Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amelia Pradipta
"Human Immunodeficiency Virus (HIV) menjadi masalah utama kesehatan global yang sedang dihadapi oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. Penderita HIV lebih rentan untuk terkena infeksi oportunistik, salah satunya tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan infeksi oportunistik tuberkulosis pada pasien HIV di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2015-2019. Studi case control dilakukan dengan menggunakan data register pra-ART dan rekam medis. Jumlah sampel sebanyak 465 responden, yang terdiri dari 155 kasus dan 310 kontrol. Pengambilan sampel kasus menggunakan total sampling, sedangkan kontrol menggunakan simple random sampling. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat, bivariat menggunakan chi-square, dan multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil uji regresi logistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna secara statistik antara stadium HIV dengan infeksi oportunistik tuberkulosis (OR=33,03; 95% CI : 14,96 – 72,89) dengan nilai p <0,001, tetapi tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara usia, jenis kelamin, jumlah CD4, jumlah viral load, pendidikan, status bekerja, perilaku seks berisiko, transfusi darah, dan penggunaan napza suntik dengan infeksi oportunistik tuberkulosis. Dibutuhkan perhatian khusus terhadap pasien HIV stadium lanjut (III-IV) untuk segera melakukan pemeriksaan tuberkulosis (TB).

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a major global health problem currently being faced by countries, including Indonesia. People with HIV are more susceptible to opportunistic infections, including tuberculosis. This study aims to identify the factors associated with opportunistic tuberculosis infection in HIV patients in RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso in 2015-2019. Case control study was carried out using pre-ART register data and medical records. The total sample of 465 respondents consists of 155 cases and 310 controls. The case samples were collected using a total sampling technique, while the control ones were collected using a simple random sampling technique. The analysis conducted was univariate analysis, bivariate analysis using chi-square, and multivariate analysis using logistic regression. The logistic regression test results showed that there was a statistically significant relationship between the stage of HIV and opportunistic tuberculosis infection (OR=33,03; 95% CI: 14,96 – 72,89) with p value <0,001, but there was no significant relationship between age, sex, CD4 cell count, viral load, education, work status, sexual behavior, blood transfusion, and injection drug use with opportunistic tuberculosis infection. Special attention is needed for patients with advanced HIV stage (III-IV) to immediately conduct a tuberculosis (TB) examination.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovella Medhira Fujiasti
"Menurunnya kekebalan tubuh serta munculnya kondisi dimana mikroorganisme pathogen mudah menginfeksi membuat penderita HIV-AIDS rentan terkena Penyakit Infeksi Oportunistik yang berujung kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran serta faktor-faktor berhubungan dengan terjadinya penyakit infeksi oportunistik pada pasien HIV dan AIDS di RSU Pengayoman tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Populasi penelitian yaitu seluruh pasien HIV dan atau AIDS di RSU Pengayoman dari tahun 2013 hingga 2017 sebanyak 234 menggunakan teknik total sampling. Data diambil dari ikhtisar pengobatan pasien HIV.
Hasil penelitian menujukkan bahwa proporsi penyakit infeksi oportunistik di RSU Pengayoman tahun 2017 sebesar 63,2 dimana TB Paru merupakan penyakit terbanyak yaitu 40,2 . Keteraturan mengambil ARV, jumlah CD4 saat terdiagnosa HIV, dan jenis kelamin berhubugan dengan penyakit infeksi oprtunistik. Berdasarkan analisis multivariat diketahui keteraturan mengambil ARV berpengaruh secara signifikan terhadap penyakit infeksi oportunstik nilai P = 0,0001 dan risiko penyakit infeksi oportunistik pada pasien yang tidak teratur mengambil ARV 3,9 kali lebih tinggi dibandingkan pasien yang teratur mengambil ARV POR = 3,9 ; 95 CI = 2,07 ndash; 7,4."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edis Mari Eko
"Praktik Keperawatan Spesialis merupakan suatu proses yang penting untuk pendidikan profesi dalam rangka penerapan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Praktek ini dilakukan serta dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Pendekatan Teori yang dipakai dalam praktek ini menggunakan Teori Keperawatan Henderson dan Teori Sosial Kognitif Bandura yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati dan Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktik residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan Teori Keperawatan Henderson, melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan bukti ilmiah (Evidence Based Nursing), dan melaksanakan proyek inovasi keperawatan yang bermanfaat bagi Rumah Sakit Persahabatan. Mahasiswa Ners Residensi Keperawatan telah memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan Teori Henderson pada satu kasus utama yang ditangani beserta 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunistik. Sebagai peneliti, Mahasiswa Residensi telah menerapkan Teknik Relaksasi Benson dalam upaya penurunan kelelahan pada pasien HIV/AIDS. Sedangkan sebagai inovator telah dilakukannya pendidikan kesehatan dengan media yang inovatif yaitu melalui akses barcode video edukasi untuk meningkatkan pengetahuan pasien SLE. Pelaksanaan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan pengetahuan yang akan  meningkatkan efikasi diri pada pasien SLE.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various studies. Henderson Theory Approach and Bandura's Cognitive Social Theory at Persahabatan Hospital, Jakarta. The three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing nursing practice based on scientific evidence (evidence-based nursing practice), and carrying out nursing innovation projects that are useful for the land where the residency is practiced. As nursing care providers, residency students have provided nursing care using Henderson Theory approach in 1 main managed case and 30 resume cases of HIV/AIDS patients with various opportunistic infections. As researchers, residency students have applied the Benson Relaxation o Technique to HIV/AIDS patients. Meanwhile, as an innovator, innovative knowledge education has been carried out related to improve knowlwdge the other immune case with SLE patient in which educational media has also been formed to be barcoded and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for increasing knowledge in improve self efficacy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Solekhah
"Peningkatan pravelensi Orang dengan HIV/AIDS ODHA dari tahun ke tahun merupakan salah satu masalah kesehatan global yang serius. Antiretroviral ARV merupakan satu-satunya pilihan terapi yang tersedia bagi ODHA yang harus dikonsumsi seumur hidup dengan kepatuhan tinggi 95 guna mencapai efektfitas obat. Akan tetapi, masalah kepatuhan masih menjadi masalah utama bagi ODHA. Pengetahuan tentang penyakit dan pengobatannya merupakan faktor yang dapat mendukung tingkat kepatuhan dalam menjalani pengobatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS, terapi ARV dan infeksi oportunistik dengan tingkat kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi antiretroviral. Digunakan metode cross sectional consecutive total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan dalam menjalani terapi ARV p value = 0.107 > 0.05.

Increasing the number of People Living with HIV AIDS PLWHA from year to year is one of the serious global health problems. Antiretroviral ARV is the only available therapeutic option for PLWHA to be consumed for a lifetime with high adherence 95 in order to achieve drug effectiveness. However, compliance issues are still a major problem for PLWHA. Knowledge about the disease and theraphy are factors that can support medication adherence.
This study aims to determine the correlation between the level of knowledge about HIV AIDS, ARV therapy and opportunistic infections and the level of adherence of PLWHA in antiretroviral therapy. The method of cross sectional consecutive total sampling was used with 50 respondents in total. The results of this study indicate there is no significant correlation between the level of knowledge and the level of adherence in undergoing antiretroviral therapy p value 0.107 0.05.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library