Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
IH Ko
"ABSTRAK
One of the major challenges for sustainable development is to ensure that all people continue to have reliable access to water. According to the UN World Water Development Report, by 2050, at least one in four people are likely to live in a country affected by chronic shortage of water. Especially, the Cisangkuy river basin located in the south of Bandung Metropolitan has been suffering from serious water scarcity, river pollution, and flood damage due to rapid increase in population and industrialization in the Bandung Metropolitan and surrounding upstream area.
In order to solve these complicated water management issues, it needs to implement innovative measures for integrated basin water management. As part of these efforts, a cooperative research project between Indonesia and Korea has initiated to develop smart water management system in the Cisangkuy river basin.
This paper deals with the spatial-temporal water balance analysis and shows the results of effect analysis with regard to structural measures and non-structural measures. As the result of analysis, the implementation of non-structural measures including coordinated and optimal water facilities operation could contribute not only for securing additional water but also for promoting collaboration for integrated basin water."
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2018
551 JSDA 14:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Anindya Wirawan Nugrohadi
"Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melihat tingkat kemampuan PDAM dalam mengelolan pelayanaan dan penyediaan air bersih di Indonesia terutama di daerah perkotaan. PDAM sebagai Perusaahaan Daerah yang umumnya berada di daerah tingkat H mempunyai tanggung jawab sebagai public utility dan penyumbang PAD dari keuntungan yang diperolehnya sehingga kondisi tersebut berhubungan dengan pengelolaan pelayanan dan penyediaan air bersih yang secara langsung berkaitan juga dengan peran dan campur tangan pemerintah. Metode penelitian yang dipakai dalam skripsi ini adalah metode studi pustaka dengan data sekunder. Penelitian ini mengambil kasus PDAM Kotamadya Dati II Bandung karena dapat mewakili permasalahan dan latar belakang PDAM di daerah perkotaan, kota besar, serta Indonesia secara umum. Dengan demikian pokok analisa dalam skripsi ini adalah permasalahaan pengelolaan pelayanan air bersih di Kotamadya Bandung tetapi tetap mengacu serta dikaitkan dengan permasalahan PDAM secara umum di Indonesia. Penelitian yang dilakukan memakai data PDAM Indonesia tahun 1993 sampai tahun 1995 yang sebagian bersumber dari Dirjend PUOD, Depdagri guna melihat latar belakang permasalahan umum PDAM dan penyediaan air bersih di Indonesia. Ciri ciri permasalahan PDAM secara umum kemudian dibandingkan dengan permasalahan kasus PDAM Kotamadya Bandung. Ternyata PDAM Kotamadya Bandung juga memiliki permasalahan yang sama dengan permasalahan PDAM secara umum. Permasalahan tersebut secara garis besar adalah tingkat kehilangan air yang masih tinggi, kondisi keuangan yang buruk (kurang sehat), kelangkaan atau krisis air di daerah perkotaan. PDAM Kotamadya Bandung secara khusus memiliki permasalahan kelangkaan cumber air di Cekungan Bandung selain kondisi keuangan yang masih buruk. Karena permasalahan tersebut, PDAM Kotamadya Bandung tidak dapat melaksanakan fungsinya secara optimal sebagai penyedia kebutuhan air bersih dan tidak memperoleh keuntungan yang seharusnya dapat disumbangkan bagi PAD Pemda Kotamadya Bandung. Kondisi pengelolaan pelayanan air bersih PDAM Kodya Bandung dan PDAM secara umum yang belum optimal berkaitan kondisi penyediaan air bersih secara nasional. Penyediaan air bersih di Indonesia berhubungan dengan peran pemerintah khususnya dalam pembangunan prasarana air bersih yang dilatarbelakangi oleh terbatasnya dana. Disamping itu setiap pemerintah daerah tingkat II yang bertanggung jawab langsung terhadap pengelolaan PDAM tidak memiliki potensi sumber daya air dan sumber daya manusia yang sama kualitas dan kuantitasnya. Dengan demikian PDAM yang tidak tergabung pengelolaannya secara nasional seperti yang ada sekarang tidak mendukung kondisi pelayanan dan penyediaan air bersih secara nasional yang optimal. Artinya kondisi tersebut tidak mencapai tingkat efisiensi baik dari manajemen input air baku maupun penjualan air bersih."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Ari Vidia
"ABSTRAK
Laporan ini menyajikan berbagai asumsi dan perkiraan yang akan mendukung Cost
Benefit Analysis (CBA) yang berkaitan dengan regulasi penghematan air. Dalam
rangka untuk memberi masukan bagi Pemerintah negara bagian dengan
mempertimbangka peraturan penghematan air yang ada. Analisis ini berfokus pada
efisiensi, kelompok rujukan, sensitivitas dan analisis skenario. Laporan ini telah
mempertimbangkan biaya dan manfaat dari proyek-proyek pemerintah ini dan
keseluruhan Strategi.

ABSTRACT
This report presents a range of assumptions and estimates that will underpin a Cost
Benefit Analysis (CBA) of options relating to water savings regulation. In order to
advising the State government on the desirability or not of retaining the existing water
saving regulations. The analysis focuses on the efficiency, referent group, sensitivity
and scenario analysis. It considers the costs and benefits of these projects and of the
overall Strategy.;;"
[, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chompoonut Chaiyaraksa
"ABSTRAK
As of present, water pollution that is caused by textile dyeing factories is one of the primary concerns in Thailand. wastewater is contaminated with dyes, which results in an unpleasant watercolor. this research emphasized on the study of the adsorption of Direct Red 83 dye through the use of water hyacinths, which are abundant in number and can be easily obtained. prior to the adsorption, water hyacinths were modified with cetyltrimetylammonium bromide (CTAB). The value of pHpzc of the adsorbent was 5.15. The adsorption was most effective at the pH value of 3. After increasing the amount of adsorbent and the temperature for water treatment, the percentage of dye removal would increase. However, if the concentration of dye increases, the percentage of dye removal would decrease. Upon the addition of electrolytes into the Wastewater that contained this particular type of dye, it was found that calcium salts lowered the percentage of dye removal to a greater extent than sodium salts. The process of adsorption was in accordance with Langmuir adsorption model, with qe value equals to 66.2252 milligrams per gram, KL value equals to 1.6064 liters per milligram, and RL value equals to 0.0062. based on Dubinin-Radushkevich equation, the obtained E value represents physical adsorption. According to Redlich-Peterson equation, bR equals to 1.0797, which supported the fact that adsorption conformed to Langmuir model. This adsorption was in accordance with the model of a second-order reaction. When the temperature of the Wastewater increases, K2 value would increase. when the concentration of dye increases, qe value would increase."
Pathum Thani: Thammasat University, 2018
607 STA 23:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Salam
"ABSTAK
Sejak tahun 1989, Program Kali Bersih (Prokasih) gencar dicetuskan dan dibahasa dalam berbagai kesempatan dan media karena dianggap sebagai hal yang sangat mendasar bagi hidup dan kehidupan masyarkat, terutama mereka yang berdomisili di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS).
Pemerintah DKI Jakarta telah menyelenggarakan Prokasih sejak awal, kegiatannya dilaksanakan oleh kelompok kerja (Pokja) yang dibentuk dan dievaluasi setiap awal tahun anggaran sebagai kelembagaan yang mengelola Prokasih. Upaya ini telah membuahkan hasil berupa penghargaan sebagai penyelenggara terbaik [ertama Prokasih selama 3 tahun berturut-turut dan menjadi terbaik kedua pada tahun keempat se-Indonesia. Berdasarkan hasil tersebut di satu sisi, sementara di sisi lain keadaan kali yang kini masihtercemar (menurut laboratorium KP2L), semakin hitam dan semakin berbau (menurut pengamatan dan keterangan masyarakat setempat), serta belum tercapainya baku mutu yang telah ditetapkan (menurut data yang ada pada Sekretariat Prokasih dan Biro BLH), menimbulkan keinginan untuk meneliti bagaiman performance (tampilan, pelaksanaan, penyelenggaraan) kelembagaan Prokasih serta faktor apa yang menentukan/menghambat keberhasilan kelembagaan Prokasih di Jakarta ini.
Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui faktor-faktor penentu keberhasilan kelembagaan Prokasih dalam upaya mengembalikan kebersihan kali dan meningkatkan kualitas air kali sesuai dengan baku mutu peruntukannya. Secara khusus bertujuan untuk mengembangkan model kelembagaan berupa lembaga pengelola sungai dengan garis tugas yang jelas dan tegas dalam upaya mewujudkan tujuan Prokasih di DKI Jakarta.
Penelitian ini diharapkan menghasilkan manfaat antara lain berupa konsep tentang pengelolaan sungai yang secara khusus ditujukan kepada Pemerintah DKI Jakarta dan secara umum sebagai contoh bagi pemerintah Daerah lainnya di Indonesia.
Untuk maksud tersebut, dilakukan penelitian pustaka dan penelitian lapangan yang difokuskan kepada lembaga dan kelembagaan dalam mengelola 3 sungai utama Prokasih di DKI Jakarta, yaitu Sungai Ciliwung, Cipinang dan Mookervart.
Populasi penelitian ini adalah lembaga-lembaga yang mengelola Prokasih seperti Dinas, Badan, Biro, lembaga lain yang terkait, serta masyarakt sekitar DAS Prokasih. Sampel penelitian ditentukan dari populasi yang ada, pilihan didasarkan pada unsur/sub bagian lembaga yang mengelola bagian tugas prokasih, serta anggota masyarakat dan industry yang dipilih secara pusposif (pertimbangan, yaitu sampel pertimbnagan menurut konteks dan kondisinya.
Responden penelitian ini dipilih dengan mempertimbnagkan erat tidaknya tugas yang dikelolanya pada lembaga responden dengan performance Prokasih serta anggota masyarakat dan atau industry yang dipilih secara purposive sebagai bagian dari sampling purposive.
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, observasi dan studi pustaka tentang penyelenggaraan Prokasih di DKI Jakarta. Cara ppengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer Microstat, menerapkan rumus Chi Kuadrat (x2) yang antara lain berfungsi untuk mnegukur derajat hubungan antar variabel dan keterkaitan antar aspek kelembagaan Prokasih yang berarti keterpaduan antar lembaga pengelolanya.
Dari hasil analisis diperoleh temuan bahwa performance (penyelenggaraa) Prokasih belum optimal, masih terdapat kelembagaan yang overlapping (tumpeng tindih) dalam mengelola sungai, serta masih rendahnya partisipasi masyarakat dan pengusaha industry dalam menunjang Prokasih di DKI Jakarta. Kenyataan ini dibuktikan dengan keadaan kali yang masih belu memenuhi syarat sesuai baku mutu dan peruntukkannya.
Untuk mengatasi hal tersebut aspek kelembagaan Prokasih di DKI Jakarta harus dilaksanakan secara terpadu, terarah dan serentak dengan memrioritaskan pada perlakuan lembaga terkait untuk mewujudkan performance Prokasi yang lebih baik dari yang ada kini, kemudian pemantauan efluen dan badan air perlu ditingkatkan frekuensinya dan diikuti dengan tindak lanjut dari pemantauan tersebut baik yang dilakukan oleh lembaga pemerintah secra langsung maupun dengan melibatkan masyarakat setempat, serta diperlukan upaya untuk menyamakan persepsi antar lembaga terkait agar lebih terjalin koorsdinasi yang lebih baik dari yang ada sekarang ini. Mengikuti hasil analisis tersebut, barangkali kini sudah waktunya untuk meningkatkan piranti hukum dan penerangan, agar lembaga Prokasih bekerjasama dengan lembaga berwenang mau dan mampu menerapkan sanksi yang lebih tegas kepada para pencemar sungai tanpa kecuali bila ingin mengendalikan pencemaran sungai ini."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medawaty, Ida
"ABSTRAK
Waste water treatment efforts from the batik industry both by the Government through the Environment Agency already exist, as well as implemented by existing batik craftsmen who apply, but this has not been able to contribute to improving optimal water environment conditions, because only a few craftsmen who have implementing wastewater treatment plants within its industry.
For example wastewater treatment from home batik industry (home industry) or wastewater treatment or indvidual batik industry, in resindetial areas both in Pekalongan city and Garut city in general have not been processed and discharged to recipient water bodies. Field information obtained from the Environmental Agency of Pekalongan City and Garut city recently made an effort to inventory the number of home batik industry scattered in urban settlement areas and waste handling efforts. Indeed, waste water from this home batik industry make a significant contribution to surface water pollution and shallow groundwater. Very real indicators of the develoment of pollution levels of ground water are among others from the wells of the original population as drinking water source after the development of the batik industry is only used for dyeing only. The water supply is supplied from the PDAM or from a refill installation. Another visual indicator, the level of contamination of surface water / open channel that functional as enviromental drainage has function to drain industrial waste water batik. These conditions contribute to pollution in addition to groundwater as well as to the surrounding air quality. "
Bandung : Research Institute for Human Settlements , 2017
363 JHS 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Wibowo
"Proyek Pembangunan Saluran Pembawa Air Baku Karian-Serpong merupakan proyek pembangunan sarana pendukung dalam rangka pemenuhan kebutuhan air minum di Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Saluran air ini mengalirkan air baku dari Bendungan Karian di Lebak Banten menuju Water Treatment Plan yang berada di Serpong Banten. Proyek saluran air ini memiliki kompleksitas yang tinggi sehingga dalam pelaksanaannya sangat membutuhkan perencanaan manajemen risiko yang baik agar pelaksanaan proyek bisa berjalan dengan baik dan tidak mengalami keterlambatan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi risiko, menganalisa dampak dan respon risiko serta menyusunnya menjadi perencanaan manajemen risiko (Risk Manajemen Plan) sebagai dokumen pendukung dalam pelaksanaan pembangunan saluran air baku Karian-Serpong ini. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 9 (sembilan) faktor risiko dominan dimana faktor keterlambatan pengadaan tanah merupakan faktor risiko dengan level risiko tertingi. Berdasarkan hasil masukan dan verifikasi para Pakar akhirnya disusun suatu dokumen Risk Management Plan yang diharapkan bisa memberikan manfaat bagi kontraktor dalam mengelola risiko selama pelaksanaan proyek dan memberikan masukan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk pelaksanaan proyek sejenis selanjutnya.

The Karian-Serpong water conveyance construction project is a project to build supporting facilities in order to meet drinking water needs in Banten Province and DKI Jakarta. This aqueduct carries raw water from the Karian Dam in Lebak Banten to the Water Treatment Plan in Serpong Banten. This waterway project has a high complexity so that in its implementation it really requires good risk management planning so that project implementation can run well and not experience delays. This study aims to identify risk, analyze the impact and risk response and compile it into a Risk Management Plan as a supporting document in the implementation of the Karian - Serpong raw water channel construction. Based on the results of the study, there were 9 (nine) dominant risk factors where the delay in land acquisition was the risk factor with the highest level of risk. Based on the results of the input and verification of the Experts, a Risk Management Plan document was finally prepared which is expected to provide benefits for contractors in managing risks during project implementation and provide input for the Ministry of Public Works and Public Housing for the implementation of similar projects in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tebbutt, T.H.Y.
Oxford: Pergamon Press, 1983
628.16 TEB p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril
"Perencanaan Sistem Distribusi Air Bersih (SDAB) merupakan perhitungan yang rumit bila dilakukan secara manual (tanpa bantuan program). Dasar perhitungan dengan rnenggunakan program komputer ini didasarkan atas metoda Hardy Cross. Dalam perencanaan serta perhitungan headless akilpat adanya sarnbungan-sambungan pada pipa, pembahan arah aliran, perubahan besar diameter pipa (minor losses), dapat diabaikan terutama untuk pipa dengan diameter yang cukup besar dan panjang Jadi headloss yang diperhitunglcan disini adalah akibat geseran sepanjang pipa (major losses).
Penentuan jenis material pipa merupakan salah satu hal yang cukup penting dalam perencanaan SDAB terutama menyangkut masalah biaya konstruksi. Selain itu juga dilakukan perhitungan untuk kapasitas reservoar yang dalam perencanaan ini menggunakan reservoar atas Pompa juga mempakan komponen yang penting daiam perpipaan, dimana untuk menghitung kapasitas pompa perlu diketahui sifat-sifat pompa, bila pompa tersebut digunakan baik secara paralel maupun sexi.
Salah satu masalah yang culcup sulit dalam perencanaan SDAB ini adalah master plan yang dapat berubah setiap waktu sehingga setiap hasil perhitungan yang didapat harus dianalisa kembali apakah perhitungan itu masih memenuhi kxiteria yang diinginkan untuk beberapa tahun mendatang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McDonald, Adrian T.
New York: Wiley, 1988
333.91 MCC w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>