Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Indra Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara penggunaan Facebook dengan tiga variabel yaitu empati, keramahan, dan kesepian. Melalui survei terdistribusi sampel masyarakat, 852 tanggapan dikumpulkan. Korelasi positif yang signifikan ditemukan untuk penggunaan Facebook terhadap empati. Korelasi negatif yang signifikan ditemukan untuk penggunaan Facebook terhadap kesepian. Yang mengindikasikan semakin banyak orang yang terlibat di Facebook, kemungkinan seseorang mengalami kesepian semakin berkurang. Namun, tidak ada korelasi yang ditemukan untuk keramahan. Temuan ini mendukung kekuatan Facebook yang mengakomodasi empati dan orang terhubung.

This research aims to examine the correlation between Facebook use and three variables that are empathy, agreeableness, and loneliness. Through a community sampling distributed survey, 852 responses were collected. A significant positive correlation was found for Facebook use towards empathy. A significant negative correlation was found for Facebook use towards loneliness. Which indicates the more people are engaged in Facebook, the likelihood of a person experiencing loneliness is reduced. However, no correlation was found for agreeableness. This finding supports the power of Facebook which accommodates empathy and people connecting."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Insyira Budiman
"Facebook merupakan salah satu media sosial interaktif yang kerap digunakan orang-orang di seluruh dunia. Facebook telah terbukti bermanfaat bagi penggunanya dalam hal membangun hubungan sosial dengan teman, kerabat, atau bahkan orang asing. Namun, Facebook juga ditemukan dapat menyebabkan dampak negatif secara psikologis, seperti menimbulkan kecemasan sosial dan penurunan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan Facebook terhadap tingkat kesepian, kecemasan sosial, dan harga diri individu. 852 partisipan (M = 28.94, SD = 13.98) menyelesaikan kuesioner daring yang mengukur penggunaan Facebook berserta survei untuk mengukur tingkat kesepian, kecemasan sosial, dan harga diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Facebook mempunyai korelasi negatif yang signifikan terhadap kecemasan sosial dan kesepian. Selanjutnya, terdapat korelasi positif yang signifikan antara penggunaan Facebook dan harga diri. Oleh karena itu, penelitian ini membuktikan bahwa jika digunakan secara bijak, Facebook dapat bermanfaat terhadap kesejahteraan psikologis seseorang karena penggunaannya dapat diasosiasikan dengan penurunan kesepian dan kecemasan sosial, serta peningkatan harga diri

Facebook is one of the most popular social media that offers a highly interactive social platform for people all around the world. Facebook has been found to be socially beneficial in terms of establishing social relations and connectivity with friends, relatives, or even strangers. However, Facebook might also cause negative psychological impacts such as causing social anxiety and decreasing self-esteem. This study aimed to examine the effect of Facebook use on individuals’ loneliness, social anxiety, and self-esteem. 852 participants (Mage = 28.94, SD = 13.98) completed an online survey measuring the nature of their Facebook use alongside the measures of loneliness, social anxiety, and self-esteem. The results showed that Facebook use was significantly negatively correlated with both social anxiety and loneliness. Furthermore, there was a significant positive correlation between Facebook use and self-esteem. The study therefore demonstrated that if used responsibly, Facebook can be beneficial towards psychological well-being since it is associated with a decrease in loneliness and social anxiety, as well as an increase in self-esteem."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantobing, Vania Anezka Shannon Sinurtua
"Hubungan antara tipe kepribadian dan kebutuhan individu dengan penggunaan Facebook telah sering dilakukan. Namun, sebagian besar riset yang ada berfokus kepada lima sifat kepribadian sesuai dengan Five Factor Model, yang menjadikan penelitian-penelitian tersebut cukup sempit. Sifat extraversion dan agreeableness telah terbukti tumpang tindih dengan social belonging, dan hubungan ketiga variabel tersebut dengan penggunaan Facebook telah terbukti. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan Facebook dengan extraversion, agreeableness, dan social belonging. Responden diambil dari sampel komunitas (N = 852) yang mengisi survei korelasional yang disebarluaskan secara daring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara penggunaan Facebook dengan extraversion dan juga dengan social belonging. Dengan demikian, individu yang memiliki nilai extraversion dan social belonging lebih tinggi menggunakan Facebook lebih sering. Namun, tidak ada korelasi signifikan yang ditemukan antara penggunaan Facebook dan agreeableness. Ada kemungkinan bahwa jenis kelamin dapat berperan dalam hubungan kedua variabel tersebut. Implikasi dari hasil penelitian ini telah dijelaskan secara lebih lanjut, lalu diikuti saran untuk penelitian mengenai topik ini yang dapat dilakukan di masa depan.

Existing literature demonstrated associations between personality types and needs with Facebook use. However, most existing studies focus on all five traits under the Five Factor Model, making the study not narrow enough. Traits of extraversion and agreeableness have been shown to overlap with social belonging, and all three variables have shown to be somewhat correlated with Facebook use. This study aims to examine the relationship between Facebook use and extraversion, agreeableness, and social belonging, separately. Respondents from a community sample (N = 852) participated in answering a correlational survey disseminated online. Results showed a significant positive correlation between Facebook use and extraversion and Facebook use and social belonging. Thus, more extroverted individuals and those with higher perceived social belonging may use Facebook more. However, no significant correlation was found for Facebook use and agreeableness. This hints at a possible role of gender in the relationship of the two variables. Further implications of the results are discussed, and the present study offers suggestions for future research regarding this topic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Dian Prasasti
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang memprediksi berbagi informasi publik di Facebook. Hubungan yang dihipotesiskan dalam model yang diusulkan diverifikasi dengan data survei daring dari 110 pranata humas. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa para pranata humas pada dasarnya memiliki motivasi intrinsik yang cukup tinggi dalam berbagi informasi publik di Facebook dan mereka menganggap bahwa berbagi informasi publik di Facebook mendorong pencapaian tugas organisasi. Para pranata humas yang saling berbagi dan mengejar visi, misi, dan tujuan yang sama, menganggap bahwa berbagi informasi publik di Facebook mendorong integrasi dan tanggung jawab kolektif. Dengan berbagi informasi publik di Facebook, mereka yakin bahwa kegiatan ini akan mempererat hubungan dengan publik dan memungkinkan publik untuk memberikan komunikasi dua arah dan membantu dalam asimilasi pengetahuan baru terkait kebijakan publik. Penelitian ini memiliki signifikansi ilmiah dan praktis terhadap bidang komunikasi antarpribadi di media sosial dan kehumasan pemerintah.

This study aims to investigate the factors that predict public information sharing on Facebook. The hypothesized relationships in the proposed model are verified with online survey data from 110 government public relations (GPR) officials. From the research results, it can be concluded that GPR officials basically have a high intrinsic motivation and think that sharing public information on Facebook encourages the achievement of organizational tasks. GPR officials who share and pursue the same vision, mission and goals, think that sharing public information on Facebook encourages integration and collective responsibility. By sharing public information on Facebook, they believe that this activity will strengthen relations with the public and enable the public to provide twoway communication and assist in the assimilation of new knowledge related to public policy. This research has scientific and practical significance to the field of interpersonal communication on social media and government public relations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Celine Chanetta
"Terlepas dari berbagai manfaat penggunaan Facebook, ada berbagai dampak negatif yang dapat timbul (Marina et al., 2018). Oleh karena itu, studi korelasional ini bertujuan untuk memahami hubungan antara Facebook dengan adiksi media sosial, ekstraversi, dan rasa kesepian. Sebanyak 852 peserta direkrut dari sampel populasi (Usia M = 28,94, SD = 13,98). Studi ini merupakan bagian dari studi besar sarjana tahun kedua yang dilakukan melalui survei online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi positif antara penggunaan Facebook dengan adiksi media sosial dan ekstraversi. Namun, bertentangan dengan hipotesa, hasil studi ini menunjukkan adanya korelasi negatif antara penggunaan Facebook dan rasa kesepian. Penelitian studi ini
berkontribusi untuk menambah wawasan mengenai peran tipe kepribadian akan dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental individu. Namun, penelitian ini masih memiliki kekurangan. Salah satunya adalah karena studi ini merupakan studi korelasional, maka hasil penelitian tidak dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat antar variabel. Penelitian di masa depan dapat membuat studi eksperimental untuk mempelajari hubungan kausalitas pada setiap variabel.

Despite of the various benefits of using Facebook, it could lead to some issues (Marina et al., 2018).
This correlational study aimed to understand the relationship between Facebook with social media addiction,
extraversion, and loneliness. A total of 852 participants, were recruited from a community sample (M age =
28.94, SD = 13.98). This study was part of a bigger second-year undergraduate study that was conducted through
online surveys. The result showed a positive correlation between Facebook use and the two variables (social
media addiction, extraversion). However, contrary to the hypothesis, a negative correlation between Facebook
use and loneliness was found. This study gave insights for future research that would like to investigate the role
of personality traits and psychological variables (e.g., loneliness) in Facebook use. However, one limitation for
this correlational study was the inability to draw causal inferences between the variables. Therefore, future
studies may conduct experimental studies to examine causal relationships between each variable.
Keywords: Extraversion; Facebook; Loneliness; Social Media Addiction
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suhaimah Irbah Riyani
"ABSTRAK
Di tengah kebebasan yang diberikan internet dan media sosial dalam hal pembuatan
konten dan penyebarannya dalam waktu yang cepat, ada satu
tantangan yang dihadapi masyarakat
di era digital ini yaitu disinformasi. Sebagai media sosial yang memiliki pengguna terbanyak di
dunia dan menjadi sumber informasi, Facebook dikritik karena tidak bisa mengatasi masalah
konten disinformasi dan berita pals
u yang disebarkan oleh para penggunanya. Salah satu cara
yang ditempuh Mark Zuckerberg selaku CEO Facebook untuk mengatasi masalah tersebut adalah
berkolaborasi dengan jurnalis dan organisasi media berita untuk mendeteksi disinformasi dalam
program
third p
arty fact checking.
Di Indonesia, Facebook bekerjasama dengan organisasi media
berita daring yaitu Tirto.id. Facebook akan meminta Tirto.id untuk memeriksa keakuratan konten
di Facebook dan menuliskan hasil verifikasi
nya dalam bentuk artikel ulasan
di situ
s Tirto.id.
Kerjasama ini menjadi salah satu bentuk jurnalisme kolaborasi antara organisasi media berita
dengan perusahaan teknologi. Jurnal ini akan membahas bagaimana jurnalisme kolaborasi dapat
digunakan sebagai salah satu cara untuk menghadapi fenomena
disinformasi yang ada di media
sosial.

ABSTRACT
In the midst of freedom given by the internet and social media in terms of content creation
and instant sharing, the public is faced with a challenge in this digital era of disinformation. As a
social
media with the most users in the world and has become a source of information, Facebook
was criticized for not being able to overcome the problem of disinformation and fake news which
has been shared by its users. One way the CEO of Facebook Mark Zuckerbe
rg dealt with it was
by collaborating with journalists and news media organizations to detect disinformation through
third
-
party fact
-
checking program. In Indonesia, Facebook collaborate with a news media
organization called Tirto.id. Facebook asked Tirto.
id to check the accuracy of contents on
Facebook and write the verification report to contents on Tirto.id website. The collaboration
became one of the forms of collaboration between news media organization and technology
company. This journal will discuss
how collabo
rative
journalism could be used to face the
phenomenon of disinformation in social media."
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sofandre Sya`banu
"Saat ini banyak bermunculan aplikasi mobile seiring dengan pertumbuhan pengguna internet, terutama dipicu oleh adanya media sosial seperti Facebook. Internet Business Group (IBG) merupakan salah satu pengembang aplikasi mobile yang ingin meraih pengguna Facebook sebagai pasar potensial aplikasi mobile, dan untuk itu IBG ingin mengembangkan suatu aplikasi mobile yang dibutuhkan oleh pengguna Facebook. Namun, IBG tidak mengetahui fitur-fitur aplikasi mobile apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna Facebook di Indonesia untuk mendukung strategi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apa saja kebutuhan fitur yang dibutuhkan oleh pengguna berat Facebook yang juga merupakan pengguna aplikasi mobile Instagram dan/ atau foursquare.
Penelitian ini menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dengan cara brainstorming untuk mendapatkan ide-ide baru mengenai fitur aplikasi mobile. FGD akan menghasilkan cerita pengguna mengenai pengalaman pengguna aplikasi mobile dan fitur-fitur yang dibutuhkan. Hermeneutika Fenomenologi digunakan untuk menganalisa data tekstual berupa transkrip FGD, sehingga didapatkan tema umum dari interpretasi fitur-fitur aplikasi mobile yang dibutuhkan. Pada akhirnya, telah didapatkan sejumlah 16 fitur aplikasi mobile yang dibutuhkan oleh pengguna berat Facebook di Indonesia.

Recently, there are so many mobile application in the market because of the growth of internet users in the world and social media influence, such as Facebook. Internet Business Group (IBG) is a mobile application developer who wants to reach Facebook users as a potensial market for mobile application, and that is why IBG have to develop mobile application for them. Meanwhile, IBG does not know what mobile application features to be built and needed by Facebook users to support IBG marketing strategy. This research direction is to analyze what features needed from Facebook users who is also Instagram and/ or foursquare users.
This research used Focus Group Discussion (FGD) method and brainstorming to get many creative ideas of mobile application features needed. FGD created user stories that told us what user experiences in mobile applications and new features are needed. Hermeneutics Phenomenology is used for textual data analysis from FGD transcript, so general contexts and themes is generated from interpretation of mobile application features needed. Finally, there are 16 mobile application features that are needed by Facebook heavy users in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khaira Dewi
"Tesis ini membahas perilaku komunikasi masyarakat Indonesia era web 2.0 khususnya pengguna situs jejaring sosial Facebook dengan menggunakan rnetode Multi-sited ethnography sebagai metode baru untuk memahami budaya penggunaan teknologi.
Berdasarkan Communication Privacy Management Theory, penelitian ini mampu menjelaskan bagaimana dialektik yang terjadi pada pengguna Facebook saat memutuskan melakukan pengungkapan atau menjaga privasi di Facebook.
Hasil penelitian ini adalah karakter pengguna Facebook terdiri dari introven-extroven, optimis-pesimis, dan ceria-pemurung. Facebook digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan curahan hati dan hiburan. Terdapat kriteria pengungkapan yang berbeda antar pengguna Facebook. Fasilitas memberi komentar di Facebook pada satu sisi disenangi, tapi di sisi lain menyebabkan perasaan tidak nyaman karena orang yang dikomentari tidak mcmiliki kontrol sepenuhnya pada komentar-komentar ini.
Terakhir,Comunication Privacy Management Theory pcrlu diperluas dalam konteks komunikasi melalui Facebook.

This thesis discusses the communication behavior of the Indonesian people, especially the era of web 2.0 social networking site Facebook users using Multi- sited Ethnography as a method to understand the new culture of technology.
Based on the Communication Privacy Management Theory, this research is able to explain how the dialectics going on Facebook users when they decide to disclose or keep the infomation private on Facebook.
Results of this research is the user?s Facebook consisting of introvert-extrovert, optimistic-pessimistic, and cheers-gloomy. Facebook is used as a tool to reveal and entertainment There are different criteria between the Facebook users. Facilities to provide comment on the Facebook groove on one side, but on the other hand cause a feeling of uncomfort because people who do not have full control on the comments.
Finally, the Communication Privacy Management Theory needs to be enlarged in the context of communication through Facebook.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32054
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putriana Hamka
"Saat ini, jejaring sosial telah menjadi media komunikasi sehari-hari yang banyak digunakan di seluruh dunia. Facebook sendiri merupakan salah satu jejaring sosial yang paling terkenal. Dalam facebook, bentuk percakapan sehari-hari yang dituliskan dapat ditemukan. Melalui komunikasi pada facebook, pemakaian dialek Swiss-Jerman sebagai bahasa percakapan merupakan salah satu alternatif untuk meneliti dialek Swiss- Jerman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganlisis pergerakan (fleksi) artikel kata benda dialek Siwss Jerman yang memiliki struktur berbeda dari bahasa Jerman.
Hasil dari penilitian yang didapatkan adalah pergerakan artikel kata benda Swiss Jerman tidak memiliki komplekisitas yang tinggi seperti dalam bahasa Jerman. Hal ini berkaitan dengan ranah dialek Swiss Jerman sebagai bahasa sehari-hari, sehingga dialek ini tidak mengikuti aturan perubahan gramatikal (tata kata) artikel kata benda. Variasi dari artikel kata benda juga dipengaruhi oleh sistem bunyi.

Nowadays, social networking has been a daily media used by many people around the world. Facebook is one of the most famous social networking. Daily conversations can be found in communication contact on Facebook. By facebook, spoken language that is written can be found. According to the function of Swiss German dialect, an alternative to analyze Swiss German language is examining communication in Facebook, because Swiss German is a language that be used as spoken language. The aim of this research is to analyze movement (flexion) of nominal articles of Swiss German Dialect that has differences in comparison of German Language Stucture.
The research has given result regarding movement (flexion) of nominal articles of Swiss German Dialect, that the movement (flexion) has not high complexities as in German language because it is used for spoken language which does not strictly follow grammatical rules. The variety of nominal articles of Swiss-German is influenced with phonetic system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ardi Pritadi
"ABSTRAK
Tesis ini mendiskusikan tentang esensi dari interaksi digitalnya salah satu online community di Facebook bernama Gran Turismo Indonesia Discuss Club GTIDC melalui paradigma netnografi, yaitu etnografi yang mengaji alasan berikut proses bagaimana manusia mencanangkan konteks sosial budaya di dalam dunia virtual bertenaga internet. GTIDC merupakan online community di Facebook Indonesia yang accounts di dalamnya gemar bermain simulasi berkendara yang bernama Gran Turismo GT . GTIDC dipandang sebagai virtual gemeinschaft ndash; yaitu, sebagai sebuah online community yang lahir di dunia balik layar komputer sekaligus hidup aktif di dalamnya sehari-hari. Derivasi teoritis berasal dari gemeinschaft yang merupakan kemampuan manusia untuk menciptakan kelompok sosialnya secara umum tanpa melibatkan intervensi internet. Saat ini, manusia dapat merancang sosiabilitas tersebut berdasarkan media permainan yang uniknya dilakukan di dunia virtual. Melalui tri etika pengambilan data netnografi dalam kurun Februari 2017 hingga Februari 2018, kajian ini mengritik kajian virtual gemeinschaft yang gagal mendeskripsikan tentang unsur apa saja yang ada di dalamnya hingga perlu mempertimbangkan bahwa rangkaian unsur tersebut tetap dibawa melalui dunia nyata. Virtual gemeinschaft memiliki interaksi sosial budayanya dalam dunia virtual yang disebut sebagai interaktivitas relatif; ia berinteraksi melalui bahasa manusia. Simpulannya, netnografi ini menawarkan tiga unsur interaktivitas relatif dalam suatu virtual gemeinschaft khususnya GTIDC, yaitu: 1 Sistem norma sebagai aturan tegas kelompok yang bekerja atas prinsip controlled freedom sebagai jalan tengah antara kebebasan accounts mendiskusikan pengalamannya bermain GT dengan kuasa dari Kedua Admin; 2 Sistem intensi sebagai niat dasar dibentuknya kelompok yang diperlihatkan melalui keseriusan accounts dalam berbagi pengalaman bermainnya, dan; 3 Fungsi laten sebagai inti pendorong sistem norma dan sistem intensi berjiwa tacit dalam kelompok, yaitu membina sifat struktur sosial yang unik serta menjadikan pengalaman bermainnya sebagai sarana pendidikan bagi accounts untuk mencintai dunia otomotif.

ABSTRACT
The Thesis discusses about Gran Turismo Indonesia Discuss Club GTIDC and its essence of social interaction as an online community in Facebook with netnography paradigm, which is the internet based ethnography that investigates about online community over the virtual world. This study views GTIDC as a virtual gemeinschaft ndash which is an online community that both being established and active behind the computer screen. This very theory derives from classical gemeinschaft, which is the human rsquo s ability to establish their social collective without any interference of internet whereas nowdays human could do that even with the basic of playing games from the real life to put into the discussion in the virtual world. With the three etics of netnographical methodology from February 2017 until February 2018, this Thesis gives criticism about how the studies of virtual gemeinschaft don rsquo t have any clear clariffication of its essences and demand recognition on how those essences bring the reality on the real world or In Real Life IRL situations. In short, this netnography concludes that there are three essences of relativistic interaction in a virtual gemeinschaft like GTIDC 1 Norm system that is the collective rsquo s main rule. The system works with controlled freedom as a mediation between accounts rsquo s freedom to discuss any GT rsquo s gaming matters and Two Admins rsquo s power 2 Intention system that is the basic motive of this collective. It is shown with how serious accounts share their gaming experiences, and 3 Latent function as the tacit core of the collective that is being the main cause of both norm system and intention system. So, the latent function of GTIDC is to have the unique social structure with an educational receptacle to love the automotive lifestyle for its accounts."
2018
T51223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>