Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erna Puspita Sari
Abstrak :
Intra Uterine Fetal Death (IUFD) merupakan peristiwa kehilangan yang dapat memengaruhi kondisi emosional ibu secara signifikan, yang berpengaruh terhadap status kesehatan secara keseluruhan, sehingga dibutuhan asuhan keperawatan untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan ibu baik fisik, psikologis, sosiokultural dan spiritualnya. Karya ilmiah akhir spesialis ini membahas penerapan teori Health Care System dan Loss and Grieving pada ibu yang mengalami Intra Uterine Fetal Death (IUFD) pada kehamilan yang diharapkan, serta penerapan Evidence Based Nursing Practice yaitu Mindfulness-Based Spiritual Therapy sebagai salah satu alternatif intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan garis pertahan ibu dan memfasilitasi pemulihan emosional dan spiritual ibu. Penelitian ini merupakan clinical case report pada 5 orang ibu yang mengalami IUFD di dua rumah sakit yang berbeda. Hasil studi didapatkan bahwa teori Health Care System dan Loss and Grieving dapat diintegrasikan untuk membantu memahami pengalaman ibu dan memberikan perawatan yang sesuai. Melalui terapi psikologis dan dukungan emosional yang adekuat, ibu dapat mengatasi kesedihan dan trauma yang terkait dengan kehilangan, dan melalui proses berduka dengan adaptif. ......Intra Uterine Fetal Death (IUFD) is a loss event that can significantly affect the mother's emotional well-being, which in turn influences her overall health status. Therefore, nursing care is needed to achieve the physical, psychological, sociocultural, and spiritual health and well-being of the mother. This paper discusses the application of the Health Care System and Loss and Grieving theories in mothers experiencing Intra Uterine Fetal Death (IUFD) during expected pregnancies, as well as the implementation of Evidence- Based Nursing Practice, namely Mindfulness-Based Spiritual Therapy, as one of the alternative interventions that can be used to enhance maternal coping and facilitate emotional and spiritual recovery. This study is a clinical case report of five mothers who experienced IUFD in two different hospitals. The study's findings revealed that the Health Care System and Loss and Grieving theories can be integrated to help understand mothers' experiences and provide appropriate care. Through psychological therapy and adequate emotional support, mothers can cope with the grief and trauma related to the loss and proceed with adaptive grieving.
2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R. A. Windu Cahyaningrum Handayani Notonagoro S.
Abstrak :
ABSTRAK
Kematian janin dalam rahim (intrauterine fetal death) pada usia diatas 20 minggu masih merupakan masalah dalam proses kehamilan. Kematian janin dapat disebabkan oleh berbagai gangguan kehamilan, yang dapat berasal baik dari ibu, janin dan/atau hubungan ibu-janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kematian janin di atas 20 minggu dan hubungannya dengan kadar gula darah ibu. Dengan desain penelitian potong lintang, dikumpulkan data dari rekam medis ibu hamil yang melahirkan di rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 2011 (n=1830). Didapatkan bahwa prevalensi kematian janin dalam rahim di atas 20 minggu di RSCM tahun 2011 sebesar 4,4% (82 dari 1830). Uji chi square untuk mengetahui perbedaan proporsi kematian janin pada ibu dengan kadar gula darah tinggi (≥140 mg/dL) dan kadar gula darah normal (<140 mg/dL) menunjukkan hasil yang bermakna, dengan rasio prevalensi sebesar 2,25. Disimpulkan bahwa terdapat kematian janin di atas usia 20 minggu berhubungan dengan kadar gula darah ibu. Ibu hamil dengan kadar gula darah tinggi beresiko 2,25 kali lebih tinggi untuk mengalami kematian janin pada usia 20 minggu.
ABSTRACT
Intrauterine fetal death at gestational age more than 20 weeks is still a problem in pregnancy. Fetal death can be caused by various disorders of pregnancy, which can come either from the maternal, fetal and / or maternal-fetal relationship. This study aims to investigate the prevalence of fetal death at over 20 weeks and the relationship with the maternal blood sugar levels. This cross-sectional study collected data from medical records of pregnant women who give birth in Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) year 2011 (n = 1830). It was found that the prevalence of intrauterine fetal death at over 20 weeks in RSCM year 2011 amounted to 4.4% (82 of 1830). Chi-square test to determine differences in the proportion of fetal death in women with high blood sugar levels (≥140 mg / dL) and normal blood sugar levels (<140 mg / dL) showed significant results, with prevalence ratio of 2.25. In conclusion, there is association between intrauterine fetal death at over age of 20 weeks with the maternal blood sugar levels. Pregnant women with high blood sugar levels has 2.25 times higher risk for fetal death at 20 weeks of age.
2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pupun Lufianti
Abstrak :
ABSTRAK
Prevalensi kematian janin di atas usia 20 minggu di Indonesia masih tinggi. Penurunan kadar hemoglobin ibu saat hamil diduga merupakan salah satu faktor risiko kematian janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kematian janin di atas usia 20 minggu di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) tahun 2011 dan hubungannya dengan kadar hemoglobin ibu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder (rekam medik) ibu yang melahirkan di RSCM tahun 2011 dan kadar hemoglobin ibu. Data ibu yang melahirkan di atas usia 20 minggu dikategorikan menjadi janin lahir mati dan janin lahir hidup. Kadar hemoglobin dikategorikan menjadi hemoglobin normal, defisiensi hemoglobin ringan, defisiensi hemoglobin sedang, dan hemoglobin tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama tahun 2011 ibu yang melahirkan di RSCM sebanyak 2046 dengan prevalensi kematian janin adalah 4,7% (n=96). Uji chi-square terhadap proporsi kematian janin pada ibu dengan defisiensi hemoglobin dan hemoglobin normal menunjukkan perbedaan tidak bermakna (p= 0,746). Disimpulkan, prevalensi kematian janin di RSCM tahun 2011 tidak berhubungan dengan hemoglobin pada ibu.
ABSTRACT
The prevalence of fetal death in Indonesia is still high. Hemoglobin deficiency becomes one of fetal death risk factors. Purpose of this study was to determine prevalence of fetal death over 20 weeks pregnancy and its association with maternal hemoglobin level in Cipto Mangunkusumo Hospital 2011. This study was conducted with analytic cross sectional study design using secondary data obtained from medical record. Data about fetus who were delivered was grouped into live and dead. Data about hemoglobin level was grouped into normal hemoglobin, mild hemoglobin deficiency, moderate hemoglobin deficiency, and high hemoglobin. This study showed that during 2011, mothers who delivered baby in RSCM were 2046. Prevalence of fetal death over 20 weeks pregnancy were 4,7% (n=96). Chi-square test against the proportion of fetal death between hemoglobin deficiency and normal hemoglobin level showed no significant difference (p= 0,746). In conclusion, there was no association between fetal death and maternal hemoglobin level in RSCM 2011.
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Budi Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Intra Uterine Fetal Death (IUFD) atau kematian janin merupakan salah satu dari peristiwa kehilangan yang menimbulkan respon berduka, bahkan jika berkepanjangan respon tersebut dapat menjadi bersifat patologis sehingga menimbulkan dampak negatif baik fisik maupun psikologis ibu. Sementara belum ada penelitian yang spesifik tentang respon dan koping ibu dengan IUFD tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu konsep tentang respon dan pola koping ibu dengan IUFD. Jumlah partisipan yang berpartisipasi dalam penelitian ini sampai dengan terjadi saturasi data sebanyak 7 orang. Prosedur sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Prosedur pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan langkah – langkah analisis Hutchinson (2001 dalam Streubert & Carpenter, 2003). Hasil penelitian menunjukkan tiga bentuk respon ditunjukkan oleh ibu dalam menjalani proses berduka yaitu menolak untuk menerima kehilangan, tawar menawar dan kesedihan yang mendalam. Ibu melakukan berbagai upaya dalam bentuk koping yang adaptif dan maladaptif. Ibu dengan IUFD dalam berespon dan membentuk koping terhadap peristiwa kehilangan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Rekomendasi untuk pelayanan keperawatan agar menjadikan hasil penelitian sebagai pedoman dan strategi dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya dukungan kepada ibu dengan IUFD. Rekomendasi juga ditujukan pada penelitian selanjutnya agar menggunakan partisipan yang lebih banyak
ABSTRACT
Intra Uterine Fetal Death (IUFD) is loss of fetus that consider as a grieving loss event of the mother. Prolonged reactions following a fetal loss or gradually increase in intensity overtime are labeled as pathological grief process and it can potentially have a negative impact on physical and mental health on mother. This research is using a qualitative research design with grounded theory method. The aim of this research is to develop a concept of mother’s response and coping mechanism with IUFD. Mothers who involved to this research until saturated data processes and participating as participant are 7 people. Sampling procedure utilized is purposive sampling. Collecting data procedures using in-depth interview techniques and observationall. Data analyzing using the Hutchinson (2001) cited in Streubert & Carpenter, 2003). Research result shown that the grief responses of mothers with IUFD consist of the three levels, those are denial, bargaining and circumstantial sadness. Some of them used an adaptive coping mechanism while another group used a maladaptive coping mechanism. Internal and external factors influence the response and coping mechanism that they used. Research recommended to nursing professionals to used this result as a guidance and strategy in giving support in nursing care to mothers with IUFD, further research with more participants are also recommended.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Luthfiyah
Abstrak :
Kematian janin merupakan masalah kesehatan yang cukup besar tetapi sering diabaikan. Banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan kematian janin, salah satunya yaitu kondisi tekanan darah ibu saat hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kematian janin dan hubungannya dengan tekanan darah ibu di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2011. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dan data diambil dari rekam medis pasien. Ibu hamil yang memiliki data tekanan darah sistolik dan diastolik di dalam rekam medisnya sebanyak 866 orang. Data diolah menggunakan program SPSS versi 21.0 dan dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kematian janin sebesar 5,5% (48 per 866 kelahiran). Uji Chi-square menunjukkan tidak terdapat perbedaan proporsi kematian janin berdasarkan tekanan darah (p=0,388) secara bermakna. Rasio prevalensi untuk pre-hipertensi adalah 0,7, hipertensi tahap 1 1,4, dan hipertensi tahap 2 1,2 (IK 95%). Disimpulkan bahwa prevalensi kematian janin di atas 20 minggu di RSCM tahun 2011 adalah 5,5% dan tidak berhubungan dengan status tekanan darah ibu, dengan pre-hipertensi sebagai faktor protektif sedangkan hipertensi tahap 1 dan 2 sebagai faktor resiko.
Fetal death is a health problem that is quite large but often overlooked. Many risk factors can cause fetal death, one of them is state of the maternal blood pressure during pregnancy. This study aimed to determine the prevalence of fetal death and its association with the maternal blood pressure at General Hospital Cipto Mangunkusumo in 2011. The study used a cross-sectional design and the data taken from the patient's medical record. Maternal who have data systolic and diastolic blood pressure in medical records were 866 people. Data were managed with SPSS version 21.0, and analyzed with Chi-square test. The results showed that the prevalence of fetal death was 5.5% (48 per 866 total births). Chi-square test have shown no significant difference between the prevalence of fetal death with maternal blood pressure (p = 0.388), with a ratio prevalence was 0.7 for pre-hypertension, 1.4 for stage 1 hypertension, and 1.2 stage 2 hypertension (IK 95%). In conclusion, the prevalence of fetal death at RSCM in 2011 was 5.5% and there was no association between the prevalence of fetal death with state of maternal blood pressure; the pre-hypertension was a protective factor, while stage 1 and 2 hypertension was a risk factor.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover