Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Masa prenatal adalah waktu yang sangat berarti untuk mempersiapkan fisik
dan psikologis bagi ibu hamil dan pasangannya dalam rnempersiapkan kelahiran bayi
dan menjadi orangtua, Ibu hamil pada trimester ketiga memiliki suatu harapan akan
proses persalinan yang aman dan nyaman bagi dirinya dan bayi yang akan
dilahirkannya , tetapi seringkali hal itu berubah menjadi suatu perasaan khawatir
terhadap proses persalinan yang akan dijalaninya (Bobak et al, 1995);
Pada penelitian ini pertanyaan penelitian yang ada berdasarkan konsep terkait
adalah apakah faktor-faktor yang mempengambi tingkat kecemasan pada ibu
primigravida trimester ketiga dalam menanti persalinan? Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang rnempengaruhi tingkat kecemasan ibu
hamil trimester tiga dalam menanti hari persalian. Penelitian dilakukan secara total
sampling kepada seluruh ibu hamil pertamakali dengan usia kehamilan lebih dari 28
minggu yang melakukan perneriksaan kehamilan di Puskesmas kecamatan
Pasanninggu, Jakarta Selatan pada rninggu ketiga bulan Januari 2002. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana, dimana jumlah responden
sebanyak 11 orang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan alat pengumpul data berupa lembar kuesioner yang dibuat oleh peneliti.
Analisa data dilakukan dengan membuat tabulasi dan data kuesioner yang
dikumpulkan, kemudian dihitung dalam bentuk prosentase untuk setiap kategori,
selanjutnya dilakukan perhitungan statistik berupa distribusi frekuensi dari masing-
masing kriteria variable dan mengarnbil kesimpulan dari hasil perhitungan tersebut.
Hasil yang diperoleh ternyata hanya 9,1 % responden mengalami kecemasan
berat dan 36,4% rnengalami tingkat kecemasan sedang. Pada penelitian ini ditemukan
dna faktor yang sangat dominau yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu
primigravida dalam menanti hari persalinan, yaitu usia ibu saat kehamilan dan
keuangan. Agar penelitian selanjutnya lebih akurat lagi hasilnya, diharapkan
penelitian yang dilakukan dapat rnenggunakan sample dalam skala besar dan
melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap responden, pasangan serta keluarganya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5217
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Enung Hani Susilawati
"Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data yang dikumpulkan berupa data primer, diperoleh dengan wawancara terhadap ibu-ibu yang melahirkan pada tahun 2008/2009. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa pendidikan, pendapatan, sikap, pengetahuan, dan dukungan suami berhubungan secara signiiilcan dengan perilaku ibu dalam pemilihan penolong persalinan, sedangkan umur, paritas, pekerjaan, riwayat ANC dan Jarak tidak berhubungan secara signifikan. Pendidikan merupakan faktor dominan setelah dikontrol oleh sikap, dukungan suami dan riwayat ANC, (P = 0,001,011 = 4,555). Puskesmas disarankan untuk menlngkatlcan kualitas layanan konseling kepada ibu hamil dan pcmberian pendidikan kesehatan mengenai pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.

This research is a quantitative design with a cross sectional study. Data collected as primary data, obtained with the interviews of the mothers who give birth in the year 2008/2009. From the research results obtained the conclusion that education, income, attitudes, knowledge, and support the husband is significantly associated with maternal behavior in the selection of auxiliary labor, while age,parity, employment, ANC history and distance does not significantly related. Education is a factor controlled by the dominant attitude, support her husband and ANC history, (P = 0.00 l , OR = 4.555). Publik health centre recommended to improve the quality of counseling services to pregnant women and providing health education about the importance of labor by the help of health workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32327
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Romlah
"AKI dan AKB merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat. Masalah kematian dan kesakitan ibu dan anak di Indonesia masih merupakan masalah besar sehingga pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2007 Departemen kesehatan bersama JICA mengembangkan program Kelas Ibu Hamil di Kabupaten Garut dengan menetapkan 5 wilayah kerja Puskesmes sebagai daerah intervensi penggunaan Buku KIA. Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut tahun 2008, setelah Intervensi Kelas lbu Hamil di 5 wilayah Puskesmas di Kabupaten Garut, belum semua wilayah menunjukkan keberhasilan intervensi. Penelitian ini merupakan studi prevalensi 2 populasi dengan rancangan potong lintang (cross secrionab dengan n = |86 ibu hamil trimester ketiga dimana 93 sebagai kelompok dengan KIH dan 93 sebagai kelompok tanpa KH-I. Hasil penelitian diperoleh terdapat 73 responden dengan KIH ('78,S%) ibu yang berperilaku positif (p=0,000; 0R=l6,899). Sedangkan variabel-variabel dominan yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam merencanakan persalinan dan pencegahan komplikasi selain kelas ibu hamil adalah pekerjaan, dukungan suami dan keluarga serta dukungan tokoh masyarakat.

Maternal Mortality and Infant Mortality Rate constitutes one of health degree as social indicator. In Indonesian its still becomes a main priority in health development. On 2007, Health Department with JICA develops a Pregnant Mother Class's Program at 5 health centers in Garut District that has purpose as intervention binds with Books KIA. Base annual report on 2008 by Health Department in Garut District, find out that haven't all regions worked out with intervention success. This research constitutes study prevalence 2 populations, Cross Sectional Design with = |86 third trimester?s pregnant mothers whene 93 respondents got KIH and 93 respondents without KII-I. Acquired observational result 73 respondents with KH-I exists 78,5% mothers have positive behavior in birth preparedness and emergency readiness (p =0,000; OR=l6,899). Meanwhile the dominant variables that engaged with mother?s behavior besides mother class are occupation, husband and family support and society figure support."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32331
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Allisa Amelia Santoso
"Imunisasi merupakan upaya untuk mencegah penyakit menular mulai dari bayi baru lahir hingga dewasa. Hingga saat ini imunisasi merupakan cara yang efektif untuk mencegah penyebaran dan eradikasi penyakit menular. Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada berbagai sektor, termasuk pelayanan imunisasi anak. Berdasarkan data tahun 2021, Kecamatan Limo memiliki cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 78,5%. Berbagai faktor berkontribusi pada ibu untuk melakukan imunisasi dasar bagi bayi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam melakukan imunisasi dasar lengkap pada bayi di Kecamatan Limo Kota Depok menggunakan teori Health Belief Model (HBM). Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik quota sampling. Data didapatkan dengan melakukan wawancara pada 212 ibu yang memiliki anak usia 13-24 bulan yang datang ke Posyandu di Kecamatan Limo Kota Depok menggunakan kuesioner dan selanjutnya dianalisis dengan uji logistik regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi ibu yang memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayi mereka sebesar 74,5% dan persepsi hambatan merupakan faktor paling berhubungan dengan perilaku ibu. Ibu yang tidak memiliki persepsi hambatan berpeluang melakukan imunisasi dasar lengkap 3,5 kali dibandingkan ibu yang memiliki hambatan dalam melakukan imunisasi bagi anaknya setelah dikontrol dengan persepsi keparahan (nilai p = 0,048, OR = 3.496, 95%CI = 1.010-12.104).

Immunization is an effort to prevent infectious diseases from newborns to adults. Until now, immunization has been an effective way to prevent spreading and eradicate infectious diseases. The COVID-19 pandemic has impacted various sectors, including child immunization services. Based on data for 2021, Limo District has complete basic immunization coverage of 78.5%. Various factors contribute to mothers carrying out basic immunization for their babies. This study aims to determine the factors related to maternal behaviour in completing the basic immunization of infants in Limo District, Depok City using the theory of the Health Belief Model (HBM). This study used a cross-sectional design with a quota sampling technique. Data were obtained by conducting interviews with 212 mothers with children aged 13-24 months in Limo District, Depok City using a questionnaire and then analyzed with multiple regression logistic. The results showed that 74,5% of mothers gave complete basic immunization to their babies, and the perceived barriers was the factor most related to the mother's behavior. Mothers who did not have perceived barriers had the opportunity to carry out complete basic immunization 3.5 times compared to mothers who had barriers in immunizing their children after being controlled by perceived severity (p-value=0.048, OR=3,496, 95% CI=1,010-12,104)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1997
WY157.3 WIS N97P
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Silmia
"ABSTRAK
Stunting adalah permasalahan gizi yang ada di Indonesia yang masih terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut mendorong pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya menekan angka stunting. Beberapa dampak stunting adalah meningkatkan kematian anak, perkembangan kognitif motorik dan bahasa pada anak yang menurun dan perawakan pendek saat dewasa. Pemberian makan baduta yang tepat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi status gizi baduta. Penting bagi ibu untuk melakukan pemberian makan baduta yang sesuai ajaran WHO/DEPKES. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku ibu dalam pemberian makan pada baduta stunting usia 6-24 bulan dan faktor yang berperan terhadap perilaku ibu dalam pemberian makan baduta stunting meliputi faktor predisposisi, penguat dan pemungkin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam secara daring dan telaah dokumen. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kampung melayu dari bulan Maret-Juli 2020. Sampel dipilih secara purposive sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Informan penelitian terdiri dari lima ibu yang memiliki baduta stunting usia 6-24 bulan, lima informan dari keluarga dan tiga informan kunci (Kepala Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu, Staf puskesmas bagian gizi dan kader posyandu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ada ibu baduta yang melakukan pemberian makan kepada baduta secara menyeluruh sesuai WHO. Pengetahuan, dan tradisi (Faktor predisposisi) berperan terhadap perilaku ibu dalam pemberian makan baduta stunting. Selanjutnya faktor penguat yang berperan adalah dukungan keluarga dan kader posyandu, sedangkan sebagai pendorong yang berperan adalah daya beli keluarga.

ABSTRACT
Stunting is a nutritional problem that exists in Indonesia which still occurs in all parts of Indonesia. This has prompted the Indonesian government to make various efforts to reduce the stunting rate. Some of the effects of stunting are increasing child mortality, decreased cognitive motor and language development in children and short stature as adults. The proper feeding of baduta is one of the factors that can affect the nutritional status of the baduta. It is important for mothers to do baduta feeding according to the teachings of WHO / DEPKES. This study aims to determine the description of maternal behavior in feeding stunting at 6-24 months of age and the factors that play a role in maternal behavior in feeding stunting baduta include predisposing, reinforcing and enabling factors. This research is a qualitative research with a case study approach with data collection techniques carried out through in-depth online interviews and document review. The research was conducted in the working area of the Kampung Malay Community Health Center from March to July 2020. The sample was selected purposively according to inclusion and exclusion criteria. The research informants consisted of five mothers with stunting 6-24 months of age, five informants from their families and three key informants (the head of the Kampung Melayu sub-district Puskesmas, the staff of the health center for nutrition and the posyandu cadres). The results showed that there were no baduta mothers who had given whole feeding to baduta according to WHO. Knowledge and tradition (predisposing factors) play a role in maternal behavior in feeding stunting baduta. Furthermore, the reinforcing factor that plays a role is the support of the family and posyandu cadres, while the driving force that plays a role is the purchasing power of the family."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Ayu Ningrum
"Masalah status gizi merupakan permasalahan besar yang terjadi pada balita. Salah satu cara untuk meningkatkan status gizi adalah dengan terapi komplementer pijat balita. Pijat balita adalah suatu tindakan keperawatan berupa sentuhan lembut yang diberikan ibu kepada balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku ibu tentang pijat balita terhadap status gizi balita di Kelurahan Jurang Mangu Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 107 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang bermakna antara perilaku ibu tentang pijat balita dengan status gizi balita yaitu dengan hasil yang diperoleh p value 0,053> 0,05 . Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan keefektifan terapi komplementer untuk meningkatkan status gizi balita.

The problem of nutritional status is a major problem that occurs in toddler. One way to improve nutritional status with complementary massage therapy. Toddler massage is a nursing action in the form of a gentle touch that a mother gives to a toddler. The purpose of this research to know relationship of mother behavior about toddler massage and nutritional status of toddler in Kelurahan Jurang Mangu Timur. The study design was descriptive with cross sectional approach and total sample of 107 respondents. The results showed that there was no significant relationship between mother 39 s behavior about toddler massage with nutritional status of toddler p value 0,053 0,05 . The research is expected to develop the effectiveness of complementary therapies to improve the nutritional status of toddler.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kroeger, Mary
Sudbury: Jones and Bartlett, 2004
649.33 KRO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library