Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Latifah
Abstrak :
Asupan makanan yang tidak mencukupi merupakan salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi pada anak. Penggunaan formula pertumbuhan menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh orangtua untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi anak usia 1-3 tahun. Tesis ini mengkaji mengenai kesesuaian kandungan zat gizi pada informasi nilai gizi, kontribusi kecukupan gizi, pelabelan, serta klaim gizi dan kesehatan formula pertumbuhan terhadap peraturan. Penelitian dilakukan dengan desain studi deskriptif. Hasil kajian kesesuaian kandungan energi dan zat gizi makro menunjukkan tingkat kesesuaian tertinggi untuk karbohidrat, sukrosa, dan asam lemak trans (100%), sedangkan terendah asam α-linolenat (60%). Tingkat kesesuaian tertinggi untuk kandungan vitamin adalah vitamin D, E, B2, niasin, dan vitamin B12 (100%), sedangkan paling rendah vitamin K (58%). Tingkat kesesuaian tertinggi untuk kandungan mineral yaitu natrium (100%), sedangkan paling rendah tembaga (68%). Untuk kesesuaian kandungan bahan lain, tingkat kesesuaian tertinggi yaitu karnitin (100%), sedangkan paling rendah DHA (44%). Hasil kajian kontribusi terhadap kecukupan gizi anak menunjukkan rata-rata persentase angka kecukupan gizi (AKG) kandungan zat gizi formula pertumbuhan sebesar 8-75% per saji atau 24-229% per hari. Serat memiliki kontribusi AKG terendah sedangkan kontribusi tertinggi diperoleh dari biotin. Hasil kajian kesesuaian pelabelan menunjukkan tingkat kesesuaian sebesar 100% pada pencantuman tanggal kedaluwarsa, cara penyiapan, dan pernyataan produk tidak cocok untuk bayi. Sedangkan tingkat kesesuaian terendah adalah untuk pencantuman peringatan bahaya yaitu sebesar 2%. Hasil kajian kesesuaian klaim menunjukkan tingkat kesesuaian klaim kandungan zat gizi sebesar 99,5%, klaim perbandingan zat gizi sebesar 100%, dan klaim fungsi zat gizi 62%.
Inadequate dietary intake is one of immediate cause of child undernutrition. The use of growing-up formula have become alternative efforts made by parents to help them fulfill the nutritional needs of children aged 1-3 years. The objectives of this thesis were to review the conformity of nutrients content on nutrition facts and labeling, including nutrition and health claims of growing-up formula products to the regulation. Reviewed on contribution of growing-up formula to the child?s daily nutritional adequacy was also conducted on this study. This study was carried through the descriptive study design. Based on the results of conformity assessment of energy and macronutrient content, it is showed that the highest level of conformity were carbohydrates, sucrose, and trans fatty acids (100%), while the lowest was alpha-linolenic acid (60%). The highest level of conformity according to the vitamin content were vitamin D, E, B2, niacin, and vitamin B12 (100%), while the lowest was vitamin K (58%). The highest level of conformity according to the mineral content was sodium (100%), while the lowest was copper (68%). For conformity of other ingredients content, the highest level of conformity was carnitine (100%), while the lowest was DHA (44%). Reviewed on contribution of growing-up formula on the nutritional adequacy of young children showed that the average percentage of Recommended Daily Allowance (RDA) of nutrient content were 8-75 % per serving or 24-229% per day. Fibers had the lowest contribution of RDA while the highest contribution obtained from biotin. Conformity assessment on labeling showed 100% of conformance for the inclusion of an expiration date, preparation instructions, and the statement ?is not suitable for baby?. However, there was discrepancies in the inclusion of important notice for health hazards with the level of conformance was only 2%. Reviewed on claims demonstrated that all products specify nutrient content claims on the label had the level of conformance of 99.6%. All products specify comparative claims had the level of conformance of 100%. While all products specify nutrient function claims had the level of conformance of 62%.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jul Indra
Abstrak :
Negara berkembang masih menghadapi banyak permasalahan gizi yang berdampak serius pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Berbagai program telah dicanangkan oleh pemerintah dalam upaya penanganan kasus stunting, termasuk penggunaan Dana Desa (DD) di Indonesia. Namun bukti mengenai dampak dana desa atau program serupa terhadap prevalensi stunting di negara berkembang masih sangat terbatas. Studi ini menyajikan bukti hal tersebut dengan melakukan analisis dampak program dana desa dan kapasitas aparatur desa terhadap komitmen penanganan stunting yang dilihat berdasarkan data agregat di tingkat kabupaten atau kota di Indonesia. Dengan menggunakan analisis data deskriptif dan regresi panel fixed effect, kami menemukan bukti bahwa program dana desa secara signifikan dapat menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa. Kami tidak dapat membuktikan bahwa peran pejabat lokal mampu mempengaruhi tingkat kejadian dan pencegahan stunting di daerahnya. Akan tetapi, kami menemukan bukti bahwa keberadaan aparatur pemerintahan desa lainnya (peningkatan rata-rata jumlah aparatur selain kepala desa / lurah) secara statistik berpengaruh signifikan dalam menurunkan prevalensi stunting di seluruh wilayah di Indonesia ......Developing countries are still facing nutritional problems that have a severe impact on the quality of Human Resources. The government has launched many programs to handle stunting cases, including the use of village funds in Indonesia. However, the evidence regarding the impacts of village funds or similar programs on stunting prevalence in developing countries is still limited. This study presents that evidence by analyzes the impacts of the village fund program and the Village- Apparatus-Capacity on a commitment to deal with stunting as seen from the aggregate data at the district level in Indonesia. Using descriptive analysis and fixed effect panel data and regression, it finds evidence that the village funds program can significantly reduce stunting prevalence in Indonesia, especially the non-java region. We do not evidence that the role of local leaders affects the incidence of stunting in all regions. However, the result shows that other village apparatuses (an increase in the average number of officers other than village heads/lurah) are statistically significant in reducing the prevalence of stunting in all regions in Indonesia
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Nur Hakiki
Abstrak :
Jika membandingkan kondisi gizi anak Indonesia saat ini dengan negara lain yang memiliki karakteristik yang mirip, Indonesia masih berada dalam kondisi yang belum baik. Namun, bagi keluarga yang memiliki modal manusia dan finansial yang terbatas, perbaikan gizi sulit dilakukan. Karena itu skripsi ini membahas bagaimana partisipasi sosial ayah dapat memengaruhi kondisi gizi anak. Dengan memanfaatkan data IFLS 4 dan 5 sebagai sumber data, dua variabel ini dihitung dengan menggunakkan metode fixed effect dan instrumental variable. Hasil menunjukkan bahwa partisipasi sosial ayah secara signifikan berkorelasi positif dengan kondisi gizi anak. ......If the nutritional status of Indonesian children is compared to other countries’ with similar characteristics, Indonesia is still inferior to them. However, for families who are lacking human capital and financial capital, improving the nutritional status is not an easy matter. Thus, this thesis will discuss how father’s social participation may influence in child’s nutritional condition. Using IFLS 4 and 5 as sources of data, these two variables are examined using fixed effect and instrumental variables. The result shows that father’s social participation has a positive and significant impact on cilhd’s nutritional status.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ai Nurcahyani
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat kecukupan asupan nutrisi pada  Keluarga Penerima Manfaat PKH. Analisis dilakukan menggunakan data Susenas tahun 2019. Program Keluarga Harapan telah berlangsung sejak tahun 2007 dengan implementasi awal program di 7 Provinsi 48 Kabupaten/Kota, dan melayani 387.928 keluarga miskin. Salah satu tujuan PKH adalah untuk meningkatkan taraf hidup Keluarga Penerima Manfaat, hal tersebut meliputi layanan kesehatan dan pemenuhan asupan nutrisi. Analisis dilakukan dengan probit model untuk melihat hubungan antara karakteristik keluarga dan sosial ekonomi keluarga penerima PKH dengan probabilitas keterpenuhan nutrisi. Penelitian ini menemukan bahwa probabilitas keterpenuhan protein berkorelasi positif dengan pendidikan kepala rumah tangga, usia kepala rumah tangga, lokasi tempat tinggal, daerah 3T, proporsi pengeluaran makanan, dan rata-rata konsumsi wilayah. Sementara itu keterpenuhan lemak berkorelasi positif dengan lokasi tempat tinggal, proporsi pengeluaran makanan, dan rata-rata konsumsi provinsi. Sedangkan keterpenuhan karbohidrat berkorelasi positif dengan usia kepala rumah tangga, daerah 3T, proporsi pengeluaran makanan, dan rata-rata konsumsi provinsi. ......This study examines the relationship between PKH (Conditional Cash Transfer) and nutritional intake in beneficiary families. The analysis is based on Susenas data 2019. The Family Hope Program has been running since 2007 with the initial implementation of the program in 7 Provinces and 48 Regencies / Cities and serving 387,928 poor families. One of the PKH goals is to improve the standard of living of beneficiary families, such as health services and nutrition intake. The probit model used to see the relationship between PKH and the probability of nutritional fulfillment in beneficiary households (KPM). This study found that protein and fat intake was lower in KPM, while the carbohydrates intake was higher in KPM. The increase in real household income from PKH assistance funds has not been able to meet the nutritional needs of KPM.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silviana Maharani
Abstrak :
Salah satu aspek penentu kondisi perekonomian suatu negara adalah kualitas human capital. Melalui investasi pada kesehatan dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Peningkatan kesehatan dari status gizi yang lebih baik menjadi faktor penting terhadap pertumbuhan ekonomi di jangka Panjang Namun permasalahan gizi masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh berbagai negara khususnya Indonesia. Salah satu aspek yang mendukung percepatan penurunan permasalahan gizi pada anak adalah kualitas air dan fasilitas sanitasi yang digunakan oleh anak tersebut sehari-hari. Dengan meggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5 dengan menggunakan indikator antropometri akan digunakan untuk menilai status gizi seorang anak. Menggunakan model analisis logit biner untuk melihat berapa besar peluang seorang anak mengalami permasalahan gizi berdasarkan kondisi air dan fasilitas sanitasi yang digunakan dengan variabel kontrol lainnya. Selain itu, menggunakan model ordered logit juga digunakan untuk menilai tingkat keparahan permasalahan gizi pada anak.Hasil estimasi logit biner ditemukan bahwa fasilitas sanitias berpengaruh signifikan dalam menurunkan kemungkinan anak mengalami stunting dan underweighr sedangkan kondisi air berpengaruh signifikan dalam mengurangi kemungkinan anak mengalami wasting. Berdasarkan tingkat keparahan gizi, ditemukan bahwa fasilitas sanitasi yang layak secara signifikan mengurangi kemungkinan anak mengalami permasalahan gizi yang lebih parah.  ......One aspect that determines the economic condition of a country is the quality of its human capital. Investing in health can lead to a better quality of life. Improved health from better nutritional status is an important factor for long-term economic growth. However, nutritional problems are still a major problem faced by various countries, especially Indonesia. One aspect that supports the acceleration of the reduction of nutritional problems in children is the quality of the water and sanitation facilities used by them daily. Using data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS), anthropometric indicators will be used to assess the nutritional status of a child. Using a binary logit analysis model to see how likely a child is to experience nutritional problems based on the condition of water and sanitation facilities used with other control variables The results of the binary logit estimation found that sanitation facilities have a significant effect on reducing the likelihood of children experiencing stunting and underweight, while water conditions have a significant effect on reducing the likelihood of children experiencing wasting. Based on the severity of nutrition problems, it was found that proper sanitation facilities significantly reduced the likelihood of children experiencing more severe nutrition problems.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library