Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fierza Mucharam
"Penyalahgunaan NARKOBA secara diagnostik dapat digolongkan menjadi suatu bentuk gangguan kejiwaan, dan secara hukum Islam segala sesuatu yang berkaitan dengan NARKOBA (memperdagangkan, memproduksi serta menggunakannya) tidak dengan tujuan yang diperbolehkan seperti dalam pengobatan, hukumnya menjadi haram dan segala kegiatannya dikategorikan sebagai perbuatan dosa.
Seorang dapat menjadi penyalahguna NARKOBA bisa dikarenakan kegagalan dalam pemenuhan fungsi-fungsi yang ideal dalam dirinya. ditemukan bahwa adanya suatu pola kepribadian spesifik diantaranya adalah ketidakmampuan dalam mengatasi frustrasi, ketidakmampuan dalam mengatasi kecemasan dan tekanan merupakan pencetus kecanduan akan NARKOBA. Kecemasan sendiri bisa muncul melalui faktor penerimanan diri yang buruk serta ketidakmampuan untuk merasa nyaman dalam bertindak jujur terbuka di lingkungan sosialnya.
Dalam konteks Psikologi Islami akhlak yang buruk akan kecanduan tersebut terlebih dahulu harus diketahui keadaan dan kondisi jiwanya. Hal itu dapat tergambarkan melalui suasana perasaan yang dimilikinya. Kecemasan dapat dikaitkan dengan kondisi penyerahan dirinya kepada sumber Kekuatan Agung yaitu Tuhan yang tergambarkan melalui tingkat tawakalnya dan juga terlihat dari bagaimana membina hubungan dengan orang lain yang tergambarkan melalui tingkat Perilaku Asertifnya.
Penelitian ini dilakukan di Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi (BKSPS) serta Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur. Kedua tempat tersebut digunakan dengan asumsi bahwa setiap Mien yang mendapatkan pelayanan di kedua lembaga tersebut merupakan para pecandu NARKOBA yang sedang dalam proses recovery. Jumlah sample yang diperoleh peneliti sebanyak 95 pecandu, dengan rincian, 54 dari BKSPS dan 45 dari RSKO.
Hasil penelitian ini menunjukkan dua hipotesa alternatif, yaitu : pertama, ada hubungan antara tawakal dangan kecemasan, kedua tidak ada hubungan antara perilaku asertif dengan kecemasan.
Dengan mengetahui gambaran tawakaI akan dapat membantu pecandu untuk melepaskan diri dari permasalahan kecanduan, ketika mulai disadari ketidakberdayaannya di hadapan NARKOBA maka pecandu akan berusaha mencari bantuan. Pada tahap ini dengan memberikan suatu harapan dan keyakinan altar. penyerahan diri kepada Tuhan serta keberanian untuk menjaga akhlak dengan berani menolak tawaran penggunaan NARKOBA akan dapat mengurangi kecemasan pada diri mereka. Diharapkan pada gilirannya mereka akan terbantu dalam proses recovery untuk menuju kehidupan baru yang babas dari kecanduan.

Abuse of DRUGS can be diagnostically classified as a type of mental disorder while in the perspective of Islamic Law, it is anything associated with DRUGS (dealing, producing and consuming) for unauthorized purpose other than medical treatment, in other words, it is forbidden by religion and all such related activities shall be categorized as sinful acts.
A person is vulnerable to be a DRUGS abuser due to failure in fulfilling ideal functions in his/her own life. It is discovered that a pattern of specific personality includes inability to cope with frustration, inability to control nervousness and pressure will initiate addiction to DRUGS. Self-anxiety will emerge on account of poor self-acceptance factor and inability to feel comfortable to act honestly and open in his/her society.
In the context of Islamic psychology, poor morality to addiction can be first identified by taking into careful consideration into the individual mental state. This can be revealed from the emotional condition, Anxiety can be associated with his/her submission to the almighty God which can be represented by the level of Tawakal and the way how such individual maintain his/her relationship to other people as also shown by the level of Assertive Behavior.
This research was conducted in Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi (BKSPS) and Drug Addiction Hospital (RSKO) Cibubur. The two places were selected assuming that each client obtaining services in such two institutions are DRUG Addicts in recovery process. The quantity of sample taken by the researchers totaled 95 male addicts, in more detail 50 from BKSPS and 45 from RSKO.
This research concluded two hypotheses. First; there is a relation between Tawakal and Anxiety, second, there is in relation between assertive behavior and Anxiety.
By identifying the view of Tawakal that helps the addicts to get rid of their addiction, realizing their being powerless for DRUGS, they will start to seek for help. At this stage, by giving hopes and confidence of submission to God and the courage to maintain their morality refusing the offer to use DRUGS will reduce their nervousness. In turn, they will be assisted during the recovery process leading to the new state of life free of addiction.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Averina Elga Christie
"ABSTRAK
Pada tahun 2017, Indonesia telah memasuki keadaan darurat narkoba dengan jumlah total 3.376.115 pengguna narkoba (Badan Narkotika Nasional, 2017). Menurut data yang diperoleh dari National Narcotics
Agency (2017), dari total pengguna narkoba di Indonesia, 489.197 orang mengalami narkoba kecanduan. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hal ini menyebabkan seseorang mengalami kecanduan narkoba, seperti pengalaman masa kanak-kanak yang merugikan (ACE) dan depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang merugikan pengalaman masa kecil (ACE), depresi, dan kecanduan narkoba. Populasi dari penelitian ini adalah penduduk Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (n = 193), dengan rentang usia berusia antara 18-58 tahun. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan model bertahap untuk
menganalisis data. Studi ini menemukan bahwa pengalaman masa kecil yang merugikan dan depresi bisa terjadi memprediksi kecanduan narkoba. Disamping itu jumlah obat yang dikonsumsi dan lamanya penggunaan obat bisa memprediksi kemungkinan kecanduan narkoba di antara peserta. Tapi, hasil ini tidak bisa digeneralisasikan ke populasi lain karena data tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk mengembangkan program trauma informed care (TIC) di Balai Rehabilitasi BNN.

ABSTRACT
In 2017, Indonesia entered into a state of drug emergency with a total of 3,376,115 drug users (National Narcotics Agency, 2017). According to data obtained from the National Narcotics
Agency (2017), of the total drug users in Indonesia, 489,197 people experience drug addiction. Based on several previous studies, it is known that there are several factors that can cause this to cause a person to experience drug addiction, such as adverse childhood experiences (ACE) and depression. The aim of this study was to investigate the associations of adverse childhood experiences (ACE), depression, and drug addiction. The population of this study were residents of the National Narcotics Agency Rehabilitation Center (n = 193), with an age range between 18-58 years. This study uses multiple linear regression with a stepwise model for analyze data. The study found that adverse childhood experiences and depression can predict drug addiction. In addition, the number of drugs consumed and the duration of drug use could predict the likelihood of drug addiction among participants. However, these results cannot be generalized to other populations because the data are not normally distributed. The results of this study can be used as a basis for consideration in developing a trauma informed care (TIC) program at the BNN Rehabilitation Center."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Bestari Nooranda
"Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas mengenai pandangan hakim tentang rehabilitasi bagi terdakwa yang terbukti sebagai pecandu narkotika yang terbukti bersalah melakukan tindak pidana narkotika dalam teori pemidanaan. Hal ini penting untuk menjawab sebenarnya dimana posisi rehabilitasi jika dibandingkan dengan teori pemidanaan. Dalam menemukan jawabannya, penulis menganalisis tujuh putusan yang telah berkekuatan hukum tetap yang didapat secara acak yang dakwaannya berkaitan dengan Pasal 127 ayat (1) UU Narkotika. Selain menganalisis putusan, penulis juga melakukan wawancara untuk mendukung data-data sekunder yang penulis temukan dan pergunakan. Melalui metode tersebut, penulis mendapatkan suatu kesimpulan bahwa seorang yang menjadi pecandu narkotika pada dasarnya memiliki kewajiban untuk melaksanakan rehabilitasi. Selanjutnya, bagi sebagian besar hakim itu sendiri, rehabilitasi bagi Terdakwa yang terbukti sebagai pecandu narkotika yang terbukti bersalah melakukan tindak pidana narkotika dipandang sebagai sanksi dalam golongan tindakan.

The Author discusess about judge viewpoint on rehabilitation of drug addicts which proven as drug addicts which convicted narcotics crime using punishment theory. This discustion will appear the position of rehabilitation in punishment theory. For finding the answer, the author analyses seven decisions which have been binding which is gotten at random which the indictment use article 127 paragraph (1) Narcotics Act. In addition, analyzing the decision, the authors also conducted interviews to support secondary data. Through these methods, the authors obtain a conclusion that a drug addict who became basically have the obligation to carry out the rehabilitation. Furthermore, for most of the judges themselves, rehabilitation for defendant proven a drug addict who was convicted of narcotics crime is seen as a punishment in action."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1300
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emmelia Ratnawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran serta keluarga dalam perawatan rehabilitasi dan tingkat kekambuhan klien penyalahgunaan NAPZA. Sampel terdiri dari 28 orang klien penyalahgunaan NAPZA yang ditentukan secara sample random sampling di Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta. Berdasarkan uji statistik Pearson Product Moment Corelation didapatkan hubungan negatif antara peran serta keluarga dalam perawatan rehabilitasi terhadap tingkat kekambuhan klien penyalahgunaan NAPZA dengan r = - 0,19 Hal ini berarti tidak ada hubungan antara peran serta keluarga dengan tingkat kekambuhan klien penyalahgunaan NAPZA."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5082
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mely Chinthya Devi
"Skripsi ini membahas dua permasalahan. Pertama, mengenai pelaksanaan pidana denda yang dijatuhkan bagi pelaku Illicit Traffic berdasarkan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009. Kedua, mengenai tepat atau tidaknya perumusan ancaman pidana denda bernominal tinggi bagi pelaku Illicit Traffic pada Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 guna mencapai tujuan pemidanaan yang diharapkan oleh perumus undang-undang. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan yang dipadu dengan penelitian lapangan, penulisan skripsi ini bertujuan untuk meninjau kembali ketepatan perumusan ancaman pidana denda bagi pelaku Illicit Traffic dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009, dalam kaitannya guna mencapai tujuan yang diharapkan oleh undang-undang. Perumusan pidana denda dalam jumlah tinggi bagi pelaku Illicit Traffic pada Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 dibentuk guna meningkatkan fungsi prevensi umum dan represif sehingga dapat menekan angka penyalahgunaan dan peredaran narkotika dan prekursor narkotika. Namun, tingginya jumlah ancaman pidana denda justru menjadi salah satu faktor yang secara tidak disadari justru menghambat pelaksanaan pidana denda oleh para pelaku Illicit Traffic itu sendiri dan berakibat pada tidak tercapainya tujuan pemidanaan yang sebenarnya diharapkan.

The thesis mainly discusses about two problems. First, about execution of fines sanction for Illicit Trafficker of Narcotic Drugs which sentenced by Law of 2009 Number 35. Second, about exactness of fines for Illicit Trafficker of Narcotic Drugs which regulated by high amount in Law of 2009 Number 35 regarding on the purpose of sentencing which brought by the legislators. By combining the literature research method with the field research method, this thesis aims to review the regulation about the high amount of fines for Illicit Trafficker of Narcotic Drugs which regulated by Law of 2009 Number 35. The high amount of fines for Illicit Trafficker in this law is regulated by the thought of increasing the functions of punishment in deterrence and retributive ways, so it can reduce the number of illicit use and traffic of Narcotic Drugs. In the other hand, those high amounts of fines also being a factor, the legislators had not aware, which can pursues the execution of fines sanction itself and makes the purpose of sentencing unreachable."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S46953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Wellem
"Penelitian ini berfokus pada peran CNT dalam melakukan deteksi dini dan langkah-langkah yang diambil oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk mengoptimalisasi fungsi CNT akan menyokong fungsi tugas yang diemban untuk melakukan penyelundupan NPP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa CNT menganalisa seluruh dokumen, dengan bantuan teknologi yaitu sistem analisa target (target analyzing system) yang disebut Drugs Cargo Analyzing Unit (DCAU). DCAU merupakan bagian dari Customs Narcotics Intelligent System (CNIS) berupa sistem aplikasi penyaringan data PIB dan manifes secara transaksional dengan menggunakan parameter tertentu untuk membantu analis dalam menghasilkan target NPP pada kargo laut yang kini menjadi modus baru penyelundupan NPP. Prinsip DCAU dalam pengumpulan informasi (information gathering) adalah sebagai sebagai early warning dan early detection atas potensi penyelundupan NPP guna dilakukan penindakan. Siklus intelijen juga telah dijalankan CNT dalam pelaksanaan operasinya (siklus risk targetting). Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pun melakukan langkah optimalisasi dengan melakukan pemberian reward berupa premi terhadap tangkapan NPP dan peningkatan soft skill dengan workshop serta pendidikan dan pelatihan untuk anggota CNT.
Dari hasil penelitian disarankan agar Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lebih mengembangkan sistem teknologi DCAU karena DCAU merupakan titik awal pendeteksian dini terhadap indikasi adanya pelanggaran atau kemungkinan penyelundupan NPP. Selain itu perlu dilakukan peningkatan jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam CNT guna meningkatkan kinerja CNT dalam mengemban spesialisasi tugasnya dan penerbitan kebijakan lain diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja CNT karena kebijakan yang ada saat ini baru bersifat sebagai payung hukum berdirinya CNT.

This research focuses on the role of the CNT in conducting early detection and the steps taken by the Directorate General of customs and Excise to optimize function will support the task function CNT arranged for smuggling NPP.
The results showed that the CNT analyzes the whole document, with the help of technology, namely the system of target analysis (analyzing targets system) called Analyzing Drugs Cargo units (DCAU). DCAU is part of Customs Narcotics Intelligent System (CNIS) in the form of the application system of data filtration in transactional and PIB manifest by using certain parameters to assist analysts in generating target NPP on sea cargo now becomes the new NPP smuggling mode. Principle of the DCAU in collection of information (information gathering) is as as early warning and early detection of potential smuggling of NPP to do enforcement. Intelligence cycle also has carried out operations in the implementation of the CNT (cycle risk targetting). Directorate General of customs and Excise shall perform the optimization by doing reward in the form of granting premiums against NPP catches and improvement of soft skills with workshops as well as education and training for members of the CNT.
From the research results it is recommended that the Directorate General of Customs and Excise further develop DCAU technological systems because DCAU is the starting point for early detection of indications of infringement or the possibility of smuggling NPP. In addition it is necessary to increase the amount and quality of human resources involved in the CNT in order to improve the performance of its task of carrying out the specialties within the CNT and the issuance of other policies needed to optimize the performance of CNT."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonya Fianna Indra
"Penyalahgunaan NAPZA sudah menjadi masalah yang sering muncul di wilayah perkotaan. Masalah yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan NAPZA berdampak luas bagi pengguna NAPZA. Upaya penanggulangan masalah akibat penyalahgunaan NAPZA adala dengan detoksifikasi dan rehabilitasi, namun kenyataannya masih banyak pengguna yang kembali menggunakan NAPZA karena tidak memiliki koping yang efektif dalam mengontrol keinginan untuk menggunakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa asuhan keperawatan terkait koping individu tidak efektif dapat diberikan pada klien untuk mengontrol keinginan untuk menggunakan zat yang sering muncul.

Drug abuse is a problem that often happen in the urban areas. The problems that arise as a result of drug abuse have wide impact for drug users. The effort to cope the problems that caused by drug abuse are detoxification and rehabilitation, but in fact there are still many users who use the drug again because they did not have effective coping to controlling their desire to use drugs. The analysis showed that the nursing care-related ineffective individual coping can be given to the client to control their desire to use drugs that often arise."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunara Ningrum N.
"Alkohol merupakan bagian dari NAPZA yang termasuk jenis zat terbanyak yang disalahgunakan. Salah satu dampak penyalahgunaan NAPZA yaitu timbulnya halusinasi. Penulis ingin menganalisis teknik menghardik untuk mengontrol halusinasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisisnya yakni dengan mengajarkan teknik menghardik pada salah satu klien halusinasi dengan riwayat penyalahgunaan alkohol di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta dan membandingkan hasilnya dengan literatur serta penelitian yang ada.
Hasil analisis menunjukkan bahwa halusinasi belum hilang dan klien belum dapat mengontrol halusinasinya secara mandiri. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah mengidentifikasi keefektifan halusinasi dengan teknik menghardik pada klien halusinasi dengan penyalahgunaan alkohol.

Alcohol is part of the type of drug that includes most substances abused. One of the effects of drug abuse is the onset of hallucinations. Author wants to analyze scold to control hallucinations. Techniques used to analyze them by teaching scold on one client of hallucination with history of alcohol abuse in Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta and compare the results with existing literature and research.
The analysis showed that the hallucinations have not lost and have not been able to control his hallucinations clients independently. Recommendations for further research is to identify the effectiveness of the scold the hallucinations in hallucinations clients with alcohol abuse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Purwati
"Modernisasi dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental pada masyarakat perkotaan. Perubahan gaya hidup modern mengarah pada perilaku kosmopolitan, menjadi faktor predisposisi peningkatan masalah mental pada masyarakat perkotaan, salah satunya adalah penggunaan NAPZA akibat peningkatan beban psikologis. Heroin merupakan salah satu obat psikoaktif jenis opiat semisintetik yang bersifat depresan, dipilih sebagai alternatif penyelesain masalah hingga seseorang mengalami kecanduan (adiksi). Respon ketidakberdayaan dapat menjadi efek yang timbul akibat ketergantungan zat.
Karya ilmiah ini adalah analisis dari penerapan asuhan keperawatan akibat dari respon ketidakberdayaan yang dialami oleh klien dengan ketergantungan opiat khususnya Heroin yang sedang menjalani program perawatan detoksifikasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa intervensi asuhan keperawatan generalis menggunakan tehnik dereflection melalui metode FRAMES terbukti mampu menyelesaikan masalah ketidakberdayaan pada klien dibuktikan dengan peningkatan kemampuan self being dan Coping mecanism. Namun, keberhasilan untuk mempertahankan kondisi tersebut perlu support system baik dari orang terdekat, keluarga, maupun kelompok, termasuk kebutuhan akan terapi komunitas.

Modernization can be negative impact for mental health urban community. There are changes of modern lifestyle leads to cosmopolitan behavior, it’s can be predisposition factor to increase mental health problems in urban communities, one of which is drugs abuse cause increased psychological burden. Heroin is a semisynthetic opiate psychoactive drugs that are depressants, chosen as an alternative finishly of problems to a person experiencing become addiction. Response powerlessness can be caused by the effects addiction of substance.
This scientific paper is the application of analysis nursing intervention to the response of powerlessness by clients with addiction of opiate especially Heroin in hospitalisation detox program. The analysis showed that generalist nursing interventions using techniques dereflection through FRAMES method proved capable of resolving the problem of powerlessness to client, it's look an increase in the ability of self-being and coping mecanism. However, the success of these conditions need to maintain a good support system like from people nearby, families, and groups, and including need for community teraphy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nurlita
"Indonesia menghadapi tantangan peningkatan jumlah korban penyalahgunaan narkoba terutama dikalangan anak muda. Salah satu yang rentan untuk tergantung narkoba adalah pemain band. Kecenderungan ketergantungan pada narkoba dapat dideteksi secara dini. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kecenderungan narkoba adalah SASSI-2 (Subtance Abuse Subtle Screening Inventory). Alat ini dapat mendeteksi apakah seorang pemain band akan cenderung tergantung atau tidak tergantung pada narkoba.
Tujuan dalam skripsi ini adalah mencari proporsi pemain band di Jakarta yang cenderung akan tergantung narkoba. Karena populasi pemain band merupakan hidden population yang mempunyai jaringan, pengambilan sampel dapat dilakukan dengan menggunakan Respondent-Driven Sampling (RDS). RDS adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan pada hidden population yang mempunyai jaringan.
Pada skripsi ini, dapat dibuktikan bahwa taksiran proporsi yang diperoleh dari RDS merupakan taksiran yang asimtotik tak bias. Dengan menggunakan respondent-driven sampel yang merupakan pemain band di Jakarta dan dengan menggunakan SASSI-2, proporsi pemain band di Jakarta yang cenderung akan tergantung narkoba adalah 0,49.

Indonesia face the challenges of an increasing number of victims of drug abuse especially among young people. One that is vulnerable to drug dependent is a band player. One of the tools that can be used to measure the level of drug tendencies is SASSI-2 (Substance Abuse Subtle Screening Inventory). This tool can detect whether a band player would be depend or not depend on the drugs.
The purpose in this paper is to find the proportion of band player in Jakarta who tend to be dependent on drug. Because the population of band player is a hidden population who has a network, sampling can be done using Respondent-Driven Sampling. RDS is method to take a sample on a hidden population who have a network.
In this paper, it can be showed that proportion estimate obtained from RDS is an asymptotic unbiased estimator. Using Respondent-Driven Sample which is a band player and using SASSI-2, proportion of band player in Jakarta who tend to be dependent on drugs is 0.49.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>