan lapangan ke Algemene Rekenkamer (ARK) dan beberapa entitas pemerintah lainnya di Belanda. Selanjutnya, Tim mengembangkan informasia awal tersebut serta menganalisisnya dengan mempertimbangkan persepektif ISSAI 3000 performance audit guidelines. Dengan menggunakan siklus pengembangan kebijakan, Tim telah menyusun kerangka kerja analisis kebijakan publik dalam pemeriksaan kinerja. Hasil kajian menyimpulkan bahwa penilaian kinerja entitas yang ideal adalah dengan mengukur suatu kebijakan pada tahap sebelum dan sesudah pelaksanaan kebijakan (ex-ante dan ex-post). Pemeriksaan atas kinerja suatu kebijakan pada tahap ex-ante dan ex-post (kecuali produk kebijakan itu sendiri) secara ideal dilakukan oleh entitas pengendali yang bukan merupakan subjek kebijakan itu sendiri. BPK sebagai badan pemeriksa eksternal pemerintah memenuhi syarat tersebut."
340 JTKAK 1:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Setianingsih
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian penerapan tahapan audit kinerja oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan komunikasi hasil audit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif berupa studi kasus dengan objek penelitian pada Inspektorat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB). Inspektorat Kementerian PANRB merupakan unit pengawas intern yang salah satu tugasnya adalah melakukan audit kinerja. Evaluasi dalam penelitian ini difokuskan pada kegiatan audit kinerja yang dilakukan oleh Inspektorat Kementerian PANRB tahun 2022 yaitu Audit Kinerja atas Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP). Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen dan wawancara. Analisis data menggunakan Keputusan Inspektur Kementerian PANRB Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Kinerja di Lingkungan Kementerian PANRB, yang mengacu pada Panduan Praktik Audit Kinerja yang diterbitkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tahun 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan Inspektorat Kementerian PANRB sudah melakukan setiap tahapan audit kinerja mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan komunikasi hasil audit, namun beberapa kegiatan dalam tahapan audit kinerja tersebut masih memerlukan perbaikan sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Inspektur Kementerian PANRB Nomor 5 Tahun 2021, terutama terkait pendokumentasian kertas kerja. Penyebab terjadinya kondisi ini antara lain belum dilakukan sosialisasi Pedoman secara berkala, periode waktu penugasan cukup singkat, adanya tumpang tindih penugasan, jumlah dan kompetensi tim audit belum memadai, auditee tidak merespons tim audit, dan belum ada sistem penilaian kinerja yang menerapkan reward and punishment. Untuk mengoptimalkan kegiatan audit kinerja ke depannya, Inspektorat Kementerian PANRB dapat melakukan sosialisasi Pedoman secara berkala, mengevaluasi waktu penugasan, menambah jumlah auditor, menyusun rencana diklat, melakukan sharing knowledge dengan auditee, dan menerapkan sistem reward and punishment.

This research aims to evaluate the compliance of the implementation of the performance audit stages by the Government Internal Supervisory Apparatus (APIP), which includes the audit planning, audit execution, and communication of audit results. The method used in this research is a qualitative research approach in the form of a case study with the object of research at the Inspectorate of the Ministry of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform (PANRB Ministry). The Inspectorate of the PANRB Ministry is an internal supervisory unit, one of whose duties is to carry out performance audits. The evaluation in this research focused on the performance audit activities carried out by the Inspectorate of the PANRB Ministry in 2022, which is the performance audit on the implementation of performance monitoring and evaluation of public service delivery (PEKPPP). Data collection is conducted through document review and interviews. Data analysis is based on the Decree of the Inspector of the PANRB Ministry Number 5 of 2021 concerning the Guidelines for Performance Audit Implementation in the PANRB Ministry, which refers to the Guidelines for Performance Audit Practices published by the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) in 2018. The results of this research show that, overall, the Inspectorate of the PANRB Ministry has carried out each stage of the performance audit, starting from the audit planning, audit execution, and communication of audit results, but some activities in those performance audit stages still require improvement in accordance with the Decree of the Inspector of the PANRB Ministry Number 5 of 2021, especially the documentation of working papers. This is due to the socialization of the guidelines not yet held regularly, the assignment time period is quite short, there is overlapping of assignments, the number and competence of the audit team are not sufficient, the auditee does not respond to the audit team, and there is no system of performance assessment that applies reward and punishment. To optimize the performance audit activities in the future, the Inspectorate of the PANRB Ministry can hold the socialization of the guidelines regularly, evaluate the assignment time period, add the number of auditors, make training plans, share knowledge with auditees, and implement a reward and punishment system."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zelita Zacherina
"Laporan penilaian Metcash, distributor grosir Australia terkemuka dalam bahan makanan, minuman keras, dan perangkat keras, mengungkapkan ROIC 2023 sebesar 13,78%, didorong oleh perputaran aset yang tinggi. Meskipun berada di bawah tolok ukur kebutuhan pokok konsumen sebesar 15,8%, Metcash mengungguli pesaing Woolworths dan Coles. Perusahaan menunjukkan pertumbuhan pendapatan rata-rata yang kuat sebesar 4,94% dari 2019 hingga 2023, didukung oleh akuisisi strategis seperti Total Tools. Metcash mempertahankan margin keuntungan yang stabil dan modal kerja yang positif, mencerminkan kesehatan keuangan yang kuat. Berbagai metode penilaian, termasuk Penilaian Pendapatan, Arus Kas Bebas, dan Rasio PE, menyarankan harga saham antara $ 5,03 dan $ 9,04, dengan metode Penilaian Penghasilan merekomendasikan BELI pada $ 9,04 per saham. Kehadiran pasar Metcash yang beragam, pemanfaatan aset yang efektif, dan investasi strategis memposisikannya untuk pertumbuhan jangka panjang, menjadikannya investasi yang menjanjikan.

This valuation report on Metcash Ltd., a leading Australian wholesale distributor in groceries, liquor, and hardware, reveals its 2023 ROIC at 13.78%, driven by high asset turnover. Despite being below the consumer staples benchmark of 15.8%, Metcash outperforms competitors Woolworths and Coles. The company shows a robust average revenue growth of 4.94% from 2019 to 2023, bolstered by strategic acquisitions like Total Tools. Metcash maintains steady profit margins and positive working capital, reflecting strong financial health. Various valuation methods, including Earnings Valuation, Free Cash Flow, and PE Ratios, suggest share prices between $5.03 and $9.04, with the Earnings Valuation method recommending a BUY at $9.04 per share. Metcash's diversified market presence, effective asset utilization, and strategic investments position it for long-term growth, making it a promising investment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library