Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Artsanti
Abstrak :
Sponsorship merupakan bagian dari komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communications) yang masih belum banyak diteliti secara akademis di Indonesia. Secara global, kegiatan sponsorship baru dikelola dengan balk sejak 25 tahun terakhir. Di Indonesia kegiatan sponsorship secara professional mulai terasa sejak PON XI di tahun 1989. Menyadari bahwa sponsorship dapat memberikan manfaat dalam upaya komunikasi pemasaran perusahaan, maka penulis mencoba melakukan audit terhadap kegiatan sponsorship JAPFA Classic lnternational Tournament 2000 yang berlangsung tanggal 22 April - 2 Mei 2000. Tesis ini membahas bagaimana suatu kegiatan sponsorship dirancang, faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dan bagaimana memadukan konsep sponsorship dengan objektif komunikasi pemasaran. Dalam konteks ini menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa kegiatan sponsorship dapat dikelola sedemikian rupa sehingga mampu mencapai objektif komunikasi yang telah ditetapkan. Penulis melakukan analisis terhadap (a) audit konsep sponsorship; (b) audit strategi komunikasi; (c) audit pesan (content); (d) audit strategi media; (e) audit khalayak sasaran; (f) audit manfaat dan biaya; serta (g) audit persaingan dan lingkungan bisnis, untuk mengetahui apakah kegiatan sponsorship yang dijadikan studi kasus ini memberikan manfaat yang optimal. Dari audit yang dilakukan terlihat bahwa kegiatan sponsorship ini mampu membangkitan publisitas yang besar, dan sekaligus menciptakan nilai (value) pemberitaan yang melebihi biaya yang dikeluarkan untuk pembiayaan sponsorship, dan bahkan berdasarkan perhitungan Public Relations Society of America, nilai yang dibangkitkan mencapai lebih dari tiga kali lipat biaya yang dikeluarkan. Kegiatan ini secara internal telah memberikan manfaat sesuai dengan objektif yang ditetapkan. Hal ini dapat diuji berdasarkan penelitian internal yang dilakukan oleh perusahaan. Namun untuk khalayak sasaran eksternal, objektif yang kongkrit tak dapat dibuktikan secara empiris. Meskipun demikian hasil audit memperlihatkan besarnya kemungkinan (indikasi) bahwa objektif komunikasi yang ditetapkan dapat dicapai. Menyadari kenyataan semacam itu penulis menyarankan dalam kegiatan sponsorship yang besar sebaiknya perusahaan melakukan survei pendapat umum terlebih dahulu sebelum menggelar kegiatan sponsorship. Dengan melakukan hal ini maka akan dapat diketahui manfaat yang kongkrit yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan yang disponsorinya. Selain itu penulis juga menyarankan untuk mengelola hubungan media secara optimal, kerena melalui media publisitas yang positif dapat dibangkitkan untuk memberikan manfaat bagi perusahaan. Selain itu, sangatlah panting untuk juga melibatkan karyawan dalam kegiatan sponsorship yang besar, sehingga mereka ikut merasa bangga dan ikut membantu mensukseskan kegiatan sponsorship yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian pelaksanaan kegiatan sponsorship akan memberikan manfaat besar bagi perusahaan.
2000
T710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani Irsan
Abstrak :
ABSTRAK
Kondisi persaingan yang terjadi dalam semua bidang industri dewasa ini membuat semua perusahaan memusatkan perhatian pada cara bagaimana mereka dapat mencapai tujuannya seefektif dan seefisien mungkin. Permasalahan yang ingin penulis ketahui adalah bagaimanakah PT Penta Valent, sebagai Pedagang Besar Farmasi, melaksanakan strategi distribusinya yang memungkinkan dapat mencapai pasar konsumen potensial yang membutuhkan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dalam mengungkapkan secara mendalam mengenai peranan PT Penta Valent dalam mendistribusikan obat-obatan, bentuk distribusi digunakan, perilaku jaringan distribusi serta audit dari strategi distribusi yang dilakukan oleh Penta Valent.

Pembahasan itu dilakukan dengan cara membandingkan dengan teori yang ada, data hasil wawancara ditambah dengan penyebaran kuesioner (sebagai data pendukung yang disebarkan dengan metode stratified random sampling) kemudian dianalisa unsur demi unsur untuk melihat apakah strategi distnbusi yang dilaksanakan tersebut sudah tepat atau belum untuk menghadapi persaingan yang begitu ketat ini.

Berdasarkan hasil audit yang dilakukan, diambil kesimpulan bahwa PT Penta Valent telah menjalankan strategi distribusi secara tepat yang mana terlihat bahwa semua faktor yang mempengaruhi bentuk saluran yang tepat dan tingkat pelayanan yang diinginkan dapat dipenuhi dan dapat menghasilkan komunikasi yang balk dengan para anggota saluran dengan dihasilkannya suatu standar pelayanan konsumen yang diterapkan sendiri oleh perusahaan berdasarkan informasi dari konsumen maupun anggota saluran lainnya.



1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintoro
Abstrak :
Setiap kali ada perusahaan yang akan melakukan go publik, masyarakat selalu berharap adanya transparansi, sehingga dapat mengetahui kondisi dan hiiieija perusahaan dengan benar dan tepat. Kenyataannya transparansi tersebut sangat sukar dilaksanakan baik dari aspek teknis maupun aspek budaya masyarakat pengusaha dan birokrat. Faktor utama yang menjadi penghambat berasal dari pemilik perusahaan atan eksekutif atau pengelola perusahaan. Mereka tidak ingin kelemahan-kelemahan perusahaannya terbongkar dan diketahui oleh masyarakat, terutama calon investor. Harus diakui bahwa di Indonesia sebagian besar perusahaan masih belum melaksanakan prinsip transparansi tersebut, bahkan beberapa perusahaan yang telah go public-pun masih ada yang diselimuti tabir. Salah satu huktinya adalah belum diterapkannya pelaksanaan management audit secara menyeluruh. Bagian yang boleh dijadikan bagian audit hanyalah bagian tertentu dari manajemen, bagian tersebut baru boleh diaudit bila ada kebutuhan tertentu.

Semakin banyaknya perusahaan, baik swasta muaupun BUMN, yang telah go public melalui mekanisme pasar modal, mengharuskan dilakukannya peningkatan pengawasan dan dipenuhinya kewajiban sesuai dengan janji yang telah diberikan kepada pernegang saham publik. Hal ini berarti bahwa perusahaan yang go public harus meningkatkan efisiensi, efektiftas dan kehematan usahanya agar dapat memenuhi janji-janji tersebut.

PT. INDOSAT merupakan suatu perusahaan besar yang bergerak dibidang telekornunikasi untuk umum internasional. Semula berbentuk BUMN tetapi semenjak Oktober 1994 telah melakukan go public internasional, IPO (Initial Public Offering ) dilakukan di NYSE ( New York Stock Exchange ). Hal tersebut mengakibatkan kegiatan operasional perusahaan dan tentang kendali manajemennya menjadi lebih luas dan kompleks. Sehingga manajemen puncak sangat memerlukan informasi yang akurat. dan tepat waktu sebagai early warning system.

Hasil dari pekerjaan auditor tercermin dalam audit findings (temuan audit) yang dirumuskan dalam laporan hasil pemeriksaan. Temuan audit ini harus jelas mengungkapkan kriteria yang digunakan dalam menilai kenyataan atau kondisi yang dijumpainya, serta mengkaji secara obyektif sebab terjadinya ketidaksesuaian antara kondisi yang dijumpai dengan kriteria efisiensi, efektifitas dan kehematan yang digunakan. Internal auditor sekaligus juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan manajemen untuk perbaikan dan penyempurnaan.

Management audit merupakan alat bantu bagi manajemen puncak untuk dapat mengikuti hal-hal yang tidak teramati secara langsung. Management audit merupakan suatu teknik untuk melakukan penilaian secara sistematis terhadap suatu organisasi atau fungsi apakah sudah dilaksanakan secara efisien, efektif dan ekonomis. Management audit yang dilaksanakan dapat mengidentiftkasikan tingkat efisiensi, efektifitas dan kehematan yang dicapai perusahaan dan merekomendasikan secara tepat tangkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukan perbaikan. Hal tersebut sangat tergantung pada kualitas management audit yang dilaksanakan. Bahkan, meskipun management audit telah dilakukan oleh auditor yang sangat kompeten dan rekomendasi telah diungkapkan secara tepat, peningkatan efisiensi, efektietas dan penghematan tidak dengan sendirinya dapat tercapai. Perlul diingat bahwa rekomendasi tersebut tidal akan punya arti apabila tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Tindakan koreksi hanya dapat dilakukan oleh manajemen dan bukan oleh auditor. Peranan management audit terbatas pada menemukan potential area dimana efisiensi, efeltifltas dan kehematan dapat ditingkatkan, dan bukan pada melaksanakan tindakan-tindakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Peningkatan efisiensi, efektifitas clan kehematan pada akhirnya tergantung kepada kemauan manajemen.

Sejauh mama management audit dapat berperan dalam peningkatan efisiensi, efektifitas dan kehematan ditentukan oleh kualitas audit dan kemauan (will) dari manajemen puncak. Peranan manajemen tetap paling menentukan dalam upaya meneapai peningkatan tersebut. Sebaik apapun management audit dilaksanakan, tercapainya efisiensi, efektifitas dan kehematan usaha ditentukan oleh keputusan manajemen puncak. Manajemen audit hanya dapat menyampaikan secara obyektif, informasi mengenai hal-hal atau bidang-bidang yang menyebabkan terjadinya inefsieus , inefektifitas dan pemborosan, serta merekomendasikan usaha-usaha perbaikan untuk mengatasinya. Harapan dapat diletakkan kepada management audit yang dilakukan secara tepat oleh auditor yang benar-benar kompeten dan hasilnya dimanfaatkan oleh manajemen yang mempunyai keinginan untuk menggunakan hasil audit dalam upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Juliana
Abstrak :
Karya akhir ini membahas mengenai analisis perancangan dan implementasi sistem penilaian kinerja manajemen industri ritel, ditinjau dari pendekatan audit kinerja dan konsep Balanced Scorecard (BSC). Problematika utama dalam audit kinerja manajemen industri ritel diantaranya adalah rujukan atas kinerja pesaing yang sulit diperoleh, kinerja manajemen yang sangat rentan dengan aspek perilaku dalam menyiasati ukuran kinerja yang ditetapkan, kinerja manajemen yang merupakan kolektifitas multi dimensi sedangkan penilaian kinerja saat tertentu hanyalah merupakan pengulcuran terminal. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat studi kasus pada PT X, perusahaan publik sektor ritel yang sedang agresif berkembang di Indonesia dewasa ini.

Audit kinerja manajemen PT X bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efelctifitas organisasi baik untuk keseluruhan (korporat) maupun hanya untuk departemen/unit atau fungsi-fungsi tertentu raja seperti divisi dan took/gerai.

Pengembangan tolok ukur berbasis BSC dilihat dari 4 perspektif yakni perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran-pertumbuhan. Disamping itu tolok ukur BSC dilandasi pula oleh strategi, hubungan sebab-akibat, pemacu kinerja dan keterkaitan keuangan. Dalam pengembangan ini, diperhatikan pula kharakteristik industri ritel, dimana digunakan pendekatan strategis model laba kotor, yakni untuk mengukur kinerja persediaan (GMROI), produktivitas karyawan (GMROL) dan produktivitas tempatlruang (GMROS) yang bersifat sebagai pemacu kinerja (performance drivers).

Dalam karya akhir ini dibahas pula hasil evaluasi terhadap Indeks Kinerja Manajemen PT X untuk unit gerai/toko, dan usulan pengembangan lanjutan dengan menerapkan kerangka BSC berbasis auditabilitas dan strategis.
2001
T15579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Mansur
Abstrak :
Sebagai suatu badan usaha milik pemerintah yang ditunjuk oleh Menkes untuk memproduksl obat generik yang berharga murah, maka kewajiban PT. KIMIA FARMA akan semakin berat. Dimana didalam mengemban kewajiban tersebut, PT. KIMIA FARMA, sebagai agent of development, harus mampu memproduksi dan menyalurkan obat generik tepat pada waktunya keseluruh Indonesia, Sementara dilain pihak PT. KIMIA FARMA sebagai suatu persero milik pemerlntah harus menjadi salah satu sumber pendapatan negara dan oleh karena itu berkewajiban menjamin kesinambungan dan pengembangan usahanya dengan memupuk laba. Hal ini menjadi suatu tantangan yang berat karena PT. KIMIA FARMA harus menjual obat generik yang berharga murah sedangkan biaya bahan baku obat, yang sebagian besar masih diimport menjadi semakin mahal dengan meningkatnya nilai tukar mata uang beberapa negara Eropa dan Jepang. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan berusaha untuk mengalokasikan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif. Adalah menjadi tanggung jawab manajemen perusahaan untuk mengelola dan mengerahkan semua sumber daya yang ada agar dapat dipergunakan seefislen dan seefektif mungkin, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Tujuan perusahaan tadi agar dapat tercapai dijabarkan kedalam berbagai macam fungsi/departemen atau bagian yang masing-masing memlilki paparan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda. Salah satu bagian yang sering dianggap sebagai fungsi yang paling penting dan berpengaruh diantara diantara berbagai unit operasi adalah fungsi pembelian, dimana dalam kebanyakan perusahaan fungsi pembelian rnerupakan titik awal dari proses usaha. Salah satu alat yang dapat dipergunakan oleh top manajemen didalam mengevaluasi efektifitas dan efisiensi perusahaan secara keseluruhan ataupun hanya dalam salah satu fungsi organisasi adalah manajemen audit, yang memberikan peningatan secara dini yaitu dengan menilai efisien dan efektifitas kegiatan perusahaan dan mulal perencanaan, pelaksanaan, control. Peringatan dari manajemen audit berupa lnformasi, analisa, rekomendasi serta alternatip-alternatip untuk pengambilan keputusan manajemen. Aktivitas pembelian didalam suatu perusahaan besar biasanya melibatkan pemakaian sejumlah dana yang cukup besar pula. Disamping itu, fungsi pembelian berkaitan dengan aktivitas Ïainnya seperti aktivitas penerimaan, penyimpanan serta pembukuan khususnya pembukuan perkiraan utang. Oleh karena itu terhadap aktivitas yang dljalankan oleh fungsi pembelian ini perlu diadakan management audit. Sehingga dengan dilakukannya management audit terhadap pelaksanaan aktivitas pembelian tersebut diharapkan dapat mengevaluasi apakah perusahaan telah menggunakan sumber keuangannya dengan efislen dan efektif dan apakah kebijaksanaan pembelian yang telah dllakukan telah tepat.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Pantas
Abstrak :
ABSTRAK
Sejalan dengan penyehatan dan penyempurnaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), timbul dengan gencar isu mengenai komersialisasi dan privatisasi BUMN ¡su yang melanda dunia dewasa ini. baik pro maupun kontra, permasalaliannya ada pada penngkatan produktivitas dan efisiensi BUfvIN. Menghadapi permasalahan ini kemudian timbul berbagai kebijakan dan strategi kemudian yang diterapkan dan ditingkatkan. Kebijakan yang ditempuh manajernen antara lain dengan menìngkatkan segi pengawasan dan pengendalian.

Setiap manajemen instansi atau BUMN bertanggung jawab mengkoordinasi dan mengendalikan semua operasi yang berbeda di bawah tanggung jawabnya dan mengusahakan agar memperoleh hasil yang optimal dengan meminimaLisasikan kekurangan yang ada. Menurut lnstruksi Presiden Nomor : 15 tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan. Sistem pengendalian yang dterapkan oleh manajemen dapat meningkatkan efektivitas dan efísiensinya meialui pengawasan melekat (built in control) dan pengawasan fungsional.

Terdapat berbagai ragam pengertian pengawasan. Pengertian melekat dimaksudkan kewajiban pengawasan yang melekat pada diri si pengawas selaku pimpinan/atasan pada tiap tingkat organisasi baik yang struktural maupun fungsional. Pengawasan fungsional adalah pengawasan yang dilakukan secara fungsional oleh aparat pengawasan.

Tolak ukur penilaian kesehatan BUMN/perusahaan adalah rentabilitas, likuiditas, dan soivabilitas (RLS).

Serta indikator tambahan yang ditetapkan dari tahun ke tahun dalam Pspat Umum pemegang sabam/RUPS.

Agar dapat meningkatkan RLS ini untuk mencapai predikat sangat sehat, maka perusahaan has-us rneningkatkan efisiensi, kehematan, produktivitas dan efektivitas. Untuk mencapai hal tersebut, salah satu jalan adalab dengan menìngkatkan pengawasan dan pengendalian SPI dapat berperan positip dalam usaha peningkatan sistern pengendalian, dengan jalan memberikan informasi kondisi kelemahan dan merekomendasikan berbagai perbaikannya. Jenis audit yang dapat dilakukan dalam Audit Manajemen.

Pengawasan yang dimaksud adalah pengawasan fungsional dimana aparat SPI mempunyai tugas pokok dibidang pemeriksaan.

Pemeriksaan tersebut tidak terbatas pada bidang keuangan tetapi juga meliputi bidang teknis maupun bidang operasional.

Hal tersebut bukan berarti meneampuri urusan pelaksanaan. Hal ini sejalan dengan kedudukan para pemeriksa atau pengawas tbngsional sebag4i orang-orang yang menjalankan fungsi staff bukan fungsi line (pelaksana).

Saran tindak yang konstruktifdirnaksud sebagal problem solving yaitu memecahkan persoalan persoalan yang dihadapi termasuk didalamnya masalah-masalah lama yang belum terpecahkan. Banyak Perusahaan besar, Badan Pemerintah atau Instansi Pemerintahan Lainnya yang sudah mempunyai SPI namun belum bisa diharapkan keampuhannya. Hal ini kemungkinan disebabkan kualitas para pemeriksa kurang diandalkan ata pegawal yang tidak mencukupi atau organisasi SPI kurang dikelola secara profesional. Terutama pada BUMN/lnstansi Pemerintah lainnya kebocoran-kebocoran, atau penyelewengan-penyelewengan kenangan negara masih saja terjadi cukup besar. Adanya kecenderungan bahwa para personil pemeriksa di SPI bukanlah tenaga terpilij dan kapabel, dimana biasanya direkrut dari fungsi operasi yang tidak terpakai karena melakukan suatu kesalahan atau kurang mampu melaksanakan tugas.

Sementara itu keberadaan SPI itu sendiri belum diterima sebagai nitra kerja dalam memecahkan segala persoalan yang timbul dalam perusaiiaan oleh pimpinan perusahaan. Didalam prakteknya SPI sering mendapat tantangan karena dinilai selalu mencari-cari kesalahan dalam melakukan pemeriksaan.

Fenomena mengenai kualifikasi personil SPI ini memang menjadi the big trouble dítubuh SPI. Semestinya seorang pemeriksa mempunyai wawasan yang luas dan mendalam atas segala kegiatan yang diperiksanya. Namun pada kenyataannya masih banyak pemeriksa intern yang buta akan seluk beluk kegiatan yang akan diperiksanya. Sehingga kadang-kadang pemeriksa telah membuang-buang waktu hanya untuk mengenali obyek pemeriksaan. Hal itu akan bertambah tidak menguntungkan dengan kualitas dan kapabilitas dan masing-masing pemeriksa yang tidak merata babkan kurang memadai.

Untuk mengatasi hal tersebut perlu diupayakan suatu mekanisme yang dapat menciptakan tercapainya kondisi para personil SPI dengan tingkat kualitas yang memadai.

Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah seperti dengan diberikannya pendidikan dan fatihan secan berkesinambungan. Misalnya diberìkannya kursus atas setiap kegiatan di perusahaan, seminar atau penataran pemeriksaan dan sebagainya. Disamping itu pemberian kesempatan kepada para pemeriksa untuk meningkatkan kualitasnya dengan melanjutkan studi formal alcan mendorong dapat segera terwujucjnya tingkat kualitas personil SPI yang memadai. SPI PERTAMINA saat ini belum membuat mekanisme yang dapat menciptakan tercapainya suatu kondisi dimana para pemeriksa sudah mencapai tingkat kualitas yang memadai, terutama keharusari mengikuti pendidikan pemei-ìksaan dan kegiatan operasional yang diperiksa.

Rekrutmen tenaga pemeriksa di SPJ PERTAM[NA belum dilakukan secara efektif, terutama untuk jabatan Rikina keatas tidak dilakukan melalui proses seleksi yang ketat yang dapat menyaiing tenaga-tenaga yang kapabel sesuai dengan yang sudah ditetapkan dalam persyaratan bagi pemeriksa di lingkungan SPI.

Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan adalah dengan menerapkan sistem insentip bagi karyawan yang berprestasi tinggi, temasuk untuk para pemeriksa SPI sehingga lebih mendorong SPI untuk meningkatkan kinerja menjadi lebih produktif Seyogianya SPI PERTAMINA melakukan evaluasi petaksanaan reward dan punishment.

Perlu adanya upaya dan Dirut untuk menjelaskan tugas dan fùngsi SPI kepada seluruh satuan atau jajaran organisasi sedemikian nipa, sehingga benar-benar dimengei-ti dan dipahami, bahwa petugas SPI dalarn melakukan tugasnya pada dasarnya adalah untuk kepentingan Direktur Utama.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aufarriza Muhammad
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang fungsi pengawasan direktur independen dan dampaknya terhadap efisiensi perusahaan. Fungsi pengawasan direktur independen dianalisis dengan membandingkan pengaturan keberadaan direktur independen pada negara-negara di dunia khususnya di Amerika Serikat, Jepang, Malaysia dan Indonesia. Dari analisis tersebut diketahui bahwa dasar filosofis keberadaan direktur independen adalah untuk melindungi kepentingan pemegang saham minoritas dan berfungsi untuk mengawasi kepengurusan PT Persero Publik dari segala tindakan yang dapat merugikan pemegang saham minoritas. Keberadaan direktur independen berdampak efisien bagi PT Persero Publik sektor perbankan. Hal ini didasarkan pada studi yang dilakukan melalui teori Cost Benefit Analysis (CBA) terhadap laporan keuangan PT Bank Tabungan Negara Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk. Studi tersebut menunjukan kenaikan beban keuangan setelah diterapkannya direktur independen diimbangin dengan kenaikan pendapatan yang lebih besar dari sebelum diterapkannya direktur independen. ......This thesis discusses the function of independent director oversight and its impact to company efficiency. Independent director oversight functions are analyzed by comparing the regulation of the existence of an independent director on the countries in the world especially United States, Japan, Malaysia and Indonesia. The analysis of basic philosophical it is known that, the presence of independent directors is to protect the interests of minority shareholders and supervise the management of Public Stated Own Enterprises from all actions that can harm minority shareholders. The existence of an independent director, impact efficiently to the Public Stated Own Enterprises in banking sector. It is based on a study conducted through the theory of the Cost Benefit Analysis (CBA) of PT Bank Tabungan Negara Tbk and PT Bank Mandiri Tbk financial statements. The study shows increase in financial burden after implementing the independent director but the increase revenue is greater than before implementing independent director.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Widjaja Tunggal
Jakarta: Rineka Cipta, 1992
658.401 3 AMI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ramanathan, A.R.
New Delhi: Tata McGraw-Hill, 1989
657.45 RAM c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tower, Ralph B.
New Jersey: Prentice-Hall, 1984
657.45 TOW a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>