Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuliana Dewi
Abstrak :
Proporsi wanita di Indonesia yang duduk di manajemen perusahaan hanya sekitar 6% dari jumlah total angkatan kerja. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) percaya bahwa wanita mampu menjadi pemimpin bahkan lebih baik dari laki-laki dan mempunyai aspirasi untuk melipatgandakan jumlah wanita di kalangan Direktur di BUMN. Pentingnya organisasi untuk mempertahankan dan mengembangkan pemimpin wanita dibahas pada tinjauan pustaka. Kemudian, komposisi gender pada manajemen BUMN dianalisa dan ditelaah. Pada penelitian ini ditemukan angka rasio wanita yang berada di manajemen BUMN rendah tetapi ada optimisme bahwa angka tersebut akan naik. Ditemukan bahwa program pengembangan experiential yang dilakukan para peserta penelitian dilakukan berdasarkan inisiatif mereka; dan investasi BUMN pada program pengembangan kepemimpinan karyawan wanita, rendah.
The proportion of women in Indonesia who sit in the board of directors was only 6% out of the entire women work force. The Minister for State-Owned Enterprise (BUMN) Republic of Indonesia believed that women were capable to be leaders as well or even better than men and had an aspiration to multiply the number of woman in the Director and CEO levels of BUMN. The importance of retaining and developing women leaders for organizations was demonstrated in the literature review. Subsequently, gender composition in BUMNs management and the leadership development of women leaders in BUMNs were explored and analyzed. In this research, low ratio number of women in BUMNs management team was found but there was optimism that the number will increase. Key points discovered in this research were experiential development programs done by the participantsown initiatives; and BUMNs poor investment on leadership development programs towards women employees.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Andari
Abstrak :
Penelitian ini memperlihatkan pengaruh dari pemimpin wanita terhadap  belanja daerah dalam menentukan jumlah alokasi anggaran dan realisasi anggaran belanja terutama pada fungsi perlindungan keseha, pendidikan dan kesehatan di tingkat Kabupaten/Kota di Indonesia. Penelitian ini dilakukan menggunakan data panel tahun 2013-2020 dengan regresi  Ordinary Least Square metode fix effect untuk menentukan pengaruh kepemimpinan wanita. Hasil penelitian menemukan bahwa pemimpin wanita hanya berpengaruh merealisasikan anggaran yang lebih besar pada anggaran kesehatan dibandingkan dengan pemimpin laki-laki dan tidak memiliki pengaruh yang berbeda terhadap besarnya alokasi anggaran. Untuk wilayah  Sumatera pemimpin wanita merealisasikan anggaran pendidikan lebih besar. Di wilayah Jawa pemimpin wanita merealisasikan anggaran pendidikan yang lebih kecil. Pada wilayah Kalimantan pemimpin wanita merealisasikan anggaran eseha lebih sedikit namun merealisasikan anggaran kesehatan yang lebih tinggi. Berbeda dengan wilayah Indonesia timur  di mana tidak ada pengaruh yang berbeda baik dari alokasi maupun realisasi anggaran. Penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda pada setiap wilayah yang disebabkan adanya perbedaan kondisi  wilayah yang terjadi pada saat pelaksanaan anggaran. ......This study shows the influence of female leaders on local spending in determining the number of budget allocations and budget realization, especially in the functions of social protection, education, and health at the district/city level in Indonesia. This research was conducted using panel data for 2013-2020 with the OLS  regression fix effect method to determine the influence of women's leadership. The study's results found that female leaders only had the effect of realizing a more extensive budget on health budget compared to male leaders and did not have a different effect on the size of the budget allocation. For the Sumatra region, women leaders realized a more extensive education budget. In the Java region, women leaders realized a smaller education budget. In the Kalimantan region, women leaders realized a smaller social budget but realized a higher health budget. It is different from the eastern part of Indonesia, where there is no different effect on budget allocation and realization. This study shows different results in each region due to differences in regional conditions during budget execution.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Nur Nafisah
Abstrak :
Saat ini, angka keterwakilan perempuan dalam kontestasi Pilkada terdapat kenaikan dari tahun ke tahun meski perlahan namun cukup signifikan. Hal tersbeutn membuktikkan bahwa saat ini masyarakat semakin terbuka dan menerima bahwa posisi perempuan juga memiliki hak politik yang sama dengan laki-laki. Representasi perempuan tersebut diharapkan bisa menyampaikan aspirasi dan merumuskan kebijakan yang dapat berpihak kepada perempuan dengan tetap mengutamakan payung kesetaraan. Perempuan yang maju dalam ranah Pilkada akhirnya menjadi acuan apakah mereka bisa mendorong kepentingan perempuan yang dilihat dari segi visi-misi hingga nantinya ketika mereka terpilih. Melihat fenomena tersebut maka tesis ini memfokuskan untuk meneliti dan menganalisis sosok Dewanti Rumpoko sebagai Wali Kota perempuan pertama di Kota Batu periode 2017-2022 dalam mendorong kepentingan perempuan di daerahnya. Dalam mengungkap dan menjawab data dari penelitian ini, peneliti menggunakan teori Glass Cliff untuk memahami bagaimana Dewanti harus berhadapan dengan tebing kaca yang menghambat untuk mendorong kepentingan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Peneliti melihat bahwa Dewanti berhasil menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan perempuan yang tidak hanya sekedar formalitas. Upaya keberpihakan yang digagas Dewanti banyak yang menuntungkan perempuan. Namun upaya Dewanti dalam mendorong kepentingan perempuan tidak sepenuhnya berhasil, dibuktikkan dengan tidak adanya produk kebijakan yang lahir di periode kepemimpinannya, terutama mengenai tiga permasalahan utama perempuan di Kota Batu. Hambatan yang menjadi tebing kaca bagi Dewanti dalam mendorong kepentingan perempuan tersebut ialah karena faktor pengaruh gaya kepemimpinannya yang berbeda dengan suaminya dan pengaruh kekuasaan dari suaminya yang masih melekat di kepemimpinan Dewanti.  ......At present, the number of women's representation in Pilkada contests has increased from year to year, although slowly but quite significantly. This proves that nowadays society is more open and accepting that women also have the same political rights as men. The women's representation is expected to be able to convey aspirations and formulate policies that can side with women while still prioritizing the umbrella of equality. Women who advance in the Pilkada realm eventually become a reference for whether they can promote women's interests from the point of view of vision and mission until later when they are elected. Seeing this phenomenon, this thesis focuses on researching and analyzing the figure of Dewanti Rumpoko as the first female mayor in Batu City for the 2017-2022 period in promoting the interests of women in her area. In disclosing and answering the data from this study, the researcher used the Glass Cliff theory to understand how Dewanti had to deal with glass cliffs that prevented women from promoting women's interests. This study uses qualitative methods with in-depth interviews and observation techniques. Researchers see that Dewanti succeeded in voicing and fighting for women's interests that were not just a formality. Many of the efforts to take sides initiated by Dewanti favor women. However, Dewanti's efforts to encourage women's interests were not entirely successful, as evidenced by the absence of policy products produced during her leadership period, especially regarding the three main issues of women in Batu City. The obstacle that became a glass cliff for Dewanti in promoting women's interests was due to the influence of her leadership style which was different from that of her husband and the influence of her husband's power which still lingered in Dewanti's leadership.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Puspita Ayu Setiyaviani
Abstrak :
Penelitian ini membahas lingkungan pengendalian di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pesanggrahan yang dipimpin oleh seorang perempuan. Lingkungan pengendalian berperan penting dalam pembentukan nilai, etika, dan kompetensi, dengan Kepala Kantor sebagai pemimpin utama dan Unit Kepatuhan Internal sebagai pengawas. Penelitian ini juga mengeksplorasi peran Unit Kepatuhan Internal dan gaya kepemimpinan perempuan yang diterapkan oleh Kepala Kantor. Karena keterbatasan jumlahnya, penelitian ini penting untuk dikembangkan mengingat hanya 16,45% perempuan yang menduduki jabatan Eselon III di Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 2021. Dalam penelitian ini, Peneliti menganalisis kondisi lingkungan pengendalian, peran Unit Kepatuhan Internal, dan gaya kepemimpinan perempuan. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara semi-terstruktur terhadap 20 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pesanggrahan telah memenuhi prinsip keempat lingkungan pengendalian, sementara Unit Kepatuhan Internal berperan optimal dalam prinsip ketiga dan kelima, tetapi masih perlu perbaikan pada prinsip lainnya. Gaya kepemimpinan Kepala Kantor cenderung mirip dengan kepemimpinan transformasional, yang mampu menciptakan lingkungan pengendalian yang kondusif. Kepala Kantor berperan baik dalam prinsip kedua, keempat, dan kelima lingkungan pengendalian, tetapi masih perlu perbaikan pada prinsip lainnya. ......This research discusses the control environment at the Jakarta Pesanggrahan Tax Office, which a woman leads. The control environment shapes values, ethics, and competencies, with the Head of Office as the primary leader and the Internal Compliance Unit as the supervisor. This research also explores the role of the Internal Compliance Unit, and the female leadership style the Head of Office applies. Due to limited numbers, this research is vital to develop, considering that only 16.45% of women held Echelon III positions at the Directorate General of Taxes in 2021. In this study, researchers analyzed the condition of the control environment, the role of the Internal Compliance Unit, and women's leadership style. The research method used was semi-structured interviews with 20 informants. The results showed that the Jakarta Pesanggrahan Tax Office had fulfilled the fourth principle of the control environment. At the same time, the Internal Compliance Unit plays an optimal role in the third and fifth principles but still needs improvement in other principles. The leadership style of the Head of Office tends to be similar to transformational leadership, which can create a conducive control environment. The Head of Office plays a good role in the second, fourth, and fifth principles of the control environment but still needs improvement in other principles.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbang Tobing, Febry M.
Abstrak :
Kepemimpinan merupakan suatu proses di mana seseorang dalam kelompok mempengaruhi anggota kelompok lain yang diarahkan untuk mencapai tujuan kelompok yang spesifik (Yukl; dalam Baron & Byme, 1997). Bass (1990) mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan fenomena universal yang dihadapi oleh berbagai makhluk hidup. Pada kenyataannya, kesempatan perempuan untuk bisa menduduki posisi pemimpin lebih kecil dibandingkan dengan pria. Sekarang ini semakin bertambah jumlah kepala rumah tangga perempuan dengan penyebab yan bermacam-macam. Dengan menjadi kepala rumah tangga, maka perempuan harus dapat menjadi sumber nafkah utama, dan tanggung jawab lainnya sebagai kepala rumah tangga. Adanya kondisi seperti ini menyadarkan bahwa dibutuhkan usaha dan keija keras bagi pada perempuan dalam rumah tangga mereka masing-masing untuk menjalankan kehidupan rumah tangganya dengan baik. Dengan melihat kondisi bahwa perempuan tidak mendapatkan kesempatan untuk memjadi pemimpin sebanding dengan pria, maka dibutuhkan pengetahuan tentang kepemimpinan perempuan, yang dimulai dari lingkungan rumah tangga. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran karakteristik kepemimpinan perempuan dalam rumah tangga. Landasan teori yang digunakan adalah teori tentang kepemimpinan. Karakteristik kepemimpinan mencakup konsep tentang kepemimpinan, gaya kepemimpinan, efektivitas kepemimpinan. Khusus untuk teori gaya kepemimpinan, penelitian ini menggunakan teori gaya kepemimpinan transformasional yang merupakan gaya kepemimpinan yang biasa digunakan oleh perempuan (Rosener, 1990). Dalam proses transformasional, ada 3 cara yang dilakukan yaitu (1) meningkatkan level of awareness, (2) mengubah self-interest menjadi kepentingan untuk kelompok, dan (3) mengubah tingkat kebutuhan pada hierarki Maslow. Selain itu ada juga faktor-faktor transformasional yaitu karisma, intellectual stimulation, dan individualized consideration. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengambilan data wawancara dan observasi. Responden penelitian adalah perempuan kepala rumah tangga, yang diperoleh dengen cara mazimum varialion sampling berpatokan pada penggolongan kepala rumah tangga perempuan yang terdiri dari masing-masing 2 golongan pada golongan de jure dan de facto. Jumlah responden beijumlah 7 orang, dengan komposisi 1 orang berstatus cerai-mati, 1 orang yang tidak menikah, 2 orang status cerai-hidup, 2 orang suami migran, dan 1 orang dengan suami yang tidak berfungsi sebagai kepala rumah tangga. Hasil penelitian ini adalah bahwa secara umum karakteristik kepemimpinan perempuan dalam rumah tangga adalah mengutamakan anak-anak. Hal utama yang termasuk di dalamnya adalah pentingnya pendidikan bagi anakanak, mengusahakan agar anak-anak dapat berkembang lebih baik, dan membina hubungan baik dengan anak-anak yaitu dengan menjadi teman bagi anak-anak. Gaya kepemimpinan perempuan dalam rumah tangga adalah transformasional walaupun ada juga yang menjalankan gaya kepemimpinan yang tidak sepenuhnya transformasional. Gaya transformasional yang dijalankan adalah menyadari bahwa pendidikan dan perkembangan bagi anak-anak merupakan hal yang penting, dan mengusahakan cara-cara untuk mencapai hal tersebut. Seorang kepala rumah tangga perempuan tidak bisa mengikuti keinginannya sendiri, tetapi harus menjadikan keinginannya sendiri menjadi kepentingan untuk anak-anak atau anggota rumah tangga yang lain, dan untuk rumah tangga secara keseluruhan. Gaya kepemimpinan lainnya yang dijalankan adalah memberikan semangat dan dukungan bagi anak-anak dalam menjalankan pendidikan, pekeijaan, dan kehidupan mereka, dan memperlihatkan diri mereka yang berwibawa. Selain itu kepala rumah tangga perempuan harus dapat menjadi sumber informasi bagi anak-anaknya atas pengetahuan yang mereka butuhkan. Hal-hal yang menjadi diskusi dan saran dari penelitian ini berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh adalah penelitian berikut tentang makna bekerja bagi kepala rumah tangga perempuan, dan hal-hal yang dapat mempengaruhi kepemimpinan dalam rumah tangga. Hendaknya jika akan dilakukan penelitian yang serupa pengambilan data dilakukan dengan lebih teliti dengan menyertakan observer selain interviewer.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayfienta Khairannisa Gummay
Abstrak :
Perempuan umumnya masih kurang terwakili dalam berbagai posisi dan bidang kepemimpinan. Fenomena mengenai terhambatnya perempuan dalam kepemimpinan biasa dikenal dengan istilah-istilah seperti glass ceiling, glass walls, atau labirin. Studistudi terdahulu telah menemukan bahwa perempuan masih menghadapi berbagai kendala dalam bidang pekerjaan yang bersifat strategis, salah satunya di bidang politik. Penelitian ini berusaha untuk memahami bagaimana perempuan mempersepsi peran dantanggung jawab pemimpin, nilai-nilai penting bagi pemimpin, serta bagaimana perempuan mengevaluasi diri dan menjelaskan kesediaannya menjadi pemimpin secara umum maupun di bidang politik. Melalui wawancara mendalam yang didukung dengan kuesioner Short Schwartz's Value Survey (SSVS), penelitian ini melibatkan 10 partisipan mahasiswi program sarjana yang memiliki pengalaman sebagai pemimpin level manajemen menengah di organisasi kemahasiswaan heterogen. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa partisipan mempersepsi peran pemimpin sebagai sosok yang membimbing para anggotanya untuk mencapai tujuan. Idealnya, pemimpin dianggap perlu untuk mementingkan orientasi tugas maupun orientasi hubungan, berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain, menggunakan kekuasaan dengan bijaksana, serta memiliki citra yang baik. Para partisipan menyepakati nilai Benevolence dan Arah Diri sebagai nilai-nilai yang perlu menjadi prioritas utama bagi sosok pemimpin. Mereka cenderung memiliki penilaian diri yang positif dan meyakini bahwa gender perempuan bukan penghalang untuk menjadi pemimpin yang baik. Seluruh partisipan berminat dan bersedia untuk menjadi pemimpin di masa depan.Tetapi, mereka enggan untuk terlibat dalam kepemimpinan politik, yang dianggap telah menyimpang dari nilai-nilai yang mereka yakini. Bagi para partisipan, politikmerupakan bidang yang kotor dan tidak jujur. Penelitian ini turut menyarankan beberapa cara untuk mendukung partisipasi perempuan dalam kepemimpinan. ......Women are generally still under-represented in various leadership positions and fields. This phenomenon is often associated with terms such as glass ceiling, glass walls, or labyrinth. Previous studies have found that women still had to encounter various obstacles within strategic fields, such as in politics. This research seeks to understand how women define the roles and responsibilities of leaders, the important values for leaders, and how they evaluate themselves and explain their willingness to become a leader in general and in politics. Through in-depth interviews supported by the Short Schwartz's Value Survey (SSVS) questionnaire, this research involved 10 female undergraduate students with previous experience as middle-management leaders in heterogeneous student organizations. From the results, we found that participants perceive the role of the leader as a person who guides its members to achieve their goals. Ideally, leaders are expected to consider the importance of task orientation and relationship orientation in their leadership, communicate openly with others, use their power wisely, and have a good public image. Participants also agreed on Benevolence and Self-Direction as top priority values for a leader. They tend to have a positive self- evaluation and believe that their gender as a female is not a barrier to become a good leader. All participants are interested and willing to become leaders in the future.However, they are reluctant to be involved in political leadership, which is consideredto have deviated from the values they believe in. Participants perceive the political field as dirty and dishonest. This research suggests several ways to support women's participation in leadership.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmala Kirana Mangun
Abstrak :
Pemberitaan media mengenai kepemimpinan perempuan sering mengalami pembingkaian yang cenderung memberikan stereotipe kepada perempuan dan melemahkan posisi kepemimpinannya. Media daring nasional menyajikan berita yang memperlihatkan penampilan fisik perempuan pada lembaga legislatif, atau sisi sensitif dari seorang pemimpin. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bingkai peran atau kiprah politisi perempuan dalam pemberitaan media. Hal ini guna melihat pembingkaian media terkait kepemimpinan perempuan, aspek stereotipe, dan bias gender dalam media. Metode yang digunakan ialah analisis framing dari Robert N. Entman untuk melihat pemilihan isu dan penonjolan aspek tertentu yang dikaitkan dengan pembingkaian masalah, penyebab, pertimbangan moril dan rekomendasi dari isi teks berita di media daring Metrosulawesi.id. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap praktisi media lokal seebagai data pendukung penelitian. Hasil penelitian yang ditemukan dari pembingkaian pemberitaan Nilam Sari adalah kepemimpinannya yang memprioritaskan kepentingan masyarakat dan stereotipe yang dimiliki mengenai perempuan. Media hanya memilih sebagian isu seperti isu sosial, bencana alam, covid, rapat kerja, dan kegiatan partai. Tidak terlihat sisi kepemimpinan dari ketua DPRD pada pemberitaan di Metrosulawesi.id. Adanya bias gender di media daring tersebut dengan pemilihan foto figur ketua DPRD yang memperlihatkan tampilan fisik ketua DPRD. Posisi media dan landasan ideologis jurnalisme dalam media juga menjadi faktor pendukung dalam pembingkaian ketua DPRD Prov. Sulteng di Metrosulawesi.id. ......Media coverage of women's leadership often experiences framing that tends to stereotype women and weaken their leadership position. National online media presents news that shows the physical appearance of women in the legislature, or the sensitive side of a leader. This study aims to understand the frame of the role or gait of women politicians in media coverage. This is to see the media framing related to women's leadership, aspects of stereotypes, and gender bias in the media. The method used is framing analysis from Robert N. Entman to see the selection of issues and highlight certain aspects associated with framing problems, causes, moral considerations and recommendations from the content of news texts in online media Metrosulawesi.id. Researchers also conducted interviews with local media practitioners as supporting data for the research. The results of the research found from the framing of Nilam Sari's news were that his leadership prioritized the interests of the community and the stereotypes he had about women. The media only selects some issues such as social issues, natural disasters, covid, work meetings, and party activities. The leadership side of the DPRD chairman is not visible in the news on Metrosulawesi.id. There is a gender bias in the online media with the selection of a photo of the DPRD chairman figure showing the physical appearance of the DPRD chairman. The position of the media and the ideological basis of journalism in the media are also supporting factors in the framing of the chairman of the Provincial DPRD. Central Sulawesi at Metrosulawesi.id.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silfia Sukma Rosa
Abstrak :
Polisi wanita adalah polwan yang memiliki kualifikasi tertentu dibidang kepolisian dan dinyatakan layak setelah mengikuti pendidikan polri sesuai dengan Keputusan Presiden dan Kapolri. Profesionalisme merupakan komitmen polwan terhadap profesinya, sekaligus merupakan 'ruh' atau semangat, cara pandang, metode, dan praktek yang menelusuri sekaligus dijabarkan dari serangkaian karakteristik profesi yang bersangkutan. Ruang lingkup penelitian hanya dibatasi pada kepemimpinan Polwan berdasarkan pandangan anggota satuan fungsi operasional sebagai kapolsek, kasat binmas, kanit reskrim dan kanit lantas diwilayah hukum Polres Bogor. Polwan merupakan seorang wanita memiliki multitasking dan berjiwa feminim mampu menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin dikepolisian. Apakah dalam pelaksanaan tugasnya polwan dapat melakukan tugas dengan baik seperti polisi laki-laki. Bagaimana kepemimpinan polwan dihadapkan pada tantangan tugas yang memiliki ketegasan dan keberanian namun tetap sesuai kodratnya sebagai seorang wanita. Untuk itu peneliti tertarik mengambil judul ini. Penelitian ini memiliki maksud dan tujuan untuk mendapatkan gambaran kinerja tentang profesionalitas polwan sebagai pemimpin disatuan fungsi operasional Polres Bogor dan mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pandangan anggota satuan fungsi operasional terhadap kepemimpinan polwan di Polres Bogor. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian bahwa pandangan anggota satuan fungsinya terhadap kepemimpinan polwan yang berdinas difungsi operasional Polres Bogor cukup baik dan dipandang perlu untuk melakukan penempatan Anggota Polisi Wanita secara tepat sesuai kompetensi, kinerja dan kedisiplinan. ......The female police officers are female policewomen who have certain qualifications in the field of police and are declared eligible after attending police education in accordance with the decree of the President and the Chief of Police. Professionalism is a policewoman's commitment to her profession, as well as a 'spirit' or spirit, perspective, method, and practice that traces and describes a series of characteristics of the profession concerned. The scope of the research is limited to the leadership of the policewomen based on the views of members of the operational function unit as police chief, head of binmas, head of criminal investigations and head of department in the jurisdiction of the Bogor Police.

A policewoman is a woman who has multitasking and has a feminine spirit capable of carrying out her duties as a leader in the police. Are policewomen able to carry out their duties as well as male police officers in carrying out their duties. How the policewoman's leadership is faced with the challenge of a task that has firmness and courage but still fits her nature as a woman. For that researchers are interested in taking this title.

          This study has the intents and purpose to obtain an overview of the performance of policewomen's professionalism as leaders in the operational function units of the Bogor Police and obtain an overview of the factors that influence the views of members of the operational function units on the leadership of policewomen at the Bogor Police. The method used is descriptive analysis method. The results showed that the views of members of the function unit towards the leadership of the policewomen who served in the operational function of the Bogor Police were quite good and it was deemed necessary to properly place female police officers in accordance with their competence, performance and discipline.

Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rattu, Jultje Aneke
Abstrak :
Disertasi ini membahas kebertahanan nilai religi dan keberlanjutan kepemimpinan perempuan dalam pergelaran Maengket Makamberu Minahasa. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai religi dan perempuan dapat bertahan, walaupun bentuk pergelarannya dapat berubah sesuai dengan konteks pergelaran. Bentuk pergelaran Maengket Makamberu religi yang muncul kembali setelah zaman globalisasi berjalan secara bersamaan dengan Maengket Makamberu seni. Nilai religi dan kepemimpinan perempuan dalam pergelaran dapat bertahan, walaupun ideologinya telah dipengaruhi religi Kristen/Katolik yang patriarkal. Hal tersebut membuktikan bahwa pergelaran religi yang berkurang dalam zaman globalisasi dapat dimunculkan kembali oleh masyarakat tradisi etnik Minahasa. Efek globalisasi pada pergelaran Maengket Makamberu tidak dapat digeneralisir, karena pergelaran dipengaruhi oleh konteks budaya, sosial, situasi, dan ideologi.
This dissertation discusses the survival of religious values and the sustainability of women?s leadership in the performance of Maengket Makamberu Minahasa. This study shows that religious values and women?s leadership can survive, though structure of performances may change based on context of performance. The religious performance structure of Maengket Makamberu that reappear after the age of globalization run concurrently with the artistic Maengket Makamberu. Religious values and women's leadership in performance can survive, despite its ideology has been influenced by the Christian/Catholic religion that is patriarchal. It is proved that the religious performances that were reduced in the age of globalization can be recalled by the people of Minahasan ethnic traditions. The effects of globalization on the performances cannot be generalized, because the performance is influenced by the cultural, social, situational, and ideological contexts.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
D2260
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alicia Wynona Tjahjadi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika direksi terkait gender, khususnya dampak seksisme dan keberadaan sutradara perempuan. Sampel yang digunakan adalah direktur wanita yang masih menjabat di perusahaan publik. Penelitian ini melakukan triangulasi terhadap dua metode penelitian. Metode kuantitatif bertujuan untuk menguji hubungan frekuensi pengalaman seksisme dengan persepsi dinamika direksi, serta mengkaji peran masa kritis sebagai variabel moderasi. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner dengan menggunakan skala likert 5 poin dengan 46 responden. Metode kualitatif melalui wawancara terstruktur dengan 8 informan bertujuan untuk mengetahui perlakuan yang dialami direktur wanita di dunia kerja, serta persepsi peran direktur wanita dalam dinamika direksi dan kontribusinya terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara frekuensi pengalaman seksisme terhadap persepsi dinamika direksi, serta pengaruh moderasi yang kuat dengan pencapaian situasi massa kritis. Hasil penelitian kualitatif membuktikan bahwa sutradara perempuan sering mengalami perlakuan seksis di dunia kerja. Ada juga persepsi bahwa direktur wanita memiliki peran sebagai mediator dan spesialis dengan keterampilan unik, dan mereka berkontribusi pada kinerja non-keuangan perusahaan. Terakhir, kehadiran direktur perempuan membawa feminitas ke dalam tata kelola perusahaan, sehingga prinsip-prinsip etika kepedulian lebih mungkin diterapkan. ......This study aims to analyze the dynamics of directors related to gender, particularly the impact of sexism and the existence of female directors. The sample used is a female director who is still serving in a public company. This study triangulated two research methods. The quantitative method aims to examine the relationship between the frequency of sexism experiences and the dynamic perceptions of the directors, as well as to examine the role of the critical mass as a moderating variable. The data collection instrument was a questionnaire using a 5-point Likert scale with 46 respondents. The qualitative method through structured interviews with 8 informants aims to determine the treatment experienced by female directors in the world of work, as well as the perceptions of the role of female directors in the dynamics of directors and their contribution to company performance. The results showed that there was a negative relationship between the frequency of sexism experiences on the dynamic perception of directors, as well as a strong moderation effect with the attainment of critical mass situations. Qualitative research results prove that female directors often experience sexist treatment in the world of work. There is also a perception that women directors have a role as mediators and specialists with unique skills, and they contribute to the non-financial performance of the company. Finally, the presence of female directors brings femininity to corporate governance, so that ethical principles of care are more likely to be applied.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>