Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanny W. Wiranegara
Abstrak :
Komunitas rusun tidak berkelanjutan. Agar berkelanjutan diperlukan harmoni lingkungan. Masalahnya adalah unsur-unsur harmoni lingkungan rusun yang mempengaruhi keberlanjutan komunitas belum jelas. Tujuan umum penelitian ini adalah menghasilkan model harmoni lingkungan rusun menuju komunitas yang berkelanjutan. Terdapat tiga tujuan khusus: 1) membuktikan pengaruh individu- individu pada keberlanjutan komunitas; 2) merumuskan upaya untuk mewujudkan komunitas rusun yang berkelanjutan; 3) mengenali karakteristik model harmoni lingkungan rusun. Untuk menempuh tujuan pertama diajukan dua hipotesis, sehingga masuk kategori penelitian testing out. Disain penelitian digunakan penelitian survey dengan kuesioner. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis digunakan software SmartPLS. Untuk menempuh tujuan kedua digunakan metode wawancara yang diarahkan pada penggalian unsur-unsur lingkungan rusun yang menimbulkan disharmoni sosial dan upaya-upaya yang dilakukan setempat dalam mengatasinya. Tujuan ketiga dicapai melalui sintesis dua hasil sebelumnya. Hasil: 1) pengaruh perilaku sosial individu pada harmoni sosial adalah valid dan reliabel pada tingkat kepercayaan 95%, sehingga dapat dikatakan individu-individu mempengaruhi keberlanjutan komunitas secara signifikan; 2) untuk mewujudkan komunitas berkelanjutan diperlukan penegakan aturan di rusun; dan penegakan aturan di rusun dipengaruhi oleh kepemimpinan lokal yang merupakan pengungkit bagi keberlanjutan komunitas; 3) model harmoni lingkungan meliputi: harmoni individu, harmoni sosial, dan harmoni dengan lingkungan unsur lainnya yang masing-masing meliputi sektor fisik, psikis, dan sosio-kultural yang saling berkaitan. Kesimpulan: 1) individu-individu penghuni rusun terbukti berpengaruh signifikan pada keberlanjutan komunitas. 2) Upaya yang perlu dilakukan untuk mewujudkan komunitas yang berkelanjutan di rumah susun adalah penegakan aturan di rusun yang dipengaruhi oleh unsur kepemimpinan lokal. 3) Model hipotetis memiliki karakteristik: meliputi tiga dimensi (harmoni individu, harmoni sosial, dan harmoni dengan lingkungan rusun unsur lain); mengandung tiga sektor (fisik, psikis, dan sosio-kultural); meliputi tiga aspek keberlanjutan (sosial, ekonomi, dan ekologi); bersifat dinamis; unsur intervensi, yaitu unsur penegakan aturan di rusun merupakan upaya untuk keberkelanjutan komunitas sedangkan unsur kepemimpinan lokal merupakan pengungkit bagi keberlanjutan komunitas. Berdasarkan tiga kesimpulan tersebut, dapat dikemukakan bahwa penelitian ini telah membuktikan: ”Membangun harmoni lingkungan rumah susun yang akan menjamin keberlanjutan komunitasnya adalah perlu adanya kesatuan yang saling mengisi antara harmoni individu, harmoni sosial, dan harmoni lingkungan rusun unsur lainnya. ......There is unsustainability of walk-up flat community. It needs environmental harmony to make it sustainable. The problem is the elements of environmental harmony at walk-up flat which effect sustainable community hasn’t been known clearly. The general objective of this research is to formulate a model of walk-up flat environmental harmony towards sustainable community. There are three specific objectives: 1) to prove the effect of individual on sustainability of community; 2) to identify what sort of effort to create sustainable community; 3) to recognize the characteristic of the model. To achieve the first goal, there were two hypothesis made. So, it’s called testing out research. Methode of survey design using questionaire was used. To test of two hypothesis was used regression analysis by SmarPLS software. To achieve the second objective was used interview which dig up the elements caused social disharmony and local effort used to overcome it. The third objective achieved by sintesize the output of the first and second objectives. Results: 1) effect of individual social behavior on social harmony is valid and reliable with significant level at 95%, it’s showed that individual effects on sustainability of community; 2) to overcome community sustainability needs law enforcement at flat which depend on local leadership as a leverage; 3) the model of walk-up flat environmental harmony includes: individual harmony, social harmony, and harmony with other elements of environmental harmony which each has three sectors including physical, psycological, and sociocultural which is interrelated each other. The conclusions are: 1) it was proved that individual has effect on community sustainability; 2) to create sustainable community needs law enforcement at the flat which is determined by local leaderships.; 3) the nature of a hypothetical model of walk-up flat environmental harmony towards community sustainability are: a) includes three elements: individual harmony, social harmony, and harmony with other elements of environment; b) includes three aspects (social, economy, and ecology); c) dynamic in nature; d) includes three parts: loop which rise social harmony; loop which supress social harmony; as well as the elements of intervention to achieve sustainable community; e) law enforcement effect community sustainability; f) local leaderships effect law enforcement, thus local leaderships is the leverage to create sustainable community in the flat environment. Based on three conclusions above, therefore could be formulated the closing statement as follow: This research proved that: to develop environmental harmony in walk up flat which can guarantee its sustainability of community is a need for unity which synergize among individual harmony, social harmony, and harmony with other element of environment.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keshia Putri Tjandra
Abstrak :
Skripsi ini mengeksplorasi makna, aspek, dan proses adaptasi dari kompleksitas attunement sebagai tindakan keselarasan atau keharmonisan dengan sesuatu dan konteks sekitarnya sebagai kondisi dasar manusia. Praktik yang dilakukan untuk mengkonstruksi keharmonisan atau attunement tersebut disebut sebagai tuning. Tuning dalam attunement dibutuhkan untuk dapat meningkatkan nilai dan kapasitas manusia kita dari sebuah arsitektur yang terhubung atau being-attuned, dengan lingkungan dan identitas penghuninya. Skripsi ini berfokus pada investigasi bagaimana attunement yang mempertimbangkan kultur, kebiasaan, batasan, dan memori menghadirkan kompleksitas seiring dengan negosiasi ataupun perbedaan yang muncul dalam konteks ruang sosial. Melalui studi kasus akan ruang domestik yang didiami oleh tiga individu, skripsi ini mengidentifikasi proses adaptasi dari kompleksitas proses tuning yang terjadi antar individu dari perbedaan cara mencapai attunement dalam sebuah ruang domestik bersama. Ketidakcocokan, perbedaan ritme, perpotongan batasan dan teritori, serta material adjustment menjadi pemicu munculnya berbagai skenario adaptasi proses tuning oleh individu untuk mencapai attunement dalam ruang bersama mereka. Pengetahuan akan attunement dan proses adaptasinya menjadi relevan untuk menghadirkan ruang yang selaras namun dengan apresiasi terhadap perbedaan nilai dan identitas penghuninya. ......This study explores the meaning, aspects, and adaptation process from complexities of tuning to construct attunement as a quality of harmony between something and the surrounding context as a basic human condition. The tuning to create attunement is needed to increase our value and human capacity from an architecture that is connected and being-attuned, with its location and inhabitants. This study focuses on investigating how attunements that consider cultures, habits, boundaries, and memories may project complexities along with the negotiation and subjectivity in social space. Through a case study of a domestic space inhabited by three people from different backgrounds, this study identifies the adaptation process from complexities of the tuning process that happened between these individuals based on how they obtain attunement in their space. Misfits, rhythmic differences, intersection of boundaries and territories drives various tuning adaptation scenarios by each individual to reach attunement. Such knowledge on attunement and its adaptation processes become relevant to construct a harmonious space that appreciates the differences of values and identities of its users.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grasindo, 2007
291.17 AGA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chika Asri Oktaviyanti
Abstrak :
Film New Gods: Ne Zha Reborn (新神榜:哪吒重生) adalah film animasi fantasi yang dirilis pada 12 Februari 2021. Film ini menceritakan tokoh Li Yunxiang yang merupakan sosok kelahiran kembali Ne Zha di masa modern dalam melawan musuhnya yaitu Klan Naga Laut Timur. Ne Zha adalah dewa dalam mitologi Cina yang ceritanya terdapat dalam novel zaman Dinasti Ming (1368-1644) yang berjudul Investiture of The Gods (封神演義). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penokohan Li Yunxiang sebagai representasi prinsip Harmoni (和谐) dalam konsep Yin-Yang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Li Yunxiang sebagai kelahiran kembali dari Ne Zha tidak hanya memiliki karakter negatif namun juga karakter positif. Hal ini dibuktikan dengan adanya lima karakter positif dan dua karakter negatif yang paling mencolok dari penokohan Li Yunxiang. Dengan adanya dua jenis karakter dalam penokohan Li Yunxiang, menunjukkan bahwa terdapat prinsip Harmoni khususnya dalam karakter manusia yang dapat membantu Li Yunxiang dalam menemukan jati diri serta mengalahkan musuhnya. ......New Gods: Ne Zha Reborn (新神榜:哪吒重生) is a fantasy animated film released on February 12, 2021. This film tells the story of Li Yunxiang, who is a rebirth of Ne Zha in modern times against his enemy, the East Sea Dragon Clan. Ne Zha is a god in Chinese mythology whose story is found in the Ming Dynasty (1368-1644) novel entitled "Investiture of The Gods (封神演義)". This study aims to analyze the characterization of Li Yunxiang as a representation of the principle of Harmony (和谐) in the Yin-Yang concept. The method used in this research is a qualitative method. The results of the study reveals that Li Yunxiang as the rebirth of Ne Zha not only has a negative but also positive characters. The evidence was seen by the five positive characters and the two most striking negative characters of Li Yunxiang's characterization. With the existence of two types of characters in Li Yunxiang's characterization, it shows that there is a principle of Harmony, especially in human characters that can help Li Yunxiang in finding his identity and defeating his enemies.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M.M. Setyaningsih
Abstrak :
Kondisi risiko tinggi pada kehamilan akan memengaruhi kondisi psikososial pada ibu, pasangan dan keluarganya. Masalah psikososial ini memerlukan intervensi khusus agar tidak memperburuk kondisi fisik ibu hamil yang dapat berpengaruh pada persalinannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian paket ?Harmoni? pada ibu hamil risiko tinggi terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan. Intervensi ini meliputi pendidikan kesehatan tentang kehamilan risiko tinggi, berbagai tehnik relaksasi, bentuk dukungan kepada ibu dan cara meningkatkan kepercayaan diri. Pendidikan kesehatan ini diberikan dengan metode yang bervariasi. Penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan sampel masing-masing sejumlah 20 ibu hamil risiko tinggi pada kelompok kontrol dan intervensi yang diambil secara consecutive sampling. Kecemasan diukur dengan modifikasi Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan pada kelompok intervensi (p= 0,03; α= 0,05) setelah mendapatkan perlakuan. Paket ?Harmoni? ini dapat digunakan sebagai media dalam pendidikan kesehatan psikososial bagi ibu hamil risiko tinggi dalam menghadapi persalinannya.
Providing ?Harmony? Package Decrease Childbirth Anxiety of High Risk Pregnant Women. High risk on pregnancy influences psychosocial condition of the mother, husband and their family. This psychosocial condition needs specific intervention to prevent worsening physical condition that affecting labor. The study purposed to examine the effect of intervention namely ?Harmony? package for high-risk pregnant women toward their childbirth anxiety This intervention includes education about high risk pregnancy, various relaxation techniques, kind of mother support, and how to improve self confidence. This education was provided with several methods. A quasi-experimental design used sample of each 20 pregnant women in the control and intervention group were taken by consecutive sampling. Anxiety was measured with modified Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA). The result showed that there is a significant effect of the ?Harmony? package to the childbirth anxiety among the high risk pregnant women (p= 0,03; α= 0,05). "Harmony" Package is suggested to apply as psychosocial education for high-risk pregnant women to assist them in dealing with childbirth anxiety.
Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 JKI 16:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Aryaputra
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai analisis tokoh Kadri dan Wiwiek dalam novel berbahasa Jawa berjudul Sirah! karya A.Y Suharyono, serta membedah kaitan kedua tokoh tersebut dengan konsep jagad atau konsep kosmos dalam religi Jawa, yang berfokus kepada jagad kecil atau jagad cilik dalam diri manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana penerapan konsep jagad cilik pada tokoh Kadri dan Wiwiek serta bagaimana jagad cilik seseorang dapat mempengaruhi jagad cilik orang lain yang mana dalam penelitian ini adalah jagad cilik Wiwiek yang mempengaruhi jagad cilik Kadri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan kaitannya dengan konsep jagad cilik menurut beberapa buku dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya kerusakan pada kedua jagad cilik, baik Wiwiek maupun Kadri, dan jagad cilik seseorang yang rusak berpotensi untuk merusak jagad cilik yang lain. Hasil inilah yang nantinya dapat dijadikan pengetahuan bagi pribadi masing-masing akan pentingnya keharmonisan dalam jagad cilik manusia sehingga akan berjalan baik dan tidak menyebabkan kerusakan pada jagad cilik orang lain. ......This research discusses the analysis of Kadri and Wiwiek characters in the Javanese novel entitled Sirah! by A.Y Suharyono. As well as observe the relationship between the two characters with the cosmos concept in Javanese religion, which focuses on the small universe (jagad cilik) in humans. The purpose of this study is to see how the application of small universe (jagad cilik) to the characters of Kadri and Wiwiek and how one person's small universe (jagad cilik) can affect other people's small universes, which in this study is Wiwiek's small universe that affects Kadri's small universe. This research uses descriptive qualitative research with its relation to the concept of the small universe according to several books and literature. The results showed that there was damages to the two small universes, both Wiwiek and Kadri, and one person's damaged small universe, has the potential to damaging other small universe. These results can later be used as knowledge for each individual about the importance of harmony in the human small universe so that it will run well and not cause damage to other people's small universe.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Salim Ruhana
Abstrak :
Berdasar pada Peraturan Bersama Menteri No. 9 dan 8 Tahun 2006, pemerintah daerah memiliki tugas khusus untuk memelihara kerukunan umat beragama di wilayahnya. Faktanya, beberapa pemerintah daerah belum cukup peduli atas tugasnya tersebut, misalnya dalam fasilitasi FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama). Penelitian ini mendalami peran Pemerintah Daerah Kepulauan Riau (termasuk kantor Kementerian Agama wilayah) dalam memelihara kerukunan. Penelitian dengan metode kuasi kualitatif yang mengumpulkan data dengan kajian pustaka, observasi, dan wawancara ini ditulis secara deskriptif- analitis. Penelitian menemukan: Pemerintah Daerah Kepri dan Kanwil Kementerian Agama setempat telah menunjukkan peran yang cukup. Meski terdapat tantangan geografis dan keterbatasan anggaran, namun kerukunan beragama tetap nyata dalam masyarakatnya.
Kementerian Dalam Negeri Ri,
351 JBP 7:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
<<   1 2   >>