Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zuriati Rahmi
"ABSTRAK
Masalah kulit terutama pada bagian kaki merupakan hal yang paling sering terjadi pada lansia. Berbagai faktor mempengaruhi timbulnya masalah integritas kulit pada bagian kaki. Faktor-faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari perubahan sistem integumen, dan menurunnya sistem imun. Faktor eksternal disebabkan oleh pengaruh lingkungan seperti lingkungan perkotaan yang penuh dengan polusi, sinar UV matahari yang terik, kelembaban yang rendah serta cuaca yang panas. Pada karya ilmiah ini akan dijelaskan mengenai asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan integritas kulit pada kaki. Berdasarkan intervensi yang telah dilakukan, hasil menunjukkan kulit tampak lembab, tekstur kulit lebih halus, integritas kulit lebih baik, nilai ABI dalam rentang normal, lesi dan jaringan nekrotik mengering dan mulai berkurang. Untuk kedepannya, diharapkan pihak Sasana dapat menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan kaki, dan petugas kesehatan dapat melakukan perawatan kaki setiap hari kepada lansia yang mengalami gangguan integritas kulit pada kaki.

ABSTRAK
Skin problems, especially on the foot, is the most common deseases among elderly. Many factors cause impaired of skin integrity on the foot. The factors are internal factors and external factor. Internal factor such as changes in the integument system and decreased immune system. External factors are caused by environmental influences such as urban environment which full of pollutants, UV rays, low humidity and hot weather. This paper is going to explain the nursing of care on patient with impaired skin integrity on the foot. Based on intervention that already done, the result are patient skin looks moist, skin texture become more smooth, skin integrity become better, ABI?s value is normal, lesions and necrotic tissue become dry and clean. For further expectation, Sasana should provide the tools are needed for foot care and health workers do daily foot care to the elderly whose impaired skin integrity on the foot.
;;;"
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riastuti Handayani
"Manajemen kaki diabetik sangat penting bagi orang yang mengalami diabetes melitus. Lansia dengan proses penuaan akan mengalami berbagai penurunan fungsi organ termasuk pembuluh darah, saraf, dan ketahanan terhadap infeksi. Kondisi tersebut menyebabkan lansia memiliki resiko lebih tinggi untuk  mengalami masalah kaki diabetik. Perilaku perawatan kaki merupakan bagian dari manajemen kaki diabetik. Pengetahuan perawatan kaki yang tepat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku perawatan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana pengetahuan lansia tentang perawatan kaki diabetik dan bagaimana perilaku perawatan kaki pada lansia. Penelitian ini merupakan peneltiian kuatitatif dengan desain cross sectional yang menggunakan teknik probability sampling dengan teknik simple random sampling pada 82 lansia dengan diabetes melitus tipe 2. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Diabetic Foot Care Knowledge Scale merupakan kueisioner yang sering dipakai dalam mengukur pengetahuan seseorang penderita diabetes tentang perawatan kaki, dan The Nottingham Assessment of Functional Foot Care untuk mengukur perilaku perawatan kaki. Hasil penelitian ini menunjukan 52,4 % responden berpengetahuan baik, 47,6 % responden berpengetahuan cukup dan tidak ada responden yang berpengetahuan kurang. Perilaku perawatan kaki pada responden menunjukan 61 % berperilaku positif dan 39% berperilaku negatif. Hasil Analisa korelasi chi-square antara pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku perawatan kaki diperoleh nilai r-Value (0,000) < a (0,05), sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku perawatan kaki pada lansia dengan diabetes melitus tipe 2.

Diabetes foot care is crucial for individuals with diabetes mellitus. Elderly individuals undergoing the aging process experience various declines in organ functions, including blood vessels, nerves, and resistance to infections. This condition predisposes the elderly to a higher risk of developing diabetic foot problems. Foot care behavior is an integral component of diabetic foot management. Adequate knowledge of foot care is one of the factors influencing foot care behavior. This research aims to identify the extent of elderly individuals' knowledge regarding diabetic foot care and assess their foot care behavior. The study employs a quantitative approach with a cross-sectional design, utilizing probability sampling techniques through simple random sampling on 82 elderly individuals with type 2 diabetes mellitus. The instruments  used including the Diabetic Foot Care Knowledge Scale questionnaire, frequently used to assess a diabetic patient's knowledge of foot care, and The Nottingham Assessment of Functional Foot Care to evaluate foot care behavior. The research findings reveal that 52.4% of respondents have good knowledge, 47.6% have sufficient knowledge, and no respondents have inadequate knowledge. Regarding foot care behavior, 61% of respondents exhibit positive behavior, while 39% exhibit negative behavior. The chi-square correlation analysis between knowledge of foot care and foot care behavior yields a ρ-Value (0.000) < α (0.05), indicating a significant relationship between the level of knowledge of foot care and foot care behavior in elderly individuals with type 2 diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Rasha Hafira
"Seiring bertambahnya usia, seluruh organ tubuh mulai kehilangan sebagian fungsinya. Salah satu organ yang mengalami perubahan dan penurunan adalah kulit. Kulit yang menua mengalami penurunan dalam fungsi dan kekuatan sehingga kulit lebih rentan terhadap berbagai masalah integritas kulit. Salah satu masalah kulit yang paling umum dialami oleh lanjut usia adalah kulit kering. Lansia diabetesi berisiko mengalami kulit kering dan gangguan integritas kulit lebih tinggi dibandingkan dengan lansia yang tidak mengalami diabetes. Virgin Coconut Oil (VCO) dikenal sebagai emolien alami yang mengandung konsentrasi asam laurat tinggi sehingga mampu melapisi permukaan kulit dengan membuat stratum korneum menahan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek VCO terhadap peningkatan integritas kulit pada lansia diabetes dengan kulit kering pada kaki. Penelitian ini menggunakan instrumen Overall Dry Skin (ODS) Score untuk menilai kondisi kulit. Tiga lansia dengan kulit kering pada kaki menjadi responden dalam penelitian ini. Intervensi dilakukan selama 14 hari dengan pemberian VCO sebanyak dua kali sehari setelah pembersihan kaki. Setelah intervensi dilakukan, terdapat penurunan skor ODS yang signifikan dan peningkatan integritas kulit pada responden. Ditemukan penurunan skor ODS dari skor 3 (kulit kering derajat parah) ke skor 1 (kulit kering derajat ringan) hingga ke skor 0 (tidak ada kulit kering). Penggunaan VCO sebanyak dua kali sehari selama empat belas hari secara rutin terbukti efektif dalam memperbaiki integritas kulit pada lansia diabetes dengan kulit kaki kering. Penggunaan VCO pada kondisi khusus seperti kondisi edema atau kulit dengan tingkat overall dry skin yang lebih parah memerlukan intervensi yang lebih lama.

As people age, all organs of the body begin to lose some of their functions. One of the organs that undergoes changes and declines is the skin. Aging skin experiences a decrease in function and strength, making it more vulnerable to various skin integrity issues. One of the most common skin problems faced by the elderly is dry skin. Elderly diabetics are at higher risk of dry skin and impaired skin integrity compared to non-diabetic elderly. Virgin Coconut Oil (VCO) is known as a natural emollient that contains a high concentration of lauric acid, which helps coat the skin surface by making the stratum corneum retain water. This study aims to evaluate the effect of VCO on improving skin integrity in elderly diabetics with dry foot skin. The Overall Dry Skin (ODS) Score instrument was used to assess skin condition. Three elderly individuals with dry foot skin participated as respondents in this study. The intervention was carried out for 14 days, with VCO applied twice a day after foot cleansing. After the intervention, there was a significant decrease in ODS scores and an improvement in skin integrity among the respondents. A reduction in ODS scores was observed, from a score of 3 (severe dry skin) to a score of 1 (mild dry skin), and even to a score of 0 (no dry skin). The use of VCO twice a day for fourteen consecutive days has been proven effective in improving skin integrity in elderly diabetics with dry foot skin. The application of VCO in specific conditions such as edema or more severe overall dry skin may require longer intervention. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Nurhikmah
"Perubahan anatomi dan fisiologi akibat dari proses penuaan menyebabkan lansia rentan mengalami masalah kesehatan khususnya terjadi kerusakan integritas kulit. Kulit kering xerosis pada kaki merupakan masalah kulit yang banyak di temukan pada lansia. Tujuan dari karya ilmiah akhir ini adalah menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan kerusakan integritas kulit melalui perawatan kaki dengan menggunakan virgin coconut oil dan aloe vera di Panti Sosial Tresna Werdha Jakarta. Intervensi dilakukan sebanyak dua kali perhari selama lima minggu.
Hasil intervensi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan elastisitas, hidrasi, tekstur kulit, dan integritas kulit dari cukup terganggu menjadi sedikit terganggu, serta terjadi perubahan nilai overall dry skin. Perawat di Panti Sosial Tresna Werdha Jakarta diharapkan dapat melakukan intervensi perawatan kaki sebagai upaya untuk mengatasi kerusakan integritas kulit lansia, sehingga kualitas hidup lansia semakin meningkat.

Anatomy and physiology changes by ageing process can cause older person in high risk of health problem especially impaired skin integrity. Xerosis on the foot is a skin problem that commonly happen in older person. The aim of this paper was to explain about nursing of care among older person with impaired skin integrity through foot care with virgin coconut oil and aloe vera in Panti Sosial Tresna Werdha Jakarta. The intervention was carried out twice a day for five weeks.
The result showed that there are improvement for elasticity, hidration, texture, and skin integrity from moderately compromised to substantially compromised, and changes in overall dry skin score. Nurses in Panti Sosial Tresna Werdha in Jakarta for futher expectation can perform foot care as an effort to improve the skin integrity, so that the quality of life will be increase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Annisa Meidina
"Masalah kulit kering di bagian ekstremitas bawah merupakan masalah yang sering dialami oleh lansia wilayah perkotaan. Hal ini dikarenakan adanya penurunan fungsi sistem integumen, perubahan kebiasaan mandi, paparan matahari, stres dan penyalahgunaan zat. Tujuan penulisan ini yaitu untuk menganalisis hasil intervensi perawatan kaki (foot care) untuk mengatasi kerusakan integritas kulit pada lansia. Implementasi dilakukan selama lima minggu di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, Jakarta Timur. Evaluasi hasil perawatan menggunakan instrumen pre dan post berupa skor Overall Dry Skin. Hasil dari perawatan selama lima minggu menunjukkan adanya perbaikan pada integritas kulit, tekstur, ketebalan dan hidrasi ditandai dengan kondisi kulit kaki tampak lembab dan sisik berkurang, kulit mati mulai mengelupas dan kulit berwarna putih kemerahan. Pihak PSTW diharapkan dapat memberikan fasilitas untuk melakukan perawatan kaki dengan bahan yang mudah didapat dan harga yang terjangkau. Perawat diharapkan dapat melakukan perawatan kulit untuk lansia setiap hari minimal satu kali.

Dry and itchy skin problems in lower extremity are common health problems in elderly in urban areas. This problem caused by decrease in integument system function, personal hygiene capabilities, exposure to sunlilght, stress and substance abuse. This paper aimed to analyze the result of foot care intervention for overcoming impaired skin integrity in elderly. Implementation was done for five weeks in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, East Jakarta. The final result of the intervention used Overall Dry Skin score as a pre and post instrument. The final result showed an escalation in skin integrity, texture, thickness and hydration which was characterized by the increase in skin moisture, peeling dead skin, skin looks fair and redness. PSTW is expected to facilitate the provision of foot care using products that are easy to found and low cost. In addition, nurses are expected to perform foot care for ederly at least once a day.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library